KELAINAN REFRAKSI
Pembimbing : dr. Hasri Darni, Sp.M
Oleh: Sarah Shabrina 2012730098
Hasil pembiasan sinar pada mata ditentukan oleh media pengelihatan yaitu:
AKOMODASI
AMETROPIA
MIOPIA
HIPERMETROPIA
PRESBIOPIA
ASTIGMATIEME
Emetropia
Tanpa adanya kelainan reftraksi pembiasan mata dan berfungsi normal. Pada mata
ini daya bias adalah normal, dimana sinar jauh difokuskan sempurna di daerah
makula lutea tanpa bantuan akomodasi.
Keseimbangan dalam pembiasan sebagian besar ditentukan oleh :
dataran depan dan kelengkungan kornea
Derajat Perjalananny
Bentuk Beratnya a
Miopia Ringan (1-3
Stasioner
Refraktif dioptri)
Sedang (3-6
Miopia Aksial Progresif
dioptri)
Berat / Tinggi
Malignan
(> 6 dioptri)
GEJALA KLINIS :
1. Mata kabur melihat jauh dan jelas melihat dekat
2. Sakit kepala
3. Mengernyitkan matanya untuk melihat jauh agar mencegah aberasi sferis atau mendapatkan efek pinhole
(lubang kecil).
4. Kelelahan mata (astenopia) Esotropia
Pengobatan:
Memberikan kacamata sferis negatif terkecil yang memberikan ketajaman
pengelihatan maksimal
Komplikasi:
Ablasi retina, esotropia, eksotropia
Hipermetropia
Hipermetropia Simple, dari anak yang lanjutan hingga besar > +5D
Tingkatan:
H. Ringan: +0.25 D s/d +3.00 D
H. Sedang: +3.25 D s/d +6.00 D
H. Tinggai: > +6.25 D
JENIS HIPERMETROPIA
Hipermetropia Laten Hipermetropia Total
Kelainan hipermetropia tanpa Hipermetropia laten dan manifes
siklopegi diimbangi seluruhnya yang ukurannya didapatkan sesudah
dengan akomodasi. diberikan siklopegia
Hipermetropia Absolut
Kelainan tidak diimbangi dengan akomodasi
Hipermetropia Manifes dan perlu kacamata positif minimal
Tanpa sikloplegik didapat koreksi
Hipermetropia Fakultatif
kacamata positif maks
Kelainan dapat diimbangi dengan akomodasi
maupun dengan kacamata
Patofisiologi
Hipermetropia aksial karena sumbu aksial mata lebih pendek dari
normal
Hipermetropia kurvatura karena kurvatura kornea atau lensa lebih
lemah dari normal
Hipermetropia indeks karena indeks bias mata lebihrendah dari
normal
Gejala Klinis
Penglihatan jauh kabur, terutama pada hipermetropia 3D atau lebih,
hipermetropia pada orang tua dimana amplitudo akomodasi menurun.
Penglihatan dekat kabur lebih awal, terutama bila lelah, bahan cetakan kurang
terang atau penerangan kurang.
Sakit kepala terutama daerah frontal, makin kuat pada penggunaan mata yang
lama dan membaca dekat.
Penglihatan tidak enak ( asthenopia akomodatif = eye strain ) terutama bila
melihat pada jarak yang tetap dan diperlukan penglihatan jelas pada jangka
waktu yang lama, misalnya menonton TV.
Mata sensitif terhadap sinar
Spasme akomodasi yang dapat menimbulkan pseudomiopia
Perasaan mata juling karena akomodasi yang berlebihan akan diikuti konvergensi
yang berlebihan pula.
Penatalaksanaan
Kacamata sferis positif maksimal
Komplikasi
Glaukoma sudut tertutup
Esotropia
Ambliopia
presbiopia
Patofisiologi
Presbiopia adalah perkembangan normal yang berhubungan dengan usia,
yaitu akomodasi untuk melihat dekat perlahan-lahan berkurang.
Presbiopia terjadi akibat
Pada mekanisme penuaannormal
akomodasi lensa (lensa
terjadimakin keras sehingga
peningkatan daya
elastisitas berkurang)
refraksi mata karenadan daya kontraksi
adanya perubahanototkeseimbangan
akomodasi berkurang.
antara
elastisitas matriks lensa dan kapsul sehingga lensa menjadi
cembung. Dengan meningkatnya umur maka lensa menjadimlebih
keras (sklerosis) dan kehilangan elastisitasnya untuk menjadi
cembung, dengan demikian kemampuan melihat dekat makin
kurang.
Gejala Klinis
keluhan setelah
penderita cenderung menjauhkan obyek membaca yaitu
menegakkan yang dibacanya berupa mata lelah,
punggungnya berair dan sering
terasa pedas.
Diagnosis
metoda Trial and Error hingga visus mencapi 6/6.
menggunakan kartu Jaeger
Penatalaksanaan
Pada pasien presbiopia kacamata atau adisi diperlukan untuk membaca dekat
yang berkekuatan tertentu, biasanya :
+1.0 D untuk usia 40 tahun
+ 1.5 D untuk usia 45 tahun
+ 2.0 D untuk usia 50 tahun
+ 2.5 D untuk usia 55 tahun
+ 3.0 D untuk usia 60 tahun
Astigmatisme
Kelainan refraksi dimana pembiasan pada meridian yang
berbeda tidak sama, dalam keadaan istirahat (tanpa
akomodasi) sinar sejajar yang masuk ke mata difokuskan
pada lebih dari satu titik.
Astigmat Lazim (Astigmatisme With The Rule) adalah terjadi pada bayi baru
lahir, kornea bulat dan akan berkembang. Kelengkungan kornea pada bidang
vertikal akan bertambah dan lebih kuat, daripada pada bidang horizontal.
Astigmat Tidak Lazim (Astigmatisme Againts The Rule) adalah terjadi pada
usia lanjut dimana kelengkungan permukaan kornea bidang horizontal
bertambah dan lebih kuat daripada kelengkungan pada bidang vertikal.
Bentuk Astigmatism :
Diagnosa Penatalaksanaan
Astigmastisme reguler diberikan kacamata sesuai
Uji placido untuk melihat kelainan yang didapatkan yaitu dikoreksi dengan lensa
permukaan kornea silinder negatif atau positif dengan atau tanpa
kombinasi lensa sferis.
Astigmastisme irreguler bila ringan bisa dikoreksi
juring astigmat dengan lensa kontak