Anda di halaman 1dari 69

UNIT UTILITAS

DIANTARANYA
ADALAH AIR MINUM, AIR BERSIH, AIR PENDINGIN,
,AIR PROSES, STEAM , TENAGA LISTRIK, IA/PA,
NITROGEN GAS DAN MENGOLAH LIMBAH CAIR.
KEBUTUHAN INI DIHASILKAN OLEH
UNIT-UNIT :

1. WATER INTAKE
2. PENGOLAHAN AIR

3. PEMBANGKIT UAP

4. PEMBANGKIT LISTRIK

5. AIR PENDINGIN

6. INSTRUMENT AIR / PLANT AIR ( IA / PA )

7. PEMISAHAN UDARA

8. PENGOLAHAN AIR LIMBAH


PENGOLAHAN AIR

TERDIRI DARI UNIT :

PRETREATMENT.

DEMINERALIZATION.
1. WATER TREATMENT

Unit ini mengolah air baku menjadi air bersih dengan proses ;
Coagulasi, Flokulasi, Sedimentasi, dan Filtrasi sehingga
menghasilkan air bersih yang mempunyai PH 7.0 7,5 dan
kekeruhan maximal 2,0 ppm.

Penggunan Air bersih untuk :


Air Proses.
Air Pendingin.
Air Umpan Ketel.
Air Pemadam Kebakaran ( hydrant ).
Air minum untuk pabrik dan perumahan.
ALUR PROSES Water Treatment MAIN

Alum sulfate Coag-aid AGITATOR


Caustic

RAW
WATER FLOCTREATER

PREMIX CLEAR WELL

Filter Water Sand fiter


Storage A~ F

Potable SKP
PERUMAHAN ANAK
KUNISEAL
Water PERUSAHAAN
PABRIK
MNK
Demineralizer AKZO
service water PIP
Hydrant
DEMINERALIZER

UNIT DEMINERALISASI INI MEMPROSES AIR DARI F W S


( FILTER WATER STORAGE) MENJADI AIR BEBAS MINERAL (
DEMINERALIZED WATER ) UNTUK PROSES WATER.

PROSES DEMIN

CARBO CATION ANION MIX BED


DEMIN
N EXCHAN EXCHAN POLISH
WATER
FILTER GER GER ER

DESIGN FWS UNTUK DI PROSES DI DEMIN ADALAH :


TOTAL ANION : 51,0 PPM.
TOTAL IRON ( FE +++ ) : < 0,2 PPM
CARBON DIOXIDE TOTAL : 3,0 PPM.
SILICA : 22,0 PPM
TURBIDITY ( MG/L SIO2 ) : < 3,0 PPM.
DEMINERALIZER
CONDENSATE
RETURN
: 404 cuft
268 cuft ANION
CATION
MIX BED
DEMIN
TANK

CARBON
FILTER

TB. CAP. PROD : 2.200 M3 DESIGN


ACID CAUSTIC MB. CAP. PROD : 32.000 M3 DESIGN
PROSES YANG TERJADI : DI CATION EXCHANGER
UNTUK MENGIKAT ION-ION POSITIP SEPERTI
CA ++ , NA + , K + DAN MG ++ , DARI AIR DAN MELEPAS
ION HYDROGEN ( H + ) .

PROSES YANG TERJADI : DI ANION EXCHANGER


MENGIKAT ION-ION NEGATIP SEPERTI :
SO 4--, CL -,SIO 3-- DAN CO 3--. DIIKAT OLEH RESIN
DAN MENGGANTIKAN DENGAN ION HYDROKSIL ( OH - ).

