Anda di halaman 1dari 16

Materi kuliah

Tema: SILSILAH BANGSA NUSANTARA KETURUNAN NABI IBRAHIM AS


Di Ajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Islam Dan Tamadun Melayu
Dosen pengampu “M. siddik, S.pd., M.pd.

Di susun oleh
DEDE HARTELO
NIRM:12092022010014
Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) auliaurrasyidin tembilahan
Semester II/PAIB
TH 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Segala puji kehadiran Allah S.W.T. atas segala limpahan anugerah dan karunia-nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah pribadi ini yang berjudul
“SILSILAH BANGSA NUSANTARA KETURUNAN NABI IBRAHIM AS” yang merupakan
syarat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah “Islam dan Tamadun Melayu”.
Shalawat serta salam, tak lupa kami haturkan kepada Nabi Muhammad S.A.W
sebagai pedoman dalam kehidupan dan juga pemberi Syafa'at di akhirat kelak. Semoga kita
termasuk orang-orang yang mendapat Syafaatnya. amin.
Pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada orang-orang yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini dan terutama
kepada bapak M. Siddik, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah “Islam Dan
Tamadun Melayu” yang telah meluangkan waktunya dengan memberikan bimbingan,
arahan, dan masukan, yang sangat berguna dalam penyelesaian makalah ini. Semoga Allah
swt, memberikan balasan yang berlipat ganda kepada semua pihak yang telah turut
membantu penulis dalam menyelesaikan makalah pribadi ini.
Saya berharap makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca dan
bisa menjadi acuan dalam belajar, akhir kata semoga tujuan dari pembuatan makalah ini
dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

TEMBILAHAN,2023
PENULIS
DEDE HARTELO
NIRM:1209.2022.010014

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................
A. Latar belakang masalah.................................................................................
B. Alasan memilih judul.....................................................................................
C. Penjelasan istilah..........................................................................................
D. Permasalahan...............................................................................................
1.Identifikasi masalah.....................................................................

2.Rumusan masalah........................................................................

3.Batasan masalah..........................................................................

BAB II PENAYIAN DATA DAN PEMBAHASAN.................................................................


A. PENYAJIAN DATA......................................................................................................
B. PEMBAHASAN...........................................................................................................
BAB III PENUTUP..........................................................................................................
A. Kesimpulan...............................................................................................................
B. Saran saran..............................................................................................................
Daftar Pustaka...............................................................................................................

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Keberagaman budaya menjadikan Indonesia kaya dengan cerita rakyat, legenda


ataupun sejarah. Tiap daerah memiliki cerita rakyat atau mitologi yang beragam
dengan pesan moral yang diwariskan secara turun-temurun. Di dalam mitologi Jawa
diceritakan bahwa salah sat leluhur bangsa Jawa adalah Batara Brahma atau Sri
Maharaja Sunda yang bermukim di Gunung Mahera.

Selain itu, nama Batara Brahma juga terdapat dalam silsilah Babad Tanah Jawi,
di dalam silsilah tersebut bermula dari Nabi Adam AS yang berputra Nabi Syits,
kemudian Nabi Syits menurunkan Sang Hyang Nur Cahya yang menurunkan Sang
Hyang Nur Rasa. Dari Sang Hyang Nur Rasa kemudian menurunkan Sang Hyang
Wenang yang menurunkan Sang Hyang Tunggal. Dan Sang Hyang Tunggal
kemudian menurunkan Batara Guru yang menurunkan Batara Brahma.

Berdasarkan pemahaman kuno dari naskah-naskah Jawa, Batara Brahma


merupakan leluhur dari raja-raja di tanah Jawa.Di dalam kitab Al-Kamil fi Al-Tarikh
tulisan Ibnu Athir menyatakan bahwa Bani Jawa yang didalamnya termasuk bangsa
Jawa, Sunda, Melayu, Sumatera, Bugis, dan sebagainya adalah. Keturunan Nabi
IBRAHIM AS.

