HARDIANTY M
1311441018
1
PERNYATAAN KEASLIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah
hasil karya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk
telah saya nyatakan dengan benar. Bila dikemudian hari ternyata pernyataan saya
terbukti tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi yang telah ditetapkan
(.........................................)
Nama : Hardianty M
NIM : 1311441018
2
PERSETUJUAN PUBLIKASI UNTUK KEPERLUAN AKADEMIK
Sebagai civitas akademika UNM Makassar, saya yang bertanda tangan di bawah
ini:
Nama : Hardianty M
NIM : 1311441018
Program Studi : Pendidikan Matematika
Jurusan : Matematika
Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
3
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Tuhanmu”.
(H.R Turmudzi)
“당신의 생각이 당신의말이 되고, 당신의 말이당신의 행동이 되며, 당신의행동이 당신의 습관이
(ANONIM)
Dengan mengucap syukur yang tak terukur dan mengharap Ridho-Mu Yaa Allah,
kupersembahkan karya sederhana ini kepada seluruh keluarga besar ku, atas
semua do’a, dukungan, bimbingan, perhatian, pengorbanan dan cinta kasih yang
tulus karena-Nya, diberikan untuk menunjang kesuksesan penulis dalam
menggapai cita-cita.
4
5
ABSTRAK
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepasifan dan Kesulitan Siswa dalam
Pembelajaran Matematika di Kelas VII SMP Negeri 1 Balusu
Oleh:
Hardianty M
1311441018
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya keaktifan siswa ketika belajar
matematika serta banyaknya siswa di SMPN 1 Balusu yang kesulitan ketika
belajar matematika di dalam kelas. Untuk mengetahui penyebabnya maka
dirumuskan pertanyaan penelitian yaitu faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi kepasifan dan kesulitan siswa dalam pembelajaran matematika
dengan tujuan agar diketahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kedua
permasalahan tersebut. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuallitatif
dengan pendekatan deskriptif. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII.4 SMP
Negeri 1 Balusu yang terletak di Madello, Kecamatan Balusu, Kabupaten Barru.
Subjek yang dipilih adalah 3 siswa yang berperilaku pasif dan 3 siswa yang
kesulitan dalam belajar matematika. Instrumen yang digunakan adalah lembar
observasi, kuesioner dan pedoman wawancara. Dan teknik pengumpulan data
yang digunakan adalah observasi, pengisian kuesioner dan wawancara. Adapun
teknik analisis data yang digunakan yaitu pemaparan data, reduksi data, penyajian
data dan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian yang diperoleh adalah
faktor-faktor yang mempengaruhi kepasifan siswa yaitu, cara mengajar guru yang
monoton dan kurang inovatif, siswa yang malu atau takut untuk bertanya, malas
untuk mengerjakan soal-soal, siswa yang kurang paham materi, tidak adanya
ketertarikan siswa dalam pembelajaran matematika, dan ketika melihat teman
yang lebih aktif membuat siswa yang lain akan kurang percaya diri. Sedangkan
faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar siswa yaitu, kesehatan yang
kurang baik, kemampuan matematika siswa yang rendah, minat belajar
matematika siswa yang rendah, penjelasan materi dari guru yang kurang baik,
keadaan kelas yang ribut dan panas, dan referensi pembelajaran yang kurang.
Kata Kunci: Kepasifan, kesulitan, dan pembelajaran matematika
6
ABSTRACT
Factors That Affect The Passivity and The Difficulty Of Students in
Mathematics Learning on Junior High School 1 Balusu Grade VII
By:
Hardianty M.
1311441018
This research is motivated by the lack of students activeness when studying
mathematics and many students at SMPN 1 Balusu who have difficulty in
learning mathematics in class. To determine the cause of these problems,
formulated research questions are factors that affect the passivity and difficulty of
students in learning mathematics with the aim to know what factors that affect
both problems. This research uses qualitative research type with descriptive
approach. The subjects of the study were the students of grade VII.4 of SMP
Negeri 1 Balusu located in Madello, Balusu District, Barru District. The subjects
chosen were 3 students who were passive and 3 students who had difficulty in
learning mathematics. The instruments used were observation sheets,
questionnaires and interview guides. And data collection techniques used are
observation, filling questionnaires and interviews. The data analysis techniques
used are data exposure, data reduction, data presentation and conclusions and
verification. The result of the research are the factors that influence student's
passivity, the way of teaching the teacher is monotonous and less innovative, the
students are shy or afraid to ask, lazy to do the questions, the students are not
understood the material, the lack of interest of students in learning Math, and
when looking at a more active friend makes the other students less confident.
While the factors that influence students' learning difficulties are, poor health, low
student math skills, low student math learning interest, material explanation from
poor teacher, noisy and hot class condition, and lack of learning reference.
Keywords: Passivity, difficulty, and mathematics learning
7
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan
Skripsi ini. Sholawat serta salam kita haturkan pada pejuang sejati kita Nabi
dukungan dari beberapa pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
1. Bapak Prof. Dr. Husain Syam, M.TP., selaku Rektor Universitas Negeri
Makassar.
3. Bapak Dr. Awi Dassa, M.Si., selaku Ketua Jurusan Matematika dan selaku
skripsi ini.
5. Bapak Dr. Asdar, S.Pd., M.Pd., dan Ibu Nurwati Djam’an M.Pd., Ph.D.,
8
arahan dan juga menguji pada saat penulis mempresentasikan atau
7. Keluarga besar SMPN 1 Balusu yang telah baik menerima penulis ketika
melakukan penelitian.
