Anda di halaman 1dari 28

KRIYA PATRA

YAYASAN DHARMA ACARYA DENPASAR

KELOMPOK IV

HARI RAYA SUGIHAN JAWA

DEWA PUTU BUDIARNA


I WAYAN DIATMIKA
I MADE RAI JAYA WIDANTA
I GUSTI PUTU DIYATMIKA
WAYAN TANGUN
DEWA AYU SRIBUDI PADMINI
NI NYOMAN JUNIATI
NI KETUT SWARTINI

KURSUS PRAKTISI KEPEMANGKUAN (PMK)


ANGKATAN KE-XXXVI

TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN

Kriya Patra Kelompok IV “ HARI RAYA SUGIHAN JAWA”

Denpasar, .........September 2022

Ketua Kelompok IV Sekretaris

(Dewa Putu Budiarna) (I Made Rai Jaya Widianta)

Pembina Yayasan Dharma Acarya Pembina Kelompok IV

(Ida Bagus Sri Yoga Pranata, S.T.) (I Gusti Agung Ngurah Darma Susila, S.E.,M.Si.)

2
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................................
KATA PENGANTAR...............................................................................................................
BAB I.........................................................................................................................................
PENDAHULUAN......................................................................................................................
1.1 Upacara yang bersifat Nimita Karma..........................................................................
1.2 Pelaksanaan Pelaksanaan Upacara yang bersifat Nimitika Karma.............................
BAB II........................................................................................................................................
PENGERTIAN HARI SUCI SUGIHAN...................................................................................
2.1 Sugihan Tenten............................................................................................................
2.2 Sugihan Jawa...............................................................................................................
BAB III UPAKARA HARI SUCI SUGIHAN JAWA..............................................................
3.1 Upakara Kuantitas Utama............................................................................................
3.2 Upakara Kuantitas Madya.........................................................................................
3.3 Upakara Kuantitas Kanista........................................................................................
BAB IV TATA CARA PELAKSANAAN UPAKARA HARI SUGIHAN JAWA................
4.1 Tata Cara Pelaksanaan Upakara Sugihan Jawa.........................................................
4.2 Dudonan Nganteb Upakara Sugihan Jawa................................................................
4.2.1 Asucilaksana......................................................................................................
4.2.2 Pengastawa.........................................................................................................
4.2.3 Utpeti Lan Stiti Bethara.....................................................................................
4.2.4 Mantrain Upakara...............................................................................................
4.2.5 Memargiang Eteh-eteh Pebersihan Lan Teterag................................................
4.2.6 Ngayaban Upakara.............................................................................................
4.2.7 Nunas Panugrahan..............................................................................................
4.2.8 Nuntun Pamuspan..............................................................................................
4.2.9 Penyineb.............................................................................................................
BAB V KESIMPULAN...........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................

3
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadapan Sang Hyang Widhi Wasa atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga kami Kelompok IV dapat menyelesaikan Kriya Patra (Karya
Tulis) ini.

Kriya Patra (Karya Tulis) ini adalah pelengkap dalam menyelesaikan proses
belajar pada kursus Praktisi Kepemangkuan di Yayasan Dharma Acarya, dalam hal ini
kami Kelompok IV menyusun Kriya Patra (Karya Tulis) dengan judul “Hari Raya
Sugihan Jawa”.

Dalam penulisan Kriya Patra (Karya Tulis) ini kami mencoba menguraikan
(menjelaskan) tentang Hari Raya Sugihan Jawa sesuai dengan pelajaran yang kami
terima di Yayasan Dharma Acarya, adapun banyak kekurangan dalam penulisan Kriya
Patra (Karya Tulis) ini kami mohon maaf sebesar-besarnya dan kami juga mohon
petunjuk kepada seluruh pembina kami untuk menyempurnakan Kriya Patra (Karya
Tulis) ini.

Akhir kata kami ucapkan banyak terimakasih kepada seluruh Pembina di


Yayasan Dharma Acarya yang telah memberikan ilmunya kepada kami dan terimakasih
sebesar-besarnya juga kami ucapkan kepada Pembina Kelompok IV atas bimbinganya
serta kami ucapkan terimakasih kepada semua rekan peserta Kursus Praktisi
Kepemangkuan di Yayasan Dharma Acarya yang turut berpartisipasi.

Om Shanti, Shanti, Shanti Om.

Penulis

Kelompok IV
Kursus Praktisi Kepemangkuan (PMK)
Angkatan ke XXXVI Yayasan Dharma Acarya
Tahun 2022

4
BAB I
PENDAHULUAN

Seperti diketahui bahwa, Bali mendapat julukan "Pulau Seribu Pura" dan pulau
dewata. Dengan predikat tersebut dapat dipastikan di Bali banyak dilaksanakan Upacara
Yadnya. Upacara di Bali dapat dibedakan sesuai sifatnya menjadi dua yaitu :

1.1 Upacara yang bersifat Nimita Karma

Yang dimaksud dengan pelaksanaan upacara yang bersifat Nimita Karma,


adalah pelaksanaan apacara sehari-hari yang sifatnya sangat sederhana, namun
kwalitasnya sangat tinggi dan penting sebagai wujud syukur kita kehadapan yg kuasa
sebagai pencipta yang di mulai dari pagi hari sebelum kita melaksanakan kegiatan
(contonya Yadnya sesa /mesaiban) mebanten canang dan melaksanakan puja tri sandya.

1.2 Pelaksanaan Pelaksanaan Upacara yang bersifat Nimitika Karma

Yang dimaksud dengan pelaksanaan upacara yang bersifat Nimitika Karma,


adalah pelaksanaan upacara yang dilaksanakan secara berkala, misalnya lima hari sekali
(Kliwon), lima belas hari sekali, [kajeng kliwon),|sebulan sekali. (Purnama,Tilem, Buda
Kliwon. Tumpek, Anggarkasih dan masih banyak lagl atau enam bulan sekali,
[Pagerwesi, Tumpek Landep, Tumpek Wariga, Tumpek Wayang, Tumpek
Uye/Pengarah, Sugian, Galungan, Kuningan, Pegat uakan, Buda cemeng Klawu,
Saraswati dan lain sebagainya), tahunan melasti,tawur kesanga (Kesanga. Nyepi).

Di antara hari-hari suci tersebut, yang paling popular / terkenal, adalah hari suci
Galungan, yang merupakan haci suci kemenangan “DHARMA" melawan
ADHARMA".

Hari raya suci Galungan tidak berdiri sendiri, tetapi berkaitan erat dengan hari-
hari suci sebelun dan sesudahnya, seperti hari suci "SUGIAN, KUNINGAN dan BUDA
KLIWON PEGAT UAKAN”.

Dalam penulisan Kriya Patra ini, pernulis menguraikan salah satu hari suci
tersebut yaitu hari suci "SUGIAN JAWA”.

5
BAB II
PENGERTIAN HARI SUCI SUGIHAN

Kata "SUGIAN" berasal dari kata "SUGI" dan "YA" Suku Kata Sugi berarti “
Galang, Bersih atau Suci". Sedangkan suku kata "Ya" berarti "Ada, Diadakan" dan
mendapat akhiran "AN" menjadi "Sugian" merupakan bahasa Bali kapara yang artinya
"Dibuat supaya suci atau Disucikan". Hari suci sugian terdiri dari tiga rangkaian hari-
hari persiapan menjelang hari suci "Galungan". Oleh karena itu pada hari-hari ini
dilaksanakan upacara-upacara pembersihan atau penyucian baik untuk bhuwana agung
maupun bhuwana alit.

2.1 Sugihan Tenten

Hari sugian TENTEN yang jatuh pada hari "Rabu- Pon- Wuku Sungsang". Kata
"Tenten" berasal dari kata "Enten" yang artinya "Membangunkan" (ngentenin, bahasa
Bali). Pada hari ini seluruh Umat Hindu Bali melakukan pembersihan terhadap sarana
dan prasarana upakara untuk hari suci Galungan, seperti memasang wastra pada setiap
pelinggih di Pemerajan dan Pura.

2.2 Sugihan Jawa

Hari Suci Sugian Jawa dilaksanakan pada hari Kamis - Wage -Wuku Sungsang.
Di dalam "Lontar Sundharigamma, lamp. 17" disebutkan sebagai herikut :
"Ring Rahina Weraspati Wage wukumia Sungsang Ngaran Sugi Jawa. Kajari
Loke Meharan Jambu Dwipa Ngaran, Bhuwana, Wenang Amalaku Pretista, Yate
Pratistan Bethara Kabeh, Arereboni Ring Sanggar Muang, Parihyangan, meharan
Parerebuan, Kaduluri Pengeresikan Bethara, Saha Puspa Wangi, Kunang Wang
Weruhing Tatwa Jnana, Apasang Yoga, Sang Wiku Angagem Puja, Apan Bethara
Tumurun Maring Madiapada, Amuktya Banten, Anerus Tekeng Galungan, Pakertining
Wang, Sesayut Muang Tutuan. Marupa Sudhamalung, Sawung Petak, Beliwis Petak,
Silih Sinunggal Wenang, Pangarcana Suka 'Sukan Arania".
Dari uraian tersebut di atas, dapat diambil pengertian bahwa kata Jawa berasal
dari kata "Jambu Dwipa" yang artinya "Alam Semesta". Jadi päda hari Sugihan Jawa
umat Hindu melaksanakan uparaca penyucian terhadap alam semesta atau bhuana
agung yang disimbulkan dengan lingkungan pemerajan, dengan melaksanakan upacara
"Mererebu".

6
Di Bali pelaksanaan Mererebu masih banyak dikacaukan oleh system "Gugon
tuwon" yang sudah mengakar, sehingga pelaksanaan upacara ini dilakukan dua kali
yaitu pada hari Sugihan Jawa dilaksanakan oleh umat yang berasal dari Jawa dan pada
hari Sugian Bali dirayakan oleh umat Bali Mula. Hal ini sangat keliru dimana dalam
petunjuk sastra agama tidak demikian adanya.
Pelaksanaan upacara Pererebuan dilaksanakan pada hari suci Sugian Jawa,
karena pada hari tersebut nerupakan penyucian bhuwana agung dan tidak diperbolehkan
melaksanakan Pererebuan pada hari suci Sugian Bali karena kata "Merebu" artinya
"Ngeseng" (membakar hanguskan) atau "Nyomia" (Melebur) sedangkan pelaksanaan
Parerebuan pada hari Sugian Bali sama artinya "Angerebu Dewek" (mermbakar diri).
Sebagai pelengkap dalam melaksanakan upacara Mererebu, dalam upakara
sugihan dipergunakan daging, diantaranya daging "Guling Babi, Guling Itik Putih dan
Guling Ayam Putih.
Penegunaan daging dalam upacara ini juga terjadi salah pengertian dan di
katakan harus menggunakan ketiga bentuk daging atau guling sedangkan dalam sastra
agama tidak ada kata "harus" namun dikatakan semampunya ( Suka Sukan") sesuai
dengan permohonan umat.
Daging guling merupakan simbul kekuatan "Tri Guna" yaitu:
1. Guling Babi simbul kekuatan "Tamas" bermakna memohon kemandian.
2. Daging guling itik putih simbul kekuatan "Sattwam" bermakna' untuk memohon
kedharman dan kesucian.
3. Guling ayam putih merupakan simbul kekuatan "Rajas" bermakna untuk
memohon kesidhian kehadapan Sang Hyang Widhi.
Hal ini janganlah dipertentangkan supaya tidak menimbulkan perpecahan diantara umat
hindu di Bali dan marilah kita mulai membuka diri pada pengetahuan yang benar dan
berpegang pada sastra agama sehingga tetap terjaga kesucian dan kelancaran dalam
pelaksanaan hari suci Sugihan ini untuk menyongsong hari raya Galungan yang
merupakan kemenangan Dharma melawan Adharma.

2.3 Sugihan Bali


Menurut Lontar Sundharigama lamp. 21:

"Sukra Keliwon Wuku Sungsang, mengaran Sugian Bali, pakenania amerastitaning raga
tawulan riprewatek maurip, nanging yan manadi Wang prakerthi wenang sira

7
angelaraken tapa brata yoga Samadhi, muang anadaha tirtha gocara, alukata ring Sang
Pandita Siwa Paksa lan Budha paksa, maka panelasing letuh ring sarira”

Sugihan Bali jatuh pada hari Jumat Kliwon wuku Sungsang dimana pada hari ini
dilakukan penyucian terhadap makhluk hidup yang diwakili oleh manusia sebagai
makhluk yang paling sempurna dengan melakukan persembahyangan dan penyucian
diri nunas pemrayascita kepada pandita Siwa Paksa dan Budha Paksa.

8
BAB III
UPAKARA HARI SUCI SUGIHAN JAWA

Dalam rangka pelaksanaan upacara Pengerebuan pada hari Sugian Jawa, dibuat
upakara dengan tingkatan sebagai berikut ;

3.1 Upakara Kuantitas Utama

a) Munggah di Kemulan
 Pejati lengkap asoroh
 Banten Suci alit asoroh
 Banten Danan, pesucian, canang sari
 Ngajum Tirtha

b) Ring Pelinggih lianan


 Banten danan
 Sodan
 Pesucian lan canang sari

c) Upakara Ayaban
 Banten ayaban tumpeng 11 bungkul
 Rayunan maulam guling Celeng (atau ketiga guling : Guling Babi, Guling Bebek
Putih dan Guling Ayam Putih)
 Eteh-eteh pabersihan (Prayascita,pengulapan, bayekaonan dan durmangala)

d) Banten Guling
Dialaskan dengan tempeh/kapar/nare diatasnya diletakkan kekebat (taledan), berisi kulit
peras dan kojong rangkat, diisi dengan rerasmen serta raka-raka lengkap dan
tumpeng yang jumlahnya diatur sebagai berikut:
 Untuk guling celeng tumpengnya berjumlah 22 buah.
 Untuk guling itik putih jumlah tumpengnya 31 buah.
 Untuk guling ayam putih jumlah tumpengnya 7 buah.
Gulingnya dihias dengan sampyan kekuwung dan pakupipid, diberi kalung benang
putih dan uang kepeng 1 buah, diapit sampiyan guling 2 buah.

9
Disamping tetandingan tadi dibuat lagi satu kekebat yang berisi nasi pemijian 1 buah
dikelilingi takir berisi rerasmen, disusun dengan canang sari.
Banten ini disebut rayunan guling.

e) Banten Pengerebuan

Dibuat dengan alas ceper bungkulan (slepan) diisi raka - rakayang lengkap,
seperti : porosan, tebu, tape, pisang, jaja uli, begina, kojong rangkat berisi rerasmen
(kacang, saur. gerang,terong, telur. sambal), diisi nasi untek 5 bungkul, sampian
pusung. Disusun dengan ceper diisi dengan olahan ayam brumbun: (barupa urab barak,
urab putih, sate lembat 3 katih), diatasnya diisi canang sari, kemudian diikat dijadikan
satu pesel.
Banten tersebut dibuat sejumlah bangunan pelinggih, bangunan rumah, dan
bangunan yang lainnya, termasuk di lebuh.

3.2 Upakara Kuantitas Madya

a. Munggah di Kemulan
 Pejati lengkap asoroh
 Banten Danan,pesucian, canang sari
 Ngajum Tirtha
b. Ring Pelinggih lianan
 Banten danan
 Sodan
 Pesucian lan canang sari.
c Upakara Ayaban
 Ayaban tumpeng 9 bungkul
 Rayunan meulam guling itik putih (atau diisi guling ayam putih)
 Eteh-eteh pebersihan (Prayascita, Pengulapan dan Bayekaonan)
d. Banten Guling (tentandingannya sama seperti di atas)
e. Banten Pengerebuan (tetandingannya sama seperti diatas).

3.3 Upakara Kuantitas Kanista

a. Munggah di Kemulan
 Pejati lengkap asoroh
 Banten Danan, pesucian, canang sari

10
 Ngajum Tirtha
b. Ring Pelinggih lianan
 Banter danan
 Sodan
 Pesucian lan canang sari.
c. Upakara Ayaban
 Baten ayaban tumpeng7 bangkul
 Rayunan maulam guling ayam putih atau guling bebek putih
 Eteh-eteh pebersihan (Prayascita, dan Bayekawonan)
d. Banten Guling (tetandingannya sama seperti diatas)
e. Banten Pengerebuan (tetandiagan sama seperti di atas)

11
BAB IV
TATA CARA PELAKSANAAN UPAKARA HARI SUGIHAN JAWA

4.1 Tata Cara Pelaksanaan Upakara Sugihan Jawa

Tata cara pelaksanaan upakara Sugihan Jawa adalah sebagai berikut:


 Ngunggahan Upakara baik di Pelinggih-pelinggih maupun di Bale Piasan sesuai Tri
Premaning Yadnya.
 Penganteb menyiapkan diri sebagai penganteb dengan menyucikan diri.
 Kemudian penganteb menyucikan upakara.
 Selanjutnya ngutpeti Dewa.
 Setelah itu penganteb mengucapkan puja Stiti melalui puja pengastawa kehadapan:
o Sang Hyang Siwa Raditya
o Hyang Guru
o Sang Hyang Tri Murti
 Setelah selesai mengucapkan pengastawa, selanjutnya menghaturkan pesucian dengan
memercikkan tirtha prayascita, pengulapan dan bayekaoman, serta ngayaban
penyeneng / teterag ke pelinggih dan upakara.
 Kemudian penganteb menghaturkan pererebuan dan dilanjutkan pabuktyan bhuta dan
penyomian atau pralina bhuta.
 Barulah kemudian penganteb memimpin persembahyangan sampai metirtha dan
mewija. Setelah semua rangkaian nganteb selesai, barulah, dilanjutkan dengan
meletakkan banten parerebuan di hadapan bangunan suci dan perumahan sampai ke
lebuh, serta metetabuhan arak berem.
 Dengan demikian selesailah pelaksanaan upacara hari Sugian Jawa.

