RESEARCH RESULT
"THE EFFECT OF FREE ASSOCIATION ON THE PERSONALITY OF CLASS XI
STUDENTS AT SELAYAR 1ST STATE JUNIOR HIGH SCHOOL"
12934/0068437647
XI IPA 1
RESEARCH RESULT
"THE EFFECT OF FREE ASSOCIATION ON THE PERSONALITY OF CLASS XI
STUDENTS AT SELAYAR 1ST STATE JUNIOR HIGH SCHOOL"
Nama Judul : Pengaruh Pergaulan Bebas Di kalangan Remaja Terhadap Kepribadian Siswa
Peneliti
MENGETAHUI:
GURU MATA PELAJARAN
BAHASA INDONESIA
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah. Puji syukur kehadirat Allah SWT senantiasa peneliti ucapkan. Atas
karunia-Nya berupa nikmat iman dan kesehatan ini sehingga penulis bisa menyelesaikan
tugas karya tulis ilmiah ini dengan waktu yang telah ditentukan.. Tidak lupa shawalat serta
salam tercurahkan bagi Baginda Agung Rasulullah SAW yang syafaatnya akan kita nantikan
kelak. Adapun tujuan lain dari penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk memenuhi tugas
guru pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan,
saran, serta dukungan doa dan moril dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan
ini penulis ingin mengucapkan terima kasi sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak H. Muhammad Rusli, S.Pd., M.M. selaku guru pengampuh mata pelajaran
Bahasa Indonesia, sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat selesai.
2. Orang tua saya yang selalu memberikan semangat serta mendoakan yang terbaik
kepada penulis,
3. Kakak penulis (Andi Nur Fatwa) yang telah membantu proses penyusunan tugas
hasil penelitian Ini,
4. Teman kelas (Akhmad Zulhaq) yang telah membantu proses penyusunan tugas
hasil penelitian ini,
5. Teman-teman penulis yang sudah siap menjadi responden.
Tidak sedikit hambatan yang ditemukan penulis selama pengerjaan Karya Tulis
Ilmiah ini, walaupun begitu kiranya masih banyak kekurangan yang terdapat dalam Karya
Tulis Ilmiah ini, sehingga peran serta semua pihak dalam hal memberikan kritik dan saran
yang bersifat membangun sangatlah saya butuhkan untuk bisa membuat Karya Tulis Ilmiah
ini yang lebih baik di waktu mendatang. Besar harapan penulis apabila karya tulis ilmiah ini
dapat berguna bagi setiap pihak dan kalangan yang membaca serta mempelajarinya.
Peneliti
iv
ABSTRAK
ABSTRACT
Andi Muhammad Yusuf. The Influence of Free Association Among Adolescents on the
Personality of Class XI Students at State Senior High School 1 Selayar.
This study aims to determine the effect of promiscuity among adolescents on the
personality of Class XI Students of Selayar 1 State Senior High School. The occurrence of
promiscuity has a big influence both for oneself, parents, society and the country.
The type of research used is analytic survey research with a cross sectional design. Sampling
was done by means of simple random sampling in which this research will look at the effect
of promiscuity among adolescents on the personality of class XI students of Selayar 1 State
Senior High School.
Based on the results of the study, the highest score for strongly agreeing is 4 × 10 = 40 and
the lowest score for strongly disagreeing is 1 × 10 = 10. So, the total assessment results are
468, so (468/40) × 100% = 1170% . The conclusion that can be drawn is that promiscuity
among teenagers has an effect on the personality of class XI students at Selayar 1 State
Junior High School.
vii
BAB III.................................................................................................................................22
METODE PENELITIAN...................................................................................................22
3.1 Jenis dan Desain Penelitian..........................................................................................22
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian.......................................................................................22
3.2.1 Lokasi penelitian........................................................................................................22
3.2.2 Waktu Penelitian .......................................................................................................22
3.3 Populasi dan Sampel.................................................................................................... 22
3.3.1 Populasi.......................................................................................................................22
3.3.2 Sampel.........................................................................................................................22
3.4 Jenis dan Cara pengumpulan Data.............................................................................22
3.4.1 Jenis Data ...................................................................................................................22
3.4.2 Cara Pengumpulan Data............................................................................................22
3.5 Pengolahan dan Analisis Data .....................................................................................22
3.5.1 Pengolahan Data ........................................................................................................22
3.5.2 Analisis Data................................................................................................................23
3.6 Metode Pengukuran Variabel.......................................................................................23
BAB IV..................................................................................................................................24
HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................................................24
4.1 Hasil Penelitian...............................................................................................................24
BAB V ...................................................................................................................................25
PENUTUP.............................................................................................................................25
5.1 KESIMPULAN ..............................................................................................................25
5.2 SARAN............................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................26
Lampiran 1 ...........................................................................................................................27
KUESIONER PENELITIAN .............................................................................................27
Lampiran 2............................................................................................................................28
MASTER DATA PENELITIAN.........................................................................................28
Lampiran 3 ...........................................................................................................................29
HASIL PENGOLAHAN DATA..........................................................................................30
RIWAYAT HIDUP…………..............…………………………………………………….34
viii
BAB I
PENDAHULUAN
Remaja sebagai calon penerus bangsa yang diharapkan dapat membangun dan
memajukan bangsa dengan menerapkan nilai-nilai yang ada dalam pendidikan. Generasi
muda adalah tulang punggung bangsa, yang diharapkan di masa depan mampu
meneruskan tongkat estafet kepemimpinan bangsa ini agar lebih baik. Dalam
mempersiapkan generasi muda juga sangat tergantung kepada kesiapan masyarakat yakni
dengan keberadaan budayanya. Remaja yang masih labil dan sedang mencari-cari jati diri
mereka perlu diarahkan dalam hal yang positif, agar mereka tidak terjerumus dalam
pergaulan yang salah.
Anak remaja sekarang banyak menyalah artikan arti pergaulan bebas yang
sebenarnya. Mereka hanya tahu kalau kita bebas melakukan perbuatan apapun itulah yang
ada dibenak mereka semua. Salah satu contoh yang selalu dilakukan anak remaja
sekarang adalah seks bebas. Biasanya para remaja melakukan perbuatan-perbuatan
memalukan itu karena rasa ingin tahunya dan ingin mencoba sesuatu. Seperti halnya seks
bebas, mereka melihat adegan-adegan yang melanggar agama akhirnya nafsu mereka
bergerak dan ingin mencobanya. Merekapun melakukan hal itu dengan pasangannya tapi
bukan istrinya melainkan bersama dengan pacar mereka.
