Anda di halaman 1dari 33

Referat

TUMOR PARU
Ayu Victoria Budi 030.12.042
Lingling Meilia 030.12.150
Citra Permata 030.13.047
Dini Esfandiari 030.13.056
ANATOMI

Paru Kanan
3 Lobus
2 Fisura
Paru Kiri
2 Lobus
1 Fisura
PARU KANAN (10 segmen) PARU KIRI (8 segmen)

Lobus superior Lobus superior


- Apikal - Apicoposterior
- Anterior - Anterior
- Posterior - Lingula superior
- Lingula inferior
Lobus medius
- Medial Lobus inferior
- Lateral - Superior
- Anteromedial
Lobus inferior basal
- Superior - Lateral basal
- Medial basal - Posterior basal
- Anterior basal
- Lateral basal
- Posterior basal
FISIOLOGI
VENTILASI

Udara masuk dan keluar paru-paru karena adanya


selisih tekanan yang terdapat antara atmosfer dan
alveolus akibat dari kerja otot-otot pernapasan.

Selama inspirasi, volume toraks bertambah besar


karena diafragma turun dan iga terangkat akibat
kontraksi beberapa otot yaitu sternokleidomastoideus
mengangkat sternum ke atas dan otot seratus,
skalenus, dan interkostalis eksternus mengangkat iga-
iga.

Peningkatan volume menyebabkan penurunan


tekanan intrapleura dari sekitar -4 mmHg(relatif
terhadap tekanan atmosfer) menjadi sekitar -8 mmHg
bila paru-paru mengembang pada waktu inspirasi

Tekanan saluran udara menurun dari 0 mmHg sampai -


2 mmHg pada waktu mulai inspirasi. Selisih antara
tekanan saluran udara dan atmosfer menyebabkan
udara mengalir ke dalam paru-paru sampai tekanan
saluran udara pada akhir inspirasi sama lagi dengan
tekanan atmosfer.
TUMOR PARU
DEFINISI

Tumbuhnya benjolan abnormal pada jaringan paru


EPIDEMIOLOGI

Tumor jinak paru 2% dari seluruh tumor paru


Kanker paru merupakan keganasan terbanyak pada laki-laki di
Indonesia
Terbanyak kelima untuk semua jenis kanker pada perempuan
Faktor resiko ; rokok (80% penyebab kanker paru), kerentanan
genetik (genetic susceptibility), polusi udara, pajanan radon dan
pajanan industri (asbestos, silika, dan lain-lain)
ETIOLOGI
Rokok
Perokok berat (lebih dari dua puluh batang sehari) mempunyai
kecenderungan sepuluh kali lebih besar daripada perokok ringan

Radiasi
Insiden tinggi pada penambang kobalt di Schneeberg dan penambang
radium di Joachimsthal
Lebih dari 50% meninggal berkaitan dengan adanya bahan radioaktif
dalam bentuk radon

Akibat kerja
Pekerja yang terpapar dengan karbonil nikel (pelebur nikel) dan arsenic
(pembasmi rumput).
Pekerja pemecah hematite (paru-paru hematite)
Orang yang bekerja dengan asbestos dan dengan kromat
Polusi udara
Adanya karsinogen dari industri dan uap diesel dalam atmosfer di
kota

Genetik
Perubahan/mutasi beberapa gen yang berperan dalam kanker paru

Diet
Konsumsi betakaroten, selenium dan vit A menyebabkan tingginya
resiko terkena kanker paru
PATOGENESIS
etiologi yang metaplasia,
menyerang cilia hilang hyperplasia
pengendapan
percabangan dan dan
karsinogen
segmen/subbr deskuamasi displasia
onkus

efusi pleura,
bisa diikuti
lesi perifer
invasi
menembus
langsung
ruang
pada kosta
pleura
dan korpus
vertebra

batuk,
hemoptysis,
lesi sentral
obstruksi dan dispneu,
pada cab
ulserasi supurasi demam,
bronkus
bronkus dingin,
terbesar
wheezing
unilateral
KLASIFIKASI
TUMOR JINAK TUMOR GANAS
Hemartroma Epithelial (carcinoma)
Karsinoma bronkogen
-Epidermoid (squamous cell ca) : 45-60%
-Adenokarsinoma : 15%
-Karsinoma anaplastik : 30%
-Campuran
Karsinoma bronkial (alveolar cell ca/pulmonary
adenomatosis)
Adenoma bronkial

