Anda di halaman 1dari 58

TUGAS IKM

UPAYA PENDEKATAN KEDOKTERAN


KELUARGA TERHADAP NY. S DALAM
MENANGANI PERMASALAHAN
PENDERITA TUBERCULOSIS
DI PUSKESMAS WERU TAHUN 2017

DISUSUN OLEH :
ADE PUTRI MUSTIKAWATI, S.KED
J510165062
ADINDA RIZKY AULIA A., S.KED J510165002
ADJENG RETNO BINTARI, S.KED J510165040
ALBAN RAMADHAN, S.KED
J510165023
ALFIANA KUSUMA RAHMAWATI, S.KED
J510165019
ALPRINAL ALPAJRI, S.KED
J510165085
A. PENDAHULUAN

Tuberkulosis penyakit menular yang menjadi


masalah kesehatan masyarakat
95% kasus TB dan 98% kematian akibat TB negara
berkembang.
Indonesia strategi DOTS (WHO) penemuan
kasus baru TB paru
PUSKESMAS pusat pengembangan kesehatan
masyarakat merupakan tingkat pelayanan
kesehatan pertama (Primary Health Care/PHC)
Masalah lain yang muncul dalam pengobatan TB
adalah adanya resistensi dari kuman yang
disebabkan oleh obat (multidrug resistent
organism). Kuman yang resisten terhadap banyak
obat semakin meningkat.
Perumusan
Mamfaat
masalah

P T M
Tujuan
Bagaimana upaya Mengetahui upaya
pendekatan pendekatan
kedokteran keluarga kedokteran keluarga
terhadap Ny.S dalam terhadap Ny.S dalam
menangani menangani

P T
permasalahan permasalahan
penderita Tuberculosis? penderita Tuberculosis.

1. Mengetahui upaya pendekatan kedokteran keluarga terhadap Ny.S


dalam menangani permasalahan penderita Tuberculosis.
2. Memberikan pelayanan kesehatan keluargan terhadap terhadap
Ny.S dalam menangani permasalahan penderita Tuberculosis.
3. Meningkatkan pengetahuan penderita dan keluarga mengenai
penyakit yang sedang dialami sehingga dapat mendorong penderita

M
melakukan pemeriksaan rutin.
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tuberkulosis

penyakit menular langsung


yang disebabkan oleh
DEFINISI kuman TB (Mycobacterium
Tuberculosis)
Prevalensi TB
semua kasus
660.000
Insiden kasus baru
per tahun
430.000

Indonesia
Kematian
peringkat 5 negara akibat TB
dengan beban
tertinggi didunia
61.000 per
tahun

Epidemiologi
ETIOLOGI

Tuberculosis (TB) adalah penyakit menular langsung


yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis.
M. Tuberculosis termasuk basil gram positif,
umumnya bakteri ini menyerang paru dan
sebagian kecil organ lain (tulang, kulit, usus,
ginjal,dll) dan mempunyai sifat khusus yaitu
tahan terhadap asam pada pewarnaan
sehingga disebut sebagai Basil Tahan Asam
(BTA).
MANIFESTASI KLINIS

Gejala utama
- batuk > 2minggu /lebih
Gejala tambahan
- dahak bercmpur darah
- batuk darah
- sesak nafas dan nyeri dada
- badan lemah, nafsu makan berkurang
- BB menurun, keringat malam.
PENULARAN
Faktor yang mempermudah
timbulnya TB :
1. Imun menurun
Droplet AIDS
Pemakaian
kortikosteroid dalam
waktu yang lama
DM
Kurang gizi
Dipengaruhi oleh 2. Bekas penyakit TB tanpa
1.Jumlah basil dan virulensi pengobatan spesifik
2.Cara batuk lengkap
3. Cahaya matahari dan
ventilasi
FAKTOR RISIKO TERJADINYA
TUBERCULOSIS
DIAGNOSIS

1. Gejala klinik
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan bakteriologi
4. Radiologi
5. Pemeriksaan penunjang
lainnya
DIAGNOSIS TB PADA ANAK