11. Nurhasniah selaku sahabat dan teman jalan yang senantiasa ikhlas
12. Teman-teman KKN ku Tio, Syahrul, Ardi, Saharia, Citra, Nunu, Anda,
Indri dan Dewi yang telah memberikan banyak sekali pengalaman yang
13. Keluarga besar di Polewali yang sangat baik menerima penulis dan
9
14. Dilla selaku teman kos dan sudah saya anggap sebagai adik, terima kasih
15. Yang tersayang Kak illa, sute, ira, via dan seluruh penghuni kos pondok
surya.
Penulis
10
DAFTAR ISI
Halaman Judul......................................................................................... i
Lembar Pengesahan ................................................................................ ii
Halaman Pernyataan Keaslian................................................................. iii
Halaman Persetujuan Publikasi ............................................................... iv
Motto dan Persembahan .......................................................................... v
Abstrak .................................................................................................... vi
Abstract ................................................................................................... vii
Kata Pengantar ........................................................................................ xi
Daftar Isi.................................................................................................. xi
Daftar Tabel ............................................................................................ xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Pertanyaan Penelitian .................................................................. 6
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 6
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 6
E. Batasan Istilah ............................................................................. 7
11
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Informasi Tentang Subjek Penelitian .................................... 41
2. Tabel Pembahasan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kepasifan Siswa dalam Pembelajaran Matematika .............. 49
3. Tabel Pembahasan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kesulitan Siswa dalam Pembelajaran Matematika ............... 56
4. Indikator Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepasifan
Siswa dalam Pembelajaran Matematika................................ 65
5. Indikator Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesulitan
Siswa dalam Pembelajaran Matematika................................ 81
B. Analisis Hasil Penelitian dan Pembahasan
1. Siswa Pasif dalam Pembelajaran Matematika....................... 96
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesulitan
Siswa dalam Pembelajaran Matematika................................ 99
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran A
Instrumen Penelitian dan Dokumentasi
Lampiran B
Lembar Pengesahan dan Dokumen
Riwayat Hidup
12
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Tabel 4.1
Tabel 4.2
13
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
14
merupakan usaha sadar dan terencana yang bertujuan untuk menciptakan
suasana belajar yang baik agar para siswa-siswi atau peserta didik aktif
2012).
saja muncul dari dalam lingkungan sekolah siswa tersebut dan bisa juga
siswa belajar di dalam kelas, tidak sedikit dari mereka terlihat kesulitan
Salah satu masalah juga yang sering kita temui pada siswa-siswi
15
menciptakan proses belajar mengajar yang membuat siswa aktif bertanya,
kelas akan mendadak menjadi sunyi. Mungkin hanya 1 atau 2 siswa saja
gejala pasif dari peserta didik tertentu dalam mengikuti kegiatan belajar.
pembelajaran yang berpusat pada guru. Hal ini di paparkan oleh guru di
16
proses pembelajaran berlangsung, dan pembelajaran akan berpusat pada
Jika hal ini dibiarkan, maka sasaran dalam pembelajaran yang akan
dicapai terhambat (Wibowo, 2012). Hal ini tidak akan dibiarkan oleh para
guru, membuat kelas dalam keadaan sunyi, dan waktu pembelajaran pun
Agar tidak terjadi situasi seperti ini, guru akan berinisiatif untuk
biasanya. Hal ini tentu saja tidak sesuai dengan pembelajaran matematika
yang siswanya harus aktif untuk mengerjakan soal, aktif bertanya ketika
jawaban tidak sesuai. Dan siswa juga harus aktif untuk menemukan rumus
dan selancar yang kita pikirkan, tidak akan mudah sebagaimana kita
tuliskan dalam rangkaian pembelajaran yang ada di dalam RPP. Pasti ada
terjadi seperti adanya kesulitan belajar dalam diri peserta didik. Hambatan
17
ilmu matematika dalam berbagai bidang diperlukan inovasi dalam belajar
individual. Hal ini bertujuan agar guru mampu membantu peserta didik
matematika di dalam kelas serta faktor apa saja yang menjadi penyebab
belajar di dalam kelas, guru harus mengetahui faktor-faktor apa saja yang
ditangani dengan baik, agar proses belajar mengajar di dalam kelas juga
akan lancar dan sesuai dengan yang diharapkan. Dengan adanya penelitian
18
dan kesulitan siswa dalam pembelajaran matematika sehingga dari faktor-
keadaan dimana dalam pembelajaran matematika akan jauh lebih aktif dan
B. Pertanyaan Penelitian
C. Tujuan Penelitian
sebagai berikut:
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa
19
mengetahui hal-hal apa saja yang dapat menjadi alternatif bagi
matematika.
2. Bagi Guru
3. Bagi Peneliti
E. Batasan Istilah
20
menjadi indikator faktor kepasifan siswa ketika pembelajaran
matematika berlangsung.
begitupula sebaliknya.
penelitian.
21
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
1. Matematika Sekolah
(Sholikhah, 2015):
22
c. Soedjadi (2000), matematika adalah pengetahuan eksak dengan
(Sholikhah, 2015):
Matematika Sekolah
pemakaiannya, baru
mengarah ke definisi,
menuju formal
23
Semestanya Tidak dibatasi Dibatasi sesuai dengan tarap
abstrak - abstrak
dan sarana siswa untuk mencapai kompetensi. Oleh karena itu, ruang
24
geografi, ekonomi, dan sebagainya, dan agar para siswa dapat berpikir
logis, kritis, dan praktis, serta bersikap positif dan berjiwa kreatif.
semua tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai
bentangan yang sangat luas, baik yang dapat diamati langsung, maupun
diartikan sebagai sifat yang menerima saja, tidak giat, tidak aktif.
dikuasai oleh rasa takut, cemas, tertekan dan tidak berbuat apa-apa.
25
Menurut (Achmad, 2012) murid yang pasif memiliki kemampuan
yang hebat, namun mereka malu untuk mengutarakan apa yang ada di
dalam pikiran mereka, murid yang pasif tidak percaya diri, apalagi saat
pendapat mereka disanggah dan menjadi bahan ejekan oleh teman kelas
kurangnya interaksi siswa satu sama lain begitu pun juga dengan
interaksi siswa kepada guru. Kepasifan siswa yang terjadi tidak dapat
yang lebih banyak diam, kurang aktif dan jarang memperhatikan materi
antusias menerima materi dan mereka lebih bersifat pasif, enggan dan
Siswa yang pasif atau sering diam dan hanya mendengarkan semua
26
pasif di dalam kelas bukan berarti anak tersebut bodoh, tetapi mereka
hanya merasa malu dan takut kepada teman yang lain, mereka takut jika
pengalaman belajar di dalam kelas tanpa ada rasa ingin tahu, tanpa ada
pertanyaan, dan tanpa ada daya tarik terhadap hasil belajar yang akan
pembelajaran di dalam kelas jika tidak ditangani yaitu anak akan selalu
anak pasif sama sekali tidak bersedia untuk menjawab mau pun malu
antara lain:
27
2. Ketika guru memberikan soal yang akan dikerjakan di papan
tulis maupun tugas yang lainnya, siswa yang pasif hanya akan
individu.
Sedangkan kata “kesulitan” yaitu keadaan yang sulit atau sesuatu yang
sulit.
bahwa kesulitan belajar adalah suatu gangguan dalam satu atau lebih dari
28
dimiliki seseorang dibandingkan dengan kemampuan yang semestinya
al, 1995: 205) kesulitan belajar merupakan kelemahan yang dirasakan oleh
peserta didik dalam proses belajar. Hal itu nampak pada gejala belajar seperti
mungkin disadari dan mungkin juga tidak disadari oleh siswa yang
29
tanda-tanda subnormalitas mental, gangguan alat indra
atau gangguan-gangguan psikologis lainnya”.
4. Under Achiever (Pencapaian Rendah)
“Adalah mengacu kepada murid-murid yang memiliki
tingkat potensi intelektual di atas normal, tetapi prestasi
belajarnya tergolong rendah”.
5. Slow Learner (Lambat Belajar)
“Adalah murid yang lambat dalam proses belajarnya
sehingga membutuhkan waktu dibandingkan dengan
murid-murid yang lain yang memiliki taraf potensi
intelektual yang sama”.
Adapun beberapa contoh kesulitan siswa dalam pembelajaran
e. Kesalahan klasifikasi.
didik yang timbul dari dalam diri siswa yaitu disebut kondisi fisiologis
siswa dan dari luar diri siswa yang meliputi lingkungan sekolah,
Dijelaskan oleh Gearhart (dalam Basuki et al, 1995: 205) ciri-ciri siswa
30
“(1) intelegensi di bawah rerata, (2) hasil belajar tidak sesuai
dengan taraf intelegensi, (3) mengalami gangguan dalam
perkembangan bahasa dan keterampilan berkomunikasi yang
diperlukan untuk interaksi sosial (Gearhart, 1973)”.
dalam matematika yang perlu dikuasai oleh peserta didik. Maka untuk
menurut Hammil, et al, 1981 (dalam Subini, 2011:14) salah satu bentuk
31
2. Siswa mengalami learning disorder yaitu di mana proses belajar
(menghindari belajar).
belajar.
Pembelajaran Matematika
yang menjadi penyebab utama dari timbulnya sikap pasif anak. Dimana
sikap pasif yang dimaksud adalah sikap siswa yang diam dan hanya
siswa yang berperilaku pasif tersebut, ada faktor yang menyebabkan hal
32
(Rukim, 2012) alasan mengemuka yang membuat siswa pasif secara
mental yaitu:
mereka pelajari.
dalam kelas.
d. Siswa pasif karena mereka tidak pernah belajar di rumah, hal itu
pembelajaran.
membuatnya malu dan ditertawai oleh siswa lainnya. Dan ketika hal
ini terjadi, siswa pasif tidak juga mencari penyelesaian dari sumber
lain.
g. Faktor guru juga sering menyebabkan siswa pasif, kerena guru yang
pertanyaan.
33
Faktor-faktor lainnya telah diuraikan dan dijelaskan oleh (Wibowo,
pasif yaitu: (1) Malu atau minder, bagi beberapa siswa menampilkan
pertanyaan yang kurang bagus. (3) Siswa tidak mengerti, hal ini
34
mengajar di dalam kelas. Ketika akan masuk ke dalam kelas, mereka
dalam keadaan tidak tahu. Dan yang lebih buruk lagi ketika siswa tidak
tahu apakah mereka sudah paham atau belum dengan pelajaran yang
diterima, ketika ditanya oleh guru mereka hanya diam. (4) Siswa
patuh, karena masih ada guru yang siswa anggap lebih tua dari mereka,
kelas lantaran mereka tahu bahwa di luar sana banyak orang hidup
35
1) Siswa malu ataupun takut ketika akan mengajukan
semata.
Pembelajaran Matematika
36
Faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan siswa dalam
sebelumnya yang dibagi atas 2 faktor yaitu adanya faktor internal dan
faktor eksternal dari siswa tersebut. Dari ciri tersebut, ada hal-hal yang
pun sedang, dan juga dialami oleh semua kalangan siswa. Tingkat dan
a. Faktor Fisiologis
“Kesulitan belajar siswa dapat ditimbulkan oleh faktor
fisiologis. Hal ini antara lain ditunjukkan oleh kenyataan
bahwa persentase kesulitan belajar siswa yang
mempunyai gangguan penglihatan lebih dari pada yang
tidak mengalaminya. Demikian pula kesulitan siswa yang
mempunyai gangguan pendengaran lebih banyak
dibandingkan dengan yang tidak mengalaminya. Hal yang
serupa juga terjadi pada siswa yang mempunyai gangguan
neurologis (sistem syaraf). Sistem koordinasi sistem
syaraf yang terganggu merupakan kendala dalam siswa
belajar.”
b. Faktor Sosial
Faktor sosial yang dialami siswa dapat berupa seperti:
1) “Hubungan orang tua dan anak dan tingkat kepedulian
orang tua tentang masalah belajarnya disekolah
merupakan faktor yang dapat memberikan kemudahan
atau sebaliknya menjadi faktor kendala bahkan
menambah kesulitan belajar siswa”.
37
2) “Disamping itu, ekonomi pun merupakan faktor, baik
positif maupun negatif. Siswa yang mengalami
masalah sosial di rumahnya biasanya dari kalangan
keluarga yang kurang menaruh perhatian pada
perkembangan anaknya. Hal ini mungkin akibat dari
kepedulian yang rendah terhadap belajar anak/siswa,
permasalahan tersebut dapat terjadi baik dari kalangan
yang ekonominya sudah mapan maupun ekonominya
masih lemah”.
3) “Siswa yang kurang dapat bergaul atau menyesuaikan
dengan situasi kelas oleh berbagai sebab yang
menyebabkan ia merasa terpencil, terhina atau
senantiasa menjadi bahan ejekan atau olokan,
merupakan faktor penghambat, meskipun bagi
sebagian siswa yang biasa mengatasi masalah hal itu
dapat digunakan sebagai pemacu untuk menunjukkan
eksistensinya”.
4) “Lingkungan belajar di sekolah juga merupakan salah
satu faktor sosial kesulitan belajar siswa”.
c. Faktor Emosional
“Masalah siswa yang termasuk dalam faktor emosional
dapat disebabkan oleh:”
1) Obat-obatan tertentu, seperti obat penenang, ekstasi,
dan obat lain yang sejenis.
2) Kurang tidur.
3) Diet yang tidak tepat.
4) Hubungan yang renggang dengan teman terdekat.
5) Masalah tekanan dari situasi keluarganya di rumah.
d. Faktor Intelektual
“Siswa yang mengalami kesulitan belajar disebabkan oleh
faktor intelektual, umumnya kurang berhasil dalam
menguasai konsep, prinsip, atau algoritma, walaupun
telah berusaha mempelajarinya. Siswa yang mengalami
kesulitan mengabstraksi, menggeneralisasi, berpikir
deduktif dan mengingat konsep-konsep maupun prinsip-
prinsip biasanya akan selalu merasa bahwa matematika
itu sulit. Siswa demikian biasanya juga mengalami
kesulitan dalam memecahkan masalah terapan atau soal
cerita. Ada juga siswa yang kesulitannya terbatas dalam
materi tertentu, tetapi merasa mudah dalam materi lain.”
e. Faktor Pedagogis
“Di antara penyebab kesulitan belajar siswa yang sering
dijumpai adalah faktor kurang tepatnya guru mengelola
pembelajaran dan menerapkan metodologi. Misalnya
guru masih kurang memperhatikan kemampuan awal
yang dimiliki siswa, guru langsung masuk ke materi baru.
38
Ketika terbentur kesulitan siswa dalam pemahaman, guru
mengulang pengetahuan dasar yang diperlukan.
Kemudian melanjutkan lagi materi baru yang
pembelajarannya terpenggal. Jika ini berlangsung dan
bahkan tidak hanya sekali dalam suatu tatap muka, maka
akan muncul kesulitan umum yaitu kebingungan karena
tidak terstrukturnya bahan ajar yang mendukung
tercapainya suatu kompetensi.”
Jamaris (dalam Pramudya, 2016) berpendapat bahwa yang menjadi
a. Faktor intern, yaitu hal hal yang muncul dari siswa itu sendiri,
seperti:
39
3) Yang bersifat psikomotor (ranah karsa), seperti memiliki
b. Faktor ekstern, yaitu hal-hal yang berasal dari luar diri siswa
seperti:
kurang.
yang menjadi sebab siswa kesulitan belajar ada dua faktor yaitu faktor
intern dan faktor ekstern (faktor yang berasal dari luar diri siswa) (Tu’u
4).
40
Faktor-faktor kesulitan belajar siswa menurut (Pawesti, Soeyono &
materi matematika
41
Keadaan kelas yang kurang baik
matematika.
yang lain.
