Dari 300 batang vanili miliknya, Darsono memanen 750 kg vanili basah. Bila rendemen pengeringan vanili
20% maka ia bisa mendapatkan 150 kg. Dengan harga Rp5 juta per kg, Darsono memperoleh Rp75 juta.
Jumlah itu memuaskan bagi petani vanili di Purwokerto, Kabupaten Banyumas itu. Darsono mengandalkan
pupuk pabrikan dan beberapa pestisida untuk mengamankan vanili miliknya. Padahal, bila ia mau
menggunakan pupuk organik, produksi lebih banyak.
Awal menanam, ia memberikan pupuk dasar NPK dan pupuk kandang sebanyak 10 kg yang dicampurkan
dengan media tanam. Selama pertumbuhan ia membenamkan pupuk pendukung seperti Urea sesuai dosis
2 kali setahun, yaitu di awal dan akhir musim hujan. Enam bulan sekali ia membersihkan rumput atau
gulma lain. Memasuki masa berbuah, ia menyemprotkan pestisida untuk mencegah datangnya hama dan
penyakit pada tanaman.
Pupuk
Vanili organik menjadi buruan konsumen lantaran lebih aman untuk kesehatan. Menurut praktikus dan
pekebun vanili di Bali, Ir. H.M. Zabidi, M.M., harga vanili organik tersertifikasi 25—50% lebih mahal.
Padahal budidaya vanili organik tidak jauh berbeda dengan konvensional. Sebelum menanam, lahan
organik memerlukan penambahan kapur dolomit untuk menstabilkan dan memperbaiki unsur hara dalam
tanah. Bila perlu tambahkan bekatul untuk meningkatkan kadar protein dalam media tanam.
Penggunaan pupuk pun dengan memanfaatkan bahan-bahan organik yang mudah didapat. Zabidi
memanfaatkan kotoran sapi, rumput laut, kulit telur, dan abu sekam sebagai bahan pupuk organik. Bahan-
bahan itu disterilkan di suhu 70°C selama 2 jam. Sterilisasi bertujuan mematikan benih atau biji gulma,
rumput, cendawan, dan mikrob yang mungkin terbawa dalam bahan pupuk. Cara itu tidak merusak atau
mengurangi unsur hara seperti nitrogen, fosfor, atau kalium.
Usai sterilisasi, Zabidi memfermentasi bahan-bahan itu selama 1 bulan. Kemudian ia menambahkan
cendawan antagonis Trichoderma sp yang melindungi tanaman dari serangan cendawan Fusarium
oxysporum penyebab penyakit busuk batang vanili (BBV). Pada aplikasi lapangan, untuk lubang tanam, ia
mencampurkan 1 kg pupuk dengan media tanam yang kemudian ditanami vanili. Pada tahun kedua
berikan 2 kg pupuk yang dibenamkan sedalam 10 cm dengan jarak sekitar 25 cm mengelilingi batang
tanaman. Tahun ketiga dan seterusnya, ia memberikan 3 kg pupuk yang dibenamkan di sekitar batang
tanaman.
Setelah ditutup kembali dengan tanah, ia menyiram untuk menambah kelembapan yang berguna untuk
perkembangan trichoderma. Zabidi menjelaskan, penggunaan pupuk organik dapat mempercepat
pertumbuhan tanaman vanili. Pada umur setahun, penggunaan pupuk organik menghasilkan 6—7 daun
lebih banyak bila dibanding dengan budidaya konvensional. Hasil panen yang didapat oleh pekebun pun
meningkat 25—50% lebih banyak dibandingkan budidaya non organik.
Pelindung
Selain meningkatkan kesuburan, pupuk organik itu juga melindungi tanaman dari rongrongan organisme
pengganggu tanaman. Kandungan mikrob dalam pupuk dapat menangkal hama hingga 25%, sedangkan
ketahanan terhadap penyakit mencapai 99%. Ahli hama dan penyakit tanaman dari Departemen Proteksi
Tanaman Institut Pertanian Bogor, Dr. Ir. Widodo, M.S., menjelaskan, kandungan bahan organik dari
pupuk itu sangat masuk akal dapat meningkatkan ketahanan tanaman dari serangan hama dan penyakit.
Pupuk kandang kotoran sapi mengandung bahan organik yang dapat memperkaya mikrob antagonis
terhadap penyakit yang menyerang. Mikrob baik itu meningkatkan daya tahan tanaman terhadap penyakit.
Rumput laut yang terdapat dalam campuran bahan mengandung berbagai jenis mineral dan menginduksi
ketahanan terhadap penyakit. Sementara itu, kalsium dalam cangkang telur memperkuat ikatan antarsel.
vanili merupakan salah satu tanaman yang digunakan sebagai pengharum makanan, setelah dijadikan
bubuk terlebih dahulu. Berikut tips budidaya dan pemupukan tanaman vanili:
Berikut ini admin bertaniyok akan memberikan sebuah tips dan trik Cara Perawatan Vanili Yang Benar Untuk
Hasil Maksimal. Ada beberapa tahapan yang sngat penting di perhatikan dalam merawatan tanama vanili ini.
Merawat vanili memanglah agak susah-susah mudah. Hanya perlu adanya kebiasaan yang kontinyuitas dalam
hal pengecekan kesehatan batang dan buah nantinya.
Tahapan Cara Perawatan Vanili Yang Benar
Setelah ditanam kurang lebih tiga bulan maka sulur vanili akan tumbuh panjang kurang lebih sekitar 40cm
hingga 50cm. Sulur ini lah yang nantinya akan menjadi batang vanili yang siap berbunga dan berbuah.
Pemupukan bisa menggunakan pupuk semprot atau juga bisa menggunakan pupuk organik. Untuk jenis pupuk
organik yang perlu diperhatikan adalah dosisnya harus 10 hingga 15 kg perbatang per tahunnya. Pemupukan ini
wajib dilakukan setiap setahun sekali agar vanili tetap terpenuhi kebutuhan nutrisinya. Untuk jenis pupuk
organik yang paling cepat diserap oleh vanili adalah jenis kotoran unggas (ayam dll), berbeda dengan pupuk
orgaik yang berasal dari kotoran sapi atau kambing, jenis ini relatif membutuhkan waktu agak lama yaaitu
setelah kotoran tersebut hancur.
Pengendalian Hama
Dalam hal hama, vanili biasanya diserang oleh Cendawan (Fungi, Jamur) yang menempel pada batang yang
mengakibatkan batang busuk dan kering. Untuk hamma selain jamur yang sangat sering di temui adalah bekicot
(siput).
Untuk membasmi bekicot ini sangat lah mudah, Sahabat bisa menggunakan bawang putih dengan cara ambil
beberapa siung bawang putih lalu hancurkan kasar. Setelah itu campur dengan air dan rendam selama beberapa
jam. Gunakan hasil rendaman tersebut dengan cara menyemprotkan kebatang vanili.
Vanili akan mulai berbunga setelah batang berusia kurang lebih 3 tahun. Pada saat bunga sudah mekar maka
perlu adanya penyerbukan. Penyyerbukan yang masimal bisa dilakukan dengan cara menempelkan putik dan
bungasari dengan cara manual.
Penyerbukan harus di lakukan pagi hari muali dari jam 5 pagi hingga jam 7:30 pagi. sebab jika sudah melewati
jam tersebut bungan akan layu, Sehingga akan menghambat proses penyerbukan secara manual. Penyerbukan
secara manual ini wajib di lakukan setiap hari hingga masa berbunga selesai.
Perawatan Tajar Hidup
Tajar hidup biasanya menggunakan pohon dadap dan juga mlanding (lamtoro). Pemangkasan atau ngranting
pohon sangatlah wajib dilakukan guna mengurangi kerimbunan daun agar sinar matahari bisa menyinari batang
vanili.
Sirkulasi udara dan adanya sinar matahari langsung sangat di butuhkan guna mendapatkan batang vanili yang
sehat dan juga buah yang maksimal. Dalam hal pemangkasan jangan sampi habis karena batang vanili tak boleh
terlalu lama mendapatkan sengatan langsung sinar matahari.
Jika sudah saatnya panen lakukan dengan cara yang baik dan benar. Sebab cara memanen vanili yang benar
akan menunjang produksi setalah paska buah selanjutnya.