Menggunakan sistem skoring pembobotan


terhadap gejala atau tanda klinis yang dijumpai.
Jumlah skor 6 atau lebih tatalaksana TB
< 6 tetapi klinis mengarah ke TB kuat
pemeriksaan diagnostik lain sesuai indikasi.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

a. Uji Tuberkulin ( mantoux)


- Pembacaan dilakukan 48-72 jam setelah
penyuntikan
- uji tuberkulin positif bila indurasi >10 mm (pada
gizi baik), atau >5 mm pada gizi buruk.
B. PEMERIKSAAN
RADIOLOGI Foto thoraks PA

Infiltrat di lobus apeks


Kavitas dikelilingi
bayangan berawan
Lesi TB aktif
Bercak milier
Efusi pleura

Fibrotik
Lesi TB inaktif Kalsifikasi
Schwart
PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI
DAN SEROLOGI

Pemeriksaan dahak berfungsi untuk menegakkan


diagnosis, menilai keberhasilan pengobatan dan
menentukan potensi penularan.

3 spesimen dahak yang dikumpulkan dalam dua


hari kunjungan yang berurutan berupa Sewaktu-
Pagi-Sewaktu (SPS),
S (Sewaktu)
P (Pagi)
S (Sewaktu)
Upaya Penanggulangan Tuberculosis

WHO dan IUATLD strategi DOTS (Directly


Observed Treatment Short-course) terbukti efektif
fokus utama DOTS penemuan dan
penyembuhan pasien prioritas TB menular
PENATALAKSANAAN
Fase
2-3 bulan
intensif
OAT
Fase
4-7 bulan
lanjutan

INH

Lini 1
Rifampisin
Pirazinamid
Treptomisin
Etambutol

Kanamisin

Lini 2
Amikasin
Kuinolon
Lain-lain : makrolid dan
amoksilin+ as. klavulanat
JENIS DAN DOSIS OAT
obat Dosis Dosis yang Dosis Dosis (mg)/kg/hari
(mg/kgBB/ dianjurkan maks/hari
hari) harian (mg)
(mg/kgbb/
hari)
<40 40-60 >60

R 8-12 10 600 300 450 600


H 4-6 5 300 300 300 300
Z 20-30 25 750 1000 1500
E 15-20 15 750 1000 1500
S 15-18 15 1000 Sesuai 750 1000
bb
DOSIS OBAT ANTITUBERKULOSIS
KOMBINASI DOSIS TETAP

Fase intensif Fase lanjutan


2-3 bulan 4 bulan
BB Harian 3x/minggu
RHZE RH
150/75/400/27 150/150
5
30-37 2 2
38-54 3 3
55-70 4 4
>71 5 5
PEMBAGIAN KATEGORI TB
Kategori Kriteria OAT

Fase awal Fase lanjutan

Kategori I Kasus baru 2 RHZE 4 R3H3


BTA + dan atau 6HE
Foto ro lesi luas
dan atau
Ekstra pulmo
berat
Kategori II BTA + pada : 2 RHZES+1RHZE 5 R3H3R3
Kasus relaps 5 RHE
Kasus gagal
Kasus putus obat

Kategori III Kasus baru 2 RHZ 4 R3E3


BTA dan atau 4 HR
Foto ro lesi 6 HE
minimal dan atau
Ekstra pulmo
ringan

Kategori IV Kasus Tb kronik Rujuk ke SpPD

Kategori V MDR TB Sesuai uji resistensi+OAT lini 2 atau seumur


hidup
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketidakberhasilan Pengobatan

Faktor sarana

Faktor penderita

Faktor keluarga dan masyarakat lingkungan


BAB III
HASIL DAN PRIORITAS PERMASALAHAN
A. KARAKTERISTIK DEMOGRAFI
KELUARGA
Nama Kepala Keluarga : Tn. S
Umur : 60 tahun
Alamat : Ds. Ngereco Kec.
Weru Kab. Sukoharjo
Bentuk Keluarga : Nuclear Family
No Nama Status L/P Umur Pendidikan Pekerjaan Pasien Keterangan
Klinik

1. Tn. U Suami L 60thn SMP Buruh Tidak -

2. Sdr.F Anak L 18thn SMA Pelajaar Tidak -


Pasien

3. Ny. S Pasien P 60thn SD IRT Ya TB paru BTA -

Tabel Daftar Anggota Keluarga yang Tinggal dalam Satu Rumah


Kesimpulan:
Keluarga Ny.S berbentuk Nuclear Family. Ny. S merupakan istri dari Tn. U
yang merupakan pasien penderita TB Paru.
B. STATUS PENDERITA

Identitas Pasien
Nama pasien: Ny. S
Umur : 60 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Sambirejo, Ngereco
Pekerjaan : Penjual Tape
Status perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Agama : Islam
Suku : Jawa
Tanggal pemeriksaan : 14 Juni 2017
No. RM : -
KELUHAN UTAMA
batuk berdahak

RPS
Pasien adalah pasien datang keluhan batuk lama kurang lebih 3
minggu. Pasien datang dengan keluhan batuk kering kurang
lebih 3 minggu dan juga nyeri saat batuk, kadang pasien
mengeluhkan demam, nafsu makan tidak menurun, cepat lelah,
BB pasien turun sebeumnya 43kg dan saat kunjungan pertama di
Puskesmas 40kg. BAB dan BAK lancar, keringat malam (-), nyeri
dada (-), batuk darah (-), sesak (-). Sebelum pergi ke Puskesmas
Kecamatan Weru, pasien sempat berobat di Bidan Desa
dekatrumah dan diberikan obat batuk dan demam. Tetapi
keluhan batuk tidak berkurang.
Riwayat Pribadi Riwayat Kebiasaan
Riwayat sakit jantung Merokok : disangkal
: disangkal
Riwayat Penyakit Ginjal : Riwayat minum
disangkal minuman keras :
Alergi obat dan makanan : disangkal
disangkal
Riwayat asma Riwayat olahraga
: disangkal teratur :
Riwayat sakit serupa :
disangkal disangkal
Riwayat Diabetes Mellitus : Riwayat pengisian
disangkal waktu luang : jalan-
Riwayat Hipertensi :
disangkal jalan
Riwayat Keluarga
Riwayat penyakit serupa
: disangkal
Riwayat asma
: disangkal
Riwayat bronkitis
: disangkal
Riwayat hipertensi :
disangkal
Riwayat diabetes melitus :
disangkal
Riwayat penyakit jantung :
disangkal
Riwayat sakit ginjal :
disangkal
RIWAYAT LINGKUNGAN
Pasien tinggal bersama dengan suami dan 1 anak kandung. Rumah ini terdiri dari 5
ruangan yaitu ruang tamu, 2 kamar tidur, 1 ruang makan, satu dapur, satu kamar
mandi, dan satu tempat jemuran disamping rumah. Rumah ini mempunyai dua pintu
untuk keluar masuk, 1 di depan, 1 di tempat jemuran serta 4 jendela kaca. Keluarga
ini sudah mempunyai fasilitas MCK keluarga dan fasilitas air dari saluran air yang
disediakan oleh pemerintah dan sumur. Ventilasi udara kurang untuk pertukaran
udara. Rumah penderita cukup terang, pada ruang jemuran dekat dapur terdapat
cahaya matahari langsung. Rumah pasien terlihat tidak cukup banyak barang yang
diletakkan bertumpuk-tumpuk dan masih rapi. Sumber air yang digunakan untuk
minum, memasak dan mandi dari saluran air dari pemerintah dan kadang dari sumur.
Tidak terdapat pabrik maupun tempat pembuangan limbah industri di sekitar rumah.
Rumah pasien berjarak kurang lebih 2 meter dengan tetangganya tanpa ada pagar
penghalang, begitu pula tetangganya yang lain. Samping rumah pasien terdapat
selokan yang airnya mengalir dan di depan rumah pasien terdapat tanah kosong
dengan pohon-pohon. Rumah pasien terdapat di belakang rumah tetangga yang
terletak di pinggir jalan, dengan Pasien membuang sampah dengan cara
mengumpulkan dan membakar sampah tersebut di pengumpuan sampah warga
sekitar yang kurang lebih 10 meter dari rumah pasien. Di sekitar rumah pasien ada
yang menderita penyakit TB.
ANAMNESIS SISTEM
Keadaan umum
Kesadaran : compos mentis, GCS E4V5M6
Kesan status gizi : baik
Berat badan : 42kg
Tinggi badan : 150 cm
BMI : 18,7
Vital signs
Tekanan Darah : 140/90mmHg
Nadi :96 x/menit
Respirasi rate :20 x/menit
Suhu :36,5C
PEMERIKSAAN FISIK

