Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA HINDU

SEJARAH DAN PENGETAHUAN DASAR AGAMA HINDU

DOSEN PENGAMPU : I NYOMAN SANTIAWAN S.pd.MBA.


OLEH :
I NYOMAN DEDI HAMARTHA SURYA TANGKAS
JURUSAN MANAGEMEN
STIE YKPN YOGYAKARTA
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan rahmat
dan anugrahnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Sejarah Dan
Pengetahuan Dasar Agama Hindu dengan tepat waktu tanpa halangan apapun. Saya selaku
penyusun makalah menyucapkan terima kasih kepada narasumber yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini, saya menyadari masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saya
tidak menutup diri dari para pembaca akan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi
perbaikan dan peningkatan kualitas penyusunan makalah dimasa yang akan datang.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………….………………………………ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………...iii
BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………………………7
A. LATAR BELAKANG………………………………………………………7
B. RUMUSAN MASALAH……………………………………………………7
C. TUJUAN…………………………………………………………………….7
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Agama Hindu……………………………………………………....5
2.2 Kepercayaan Agama Hindu…………………………………………….......5-6
2.3 Keyakinan Umat Hindu…………………………………………………….6-7
2.4 Kasta Dalam Agama Hindu………………………………………………...7
2.5 Kitab Suci Agama Hindu…………………………………………………...7-8
BAB 3 PENUTUP
3.1 KESIMPULAN……………………………………………………………..9
3.2 SARAN……………………………………………………………………..9
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………10
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Agama hindu adalah agama yang dianut oleh penduduk India. Agama ini telah melewati agama
yang sangat panjang yang bermula dari abad ke-15 SM hingga sekarang. Bisa jadi, agama hindu
adalah agama yang paling tua yang tersisa hingga saat ini. Sejatinya, hindu merupakan sebuah
agama yang memadukan nilai-nilai ruhani dan etika. Selain itu, agama ini pun memiliki konsep
politeisme, yaitu bertuhan banyak. Setiap tuhan dalam hindu memiliki kinerja dan tugas masing-
masing. Umat hindu juga menyakini setiap tempat, perbuatan, dan fenomena memiliki tuhan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1.2.1 Bagaimana sejarah agama hindu?

1.2.2 Bagaimana kepercayaan agama hindu?

1.2.3 Bagaimana keyakinan umat hindu?

1.2.4 Bagaimana Kasta dalam agama hindu?

1.2.5 Apa Kitab suci agama hindu?

1.3 TUJUAN

1.3.1 Untuk mengetahui kemunculan dan tokoh-tokoh utama agama Hindu.

1.3.2 Untuk mengetahui kepercayaan agama hindu.

1.3.3 Untuk mengetahui keyakina umat hindu.

1.3.4 Untuk mengetahui Kasta dalam agama hindu.

1.3.5 Untuk mengetahui Kitab suci agama hindu.


BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Agama Hindu

Secara historis, kelahiran agama Hindu dilatarbelakangi dengan akulturasi kebudayaan antara
bangsa Aria sebagai bangsa pendatang dan Iran, dengan bangsa Dravida sebagai penduduk asli
India. Bangsa Aria masuk ke India kira-kira tahun 1500 SM. Dengan segala kepercayaan dan
kebudayaan yang bersifat Vedawi, telah menjadi thesa di satu pihak, dan kepercayaan bangsa
Dravida yang animist telah menjadi antithesa di lain pihak. Dan sinkretisme antara keduanya,
lahir agama Hindu (Hinduisme) sebagai synthesa.

Dalam kepercayaan Bangsa India zaman dahulu sebelum adanya agama Hindu, Bangsa India
sudah memiliki kepercayaan. Kepercayaan itu ada pada waktu bangsa asli India ada yaitu bangsa
Dravida. Bangsa Dravida pada mulanya hidup menyebar di seluruh wilayah India, namun tidak
lama kemudian mereka berpindah tempat hanya di bagian selatan saja dan memerintah
negaranya sendiri. Karena mereka disebelah utara hidup sebagai orang taklukan dan bekerja pada
bangsa – bangsa yang merebut bangsa itu. Antara abad 2000 dan 1000 tahun sebelum masehi
masuklah bangsa dari sebelah utara yaitu kaum Arya, bangsa ini memisahkan diri dari kaum
sebangsanya di Iran dan yang memasuki India. Bangsa arya unggul dalam hal peperangan
sedangkan bangsa darvida lebih unggul dalam hal kepercayaan dan tatanan kota, namun bangsa
darvida harus ikut melbur menjadi satu dengan bangsa arya karena bangsa arya yang memiliki
keunggulan dalam hal peperangan yang mendesak darvida agar ikut melebur menjadi satu. Hal
itulah yang mendasari lahirnya agama Hindhu di kawasan India.