Bani Jawi berasal dari dua suku kata yaitu Bani yang berarti kaum atau
kelompok dan Jawi atau Jiwi yang berasal dari dua suku kata yakni Ji artinya satu Wi
artinya Widi atau Tuhan, maka makna dari Bani Jawi adalah kaum yang meyakini
adanya satu Tuhan.

B. ALASAN MEMILIH JUDUL

4
Terdapat beberapa alasan mengapa memilih judul tentang SILSILAH
BANGSA NUSANTARA KETURUNAN NABI IBRAHIM AS.
1. Meneladani sifat dan prilaku nabi Ibrahim AS
2. Jarang diungkap bangsa Indonesia dan melayu keturunan langsung nabi
Ibrahim as
Oleh karena itu, dengan memilih judul,silsilah bangsa nusantara keturunan
nabi Irahim AS kita dapat mempelajari silsilah bangsa nusantara keturunan nabi
Irahim AS dalam era yang semakin terbuka dan kompetitif ini
C. PENJELASAN ISTILAH
1. Nabi Ibrahim
Ibrahim lahir dari seorang ayah yang bekerja sebagai pembuat patung
yang biasanya dijadikan sesembahan. Terkait tempat kelahirannya, pendapat
paling masyhur menyatakan bahwa Ibrahim lahir di Babilonia di kota Ur Kasdim.
Ada juga yang berpendapat bahwa dia lahir di sebuah dataran rendah di
Damaskus Sangat mungkin kepercayaan yang dianut masyarakat kala itu
adalah Agama Mesopotamia kuno yang menyembah banyak dewa dan
dewi.Pendapat lain menyebutkan bahwa kaum Ibrahim merupakan pemuja
benda-benda langit seperti matahari, bulan, dan bintang dan patung-patung yang
digunakan untuk ritual merupakan perlambang dari benda-benda langit tersebut,
sebagaimana berhala-berhala yang disembah kaum Nuh adalah perlambang dari
orang-orang shaleh yang telah meninggal.
2. Nusantara

Nusantara adalah sebuah istilah yang berasal dari perkataan


dalam bahasa Kawi (sebuah bentuk bahasa Jawa Kuno yang banyak
dipengaruhi oleh bahasa Sanskerta), yaitu(nusa) terj. har. "pulau" (antara) terj.
har. "luar". Di Indonesia, istilah "Nusantara" secara spesifik merujuk
kepada Indonesia (kepulauan Indonesia), kata ini tercatat pertama kali dalam
kitab Negarakertagama untuk menggambarkan konsep kenegaraan yang
dianut Majapahit; yang kawasannya mencakup sebagian besar Asia Tenggara,
terutama pada wilayah kepulauan. Di luar Indonesia, istilah Nusantara digunakan
untuk merujuk kepada Kepulauan Melayu (Malay Archipelago), yang terletak di
antara daratan utama Indochina—Indochina terdiri

5
atas Myanmar, Thailand, Laos, Kamboja, Vietnam,dan Malaysia—dan
daratan Australia.

Konsep mengenai Nusantara sebagai sebuah daerah yang dipersatukan pada


awalnya bukan berasal dari Gajah Mada, melainkan oleh Raja Kertanegara dari
Kerajaan Singhasari—disebut juga Singasari atau Singosari—dalam Prasasti Mula
Malurung yang diterbitkan oleh Kertanegara pada tahun 1255 atas perintah
ayahnya, Wisnuwardhana (berkuasa pada tahun 1248–1268), selaku raja
Singhasari.Selain itu, pada 1275, istilah Cakravala Mandala Dvipantara digunakan
oleh Kertanegara untuk menggambarkan aspirasi mengenai Kepulauan Asia
Tenggara yang bersatu di bawah kekuasaan Singhasari dan ditandai sebagai
permulaan atas usahanya dalam mewujudkan aspirasi tersebut. Dvipantara
merupakan sebuah kata dalam Bahasa Sansekerta yang berarti "pulau-pulau yang
berada di tengah-tengah" sebagai sinonim terhadap kata Nusantara karena
baik dvipa maupun nusa sama-sama berarti "pulau".

