Dibuat oleh:
Nama: Nadia A.C.K
Kelas: 8G
Pada tanggal 25 Juli 1907,Baden Powell yang menjabat sebagai Letnan Jenderal
tentara Inggris mengadakan perkemahan pramuka di Pulau Brown Sea, Inggris.
Pada tahun 1908, ia menulis buku ‘Scouting for Boys’ tentang prinsip Dasar
kepramukaan. Peluncuran buku tersebut menjadi cikal bakal Lahirnya gerakan
Pramuka. Sejak itu kian banyak muncul organisasi kepramukaan. Gerakan
pramuka tidak hanya dikenal di Inggris, tapi juga di negara Negara lain di dunia.
Awalnya gerakan pramuka hanya didominasi laki-laki, namun sejak tahun 1912,
muncul organisasi pramuka ‘Girl Guides’ yang didirikan dengan bantuan adik
perempuan Baden Powell, Agnes. Organisasi kepramukaan perempuan ini
kemudian dilanjutkan oleh istri Baden Powell.
Organisasi kepramukaan di dunia terus berkembang. Pada tahun 1916, berdiri
organisasi pramuka usia siaga bernama CUB atau anak serigala, yang dilengkapi
buku panduan kegiatan merujuk pada buku The Jungle Book. Di tahun 1918,
Powell mendirikan ‘Rover Scout’ untuk kelompok remaja usia 17 tahun.
Pada 30 Juli sampai 8 Agustus 1920, untuk pertama kalinya diadakan Jambore
Dunia. Kegiatan ini pertama diadakan di Olympia Hall, London, dengan dihadiri
sekitar 8000 anggota pramuka dari 34 negara yang hadir. Di acara itu, Baden
Powell dinobatkan sebagai Chief Scout of the World atau Bapak Pandu
Sedunia.
-Sejarah Pramuka Indonesia
Sejarah gerakan pramuka di Indonesia dimulai sejak tahun 1912. Cikal bakal
pramuka Indonesia adalah didirikannya organisasi Nederlandsche Padvinders
Organisatie (NPO) bentukan Belanda. Kemudian pada tahun 1916, organisasi
tersebut berganti nama menjadi Nederlands-Indische Padviders Vereeniging
(NIPV).
Istilah Padvinders merujuk kepada istilah untuk organisasi Pramuka yang ada di
negeri Belanda. Penggunaan istilah Padvindery kemudian sempat mendapat
larangan dari Belanda. Para tokoh nasional Indonesia kemudian mengganti
istilah Padvindery dengan Pandu atau Kepanduan.
Pada tahun 1916, dibentuklah organisasi kepemudaan bentukan bangsa
Indonesia bernama Javaansche Padviders Organisatie yang diprakarsai oleh
S.P. Mangkunegara VII. Usai peristiwa Sumpah Pemuda, kian banyak organisasi
kepanduan yang dibentuk, baik bernafaskan nasionalis atau keagamaan,
beberapa di antaranya adalah:
Padvinder Muhammadiyah, kemudian berganti nama menjadi Hizbul
Wathan (HW).
Nationale Padvinderij yang didirikan Budi Utomo.
Syarikat Islam Afdeling Padvinderij (SIAP) yang didirikan Syarikat Islam
Nationale Islamietische Padvinderij (NATIPIJ) yang didirikan oleh Jong
Islamieten Bond.
Indonesisch Nationale Padvinders Organisatie (INPO) yang didirikan oleh
Pemuda Indonesia
Baru pada tahun 1961, Gerakan Pramuka akhirnya lahir. Hal ini
dilatarbelakangi kian banyaknya organisasi kepanduan yang ada. Pada tanggal
14 Agustus 1961, dilakukan pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di
Istana Negara, serta penganugerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka. Tanggal 14
Agustus kemudian diperingati sebagai Hari Pramuka.
1. Perisai
Perisai simetris sederhana bersegi lima, merupakan symbol pancasila
sebagai penganman guna melindungi dan menanggulangi setiap bahaya,
ancaman,serangan dan ancaman. Melambangkan bahwa pramuka jawa
timur dengan berbekal jiwa pancasila siap menghadapi segala macam
bahaya, ancaman, serangan dan tantangan hidup.
2. Tulisan Jawa Timur ( Kwatir Daerah) -> Ngawi ( Kwarcab )
Tulisan Jawa Timur warna merah pada perisai bagian atas di atas dasar
warn putih. Melambangkan sikap pemberani,pantang menyerah,pantang
putus asa,kesatria,berani karena kebenaran. Menggambarkan kebulatan
tekad untuk menempuh rintangan/halangan serta perwujudan watak
pemberani dari pramuka Jawa Timur.
