KELOMPOK IV
TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN
(Ida Bagus Sri Yoga Pranata, S.T.) (I Gusti Agung Ngurah Darma Susila, S.E.,M.Si.)
2
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................................
KATA PENGANTAR...............................................................................................................
BAB I.........................................................................................................................................
PENDAHULUAN......................................................................................................................
1.1 Upacara yang bersifat Nimita Karma..........................................................................
1.2 Pelaksanaan Pelaksanaan Upacara yang bersifat Nimitika Karma.............................
BAB II........................................................................................................................................
PENGERTIAN HARI SUCI SUGIHAN...................................................................................
2.1 Sugihan Tenten............................................................................................................
2.2 Sugihan Jawa...............................................................................................................
BAB III UPAKARA HARI SUCI SUGIHAN JAWA..............................................................
3.1 Upakara Kuantitas Utama............................................................................................
3.2 Upakara Kuantitas Madya.........................................................................................
3.3 Upakara Kuantitas Kanista........................................................................................
BAB IV TATA CARA PELAKSANAAN UPAKARA HARI SUGIHAN JAWA................
4.1 Tata Cara Pelaksanaan Upakara Sugihan Jawa.........................................................
4.2 Dudonan Nganteb Upakara Sugihan Jawa................................................................
4.2.1 Asucilaksana......................................................................................................
4.2.2 Pengastawa.........................................................................................................
4.2.3 Utpeti Lan Stiti Bethara.....................................................................................
4.2.4 Mantrain Upakara...............................................................................................
4.2.5 Memargiang Eteh-eteh Pebersihan Lan Teterag................................................
4.2.6 Ngayaban Upakara.............................................................................................
4.2.7 Nunas Panugrahan..............................................................................................
4.2.8 Nuntun Pamuspan..............................................................................................
4.2.9 Penyineb.............................................................................................................
BAB V KESIMPULAN...........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadapan Sang Hyang Widhi Wasa atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga kami Kelompok IV dapat menyelesaikan Kriya Patra (Karya
Tulis) ini.
Kriya Patra (Karya Tulis) ini adalah pelengkap dalam menyelesaikan proses
belajar pada kursus Praktisi Kepemangkuan di Yayasan Dharma Acarya, dalam hal ini
kami Kelompok IV menyusun Kriya Patra (Karya Tulis) dengan judul “Hari Raya
Sugihan Jawa”.
Dalam penulisan Kriya Patra (Karya Tulis) ini kami mencoba menguraikan
(menjelaskan) tentang Hari Raya Sugihan Jawa sesuai dengan pelajaran yang kami
terima di Yayasan Dharma Acarya, adapun banyak kekurangan dalam penulisan Kriya
Patra (Karya Tulis) ini kami mohon maaf sebesar-besarnya dan kami juga mohon
petunjuk kepada seluruh pembina kami untuk menyempurnakan Kriya Patra (Karya
Tulis) ini.
Penulis
Kelompok IV
Kursus Praktisi Kepemangkuan (PMK)
Angkatan ke XXXVI Yayasan Dharma Acarya
Tahun 2022
4
BAB I
PENDAHULUAN
Seperti diketahui bahwa, Bali mendapat julukan "Pulau Seribu Pura" dan pulau
dewata. Dengan predikat tersebut dapat dipastikan di Bali banyak dilaksanakan Upacara
Yadnya. Upacara di Bali dapat dibedakan sesuai sifatnya menjadi dua yaitu :
Di antara hari-hari suci tersebut, yang paling popular / terkenal, adalah hari suci
Galungan, yang merupakan haci suci kemenangan “DHARMA" melawan
ADHARMA".
Hari raya suci Galungan tidak berdiri sendiri, tetapi berkaitan erat dengan hari-
hari suci sebelun dan sesudahnya, seperti hari suci "SUGIAN, KUNINGAN dan BUDA
KLIWON PEGAT UAKAN”.
Dalam penulisan Kriya Patra ini, pernulis menguraikan salah satu hari suci
tersebut yaitu hari suci "SUGIAN JAWA”.
5
BAB II
PENGERTIAN HARI SUCI SUGIHAN
Kata "SUGIAN" berasal dari kata "SUGI" dan "YA" Suku Kata Sugi berarti “
Galang, Bersih atau Suci". Sedangkan suku kata "Ya" berarti "Ada, Diadakan" dan
mendapat akhiran "AN" menjadi "Sugian" merupakan bahasa Bali kapara yang artinya
"Dibuat supaya suci atau Disucikan". Hari suci sugian terdiri dari tiga rangkaian hari-
hari persiapan menjelang hari suci "Galungan". Oleh karena itu pada hari-hari ini
dilaksanakan upacara-upacara pembersihan atau penyucian baik untuk bhuwana agung
maupun bhuwana alit.
Hari sugian TENTEN yang jatuh pada hari "Rabu- Pon- Wuku Sungsang". Kata
"Tenten" berasal dari kata "Enten" yang artinya "Membangunkan" (ngentenin, bahasa
Bali). Pada hari ini seluruh Umat Hindu Bali melakukan pembersihan terhadap sarana
dan prasarana upakara untuk hari suci Galungan, seperti memasang wastra pada setiap
pelinggih di Pemerajan dan Pura.
Hari Suci Sugian Jawa dilaksanakan pada hari Kamis - Wage -Wuku Sungsang.
Di dalam "Lontar Sundharigamma, lamp. 17" disebutkan sebagai herikut :
"Ring Rahina Weraspati Wage wukumia Sungsang Ngaran Sugi Jawa. Kajari
Loke Meharan Jambu Dwipa Ngaran, Bhuwana, Wenang Amalaku Pretista, Yate
Pratistan Bethara Kabeh, Arereboni Ring Sanggar Muang, Parihyangan, meharan
Parerebuan, Kaduluri Pengeresikan Bethara, Saha Puspa Wangi, Kunang Wang
Weruhing Tatwa Jnana, Apasang Yoga, Sang Wiku Angagem Puja, Apan Bethara
Tumurun Maring Madiapada, Amuktya Banten, Anerus Tekeng Galungan, Pakertining
Wang, Sesayut Muang Tutuan. Marupa Sudhamalung, Sawung Petak, Beliwis Petak,
Silih Sinunggal Wenang, Pangarcana Suka 'Sukan Arania".
Dari uraian tersebut di atas, dapat diambil pengertian bahwa kata Jawa berasal
dari kata "Jambu Dwipa" yang artinya "Alam Semesta". Jadi päda hari Sugihan Jawa
umat Hindu melaksanakan uparaca penyucian terhadap alam semesta atau bhuana
agung yang disimbulkan dengan lingkungan pemerajan, dengan melaksanakan upacara
"Mererebu".
6
Di Bali pelaksanaan Mererebu masih banyak dikacaukan oleh system "Gugon
tuwon" yang sudah mengakar, sehingga pelaksanaan upacara ini dilakukan dua kali
yaitu pada hari Sugihan Jawa dilaksanakan oleh umat yang berasal dari Jawa dan pada
hari Sugian Bali dirayakan oleh umat Bali Mula. Hal ini sangat keliru dimana dalam
petunjuk sastra agama tidak demikian adanya.
Pelaksanaan upacara Pererebuan dilaksanakan pada hari suci Sugian Jawa,
karena pada hari tersebut nerupakan penyucian bhuwana agung dan tidak diperbolehkan
melaksanakan Pererebuan pada hari suci Sugian Bali karena kata "Merebu" artinya
"Ngeseng" (membakar hanguskan) atau "Nyomia" (Melebur) sedangkan pelaksanaan
Parerebuan pada hari Sugian Bali sama artinya "Angerebu Dewek" (mermbakar diri).
Sebagai pelengkap dalam melaksanakan upacara Mererebu, dalam upakara
sugihan dipergunakan daging, diantaranya daging "Guling Babi, Guling Itik Putih dan
Guling Ayam Putih.
Penegunaan daging dalam upacara ini juga terjadi salah pengertian dan di
katakan harus menggunakan ketiga bentuk daging atau guling sedangkan dalam sastra
agama tidak ada kata "harus" namun dikatakan semampunya ( Suka Sukan") sesuai
dengan permohonan umat.
