Disusun oleh:
1. Andi Pusma Asdiwani
2. Jesslyn Ho
3. Jasel Arifaldi
4. Salsa Bila
5. Rafli Islami. A
6. Fitra Kusuma Wandi
7. Rahmawati
SMAN 1 SELAYAR
2023/2024
i
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL....................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
A. Pengertian Appassilli.......................................................................................................3
B. Proses Pelaksanaan Appassilli........................................................................................3
1. Persiapan sebelum pelaksanaan Appassili..............................................................4
a. Sanro Pasilli…………………………………………………………………………4
b. Orang yang akan dipasilli…………………...………………………………………4
2. Pelaksanaan Proses Appassili...................................................................................4
a. Siraman………………………………………………………………...……………5
b.Mappatemma'(Khatam Al-quran)……………………………………………………5
c. Mappatimpu'……………………………………………………...…………………6
BAB III PENUTUP..................................................................................................................7
A. KESIMPULAN..............................................................................................................7
B. SARAN...........................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................8
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara yang terdiri dari berbagai
suku bangsa. Keragaman suku bangsa ini membawa sebuah akibat dan munculnya berbagai
macam tradisi atau kebiasaan yang kemudian timbul menjadi adat istiadat dan kebudayaan di
tengah masyarakat. Berbagai kebiasaan yang ada di tengah masyarakat tersebut menjadi
sesuatu yang memikat dalam kehidupan sehari-hari.
Istilah adat dalam kamus bahasa Indonesia adalah kebiasaan atau tradisi konotasi
aturan yang kalem dan harmonis namun dalam tahun-tahun awal masa reformasi bahkan
terkadang sampai beberapa tahun. Adat sering di asosiasikangerakan protes dan kerusuhan.
Karena itu, sejak Soeharto lenser tahun 1998, masyarakat berbagai daerah dan etnis Indonesia
telah terang-terangan menetapkan adat setempat secara masing-masing untuk memahami
berbagai sistem tradisi hukum yang ada di Indonesia. Sangatlah penting sebab di daerah
globalisasi saat ini interaksi antar bangsa baik secara individu maupun publik. Dengan
memahami sistem hukum, berbagai warga masyarakat membuat kita saling mengerti
perbedaan budaya adat serta etika dan kepercayaan yang saling menjujung Tinggi keragaman
suku maupun budaya.
Sulawesi Selatan sebagai salah satu daerah di Indonesia dikenal masih kental dengan
adat istiadat untuk mempertahankan warisan kebudayaan. Masyarakat Bugis Makassar
bahkan sudah turun temurun menjaga ritus dalam berbagai hal terutama dalam konteks
hubungan antar sesama dan sang pencipta.
1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana prosesi/tahapan untuk melaksanakan kegiatan Appassili dalam adat
pernikahan suku Makassar?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui bagaimana prosesi/tahapan untuk melaksanakan kegiatan Appassili
dalam adat pernikahan suku Makassar.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Appassilli
Dalam Suku Makassar mempunyai adat yang dikenal dengan Appassili. Appassili atau
Mappassili adalah suatu tradisi yang biasa dilakukan oleh masyarakat Makassar dipercaya
untuk membersihkan dari pengaruh-pengaruh buruk dan juga menjadi syarat sebelum ingin
melakukan suatu acara besar seperti pernikahan. Secara terminologi, Appassili berarti
berusaha dan berikhtiar mengatasi mara bahaya yang mungkin terjadi bagi seseorang,
misalnya serangan guna-guna, sihir atau ilmu hitam lainnya. Untuk mengatasi ini seseorang
harus dimandikan dengan air khusus dan orang inilah yang dibersihkan jiwa dan raganya dari
gangguan ilmu hitam.
Salah satu tradisi adat di Sulawesi Selatan masih melaksanakan adat Appasili. Tradisi
adat Appasili merupakan suatu tradisi yang dilakukan dengan maksud untuk melaksanakan
kegiatan atau acara tradisional agar terhindar dari hal-hal yang membahayakan yang tidak di
inginkan pada saat sebelum maupun setelah pelaksaan suatu kegiatan acara atau perayaan.
Berikut tata cara melakukan Appassili.
3
1. Persiapan sebelum pelaksanaan Appassili
Sebelum melaksanakan Appassili harus terlebih dahulu mempersiapkan apa
hal-hal yang akan digunakan dalam proses Appassili, antara lain:
a. Sanro Passili
Sanro Passili harus menyediakan atau membawa perlengkapan yaitu berbagai
macam dedaunan sebelum melakukan Appassli, antara lain daun pandan wangi 4
lembar, 7 macam kembang setaman/daun passili, 4 buah tunas kelapa kaluku toa.
Kemudian 4 tandan pisang kepok, 4 tandan pisang nangka, 4 sisir pisang nangka, 4
rumpun tebu, 4 tandan kelapa, 4 tandan pinang. Juga dilengkapi dengan lilin yang
ditancap dalam beras, kelapa, gula merah, buah pala, dan kayu manis.
4
a. Siraman
Air siraman biasanya diambil
dari tujuh mata air yang berisi
tujuh macam bunga atau
kembang. Pernak-pernik lainnya
yang digunakan saat siraman
adalah dekorasi bombing kelapa tabere pelaminan, gentong dan gayung. Daun sirih 7
ikat, buah alosi 7 buah, daun pandan wangi 4 lembar, 7 macam kembang
setaman/daun passili 4 buah, tunas kelapa kaluku toa. Kemudian 4 tandan pisang
kapok, 4 tandan pisang nangka, 4 sisir pisang nangka, 4 rumpun tebu, 4 tandan
kelapa, 4 tandan pinang. Juga dilengkapi dengan lilin yang ditancap dalam beras,
kelapa, gula merah, buah pala, dan kayu manis. Selain itu, uang koin juga dimasukkan
dalam wajan berisi air, serta ayam jantan.
Saat menjalani siraman mengenakan pakaian putih-putih, juga memangku
kelapa utuh. Ritual ini dipercaya oleh masyarakat Bugis Makassar untuk menyucikan
diri dan agar mendapat perlindungan serta terhindar dari bahaya.
5
c. Mappatimpu’
Ritual terakhir dari
Mappassili ialah
mattimpu’, perlengkapan
matimpu’ berupa, beras, 2
sisir pisang raja utuh,
sokko Palopo dan kue
tradisional yang manis- manis, serta air minum. Umumn makanan khas Bugis
Makassar yang disajikan dalam acara ‘Mattimpu’ tersebut adalah kue-kue manis yang
melambangkan kehidupan yang bahagia serta hidup sejahtera. Misalnya kue onde-
onde, umba-umba, kue cucur, dan jajaran kue manis khas Bugis-Makassar lainnya.
Mattimpu’ artinya menyuap dengan makanan. Tahapan ini memiliki makna saling
mengasihi dan menyayangi antara orang tua dan anak.
6
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Adat budaya siraman pengantin (Appassili )merupakan warisan nenek moyang kita
yang mempunyai nilai-nilai norma kehidupan dan patut dilestarikan. Adat budaya siraman
pengantin mengandung makna dan filosofi kehidupan membina rumah tangga yang sakinah,
mawadah, warohmah, petuah-petuah dan petunjuk- petunjuk yang disampaikan oleh para
orang tua merupakan bekal hidup calon pengantin. Tersirat pada persyaratan-persyaratan
yang ada di kelengkapan penyelenggaraan siraman pengantin yang semua itu tujuannya
adalah semata-mata untuk mendapatkan berkah dari Tuhan Yang Maha Esa dan menghindari
hal-hal buruk.
B.SARAN
Adat budaya siraman pengantin (Appassili) merupakan aset budaya bangsa Indonesia
yang harus dilestarikan dan disosialisasikan di berbagai media baik media cetak atau media
elektronik dengan berbagai bahasa agar dapat dikenal oleh kalangan luas dan berbagai
bangsa, karena sesungguhnya bangsa yang besar adalah bangsa yang mau menjunjung adat
budaya sendiri.
7
DAFTAR PUSTAKA
https://makassar.tribunnews.com/2022/05/05/apa-itu-ritual-mappassili-tradisi-bugis-
makassar-digelar-anak-danny-pomanto-jelang-pernikahan
https://www.detik.com/jabar/budaya/d-6452277/pernikahan-adat-sunda-urutan-lengkap-
prosesi-upacara-dan-makna-di-baliknya
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbsulut/upacara-tradisional-momuhuto-siraman-pada-
masyarakat-gorontalo/
8
9