Kertanegara membuat visi tentang penyatuan pemerintahan dan kerajaan


maritim di Asia Tenggara sebagai pertahanan dalam menghadapi kebangkitan
dari ekspansionis Dinasti Yuan dari China—atau Tiongkok—yang dipimpin oleh
orang Mongol.

Pada tahun 1900-an istilah ini dihidupkan kembali oleh Ki Hajar


Dewantara sebagai salah satu nama alternatif untuk negara merdeka
selain Hindia Belanda. Sekalipun nama "Indonesia" (terj. 'Kepulauan Hindia')
disetujui untuk digunakan sebagai nama resmi Negara Kesatuan Republik
Indonesia, kata Nusantara tetap diabadikan sebagai sinonim untuk kepulauan
Indonesia. Penggunaan istilah ini pada zaman kuno dipakai untuk
menggambarkan kesatuan geografi-antropologi kepulauan yang terletak di antara
benua Asia dan Australia (termasuk Semenanjung Malaysia).

D. PERMASALAHAN
1.Identivikasi masalah

Kurangnya perhatian terhadap silsilah bangasa nusantara keturunan nabi


Ibrahim as. Hal ini dapat menyebabkan ke tidak tauan dan kemampuan

6
mengetahui silsilah bangasa nusantara keturunan nabi Ibrahim as di kalangan
generasi muda.

Tidak adanya pengajaran tentang silsilah bangsa nusantara keturunan nabi


Ibrahim as. Hal ini dapat menyebabkan kebingungan dan kesulitan dalam
mempelajari silsilah bangsa nusantara keturunan nabi Ibrahim as dengan benar.

Tidak adanya inovasi dalam meniliti dan rasa ingin tau tentang silsilah bangsa
nusantara keturunan nabi Ibrahim as Dalam era digital.. Hal ini dapat
menyebabkan hilangnya rekam-rekam jejak bangsa nusantara.

2.RUMUSAN MASALAH

a. Apa kaitan bangsa Nusantara dengan Nabi Ibrahim AS


b. Bagaimana kita menyikapi bahwa bangsa nusantara memiliki silsilah
keturunan nabi Ibrahim as
c. Apakah benar bangsa nusantara memiliki garis keturunan nabi Ibrahim as.
3.Batasan masalah

Bertolak dari latar belakang masalah , alas an memilih judul, identifikasi masalah
pada rumusan masalah di atas, maka focus makalah pribadi saya adalah:
Batasan masalah yang dapat dibuat adalah sebagai berikut:

a. Upaya yang telah dilakukan untuk mengetahui silsiah bangsa nusantara


keturunan nabi Ibrahim as di era globalisasi, seperti pembuatan buku yang
bercerita asal muasal bangsa nusantara dari jalur para nabi.
b. Kendala dan tantangan dalam menjelaskan kepada masyarakat tentang
silsiah bangsa nusantara keturunan nabi Ibrahim as , kurangnya kesadaran
dan minat masyarakat dalam rasa ingin tahu tentang silsiah bangsa
nusantara keturunan nabi Ibrahim as.
c. Strategi yang dapat dilakukan untuk mengetahui tentang silsiah bangsa
nusantara keturunan nabi Ibrahim as di era globalisasi, seperti
mengintegrasikan silsiah bangsa nusantara keturunan nabi Ibrahim as
dalam teknologi, media, dan pendidikan.

7
E. SISTEMATIK PENULISAN MAKALAH
Bab pertama, Pendahuluan yang meliputi : latar Belakang, Alasan memilih
judul, penjelasan istilah dan permasalahan. Dimana permasalahan terdiri dari :
Identifikasi maslah, rumusan masalah, batasan masalah dan sistematika penulisan
makalah.
Bab kedua, pada bab ketiga ini adalah penyajian data dan pembahasan
makalah, meliputi penyajian data dan pembahasan makalah.
Bab ketiga, pada bab ketiga ini adalah penyajian data dan pembahasan
makalah, meliputi penyajian data dan pembahasan makalah.
Bab keempat, penutup meliputi : kesimpulan dan saran-saran.
BAB II

KAJIAN TEORITIS

A.BANGSA NUSANTARA KETURUNAN NABI IBRAHIM

Ibnu Athir menyatakan bahwa Bani Jawa yang didalamnya termasuk bangsa Jawa, Sunda,
Melayu, Sumatera, Bugis, dan sebagainya adalah keturunan Nabi Ibrahim AS.1

teori Pelitaonline , yang menyatakan, bahwa puak Jawa atau Bani Jawi alias rumpun
Nusantara ini adalah keturunan Nabi Ibrahim dari rahim isteri ketiganya, yakni Dewi Katura
atau Qantura atau Kamfura. Yang merupakan keturunan umat Nabi Nuh AS yang selamat
dari banjir besar dunia. 2

Menurut saya dalam hal ini upaya untuk mempelajari tentang bangsa nusantara
keturunan nabi ibrahim as adalah dengan menggunakan adanya sejarah yang
mempelajari tentang bangsa nusantara keturunan nabi Ibrahim as . Tujuan utama adalah
agar kita tau silsilah bangsa nusantara keturunan nabi Ibrahim dan membatah teori-teori
bahwa bangsa nusantara dari teori itu dan ini.

1
Dalam kitab Al-Kamil fi Al-Tarikh tulisan Ibnu Athir

2
Sumber Artikel : https://sclm17.blogspot.com/2016/03/teori-bangsa-jawa-nusantara-
keturunan.html
Sejarah, Cerita, Legenda, Mitos, TOKOH, Situs

8
9
BAB III
PENYAJIAN DATA DAN BAHASA
A. Penyajian Data
B. Pembahasan
Dalam beberapa kesempatan, kita sering mendengar kisah antara Nabi
Ibrahim AS dan anak-istrinya, termasuk Nabi Ismail AS dan Nabi Ishaq AS, juga
beserta ibu keduanya, yakni Hajar dan Sarah.

Hal ini membuat beberapa orang hanya mengetahui, bahkan meyakini


bahwa Nabi Ibrahim AS hanya memiliki dua orang istri dan dua orang anak saja.
Padahal di balik itu, Nabi Ibrahim juga memiliki beberapa istri dan mendapatkan
keturunan dari istri-istri tersebut.

Sesungguhnya para ulama dalam bidang sejarah mengatakan bahwa beliau


tidak hanya memiliki 2 istri melainkan 3 istri. Bahkan ada yang mengatakan bahwa
beliau juga memiliki istri yang ke-4. Dan sekarang yang menjadi pertanyaan kita
disini adalah siapakah istri yang ketiga tersebut, apakah memang pada istri yang ke-
3 atau ke-4 memiliki silsilah turunan bangsa melayu dari keduanya . 3

‫ذكر أوالد إبراهيم الخليل عليه وعليهم الصالة والسالم‬

‫ارة بنت عم‬f‫حاق من س‬f‫ه إس‬f‫د ل‬f‫ ثم ول‬، ‫رية‬f‫ة المص‬f‫اجر القبطي‬f‫أول من ولد له إسماعيل من ه‬
، ‫رج‬ff‫ وس‬، ‫ران‬ff‫ وزم‬، ‫ ثم تزوج بعدها قنطورا بنت يقطن الكنعانية فولدت له ستة ؛ مدين‬، ‫الخليل‬
‫ة ؛‬ff‫ه خمس‬ff‫دت ل‬ff‫ون بنت أمين فول‬ff‫ ثم تزوج بعدها حج‬. ‫ ولم يسم السادس‬، ‫ ونشق‬، ‫ويقشان‬
” ‫ه‬ff‫هيلي في كتاب‬ff‫م الس‬ff‫و القاس‬ff‫ره أب‬ff‫ذا ذك‬ff‫ هك‬. ‫افس‬ff‫ ون‬، ‫ ولوطان‬، ‫ وأميم‬، ‫ وسورج‬، ‫كيسان‬
‫التعريف واإلعالم‬