4.2 Dudonan Nganteb Upakara Sugihan Jawa

4.2.1 Asucilaksana

1 Asana Ong Prasada Satiti Sarira Siwa Suci Nirmala Yenamah


(Japa) Swaha

2 Makaro Sedana Ongkara Sudhamam Swaha, (Tangan Kanan)


(Usapin tangane antuk Sekar) Ongkara Ati Sudhamam Swaha, (Tangan Kiri)

12
Ong. Ang. Brahma Dipa Yenamah Swaha
Mantranin Dupa
3 Ong. Ung, Wisnu Dipa Yenamah Swaha
( Ukup Asep Dupa Ke Ubun-
Ong. Mang, Iswara Dipa Yenamah Swaha
ubun, ke muka, ke badan)
Ang Dupa Astra Yenamah Swaha

Sa, Ba. Ta, A, I Sarwa Bhuta Yenamah Swaha


Ndah Ta Kita Sang, Bhuta Pangan Mantra, Sang Kala
Wigraha, Sang Kala Sepetan.Muah Sang Kala Dengan,
Ingsun Paweh Tadah Saji Ganjaran, Sege... lalaban
4 Nyegehin Raga
bawang jahe, Iki tadah Sajinira, NgrarisAmukti Sari,
(Japa)
Wus Amukti Sari, Ingsun Aminta Kasidian Ta.
Aja Sira Angalang-Ngalangin Αpan Ingsun Pacang
Ngarcana dewa, Sumurup Sira manadi Widyadara
Widyadari Ang Ah-Amertha Bhuta Yenamah Suada
Anuhun Tirtha Ring Bethara Ong Ong, Ong Sampurna Yenamah
(Sruti Pendek) Ong Sang Hyang Siwa Jnana. Mekadi Sang Hyang Tri
Suci akurambyam
(Sikap tangan Padma Keantrem-antrem, Ginambel Dening Wong Camah.
Mudra,ke atas seperti Keletikan Dening Roma, Keletikan Dening Odak,
sembahyang) Keletikan Deming Rah, Kaiberin dening Ayam,
Kelangkahin Dening Asu, Kacecel Dening Wong
Rare, Ikə Kaprayascita Dening Sang Hyang Eka jnana
Sukla, Sira Sanghyang Jati Nirmala jnana.
5 Ong Sudha sudha wariastu,
Ong Sudha Akasa. Sudha Bumi, Sudha Papa Klesa.
Kepari Sudha dening Sang Hyang Tri Lokanatha
Ong Sudhirastu, Tatastu Astu Ya Namah Swaha

(Pulang sekare /kalpikane ke Ong, Hrang, Hring Sah, Parama Siwa Mertha
sangkune] Yenamah Swaha
(Puter antuk penyiratang
ping3x) Om Bhur, Bwah, Swah, Gangga Mahayoni Pawitra
Yenamah Swaha.
(Kecorin tirtha Geriya / Sulinggih)
(Ambil tirtha di sangku antuk canting anggen metirtha
Metirtha ke-Raga
sang penganteb)
6 Ong Atma Parisudha Yenamah Swaha
Meketis ke ubun-ubun 3x Ung juwita Parisudha Yenamah Swaha
Ong Sarira Parisudha Yenamah Swaha

13
Ong Siwa Mertha Yenamah
Minum 3x Ong Sadhasiwa Mertha Yenamah
Ong Paramasiwa Mertha Yenamah
Ong Ksmang Siwa Mertha Yenamah
Meraup 3x Ong Ksmung Sadha Siwa Mertha Yenamah
Ong Ksmung Parama Siwa Mertha Yenamah
Diusapkan di dada Ong Sarira Parisudha Yenamah Swaha
Mebija (Ambil bija, letakkan
ditelapak tangan kiri dan Ong Kung Kurmara Wija Yenamah Swaha
puter dengan jari tengah
tangan kanan)
7 1. Ubun-ubun Ong Ing Icana Yenama swaha
2. Selagan lelate Ong Tang Tatpurusa Yenamah Swaha
3. Pelipis Kanan Ong Bang Bama Dewa Yenamah Swaha
4. Pelipis Kiri Ong Sang Sadyojata Yenamah Swaha
5. Tenggorokan Ong Ang Agore Yenamah Swaha

8 Mesekar (japa) Ong Puspadanta Dijaya Ya Namah Swaha

Ang,Ung,Mang
Siwa, Sadhasiwa, Paramasiwa, Sabda, bayu, idep,
sudha nirwigna yenamah
Gegelaran Panugrahan Siwa Ong Sah Wesat Prayoga Ya Namah Swaha
9
(japa)
(ldep Siwa ring bahu tengen, Sadhasiwa ring bahu
kiwa, Paramasiwa ring pahaban).

Ong.Ang Ung-Mang.Ang.Ah,Ong

4.2.2 Pengastawa
1. Siratin (ketis 3x):
Ong Siwa tirtha yenamah
Ong Sadhasiwa tirtha yenamah
Ong, Parama siwa tirtha yenamah swaha
2. Asepin:
Ong Ang dupa astra yenamah swaha
1 Ngastawa Genta 3. Kalpika/ sekar:
Ong Paspadanta yenamah swaha
4. Utpeti (sruti pendek):
Ong, Bajra, Bayu Bajra, Maha Bajra
Pasupati Hung Phat
Ong Mang Iswara Ya Namah

14
Ong Ksama Swamam Mahadewa.
Sarwa Prani Hitang Karah,
Mamoca Sarwa Pepebyalı,
Palaya Swa Sadha Siwa

2 Puja Pengaksama Papaham Papa Karmaham.


(sruti pendek) Papatma Papa Sambhawah.
Trahirnam Sarwa Papebyah
Kanacit Maraksantu

Ong Sriyam Bhawantu, Sukhan Bhawantu, Purnam


Bhawantu (Sambil mesirat)
Ong Jala Sidhi Maha Salkti. Sarwa Sidhi Maha Tirtha,
Siwa Tirtha Manggala Ya, Sarwa Papa Winasanam.
Ong Sriyam Bhawantu, Sukham Bhawantu, Purnam
Bhawantu
Atau
Nyuciang upakara
3 Ong Pratama Sudham Dwita Sudha, Tirtha Sall:a
(sruti pendek, sambil
Catur Ta Sudha, Panca Mi Sudha, Sad Mi Stidln, Sapta
mesirat)
Mi Sudha. Ong Sudha Wariwastu, Sarira Sulla
Nirmala, Anerus Maring Swarga Pinari Sudla
Yenamah Swaha.
Ong Sriyan Bhawantu, Sukham Bhawantu, Purnam
Bhawantu (Sambil mesirat)