2.2 Kepercayaan Agama Hindu

Sistem kepercayaan Agama Hindu mendekati paham materialisme yang bersifat naturalis,
karena disandarkan pada peristiwa dan kejadian alam, sehingga hampir segala gejala dan gerak
alamiah merupakan manifestasi dan lambang kekuatan. Tidaklah mengherankan apabila
kepercayaan terhadap kekuatan yang majemuk itu, menggiring ketuhanan Hindu ke arah
polytheisme yang memuja banyak dewa.

Di antara sekian banyak dewa yang dipuji sebagai sumber segala kekuatan, hakikatnya
terkoordinasi dalam ketuhanan Trimurti, berikut ini.
a. Brahma

Dewa yang dianggap sebagai pencipta alam, yang telah mewujudkan alam ini dengan segala
isinya. Dalam mengendalikan kekuasaannya, dewahmana didampingi dewi yang sakti, yakni
Dewi Saraswati (dewi kesenian dan pengetahuan); juga memiliki kendaraan khusus yaitu hewan
unggas yang disebut Hangsa.

b. Wisynu

Dianggap sebagai dewa pemeliharaan alam dengan kekuasaan mendamaikan umat manusia,
memelihara ketertiban, serta mewujudkan kedamaian. Dalam melaksanakan tugasnya, Dewa
Wisynu juga didampingi oleh dewi sakti yang disebut Dewi Sri (dewi kebahagiaan). Kendaraan
khusus untuk Wisynu dilambangkan dengan burung Rajawali atau Garuda.

c. Syiwa

Dianggap sebagai dewa perusak alam yang kekuasaannya berhubungan dengan kejahatan
manusia. Timbulnya peperangan, pembunuhan dan sebagainya. Perlambang sedang berperannya
kekuasaan Syiwa. Sebagaimana Brahmana dan Wisynu, maka Syiwa pun didampingi dewi sakti
yang disebut Dewi Durga (dewi kematian). Kendaraan khusus untuk Wisynu dilambangkan
dengan lembu jantan yang disebut Nandi.

Wujud ketuhanan Hindu yang polytheisme akan nampak jelas dengan memperhatikan pemujaan
terhadap bermacam-macam dewa sesuai dengan gerak alam. Penguasaan matahari oleh Dewa
Surya, langit dan lautan oleh Down Waruna, hujan dan perang untuk Dewa Indra, atau angin
topan untuk Dewa Maruta dan bumi oleh Dewi Pertiwi.

Secara inkrnasi, dewa-dowa yang bersemayam di kayangan berlokasi di Gunung Mahameru,


dalam peranannya menyelamatkan kehidupan manusia, sebagai raja yang berkuasa. Dalam
hubungan ini, dapat disebutkan contohnya Rama sebagai penjelmaan Wisynu di India dan
Airlangga sebagai penjelmaan Wisynu di indonesia.

2.3 Keyakinan Umat Hindu

a. Tentang korban dan sajian, sebagai persembahan kepada para dewa atau penghormatan
terhadap arwah nenek moyang yang telah meninggal. Korban umum dilakukan dalam bentuk
kebersamaan antara masyarakat setempat, biasanya dalam menghadapi musibah, upacara
pembakaran mayat dan lain-lain. Korban dilakukan khusus oleh keluarga tertentu dalam
hubungannya dengan peristiwa perkawinan, kelahiran dan kematian.
b. Tentang roh disebutkan adanya roh umum yang bersifat universal, yakni Brahman sebagai
Tuhan penguasa semesta dan roh umum yang telah terkurung dalam tubuh atau benda yang
disebut Atman.

c. Perihal karma, bahwa perbuatan manusia di dunia akan selalu berhubungan dengan hukum
kausalitas dimana perbuatan baik akan menimbulkan akibat baik, dan perbuatan jahat akan
mengakibatkan timbulnya kejahatan.

d. Bahwa proses kehidupan manusia, tidak terlepas dari kesengsaraan (samsara) dimana manusia
lahir, hidup, berbuat, mati, lahir lagi, dan seterusnya. Semuanya akan terus berputar dan tak
pernah berhenti, melainkan dengan jalan kelepasan.

e. Tentang kelepasan atau disebut Moksa, merupakan jalan menghindari kesengsaraan dengan
cara membebaskan diri dan godaan keinginan yang melekat dalam tubuh manusia.

2.4 Kasta Dalam Agama Hindu

Di dalam kehidupan bermasyarakat, dikenal adanya pembagian kelas atau kasta, secara umum
masyarakat Hindu dibagi menjadi empat kasta, yaitu Brahma, Kesatria, Waisya, dan Sudra.

1). Kasra Brahmana terdiri atas para pendeta.

2). Kasta Kesatria terdiri atas para raja dan keluarganya, para bangsawan, dan para prajurit.

3). Kasta Waisya terdiri atas para pengusaha dan para pedagang, juga petani.

4). Kasta Sudra terdiri atas para pelayan, pekerja kasar, dan rakyat jelata.

5). Kasta Paria, terdiri atas gelandangan dan orang-orang buangan.

2.5 Kitab Suci Agama Hindu

Weda : Kata Weda berarti pengetahuan (Wid = tahu). Menurut tradisi kitab hindu kitab-kitab ini
adalah ciptaan Dewa Brahma sendiri. Isinya diwahyukan oleh Dewa Brahma kepada para Resi
atau para pendeta dalam bentuk mantra-mantra, yang kemudian disusun sebagai pujian oleh para
resi tadi sebagai pernyataan rasa hatinya.[5] Kitab weda terbagi menjadi empat kitab ( Catur
Weda):
Kitab Suci Weda Berisi mantra-mantra dalam bentuk pujian-pujian, yang digunakan untuk
mengundang para dewa, agar berkenaan hadir pada upacara-upacara yang akan diadakan bagi
mereka. Kitap Weda terdiri atas empat bagian, yaitu :

a. Reg-Weda : berisi puji-pujian terhadap dewa.

b. Sama-Weda : berisi nyanyian-nyanyian suci yang syairnya di ambil dari Reg-Weda.

c. Yajur-Weda : berisi penjelasan tentang syair-syair yang diambil dari Reg-Weda.

d. Atharwa-Weda :berisi doa-doa untuk pengobatan (mantra-mantra).


BAB 3

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dalam sejarah agama hindu, tidak diketahui siapa pendiri agama tersebut secara pasti dan jelas.
Kepercayaan dan agama yang dibawa oleh bangsa penakluk (Arya) itu tidak merta
menghapuskan kepercayaan penduduk india setempat (asli), tetapi berasimilasi, berpadu,
bercampur dan mempengaruhi satu sama lain. Agama hindu lebih banyak diwarnai oleh adanya
klasifikasi masyarakat penganutnya kedalam kasta-kasta, adapun dewa-dewa yang dipuji sebagai
sumber segala kekuatan, hakikatnya terkoordinasi dalam ketuhanan trimurti yaitu : Brahma,
Wisnu dan Syiwa. Tetapi, pemujaan di dalam Agama Hindu tidaklah hanya dihadapkan kepada
maha dewa Brahmana, Wisynu dan Syiwa tetapi lebih dahulu langsung kepada alam yang
dianggap sebagai dewa, yang langsung mempengaruhi kehidupan manusia.

3.2 SARAN

Dengan kita memahami ajaran agama Hindu, kita dapat mengambil suatu manfaat yang posistif
dalam ajaran agama Hindu ini selagi ajaran itu tidak menyimpang dari keyakinan kita, dan
dengan mempelajari ajaran agama Hindu kita dapat membawa ajaran – ajaran posistif yang ada
ke dalam kehidupan kita sehari – hari. Semoga apa yang kita telah lakukan mendapat anugrah
dari Tuhan Yang Maha Esa
Daftar Pustaka

( http://www.materibelajar.id/2016/06/sejarah-perkembangan-agama-hindu.html )

( http://www.artikelsiana.com/2014/11/sejarah-sejarah-agama-hindu-lahir-perkembangan.html )

( http://amakalah.blogspot.com/2012/12/sejarah-agama-hindu.html )

( http://nurafivah.blogs.uny.ac.id/2017/09/29/sejarah-agama-hindu-di-india/ )

Anda mungkin juga menyukai