Anda di halaman 1dari 16

BUKU 

ADAT AMBALAN
MAEDA TADASHI DAN MALAHAYATI
PANGKALAN SMAN 1 PALU
GUDEP 02.001 02.002

TRISATYA
          Demi Kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh :
1.     Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan¸ Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan mengamalkan Pancasila
2.     Menolong sesama hidup dan ikut serta dalam membangun masyarakat
3.     Menepati Dasa Darma

DASADARMA
          Pramuka itu :
1.     Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2.     Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
3.     Patriot yang sopan dan kesatria
4.     Patuh dan suka bermusyawarah
5.     Rela menolong dan tabah
6.     Rajin¸ terampil¸ dan gembira
7.     Hemat¸ cermat¸ dan bersahaja
8.     Disiplin¸ berani¸ dan setia
9.     Bertanggungjawab dan dapat dipercaya
10.  Suci dalam pikiran¸ perkataan¸ dan perbuatan

HYMNE PRAMUKA
            Cipta Husein Muntahar
            Kami Pramuka Indonesia
            Manusia Pancasila
            Satyaku Kudarmakan Darmaku Kubaktikan
            Agar Jaya Indonesia
            Indonesia Tanah Airku
            Kami Jadi Pandumu
LAMBANG DAN FILOSOFI AMBALAN
Ø PENGERTIAN
          Lambang Ambalan adalah suatu simbol atau kiasan yang mengandung
makna kehidupan dan keadaan Ambalan yang mampu menggambarkan ciri
khas¸ tujuan serta arah gerakan pembinaan Ambalan.
MAEDA TADASHI
Ø FILOSOFI
       MAEDA TADASHI MEMILIKI SIFAT SAMURAI YANG RELA
MENGORBANKAN DIRI DEMI MELAKUKAN KEBAIKAN ORANG
LAIN DAN RELA BERKORBAN DEMI KEMERDEKAAN SUATU
BANGSA
Ø PUSAKA ADAT
      PANAH

Ø KATA-KATA ADAT
 (PEMBUKAAN)
ADAT AMBALAN:
            “DENGAN DI RENTANGKANNYA PANAH DAN ANAK PANAH INI SERTA
DI KALUNGKANNYA RANGKAIAN BUNGA MAWAR DAN MELATI DARI
DALAM BOKORNYA, MAKA KEGIATAN PENERIMAAN CALON
PENEGAK/PELANTIKAN PENEGAK BANTARA/LAKSANA SECARA ADAT DI
BUKA”

iii
(PENUTUP)
ADAT AMBALAN:
            “DENGAN DI KEMBALIKANNYA PANAH DAN ANAK PANAH INI SERTA DI
KEMBALIKANNYA RANGKAIAN BUNGA MAWAR DAN MELATI DARI DALAM
BOKORNYA, MAKA KEGIATAN PENERIMAAN CALON PENEGAK/PELANTIKAN
PENEGAK BANTARA/LAKSANA SECARA ADAT DI TUTUP”

Ø LAMBANG AMBALAN

Ø ARTI  DAN MAKNA LAMBANG AMBALAN

·        
1.     Warna merah melambangkan berani atau keberanian
2.     Warna putih melambangkan suci atau kesucian
3.     Warna emas melambangkan kesuksesan,kemenangan,dan kemakmuran
4.     Warna hitam melambangkan siluet tunas kelapa atau bayangan tunas kelapa
5
MALAHAYATI

Ø FILOSOFI
                      MALAHAYATI (KUEMALA HAYATI) MERUPAKAN LAKSAMANA PERTAMA
PEREMPUAN DI NUSANTARA YANG MEMBENTUK PASUKAN INONG BALE
(PASUKAN JANDA) YANG MEMIMPIN 2.000 ORANG, SOSOK MALAHAYATI
MERUPAKAN WANITA YANG TANGGUH MEMILIKI JIWA BAJA DAN
SEMANGAT JUANG YANG TINGGI SERTA MEMILIKI KEBERANIAN