3
Abu Qasim As-Suhaili didalam kitabnya At-Ta'rif wal I’lam." (Kitab Al-Bidayah wa An-Nihayah
karya Imam Ibnu Katsir juz 1 hal. 407 atau hal. 175 cetakan Maktabah Al-Ma'arif Beirut Mesir tanpa
tahun)

10
”Anak pertama dari Nabi Ibrahim adalah Nabi Ismail dari istri beliau bernama Hajar
Al-Qibtiyah Al-Misriyyah. Kemudian lahirlah Nabi Ishaq dari istri beliau Sarah Binti
‘Am Al-Khalil, kemudian beliau menikah setelahnya dengan istri Qanturah binti
Yaqthan Al-Kan’aniyah, Maka Qanturah melahirkan 6 orang anak, bernama
Madyan, Zimran, Suraj, Yuqsan, Nusyaq dan anak yang ke-6 tidak diketahui
namanya. Sedangkan Istri ke-4 beliau adalah Hajun binti Amin, kemudian ia
melahirkan anak sebanyak 5 orang, yaitu Kisan, Suraj, Amim, Luthan, Nafis Istri
Nabi Ibrahim AS Hajar al-Qibthiyah al-Misriyah yang selama ini kita kenal sebagai
ibu dari Nabi Ismail AS, yang pernah ditinggal Ibrahim di padang pasir tandus
bersama bayi Ismail.Sedangkan istri Nabi Ibrahim AS Sarah binti Paman Nabi
Ibrahim AS. Ia merupakan ibu dari Nabi Ishaq AS, cikal bakal dari bangsa Yahudi.

Setelah itu, Nabi Ibrahim AS kembali menikah dengan istri ketiganya yang
bernama Qanturah binti Yaqtan al-Kan’aniyah. Dari istrinya yang ketiga ini, Ibrahim
mendapatkan enam orang anak, yaitu: Madyan, Zamran, Siraj, Yaqsyan, Nasq, dan
yang keenam belum diketahui namanya. Ahmad Suhelmi dalam bukunya: Salib di
Bulan Sabil (2007: 229), dan beberapa riwayat lainnya.

Dari banyaknya literatur yang membahas tentang Qanturah sebagai istri Nabi
Ibrahim di sini maka dapat disimpulkan bahwa Nabi Ibrahim tidak hanya memiliki 2
istri. Menariknya, tak sedikit riwayat menjelaskan istri ke-3 Nabi Ibrahim, Qanturah
disebut-sebut sebagai nenek moyang bangsa Melayu atau Indonesia. 4

Adapun istrinya yang keempat adalah Hajun binti Amin, yang dalam kitab al-
Kamil karya Ibnul Atsir disebutkan Hajun binti Ahir. Dari Hajun, Nabi Ibrahim
mendapatkan lima orang keturunan: Kaisan, Sauraj, Umaim, Luthan dan Nafis.

Empat orang itulah yang menjadi istri Nabi Ibrahim AS dengan seluruh
keturunannya yang berjumlah tiga belas. Sebagai pengetahuan dan wawasan,
tentu kita perlu mengetahui hal ini.