Saat ini untuk menekankan jumlah pelaku seks bebas-terutama di kalangan remaja-
bukan hanya membentengi diri mereka dengan unsur agama yang kuat, juga dibentengi
dengan pendampingan orang tua dan selektivitas dalam memilih teman-teman. Karena
ada kecenderungan remaja lebih terbuka kepada teman dekatnya ketimbang dengan orang
tua sendiri. Selain itu, sudah saatnya di kalangan remaja diberikan suatu bekal pendidikan
kesehatan reproduksi di sekolah-sekolah, namun bukan pendidikan seks secara vulgar.
Pendidikan Kesehatan reproduksi di kalangan remaja bukan hanya memberikan
pengetahuan tentang organ reproduksi, tetapi bahaya akibat pergaulan bebas, seperti
penyakit menular seksual dan sebagainya. Dengan demikian, anak-anak remaja ini bisa
terhindar dari percobaan melakukan seks bebas.
Mengenai kepribadian yang dimiliki remaja-remaja di zaman sekarang ini sudah
mulai memprihatinkan. Berbicara mengenai kepribadian sangat berkaitan erat dengan
perilaku sopan santun. Dikalangan remaja era sekarang ini memanglah berbeda,
jangankan berperilaku sopan kepada orang lain sikap sopan kepada orang tua saja sudah
amat sulit diwujudkan oleh remaja sekarang. Mungkin hanya sedikit orang dari kalangan
remaja yang menerapkan sopan santun kepada orang tuanya. Kepribadian tidak hanya
mengenai sopan santun terhadap orang tua saja, masih banyak yang lainnya mengenai
kepribadian.
Tidak jarang dijumpai pemandangan di tempat-tempat umum, para remaja saling
berangkulan mesra tanpa memperdulikan masyarakat sekitarnya. Mereka sudah mengenal
istilah pacaran sejak awal masa remaja. Hal ini dapat merusak kepribadian remaja. Begitu
maraknya masalah mengenai pergaulan bebas dikalangan remaja dan berbagai bahaya
yang ditimbulkan dari pergaulan bebes tersebut. Oleh karena itu, penulis memilih tema
tentang
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun
sampai dengan 22 tahun bagi pria, menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53).
Sedangkan menurut Zakiah Darajat (1990: 23) remaja adalah masa peralihan diantara
masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan
masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-
anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang
dewasa yang telah matang.
Hal senada diungkapkan oleh Santrock (2003: 26) bahwa remaja (adolescene)
diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang
mencakup perubahan biologis, kognitif, dansosial-emosional. Batasan usia remaja yang
umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia
remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12 – 15 tahun masa remaja awal, 15 – 18
tahun masa remaja pertengahan, dan 18 – 21 tahun masa remaja akhir.
Sedangkan menurut Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja
menjadi empat bagian, yaitu masa pra-remaja 10 – 12 tahun, masa remaja awal 12 – 15
tahun, masa remaja pertengahan 15 – 18 tahun, dan masa remaja akhir 18–21 menurut
(Deswita,2006:192).
Masa remaja dimulai dari saat sebelum baligh dan berakhir pada usia baligh. Oleh
sebagian ahli psikologi, masa remaja berada dalam kisaran usia antara 11-19 tahun.
Adapula yang mengatakan antara usia 11-24 tahun. Selain itu, masa remaja merupakan
masa transisii (masa peralihan) dari masa anak-anak menuju masa dewasa, yaitu saat
manusia tidak mau lagi diperlakukan oleh lingkungan keluarga dan masyarakat sebagian
anak-anak, tetapi dilihat dari pertumbuhan fisik, perkembangan psikis (kejiwaan), dan
mentalnya belum menjukkan tanda-tanda dewasa. Pada masa ini (masa remaja), manusia
banyak mengalami perubahan yang sangat fundamental dalam kehidupan baik perubahan
fisik dan psikis (kejiwaan dan mental) menurut (Abdul, hal : 2, 2009).
Jadi dari beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Remaja
(adolescence) adalah masa transisi atau peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa
yang ditandai adanya aspek fisik, psikis, dan psikososial secara kronologis usia remaja
bekisar antara usia 12 sampai 21 tahun.
2.1.3 Macam-macam Pergaulan Bebas Di Kalangan Remaja
1. Seks bebas
Dengan terus berkembangnya teknologi, maka informasi yang salah tentang seksual
mudah sekali didapatkan oleh para remaja, sehingga media massa dan segala hal yang
bersifat pornografis akan menguasai pikiran remaja yang kurang kuat dalam menahan
pikiran emosinya, karena mereka belum boleh melakukan hubungan seks yang
sebenarnya yang disebabkan adanya norma-norma, adat, hukum dan juga agama
(Soetjiningsih, 2004, pp. 139-140).
Apabila anak remaja sering dihadapkan pada hal-hal yang pornografi baik berupa
gambar, tulisan, atau melihat aurat, kemungkinan besar dorongan untuk berhubungan
secara bebas sangat tinggi, bisa lari ketempat pelacuran atau melakukan dengan teman
sendiri.
5
Hal-hal yang merugikan dari perilaku terhadap seks bebas tidak akan terjadi,
apabila individu memiliki kesadaran dan tanggung jawab yang kuat.
Ada beberapa faktor yang dianggap menimbulkan perilaku seksual pada remaja,
diantaranya perubahan hormon pada masa pubertas yang dapat meningkatkan hasrat
seksual remaja, penyebaran informasi yang salah misalnya dari buku-buku dan film
porno, penundaan usia kawin karena norma-norma yang berlaku bahwa tidak boleh
melakukan hubungan seksual sebelum menikah, serta kurangnya pengetahuan yang
didapat dari orang tua dikarenakan orang tua menganggap hal tersebut tabu untuk
dibicarakan (Sarwono, 2011, pp. 187-188).
Pergaulan bebas sering kali mewarnai kehidupan anak muda dewasa ini,oleh sebab itu
tidak heran jika masa depan akan generasi muda terus merosot jauh,karena pengaruh dari
pergaulan bebas. Sehingga jalan terakhir untuk seks bebas adalah aborsi untuk
menghilangkan jejak. Aborsi atau abortus berarti penguguran kandungan atau membuang
janin dengan sengaja sebelum waktunya, (sebelum dapat lahir secara alamiah).
2. Narkoba
Narkoba merupakan obat yang dapat menenangkan saraf,menghilangkan rasa sakit
dan menimbulkan rasa mengantuk. Tetapi jika dipakai terus menerus dan dalam jumlah
yang banyak akan menimbulkan dampak yang tidak baik untuk kesehatan serta
kecanduan. Dalam dunia kedokteran zat adiktif ini sangat diperlukan tetapi dalam jumlah
atau kadar yang sedikit yang digunakan untuk mengurangi rasa sakit sebelum dan setelah
melakukan pembedahan.