Ø PUSAKA ADAT
         ANAK PANAH

Ø KATA-KATA ADAT
            (PEMBUKAAN)
ADAT AMBALAN:
            “DENGAN DI RENTANGKANNYA PANAH DAN ANAK PANAH INI SERTA
DI KALUNGKANNYA RANGKAIAN BUNGA MAWAR DAN MELATI DARI DALAM
BOKORNYA, MAKA KEGIATAN PENERIMAAN CALON PENEGAK/PELANTIKAN
PENEGAK BANTARA/LAKSANA SECARA ADAT DI BUKA”
            (PENUTUP)
ADAT AMBALAN:
            “DENGAN DI KEMBALIKANNYA PANAH DAN ANAK PANAH INI SERTA DI
KEMBALIKANNYA RANGKAIAN BUNGA MAWAR DAN MELATI DARI DALAM
BOKORNYA, MAKA KEGIATAN PENERIMAAN CALON PENEGAK/PELANTIKAN
PENEGAK BANTARA/LAKSANA SECARA ADAT DI TUTUP”

Ø LAMBANG AMBALAN

Ø ARTI DAN MAKNA AMBALAN


·        
1.     Warna biru melambangkan kepercayaan
2.     Warna merah melambangkan keberanian
3.     Warna
4.     Warna
5.     Warna
6.     Warna
     
ARTI SANDI AMBALAN
          

MARS PRAMUKA

Gerakan Pramuka Praja Muda Karana


Sebagai wahana kaum muda suka berkarya
Kader pembangunan sebagai perekat bangsa
Disiplin, berani dan setia berakhlak mulia

Bersatu padu menyongsong masa depan yang gemilang


Satu pramuka untuk satu Indonesia
Melangkah maju menuju masyarakat yang sentausa
Jayalah Pramuka jayalah Indonesia

KATA PENGANTAR

            Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa


yang telah memberikan limpahan kasih dan rahmat-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan buku adat ambalan MAEDA TADASHI -
MALAHAYATI ini dengan baik.
Buku adat ambalan MAEDA TADASHI - MALAHAYATI ini
kemudian kami beri nama DANAN JAYA EKA DANTA IRAWAN
mengandung buku yang akan menjadi penuntun bagi Pramuka
Penegak putra- putri yang memiliki jiwa patriotisme dan kepemimpinan,
terutama bagi warga ambalan MAEDA TADASHI - MALAHAYATI. Di
dalam buku adat ambalan MAEDA TADASHI - MALAHAYATI ini
memaparkan tentang adat dan kebiasaan yang berlaku dan menjadi ciri
khas yang berhubungan erat dengan latar belakang ambalan MAEDA
TADASHI - MALAHAYATI.    Pramugari Jalu Dara Prawira akan
menjelaskan adat ambalan yang wajib diberlakukan dan dipatuhi oleh
warga ambalan MAEDA TADASHI – MAEDA.
Tidak dapat dipungkiri bahwa tidak ada kesempurnaan yang paling
sempurna kecuali Dia. Namun diharapkan berbagai kekurangan yang
terdapat dalam buku ini dapat menjadi koreksi untuk lebih maju ke
depan sehingga menjadi sempurna. Beberapa kelebihan yang
melengkapi buku adat ini semoga dapat menjadi tuntunan sebagaimana
yang diharapkan. DANAN JAYA EKA DANTA IRAWAN dapat digunakan
sebagai acuan warga ambalan MAEDA TADASHI - MALAHAYATI
sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan  pengamalan kita
semua. Akhir kata, Satyaku Kudharmakan Dharmaku Kubhaktikan.
PALU, 25 OKTOBER

DEWAN AMBALAN MAEDA TADASHI – MALAHAYATI

PENGESAHAN

 DAFTAR ISI

JUDUL…………………………………………………………………………..
……i
TRISATYA.................................................................................................
................ii
DASA DARMA...........................................................................................
...............iii
HYMNE
PRAMUKA ...............................................................................................i
v
LAMBANG DAN FILOSOFI
AMBALAN…………………………………….

SANDI
AMBALAN ................................................................................................
RENUNGAN .........................................................
MARS AMBALAN .................................................
KATA PENGANTAR ..............................................

BAB I PENDAHULUAN

Pengertian dan fungsi adat .........................................


Pemegang adat ...........................................................
Hak, Kewajiban dan wewenang pemangku adat ..........
Tempat dan waktu ......................................................
Sasaran ...........................................................................
Sanggar dan Inventaris ................................................

BAB II ISI

Pakaian dan Penampilan ..............................................


Makan .........................................................................
Berbicara .....................................................................
Sanksi ..........................................................................

UPACARA DAN APEL


Pengartian ...................................................................
Tempat dan Waktu ......................................................
Jenis upacar dan apel ..................................................
Formasi .......................................................................
Petugas ......................................................................