Para sejarawan dan para ulama menyepakati bahwa istri ketiga nabi Ibrahim
adalah Qanturah,5 Kesimpulannya bahwa keberadaan Qanturah sebagai istri Nabi

4
Abuya Hamka didalam : Tafsir Al-Azhar-nya (2015), hal. 263,

11
Ibrahim disini memang tertulis dalam sejarah bahwa beliau memiliki istri selain
Dewi Hajar dan Sarah.

Banyak riwayat menyebutkan bahwa dari istri ke-3 Nabi Ibrahim AS yang
bernama Qanturah inilah yang disebut-sebut sebagai nenak moyang dari bangsa
melayu Indonesia. Namun tidak sedikit para ulama lain membantah anggapan ini,
mereka mengatakan bahwa Qanturah adalah nenek moyang dari bangsa Turki3.
Sedangkan yang mengatakan bahwa Qanturah adalah nenek moyang dari bangsa
melayu Indonesia adalah berasal dari pendapat ahli sejawaran melayu dunia dalam
sebuah kongres yang pernah diadakan pada tahun 1995, hasil kongres itu
menyimpulkan bahwa Qanturah adalah nenek moyang dari bangsa melayu, hal ini
dapat dilihat pada hasil kongres tersebut yang telah dijadikan dalam sebuah artikel,
pada halaman 68 tahun 1995.

Anggapan yang berpendapat bahwa Qanturah adalah nenek moyang dari


bangsa Bani Jawi (yaitu sebutan untuk suku Jawa melayu, sunda, sumatra, dan
bugis) adalah diperkuat dengan sebuah penelitian yang pernah diadakan oleh
beberapa Profesor dari Universitas UKM Malaysia, hasil riset tersebut menyebutkan
bahwa data tes DNA antara bangsa melayu atau umumnya Bani Jawi dengan DNA
yang dimiliki oleh bangsa Euro-semetik yang selama ini diakui sebagai keturunan
Nabi ibrahim keduanya memiliki kesamaan padad 27 % varian mediternanian, yaitu
sebuah bangsa yang terletak pada pinggiran laut tengah, lokasi ini berada diantara
Eropa dan Afrika.

Menurut sebuah manuskrip kuno, bangsa Melayu berasal dari keturunan Nabi
Ibrahim AS dengan isteri ketiga beliau bernama Qantura/Siti Kenturah. Setelah
wafatnya Sarah, Nabi Ishak AS telah merayu Nabi Ibrahim AS untuk menikah
dengan ibu angkat beliau dari kerajaan Champa Kuno (bukan Champa Baru di era
Angkor). Akhirnya Nabi Ibrahim AS setuju dan menikah dengan Siti Qantura
(Kenturah) dan telah dikurniakan oleh Allah 6 orang anak yaitu Zimran, Jokshan,

5
Imam Ismail Haqqi Burusuwi, ia menulis catatan tersebut didalam kitab beliau bernama Tafsir Ruh
Al-Bayan (hal. 238, darul al-fikri).

12
Medan, Midian, Ishbak dan Shuah. Anak-anak mereka inilah menjadi nenek
moyang dari bangsa Melayu/ Nusantara/Bani Jawi. Melayu diambil dari perkataan
'Mala' (nama bangsa asli Kenturah (Qanturah). Nama ini sama dengan nama yang
tertulis dalam manuskrip yang diteliti oleh Ralph Olssen.

Bukan itu saja, keturunan Qanturah (Kenturah) inilah yang banyak tinggal di
Tanah Melayu, Sumatera, Jawa, Borneo, Sulawesi dan Mindanao. Semua tempat ini
merupakan tempat yang mempunyai tulisan kuno yang diadaptasi dari tulisan
Semitik kuno. Tulisan Rencong adalah tulisan resmi Melayu.

Jawa dan Bugis juga mempunyai tulisan yang hampir serupa. Agama resmi
Melayu adalah agama Jawi. Agama Jawi adalah agama Monotheisme Nabi Ibrahim
AS. Penggalian purbakala di sebuah daerah di Jordania menemukan kota purba
yang bernama Jawi/Jawa. Qanturah (Kenturah) bukanlah ber-etnis Melayu.
Walaupun beliau melahirkan bangsa Melayu, Qanturah (Kenturah) adalah dari
bangsa Mala. Melayu adalah bangsa Mala yang mempunyai darah keturunan Nabi
Ibrahim AS.

Semua bangsa seperti Jakun, Iban, Kadazan, Melanau, Bajau, dan


seumpamanya adalah merupakan bangsa asal Mala. DNA bagi bangsa ini adalah
01m-19a. Ini menerangkan Kenturah mungkin berasal dari satu kerajaan purba
yang dulu pernah ada di Timur ketika zaman Nabi Ibrahim AS.

Semua bangsa seperti Jakun, Iban, Kadazan, Melanau, Bajau, dan


seumpamanya adalah merupakan bangsa asal Mala. DNA bagi bangsa ini adalah
01m-19a. Ini menerangkan Kenturah mungkin berasal dari satu kerajaan purba
yang dulu pernah ada di Timur ketika zaman Nabi Ibrahim AS.

Dapat kita ambil kesimpulan bahwa sesungguhnya Qanturah atau Kenturah


adalah istri ke-3 Nabi Ibrahim dari Bangsa Melayu, yaitu kita dari Indonesia dan
Malaysia, hal ini karena Bani Jawi telah menyebar ke seluruh wilayah Indonesia dan
Malaysia. Kedua, para sejarawan dan ulama mengakui bahwa Qanturah adalah
nenek moyang bangsa Melayu. Ketiga, Qanturah ada yang menyebutkan berasal
dari bangsa Sumatra, tidak diketahui dari wilayah mana, namun pendapat ini dapat
dilihat dari beberapa riwayat sejarawan dan ulama secara lisan.

13
Adapun mengenai istri ke-4 Nabi Ibrahim AS tidak banyak riwayat dalam
buku atau kitab disebutkan. Oleh karena itu disini hanya dibahas pada istri ke-3
beliau saja.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

14
upaya untuk mempertahankan agama dan sejarah nusantara tetap relevan dan
penting dalam menghadapi tantangan globalisasi. Meskipun ada tekanan dari agama
lain dan bangsa-bangsa asing dari pengaruh negatif, penting untuk mempromosikan
penggunaan dan pemahaman yang baik terhadap agama dan sejarah nusantara.

B. Saran

dalam upaya memelihara Silsilah bangsa nusantara keturanan nabi Ibrahim as yaitu:

1. Penguatan Pendidikan agama dan sejarah nenek moyang bangsa nusantara keturanan
nabi Ibrahim as : mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Mendorong
peningkatan pengajaran dan pembelajaran agama dan sejarah nusantara dengan
menyediakan sumber daya yang memadai, seperti buku teks, materi pembelajaran
interaktif, dan pelatihan bagi para guru.
2. Pelibatan Komunitas: Melibatkan komunitas dalam upaya pemeliharaan agama dan
sejarah nusantara . Mengadakan pertemuan rutin, lokakarya, dan kegiatan komunitas
lainnya untuk mempraktikkan dan memperkaya pemahaman tentang agama dan
sejarah nusantara.

15
DAFTAR PUSTAKA

Abu Qasim As-Suhaili didalam kitabnya At-Ta'rif wal I’lam." (Kitab Al-Bidayah wa An-
Nihayah karya Imam Ibnu Katsir juz 1 hal. 407 atau hal. 175 cetakan Maktabah Al-
Ma'arif Beirut Mesir tanpa tahun)

Abuya Hamka didalam : Tafsir Al-Azhar-nya (2015), hal. 263,


Imam Ismail Haqqi Burusuwi, ia menulis catatan tersebut didalam kitab beliau bernama
Tafsir Ruh Al-Bayan (hal. 238, darul al-fikri).

Dalam kitab Al-Kamil fi Al-Tarikh tulisan Ibnu Athir

Sumber Artikel https://sclm17.blogspot.com/2016/03/teori-bangsa- jawa-


nusantara- keturunan.html Sejarah, Cerita, Legenda, Mitos, TOKOH, Situs

16

Anda mungkin juga menyukai