PROSES YANG TERJADI : MIX BED POLISHER


UNTUK MENGIKAT ION-ION POSITIP & NEGATIP YANG
MASIH LOLOS DARI CATION DAN ANION EXCHANGER
DAN JUGA BERFUNGSI SEBAGAI PENGAMAN BILA
TERJADI KERACUNAN DARI CATION & ANION.
DEAERATOR
Pengolahan Air Umpan Ketel
VENT CONDENSATE RETURN
dari Urea plant

DEMIN
STEAM 2001 JT
LS 2001 JM

HYDRAZINE
2002 U

BFW ke 2003-U
2007-U
NH3 2007-UA
2003 JT
2003 JM
PEMBANGKIT LISTRIK

Unit Pembangkit Listrik ini berfungsi menghasilkan tenaga listrik adalah


salah satu penunjang yang sangat penting untuk proses pembuatan pupuk
di
Sumber tenaga listrik yang tersedia adalah dari :

1. Gas turbin generator Hitachi ( 2006 J ) Capasitas Power 18,350


MW Tegangan 13,6 - 13,8 KV / 50 Hz.
2. Dan sebagai tenaga listrik cadangan dari PLN (Perusahaan Listrik
Negara ) cap. 10 MW.
3. Standby Generator 2 ( dua ) buah, generator diesel masing-masing
kapasitas 750 KW.
4. Emergency generator kapasitas 375 KW, 440 V , 50 Hz. Operasi standby
auto.
5. U P S ( Uninterupted Power Supply ).
GAS TURBIN GENERATOR HITACHI ( 2006 J )

FILTER HOUSE
REDUCTION GEAR
COMPRESSOR
GEN. AUX. CONTROL CONTROL PACKAGE

GENERATOR STARTING
TURBIN
GAS TURBIN
COMBUSTION CHAMBER
GAS BUANG
KE WHB
MAIN
DATA-DATA TEHNIK

KOMPRESOR UDARA : 16 TINGKAT


COMBUSTION CHAMBER : 10 BUAH
TURBIN GAS : 2 TINGKAT

GAS TURBIN HITACHI DIBUAT OLEH :


HITACHI LTD. JAPAN
KAPASITAS DAYA : 14,89 MW.
SPEED TURBIN GAS : 5100 RPM
SPEED GENERATOR : 3000 RPM.
LICENSI GENERAL ELECTRIC . USA.
SYSTEM CONTROL MENGGUNAKAN :
SPEED TRONIC CONTROL .
LICENSI DARI G.E..
MAIN
PLN ( PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA )
150 KV

TRAFO STEP DOWN


13,7 KV
CB
52-13 PLN

CB
13,7 KV 52-12

SWITCH GEAR
5. AIR PENDINGIN / COOLING TOWER
Unit Air Pendingin ini mengolah air dari proses pendinginan yang suhunya
46C menjadi 32C,untuk dapat digunakan lagi sebagai air proses
pendinginan pada Cooler-cooler ( pertukaran panas ) pada peralatan yang
membutuhkan pendinginan.
Menara pendingin ini terbuat dari kerangka kayu yang kokoh dari jenis kayu
Red wood yang telah diproses agar tahan air asam dan basa.

BAHAN KIMIA YANG DI INJEKSIKAN :


Senyawa fosfat, untuk mencegah timbulnya kerak pada pipa exchanger.
Senyawa chlor, untuk menbunuh bakteri dan mencegah timbulnya lumut
pada menara pendingin.
Asam sulfate dan caustic, untuk mengatur pH air pendingin.
Dispersant, untuk mencegah penggumpalan dan mengendap kotoran
-kotoran yang terdapat pada air pendingin dan mencegah terjadi fouling
pada pipa exchanger.
PROSES COOLING WATER
46C HW
MENARA PENDINGIN

PROSES EXCHANGER
IN
CL 2
J - 12
BETZ 25 K
BETZ 445

BASIN
POMPA PROSES
OUT

PERALATAN DI COOLING TOWER


32C CW
ID FAN : 5 BUAH
POMPA : 5 BUAH
TURBIN : 2 BUAH
MOTOR : 3 BUAH
COOLING TOWER

2209 JAT / JBT / JCM / JDM / JEM


2204 U
6. PEMISAHAN UDARA
ASP ( AIR SEPARATION PLANT)

PLANT INI MENGHASILKAN GAS NITROGEN ( N2 ) DAN OKSIGEN ( O2 )


UNIT INI MEMBUTUHKAN BAHAN BAKU UDARA YANG MENGANDUNG
21% O2 ( OKSIGEN ), 78 % N2 ( NITROGEN ) DAN 1% GAS LAINNYA.