Daging guling merupakan simbul kekuatan "Tri Guna" yaitu:
1. Guling Babi simbul kekuatan "Tamas" bermakna memohon kemandian.
2. Daging guling itik putih simbul kekuatan "Sattwam" bermakna' untuk memohon
kedharman dan kesucian.
3. Guling ayam putih merupakan simbul kekuatan "Rajas" bermakna untuk
memohon kesidhian kehadapan Sang Hyang Widhi.
Hal ini janganlah dipertentangkan supaya tidak menimbulkan perpecahan diantara umat
hindu di Bali dan marilah kita mulai membuka diri pada pengetahuan yang benar dan
berpegang pada sastra agama sehingga tetap terjaga kesucian dan kelancaran dalam
pelaksanaan hari suci Sugihan ini untuk menyongsong hari raya Galungan yang
merupakan kemenangan Dharma melawan Adharma.
"Sukra Keliwon Wuku Sungsang, mengaran Sugian Bali, pakenania amerastitaning raga
tawulan riprewatek maurip, nanging yan manadi Wang prakerthi wenang sira
7
angelaraken tapa brata yoga Samadhi, muang anadaha tirtha gocara, alukata ring Sang
Pandita Siwa Paksa lan Budha paksa, maka panelasing letuh ring sarira”
Sugihan Bali jatuh pada hari Jumat Kliwon wuku Sungsang dimana pada hari ini
dilakukan penyucian terhadap makhluk hidup yang diwakili oleh manusia sebagai
makhluk yang paling sempurna dengan melakukan persembahyangan dan penyucian
diri nunas pemrayascita kepada pandita Siwa Paksa dan Budha Paksa.
8
BAB III
UPAKARA HARI SUCI SUGIHAN JAWA
Dalam rangka pelaksanaan upacara Pengerebuan pada hari Sugian Jawa, dibuat
upakara dengan tingkatan sebagai berikut ;
a) Munggah di Kemulan
Pejati lengkap asoroh
Banten Suci alit asoroh
Banten Danan, pesucian, canang sari
Ngajum Tirtha
c) Upakara Ayaban
Banten ayaban tumpeng 11 bungkul
Rayunan maulam guling Celeng (atau ketiga guling : Guling Babi, Guling Bebek
Putih dan Guling Ayam Putih)
Eteh-eteh pabersihan (Prayascita,pengulapan, bayekaonan dan durmangala)
d) Banten Guling
Dialaskan dengan tempeh/kapar/nare diatasnya diletakkan kekebat (taledan), berisi kulit
peras dan kojong rangkat, diisi dengan rerasmen serta raka-raka lengkap dan
tumpeng yang jumlahnya diatur sebagai berikut:
Untuk guling celeng tumpengnya berjumlah 22 buah.
Untuk guling itik putih jumlah tumpengnya 31 buah.
Untuk guling ayam putih jumlah tumpengnya 7 buah.
Gulingnya dihias dengan sampyan kekuwung dan pakupipid, diberi kalung benang
putih dan uang kepeng 1 buah, diapit sampiyan guling 2 buah.
9
Disamping tetandingan tadi dibuat lagi satu kekebat yang berisi nasi pemijian 1 buah
dikelilingi takir berisi rerasmen, disusun dengan canang sari.
Banten ini disebut rayunan guling.
e) Banten Pengerebuan
Dibuat dengan alas ceper bungkulan (slepan) diisi raka - rakayang lengkap,
seperti : porosan, tebu, tape, pisang, jaja uli, begina, kojong rangkat berisi rerasmen
(kacang, saur. gerang,terong, telur. sambal), diisi nasi untek 5 bungkul, sampian
pusung. Disusun dengan ceper diisi dengan olahan ayam brumbun: (barupa urab barak,
urab putih, sate lembat 3 katih), diatasnya diisi canang sari, kemudian diikat dijadikan
satu pesel.
Banten tersebut dibuat sejumlah bangunan pelinggih, bangunan rumah, dan
bangunan yang lainnya, termasuk di lebuh.
a. Munggah di Kemulan
Pejati lengkap asoroh
Banten Danan,pesucian, canang sari
Ngajum Tirtha
b. Ring Pelinggih lianan
Banten danan
Sodan
Pesucian lan canang sari.
c Upakara Ayaban
Ayaban tumpeng 9 bungkul
Rayunan meulam guling itik putih (atau diisi guling ayam putih)
Eteh-eteh pebersihan (Prayascita, Pengulapan dan Bayekaonan)
d. Banten Guling (tentandingannya sama seperti di atas)
e. Banten Pengerebuan (tetandingannya sama seperti diatas).
a. Munggah di Kemulan
Pejati lengkap asoroh
Banten Danan, pesucian, canang sari
10
Ngajum Tirtha
b. Ring Pelinggih lianan
Banter danan
Sodan
Pesucian lan canang sari.
c. Upakara Ayaban
Baten ayaban tumpeng7 bangkul
Rayunan maulam guling ayam putih atau guling bebek putih
Eteh-eteh pebersihan (Prayascita, dan Bayekawonan)
d. Banten Guling (tetandingannya sama seperti diatas)
e. Banten Pengerebuan (tetandiagan sama seperti di atas)
11
BAB IV
TATA CARA PELAKSANAAN UPAKARA HARI SUGIHAN JAWA
4.2.1 Asucilaksana
12
Ong. Ang. Brahma Dipa Yenamah Swaha
Mantranin Dupa
3 Ong. Ung, Wisnu Dipa Yenamah Swaha
( Ukup Asep Dupa Ke Ubun-
Ong. Mang, Iswara Dipa Yenamah Swaha
ubun, ke muka, ke badan)
Ang Dupa Astra Yenamah Swaha
(Pulang sekare /kalpikane ke Ong, Hrang, Hring Sah, Parama Siwa Mertha
sangkune] Yenamah Swaha
(Puter antuk penyiratang
ping3x) Om Bhur, Bwah, Swah, Gangga Mahayoni Pawitra
Yenamah Swaha.
(Kecorin tirtha Geriya / Sulinggih)
(Ambil tirtha di sangku antuk canting anggen metirtha
Metirtha ke-Raga
sang penganteb)
6 Ong Atma Parisudha Yenamah Swaha
Meketis ke ubun-ubun 3x Ung juwita Parisudha Yenamah Swaha
Ong Sarira Parisudha Yenamah Swaha
13
Ong Siwa Mertha Yenamah
Minum 3x Ong Sadhasiwa Mertha Yenamah
Ong Paramasiwa Mertha Yenamah
Ong Ksmang Siwa Mertha Yenamah
Meraup 3x Ong Ksmung Sadha Siwa Mertha Yenamah
Ong Ksmung Parama Siwa Mertha Yenamah
Diusapkan di dada Ong Sarira Parisudha Yenamah Swaha
Mebija (Ambil bija, letakkan
ditelapak tangan kiri dan Ong Kung Kurmara Wija Yenamah Swaha
puter dengan jari tengah
tangan kanan)
7 1. Ubun-ubun Ong Ing Icana Yenama swaha
2. Selagan lelate Ong Tang Tatpurusa Yenamah Swaha
3. Pelipis Kanan Ong Bang Bama Dewa Yenamah Swaha
4. Pelipis Kiri Ong Sang Sadyojata Yenamah Swaha
5. Tenggorokan Ong Ang Agore Yenamah Swaha
Ang,Ung,Mang
Siwa, Sadhasiwa, Paramasiwa, Sabda, bayu, idep,
sudha nirwigna yenamah
Gegelaran Panugrahan Siwa Ong Sah Wesat Prayoga Ya Namah Swaha
9
(japa)
(ldep Siwa ring bahu tengen, Sadhasiwa ring bahu
kiwa, Paramasiwa ring pahaban).
Ong.Ang Ung-Mang.Ang.Ah,Ong
4.2.2 Pengastawa
1. Siratin (ketis 3x):
Ong Siwa tirtha yenamah
Ong Sadhasiwa tirtha yenamah
Ong, Parama siwa tirtha yenamah swaha
2. Asepin:
Ong Ang dupa astra yenamah swaha
1 Ngastawa Genta 3. Kalpika/ sekar:
Ong Paspadanta yenamah swaha
4. Utpeti (sruti pendek):
Ong, Bajra, Bayu Bajra, Maha Bajra
Pasupati Hung Phat
Ong Mang Iswara Ya Namah
14
Ong Ksama Swamam Mahadewa.
Sarwa Prani Hitang Karah,
Mamoca Sarwa Pepebyalı,
Palaya Swa Sadha Siwa
15
Swaha.
16
Mantrain Penyeneng Ong Pengadeganing Sang Hyang Janur Putih,
(Sahaa) Siwa Riminggit Guru,
Tinutus Dening Prewateking Dewata.
Kajenenganing Prewatek Dewata Kabeh.
Lumilangaken Sarwa Dasa Mala,
Papa Petakaning Sarwa Pinuja.
Ong Ngadeg Bethara Guru, Anepung tatwari,
Angelangeni. Angresiki, Prewatek Sarwa Pinuja
Matemahan Sudha Spatika Nirmala Yenamah Swaha,
Pengerebuan
Mang,Ung. Ang
Wem Ong Padmasana Yenamah
Sa, Ba, Ta.A,I Sarwa bhuta Yenamah Swada
Ndah Ta kita Sang Bhuta Bucari, Sang Kala Bucari, Muah
Sang Surge Bhucari,
Mari Sira Mona,Ajakan Kala Wadwan Sira Kabeh,
Ingsun paweh sira Tadah Saji Sanggraha.
Sega Untek, Maiwak Ayam putih
Ingolah rikanyana, Iki Tadah Sajin nira, Sama Suka Sama
Lolia Sira, Pilih Kebelanira suangsuang.
Wus sira anadah saji, ingsun aminta kesidianta.
Guling Ayam Putih Aja sira kari angadaken Drewala-drewali,
(sahaa) Lara Roga Kegeringin, sebel kandel ring Bhuwana Agung
muah Bhuwana Alit
Angadaken sira urip waras dirgayusa ring jagate, Ngeraris sira
amukti Sari, Sumurup sira menadi dewa-Dewi, Pemantuk sira
ring dangkhayangan suang -suang.
Pasang sarga sira ring bethara siwa.
Ong Ing namah.
17
Mang, Ung, Ang
Wem Ong Padmasana Yenamah
Sa, Ba,Ta, A, I Sarwa bhuta Yenamah Swada
Ndah Ta kita Para wateking Gandarwa, Gandarwi, Raksasa
Muang Pisaca,
Mari Sira Mona, Ajakan Kala Wadwan Sira Kabeh,
Ingsun Paweh Sira Tadah Saji Sanggraha, Sega Untek
Maiwak Itik Putih Ingolah rikancana, Iki Tadah Sajin nira,
Sama Suka Sana Lolia Sira, Pilih Kebelanira suang-suang,
Wus sira anadah saji ingsun amita kesidianta. Aja sira kari
Guling Itik Putih
angadaken Drewala-drewali, Lara Roga Kegeringin, sebel
(sahaa)
kandel ring Bhuwana Agung muah Bhuwana Alit Angadaken
sira urip waras dirgayusa ring jagate, Ngeraris sira amukti
Sari, Sumurup sira menadi dewa-Dewi, Pemantuk sira ring
dangkhayangan suang -suang.
Pasang sarga sira ring bethara siwa.
Ong Ing namah.
(letakkan banga di payuk pere banten pengerebuan, Sambil
meketis)
Ong Sriyam Bhawantu, Sukham Bhawantu, Purnam
Bhawantu.
Mang, Ung, Ang
Wem Ong Padmasana Yenamah
Sa, Ba,Ta, A, I Sarwa bhuta Yenamah Swada
Ndah Ta Kita Sang Bhuta Dengen, Sang Kala Dengen muah
Sang Durga Dengen,
Mari Sira Mona,Ajakan Kala Wadwan Sira Kabeh, Ingsun
paweh sira Tadah Saji Sanggraha.
Sega Untek, Maiwak Bawi
Ingolah rikanyana, Iki Tadah Sajin nira, Sama Suka Sama
Lolia Sira, Pilih Kebelanira suangsuang.
Guling Bawi Wus sira anadah saji, ingsun aminta kesidianta.
(sahaa) Aja sira kari angadaken Drewala-drewali,
Lara Roga Kegeringin, sebel kandel ring Bhuwana Agung
muah Bhuwana Alit Angadaken sira urip waras dirgayusa ring
jagate, Ngeraris sira amukti Sari, Sumurup sira menadi dewa-
Dewi, Pemantuk sira ring dangkhayangan suang -suang.