Dewasa ini bukan saja dalam dunia kedokteran yang menggunakan zat adiktif tersebut
tetapi masyarakat luas.apalagi para remaja dan orang dewasa,karena kurangnya
pemahaman yang mendasar tentang zat adiktif tersebut sehingga masyarakat luas pun ikut
menggunakan zat tersebut.
Narkoba memiliki dampak negative yang sangat besar dibandingkan
keuntungannya,oleh sebab itu sampai saat ini usaha pemerintah untuk melakukan
pencegahan akan penggunaan narkoba terus ditingkatkan. Oleh sebab dampaknya yang
sangat merugikan sehingga ada kalimat yang mengatakan “say no to drugs”.
Demikian pula masalah remaja terhadap penyalahgunaan narkoba semakin
memprihatinkan.Berdasarkan data penderita HIV/AIDS di Bali hingga Pebruari 2005
tercatat 623 orang, sebagian besar menyerang usia produktif. Penderita tersebut terdiri
atas usia 5-14 tahun satu orang, usia 15-19 tahun 21 orang, usia 20-29 tahun 352 orang,
usia 30-39 tahun 185 orang, usia 40-49 tahun 52 orang dan 50 tahun ke atas satu orang.
Jenis jenis narkoba:
Opiat (opium): dikenali sebagai narkotik adalah bahan yang digunakan dalam
perubatan untuk menidurkan atau melegakan kesakitan,tetapi mempunyai potensi
yang tinggi untuk menyebabkan ketagihan.Sebahagian daripada opiat ,seperti
candu,morfin,heroin dan kodein diperoleh daripada getah buah popi yang terdapat
atau berasal dari negara-negara Timur Tengah dan Asia.Lain-lain jenis opiat seperti
metadon adalah dadah sintetik/tiruan.
Ganja: tumbuhan budidaya penghasil serat, namun lebih dikenal karena kandungan
zat narkotika pada bijinya, tetrahidrokanabinol (THC, tetra-hydro-cannabinol) yang
dapat membuat pemakainya mengalami euforia (rasa senang yang berkepanjangan
tanpa sebab).
6
Amfetamin: Amfetamin atau Amphetamine atau Alfa-Metil-Fenetilamin atau beta-
fenil-isopropilamin, atau benzedrin, adalah obat golongan stimulansia (hanya dapat
diperoleh dengan resep dokter) yang biasanya digunakan hanya untuk mengobati
gangguan
8
Lingkungan Setempat Kurang Baik
Lingkungan sekitar merupakan faktor pembentuk keperibadian seseorang, jika
dilingkungan tersebut merupakan lingkungan yang kurang kondusif maka sang anak akan
terjerumus ke dalam pergaulan bebas dimana kitak ketahui bahwa perkembangan
seseorang lebih ditentukan pada lingkungan dari pada keluarga.
Kurang Berhati-Hati Dalam Berteman
Teman dapat menuntun kita ke arah yang positif dan negatif dimana sebagian besar
pergaulan bebas terjadi karena berteman dengan orang yang tidak baik. Teman
merupakan orang yang sangat berpengaruh bagi para remaja dan mahasiswa. Apabila
seorang remaja atau mahasiswa salah dalam memilih teman maka akibatnya akan fatal.
Memilih teman berarti memilih masa depan, maka siapapun yang ingin masa
depannya cerah ditengah bekapan arus globalisasi, serta luas ilmu dan wawasannya,
maka ia harus pandai dalam memilih teman. Seseorang akan dipastikan rusak masa
depannya jika bergaul dengan orang-orang yang membenarkan kemaksiatan.
Keadaan Ekonomi Keluarga
Keluarga ekonomi yang rendah, membuat anak tidak dapat bersekolah dan biasanya
banyak pula yang putus sekolah yang membuat pergaulan anak tersebut dengan remaja
yang senasip yang membuat perilaku sang anak menjadi tambah parah.
Kurangnya Kesadaran Remaja
Kurangnya kesadaran remaja terjadi merupakan implikasi dari kurangnya
pengetahuan remaja tersebut akan dampak pergaulan bebas. Faktor kesadaran atau
kedewasaan faktor ini bukan hanya umurnya yang kurang, tetapi orang muda pada
umumnya memang memiliki kecenderungan belum memiliki modal yang cukup dalam
mempertimbangkan, memutuskan dan melakukan segala sesuatu.
Misalnya pengalaman belum cukup, usia masih sedikit, kedewasaan belum penuh,
pertimbangan belum matang, kurang menyadari akan bahaya, cenderung meremehkan
hal-hal yang sebenarnya penting, belum dapat menghayati sakitnya akibat dari tindakan
yang salah, sehingga sering terjebak dalam langkah yang berbahaya. Ditambah lagi
kecenderungan orang muda ingin mencoba-coba sesuatu yang baru yang belum pernah
dirasakan atau dialaminya.
Lengkapnya Fasilitas.
Fasilitas yang lengkap akan mempermudah seseorang untuk dapat melakukan seks
bebas. Tetapi tergantung pada diri masing-masing, jika mampu menggunakan fasilitas
yang diberikan orang tua dengan baik maka hal tersebut tidak akan terjadi. Jika seorang
remaja atau mahsiswa memiliki fasilitas yang mendukung utnuk mereka melakukan seks
bebas seperti rumah yang nyaman dari perhatian warga, maka perlakuan seks bebas akan
mudah sekali terjadi.
Contohnya seperti kontrakan-kontrakan bebas yang bisa digunakan oleh para remaja
dan mahasiswa untuk melakukan seks bebas. Keadaan rumah yang selalu kosong juga
dapat menjadi tempat seorang remaja atau mahasiswa melakukan seks bebas, oleh karena
itu jangan biarkan si anak berduaan dirumah. Dari adanya internet memudahkan untuk
mengakses jenis macam budaya yang tidak sesuai dengan norma ketimuran.
9
Pelampiasan Diri
Faktor ini tidak hanya datang dari diri sendiri, misalnya karena terlanjur berbuat,
seorang remaja perempuan biasanya berpendapat sudah tidak ada lagi yang dapat
dibanggakan dalam dirinya, maka dalam pikirannya tersebut ia akan merasa putus asa dan
mencari pelampiasan yang akan menjerumuskannya dalam pergaulan bebas seperti seks
bebas.