PROSES YANG DIGUNAKAN ADALAH CRYOGENIC, DIMANA UDARA


DIPISAHKAN PADA COLOUM PADA KONDISI TEMPERATUR DAN
TEKANAN TERTENTU, SEHINGGA O2 DAN N2 DAPAT DIPISAHKAN
7. PENGOLAHAN LIMBAH CAIR
DI PABRIK PUPUK INI LIMBAH DAPAT DIKELOMPOKAN SEBAGAI
BERIKUT :
1) BERACUN
2) BERBAU
3) BERDEBU
4) BERMINYAK.

MENURUT JENISNYA :
1) PADAT
2) CAIR
3) GAS.

DI PABRIK PUPUK INILIMBAH YANG MEMERLUKAN PENANGANAN


SERIUS ADALAH LIMBAH CAIR YANG DIAKIBATKAN DARI
BEBERAPA KONDISI : .BOCORAN DARI SUATU PERALATAN
BOCORAN DARI TUMPAHAN SAAT PENGISIAN. PENCUCIAN ATAU
PERBAIKAN DARI SUATU PERALATAN.
9. PENGOLAHAN AIR LIMBAH
MAIN
BW SAND RE USE KE
FILTER W.TREATMENT

BD CLARIFIER
K. BIOLOGIS PESAWAHAN

BD BOILER KANDUNGAN
NH3 : < 20 PPM
OILY
SEPARATOR KANDUNGAN K.TAMPUNG/
NH3 : < 50 PPM K.IKAN
UNIT NH 3
REMOVAL
POND
BD C.TOWER SEWER SUNGAI
UTILITY/ UREA

NETRALISASI
BASIN
SEWER
PO VII
UNIT SANITASI
UNIT OILY SEPARATOR 2403 L MAIN

PA

BURNING PIT

2404 JB
2404 JC
K.BIOLOGIS 2404 JD

Ammonia
Removal
P-9
2404 J - AB/AC
MAIN
UNIT AMMONIA REMOVAL 2202 E VENT

Ke K.Biologis

OILY LS
SEPARATOR

P.III A/B
UNIT AMONIA
SINTESIS
Reaksi yang terjadi dalam pembuatan ammonia
adalah:
CH4(g) + 2H2O (l) 4H2 (g) + CO2 (g) 60
kkal
( 4/3 N2 (g) + 1/3 O2 ) + 1/6 CH4 (g) 4/3 N2(g) +
1/6 CO2 (g) + 1/3 H2)( g) + 32 kkal
Adsorpsi CO2 sedikit mengandung CO2,CO
Metanator CH4+H2+N2
4H2(g) + 4/3 N2 (g) 8/3 NH3 (l) + 42 kkal
Flowsheet sederhana dari sintesis
amonia
purge