Normocephal
Kepala Rambut hitam tidak mudah di cabut

Mata CA -/-, SI -/-, reflek pupil (+/+), pupil isokor

Hidung Sekret (-), deviasi septum (-)

Telinga Normotia, sekret (-)

Mukosa bibir tampak kering, lidah kotor (-), lidah


Mulut tremor (-).

Leher pembesaran KGB (-), Thyroid (-), kaku kuduk (-)


PEMERIKSAAN FISIK- THORAX PARU

Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi

Vocal Vesikuler +/+,


Simetris fremitus Sonor Ronchi (-/-),
simetris +/+ Wheezing (-/-)
+/+
Retraksi
dinding
dada (-)
PEMERIKSAAN FISIK- THORAX
JANTUNG

Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi

iktus Ictus cordis Redup di ICS BJ I/II murni


kordis teraba tidak IV PSL reguler, tidak
tamp kuat angkat Dextra dan terdengar
ak ICS IV MCL bising
Sinistra
PEMERIKSAAN FISIK- ABDOMEN

Auskultasi Inspeksi Palpasi Perkusi

Nyeri Tymphani
datar tekan(+) pada
Bising
Usus (+) kuadran seluruh
normal bawah kuadran
abdomen
Hepar dan
Lien tidak
teraba
membesar
PEMERIKSAAN FISIK- EKSTREMITAS

Superior
Teraba hangat
Edema (-)
Sianosis (-)
CRT <2 detik

Inferior
Teraba hangat.
Edema (-)
Sianosis (-)
CRT <2 detik
DIAGNOSIS HOLISTIK

Biologis : Pasien baru TB paru BTA Negatif


Psikologis : kondisi kejiwaan pasien baik
Sosial : kondisi lingkungan kurang baik,
kondisi rumah cukup, hubungan keluarga baik,
pasien mengerti akan penyakitnya namun pola
hidup pasien masih kurang baik.
TATALAKSANA

Non medikamentosa
- Cukup istirahat
- Mengkosumsi makanan bergizi seperti tinggi mineral dan
vitamin
- Tinggal di lingkungan sehat
- Berolahraga secara rutin
Medikamentosa
Pengobatan TB diberikan dalam 2 tahap, yaitu tahap
intensif dan lanjutan.
IDENTIFIKASI FUNGSI FUNGSI
KELUARGA
a. Fungsi holistik
1. fungsi biologis
Merupakan Nuclear family yang terdiri atas 1
kepala keluarga, yaitu Tn.U (60 tahun), pasien yaitu
Ny.S (60 tahun), dan anak pasien Sdr.F (18). Pasien
sendiri adalah istri dari Tn.U yaitu Ny.S (60 tahun) yang
merupakan pasien TB paru BTA negatif. Ny. S tinggal
bersama dengan suami dan anak pasien.
2. Fungsi psikologis
komunikasi antara keluarga baik, saling mendukung
3. Fungsi Sosial
tidak ada perubahan perilaku sebelum / sesudah pasien
sakit
4. Fungsi ekonomi dan pemenuhan kebutuhan
Penghasilan Tn.U sekitar Rp. 1.000.000,-/bulan.
Penghasilan Ny.S sekitar Rp. 500.000,-/bulan, total penghasilan
dalam keluarga adalah Rp. 1.500.000,-/bulan. Pasien dan
keluarga Ny.S sehari-harinya makan sebanyak 3x, dengan nasi,
sayur dan lauk pauk seperti telur, tahu, tempe, kadang-kadang
dilengkapi buah.
KESIMPULAN

Merupakan Nuclear family yang terdiri atas 1


kepala keluarga, yaitu Tn.U (60 tahun), pasien yaitu
Ny.S (60 tahun) merupakan pasien TB paru BTA
negatif. Ny. S tinggal bersama dengan suami dan
anak pasien. Pasien tidak mempunyai riwayat
penyakit pada keluarga. Fungsi psikologis antar
keluarga tidak mempunyai masalah, fungsi social
dan fungsi ekonomi dari pasien baik.
FUNGSI FISIOLOGIS SKOR APGAR
FUNGSI PATOLOGIS DARI KELUARGA
NY.S DINILAI DENGAN MENGGUNAKAN
ALAT SCREEM SEBAGAI BERIKUT :
IDENTIFIKASI LINGKUNGAN
RUMAH
Masalah Medis :
Tuberculosis
Masalah Non Medis :
Rumah belum memenuhi syarat rumah sehat
Keadaan sekitar lingkungan rumah banyak yang sakit
TB.
Diagram
Keadaan
Permasalahan
sekitar
Pasien
Diagram Permasalahan
lingkungan rumah Pasien
banyak yang sakit TB.

Ny. S, 60 Tahun
dengan TB Rumah belum
memenuhi syarat
rumah sehat
TABEL MATRIKS PRIORITAS
MASALAH

No. Daftar Masalah I T R Jumlah


P S SB Mn Mo Ma IxTxR
1 Keadaan sekitar 5 5 2 3 3 4 3 5400
lingkungan rumah (II)
banyak yang sakit
TB.

2 Rumah belum 5 4 2 3 3 4 3 4320


memenuhi syarat (III)
rumah sehat
BAB IV

PEMBAHASAN HUBUNGAN PRIORITAS


MASALAH DENGAN PENYAKIT PASIEN
Masalah Medis
Tuberculosis

Masalah Non Medis


Rumah belum memenuhi syarat rumah sehat
Keadaan sekitar lingkungan rumah banyak yang sakit TB.

Hubungan Prioritas Masalah dengan TB yang diderita Ny. S


Dari matriks permasalahan terdapat 2 poin masalah yang
dirutkan sesuai prioritasnya. Poin pertama keadaan sekitar
lingkungan rumah banyak yang sakit TB hal ini berhubungan
dengan poin kedua mengenai rumah belum memenuhi syarat
rumah sehat. Oleh sebab itu, ditekankan prioritas yang di
perhatikan dalam masalah di keluarga pasien ada pada tingkat
perilaku hidup bersih sehat pasien terhadap penyakitnya.
KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V
Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dan tinjauan pustaka yang ada penulis dapat
membuat kesimpulan bahwa pasien memiliki beberapa permasalahan
diantaranya adalah :
Diagnosis Biologis: TB paru BTA negatif
Diagnosis Psikologis : Kondisi kejiwaan
pasien baik
Diagnosis Sosial : Kondisi lingkungan
baik, kondisi rumah baik,
hubungan pasien dengan salah satu
anggota keluarga baik, pasien mengetahui penyakitnya tapi pasien dan
mengetahui cara untuk mengatur pola hidup dan pola makan yang baik,
status ekonomi pasien dan tingkat kesejahteraan cukup.
Saran
Dari permasalahan yang ada penulis menyarankan beberapa yang dapat
menyelesaikan permasalahan yang di alami pasien diantaranya adalah :
Promotif
Meningkatan pengetahuan penderita dan keluarga tentang
penanggulangan TBC di tempat kerja melalui edukasi terhadap
penderita dan keluarga sehingga penderita bisa terdorong untuk
memeriksakan penyakitnya secara rutin ke rumah sakit.
preventif
Adalah upaya untuk mencegah timbulnya penyakit atau kondisi yang
memperberat penyakit TBC dengan cara memeriksaan diri jika ada
keluhan batuk jika lebih dari 2 minggu.
Kuratif
Pengobatan TB dengan tahap intensif dan lanjutan.
Rehabilitatif
Senam ringan untuk penderita.

Anda mungkin juga menyukai