JUDUL..............................................................................................................................................
TRISATYA.......................................................................................................................................
DASA DARMA................................................................................................................................
HIYMNE PRAMUKA.....................................................................................................................
SANDI AMBLAN............................................................................................................................
MARS AMBALAN..........................................................................................................................
KATA PENGANTAR......................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................................................
Pemegang adat...................................................................................................................................
Sasaran...............................................................................................................................................
BAB 2 ISI..........................................................................................................................................
Makan................................................................................................................................................
Berbicara............................................................................................................................................
Sanksi.................................................................................................................................................
pengartian...........................................................................................................................................
Formasi..............................................................................................................................................
Petugas...............................................................................................................................................
KEORGANISASIAN.......................................................................................................................
Dewan ambalan..................................................................................................................................
Musyawarah Ambalan.......................................................................................................................
BAB 3 PENUTUP............................................................................................................................
penutup...............................................................................................................................................
KATA PENGANTAR
Puji syukut kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa yang telah memberikan
limpahan kasih dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Buku Adat Ambalan
BUNG TOMO-DEWI SARTIKA sebuah buku yang akan menjadi penuntun bagi pramuka
penegak putra-putri yang memiliki jiwa patriotisme dan kepemimpinan,terutama bagi warga
Ambalan BUNG TOMO-DEWI SARTIKA. Didalam Buku Adat Ambalan BUNG TOMO-
DEWI SARTIKA ini memaparkan tentang adat dan kebiasaan yang berlaku dan menjadi ciri
khas yang berhubungan erat dengan latar belakang Ambalan BUNG TOMO-DEWI SARTIKA.
Tidak dapat dipungkiri bahwa tidak ada kesempurnaan yang paling sempurna kecuali dia.
Namun diharapkan berbagai kekurangan yang terdapat dalam buku ini dapat menjadi koreksi
untuk lebih maju ke depan sehingga menjadi sempurna. Beberapa kelebihan yang melengkapi
buku adat ini semoga dapat menjadi tuntunan sebagaimana yang diharapkan.
Adat BUNG TOMO-DEWI SARTIKA diharapkan dapat digunakan sebagai acuan warga
Ambalan BUNG TOMO-DEWI SARTIKA sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan
pengamalan kita semua. Akhir kata, Satyaku Ku Dharmakan Dharmaku Ku Baktikan.
Tim Penyusun
TRI SATYA
DASA DHARMA
HYMNE PRAMUKA
( Cipta Husein Muntahar)
PENGERTIAN
Lambang Ambalan adalah suatu simbol atau kiasan yang mengandung makna kehidupan dan
keadaan Ambalan yang mampu menggambarkan cirt khas, tujuan serta arah gerakan pembinaan
Ambalan,
BUNG TOMO
FILOSOFI
Bung Tomo diambil dan salah satu nama pahlawan yang lahir di Surabaya, Jawa timur Bung
tomo adalah pahlawan yang terkenal karena peranannya dalam membangkitkan semangat rakyat
untuk melawan kembalinya penjajah belanda melalui tentara NICA. yang berakhir dengan
pertempuran 10 November 1945 yang hingga kini diperingati Hari Pahlawan.
PUSAKA ADAT
Setiap Ambalan dalam gerakan pramuka menggunakan nama pahlawan Nasional atau makna
kiasan yang mempunyai arti tersendiri. Oleh karcna itu hal tesebut memiliki ciri khas tersendiri
yang olch setiap Ambalan di gunakan sebagai pusaka adat. Demikian halnya dengan pangkalan
SMK NEGERI GUDO yang menjadikan sosok Bung Tomo scbagai nama ambalan bagi pcnegak
putra. Yang dilambangkan dengan pedang.
“Meneladani budi pekerti dari setiap setiap apa yang dilakukannya. Senantiasa menjunjung
tinggi ambalannya, selalu berlaku sopan kepada sesama ambalannya Tidak ada asap jika tidak
didahului api. Tanah nak lapang melambangkan kelapangan dada kita, kapak bermata dua adalah
pusaka ambalannya. Segala sesuatu yang menghalangi harus disingkirkan. Senantiasa
mengayomi apa yang ada di sekitamya. Bina kaum muda laksana ksatria. Rawe-rawe rantas
malang-malang putung.”
LAMBANG AMBALAN
DEWI SARTIKA
FILOSOFI
Dewi Sartüka di ambil dani tokoh perintis pendidikan untuk kaum wanita. Ia diakui sebagai
Pahlawan Nasional oleh Pemerintah Indonesia pada tahun 1966.
PUSAKA ADAT
Demikian halnya didalam setiap Ambalan yang Memiliki Pusaka Adat sebagai identitas makna
kiasan yang menjadi nama ambalan SMK Negeri Gudo yang menggunakan DEWI SARTIKA
sebagai nama Ambalan bagı Penegak Putri yang dilambangkan dengan busur panah.
“Meneladani budi pekerti dari setiap setiap apa yang dilakukannya. Senantiasa menjunjung
tinggi ambalannya, selalu berlaku sopan kepada sesama ambalannya Tidak ada asap jika tidak
didahului api. Tanah nak lapang melambangkan kelapangan dada kita, kapak bermata dua adalah
pusaka ambalannya. Segala sesuatu yang menghalangi harus disingkirkan. Senantiasa
mengayomi apa yang ada di sekitamya. Bina kaum muda laksana ksatria. Rawe-rawe rantas
malang-malang putung.”
LAMBANG AMBALAN
PENDAHULUAN
PASAL 1
DASAR
PASAL 2
1. Adat Ambalan adalah suatu peraturan dan kebiasaan yang menjadi ciri khas dan
sarana penertib suatu pangkalan yang telah disepakati oleh Warga Ambalan.
2. Fungsi Adat:
a. Sebagai identitas suatu pangkalan
b. Sarana penerbit suatu pangkalan
c. Sebagai dasar dan pedoman
3. Tujuan
PASAL 3
PEMEGANG ADAT
1. Dalam hal ini menjelaskan bahwa prosesi adat hanya dapat dilakukan oleh
pemangku Adat dan boleh dilaksanakan selain pemangku adat Adat atas
persetujuan bersama.(dalam kondisi sangat mendesak,seperti sakit keras,pindah
sekolah,pergi keluar kota dll)
2. Pemangku Adat adalah seseorang yang memiliki hak,kewajiban dan wewenang
dalam memegang adat.
3. Pemangku Adat dan warga ambalan memiliki Pusaka Adat yang wajib dijaga.
PASAL 4
a. Dihargai semua apa yang menjadi kebijaksanaanya atas dasar keputusan bersama
d. Merevisi adat yang sudah tidak sesuai dengan kondisi. Direvisi sesuai dengan tata aturan
dan persetujuan dari 2/3 warga ambalan.
e. Memimpin sidang adat disertai dengan membentuk dewan kehormatan terlebih dahulu.
PASAL 5
2. Adat Ambalan BUNG TOMO-DEWI SARTIKA berlaku hanya 1 tahun jabatan/sesuai dengan
masa bakti dewan ambalan dan selanjutnya dapat direvisi ketika musyawarah tingkat penegak.
PASAL 6
SASARAN
Sasaran Adat Ambalan BUNG TOMO-DEWI SARTIKA adalah membentuk warga Ambalan
yang :
c. Menghargai apa yang menjadi cita-cita dalam Ambalan BUNG TOMO-DEWI SARTIKA
PASAL 7
1. Setiap warga ambalan wajib menjaga ketertiban sanggar Pramuka. jaga keamanan, kebersihan,
kenyamanan dan ketertiban sanggar Pramuka
2. Setiap warga ambalan wajib mematuhi kebijakan yang ada di dalam sanggar.
PASAL 8
REVISI ADAT
PASAL 9
4. Bagi Pramuka Penegak Ambalan BUNG TOMO dan DEWI SARTIKA wajib berambut rapi,
tertata, dan tidak diwarna.
6. Warna kaos kaki dan sepatu yang dikenakan adalah hitam polos.
9. Warga Ambalan wajib mengenakan hasduk dan kolong pada saat hari Jumat-sabtu atau dalam
kegiatan keperamukaan lain nya.
10.Pada saat pelaksanaan Apel maupun Upacara wajib mengenakan pakaian pramuka lengkap
beserta topi/ baret.
11.Bagi anggota Pramuka Penegak Ambalan BUNG TOMO-DEWI SARTIKA wajib menjaga
nama baik Ambalan.
PASAL 10
KEBIASAAN
1. Sebelum makan pasukan harus dalam bentuk barisan yang rapi dan dilakukan secara bersama.
Lalu disiapkan dalam posisi duduk (mengkondisikan situasi dan kondisi ).
2. Berdoa sebelum dan sesudah makan dipimpin oleh salah satu Warga Ambalan.
6. Dana kas setiap pertemuan rutin wajib menyisihkan kas sesuai yang disepakati dan
menyertakan rekap (keluar masuknya dana) / 1 minggu & 1 bulan.