kondenser

amonia Katalitik
konverter

sirkulator

Make up kompresor
gas
Variabel variable penting dalam
mendesain dan mengoperasikan proses
sintesis ammonia :
Tekanan
Temperatur konverter
Laju sirkulasi gas
Temperature pengembunan ammonia
Kandungan inert dalan gas
Volume katalis
Aktivitas katalis
Tekanan
Semakin tinggi tekanan, konversi semakin
meningkat.
Masing masing memiliki kelebihan dan
kekurangan
Perbedaan
Tekanan tinggi Tekanan rendah
Umur katalis rendah Volume katalis leibh
Kontrol temperatur besar
lebih sulit
Jumlah stage Kebutuhan akan
kompresor lebih refrigerasi lebih besar
banyak Laju alir gas lebih
Energi yang besar
dibutuhkan lebih besar
Perpipaan lebih Peralatan yang
kompleks dibutuhkan lebih besar
Efisiensi kompresor
lebih rendah
Temperatur
Temperatur yang tinggi akan menurunkan
konversi pada kesetimbangan
Laju sirkulasi gas
Semakin besar laju sirkulasi maka akan
meningkatkan produksi karena semakin
banyak reaksi yang terjadi
Temperatur pendinginan ammonia
Temperatur kondensasi ini sangat penting
untuk menetukan jumlah amonia dalam
gas yang dikembalikan. Ammonia dari
condenser biasanya dialirkan ke bagian
penyimpanan pada suhu -28F
Kandungan inert
Efek dari gas inert (biasanya metan dan
argon) dalam loop sintesis adalah
mengurangi tekanan parsial hydrogen dan
nitrogen sehingga semakin besar gas
inert, konversi semakin rendah
Katalis
Pada umumnya katalisyang digunakan
mengandung Al2O3 dan MgO sebagai promotor
untuk daya tahan terhadap panas dan racun,
dan juga CaO atau K2O untuk meningkatkan
aktivitas.
Salah satu katalis yang sering digunakan
mengandung 93% Fe2O3, 3.3 % Al2O3, 0.67%
MgO, 0.55% SiO2. 3.0 % CaO, dan 0.65% K2O
STATUS PRODUKSI
Untuk memenuhi permintaan dunia akan
ammonia sebagai penyedia utama dari
pupuk nitrogen pertumbuhan dalam
produksi ammonia sangat diharapkan.
Produksi dan distribusi dari sisi
ekonomis
Faktor utama yang mempengaruhi segi ekonomi dari
produksi ammonia adalah:
lokasi pabrik, berhubungan dengan lokasi sumber
bahan baku
jenis umpan, bahan baku diharapkan memiliki biaya
murah, kemurnian yang cukup, serta rasio H2:C
tinggi
derajat ekonomi recovery yang didesain di pabrik
faktor desain lainnya, seperti :
endapan karbon di reformer
kegagalan piping
umur katalis yang rendah
konsumsi panas dalam CO2 removal
single-train vessel dengan ukuran yang besar
Pembuangan limbah
Dibandingkan dengan proses kimia yang lain,
produksi ammonia relative bersih, kecuali jika
bahan baku yang digunakan batubara.
UNIT UREA
Pendahuluan
PHYSICAL PROPERTIES
Urea mempunyai rumus molekul
(NH2)2CO
Berat jenis 1.335 kg/m3 pada suhu 20C,
titik leleh 132.6C, panas jenis 126
J/molC
Berat molekul 60.056 gr/mol.
Bentuk fisik dari urea berupa prill,
granular.
Tabel 1. Spesifikasi produk urea

Untuk Untuk pemakaian di pabrik


Komponen Pupuk lain

Nitrogen (%wt) 46.3 46.3

water (&wr) max 0.3 0.3

Biuret (%wt) min 0.9 0.4


Ammonia (ppm) maxxx 150 100
Besi (ppm) max 2 1
Debu (ppm) max - 20
Hidrokarbon (ppm) max - 20
pH min - 6.6
KEGUNAAN
urea formaldehyde
perekat
busa
pernis
melanin
campuran makanan untuk sapi dan hewan
pemamah biak lainnya
bahan dasar pada industri farmasi
bir (proses fermentasi)
Tabel 2. Produksi Urea dan Konsumsinya

Negara / Daerah

Jumlah penggunaan (%) Eropa Barat USA Jepang

Pupuk 85 80 31
Penggunaan di
industri 10 10 34.5

Lain-lain 5 10 34.5
Produksi (106 ton
tahun) 5.2 7.15 1.15
Kapasitas (106 ton
tahun) 7.4 7.6 1.75
Konsumsi (106 ton
tahun) 4.3 7.65 0.85
SINTESIS UREA
REAKSI SINTESIS PERTAMA KALI
NH3 + HCNO (NH2)2CO
PROSES YANG DIGUNAKAN UNTUK
KOMERSIAL
2 NH3 (g) + CO2 (g) NH2COONH4 (l) H298 = -151 KJ/mol

NH2COONH4 (l) (NH2)2CO (l) + H2O (l) H298 = 32 KJ/mol

Reaksi berlangsung pada suhu 150-200C dan


tekanan 250 kg/cm2
Reaksi samping yang terjadi (Biuret)
2 NH2CONH2 NH2CONHCONH2 +
NH3

Dapat terjadi karena :


waktu tinggal yang lama dalam reactor
suhu reaksi yang terlalu tinggi
Pembagian Proses
Berdasarkan perlakukan terhadap bahan
yang tidak terkonversi, proses pembuatan
urea dibagi atas 3 kelompok, yaitu :
Once through process (Proses sekali lewat).
Partial recycle process (proses daur ulang
sebagian).
Total recycle process (Proses daur ulang
total)
Proses sekali lewat (Once through
process)
Dalam proses ini, karbamat yang keluar dari reaktor
yang tidak terkonversi menjadi urea diuraikan menjadi
gas amoniak dan karbon dioksida (pada suhu 120-
165C) dengan cara melakukan pemanasan karbamat
pada tekanan rendah.
Kemudian gas-gas tersebut dipisahkan dari larutannya
dan dipakai untuk menghasilkan garam-garam
amonium di dalam unit yang terpisah.
Proses yang sederhana ini menyebabkan biaya
investasi paling murah dibandingkan dengan 2 proses
lainnya
Proses daur ulang sebagian
(Partial recycle process)
Amonium karbamat sisa reaksi yang
keluar dari reaktor didekomposisikan
menjadi gas amoniak dan karbondioksida.
Kemudian gas-gas tersebut diabsorpsi
dengan menggunakan air dan
dikembalikan kembali ke dalam reaktor
dalam bentuk larutan.
Proses daur ulang total (Total
recycle process)
Pada proses ini, semua amonia dan karbon
dioksida yang tidak terkonversi dikembalikan ke
reaktor, sehingga konversi total menjadi 98%
Total recycle process dibagi menjadi 5 bagian,
berdasarkan prinsip daur ulangnya, yaitu :
Hot mixture recycle
Separated gas recycle.
Slurry recycle.
Carbamat solution recycle.
Gas Strippingif
Hot mixture recycle
Campuran CO2, NH3 dan air ditekan
dalam beberapa tahap sampai tekanan
tertentu (biasanya 120-130 atm),
dikondesasikan lalu dikembalikan ke
reaktor.
Separated gas recycle
Gas CO2 dipisahkan dari NH3 dan
ditekan secara terpisah, kemudian
dikembalikan ke reaktor.
Keuntungan proses ini adalah konversi
tidak berkurang karena air tidak ikut
didaur ulang dan masalah korosi yang
timbul akibat adanya amonium karbamat
dapat dihindari.
Slurry recycle
NH3 dan CO2 dipisahkan dari larutan
urea kemudian dikondesasikan untuk
membentuk kristal amonium karbamat.
Kristal ini dipompakan lagi ke reaktor
dalam bentuk suspensi.
Carbamat solution recycle
Dekomposis karbamat dilakukan pada
dua atau tiga tahap penurunan tekanan.
Pada setiap tahap dilepaskan gas yang
akan dikondensasikan atau diabsorpsi
oleh larutan hasil kondensasi tahap
sebelumnya
kemudian larutan yang dihasilkan
dikembalikan ke dalam reaktor.
Gas Stripping
Amonium karbamat yang tidak terurai
menjadi urea dilucuti dengan
menggunakan gas umpan (amoniak atau
karbondioksida) pada tekanan yang sama
dengan tekanan reaktor sintesis urea.
Selanjutnya gas-gas yang terambil
dikembalikan ke dalam reaktor sintesa
urea.
Mitsui Toatsu Process
Proses pembuatan Urea terbagi atas
empat seksi :
Seksi Sintesa
Seksi purifikasi (dekomposisi)
Seksi Recovery
Seksi Kristalisasi dan Pembutiran
Seksi Sintesa
Pada seksi ini urea dibuat dalam reaktor urea
dengan tekanan antara 200-250 atm.
Reaksi:
2 NH3 + CO2 NH2COONH4
ammonium karbamat
NH2COONH4 NH2CONH2 + H2O
urea
Seksi purifikasi (dekomposisi)
Pada seksi ini urea dipisahkan dari ekses hasil
reaksi reaktor urea yaitu :
urea
air
biuret
ammonium karbamat
ekses ammonia

Semua ekses amoniak dan amonium karbamat


dipisahkan sebagai gas-gas dari larutan urea
dalam:
High Pressure Decomposer (HPD)
Low Pressure Decomposer (LPD)
Gas Separator.
Prinsip proses pada seksi dekomposisi ini adalah
menaikkan temperatur dan menurunkan tekanan,
sehingga ammonium karbamat terurai menjadi gas-
gas NH3 dan CO2, menurut reaksi sebagi berikut :
NH3COONH4 2NH3 + CO2
Dekomposisi dilakukan pada suhu sekitar 120-165oC.
Selama dekomposisi urea terhidrolisa sesuai reaksi
berikut :
H2O + NH2CONH2 2NH3 + CO2
Reaksi pada suhu tinggi (>160oC) menyebabkan
terbentuknya biuret, yang dapat terjadi menurut
reaksi:
2NH2CONH2 NH2CONHCONH2 + NH3
Seksi Recovery
Pada seksi ini, gabungan gas NH3 dan CO2 dari
seksi dekomposisi diserap dengan air dan larutan
urea, kemudian larutan dikembalikan ke reaktor.
Peralatan yang digunakan :
High Pressure Absorber = berfungsi memurnikan
Amoniak berlebih
dikembalikan secara terpisah ke reaktor melalui:
Ammonia Condenser
Ammonia Reservoir
Liquid Ammonia Feed Pump
Ammonia Preheater
Seksi Kristalisasi dan
Pembutiran
Larutan urea setelah dipisahkan dari
karbamat di seksi dekomposisi, melalui :
crystalizer = divakumkan
centrifuge = memisahkan kristal urea
Prilling Tower = Kristal urea dikeringkan
dengan udara panas
Melter = melelehkan kristal urea
Distributor = mengalirkan lelehan tetesan
Mitsui Toatsu Process
PROSES STAMIKARBON
Merupakan proses total recycle gas stripping
dengan menggunakan gas umpan CO 2.
Proses Stamikarbon digunakan pada produksi urea
di Pupuk Kaltim.
Terdiri dari 6 tahapan :
A. Persiapan bahan baku. D.Evaporasi.
B. Sintesis Urea. E. Prilling &
Finishing
C. Resirkulasi. F. Pengolahan air
Buangan
A. Persiapan Bahan Baku
Pencampuran gas CO2 dengan udara, dimaksudkan
supaya H2 yang terkandung dalam CO2 yang
terbawa dari unit amoniak dapat bereaksi dengan
O2 yang terkandung dalam udara membentuk H2O
di H2 konverter. H2 bersifat eksplosif sehingga
berbahaya bagi jalannya proses.
Pemisahan antara gas CO2 dengan cairan yang
terbawa dari unit amoniak dengan menggunakan
KO Drum.
B. Sintesa Urea
Proses stripping yaitu pelucutan hasil keluaran reaktor yang
berupa urea, amonium karbamat serta gas-gas yang tidak
bereaksi, dengan CO2 umpan di HP Stripper. Pada proses
stripping ini terjadi 2 hal :
1. Penguraian yang hampir sempurna dari karbamat menjadi
CO2 dan amoniak akibat pergeseran kesetimbangan reaksi.
2. Desorpsi serta penguapan CO2 dan amoniak hasil penguraian
dan air dari larutan.
Proses bercampurnya gas CO2 dengan amoniak untuk
membentuk karbamat yang berlangsung di HP Carbamate
Condenser dengan reaksi :
2 NH3 (g) + CO2 (g) NH2COONH4(l) H298 = -151 KJ/mol
Karbamat yang terbentuk diuraikan menjadi urea dan air di
reaktor, dengan reaksi :
NH2COONH4 (l) (NH2)2CO (l) + H2O (l) H298 = 32 KJ/mol
C. Resirkulasi
Larutan urea karbamat yang mengalir dari bagian
bawah HP Stripper mengandung 56 % urea dan
26 % air ditambah karbamat yang tidak dapat
dipisahkan. Larutan tersebut diturunkan
tekananya dengan melewati exspansion valve,
karena penurunan tekanan ini, sebagian
karbamat terurai kembali menjadi amoniak dan
CO2.
Campuran uap dan cairan ini kemudian
disemprotkan ke dalam kolom rectifying sehingga
uap akan keluar dari bagian atas kolom,
sementara cairan mengalir ke bawah kolom.
D. Pemekatan Urea
Larutan urea selanjutnya dipekatkan sampai
konsentrasi 99,7 % dengan cara evaporasi
pada unit evaporasi yang terdiri 2 evaporator.
Di evaporator pertama larutan urea
dipekatkan dari 75 % menjadi 95 %.
Di evaporator kedua konsentrasi urea
dipekatkan sehingga kadarnya 99,7 %.
Setelah itu, larutan urea yang berupa lelehan
dipompa keatas prilling tower.
E. Pembutiran
Pembentukan urea prill dari larutan urea pekat.
Proses ini berlangsung di menara prilling.
Untuk menjaga kekerasan prill, maka sebelum
memasuki menara prilling ini larutan urea pekat
diinjeksikan dengan UFC (Urea Formaldehyde
Concentrate).
Prilling bucket menyebarkan lelehan urea ke seluruh
penampang bagian atas menara. Selama tetesan
jatuh dari bucket akan terjadi proses pembekuan
karena dari bawah dihembuskan udara yang dihisap
oleh 4 buah fan. Butiran urea padat (prill) yang ada
dibagian bawah digaruk oleh scrapper, memasuki
celah dan jatuh ke belt conveyor dan selanjutnya akan
menuju ke gudang.
F. Pengolahan Air Buangan
Untuk memperoleh kembali zat-zat yang terkandung
dalam air buangan sehingga zat-zat tersebut dapat
dikembalikan ke reaktor.
Pengolahan air buangan menggunakan hidrolizer
dan kolom desorpsi.
Kandungan urea :
N2 = 46,6 % berat minimum
H2O = 0,3 % berat max
Biuret = 0,9 % berat max
Fe = 2 ppm max
NH3 = 200 ppm max
UNIT
PENGANTONGAN
UNIT PENGANTONGAN
Seksi Pengantongan merupakan unit terakhir dari seluruh
rangkaian proses pembuatan urea. Tugas unit ini adalah
memuat butiran urea ke dalam kemasan karung plastik,
kemudian mendistribusikan ke sarana transportasi, dan
mengatur penyimpanannya ke dalam gudang (storage). Sistem
pengolahan urea di seksi pengantongan dapat digolongkan
menjadi tiga, yaitu:
1 Sistem pengolahan urea curah (Bulk Handling System)
2 Sistem pengantongan urea (Bagging System)
3 Sistem pengolahan urea kantong (Bag Handling System)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai