Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH TENTANG

SEJARAH PRASASTI BATU BERTULIS (KARANG BRAHI)

Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Pertama


Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu : Musawwir,M.Pd

Disusun Oleh : Sabila

Kelas : PGSD-D
Semester : 1

JURUSAN PGSD
FAKULTAS KEGURUAN & ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NERANGIN
2023

i
ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Batu
Bertulis Karang Berahi ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan
juga kami berterima kasih pada Bapak selaku Dosen Musawwir,M.Pd mata kuliah Bahasa
Indonesia yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai Konsep dasar lingkungan alam dan sosial. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu,Kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
makalah yang akan saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi
perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I : PENDAHULUAN............................................................................. 1

A. Latar Belakang................................................................................. 1

B. Rumusan masalah............................................................................. 1

C. Tujuan makalah................................................................................ 2

BAB II : PEMBAHASAN.............................................................................. 3

A. Pengertian lingkungan.............................................................................. 3
B. Lingkungan alam...................................................................................... 3
C. Lingkungan sosial.................................................................................... 4
D. Konsep lingkungan alam dan sosial.......................................................... 4

BAB III : PENUTUP ..................................................................................... 6

A. Simpulan ...................................................................................... 6

B. Saran ............................................................................................ 6

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Prasasti Karang Berahi adalah satu-satunya prasasti yang di temukan di
daerah Jambi. Jambi sendiri merupakan salah satu lokasi strategis yang penting bagi
Sriwijaya untuk menguasai jalur pelayaran dan perdagangan di Selat Malaka.
Penaklukkan wilayah Jambi menjadi sangat penting bagi Kerajaan Sriwijaya untuk
mencapai tujuannya menjadi kerajaan yang berkuasa di lautan.
Menurut penuturan masyarakat sekitar, dahulu Kerajaan Sriwijaya hanya
mampu bertahan sampai Merangin dan gagal memasuki Kerinci kerena kalah
perang setelah sebelumnya harus berjuang melawan ganasnya binatang buas di
hutan Kerinci.
Di dekat lokasi prasasti (kira-kira sekitar 400 meter) terdapat sebuah danau
yang juga bisa dikunjungi. Danau ini bernama Dam Tamalan. Dam Tamalam
memang tidak terlalu dalam, hanya saja permukaan airnya yang tenang
menjadikannya seperti cermin raksasa yang membentuk bayangan dari pepohonan
yang berada tepat di atasnya. Papan sejarah yang terletak di sana menuturkan
bahwa Tamalam berasal dari Bahasa Melayu yang berarti ‘bermalam’. Di zaman
dahulu, masyarakat desa sering menggunakan tepian danau ini sebagai tempat
bermalam jika bepergian ke tempat lain, dan dari situlah nama terebut berasal.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan kepada latar belakang yang saya jelaskan di atas maka makalah ini
akan membahas tentang beberapa masalah diantaranya:
1. Dimana letak Batu Bertulis Karang Berahi..?
2. Apa yang dimaksud dari tulisan Prasasti Batu Bertulis (Karan Berahi)..?

C. Tujuan makalah

Makalah ini di tulis bertujuan untuk:


1. Menjelaskan dimana letak batu bertulis (karang brahi)
2. Menjelaskan maksud dari isi batu bertulis (karang brahi)

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah dan Letak

Prasasti Karang Berahi adalah sebuah prasasti dari zaman kerajaan


Sriwijaya yang ditemukan pada tahun 1904 oleh Kontrolir L.M. Berkhout di
tepian Batang Merangin. Prasasti ini terletak di desa Karang Berahi,
kecamatan Pamenang, kabupaten Merangin, Jambi. Prasasti dibuat dari bahan batu
andesit dengan ukuran 90x90x10 cm.

Prasasti ini berbahasa Melayu Kuno ditulis dalam aksara Pallawa, dengan
pertanggalan abad ke 7 Masehi sekitar tahun 680-an. Isinya tentang kutukan bagi orang
yang tidak tunduk atau setia kepada raja dan orang-orang yang berbuat jahat. Kutukan
pada isi prasasti ini mirip dengan yang terdapat pada Prasasti Kota Kapur dan Prasasti
Telaga Batu yang ditemukan di Bangka, dan di Palembang.
Penaklukan Jambi oleh Sriwijaya sendiri telah terbukti dari pernyataan I-tsing tahun 685
Masehi saat pulang dari India dan mengatakan bahwa Jambi (Kerajaan Melayu) sudah
menjadi bagian dari Sriwijaya.

B. Isi Prasasti

Prasasti Karang Berahi merupakan salah satu prasasti peninggalan Sriwijaya


yang berisikan kutukan maupun ancaman bagi siapa pun yang hendak menentang atau
tidak mau berbakti kepada raja. Pada prasasti berukuran tinggi 130 cm, lebar 80 cm, dan
ketebalan 48 cm ini terpahat 16 baris isi dalam kondisi aus. Dalam Prasasti Karang
Berahi tidak disebutkan nama raja ataupun gelarnya, hanya menggunakan kata "saya".
Berikut adalah isi dari Prasasti Karang Berahi.
Keberhasilan! Wahai sekalian dewata yang berkuasa, yang sedang berkumpul
dan yang melindungi provinsi sriwijaya, juga kau Tandrun luah dan semua dewata yang
mengawali setiap mantra kutukan!

Bilamana di pedalaman daerah akan ada orang yang memberontak, yang


bersekongkol dengan pemberontak, yang berbicara dengan pemberontak, yang
mendengarkan kata pemberontak, yang mengenal pemberontak, yang tidak berperilaku
hormat, yang tidak takluk, yang tidak setia pada saya dan pada mereka yang oleh saya
diangkat sebagak datu. Biar orang-orang yang menjadi pelaku perbuatan-perbuatan

2
tersebut mati kena kutuk. Biar sebuah ekspedisi seketika dikirim di bawah pimpinan
datu sriwijaya, dan biar mereka dihukum bersama marga dan keluarganya.

Lagi pula, biar semua perbuatannya yang jahat, seperti mengganggu


ketenteraman jiwa orang, membuat orang sakit, membuat orang gila, menggunakan
mantra, racun, memakai racun upas dan tuba, ganja, saramvat, pekasih, dan memaksakan
kehendaknya pada orang lain dan sebagainya. Semoga perbuatan-perbuatan itu tidak
berhasil, dan menghantam mereka yang bersalah melakukan perbuatan jahat itu, biar
pula mereka mati kena kutuk.

Tambahan pula, biar mereka yang menghasut orang supaya merusak, yang
merusak batu yang diletakkan di tempat ini, mati juga kena kutuk dan dihukum
langsung.

Biar para pembunuh, pemberontak, mereka yang tak berbakti, yang tak setia
pada saya, biar pelaku-pelaku perbuatan tersebut mati kena kutuk.

Akan tetapi, jika orang takluk, setia kepada saya dan kepada mereka yang oleh
saya diangkat sebagai datu, maka moga-moga usaha mereka diberkahi, juga marga dan
keluarganya : dengan keberhasilan, kesentosaan, kesehatan, kebebasan dari bencana,
kelimpahan segalanya untuk semua negeri mereka!

Tahun saka 608, hari pertama paruh terang bulan waisakha, pada saat itulah
kutukan ini diucapkan. Pemahatannya berlangsung ketika bala tentara Sriwijaya baru
berangkat untuk menyerang bumi Jawa yang tidak takluk kepada Sriwijaya.

3
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Demikianlah uraian mengenai Sejarah prasasti batu bertulis (karang brahi) yang
diantaranya yaitu:

1.
B. Saran

Demikian makalah yang dapat penyusun sampaikan,mudah mudahan dapat


bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya. Saran kami marilah kita semua menjaga
lingkungan kita baik itu lingkungan alam maupun sosial agar kehidupan kita baik yang
berhubungan dengan alam maupun sosial dapat berjalan dengan baik,aman,dan selaras.

DAFTAR PUSTAKA

Haryanto, 2014. Sistem Sosial Budaya Indonesia : Universitas Terbuka.


Tersedia http://sepaku.wordpress.com (28 April 2009)
Tersedia http://www.konsepdasarlingkunganhidup.com (29 April 2009)

4
5

Anda mungkin juga menyukai