CATUR VARNA (Final)
CATUR VARNA (Final)
(VAISYA)
X MIPA 5
DISUSUN OLEH:
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahman dan karunia-Nya kepada kami, sehingga makalah tentang Catur Varna (Vaisya) ini dapat
kami selesaikan dengan baik. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas
dari bantuan dari semua anggota kelompok yang selalu memberikan saran dan kritik sehingga
makalah ini dapat terselesaikan. Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna dikarenakan adanya beberapa kendala dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh
karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahan kritikan yang dapat
membangun dari berbagai pihak. Sehingga kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat serta menambah wawasan.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Catur Varna adalah empat pilihan bagi setiap orang terhadap profesi yang cocok untuk
pribadinya masing-masing atau empat pengelompokan masyarakat dalam tata kemasyarakatan
Agama Hindu yang ditentukan berdasarkan profesinya.
Vaisya Varna adalah individu atau golongan masyarakat yang memiliki keahlian dibidang
pertanian dan perdagangan.
Tugas Vaisya Varna adalah untuk kemakmuran negara terutama mengusahakan pertanian,
perternakan dan perdagangan.
1.3 Tujuan
Tujuan dari mempelajari Catur Varna (Vaisya Varna) ini adalah untuk dapat mengetahui
profesi seseorang yang cocok untuk pribadinya masing-masing. Seperti halnya Vaisya Varna
yang memiliki keahlian dibidang pertanian dan perdagangan.
4
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Catur Varna
Kata “Catur Varna” dalam ajaran Agama Hindu berasal dari Bahasa Sansekerta dari kata
‘Catur dan Varna’. Kata Catur berarti empat. Kata Varna berasal dari akar kata vri yang berarti
piliham atau memilih lapangan pekerjaan. Dengan demikian Catur Varna adalah empat pilihan
bagi setiap orang terhadap profesi yang cocok untuk pribadinya masing-masing atau empat
pengelompokan masyarakat dalam tata kemasyarakatan Agama Hindu yang ditentukan
berdasarkan profesinya.
5
“Vaicyah krsivalah karyo gopah
Sasya bhrtwratah Wartayukto
Grhopatah ksetrapalo ‘tha Vaisyajah.
Kalingannya, karyaning sang Waisya,
Masawahsawah rumaksa ring lembu,
Dhumaranang pari, maka sahaya wuluku,
Kahananya umunggah ringgrha kathanyan.
Ksetrapala ngaranya rumaksa sawah.
Yeka Waisya sasana, ling sang Hyang Aji”.
Terjemahan:
“Orang Waisya harus bekerja sebagai petani, pengembala, pengumpul hasil tanah, bekerja dalam
lapangan perdagangan dan mempunyai hotel-hotel dan rumah penginapan. Orang yang lahir di
keluarga Waisya itu lahir sebagai pelindung ladang. Pekerjaan seorang Waisya ialah peladang,
memelihara ternak, mengumpulkan padi dan membajak, tempat dalam bertugas ialah pondok.
Ksetrapala artinya pelindung ladang. Demikianlah kewajiban seorang¬ Waisya menurut kitab
suci”, (Sudirga dan Yoga Segara, 2014:194).
Demikian pula Bhagavadgītā XVIII, 44, menguraikan kewajiban Varna Waisya yang tidak
begitu jauh dengan uraian Slokantara di atas. Uraian tersebut adalah sebagai berikut:
“kṛṣi-go-rakṣya-vāṇijya
Vaiśya-karma svabhāva-jam
Paricaryātmakaḿ karm
Śūdrasyāpi svabhāva-jam
Kṛṣi-go-rakṣya-vāṇijya
Vaiśya-karma svabhāva-jam...”
Terjemahan:
6
“Bercocok tanam, beternak sapi dan berdagang adalah karma (kewajiban) Waisya menurut
bakatnya.....”
Sloka ini diterjemahkan oleh Prof. Dr. Ida Bagus Mantra sebagai berikut: “Pertanian,
pemeliharaan ternak, dan perdagangan adalah kewajiban Waisya yang lahir dari alamnya.” Jadi
singkatnya fungsinya di sini adalah berfungsi dalam bidang ekonomi. Dalam Manawa
Dharmasastra I, 90.
c) Mengatur waktu sehingga kegiatan orang tua di luar rumah dan perhatiaannya terhadap
anggota keluarga berjalan secara serasi, selaras, dan seimbang.
d) Menggunakan pendapatan atau keuangan keluarga secara efektif dan efisien dan berdaya
guna.
e) Membina kegiatan dan hasil ekonomi keluarga sebagai modal untuk mewujudkan
keluarga sejahtera.
7
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Seperti yang sudah dijelaskan dalam materi pembahasan pada makalah diatas, dapat kami
simpulkan, Catur Varna adalah empat pengelompokan masyarakat dalam tata kemasyarakatan
Agam Hindu yang ditentukan berdasarkan profesinya.
Khususnya pada bagian ke tiga yaitu Vaisya Varna yang merupakan golongan pekerja
atau seorang yang mengusahakan pertanian. sebagai salah contoh penerapan dari Vaisya Varna
seperti yang sudah ditulis pada bab pembahasan implementasi dan penerapan Vaisya Varna
dalam kehidupan yaitu, membina kegiatan dan hasil ekonomi keluarga sebagai modal untuk
mewujudkan keluarga sejahtera.
3.2 Saran
Saran kami sebagai penyusun makalah ini sangat menghargai waktu yang telah
diluangkan para pembaca untuk membaca dan menyimak makalah ini. Saran kami bagi para
pembaca untuk mengembangkan minat literasinya agar dapat lebih mudah memahami apa itu
Catur Varna, bagian-bagian Catur Varna serta untuk mengetahui profesi apa yang cocok untuk
kepribadian kita masing-masing. Sekurangnya kami mohon maaf karena kami sangat menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu kami berharap para pembaca
bersedia memberikan kritik dan saran yang membangun demi terciptanya makalah yang lebih
baik lagi.
8
DAFTAR PUSTAKA
https://www.mutiarahindu.com/2019/11/kewajiban-brahmana-ksatriya-waisya-
dan.html?m=1
https://www.mutiarahindu.com/2019/11/kewajiban-brahmana-ksatriya-waisya-
dan.html?m=1
http://p2kp.stiki.ac.id/id1/2-3060-2956/Catur-Warna_31286_p2kp-stiki.html
https://balidwipaspritual.wordpress.com/2012/10/19/penerapan-catur-warna-dalam-
keluarga/
9
10
11