42
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Subjek Penelitian
Dalam hal ini, akan dipilih sebanyak 6 subjek yang terbagi atas 3
siswa yang pasif dan 3 siswa yang mengalami kesulitan belajar namun
43
mengobservasi subjek untuk mengetahui apakah benar subjek yang dipilih
C. Fokus Penelitian
D. Instrumen Penelitian
itu sendiri, maka peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang
1. Lembar Observasi
ini, akan diamati siswa yang memiliki perilaku pasif dan siswa yang
44
a. Ketika proses belajar-mengajar matematika berlangsung, siswa
tulis maupun tugas yang lainnya, siswa yang pasif hanya akan
individu.
(menghindari belajar).
45
d. Siswa mengalami gangguan-gangguan kesehatan ketika sedang
belajar.
2. Kuesioner
memilih salah satu jawaban atau lebih dari beberapa jawaban yang di
ssediakan. Kuesioner tipe ini tidak akan banyak memakan waktu yang
diangkat.
46
Sebelum kuesioner diberikan kepada subjek penelitian, terlebih
Pembelajaran matematika.
kelas.
pelajari.
47
e) Adapun siswa yang pasif juga bisa muncul karena
dari mereka.
Pembelajaran matematika.
belajar matematika.
48
b) Siswa tidak memiliki minat dalam pembelajaran
belajar.
3. Pedoman Wawancara
yang dibuat tidak bersifat baku atau pertanyaan dapat berubah dan
49
1. Observasi
hal ini peneliti datang di tempat kegiatan orang yang diamati, tetapi
nantinya menjadi salah satu sumber data yang kemudian dapat diolah
2. Pemberian kuesioner
pembelajaran matematika.
3. Wawancara
50
mengklarifikasi dan mempertajam informasi yang telah didapatkan
adalah teknik analisis data dari Miles dan Huberman, 1984 (dalam
1. Pemaparan Data
menanggulanginya.
2. Reduksi Data
itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti
yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang
51
kepasifan dan kesulitan belajar siswa dalam pembelajaran matematika
3. Penyajian Data
pembelajaran matematika.
52
BAB IV
A. Hasil Penelitian
dan mewawancarai subjek penelitian. Pada bab ini, akan disajikan data
siswa yang terbagi atas 3 siswa yang memiliki sikap pasif di dalam kelas
kelas VII.4 SMP Negeri 1 Balusu yang di ajar oleh guru matematika yang
inisial saja, yaitu: AY, WY, MY, MT, KR, dan RA.
kelas.
53
a. Subjek Penelitian I
Nama : AY
bertanya.
54
pembelajaran matematika sedang berlangsung di kelas. Namun ada
satu hal yaitu, ketika guru menunjuk AY untuk naik ke papan tulis
b. Subjek Penelitian II
Nama : WY
kembali di buku.
55
Kegiatan belajar yang dilakukan hanya duduk diam mendengarkan
Nama : MY
56
Kegiatan MY ini tidak diperhatikan oleh guru. Namun ketika guru
d. Subjek Penelitian IV
Nama : MT
berhitung.
57
Pada observasi ketiga pada tanggal 19 Mei 2017, ketika
e. Subjek Penelitian V
Nama : KR
58
memahami dengan cepat materi yang diberikan. KR nampak
oleh guru.
f. Subjek Penelitian VI
Nama : RA
penglihatannya.
59
Pada observasi hari ketiga tanggal 19 Mei 2017, RA belajar
60
2. Tabel Pembahasan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepasifan Siswa dalam Pembelajaran Matematika
Tabel 4.1 Pembahasan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepasifan Siswa dalam Pembelajaran Matematika
Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Kepasifan
No Indikator Pembahasan
Siswa dalam Pembelajaran
Matematika
1 Proses pembelajaran Cara mengajar guru yang Ketika proses belajar mengajar berlangsung,
matematika monoton dan kurang inovatif guru yang mengajar menggunakan metode
61
siswa dalam proses belajar. Siswa hanya
oleh guru.
masalah.
2 Mengemukakan Siswa yang malu atau takut Siswa yang pasif cenderung memiliki sifat
62
paham dengan materi karena mereka tidak
63
mereka.
3 Mengerjakan soal Takut dan malu melakukan Soal matematika identik dengan angka-
matematika kesalahan ketika mengerjakan angka dan juga operasi bilangan, adapun
matematika.
64
Siswa hanya menunggu teman mereka yang
4 Ketertarikan dalam Siswa tidak tertarik untuk Siswa menganggap matematika adalah
pelajaran matematika.
65
mereka sangat tegang ketika belajar.
5 Pemahaman materi Kurang paham dengan materi Karena materi yang mereka pelajari sangat
66
observasi ada siswa yang hanya bermain
6 Teman sebaya Kurang percaya diri terhadap Ketika siswa pasif melihat teman mereka
67
3. Tabel Pembahasan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesulitan Siswa dalam Pembelajaran Matematika
Tabel 4.2 Pembahasan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesulitan Siswa dalam Pembelajaran Matematika
Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Kesulitan
No Indikator Pembahasan
Siswa dalam Pembelajaran
Matematika
1 Kesehatan Kesehatan yang kurang baik Ketika kesehatan siswa terganggu, hal ini
68
Siswa yang juga memiliki gangguan
pelajari.
memahami pelajaran.
matematika.
69
sebab banyaknya rumus-rumus yang harus
70
segitiga yaitu siswa kesulitan membedakan
3 Minat Belajar Minat belajar matematika Karena minat belajar matematika siswa
71
permasalahan yang mereka pelajari.
4 Guru Penjelasan materi dari guru Ketika guru mengajar di dalam kelas,
72
yang di dalam buku hingga jam pelajaran
73
sangat sulit untuk dipahami sebagian siswa.
5 Keadaan Kelas Keadaan kelas yang ribut dan Karena kelas yang ribut membuat siswa
74
kelas begitu panas dan di jam-jam seperti
6 Referensi Referensi pembelajaran yang Buku yang dijadikan referensi oleh siswa
75
siswa membutuhkan materi yang luas.
76
4. Indikator Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepasifan Siswa
Kuesioner
Wawancara
i
baik menyampaikan materi pembelajaran, terkadang guru akan
Kuesioner
W
a
w
a
n
c
a
r
a
ii
Berdasarkan dari data yang diperoleh dari pengisian
Kuesioner
Wawancara
er
iii
dasarkan data yang diperoleh dari pengisian kuesioner dan
Kuesioner
Wawancara
iv
mengajukan pertanyaan kepada guru ketika dia belum paham
Kuesioner
W
a
w
a
n
c
a
r
a
v
Kuesioner
Wawancara
vi
namun pada saat wawancara MY mengatakan tidak takut kepada
guru.
Kuesioner
Wawancara
vii
mengerjakannya. Dan AY juga biasanya hanya menunggu
Dan menurut pengakuan AY, dia juga terkadang akan bekerja sama
Kuesioner
Wawancara
viii
untuk mengerjakannya secara langsung di papan tulis. Menurut
Kuesioner
Wawancara
ix
untuk mengerjakan soal matematika dan bekerja sama dengan
Kuesioner
Wawancara
x
2) Subjek Penelitian II (WY)
Kuesioner
Wawancara
xi
menyenangkan untuk dipelajari karena sulit. Namun menurutnya,
Kuesioner
Wawancara
xii
belajar matematika. Menurutnya matematika susah namun penting
e. Pemahaman Materi
Kuesioner
Wawancara
xiii
sangat terbatas. Dia hanya bisa memahami sebagian kecil
pembelajaran matematika.
Kuesioner
Wawancara
xiv
3) Subjek Penelitian III (MY)
Kuesioner
Wawancara
f. Teman Sebaya
Kuesioner
xv
Wawancara
untuk tampil dan aktif di dalam kelas karena ada banyak teman AY
yang lebih unggul dan aktif. Maka dari itu, AY memilih hanya
diam di tempat.
Kuesioner
Wawancara
xvi
Berdasarkan data yang diperoleh dari pengisian kuesioner
Kuesioner
Wawancara
xvii
5. Indikator Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesulitan Siswa
a. Kesehatan
Kuesioner
Wawancara
xviii
Berdasarkan data yang diperoleh dari pengisian kuesioner
rumah.
Kuesioner
Wawancara
xix
dalam kuesioner KR menulis memiliki gangguan dalam
Kuesioner
Wawancara
xx
Berdasarkan data yang diperoleh dari pengisian kuesioner
materi.
b. Kemampuan
Kuesioner
Wawancara
xxi
D
Kuesioner
Wawancara
xxii
Berdasarkan data yang diperoleh dari pengisian kuesioner
Kuesioner
Wawancara
xxiii
dalam wawancara bahwa dia sering mendapatkan nilai tugas yang
dipelajari.
c. Minat Belajar
Kuesioner
Wawancara
xxiv
dengan pelajaran matematika karena sulit untuk dipelajari. Dan
Kuesioner
Wawancara
Kuesioner
xxv
Wawancara
d. Guru
Kuesioner
Wawancara
xxvi
Berdasarkan data yang diperoleh dari pengisian kuesioner
menjelaskan guru terkadang baik dan kadang juga tidak baik. Dan
Kuesioner
Wawancara
yang diajarkan oleh guru. Dan menurut pengakuan KR, cara guru
xxvii
3) Subjek Penelitian VI (RA)
Kuesioner
Wawancara
e. Keadaan Kelas
Kuesioner
xxviii
Wawancara
belajar ketika ruangan kelas ribut dan di dalam kelas terasa panas.
Kuesioner
Wawancara
xxix
dalam kelas sangat jarang ribut ketika guru telah masuk ke ruangan
untuk mengajar. Ruangan kelas akan ribut jika guru tidak ada di
dalam kelas.
Kuesioner
Wawancara
menerima materi.
f. Referensi
xxx
Kuesioner
Wawancara
lain di internet.
xxxi
2) Subjek Penelitian V (KR)
Kuesioner
Wawancara
membantunya belajar.
xxxii
3) Subjek Penelitian VI (RA)
Kuesioner
Wawancara
menurut RA, akan lebih baik jika memiliki banyak buku. Tetapi
xxxiii
RA, jarang ke perpustakaan untuk mencari referensi dan RA tidak
mereka tidak begitu paham dengan materi yang dijelaskan oleh guru.
atau hanya menjelaskan materi dari buku paket yang telah disediakan
soal yang terkait dengan materi dan soal tersebut diambil dari dalam
buku paket yang sama. Guru juga ketika menjelaskan terlalu cepat
xxxiv
tetapi siswa yang ditunjuk merupakan siswa yang paling sering
kembali dan memakan waktu yang cukup lama, dan membuat siswa
yang telah paham harus menunggu mereka. Dan mereka juga takut
ketika jawaban mereka salah, AY, MY, dan WY takut akan dimarahi
oleh guru dan direndahkan oleh teman mereka yang lebih tahu.