Tontonan Yang Tidak Mendidik
Akibat atau pengaruh mengonsumsi berbagai tontonan bagi remaja sangat besar. Apa
yang mereka tonton, berkorelasi secara positif dan signifikan dalam membentuk perilaku
mereka, terutama tayangan film dan sinetron, baik film yang ditonton di layar kaca
maupun film yang ditonton di layar lebar. Acara televisi begitu berjibun dengan tayangan
yang bikin ‘gerah’, Video klip lagu dangdut saja, saat ini makin berani pamer aurat dan
adegan-adegan yang bisa meningkatkan gairah para lelaki. Belum lagi tayangan film yang
bikin otak remaja teracuni dengan pesan sesatnya.
Faktor Orang Tua
Para orang tua perlu menyadari bahwa jaman telah berubah.System komunikasi,
pengaruh media masa, kebebasan pergaulan dan modernisasi di berbagai bidang dengan
cepat memepengaruhi anak-anak kita.Budaya hidup kaum muda masa kini, berbeda
dengan jaman para orang tua masih remaja dulu. Pengaruh pergaulan yang datang dari
orang tua dalam era ini, dapat kita sebutkan antara lain:
a. Faktor kesenjangan, pada sebagian masyarakat kita masih terdapat anak-anak yang
merasa bahwa orang tua mereka ketinggalan jaman sdalam urusan orang muda. Anak-
anak muda cenderung meninggalkan orang tua, termasuk dalam menentukan
bagaimana mereka akan bergaul. Sementara orang tua tidak menyadari kesenjangan
ini sehingga tidak ada usaha mengatasinya.
b. Faktor kekurang pedulian Orang tua kurang perduli terhadap pergaulan muda-mudi.
Mereka cenderung menganggap bahwa masalah pergaulan adalah urusan anak-anak
muda, nanti orang tua akan campur tangan ketika telah terjadi sesuatu. Padahal ketika
sesuatu itu telah terjadi, segala sesuatu sudah terlambat
c. Faktor ke tidak pengertian kasus ini banyak terjadi pada para orang tua yang kurang
menyadari kondisi jaman sekarang. Mereka merasa sudah melakukan kewajibannya
dengan baik, tetapi dalam urusan pergaulan anak-anaknya, ternyata tidak banyak yang
mereka lakukan. Bukannya mereka tidak perduli, tetapi memang mereka tidak tahu
apa
yang harus mereka perbuat.
Kegagalan Remaja Menyerap Norma
Hal ini disebabkan karena norma-norma yang ada sudah tergeser oleh modernisasi
yang sebenarnya adalah westernisasi. Boleh saja kita mengikuti modernisasi namun tetap
harus disesuaikan dengan norma-norma adat dan budaya serta agama yang ada.
Perubahan zaman faktor ini juga adalah hal yang cukup kuat menjadi penyebab pergaulan
bebas di kalangan remaja. Karena di zaman sekarang banyak media yang mudah di akses
oleh semua umur yang menyediakan tayangan tanyangan yang seharusnya hanya di
tayangkan khusus orang dewasa.
Namun karena rasa ingin tahu yang sangat tinggi yang mendorong para remaja
menggunakan atau melihat media untuk orang dewasa tersebut.Setelah melihat,otomatis
rasa
10
ingin tahu itu pun akan terus berkembang seperti ingin mengetahui rasa dan ingin
mencoba hal yang baru dia lihat.Oleh karena itu pengawasan orang tua adalah hal yang
sangat penting dalam faktor ini.
Perubahan Zaman
Seiring dengan perkembangan zaman, kebudayaan pun ikut berkembang atau yang
lebih sering dikenal dengan globalisasi. Remaja biasanya lebih tertarik untuk meniru
kebudayaan barat yang berbeda dengan kebudayaan kita, sehingga memicu mereka untuk
bergaul seperti orang barat yang lebih bebas.
Faktor Budaya
Orang muda cenderung menganggap bahwa pergaulan bebas adalah budaya orang
muda jaman sekarang. Mereka merasa pergaulan bebas adalah hak mereka. Mereka
mengatakan sekaranglah waktunya bergaul sebebas-bebasnya. Hal ini menimbulkan
budaya iseng. Daripada dikatakan tidak gaul, mereka akhirnya bergaul sebebas-bebasnya.
Faktor Keseimbangan Hidup
Orang muda memiliki potensi, tenaga, idealisme, semangat yang sedang bertumbuh
dan sedang mekar-mekarnya, termasuk nafsu seksualitasnya, dll. Kondisi ini jika tidak
didukung prinsip-prinsip rohani yang kuat, penguasaan diri yang baik, dan pendampingan
dari seorang senior yang handal akan berakibat fatal. Maka banyak kehidupan orang
muda cenderung menjadi liar.
2.1.5 Ciri-Ciri Pergaulan Bebas Di Kalangan Remaja
Pergaulan bebas dapat diketahui dengan beberapa ciri-ciri yang menandakannya antara
lain sebagai berikut.
Penghamburan harta untuk memenuhi keinginan sex bebasnya;
Upaya mendapatkan harta dan uang dengan menghalalkan segala cara termasuk dari
jalan yang haram dan keji;
Menimbulkan perilaku munafik dalam masyarakat;
Rasa ingin tahu yang besar;
Rasa ingin mencoba dan merasakan;
Terjadi perubahan-perubahan emosi, pikiran, lingkungan pergaulan dan tanggung
jawab yang dihadapi;
Mudah mengalami kegelisahan, tidak sabar, emosional, selalu ingin melawan, rasa
malas, perubahan dalam keinginan, ingin menunjukkan eksistensi dan kebanggaan
diri serta selalu ingin mencoba dalam banyak hal;
Kesukaran yang dialami timbul akibat konflik karena keinginannya menjadi dewasa
dan berdiri sendiri dan keinginan akan perasaan aman sebagai seorang anak dalam
keluarganya;
Banyak mengalami tekanan mental dan emosi;
Terjerat dalam pesta hura-hura ganja, putau, ekstasi, dan pil-pil setan lain.
baik dirinya dan keluarganya hal tersebut dapat berujung pada pembunuhan janin
melalui aborsi bahkan bunuh diri.
12
Tercorengnya nama baik keluarga. Semua orang tua akan merasa sakit hatinya jika
anak yang dibangga-banggakan juga di idam-idamkan hamil diluar nikah. Nama baik
keluarga akan tercoreng karna hal tersebut, dan hal tersebut akan meninggalkan luka
yang mendalam dihati keluarga.
Tekanan Batin.Tekanan batin yang mendalam dikarenakan penyesalan. Akibat
penyesalan tersebut sipelaku akan sering murung dan berfikir yang tidak rasional.
Ketagihan. Seks bebas dapat menyebabkan seseorang ketagihan untuk melakukan hal
kotor tersebut. Hal tersebut sangat berbahaya karna keinginan yang tidak terkontrol.
Gangguan kejiwaan. Akibat seks bebas seseorang dapat mengalami gangguan
kejiwaan atau setres, disebabkan karna ketidak mampuan menerima kehidupan,
kurangnya persiapan mental untuk hamil serta takut terhadap hukuman Tuhan
2.1.7 Cara mencegah Pergaulan Bebas Dikalangan Remaja
Kita semua mengetahui peningkatan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME,
penyaluran minat dan bakat secara positif merupakan hal-hal yang dapat membuat setiap
orang mampu mencapai kesuksesan hidup nantinya. Tetapi walaupun kata-kata tersebut
sering ‘didengungkan’ tetap saja masih banyak remaja yang melakukan hal-hal yang tidak
sepatutnya dilakukan. Selain daripada solusi di atas masih banyak solusi lainnya. Solusi-
solusi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Memperbaiki Cara Pandang
Memperbaiki cara pandang dengan mencoba bersikap optimis dan hidup dalam
“kenyataan”, maksudnya sebaiknya remaja dididik dari kecil agar tidak memiliki angan-
angan yang tidak sesuai dengan kemampuannya sehingga apabila remaja mendapatkan
kekecewaan mereka akan mampu menanggapinya dengan positif.
2. Menjaga Keseimbangan Pola Hidup
Yaitu perlunya remaja belajar disiplin dengan mengelola waktu, emosi, energi serta
pikiran dengan baik dan bermanfaat, misalnya mengatur waktu dalam kegiatan sehari-hari
serta mengisi waktu luang dengan kegiatan positif.
3. Jujur Pada Diri Sendiri
Yaitu menyadari pada dasarnya tiap-tiap individu ingin yang terbaik untuk diri
masing-masing. Sehingga pergaulan bebas tersebut dapat dihindari. Jadi dengan ini
remaja tidak menganiaya emosi dan diri mereka sendiri.
4. Memperbaiki Cara Berkomunikasi
Memperbaiki cara berkomunikasi dengan orang lain sehingga terbina hubungan baik
dengan masyarakat, untuk memberikan batas diri terhadap kegiatan yang berdampak
negatif dapat kita mulai dengan komunikasi yang baik dengan orang-orang di sekeliling
kita.
5. Perlunya Remaja Berpikir Untuk Masa Depan
Jarangnya remaja memikirkan masa depan. Seandainya tiap remaja mampu
menanamkan
13
untuk menjadi individu yang lebih baik?” kemudian hal itu diiringi dengan tindakan-
tindakan positif untuk kemajuan diri para remaja. Dengan itu maka remaja-remaja akan
berpikir panjang untuk melakukan hal-hal menyimpang dan akan berkurangnya jumlah
remaja yang terkena HIV & AIDS nantinya.
6. Menanamkan Nilai Ketimuran
Kalangan remaja kita kebanyakan sudah tak mengindahkan lagi akan pentingnya
nilai-nilai ketimuran. Tentu saja nilai ketimuran ini selalu berkaitan dengan nilai
Keislaman yang juga membentuk akar budaya ketimuran. Nilai yang bersumberkan pada
ajaran spiritualitas agama ini perlu dipegang. Termasuk meningkatkan derajat keimanan
dan moralitas pemeluknya. Dengan dipegangnya nilai-nilai ini, harapannya mereka
khususnya kalangan muda akan berpikir seribu kali untuk terjun ke pergaulan bebas.
7. Mengurangi Menonton Televisi
Televisi idealnya bisa menjadi sarana mendapatkan informasi yang mendidik dan bisa
meningkatkan kualitas hidup seseorang. Namun, kenyataannya, saat ini harapan itu sangat
jauh. Televisi kita terutama stasiun televisi swasta, mereka lebih banyak menampilkan
acara hiburan, maupun sinetron-sinetron yang menawarkan nilai-nilai gaya hidup bebas,
hedonis. Begitu juga beragam tayangan infotainment yang kadang menayangkan acara
perselingkuhan, sex bebas di kalangan artis.
Dengan demikian, kisah pergaulan bebas bukan menjadi hal yang tabu lagi. Makanya,
tak ada langkah yang lebih manjur selain mengurangi menonton televisi ini karena lambat
laun otak akan teracuni oleh nilai-nilai yang sebenarnya sangat negatif. Untuk
mendapatkan informasi, kalangan muda bisa mengalihkan perhatian dengan membaca
koran, majalah maupun buku-buku. Pekerjaan yang agak berat memang, tapi jauh lebih
produktif daripada kebanyakan menonton televisi yang tidak jelas dan cenderung
merusak akal sehat pikiran.
8. Banyak Beraktivitas Secara Positif
Cara ini menurut berbagai penelitian sangat efektif dijalankan. Pergaulan bebas,
biasanya dilakukan oleh kalangan muda yang banyak waktu longgar, banyak waktu
bermain, bermalam minggu. Nah, untuk mengantisipasi hal tersebut, mengalihkan waktu
untuk kegiatan lewat hal-hal positif perlu terus dikembangkan. Misalnya dengan
melibatkan anak muda dalam organisasi-organisasi sosial, menekuni hobinya dan
mengembangkannya menjadi lahan bisnis yang menghasilkan, maupun mengikuti acara-
acara kreatifitas anak-anak muda. Dengan demikian, waktu mudanya akan tercurahkan
untuk hal-hal positif dan sedikit waktu untuk memikirkan hal-hal negatif seperti
pergaulan bebas tersebut.
9. Sosialisasi Bahaya Pergaulan Bebas
Dikalangan muda, pergaulan bebas sering dilakukan karena bisa jadi mereka tidak
tahu akibat yang ditimbulkannya. Seperti misalnya penyakit kelamin yang mematikan.
Nah, sosialisasi hal ini. Informasi-informasi mengenai bahaya yang ditimbulkan akibat
pergaulan bebas ini perlu terus disebarkan di kalangan muda. Harapannya, mereka juga
punya informasi sebagai bahan pertimbangan akal sehatnya. Jika informasi tersebut
belum didapatkan ada kemungkinan mereka akan terus melakukan pergaulan bebas
semau mereka.
Sepertinya perlu ada penanganan khusus, apalagi yang sudah terang-terangan bangga
melakukan pergaulan bebas.
14
10. Menegakkan Aturan Hukum
Bagi yang bangga tersebut, tak ada hal lain yang bisa menghentikan selain adanya
perangkat hukum dan aturan hukum yang bisa menjeratnya. Setidaknya sebagai efek jera.
Yang demikian harus dirumuskan dan dilaksanakan melalui hokum yang berlaku di
negara kita. Langkah ini sebagai benteng terakhir untuk menyelamatkan anak-anak muda
dari amoralitas karena perilaku pergaulannbebas yang lambat laun otomatis akan merusak
bangsa ini.
11. Munakahat
Munakahat atau menikah. Cara ini efektif sekali. Kalau masih belum bisa, cara lain
adalah dengan berpuasa. Inilah yang ditawarkan oleh Islam sebagai salah satu solusi atas
pergaulan bebas.Itulah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi adanya
pergaulan bebas khususnya di kalangan remaja.
Selain usaha dari diri masing-masing sebenarnya pergaulan bebas dapat dikurangi
apabila setiap orang tua dan anggota masyarakat ikut berperan aktif untuk memberikan
motivasi positif dan memberikan sarana & prasarana yang dibutuhkan remaja dalam
proses keremajaannya sehingga segalanya menjadi bermanfaat dalam kehidupan tiap
remaja.
Introvert adalah kepribadian yang cenderung berfokus pada dunia di dalam pikiran
manusia. Orang introvert hanya bersenang-senang dengan dunianya sendiri dan
tertutup dengan orang lain. Lebih suka berpikir kritis, namun tidak pernah
menyuarakan pikirannya tersebut.
18
b. Ambivert
Ambivert adalah kepribadian yang berada diantara introvert dan ekstrovert.
Maksudnya adalah, orang itu bisa menjadi ekstrovert dan bisa juga berubah menjadi
introvert. Sehingga orang tersebut lebih fleksibel dalam beraktifitas jika kepribadiannya
ini bisa ia kelola dengan baik. Dia juga mampu berkomunikasi baik dengan orang
introvert maupun ekstrovert. Ada juga yang sering mengatakan bahwa orang ambivert
adalah orang yang memiliki kepribadian ganda.
c. Ekstrovert
Ekstrovert adalah kepribadian yang berfokus dengan dunia luar. Kepribadian ini tentu
berlawanan dengan introvert yang cenderung tertutup. Orang berkepribadian ekstrovert
sangat mudah berkomunikasi dengan orang lain dan mudah pula untuk bergaul.
Tindakannya lebih banyak daripada berpikir. Dia juga lebih suka keramaian ketimbang
tempat yang sunyi. Sifat yang dimiliki antara lain aktif, percaya diri (bahkan berlebihan),
suka bekerja kelompok, supel (gampang bergaul), senang beraktifitas, lebih suka bercerita
daripada diceritakan, dan bertindak dulu baru berpikir.
3. Kepribadian Manusia Menurut Hippocrates
Hippocrates adalah seorang filsuf Yunani Kuno. Dia membedakan kepribadian
menjadi empat yaitu sanguin, koleris, melankolis, dan plegmatis. Pembedaan tersebut
didasarkan pemikiran Hippocrates akan unsur. Dia mengatakan bahwa alam semesta ini
terdiri dari empat unsur dasar yaitu tanah, air, udara, dan api dengan sifat kering, basah,
dingin, dan panas. Berikut adalah penjelasan kepribadian manusia menurut Hippocrates.
Tidak ada kepribadian yang terbaik maupun terburuk.
a. Sanguin
Sanguin adalah kepribadian manusia dengan sifat suka bicara, sangat mudah bergaul,
suka mengikuti trend, suka membesar-besarkan suatu hal, suara/tawa yang kadang
berlebihan, mudah mengikuti suatu kelompok, sering terlambat, pelupa, sedikit kekanak-
kanakan, egois, dan susah konsentrasi. Biasanya orang yang bertipe sanguin akan terlihat
mencolok dibandingkan anggota kelompok yang lain, meskipun ia bukan pemimpin
kelompok tersebut.
b. Koleris
Koleris adalah kepribadian manusia dengan sifat suka mempimpin, bisa membuat
keputusan, dinamis, berkemaian keras, keras kepala, tidak sabaran, mudah emosi, suka
pertentangan, bekerja keras, suka kebebasan, sulit mengalah, suka memerintah, produktif,
suka kerja efisien, dan memiliki visi ke depan yang bagus. Orang yang berkepribadian
koleris akan menjadi pemimpin dalam kelompoknya.
c. Melankolis
Melankolis adalah kepribadian manusia dengan sifat analitis, sensitif, mau
mengorbankan diri, pendendam, selalu melihat masalah dari sisi negatif, kurang bisa
bergaul (bersosialisasi), tidak suka perhatian, hemat, perfeksionis, artistik, serius, sangat
memperhatikan orang lain, kurang mampu menyatakan pendapat, dan lebih fokus pada
cara dibandingkan tujuan. Internet adalah anugerah baginya, karena dari sanalah dia bisa
mengatakan semua hal secara bebas (meskipun kadang kelewatan). Biasanya orang-orang
seperti ini akan menjadi entrepreneur yang hebat.
19
d. Plegmatis
Plegmatis adalah kepribadian manusia dengan sifat mudah bergaul, penyabar, selalu
berusaha mencari jalan pintas, simpatik, sangat suka keteraturan, memiliki selera humor
yang tinggi namun sarkatik (bersifat mengejek/menyinggung), kurang antusias pada hal
baru, suka menunda, tidak suka dipaksa, lebih suka menonton daripada ikut terlibat, dan
keras kepala. Orang dengan kepribadian seperti ini seringkali disalahartikan sebagai
psikopat.
2.2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepribadian Siswa
Kepribadian seseorang itu senantiasa berubah dan juga berkembang seiring dengan
adanya proses sosialisasi yang dilakukan orang itu. Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi kepribadian seseorang antara lain sebagai berikut.
1. Faktor Biologis
Pada tiap-tiap orang pasti mempunyai warisan biologis yang berbeda dengan orang
yang lainnya juga. Warisan biologis tersebut dapat berupa bentuk fisik yang berbeda
diantara 1 orang dengan orang yang lain, bahkan juga pada anak kembar sekalipun.
Karakteristik fisik seseorang tersebut dapat menjadi salah satu dari faktor penentu
perkembangan kepribadian yang sesuai dengan bagaimana ia dapat memahami keadaan
dirinya serta juga bagaimana ia diperlakukan didalam masyarakat.
2. Faktor Geografis dan Kebudayaan Khusus
Letak geografis yang berbeda tersebut akan menghasilkan suatu jenis kebudayaan
yang akan berbeda pula. Misalnya saja masyarakat pesisir yang akan menghasilkan
kebudayaan nelayan, dengan masyarakat pedesaan yang akan menghasilkan kebudayaan
petani, serta juga kebudayaan masyarakat kota. Letak geografis tersebut sebenarnya
hanya merupakan dari karakteristik kepribadian umum dari suatu lingkungan masyarakat
dan juga tidak semua warga masyarakat tersebut termasuk di dalamnya. Oleh sebab itu
dapat disimpulkan bahwa kepribadian umum adalah suatu kepribadian yang dipunyai
oleh sebagian besar anggota kelompok masyarakat.
3. Faktor Pengalaman Kelompok
Selama kehidupan seseorang, pasti terdapat kelompok-kelompok tertentu yang
diserap adanya gagasan-gagasan serta juga norma-normanya oleh seseorang. Kelompok
keluarga merupakan kelompok pertama yang akan dilalui oleh suatu individu dan juga
mungkin yang
20
Kelompok tersebut menunjuk pada suatu kenyataan masyarakat yang sangat bermacam-
macam. Bermacam-macam dalam kelompok masyarakat ini memiliki pandangan-
pandangan yang berbeda beda juga dalam memandang nilai serta norma. Didalam suatu
keadaan perbedaan seperti ini, seorang individu tersebut hendaknya dapat menentukan
sendiri apa sih yang dianggapnya baik bagi dirinya sehingga tidak terhanyut didalam arus
perbedaan yang terjadi didalam masyarakat majemuk ditempatnya berada.
4. Faktor Pengalaman Unik
Dua orang yang hidup di lingkungan yang sama, belum tentu akan mempunyai
kepribadian yang sama. Hal itu disebabkan karena adanya pengalaman yang pernah
didapatkan oleh masing-masing individu yang selalu bersifat unik serta juga tidak ada
seorangpun yang menyamainya. Itulah kenapa 2 orang individu yang hidup di suatu
lingkungkungan yang sama tidak akan dapat menghasilkan kepribadian yang juga sama,
bahkan pada orang yang lahir kembar sekalipun.
2.4 Hipotesis
Berdasarkan judul, tinjauan pustaka, dan konsep hipotesis yang telah peneliti buat,
maka peneliti mengemukakan bahwa pengaruh pergaulan bebas dapat terjadi dimana saja
seperti siswa sekolah menengah atas Negeri 1 Selayar.
21
BAB III
METODE PENELITIAN
22
Memasukkan Data (Data Entry) Yakni mengisi kolom-kolom atau kotak-kotak lembar
kode atau kartu kode sesuai dengan jawaban masing-masing pertanyaan.
Tabulasi Yakni membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian atau yang
diinginkan oleh peneliti.
3.5.2 Analisis Data
1. Analisis Univariat
Analisis univariat digunakan untuk menyajikan data deskriptif dari variabel bebas
maupun terikat secara terpisah. Variabel yang dianalisis adalah pengetahuan siswa/i
2. Analisis Bivariat
Analisis biavariat digunakan untuk menyajikan data mengenai hubungan antara
variabel bebas dengan variabel terikat. Uji statistik yang digunakan Chi Square.
Ha : terdapat hubungan antara variabel bebas (Pengetahuan dan Sikap) terhadap
variabel terikat (Tindakan siswa terhadap bahaya merokok).
Ho : tidak terdapat hubungan antara variabel bebas (Pengetahuan dan Sikap) terhadap
variabel terikat (Tindakan siswa terhadap bahaya merokok).
23
BAB IV
Responden yang menjawab sangat setuju (skor 4) berjumlah 29 orang, sehingga 4×29
= 116
Responden yang menjawab setuju (skor 3) berjumlah 48 orang, sehingga 3×48 = 144
Responden yang menjawab tidak setuju (skor 2) berjumlah 45 orang, sehingga 2×45 =
90
Responden yang menjawab sangat tidak setuju (skor 1) berjumlah 68 orang, sehingga
1×68 = 68
24
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk manusia sebab
manusia adalah makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan orang lain, dan
hubungan antar manusia dibina melalui suatu pergaulan (in terpersonal relationship).
Pergaulan juga adalah HAM setiap individu dan itu harus dibebaskan, sehingga setiap
manusia tidak boleh dibatasi dalam pergaulan, apalagi dengan melakukan diskriminasi,
sebab hal itu melanggar HAM. Jadi pergaulan antar manusia harusnya bebas, tetapi tetap
mematuhi norma hukum, norma agama, norma budaya, serta norma bermasyarakat.
5.2 SARAN
Dengan membaca KTI ini penulis berharap semoga pembaca dapat mengetahui mengenai
isi dari KTI ini. Dengan itu, penulis sangat berharap adanya masukan berupa saran dari
pembaca.
25
DAFTAR PUSTAKA
Chomaria, N. (2008). Pergaulan bebas. Dalam A. Najmuddin (Ed.), Aku sudah gede:
Ngobrolin pubertas buat remaja islam (h. 95-125). Solo: Samudra.
Gardner, J. E. (1996). Memahami gejolak masa remaja (M. S. Hadisubrata, Penerj.).
Jakarta: Mitra Utama. (Karya asli diterbitkan tahun 1983)
Gunarsa, Y. S. D., & Gunarsa, S. D. (2004). Psikologi untuk muda-mudi. Jakarta: BPK
Gunung Mulia.
Hurlock, E. B. (1999). Psikologi perkembangan (I. Widayanti & Sudjarwo, Penerj.).
Jakarta: Erlangga.
Semiun, Y. (2010). Teori kepribadian dan terapi psikoanalitik freud (h. 21). Yogyakarta:
Kanisius.
Tim Pustaka Phoenix. (2009). Kamus besar bahasa indonesia edisi baru. Jakarta: Media
Pustaka Phoenix.
http://indudt.blog.fisip.uns.ac.id/2011/01/05/pergaulan-remaja-yang-lebih-mengarah-pada-
pergaulan-bebas/
http://duniabaca.com/dampak-negatif-pergaulan-bebas-di-kalangan-remaja.html
http://edwincool07.blogspot.com/2012/02/pergaulan-bebas.html
http://vannoorsyamsu.blogspot.com/2013/04/makalah-bahaya-pergaulan-bebas.html
http://hati.unit.itb.ac.id/forum/viewtopic.php?f=28&p=182
http://ninahamzah.wordpress.com/akibat-terjadinya-pergaulan-bebas/
http://www.kapanlagi.com/a/0000002988.html
http://www.kapanlagi.com/h/0000088252.html
http://tabloid_info.sumenep.go.id/index.php?
option=com_content&task=view&id=744&Itemid=27
26
Lampiran 1
KUESIONER PENELITIAN
Petunjuk pengisian kuesioner: Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda (√)
pada jawaban yang dipilih.
Nama:
Umur:
Kelas:
No Pertanyaan SS S TS STS
.
1. Apakah bimbingan guru berpengaruh terhadap pergaulan anda
2. Apakah orangtua anda peduli terhadap pergaulan anda
3. Apakah kamu sudah pernah mengkonsumsi abat-obatan
terlarang
4. Apakah kamu sudah pernah meminum-minuman keras
5. Jika teman anda mengajak meminum-minuman keras, apakah
anda menerimanya
6. Apakah anda sudah pernah melakukan seks bebas
7. Apakah anda sudah pernah merokok
8. Apakah anda masuk pergaulan bebas hanya untuk
menyenangkan perasaan sahabat atau pacar anda
9. Apakah anda merasa bebas dengan masuk pergaulan bebas
10. Jika teman anda mengajak anda untuk mengikuti pergaulan
bebas, apakah anda akan mengikutinya
11. Apakah pergaulan bebas menambah semangat hidup anda
12. Apakah pergaulan bebas berpengaruh terhadap perilaku anda
13. Apakah anda mempunyai cara sendiri untuk menjauhi pergaulan
bebas
14. Apakah lingkungan sekitar anda berpengaruh pada pergaulan
anda
15. Apakah anda menjauhi teman-teman yang terjerumus dalam
pergaulan bebas
16. Apakah anda sudah berhati-hati agar tidak terjerumus dalam
pergaulan bebas
17. Apakah orangtua selalu mengarahkan anda untuk memilih
bergaul yang benar
18. Apakah orangtua anda berusaha mencegah anda agar tidak
terjerumus dalam pergaulan bebas
19. Apakah anda termasuk diswa yang terjerumus dalam pergaulan
bebas
Keterangan:
SS: sangat setuju
S: setuju
TS: tidak setuju
STS: sangat tidak setuju
27
Lampiran 2
No Pertanyaan S S TS STS
. S
1. Apakah bimbingan guru berpengaruh terhadap pergaulan anda 1 4 4 1
2. Apakah orangtua anda peduli terhadap pergaulan anda 5 4 1
3. Apakah kamu sudah pernah mengkonsumsi abat-obatan 3 7
terlarang
4. Apakah kamu sudah pernah meminum-minuman keras 2 2 6
5. Jika teman anda mengajak meminum-minuman keras, apakah 1 1 8
anda menerimanya
6. Apakah anda sudah pernah melakukan seks bebas 2 8
7. Apakah anda sudah pernah merokok 5 2 3
8. Apakah anda masuk pergaulan bebas hanya untuk 1 3 6
menyenangkan perasaan sahabat atau pacar anda
9. Apakah anda merasa bebas dengan masuk pergaulan bebas 1 5 4
10. Jika teman anda mengajak anda untuk mengikuti pergaulan 1 1 8
bebas, apakah anda akan mengikutinya
11. Apakah pergaulan bebas menambah semangat hidup anda 1 4 5
12. Apakah pergaulan bebas berpengaruh terhadap perilaku anda 3 4 3
13. Apakah anda mempunyai cara sendiri untuk menjauhi 1 7 2
pergaulan bebas
14. Apakah lingkungan sekitar anda berpengaruh pada pergaulan 3 4 3
anda
15. Apakah anda menjauhi teman-teman yang terjerumus dalam 1 6 2 1
pergaulan bebas
16. Apakah anda sudah berhati-hati agar tidak terjerumus dalam 3 5 1 1
pergaulan bebas
17. Apakah orangtua selalu mengarahkan anda untuk memilih 8 1 1
bergaul yang benar
18. Apakah orangtua anda berusaha mencegah anda agar tidak 7 1 1 1
terjerumus dalam pergaulan bebas
19. Apakah anda termasuk diswa yang terjerumus dalam pergaulan 1 4 5
bebas
TOTAL 29 48 45 68
Keterangan:
SS: sangat setuju
S: setuju
TS: tidak setuju
STS: sangat tidak setuju
28
Lampiran 3
HASIL PENGOLAHAN DATA
29
Jika teman anda mengajak meminum-minuman keras, apakah anda menerimanya ?
Sangat setuju - - - -
Setuju 1 10% 10% 10%
Tidak setuju 1 10% 10% 20%
Sangat tidak 8 80% 80% 100%
setuju
Total 10 100% 100
%
Apakah anda masuk pergaulan bebas hanya untuk menyenangkan perasaan sahabat
atau pacar anda ?
Valid Frequenc Percent Valid Percent Cumulative Percent
y
Sangat setuju - - - -
Setuju 1 10% 10% 10%
Tidak setuju 3 30% 30% 40%
Sangat tidak setuju 6 60% 60% 100%
Total 10 100% 100%
30
31
Apakah anda sudah berhati-hati agar tidak terjerumus dalam pergaulan bebas ?
Valid Frequenc Percent Valid Percent Cumulative Percent
y
Sangat setuju 3 30% 30% 30%
Setuju 5 50% 50% 80%
Tidak setuju 1 10% 10% 90%
Sangat tidak setuju 1 10% 10% 100%
Total 10 100% 100%
Apakah orangtua selalu mengarahkan anda untuk memilih bergaul yang benar ?
Valid Frequenc Percent Valid Percent Cumulative Percent
y
Sangat setuju 8 80% 80% 80%
Setuju 1 10% 10% 90%
Tidak setuju 1 10% 10% 100%
Sangat tidak setuju - - - -
Total 10 100% 100%
Apakah orangtua anda berusaha mencegah anda agar tidak terjerumus dalam
pergaulan bebas ?
Valid Frequenc Percent Valid Percent Cumulative Percent
y
Sangat setuju 7 70% 70% 70%
Setuju 1 10% 10% 80%
Tidak setuju 1 10% 10% 90%
Sangat tidak setuju 1 10% 10% 100%
Total 10 100% 100%
32
Apakah anda termasuk siswa yang terjerumus dalam pergaulan bebas ?
Valid Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Sangat 1 10% 10% 10%
setuju
Setuju 4 40% 40% 50%
RIWAYAT HIDUP
Andi Muhammad Yusuf, lahir di Selayar pada tanggal 27 Juli 2006. Penulis adalah anak
keempat dari empat orang bersaudara. Buah hati dari Ayahanda Andi Paelori dan Andi
Armiati. Saat ini penulis berdomisili di Bonea
Penulis pertama kali menempuh pendidikan tepat pada umur 5 tahun di Taman Kanak-
kanak (TK) di TK BKOW Benteng Selayar. Penulis melanjutkan pendidikan ke Sekolah
Dasar (SD) di SD Inpres Benteng II (sekarang UPT SDI 62 KEPULAUAN SELAYAR) tahun 2012
dan selesai pada tahun 2018, dan pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan
di Sekolah Menengah Pertama (SMP) di UPT SMPN 4 KEPULAUAN SELAYAR dan selesai
pada tahun 2021 serta pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah
Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 SELAYAR. Penulis mengambil jurusan IPA sampai
sekarang.
34