KEORGANISASIAN
Dewan Amabalan ........................................................
Penegak bantara dan penegak
laksana..........................................................................
Musyawarah Ambalan ................................................
Serah terima jabatan...................................................

BAB III PENUTUP

Penutup ...........................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
PASAL 1
DASAR

·        UU. No 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka


·        AD/ART No.11/MUNAS/2013
·        PP. No. 231 tahun 2007 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Gugus
Depan Gerakan Pramuka
·        PP. No.176 tahun 2013 tentang Pola dan mekanisme Pembinaan
Pramuka Penegak/Pramuka Pandega
·        PP. No. 178 tahun 1979 tentang Tata aturan upacara

PASAL 2
PENGERTIAN¸ FUNGSI DAN TUJUAN ADAT

1.     Adat Ambalan adalah suatu peraturan dan kebiasaan yang menjadi ciri khas dan
sarana penertib suatu pangkalan yang telah disepakati oleh Warga Ambalan.

2.     Fungsi Adat :
          a. Sebagai identitas suatu pangkalan
          b. Sarana penertib suatu pangkalan
          c. Sebagai dasar dan pedoman

3.   Tujuan
      Dengan adanya Adat Ambalan LAKSAMANA MUDA MAEDA -
MALAHAYATI Pramuka Penegak Bantara/Penegak Laksana dapat
menerapkan segala peraturan Adat yang berlaku baik dilakukan didalam
maupun diluar Pangkalan SMA Negeri 1 PALU
PASAL 3
PEMEGANG ADAT

1.     Dalam hal ini menjelaskan bahwa prosesi adat hanya dapat dilakukan oleh
Pemangku Adat dan boleh dilaksanakan selain Pemangku Adat atas persetujuan
bersama.(dalam kondisi sangat mendesak, seperti sakit keras, pindah sekolah,
pergi keluar kota dll)
2.     Pemangku Adat adalah seseorang yang memiliki hak, kewajiban dan wewenang
dalam memegang adat.
3.     Pemangku Adat dan warga ambalan memiliki Pusaka Adat yang wajib dijaga.
                                                        

PASAL 4
HAK, KEWAJIBAN, DAN WEWENANG PEMANGKU ADAT

1.     Hak Pemangku Adat


A.   Dihargai semua apa yang menjadi kebijaksanaannya atas dasar keputusan
bersama.
B.    Memberikan saran yang bersifat membangun.
C.    Diperbolehkan mengambil keputusan secara sepihak apabila kondisi tidak
memungkinkan, disertai dengan musyawarah bersama.
D.   Merevisi adat yang sudah tidak sesuai dengan kondisi. Direvisi sesuai dengan
tata aturan dan persetujuan dari 2/3 warga ambalan.
E.    Memimpin sidang adat disertai dengan membentuk dewan kehormatan terlebih
dahulu.

2.   Kewajiban Pemangku Adat


a.   Menjaga, mengamalkan, dan menjalankan adat ambalan.
b.   Menjaga Pusaka Adat.  
c.   Menjaga ketertiban di pangkalan.
d.   Mampu mendampingi Pradana.
e.   Mampu dengan sigap mengambil keputusan.
f.    Mampu dengan cermat menyelektif suatu keadaan.
                                          
3.   Wewenang Pemangku Adat
a.   Memberi sanksi kepada anggota yang melanggar Peraturan Adat.
b.   Mendampingi Pradana dalam mengambil keputusan.
c. Mengambil keputusan sepihak apabila kondisi mendesak, disertai dengan
Musyawarah
d.   Memperkenalkan Adat Ambalan MAEDA TADASHI - MALAHAYATI
didalam maupun diluar Pangkalan SMA Negeri 1 Palu.
PASAL 5
TEMPAT DAN WAKTU

1. Adat Ambalan Laksamana muda maeda – Malahayati berlaku


dipangkalan ambalam MAEDA TADASHI- MALAHAYATI SMA Negeri 1
PALU
2. Adat Ambalan MAEDA TADASHI – MALAHAYATI berlaku hanya 1
tahun jabatan/sesuai dengan masa bakti dewan ambalan dan
selanjutnya dapat direvisi ketika musyawarah gugus depan.
3. diluar ambalan apabila membawa nama ambalan
PASAL 6
SASARAN
Sasaran adat ambalam MAEDA TADASHI – MALAHAYATI adalah
membentuk warga ambalam yang
a.   Memiliki kepribadian
yang bertaqwa, disiplin, bertanggungjawab, tegas, cerdas dan
berprestasi.
b.   Menghargai seluruh adat dan ketentuan yang berlaku dalam
ambalan.
c.   Menghargai apa yang menjadi cita-cita dalam Laksamana muda
maeda - Malahayati
                  
PASAL 7
SANGGAR DAN INVENTARIS

1.     Setiap warga ambalan wajib menjaga keamanan, kebersihan,


kenyamanan dan ketertiban sanggar Pramuka.
2.     Setiap warga ambalan wajib mematuhi kebijakan yang ada di dalam
sanggar.
3.     Menerima konsekuensi yang telah di tetapkan dalam buku adat.

PASAL 8
REVISI ADAT
1.   Adat Ambalan ditetapkan atas persetujuan seluruh Warga Ambalan.
2.   Perubahan Adat dapat dilakukan dengan ketentuan :
      a.   Disetujui oleh seluruh Warga Ambalan.
      b.   Menyesuaikan situasi dan kondisi.

BAB II
ISI

ADAT AMBALAN MAEDA TADASHI - MALAHAYATI

PASAL 9
PAKAIAN, PENAMPILAN, DAN PERILAKU

1.   Pemakaian atribut Pramuka sesuai dengan peraturan Kwartir


Nasional.
2.   Penggunaan seragam pramuka lengkap dapat disesuaikan dengan
keadaan.
   3. Di dalam pertemuan, semua anggota wajib mengenakan seragam
Pramuka lengkap.
   4. Bagi Pramuka Penegak Ambalan Malahayati yang berambut
panjang wajib diikat. (sesuai dengan tata tertib sekolah)
5.   Bagi Pramuka Penegak Ambalan maeda tadashi wajib berambut
rapi dan tertata.
6.   Dalam keadaan tertentu hasduk harus diselamatkan dengan
ketentuan   
      dimasukan kebawah kancing pertama baju.
7.   Aksesoris tambahan berupa Tali komando
8.   Warna kaos kaki dan sepatu yang dikenakan adalah hitam polos.
9.  Pemakaian Ring dan Hasduk harus kencang dan rapi.
10.  Pakaian harus selalu rapi.
 11. Tali Komando hanya di pakai saat latihan rutin dan kegiatan
keperamukaan lain nya.
 12. Warga Ambalan wajib mengenakan hasduk dan dek pada saat hari
Jumat-sabtu atau   dalam kegiatan keperamukaan lain nya.
13.   Pada saat pelaksanaan Apel maupun Upacara wajib mengenakan
pakaian                   pramuka lengkap beserta topi/ baret.
14. Bagi anggota Pramuka Penegak Ambalan MAEDA TADASHI -
MALAHAYATI wajib menjaga nama baik AMBALAN.
                                                                 
PASAL 10
KEBIASAAN

1.       Sebelum makan pasukan harus dalam bentuk barisan yang rapi dan


dilakukan secara bersama. Lalu disiapkan dalam posisi
duduk. (mengkondisikan  situasi dan kondisi ).
2.      Hasduk diselamatkan sesuai dengan pasal 9 ayat 6 tentang Adat
pakaian, penampilan dan perilaku.
3.      Berdoa sebelum dan sesudah makan dipimpin oleh salah satu  Warga
Ambalan
4.      Dalam kondisi makan dan minum tidak boleh bersenda gurau.
5.      Tidak boleh makan dan minum sambil berdiri.
6.      Warga Ambalan wajib mengutamakan ibadah, di dalam kegiatan.
7.      Dana kas setiap pertemuan rutin wajib menyisihkan  kas sesuai yang
disepakati.
8.     Menjalankan norma dan menjaga kode kehormatan sesuai dengan
AD/ART.
9.      Semua warga ambalan berhak melewati adat yang sudah ditentukan
oleh dewan kerja ambalan dengan norma yang berlaku dan mendidik .
a.      Adat pengambilan TKU Penegak Bantara dan penegak Laksana.
b.     Mendapatkan TKK dan prestasi lainnya.
10.  Menepati janji pramuka sma negeri 1 palu
Janji pramuka sma negeri 1 palu

PASAL 11
SANKSI

1.       Sanksi diberlakukan jika terdapat suatu pelanggaran terhadap Adat


Ambalan laksamana muda maeda dan malahayati dan/ atau terhadap
ketentuan yang diberlakukan oleh pihak sekolah yang berhubungan
dengan kegiatan Kepramukaan.
2.      Sanksi- sanksi yang terdapat di Ambalan Laksamana muda maeda dan
malahayati diberlakukan kepada seluruh warga ambalan Ambalan
maeda Tadashi dan malahayati
3.      Jenis sanksi yang diberikan sesuai dengan kebijakan Pemangku Adat
dan/ atau dari hasil musyawarah Dewan Ambalan/Dewan Kehormatan.
4.      Sanksi yang di berikan bisa beruapa tertulis dan lisan/teguran atau pun
tindakan yang sudah menjadi kesepakatan bersama Dewan Ambalan.
5.      Sanksi-Sanksi
yang mengikat di atur dalam Buku sanksi Dewan
Ambalan dan dapat di rubah atau di perbarui sesuai dengan keputusan
Dewan Ambalan.       

UPACARA DAN APEL

PASAL 12
PENGERTIAN

1.   Upacara adalah serangkaian kegiatan yang ditata dalam suatu


ketentuan peraturan yang wajib dilaksanakan dengan hikmat sehingga
merupakan kegiatan yang teratur dan tertib untuk membentuk suatu
tradisi dan budi pekerti yang baik.
2.   Apel adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
mengkoordinasikan suatu kegiatan yang dilaksanakan secara teratur
dan tertib.
PASAL 13
TEMPAT DAN WAKTU

1.   Apel dan/atau  Upacara dapat dilaksanakan di dalam maupun di luar


ruangan.
2.   Apel dan/atau Upacara dilaksanakan di awal dan di akhir kegiatan.
3.   Dalam pertemuan rutin kegiatan pramuka apel wajib dilaksanakan
tepat pukul 14.00 WITA

PASAL 14
JENIS UPACARA DAN APEL

          Dalam hal ini jenis-jenis upacara penegak sesuai dengan PP. No.
178 tahun 1979 :

1.   Upacara Umum adalah upacara yang dilakukan untuk kegiatan tertentu


dengan menggunakan peraturan yang berlaku secara umum.
2.   Upacara Pelantikan adalah upacara yang dilakukan dalam rangka
peresmian seorang calon menjadi anggota gerakan pramuka sesuai
dengan ketentuan yang berlaku dan dapat juga dilakukan untuk
pengangkatan pemegang jabatan tertentu dalam satuan.
3.   Apel Pembukaan dan Apel Penutupan latihan adalah apel yang
dilakukan dalam rangka usaha melaksanakan dan mengakhiri suatu
pertemuan di lingkungan Gerakan Pramuka

PASAL 15
FORMASI

1.     Formasi peserta upacara dan/atau apel dalam bentuk bersaf.


2.     Peserta upacara dan/atau apel berdiri berhadapan dengan Pembina.
3.     Peserta upacara dan/atau apel ditempatkan dengan satuan terpisah.
4.     Barisan Dewan Ambalan berada di sebelah kiri peserta
5.     Petugas upacara berada di sebelah kanan peserta
6.     Ajudan upacara dan/apel menempatkan diri di sebelah kiri pembina

PASAL 16
PETUGAS

1.     Petugas Upacara adalah sekumpulan orang yang mengatur jalannya upacara


dan/atau apel supaya berjalan lancar dan tertib.
2.     Petugas Upacara dan/atau apel terdiri dari Pembina upacara/apel, pemimpin
upacara dan/atau apel, pengatur upacara dan/atau apel, pembawa acara,
pembawa bendera (dalam upacara)

KEORGANISASIAN
PASAL 17
DEWAN KERJA AMBALAN
1.       Dewan Kerja Ambalan adalah Pramuka penegak yang telah
mendapatkan tanggung jawab untuk menjalakan setiap kegiatan
Ambalan melalui proses serah terima jabatan.
2.       Susunan Pengurus Harian Dewan Kerja Ambalan terdiri dari  :
1.     Pradana Putra/Putri 
2.     Pemangku Adat Putra/Putri
3.     Kerani Putra/putri
4.     Juang Putra/putri
3.Susunan Dewan Kerja Ambalan terdiri dari bidang :
1.     Bidang Kegiatan Kepramukaan
2.     Bidang Teknik Pramuka
3.     Bidang Inventaristik
4.     Bidang Absensi
5.     Bidang Humas
6.     Bidang K5
4. Susunan Dewan kerja Ambalan dapat bertambah ataupun berkurang
sesuai dengan keputusan musyawarah bersama Dewan Kerja Ambalan.