Menurut AY, dia akan berani mengerjakan soal ketika dia bisa paham
xxxv
menunggu jawaban dari teman mereka yang sudah benar dan baru
mereka.
matematika tertentu saja. Menurut WY, dia akan paham dengan materi
teman AY, WY, dan MY yang sangat aktif di dalam kelas, membuat
mereka kurang percaya diri untuk tampil di dalam kelas atau aktif
xxxvi
untuk mencari tahu karena mereka hanya akan menunggu jawaban
2. Siswa yang malu atau takut untuk bertanya karena takut akan
lain.
memahami materi.
Pembelajaran Matematika
xxxvii
melalui beberapa teknik pemngumpulan data maka didapatkan bahwa
ketiga subjek yang telah diteliti, mereka akan sangat kesulitan untuk
Ketika sakit, siswa akan disuruh ke UKS atau pulang ke rumah, hal ini
mereka mendapatkan nilai yang rendah. MT, KR, dan RA juga lambat
xxxviii
Minat belajar siswa yang dijadikan subjek penelitian juga sangat
pelajaran yang sulit. Dan tidak menyenangkan. Hal ini bisa menjadi
faktor kesulitan siswa karena tanpa adanya minat belajar, mereka akan
jadi lebih malas untuk mau mengetahui atau mencari tahu tentang
soal-soal, hanya sebagian kecil siswa saja yang bisa menjawabnya. Hal
Keadaan kelas yang ribut serta panas juga menjadi salah satu
faktor. Ketika suasana kelas ribut dan siswa harus fokus untuk belajar,
Apalagi ditambah dengan ruangan kelas yang pengap karena pada saat
untuk belajar.
xxxix
wawasan kita lebih luas. Salah satu subjek penelitian yaitu MT
mengaku tidak memiliki referensi apapun ketika belajar. Tentu hal ini
juga tidak memiliki inisiatif untuk mencari bahan pelajaran yang lain
xl
BAB V
A. Kesimpulan
berikut:
mengemukakan pendapat
matematika
xli
2. Kemampuan matematika siswa yang rendah
pembelajaran matematika.
B. Saran
sekolah akan menjadi lebih hidup dan berkesan terhadap siswa sehingga
juga sebaiknya diperhatikan oleh guru yang mengajar. Hal ini dapat
xlii
Penulis berharap agar penelitian ini dapat menjadi salah satu bahan
DOKUMENTASI
Gambar 1
xliii
Gambar 2
Gambar 3
xliv
Gambar 4
Gambar 5 Gambar 6
xlv
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka
Cipta.
Achmad, Deden Chaeruddin. 2012. Murid Pasif.
https://indonesiamengajar.org/cerita-pm/deden-chaerudin/murid-pasif.
Diakses pada tanggal 09 Februari 2017.
Anonim. 2017. Kamus Besar Bahasa Indonesia Online. http://kbbi.web.id/.
Diakses pada tanggal 09 Februari 2017. Makassar.
Arief, Achmadi Saputra. 2016. Konsep Diagnostik Kesulitan Belajar.
https://www.academia.edu/6855054/BAB_I_PENDAHULUAN. Diakses
pada tanggal 03 Februari 2017.
Basuki, Wisnijati et al. 1995. Pengaruh Pengajaran Remedial Terhadap Hasil
Belajar Siswa Sekolah Dasar yang Mengalami Kesulitan Belajar
Matematika Kerena Kurang Rangsangan Pendidikan. Jurnal Ilmu
Pendidikan, vol 2, No.3, pp. 203-211.
Bekti, Sria. 2007. Peminimalan Fobia Siswa Terhadap Matematika, dan
Peningkatan Prestasi Belajar. eprtints.ums.ac.id/11043/2/1.pdf. Diakses
pada tanggal 09 Februari 2017.
Buhari, Bustang. 2011. Apa dan Bagaimana itu “Matematika Sekolah”?.
https://bustangbuhari.wordpress.com/2011/08/25/apa-dan-bagaimana-itu-
matematika-sekolah/. Diakses pada tanggal 07 Maret 2017.
Darwono, Bambang. 2014. Mengapa di Kelas Siswa Pasif?. http://serba-serbi-
infodik.blogspot.co.id/2014/10/mengapa-di-kelas-siswa-cenderung-
pasif.html. Diakses pada tanggal 08 November 2016.
Faulita, KR. 2011. Deskripsi Peningkatan Pemahaman Konsep Logika
Matematika Melalui Pendekatan Pembelajaran Somatic, Auditory,
Visualization, Intellectually (SAVI) pada Siswa Kelas X EB Semester Genap
SMK Muhammadiyah 3 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011.
http://digilib.uinsby.ac.id/13703/5/Bab%201.pdf. Diakses pada tanggal 09
Februari 2017.
Hermanto, Didik. 2014. Modul Matematika Sekolah 1. STKIP PGRI Bangkalan.
http://stkippgri-bkl.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/MODUL-
MATEMATIKA-SEKOLAH-1-ilovepdf-compressed.pdf. Diakses pada
tanggal 07 Maret 2017.
Hidayati, Fajar. 2010. Kajian Kesulitan Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 16
Yogyakarta dalam Mempelajari Aljabar. (Skripsi). Yogyakarta: Universitas
Negeri Yogyakarta.
xlvi
Jihan, Anitasari Fauzin. 2015. Upaya Meningkatkan Kreativitas Dan Hasil
Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Perbandingan dan Skala Berbantu
Media Visual dan Benda Konkrit (Ptk Pada Siswa Kelas Vii A Smp Negeri 1
Tanon Tahun 2014/2015). (Skripsi). Surakarta. Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Kembaren, Lahpargo. 2013. Apakah Anda Bersikap Pasif, Asertif atau Agresif?.
http://www.lahargokembaren.com/2013/08/apakah-anda-bersikap-pasif-
asertif-atau.html. Diakses pada tanggal 07 Februari 2017.
Khasanah, Nasihatul. 2012. Analisis Kesulitan Belajar (Matematika) Pada
Peserta Didik. http://theworldofciah.blogspot.co.id/2012/11/analisis-
kesulitan-belajar-matematika.html. Diakses pada tanggal 09 Februari 2017.
Lutfiyatun, Joko Widodo, Martono. 2012. Implementasi Metode Think Pair Share
(TPS) Berbantuan Media Power Point Pada Pembelajaran Kewirausahaan
Pokok Bahasan Proposal Usaha Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil
Belajar Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Dukuhturi Kabupaten Tegal, vol 1,
No. 2, pp.1-7.
Muhibbin, Syah. 2002. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Mulyadi. 2010. Diagnosis Kesulitan Belajar dan Bimbingan Terhadap Kesulitan
Belajar Khusus. Yogyakarta: Nuha Litera.
Nastiti, Galuh Endar. 2012. Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan
Metode Problem Based Learning dan Team Quiz Ditinjau Dari
Kemampuan Komunikasi Siswa.
http://eprints.ums.ac.id/27962/18/NASKAH_PUBLIKASI.pdf. Diakses
pada tanggal 12 februari 2017.
Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka
Cipta.
Nouf. 2013. Anak Pendiam & Pasif di Kelas.
http://bundanouf.blogspot.co.id/2013/08/anak-pendiam-pasif-di-kelas.html.
Diakses pada tanggal 07 Februari 2017.
Pawestri, Ungky, Soeyono, Ira Kurniawati. 2013. Analisis Kesulitan
Pembelajaran Maematika Dengan Pengantar Bahasa Inggris Pada Materi
Pokok Bentuk Logaritma Kelas X Imersi SMA Negeri Karangpandan
Karanganyar 2012/2013. Jurnal Pendidikan Matematika, vol.1, No.1, pp. 1-
7.
Pingge, Heronimus Delu. 2016. Faktor yang Mempengaruhi Belajar Siswa
Sekolah Dasar Di Kecamatan Kota Tambolaka. Jurnal Prima Edukasia, vol
4, No.2, pp. 134-14.
xlvii
Pramudya, Nikolas Damar. 2016. Analisis Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII
dalam Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Pendekatan
Saintafik di SMPN 15 Yogyakarta. (Skripsi). Yogyakarta: Universitas
Sanata Dharma.
Prastyo Eko. 2006. Guru:Mendidik Itu Melawan!. Yogyakarta: Resist Book.
Republik Indonesia. 1989. Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Sekretariat Negara. Jakarta.
Rezkyani, Frila. 2015. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Siswa Menyontek
dalam Mengikuti Ujian Matematika. (Skripsi). Makassar. Universitas
Negeri Makassar.
Rukim, Urip. 2012. Alasan Siswa Enggan Bertanya di Kelas.
https://urip.wordpress.com/2012/08/31/alasan-siswa-enggan-bertanya-di-
kelas/. Diakses pada tanggal 09 Februari 2017.
Sholikhah, Lianatus. 2015. Hakikat Matematika dan Matematika Sekolah.
http://ikka01.blogspot.co.id/2015/06/hakikat-matematika-dan-
matematika.html. Diakses pada tanggal 07 Maret 2017.
Subini, Nini. 2011. Mengatasi Kesulitan Belajar pada Anak. Yogyakarta:
Javalitera.
Sugiono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Taher, Kang. 2010. Kesulitan Belajar dan Cara Mengatasinya.
https://pgribanjarsari.wordpress.com/2010/01/10/52/. Diakses pada tanggal
09 Februari 2017.
Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta:
Genesindo.
Ulil, Muhammad Absor. 2015. Pengaruh Metode Problem Posing Melalui Kerja
Kelompok Terhadap Keaktifan dan Hasil Belajar Matematika Pada Sub
Pokok Bahasan Operasi Hitung Pada Bentuk Aljabar Siswa Kelas VIII
MtsN Kauman Ponorogo Tahun Ajaran 2014/2015. FMIPA Universitas
Muhammadiyah Ponorogo.
Utomo, Dwi Priyo. 2011. Masalah-Masalah dalam Pembelajaran Matematika di
SLTP. Widya Warta, No.1, pp. 196-204.
Wahyudin, Dinn. 2008. Pengantar Pendidikan. Jakarta. Universitas Terbuka
Semarang.
Wibowo, Ary. 2012. Makalah Peran Guru dalam Mengatasi Anak yang Pasif
Ketika KBM Berlangsung.
xlviii
http://motivasikegagalan.blogspot.co.id/2012/07/makalah-peran-guru-
dalam-mengatasi-anak.html. Diakses pada tanggal 09 Februari 2017.
Widdiharto, Rachmadi. 2008. Diagnosis Kesulitan Belajar Matematika SMP dan
Alternatif Proses Remidinya. Yogyakarta: Pusat Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika.
xlix