4.2.3 Utpeti Lan Stiti Bethara


Utpeti/Stiti Dewa
Mang, Ung Ang.
Uipeti Dewa Wem, Ong Anatasana Yenamah
Wem Ong Padmasana Yenamah

1 Ang, Ung, Mang


Stiti Dewa Wem, Ong Dewa Pretistha Yenamah
Ang..... Ah,Sarwa Ardhanareswari Yenamah Swaha
(Sikap Sembahyang.
leketikan sekare ke atas) Ong Sriyam Bhawantu, Sukham Bhawantu.Purnam
Bhawantu
2 Puja Pengastawa
Bethara Surya Ong Aditya Sya Parajyotir,
(sruti pendek) Rakta Teja Namastute,
Sweta Pangkaja madyas Te,
Bhaskara Ye namu Namah Swaha
Ong, Hrang, Hring Sah Parama Siwa Ditya Yenamah,

15
Swaha.

Ong Sriyam Bhawantu, Sukham Bhawantu, Purnam


Bhawantu (Sambil mesirat)
Sang Hyang Ibu Pertiwi Ong Ang Pertiwi Sariran Dewi.
(sruti pendek) Catur Warna maha Dewi.
Catur Asrame Bethari,
Siwa Bumi Maha Sakti.
Ong, Ang Sri Basundari Jiwa Mertha Yenamah Swaha

Ong Sriyam Bhawantu. Sukham Bhawantu, Purnam


Bhawantu
Sang Hyang Saraswati Ong Saraswati Namastubyam
(sruti pendek) Warade Kama Rupini, Sirdhirastu Karaksami,
Sidhi Bhawantu Mesadyem,
Ong, Hrang, Hring Sah Saraswati Maha Sidhi
Yenamah Swaha

Ong Sriyam Bhawantu, Sukham Bhawantu, Purnam


Bhawantu
Ista Dewata Dewa Dewi Tri Dewanam,
Trimurti Tri linggadmanam,
Tri Purusa Sudha Nutyam,
Bethara HyangGuru Brahma, Wisnu Mahaswarem
(sruti pendek)
Ong Guru Rupem Sudadnyanam,
Guru Pantaranam Dewam,
Guru Nama Japet Sada, Nasti-Nasti, Dine - dine,
Ong Gung Gura Paduke Byo Namah Swaha

Ong Sriyam Bhawantu, Sukham Bhawantu, Purnam


Bhawantu

Pengingkupan Ong Nama Dewa Ya, Siwa Ya, Sangkara Ya Rudra


(Palawakia) Ya, Isana Dipati Ya. Sri Pasupati Yenamah Swaha,
(Sruti pendek)
Namo Dewa Distana Ya,
Sarwa Wyapi Ne Siwa Ya,
Padmasana Eka Pretistha Ya,
Ardhanareswari Ya Nama Namaste.
Ong, Ang....Ah, Ardhanareswari Yenamah Swaha

Ong, Sriyam Bhawantu, Sukham Bhawantu, Purnam


Bhawantu

16
Mantrain Penyeneng Ong Pengadeganing Sang Hyang Janur Putih,
(Sahaa) Siwa Riminggit Guru,
Tinutus Dening Prewateking Dewata.
Kajenenganing Prewatek Dewata Kabeh.
Lumilangaken Sarwa Dasa Mala,
Papa Petakaning Sarwa Pinuja.
Ong Ngadeg Bethara Guru, Anepung tatwari,
Angelangeni. Angresiki, Prewatek Sarwa Pinuja
Matemahan Sudha Spatika Nirmala Yenamah Swaha,

Ong, Sriyam Bhawantu, Sukham Bhawantu, Purnam


Bhawantu

4.2.4 Mantrain Upakara

Pengerebuan

Mang,Ung. Ang
Wem Ong Padmasana Yenamah
Sa, Ba, Ta.A,I Sarwa bhuta Yenamah Swada
Ndah Ta kita Sang Bhuta Bucari, Sang Kala Bucari, Muah
Sang Surge Bhucari,
Mari Sira Mona,Ajakan Kala Wadwan Sira Kabeh,
Ingsun paweh sira Tadah Saji Sanggraha.
Sega Untek, Maiwak Ayam putih
Ingolah rikanyana, Iki Tadah Sajin nira, Sama Suka Sama
Lolia Sira, Pilih Kebelanira suangsuang.
Wus sira anadah saji, ingsun aminta kesidianta.
Guling Ayam Putih Aja sira kari angadaken Drewala-drewali,
(sahaa) Lara Roga Kegeringin, sebel kandel ring Bhuwana Agung
muah Bhuwana Alit
Angadaken sira urip waras dirgayusa ring jagate, Ngeraris sira
amukti Sari, Sumurup sira menadi dewa-Dewi, Pemantuk sira
ring dangkhayangan suang -suang.
Pasang sarga sira ring bethara siwa.
Ong Ing namah.

(letakkan banga di payuk pere banten pengerebuan, Sambil


meketis)

Ong Sriyam Bhawantu, Sukham Bhawantu, Purnam


Bhawantu.