3. Tugu Pahlawan
Tugu pahlawan dengan sepuluh bagian bangunan berdiri tegalk ditengah
depan gapura. Melambangkan keteguhan semangat pahlaewan yang
patriotik selalu membara di dada setiap pramuka Jawa Timur. Sekaligus
melmbangkan dasa dharma Pramuka sebagai ketentuan moral Pramuka.
4. Gapura
Gapura bentar berisui dua, dengan tiga sap praofil( kaki,badan dan kepala).
Melambangkan Candi Bentar yang merupakan kiasan asas kejayaan daerah
jawa timur sejak dahulu kala, sewaktu kejayaan kerjaan Airlangga dan
kerajaan Majapahit sampai sekarang. Menggambarkan menggambarkan
kejuangan Pramuka Jawa Timur. Dua sisi gapura (sepasang)
menggambarkan pramuka putera dan puteri juga dwi satya dan dwi
dharma. Sedangkan tiga sap profil menggambarkan Tri Satya. Dwi satya dan
tri satya merupakan janji pramuka. Sedangkan dwi Dharma merupakan
ketentuan moral Pancasila.
5. Gunung.
Gunung berdiri koko melambangkan bahwa wilayah jawa timur tersapat
banyak gunung menjulang tinggi, termasuk yangtertinggi gunung semeru.
Menggambarkan cita – cita tinggi Pramuka Jawa Timur. Gunung sekaligus
menggambarkan tanah yang ada diatas gelombang samudra dan aliran
sungai. Melambangkan tanah di wilaya Jawa Timur sebagian besar subur
dan terkandung didalamnya kekayaan alam yang tidak ternilai. Hal ini
menggambarkan bahwa setiap pramuka jawa timur mencintai lingkungan
hidup dan tanah airnya. Sekaligus menggambarkan bahwa pramuka Jawa
Timur memiliki potensi tinggi, apabila memperoleh pembinaan yang tepat
akan menjadi sumber daya yang berkualitas.
6. Gelombang samudra dan Alun Sungai
Gelombang ombak samudra di bawah dan tengah, melambangka bahwa
wilayah jawa timur sebagian besar di kelilingi gelombang samudra. Alun
sungai kanan dan kiri di bawah tanah /gunung di kri dan kanan tunas
kelapa, melambangkan sungai–sungai yang ada di Jawa Timur, di antaranya
dua sungai besar yaitu sungai Brantas dan Solo. Samudra dan sungai
keduanya sangat bermanfaat bagi masyarakat. Hal ini melambangkan
pramuka Jawa timur memiliki wawasan yang luas dan semangat
pengabdian yang tinggi serta bermanfaat bagi masyarakat.
7. Tunas Kelapa
Satu tunas kelapa berdiri tegak di tengah perisai. Melambangkan tekad
tunggal pramuka yang merupakan potensi generasi penerus perjuangan
bangsa, yang berguna dalam situasi apapun dalam pembangunan juga
dalam mencapai tujuan nasional Pramuka dapat tumbuh di mana-mana.
Makna Warna Lambang
Kuning: Keikhlasan dan Kejayaan
Biru Langit: Keceriaan dan massa depan yang cerah
Biru Laut: Indonesia negeri yang akan hasil laut
Hitam: Kewibawaan, berpendirian teguh, dan tanggap
Hijau: kesuburan,kesegaran,ketentraman,kemakmuran,kedamaian,
menggambarkan pula sifat kematangan jiwa dan kesabaran.
Merah: berarti berani, kebulatan tekad untuk menempuh rintangan dan
halangan.
Putih: berarti kesucian, menggambarkan pula suci dalam pikiran,perkataan dan
perbuatan.
Tanda Pengenal Umum
Tunas Kelapa: cikal bakal Pramuka
Stangan leher/Hasduk:Satria yang jujur
Ikat pinggang hitam: Seorang pramuka harus saling mengingatkan apabila lupa
Pakaian atas cokelat muda: Melambangkan musim kemarau
Pakaian bawah cokelat tua: Melambangkan musim penghujan
Sepatu dan kaos kaki hitam: Rela berkorban demi nusa dan bangsa
SEMAPHORE
TALI TEMALI
Simpul jangkar & simpul patok (pangkal)