Anda di halaman 1dari 5

Nama : Putri Amelia

NIM : 1197060064

Kelas : Agroteknologi 5C

UTS

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT TERPADU


1. Kumpulkan informasi tentang pengendalian hama dan penyakit yang dilakukan olehi
petani di sekitar tempat tinggal anda. Informasi yang terkumpul dituangkan dalam bentuk laporan,
dilengkapi dengan nama petani, umur, alamat, komoditi yang dibudidayakan. Jumlah petani
sekurang-kurangnya 5 (lima) orang.
2. Berdasarkan informasi yang berhasil anda kumpulkan, berikan pendapat anda tentang
pemahaman petani terhadap pengendalian hama dan penyakit terpadu.

Jawab :
1. Nama Petani : Pak Adung
Umur : 62 Tahun
Alamat : Kelurahan Derwati
Komoditi : Padi Ciherang dan Ketang Putih
Berdasarkan wawancara yang saya lakukan, didapatkan informasi bahwa hama yang sering
menyerang tanaman padi pada umur 2 minggu adalah hama mentek dan pada umur 9-10 minggu
adalah hama wereng dan ulat penggerek batang. Gejala yang dialami adalah padi menjadi
menguning terutama pada bagian batang dan mengering hingga mati. Namun, ulat penggerek
hanya menyerang pada bagian batang saja. Pengendalian yang dilakukan menggunakan pestisida
merek akodan untuk hama wereng dan ulat penggerek dengan cara disemprotkan sebanyak 2
minggu sekali atau saat adanya hama. Sedangkan, untuk hama tikus hanya menggunakan racun
saja. Menurut Pak Adung, penggunaan pestisida jenis akodan lebih efektif dibandingkan dengan
pestisida lainnya. Dalam pengendalian hama dan penyakit, Pak Adung memerlukan dua botol
akodan untuk 1 hektar lahan sehingga mengeluarkan biaya sebesar Rp. 120.000 per hektar. Dengan
adanya pengendalian ini, produk yang dihasilkan pun menjadi mengurang namun Alhamdulillah
masih menutupi biaya yang di keluarkan. Berikut dokumentasi nya :


Nama Petani : Pak Rodi
Umur : 62 Tahun
Alamat : Rancanumpang
Komoditi : Padi Mawar
Berdasarkan wawancara yang saya lakukan, didapatkan informasi bahwa hama yang sering
menyerang tanaman padi pada umur 2 minggu adalah hama mentek dan pada umur 9-10 minggu
adalah hama wereng dan tikus. Gejala yang dialami adalah padi menjadi menguning terutama pada
bagian batang. Pengendalian yang dilakukan menggunakan apu untuk hama mentek dan wereng
dengan cara ditabur langsung saat ada hama, jika masih ada hama di tabur kembali. Sedangkan,
untuk hama tikus menggunakan karbit dengan cara di semprot pada lubang dan tekadang memakai
posprit yang dicampur dengan beras sehingga tikus teracuni. Dalam pengendalian hama dan
penyakit, Pak Rodi memerlukan apu 20kg untuk 300 tumbak lahan sehingga mengeluarkan biaya
sebesar Rp. 40.000. Kurangnya pendapatan petani di daerah rancanumpang, tidak terlalu
dipengaruhi oleh adanya hama pada lahan padi, namun ketersediaan air yang mempengaruhi
karena pada saat musim hujan seperti sekarang menyebabkan ketersediaan air meningkat seperti
terjadinya banjir sehingga lahan menjadi rusak. Berikut dokumentasi nya :