17
Mang, Ung, Ang
Wem Ong Padmasana Yenamah
Sa, Ba,Ta, A, I Sarwa bhuta Yenamah Swada
Ndah Ta kita Para wateking Gandarwa, Gandarwi, Raksasa
Muang Pisaca,
Mari Sira Mona, Ajakan Kala Wadwan Sira Kabeh,
Ingsun Paweh Sira Tadah Saji Sanggraha, Sega Untek
Maiwak Itik Putih Ingolah rikancana, Iki Tadah Sajin nira,
Sama Suka Sana Lolia Sira, Pilih Kebelanira suang-suang,
Wus sira anadah saji ingsun amita kesidianta. Aja sira kari
Guling Itik Putih
angadaken Drewala-drewali, Lara Roga Kegeringin, sebel
(sahaa)
kandel ring Bhuwana Agung muah Bhuwana Alit Angadaken
sira urip waras dirgayusa ring jagate, Ngeraris sira amukti
Sari, Sumurup sira menadi dewa-Dewi, Pemantuk sira ring
dangkhayangan suang -suang.
Pasang sarga sira ring bethara siwa.
Ong Ing namah.
(letakkan banga di payuk pere banten pengerebuan, Sambil
meketis)
Ong Sriyam Bhawantu, Sukham Bhawantu, Purnam
Bhawantu.
Mang, Ung, Ang
Wem Ong Padmasana Yenamah
Sa, Ba,Ta, A, I Sarwa bhuta Yenamah Swada
Ndah Ta Kita Sang Bhuta Dengen, Sang Kala Dengen muah
Sang Durga Dengen,
Mari Sira Mona,Ajakan Kala Wadwan Sira Kabeh, Ingsun
paweh sira Tadah Saji Sanggraha.
Sega Untek, Maiwak Bawi
Ingolah rikanyana, Iki Tadah Sajin nira, Sama Suka Sama
Lolia Sira, Pilih Kebelanira suangsuang.
Guling Bawi Wus sira anadah saji, ingsun aminta kesidianta.
(sahaa) Aja sira kari angadaken Drewala-drewali,
Lara Roga Kegeringin, sebel kandel ring Bhuwana Agung
muah Bhuwana Alit Angadaken sira urip waras dirgayusa ring
jagate, Ngeraris sira amukti Sari, Sumurup sira menadi dewa-
Dewi, Pemantuk sira ring dangkhayangan suang -suang.
Pasang sarga sira ring bethara siwa.
Ong Ing namah.
(letakkan banga di payuk pere banten pengerebuan, Sambil
meketis)
Ong Sriyam Bhawantu, Sukham Bhawantu, Purnam
Bhawantu.

18
Mantra Pemegatan Guling

(sahaa) Ang-Ung-Mang
Tujuanya: Ong patdmasana ya namah,
Memegat/memotong/ Nastuti pakulun Kaki Siwa Gotra Níni Siwa Gotri,
Menebas/ membersihkan Bagawan Penyarikan,
Sebel Kendelan, Lara saksinin manusa nira angaturaken tinebasan manututan
Roga,wighna,ring Guling..(ucapkan manut gulingnyane) lpun angidep amalaku,
bhuwana agung lan anebas saha laran, sebel kendelan, leteh letuling buana agung
bhuwana alit muah buana alit, pegat rampung tan perantasan, matemahan
Dan sebagai mantra disaat sudha spatika nirmala, ya namah swaha.
akan memotong surudan Ong sidhirastu ya nama swaha.
guling untuk dimakan
(murak be guling = Bhs Om Sriyam Bhawantu,Sukham Bhawantu,Purnam Bhawantu
Bali)

Mantranin Eteh-eteh Pebersihan

Ong Ngadeg Sang Hyang Teja Pengulapan,


Angadakaken Bayu Keduk Timbul Bujana Kulit,
Angawe Pengulap-ulap,
Angulapi Prewatek Sarwa Pinuja,
Angulapi Prewatek Parahyangan Dewa
Teke Ulap Pada Ulap.3x
1. Pengulapan (sahaa)
Ong Ngadeg Sang Hyang Sapta Petala.
Sang Hyang Panca Kosikagana,
Sang Hyang Panca Rupa.
Pageh Ring Sang Tinulap-Ulap.
Ong Sidhirastu Yenamah Swaha

Ong Sriyam Blawantu, Sukham Bhawantu. Purnam Bhawantu

Ong Ngadeg, Bethara Gtiru,


Anepung Tawari, Angalelengeni, Angresiki,
2. Prayascita:
Amrayascitaning, Prewatek Sarwa Pinuja, Lumilangken
Sarwa Dasamala
Payuk Pere
Geleh Pete leteh Sariran Ipun,
(sahaa)
Matemahan Sudaha Nirmala Yenamah Swaha,

Ong Sriyam Bhawantu, Sukham Bhawantu, Purnam


Bhawantu
Lis Ong Ila-ila Tan Hana,

19
Aeng Aenng Tan Hana,
Sapa-sapa Tan Hana,
Nimitaning Angadakaken Lis,
Rinupaking Adegan,
Lumilangaken Sarwa Ila-ila. Aeng-aeng, Sapa-Sapa,
(sahaa)
Riprewatek Sarwa Pinuja,
Matemahan Sudha Nirmala Yenamah Swaha,
Sang, Mang. Sing Ong Namah Swaha
Ong Sriyam Bhawantu, Sukham Bhawantu, Purnam
Bhawantu
Ong, I, Sa, Ba, Ta, A,
sarwa mala prayascita yenamah swaha,
Ong, Sa, Ba, Ta, A, I
Bunkak Nyuh Gading
sarwa wigna, papa petaka prayascita yenamah,
(sahaa)
Ong, A. Ta, Sa, Ba, I
sarwa dasamala geleh peteleteh, sebel kandel prayascita
yenamah swaha
3. Bayekawonan Ong pukulun bethara kala,
saksinin manusanira ring Payogan Agung
Angaturaken pabyakaonan, katur ring Hyang Kala, Hyang
Kali, Sang Kala Pengpngan, Sang Kala Sliwah, Sang Kala
Karuk, Sang Kala Pati, Sang Kala Bumi,Aja Sira
Anyengkalen Sang Hyang Dewa, Miwah Manusa ring
Marcapada, Iki Tadah Sajinira, Sumurup Sira Manadi
Prewatek Gandarwa, miwah Watek Widyadara Widyadari,
Pasang Sangasira ring Bethara Siwa
Ang..Ah, Mertha Bhuta Yenamah Suada
Ong Sriyam Bhawantu, Sukham Bhawantu, Purnam
Bhawantu Yenamah Swaha
4. Lis Amuan- Ong tipat lepas, angelepasaken sarwa papa petaka, lara, raga
amuan wigna, sebel kandel riprewatek sarwa pinija,

Ong tipat lepas, amelsken sarwa gering sasab merana


riprewatek sarwa pinuja matemahan atma paripurna yenamah
swaha, juwita paripurna yenamah swaha, sarira paripurna
yenamah swaha

4.2.5 Memargiang Eteh-eteh Pebersihan Lan Teterag


1. Bayekawonan Ong Pancakesaram Maha Tirtham,
2. Pengulapan Pengulapan P awitram Papa Nasanam,
3. Prayascita (sruti Papakoti Saha Sranam
pendek) Angadem Bawet Sagaram.
4. Penyeneng

20
Ong Sriyam Bhawantu, Sukham Bhawantu, Purnam
Bhawantu Yenamah Swaha

Ong Prenamya Dewa Sang Lingam,


Sarwa Bhuta Kala Sirnarn,
5. Asep Pranamya Siwa Siwartham.
6. Brem Arak Sarwa Jagat pramoditam.

Ang ...Ah Sarwa Dewa Pretistha Yenamah Swaha,


Sarwa ardha nareswari ya namah swaha

Ong Sriyam Bhawantu, Sukham Bhawantu, Purnam


Bhawantu Yenamah Swaha

4.2.6 Ngayaban Upakara


a. Ayaban Tunggal
Ong Bhuktyantu Sarwa Ta Dewa
Bhuktyantu Trilokanatha
Seganah Sepatiwarah
Sawargi Sadha Siwas ce
Ang... Ah Amertha Sanjiwa Yenamah Swaha
Ang Ung Mang Siwa Amertha Yenamah Swaha
Ong Hyang Angadekaken Sari
Ong Hyang Anyumputaning Sari
Ong Hyang Angisepaning Sarining Yadnya
Lunga sari teka sari ...3x

b. Ayaban nyeje (sesuai banten)

Banten Meraga Yoni

Ong Ngadeg Sang Hyang Sapta Petala,


Sang Hyang Panca Kosika Gana
1. Pengambean (sahaa) Sang Hyang Panca Rupa.
Mekadi Sang Hyang Tri Premana
Pageh Ring Sang Tinamben-Namben
2. Sesayut- sesayut
Sesayut Pebersihan (sahaa) Orig Ksmung Siwa Amertha Yenamah Swaha Ong
Ksmung Sadhasiwa Amertha Yenamah Swalha Ong
Ksmung Paramasiwa Amertlia Yenamal Swaha.
Sesayut Sidapurna (sahaa) Ong Atma Paripurna Yenamal Swaha Sidapurna Ong
liwita Paripurna Yenamah Swaha, (Sahaa) Ong Sarira

21
Paripurna Yenamah Swaha
Sesayut Pageh Urip (sahaa) Ong Dirgayusa Jati Ning Nirmala Yenainah Swaha
Sesayut Amertha Dewa Ong Ang .. Ah Amertha Dewa Sudha SpalikaYenamah
(sahaa) Swaha
Sesayut Puspa Dewa (sahaa) Ong Mang, Puspa Danta Maha MerthaYenamal Swaha
Atau
Ang,Ung Mang Puspa Dewa Digiaya ye NamahSwaha

3. Jerimpen Ong, Ang.. Ah, Surya Candra Mertha Yenamal

Ong Biuta Piak, Kala Piakm Pisaca Piak,Teka Pada


4. Tebas-tebasan
Piak..3xYenamah Swaha

Banten Pinake lingga

Ong Atma, Ataratman, Paratman Sudha Nirmala


1. Dapetan (sahaa)
Yenamah Swaha
2. Gebogan (sahaa) Ong,Mang Mung Ganapati Amertha Yenamah Swaha
Omglkara Muktyayer Sarwa Pras Presida Sudle
3. Pras (sahaa)
Yenaah Swaha

c. Pemuktian Bhuta

Ong Bhuktiyantu Durga Katara


Bluktivantu Kala Mewaca.
Bhaktuyantu Sarwa Bhutanam,
Bhuktrantu Pisace Sanggayem.

Pemuktian Bhuta Ong Ang Dirga Buchari Biyonamah Suada


(sruti pendek) Ong Ang Kala Bucari Biycnamah Sunda
Ong Bhita Bacari Biyonamah Suada,
Ang. Ah Amertha Bhuta Yenamah Suada

Ong, Sriyam Bhawantu, Sukham Bhawantu, Purnam


Bhawantu

4.2.7 Nunas Panugrahan


1. Panugrahan (sruti Ong Anugraha Manuharam,
Pendek) Dewa Data Nugrahakam,
Yarcanam Sarwa Pujanam,
Namah Sarwa Nugrahakam,
Dewa Dewi Maha Sidhi.
Yadnya Kartha Mulat Midem,
Laksmya Sidis Ca Dirgayu.

22
Nirvignam Suka Werditah

(Sambil meketis)
Ong, Sriyam Bhawantu, Sukham Bhawantu, Purnam
Bhawantu
2. Pengeramped (sruti Ong jala sidhi maha sakti Sarwa sidhi maha tirtha,
pendek) Siwa tirtha manggala ya, Sarwa karya prasidantu
3. Panjaya-jaya Ong Ayu Wredi yasa Wredi,
Wredi Pradnyan Suka Sriyah,
Dharma Sentana Werdisce.
Santute Sapta Wrdyem.
Ong Sidlirastu Tatastu Astu,
Awignamastu, Astu Tatastu,
Sapta Wrdiastu Yenamah Swaha

(Sambil meketis)
Ong, Sriyam Bhawantu, Sukham Bhawantu, Purnam
Bhawantu
4. Nuhur tirtha pamuput Ong Tirthayem Tirtha Pawirern,
(sruti pendek) Gangga Rana Toya Ganem
Purusa Tirtha Pawitra,
Parama Siwa Tirthaca,
Sikap nyembah tanpa genta, Siwa Sadha Siwa Tirthem,
sekare genahan ring toya Budha Siwa Tirtha Gamanam,
ngajum tirtha Parama Siwa Murtinam,

Ong Hrang Hring Sah Paramsiwa Tirtha Ya Namah


Swaha

4.2.8 Nuntun Pamuspan


Sang, bang, tang,ang, ing.
Utpetining Sembah
Nang, mang, sing, wang, yang.
1. Muspa puyung (nirguna)
Ang..Ah. Ong puspa tanalum yenamah swaha
Puspa Tanalun = Atma
(lontar tutur saraswati)
Jati= Sang Hyang Atma
Atau
manunggal dengan Sang
Om Atma Tatwa Sudhamam Swaha
Hyang Widhi
(Pustaka Siwa tatwa)
Ong Aditya Sya Paranjyotir,
Rakra Teja Namastute,
2. Hyang Surya
Sweta Pangkaja Madyas Te,
Muspa dengan sekar
Bhaskara Ye Namu Namah Swaha
(seguna)
Ong , Hrang, Hring Sah Parama Siwa Ditya Yenamah,
Swaha

23
Sesuaikandengan yang melingga,
Ong Dewa Dewi Tri Dewanam,
Trimurti Tri Linggad Manam,
3. Ista Dewata Tri Purusa Sudha Nityam,
Brahma,Wisnu Maheswarem
Bethara Hyang Guru
Muspa dengan sekar (krya Ong Guru Rupam Sadadnyanam,
guna) Guru Pantaranam Dewam
Guru Nama Japet Sadha .
Nasthi Nasthi Dine Dine,
Ong Gung Guru Paduke Biyonamah Swaha.
Ong Anugraha Manuharam.
Dewa Data Nughahakam.
Yarcanam Sarwa Pujana,
Stitining Sembah:
Namalı Sarwa Nugrahakam
Dewa Dewi Maha Sidlii,
4. Nunas Panugrahan
Yadnya Kartam Mulatmidam.
Laksmya Sidisce Dirgahayu.
Nirwignam Suka Wreditah
Pralinaning Sembah: Ung, Ang, Mang, Sarwa Dewa Mur Acintya Suksma
Nirmala Yenamah, Ah... Ang
5. Sembah Puyung Ong Shanti, Shanti, Shanti, Ong
Percikan tirtha ke pelinggih - pelinggh lan upakara.
Metirta untuk umat
Metirta

Sama dengan diatas


Mepica bija ring para pemelet sang sane muspa bija
Mebija panugrahan
(Tanpa dimantrai oleh pemangku)

24
4.2.9 Penyineb

Ong Ngadeg Bethara Wisnu,


Make Dewaning Sesantun,
Tinugrahan Dening Bethara Guru,
Sarwaning. Pinuja. Tan Marmiruda Ya,
Ong Hyang Angandakaken Sari.
1. Mantran sesantun (Ketisin
Ong Hyang Anyumputaning Sari.
Pengelukotan dunun
Ong Hyang Angisepaning Sarining Sesattun,
sesantunne)
Ong Kara Muktyayet Sarwa Peras Presida Sudha
Yenamah Swaha

Ong Sriyam Bhawantu, Sukham Bhawantu,


PurnamBhawantu.

Ong Ksmam Swamam Maha Dewah.


Sarwa Prani Hitang Karah,
Mamoca Sarwa Papebyah,
Palaya Swa Sadha Siwa,

Papaham Papa Karmaham,


Papatma Papa Sembawah.
Trahimam Sarwa Papebyah
2. Pengaksama (sruti pendek) Kanacit Maraksantu

Ksantawyo Kayika Dosah,


Kasantawyo Wacika Mamah,
Ksantawyo Manasa Dosah.
Tat Premadat Ksama Swamam.

Ong Sriyam Bhawanthu. Sukham Bhawantu, Purnam


Bhawantu.

Ung,Ang,Mang
Sarwa Dewa Amur Acintya Suksma Nirmala Yenamah
3. Penyineb Dewa/ Bhuta
Swaha,
(sruti pendek)
A. Ta, Sa, Ba, I
Sarwa Bhuta Murswa Wesat, Ah Ang

25
4. Penyineb Genta
Pentil palit genta saking
Ang, ung, mang, mantuk sabda, bayu, idep
arep ke ungkur, puter
tangan ke ungkur 3x

Sa,Ba,Ta, A,I Sarwa Bhuta Yenamah Swaha,


NdahТa Kita Sang Catur Sanak/ Sanakku Maka Catur
Warna.
Ingsun Paweh Sira Segeh Ganjaran... (Sesuai Segehan
Misalnya Manca Warma)
5. Mesegeh Raga
Iki Tadah Sajinira, Negraris Sira Amukti Sari.
(japa)
Wus Atmukti Sari, Aluara Sira.
Apan Ingsun wus Pinuja, Ulihakana Jiwa Premanan
Ingsun Kéjatī Mula,
Manjing Sira Maring Angga Sarira.
Ah..Ang

26
BAB V
KESIMPULAN

Hari Suci Sugian adalah hari penyucian terhadap Bhuwana Agung dan Bhuwana
Alit, yang merupakan hari suci yang tidak dapat dipisahkan dengan Hari Suci
Galungan.

Hari Suci Sugian Jawa dilaksanakan pada hari Kamis - Wage wuku Sungsang
dilaksanakan setiap 210 hari sekali, dimana pada hari ini dilaksarakan Upacara
Pangerebuan.

Pelaksanaan Pengerebuan paila Hari Suci Sagian Bali, adalah merupakan


kebiasaan yang didasarkan atas gugontuwon yang perlu diluruskan berdasarkan sastra
agama.

27
DAFTAR PUSTAKA

1. Ajaran Agama Hinsu [Acara Agama), Drs. Ida Bagus Putu Sudarsana,
MBA, MM.
2. Himpunan Tetandingan Upakara Yadnya, Drs. Ida Bagus Putu
Sudarsana, MBA, MM.
3. Ajaran Agama Hindu (Makna Upacara Bluta Yadnya, Drs. Ida Bagus
Putu Sudarsana, MBA, MM.
4. Ajaran Agama Hindu ( Upacara Dewa Yadnya, Drs.Ida Bagus Putu
Sudarsana, MBA,MM.
5. Ajaran Agama Hindu (Sila Kramaning Pemangku). Drs. Ida Bagus Putu
Sudarsana, MBA, MM.
6. Uger-uger Muah Sesana Penganteban Upakara, Agem-ageman Sang
Welaka/Pemangku,-Drs.Ida Bagus Putu Sudarsana, MBA. MM.

28

Anda mungkin juga menyukai