       PASAL 18
PENEGAK BANTARA DAN LAKSANA

·        PENEGAK BANTARA
Ø Penegak Bantara adalah Penegak yang telah memenuhi SKU sebagai
penegak Bantara dan menaati adat Ambalan
Ø Perpindahan dari calon penegak menjadi penegak bantara dilaksanakan
dengan upacara pelantikan,yang bersangkutan dengan mengucap TRI
SATYA  dengan suka rela memakai tanda pengenal untuk penegak 
bantara
Ø Seorang penegak bantara wajib tetap melanjutkan latihan dan kegiatan
lainnya

·        PENEGAK LAKSANA
Ø Penegak laksana adalah penegak bantara yang telah memenuhi SKU
bagi penegak laksana dan menaati adat ambalan
Ø Perpindahan dari calon penegak menjadi penegak laksana  dilaksanakan
dengan upacara pelantikan,yang bersangkutan dengan mengucap TRI
SATYA  dengan suka rela memakai tanda pengenal untuk penegak
laksana
Ø Seorang penegak laksana di beri kewajiban memimpin kegiatan bakti
untuk gerakan pramuka.
        
PASAL 18
MUSYAWARAH AMBALAN
·        PENGERTIAN
Musyawarah pramuka penegak atau musyawarah ambalan adalah
suatu forum/tempat pertemuan bagi pramuka penegak warga ambalan
sebagai wahana permusyawaratan untuk menampung aspirasi pramuka
penegak ambalan di tingkat gugus depan.
·        PENYELENGGARA :
a.Penyelenggara musyawarah ambalan adalah dewan ambalan yang
bersangkutan.
b. Hal-hal yang berkenan dengan pelaksanaannya di atur oleh
penyelenggaran dengan persetujuan gugus depan.
·        ACARA MUSYAWARAH AMBALAN :
a. Acara musyawarah ambalan adalah hal yang harus di laksanakaan
sebagai agenda pembahasan dalam suatu musyawarah ambalan.

b. Acara musyawarah ambalan sekurang kurangnya harus di


laksanakan sebagai berikut :
- Penyampaian  laporan pelaksanaan tugas pokok atas kebijakan yang
di buat oleh dewan ambalan dalam pelaksanaan tugas pokok dan
rencana kerja.
-Evaluasi kegiatan selama kegiatan ambalan selama masa bakti
sebelumnya
-Penyusunan adat ambalam

c. Pelaksanaan Musyawarah Gugus depan


1.     Musyawarah dilaksanakan setiap 1 tahun sekali yang diselenggarakan
oleh Dewan Kerja Ambalan dengan dihadiri oleh Gugus Depan serta
peserta dan Pramuka Sangga inti.
2.     Musyawarah Ambalan dilaksanakan menjelang akhir masa jabatan
dengan pembagian program komisi 1 tentang program kerja satu tahun
kedepan, komisi  2 tentang Adat Ambalan, komisi 3 tentang AD/ART

PASAL 19
SERAH TERIMA JABATAN

                   Serah terima jabatan di seleggarakan oleh semua warga


ambalan MAEDA TADASHI - MALAHAYATI atau biasa di sebut
SERTIJAB yang  merupakan agenda yang di laksanakan setiap tahun
guna berjalannya regenerasi dan inovasi inovasi baru untuk terus
membangun ambalannya melalui ide ide segar dari pengurus baru yang
terpilih untuk memimpin kepengurusan satu tahun kedepan.serah terima
jabatan ini biasanya di simbolkan dengan cara penyerahan pusaka adat
ambalan oleh dewan ambalan

BAB III
PENUTUP

PASAL
Penutup
1.   Hal-hal yang belum ditetapkan dalam buku adat ini akan ditetapkan
lebih lanjut.
2.   Apabila terdapat ketidaksesuaian dengan kondisi ambalan, maka
selanjutnya dilakukan revisi terhadap adat tersebut.
3.   Buku adat ini ditetapkan berdasarkan persetujuan seluruh warga
ambalan.

Anda mungkin juga menyukai