Nama Petani : Pak Deden


Umur : 60 Tahun


Alamat : Rancasawo
Komoditi : Jagung
Berdasarkan wawancara yang saya lakukan, Pak Deden menanam jagung dan terkadang menanam
cabai. Hama yang sering menyerang tanaman jagung adalah walang sangit dan wereng serta ulat.
Gejala yang dialami bulir jagung menjadi hampa karena walang sakit menghisap cairan pada
bunga jagung dan bulir jagung kemudian tanaman menguning dan layu serta daun menjadi
berlubang. Pengendalian yang dilakukan menggunakan pestisida merek furadan, namun untuk
tanaman cabai menggunakan pestisida jenis dithane dan rumba dimana semua pengaplikasiannya
dilakukan dengan cara di semprot. Selain menggunakan pestisida, Pak Deden pernah
menggunakan pengendalian organic menggunakan daun sirsak, daun mindi, dan panglay namun
kurang efektif dibandingkan dengan pestisida. Berikut dokumentasi nya :

Nama Petani : Pak Awi


Umur : 42 Tahun
Alamat : Rancaoray
Komoditi : Selada Keriting Hijau
Berdasarkan wawancara yang saya lakukan, hama yang sering menyerang tanaman selada pada
umur 2 minggu adalah hama belalang. Gejala yang dialami adalah daun selada menjadi berlubang.
Pengendalian yang dilakukan menggunakan pestisida, namun ketika musim hujan daun sering
mengalami busuk daun sehingga dilakukan pengendalian menggunakan pestisida merek mancozeb
yang dicampurkan dengan acrobat denga cara di semprot pada daun. Menurut Pak Awi,
penggunaan tambahan acrobat lebih efektif dibandingkan dengan tidak ditambahkan. Dalam
pengendalian hama, , Pak Awi memerlukan fungisida mancozeb 20 g dan acrobat 4 g kemudian di
campurkan 10 liter air sehingga mengeluarkan biaya sekitar Rp 50.000-90.000. Berikut
dokumentasi nya :


Nama Petani : Pak Adim
Umur : 63 Tahun
Alamat : Derwati
Komoditi : Cabai Keriting
Berdasarkan wawancara yang saya lakukan, didapatkan informasi bahwa hama yang sering
menyerang tanaman cabai pada umur 1 minggu adalah kutu putih. Gejala yang di alami adalah
daun cabai terdapat bercak-bercak putih. Pengendalian yang dilakukan menggunakan pestisida
merek avidor dan rumba dengan cara di semprot. Dalam pengendalian hama, Pak Adim
memerlukan 2 sendok dalam bentuk bubuk kemudian di campurkan 15 liter air kemudian di
semprotkan ke daun sebanyak 2 kali sehari. Namun, penggunaan pestisida ini tidak terlalu
mengeluarkan biaya karena pestisida diberikan langsung oleh pemilik pabrik pestisida tersebut.
Menurut Pak Adim, penggunaan pestisida lebih efektif dibandingkan dengan organik karena efek
dari pestisida lebih cepat terlihat. Berikut dokumentasi nya :

2. Berdasarkan wawancara yang saya lakukan, pemahaman petani sudah cukup baik dalam
pengendalian hama atau penyakit namun perlu ditingkatkan lagi hal ini dikarenakan masih banyak
petani yang menggunakan bahan kimia dalam pengendaliannya. Menurut keterangan berbagai
petani penggunaan pestisida lebih efektif dibandingkan dengan bahan-bahan organik karena efek


dari pestisida cepat terlihat dan praktis digunakan. Namun, berbagai petani masih kurang sadar
akan pengaruh dari penggunaan pestisida secara terus menerus yang dapat merusak lingkungan
hingga hasil produksinya menjadi kurang. Selain itu, biaya yang dikeluarkan pun tidak sedikit,
maka biaya produksi yang dikeluarkan menjadi tinggi hanya dikarenakan penggunaan pestisida
untuk pengendalian hama atau penyakit. Dengan ini, kita sebagai mahasiswa dapat memberikan
informasi dengan cara melakukan wawancara seperti ini ataupun melakukan penyuluhan perihal
pengendalian hama dan penyakit yang baik dan tepat terhadap tanaman.

Anda mungkin juga menyukai