Kista paru Sarcoma


Differentiated spindle cell sarcomA
Differentiated sarcoma
Limfosarcoma primer

Carcinosarcoma

Neoplasma asal RES paru

Metastasis pada paru


Hematogen
Limfogen
MANIFESTASI KLINIS

LOKAL INVASI LOKAL


Batuk Nyeri dada
Hemoptisis Dispnea
Megi Aritmia
Sindrom vena cava superior
Sindrom horner
Suara serak
Sindrom pancoast
GEJALA METASTASIS SINDROM PARANEOPLASTIK
Pada otak, tulang, hati, adrenal Sistemik :
Limfadenopati servikal dan penurunan BB, anoreksia, demam
supraklavikula
hematologi :
Leukositosis, anemia,
ASIMPTOMATIK DENGAN KELAINAN hiperkoagulasi
RADIOLOGIS
Hipertrofi osteoartropati
Sering terdapat pada perokok
dengan PPOK yang terdeteksi Neurologik :
secara radiologis dementia, ataksia, tremor,
Kelainan berupa nodul soliter neuropati perifer
Neuromiopati
Endokrin:
sekresi berlebihan hormon
paratiroid (hiperkalsemia)
Dermatologik :
eritema multiform, hiperkeratosis,
jari tabuh
Renal : Syndrome of inappropriate
andiuretic hormone (SIADH)
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Foto AP lateral
Tumor paru
Hemartoma
Pada tomogram tampak nodul
- Nodul dengan batas yang tegas di
berbatas tegas dengan kalsifikasi di
parahiler kiri
dalamnya
Kista paru

- Bulat, dinding tipis


- >1 paru polikistik
keganasan paru yang sudah
Dengan efusi bermetastasis ke pleura
Biasanya cairan pleura tersebut terdiri
atas cairan darah
Dengan atelektasis

sumbatan bronkus oleh tumor


Pembesaran hilus unilateral
Foto thorax lateral

Cavitas dengan air fluid level


Dinding cavitas tebal irreguler
Tumor paru nodul soliter

Tomogram : bentuk nodul dengan kaki-kaki


(pseudopodi)
Hasil PA : karsinoma epidermoid
Elevasi diafragma

Elevasi diafragma
Kelumpuhan nervus frenikus
Pergerakan diafragma berkurang atau tak
ada sama sekali
Tumor pancoast

Perselubungan padat di paru kanan atas


dengan destruksi tulang iga I-II kanan
Metastasis hematogen Metastasis limfogen
DIAGNOSIS BANDING
Tumor mediastinum Tumor metastasis
(multiple coin lession)
TUBERKULOMA
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

RADIOLOGI HISTOPATOLOGI (gold standard)


1. Foto thorax posterior anterior 1. Bronkoskopi
(PA) dan leteral 2. Biopsi Trans Torakal (TTB)
2. CT-Scan dan MRI 3. Torakoskopi
LABORATORIUM 4. Mediastinosopi
1. Sitologi (sputum, pleural, atau 5. Torakotomi
nodus limfe)
2. Serologi
3. Px fungsi paru dan GDA
4. Tes kulit, jumlah absolute limfosit
TATALAKSANA
Bedah
lobektomi, segmentektomi dan reseksi sublobaris.
Pilihan utama : lobektomi

Radioterapi
Radioterapi dalam tatalaksana Kanker Paru Bukan Sel Kecil (KPKBSK) dapat
berperan di semua stadium KPKBSK sebagai terapi kuratif definitif, kuratif neoajuvan
atau ajuvan maupun paliatif

Kemoterapi
Kemoterapi dapat diberikan sebagai modalitas neoadjuvant pada stadium dini,
atau sebagai adjuvant pasca pembedahan.
Guna kemoterapi terbesar adalah sebagai terapi paliatif pada pasien dengan
stadium lanjut.

Terapi kombinasi
Pasien yang tidak memenuhi syarat untuk menjalani pembedahan.
Pengobatan pada pasien dengan tampilan umum baik (Karnofsky >70%) dan
penurunan berat badan minimal, dan pasien usia lanjut yang mempunyai
komorbiditas berat atau kontraindikasi operasi.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai