WISNUWARDHANA-
NARASINGHAMURTI
SEJARAH AWAL
Minat siswa-siswi SMA sederajat di wilayah Kec.Tumpang terhadap
Pramuka cukup besar, hal ini terbukti walau masih belum berdiri di gugus
depannya sering mengadakan latihan maka dari itu, Pembina Pramuka SMA
Negeri 1 Tumpang mendirikan Ambalan Teritorial yang artinya satuan
terbesar dari Pramuka Penegak yang dari beberapa pangkalan di jadikan
satu, seperti dari pangkalan SMA Negeri 1 Tumpang, SMA Diponegoro,
SMK Kosgoro 3 Tumpang, dan SMA PGRI Tumpang. Ambalan ini berdiri
tanggal 14 Agustus 1980 mulai saat itu setiap tanggal 14 Agustus di
peringgati Hari Jadi Pramuka Indonesia dan HUT Ambalan
NAMA AMBALAN
Nama Ambalan : Dan hal ini juga yang membuat Pembantu Pembina dan
Dewan Ambalan Penegak merasa kesulitan memberi Nama Ambalan yang
sesuai dengan sikap, watak dan jiwa dari anggota Pramuka Ambalan
Teritorial.
Setelah beberapa bulan mencari lewat berbagai literatur buku sejarah, dan
penelitian di candi jago akhirnya Dewan Ambalan Penegak menggusulkan
dengan nama WISNUWARDHANA bagi anggota Pramuka Putra dan
NARASINGHAMURTI bagi anggota Pramuka Putri.
SEJARAH SINGKAT WISNUWARDHANA
DAN NARASINGAHMURTI
Wisnuwardhana adalah raja Singhasari yang memerintah pada tahun 1249-1268. Gelar lengkapnya ialah
Sri Jayawisnuwardhana Sang Mapanji Seminingrat Sri Sakala Kalana Kulama Dhumardana Kamaleksana
(menurut Prasasti maribong, 1248).
Wisnuwardhana dalam Pararaton. Dalam Pararaton dikisahkan nama asli Wisnuwardhana adalah
Ranggawuni, putra Anusapati, atau cucu Tunggul Ametung. Pada tahun 1249 Anusapati tewas oleh kudeta
licik yang dilakukan adik tirinya, bernama Tohjaya. Candi Jago diperkirakan Tempat pemujaan untuk Raja
Wisnu Wardhana. Setelah kematian Tohjaya, Ranggawuni naik takhta bergelar Wisnuwardhana, sedangkan
Mahisa Campaka menjadi Ratu Angabhaya bergelar Narasingamurti. Adapun Mahisa Campaka adalah
putra Mahisa Wunga Teleng, atau cucu Ken Arok (pendiri Kerajaan Singhasri). Pada masa kekuasaan
Ranggawuni bergelar Wisnuwardhana, perseteruan antar-keluarga dalam Dinasti Rajasa berakhir dengan
rekonsiliasi.
SEJARAH SINGKAT WISNUWARDHANA
DAN NARASINGAHMURTI
Mahisa Campaka adalah tokoh dalam Pararaton yang dianggap
sebagai nama asli dari Bhatara Narasinghamurti, yaitu kakek
Raden Wijaya, pendiri Kerajaan Majapahit.
Riwayat dalam Pararaton Menurut Pararaton, Mahisa
Campaka adalah putra dari Mahisa Wonga Teleng putra Ken
Arok pendiri Kerajaan Tumapel (atau lebih terkenal
Singhasari). Namanya muncul pertama kali dalam kisah
pelantikan Tohjaya sebagai raja Tumapel menggantikan
Anusapati tahun 1249.
Nama Narasinghamurti juga terdapat dalam
Nagarakretagama yang ditulis pada tahun
1365. Dikisahkan bahwa, Wisnuwardhana dan
Narasinghamurti memerintah bersama di
Tumapel bagaikan sepasang dewata, Wisnu dan
Indra.
ADAT ISTIADAT AMBALAN WISNUWARDHANA-
NARASINGHAMURTI
1. MUSYAWARAH AMBALAN
2. PENERIMAAN ANGGOTA BARU
3. LOGO AMBALAN WISNUWARDHANA-
NARASINGHAMURTI
4. SANDI AMBALAN
5. KIBARAN CITA ATAU PATAKA AMBALAN
6. BENDERA PANJI AMBALAN
7. PUSAKA AMBALAN
MUSYAWARAH AMBALAN
Musyawarah Penegak dilaksanakan setiap satu tahun sekali diikuti oleh seluruh anggota
Ambalan Penegak.
Mesyawarah ini digunakan untuk membahas keinginan dan usul-usul dari anggota serta
untuk :
Mengevaluasi kegiatan Ambalan yang telah dilakukan.
Merencanakan kegiatan Ambalan yang akan mendatang.
Memilih pengurus Dewan Ambalan masa bakti berikutnya.
Membicarakan Adat-Istiadat Ambalan.
Musyawarah Penegak diselenggarakan oleh Dewan Ambalan dengan pemimpin sidang
ditentukan oleh musyawarah ambalan yang terdiri dari seorang ketua dan seorang penulis.
Hal ini diatur sedemikian rupa guna mememberikan kesempatan kepada anggota lain untuk
memimpin sidang, oleh karena itu hendaknya sidang jangan sampai di pegang oleh Dewan
Ambalan.
PENERIMAAN ANGGOTA BARU
Calon Penegak ialah Tamu Ambalan yang dengan sukarela menyatakan diri
sanggup mentaati peraturan dan Adat Ambalan dan diterima oleh semua anggota
Ambalan untuk menjadi anggota Ambalan tersebut. Lamanya menjadi Calon
Penegak sedikitnya 6 (enam) bulan. Perpindahan status dari Tamu Ambalan
menjadi Calon Penegak dilaksanakan dengan proses yaitu:
Jurit Siang
Tujuan :
1. Mencari Tenda Atribut Pramuka ( Nama Pribadi , Nama ambalan ,
Malang , Jawa Timur , No.Gudep , Tanda Pelantikan, dan WOSM ).
Min 5 km dan maks 25 km
2. Melatih sikap kekompakan dan kebersamaan kelompok serta
menumbuhkan rasa percaya diri.
3. Melatih Kepekaan Sosial dan ketrampilan Kepramukaan.
4. Melatih Fisik agar sehat jasmani dan ronahi dan sikap kepemimpinan.
5. Sebagai salah satu kegiatan yang menarik.
Jurit Malam
TUJUAN
Untuk menempuh beberapa Syarat kecakapan Umum /SKU.
Mencari Kacu Leher, Ring (Kolong), Baret/Topi Bambu, Pataka
Ambalan, dan Lencana.
Melatih sikap kekompakan dan kebersamaan kelompok serta
menumbuhkan rasa percaya diri.
Melatih Kepekaan Sosial dan ketrampilan Kepramukaan.
NASI JAGUNG
Wisnuwardhana-Narasinghamurti selalu
hidup sederhana dan tidak sombong dan
juga melestarikan makanan zama dahulu.