Pasang sarga sira ring bethara siwa.
Ong Ing namah.
(letakkan banga di payuk pere banten pengerebuan, Sambil
meketis)
Ong Sriyam Bhawantu, Sukham Bhawantu, Purnam
Bhawantu.
18
Mantra Pemegatan Guling
(sahaa) Ang-Ung-Mang
Tujuanya: Ong patdmasana ya namah,
Memegat/memotong/ Nastuti pakulun Kaki Siwa Gotra Níni Siwa Gotri,
Menebas/ membersihkan Bagawan Penyarikan,
Sebel Kendelan, Lara saksinin manusa nira angaturaken tinebasan manututan
Roga,wighna,ring Guling..(ucapkan manut gulingnyane) lpun angidep amalaku,
bhuwana agung lan anebas saha laran, sebel kendelan, leteh letuling buana agung
bhuwana alit muah buana alit, pegat rampung tan perantasan, matemahan
Dan sebagai mantra disaat sudha spatika nirmala, ya namah swaha.
akan memotong surudan Ong sidhirastu ya nama swaha.
guling untuk dimakan
(murak be guling = Bhs Om Sriyam Bhawantu,Sukham Bhawantu,Purnam Bhawantu
Bali)
19
Aeng Aenng Tan Hana,
Sapa-sapa Tan Hana,
Nimitaning Angadakaken Lis,
Rinupaking Adegan,
Lumilangaken Sarwa Ila-ila. Aeng-aeng, Sapa-Sapa,
(sahaa)
Riprewatek Sarwa Pinuja,
Matemahan Sudha Nirmala Yenamah Swaha,
Sang, Mang. Sing Ong Namah Swaha
Ong Sriyam Bhawantu, Sukham Bhawantu, Purnam
Bhawantu
Ong, I, Sa, Ba, Ta, A,
sarwa mala prayascita yenamah swaha,
Ong, Sa, Ba, Ta, A, I
Bunkak Nyuh Gading
sarwa wigna, papa petaka prayascita yenamah,
(sahaa)
Ong, A. Ta, Sa, Ba, I
sarwa dasamala geleh peteleteh, sebel kandel prayascita
yenamah swaha
3. Bayekawonan Ong pukulun bethara kala,
saksinin manusanira ring Payogan Agung
Angaturaken pabyakaonan, katur ring Hyang Kala, Hyang
Kali, Sang Kala Pengpngan, Sang Kala Sliwah, Sang Kala
Karuk, Sang Kala Pati, Sang Kala Bumi,Aja Sira
Anyengkalen Sang Hyang Dewa, Miwah Manusa ring
Marcapada, Iki Tadah Sajinira, Sumurup Sira Manadi
Prewatek Gandarwa, miwah Watek Widyadara Widyadari,
Pasang Sangasira ring Bethara Siwa
Ang..Ah, Mertha Bhuta Yenamah Suada
Ong Sriyam Bhawantu, Sukham Bhawantu, Purnam
Bhawantu Yenamah Swaha
4. Lis Amuan- Ong tipat lepas, angelepasaken sarwa papa petaka, lara, raga
amuan wigna, sebel kandel riprewatek sarwa pinija,
20
Ong Sriyam Bhawantu, Sukham Bhawantu, Purnam
Bhawantu Yenamah Swaha
21
Paripurna Yenamah Swaha
Sesayut Pageh Urip (sahaa) Ong Dirgayusa Jati Ning Nirmala Yenainah Swaha
Sesayut Amertha Dewa Ong Ang .. Ah Amertha Dewa Sudha SpalikaYenamah
(sahaa) Swaha
Sesayut Puspa Dewa (sahaa) Ong Mang, Puspa Danta Maha MerthaYenamal Swaha
Atau
Ang,Ung Mang Puspa Dewa Digiaya ye NamahSwaha
c. Pemuktian Bhuta
22
Nirvignam Suka Werditah
(Sambil meketis)
Ong, Sriyam Bhawantu, Sukham Bhawantu, Purnam
Bhawantu
2. Pengeramped (sruti Ong jala sidhi maha sakti Sarwa sidhi maha tirtha,
pendek) Siwa tirtha manggala ya, Sarwa karya prasidantu
3. Panjaya-jaya Ong Ayu Wredi yasa Wredi,
Wredi Pradnyan Suka Sriyah,
Dharma Sentana Werdisce.