. Semua warga ambalan berhak melewati adat yang sudah ditentukan oleh dewan kerja ambalan
dengan norma yang berlaku dan mendidik.
SANKSI
1. Sanksi diberlakukan jika terdapat suatu pelanggaran terhadap Adat Ambalan BUNG TOMO-
DEWI SARTIKA dan/atau terhadap ketentuan yang diberlakukan oleh pihak sekolah yang
berhubungan dengan kegiatan kepramukaan.
2. Sanksi-sanksi yang terdapat di Ambalan BUNG TOMO-DEWI SARTIKA diberlakukan kepada
seluruh warga ambalan Ambalan BUNG TOMO-DEWI SARTIKA.
3. Jenis sanksi yang diberikan sesuai dengan kebijakan Pemangku Adat dan/atau dari hasil
musyawarah Dewan Ambalan/Dewan Kehormatan.
4. Sanksi yang diberikan bisa berupa tertulis dan lisan/teguran ataupun tindakan yang sudah menjadi
kesepakatan bersama Dewan Ambalan.
PASAL 12
PENGERTIAN
1. Upacara adalah serangkaian kegiatan yang ditata dalam suatu ketentuan peraturan yang
wajib dilaksanakan dengan hikmat sehingga merupakan kegiatan yang teratur dan tertib
untuk membentuk suatu tradisi dan budi pekerti yang baik.
2. Apel adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengkoordinasikan suatu
kegiatan yang dilaksanakan secara teratur dan tertib.
PASAL 13
PASAL 14
JENIS UPACARA DAN APEL
Dalam hal ini jenis-jenis upacara penegak sesuai dengan PP. No. 178 tahun 1979 :
1. Upacara umum adalah upacara yang dilakukan untuk kegiatan tertentu dengan
menggunakan peraturan yang berlaku secara umum.
2. Upacara pelantikan adalah upacara yang dilakukan dalam rangka peresmian seorang
calon menjadi anggota gerakan pramuka sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dapat
juga dilakukan untuk pengangkatan pemegang jabatan tertentu dalam satuan.
3. Apel Pembukaan dan Apel Penutupan latihan adalah apel yang dilakukan dalam rangka
usaha melaksanakan dan mengakhiri suatu pertemuan dilingkungan Gerakan Pramuka.
PASAL 15
FORMASI
PASAL 16
PETUGAS
1. Petugas Upacara adalah sekumpulan orang yang mengatur jalannya upacara dan/atau apel
supaya berjalan lancar dan tertib.
2. Petugas Upacara dan/atau apel terdiri dari Pembina upacara /apel, pemimpin upacara
dan/atau apel, pengatur upacara dan/atau apel, pembawa acara, pembawa bendera(dalam
upacara).
KEORGANISASIAN
PASAL 17
1. Dewan Kerja Ambalan adalah Pramuka Penegak yang telah mendapatkan tanggung
jawab untuk menjalankan setiap kegiatan Ambalan melalui proses serah terima jabatan.
2. Susunan Pengurus Harian Dewan Kerja Ambalan terdiri dari :
a. Pradana Putra/Putri
b. Pemangku Adat Putra/Putri
c. Kerani Putra/Putri
d. Juang Putra/Putri
3. Susunan Dewan Kerja Ambalan terdiri dari bidang :
a. Bidang Teknik Kepramukaan
b. Bidang Giat Operasional
c. Bidang Bimbingan dan Pengembangan
d. Bidang Penelitian dan Evaluasi
4. Susunan dewan kerja Ambalan dapat bertambah ataupun berkurang sesusai dengan
keputusan musyawarah bersama Dewan kerja Ambalan.
PASAL 18
1. PENEGAK BANTARA
a. Penegak bantara adalah Penegak yang telah memenuhi SKU sebagai Penegak Bantara
dan menaati Adat Ambalan.
b. Perpindahan dari calon Penegak menjadi Penegak bantara dilaksanakan dengan
upacara prlantijan, yang bersangkutan dengan mengucapkan TRI SATYA dengan
suka rela memakai tanda pengenal untuk Penegak bantara.
c. Seorang Penegak bantara wajib tetap melanjutkan latian dan kegiatan lainnya.
2. PENEGAK LAKSANA
a. Penegak laksana adalah penegak bantara yang telah memenuhi SKU bagi penegak
laksana dan menaati Adat Ambalan.
b. Perpindahan dari calon penegaj menjadi penegak laksana dilaksanakan dengan utara
pelantikan, yang bersangkutan dengan mengucapkan TRI SATYA dengan suka rela
memakai tanda pengenal untuk penegak laksana.
c. Seorang lenegak laksana di beri kewajiban memimpin kegiatan bakti untuk gerakan
pramuka.
PASAL 18
MUSYAWARAH AMBALAN
1. PENGERTIAN
Musyawarah pramuka penegak atau musyawarah ambalan adalah suatu
forum/tempat pertemuan bagi pramuka penegak warga ambalan sebagai wahana
permusyawaratan untuk menampung aspirasi pramuka penegak ambalan di tingkat gugus
depan.
2. PENYELENGGARA :
a. Penyelenggara musyawarah ambalan adalah dewan ambalan yang bersangkutan.
b. Hal-hal yang berkenan dengan pelaksanaannya di atur oleh penyelenggaran dengan
persetujuan gugus depan.
3. ACARA MUSYAWARAH AMBALAN :
a. Acara musyawarah ambalan adalah hal yang harus di laksanakaan sebagai agenda
pembahasan dalam suatu musyawarah ambalan.
b. Acara musyawarah ambalan sekurang kurangnya harus di laksanakan sebagai berikut :
laporan pelaksanaan tugas pokok atas kebijakan yang buat oleh dewan
ambalan dalam pelaksanaan tugas pokok dan rencana kerja.
Evaluasi kegiatan selama kegiatan ambalan selama masa bakti sebelumnya.
Penyusunan adat ambalan.
c. Pelaksanaan Musyawarah Gugus Depan
Musyawarah dilaksanakan setiap pergantian kepala sekolah yang
diselenggarakan oleh Dewan Kerja Ambalan dengan dihadiri oleh Gugus
Depan serta peserta dan Pramuka Sangga inti.
Musyawarah Ambalan dilaksanakan menjelang akhir masa jabatan dengan
pembagian program komisi I tentang program kerja satu tahun kedepan,
komisi 2 tentang Adat Ambalan, komisi 3 tentang AD/ART.
PASAL 19
Makanan Adat Ambalan Bung Tomo dan Dewi Sartika adalah nasi pecel. Filosofi nasi pecel
adalah sebagai berikut :
a. Nasi putih, artinya selalu bersih/ suci sesuai dengan dasa dharma ke-10.
b. Sambal yang pedas,artinya melambangkan setiap tantangan yang ada diambalan harus
tetap dinikmati/ diselesaikan,karena tidak mungkin hidup tanpa tantangan.Dengan
tantangan kita lebih maju, dan hidup lebih berwarna dengan tantangan yang akan menjadi
pengalman, dengan pengalaman kita akan terbiasa dan menikmatinya.
c. Sayur dan lauk yang berfariasi, artinya sesuai dengan NKRI (semboyan berbeda-beda
tetapi 1 jua,dedngan perbedaan yang kita jadikan satu akan menjadi kesatuan untuk
mencapai tujuan dan cita-cita bersama.seperti anggota ambaln Bung Tomo dan Dewi
Sartika, yang memiliki sikap/ kepribadian/kecerdasan/pengalaman yang berbeda, bukan
untuk dijadikan kekurangan,namun dijadikan pelengkapsatu dengan lainnya untuk
mencapai tujuan yang sama.
d. Beralas dun pisang, artinya melambangkan kesederhanaan, hijau yang melambangkan
pramuka yang bersatu dengan alam, walau sederhana tapi tetap memberikan efek yang
baik untuk tubuh.
Minuman Adat Ambalan Bung Tomo dan Dewi Sartika adalah teh hangat. Filosofi teh hangat
adalah sebagai berikut :
PASAL 20
PASAL 21
ADAT MAKAN
PASAL 22
ADAT GUDEP
PASAL 23
1. Masuk mbalan : membuat konsekuensi keluar ambalan, yaitu membuat surat pernyataan
bermatrai.
2. Keluar ambalan : - mengembalikan atribut ambalan, topi, pdl di sanggar
- meminta izin anggota
3. Masuk pada pertengahan periode: sesuai keputusan anggota ambalan
PASAL 24
1. Bersalam- salaman
2. Memberikan motivasi kepada anggota ambalan
PASAL 25
ADAT PRAMUKA YANG MELANGGAR
PASAL 26
PASAL 27
PENUTUP
PASAL
Penutup
1. Hal-hal yang belum ditetapkan dalam buku Adat ini akan ditetapkan lebih lanjut.
2. Apabila terdapat ketidaksesuaian dengan kondisi Ambalan, maka selanjutnya dilakukan
revinisi terhadap Adat tersebut.
3. Buku Adat ini ditetapkan berdasarkan persetujuan seluruh warga Ambalan