Santute Sapta Wrdyem.
Ong Sidlirastu Tatastu Astu,
Awignamastu, Astu Tatastu,
Sapta Wrdiastu Yenamah Swaha
(Sambil meketis)
Ong, Sriyam Bhawantu, Sukham Bhawantu, Purnam
Bhawantu
4. Nuhur tirtha pamuput Ong Tirthayem Tirtha Pawirern,
(sruti pendek) Gangga Rana Toya Ganem
Purusa Tirtha Pawitra,
Parama Siwa Tirthaca,
Sikap nyembah tanpa genta, Siwa Sadha Siwa Tirthem,
sekare genahan ring toya Budha Siwa Tirtha Gamanam,
ngajum tirtha Parama Siwa Murtinam,
23
Sesuaikandengan yang melingga,
Ong Dewa Dewi Tri Dewanam,
Trimurti Tri Linggad Manam,
3. Ista Dewata Tri Purusa Sudha Nityam,
Brahma,Wisnu Maheswarem
Bethara Hyang Guru
Muspa dengan sekar (krya Ong Guru Rupam Sadadnyanam,
guna) Guru Pantaranam Dewam
Guru Nama Japet Sadha .
Nasthi Nasthi Dine Dine,
Ong Gung Guru Paduke Biyonamah Swaha.
Ong Anugraha Manuharam.
Dewa Data Nughahakam.
Yarcanam Sarwa Pujana,
Stitining Sembah:
Namalı Sarwa Nugrahakam
Dewa Dewi Maha Sidlii,
4. Nunas Panugrahan
Yadnya Kartam Mulatmidam.
Laksmya Sidisce Dirgahayu.
Nirwignam Suka Wreditah
Pralinaning Sembah: Ung, Ang, Mang, Sarwa Dewa Mur Acintya Suksma
Nirmala Yenamah, Ah... Ang
5. Sembah Puyung Ong Shanti, Shanti, Shanti, Ong
Percikan tirtha ke pelinggih - pelinggh lan upakara.
Metirta untuk umat
Metirta
24
4.2.9 Penyineb
Ung,Ang,Mang
Sarwa Dewa Amur Acintya Suksma Nirmala Yenamah
3. Penyineb Dewa/ Bhuta
Swaha,
(sruti pendek)
A. Ta, Sa, Ba, I
Sarwa Bhuta Murswa Wesat, Ah Ang
25
4. Penyineb Genta
Pentil palit genta saking
Ang, ung, mang, mantuk sabda, bayu, idep
arep ke ungkur, puter
tangan ke ungkur 3x
26
BAB V
KESIMPULAN
Hari Suci Sugian adalah hari penyucian terhadap Bhuwana Agung dan Bhuwana
Alit, yang merupakan hari suci yang tidak dapat dipisahkan dengan Hari Suci
Galungan.
Hari Suci Sugian Jawa dilaksanakan pada hari Kamis - Wage wuku Sungsang
dilaksanakan setiap 210 hari sekali, dimana pada hari ini dilaksarakan Upacara
Pangerebuan.
27
DAFTAR PUSTAKA
1. Ajaran Agama Hinsu [Acara Agama), Drs. Ida Bagus Putu Sudarsana,
MBA, MM.
2. Himpunan Tetandingan Upakara Yadnya, Drs. Ida Bagus Putu
Sudarsana, MBA, MM.
3. Ajaran Agama Hindu (Makna Upacara Bluta Yadnya, Drs. Ida Bagus
Putu Sudarsana, MBA, MM.
4. Ajaran Agama Hindu ( Upacara Dewa Yadnya, Drs.Ida Bagus Putu
Sudarsana, MBA,MM.
5. Ajaran Agama Hindu (Sila Kramaning Pemangku). Drs. Ida Bagus Putu
Sudarsana, MBA, MM.
6. Uger-uger Muah Sesana Penganteban Upakara, Agem-ageman Sang
Welaka/Pemangku,-Drs.Ida Bagus Putu Sudarsana, MBA. MM.
28