DISKUSI SENTRAL
Divisi Neonatologi
Muh. Saadillah
Haryanto K. Tuling
Eka Saraswati
Nur Fadilah
Tri Rahayu Wongso
Gabriela Jabir
Purwaningsih
Asvira Anis
Muslim Amaluddin
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
No RM : 781794
Nama : By. Ny. K
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir : 07-12-2016
Umur : 6 hari
Masuk RS : 07-12-2016
Alamat : Bontorea, Beroangin, Jeneponto
Agama : Islam
Status neonatal
Kepala
normocephal,ubun-ubun besar belum menutup, tidak cekung,caput(-).
Mata
Palpebra tidak oedem,Konjunctiva kanan dan kiri tidak anemis, sklera kanan
dan kiri ikterik, pupil kanan dan kiri (bulat,isokor.refleks cahaya +/+)
Telinga
Bentuk daun telinga normal, simetris, sekret -/-
Hidung
Bentuk normal, Tidak terdapat deviasi septum hidung,sekret (-).
Pemeriksaan Fisik
Mulut
Stomatitis : (-)
Caries : (-)
Tenggorok : hiperemis (-)
Tonsil : hiperemis (-)
Leher : kaku kuduk (-), tidak teraba pembesaran KGB, kulit ikterik
Thoraks
Bentuk : simetris
Payudara : tidak ada kelainan
Pemeriksaan Fisik
Jantung
PP: ictus cordis tidak tampak
PR: Thrill tidak teraba
PK: Batas atas ICS III kiri. Batas kanan linea parasternalis kanan. Batas kiri linea
midklavikularis kiri.
PD: BJ I/II murni regular. Bising tidak ada
Paru
PP : bentuk simetris
PR : sela iga kiri = sela iga kanan
PK : batas paru hepar ICS VI kanan. Batas paru belakang kanan V.Th X
batas paru belakang kiri V. Th XI. sonor kiri = kanan
PD : BP : bronkovesikuler.
BT : Rhonki -/- , Wheezing -/-
Pemeriksaan Fisik
Downes Score:
Respiratory rate : 0 - sianosis : 0
Retraksi : 2 - grunting : 2
Air entry : 2
Total score : 6
Abdomen : Datar, supel, peristaltik (+), Hati dan limpa tidak teraba,
kulit ikterik
Genitalia : Tidak ada kelainan
Kulit : warna kulit kuning, mulai dari wajah, leher, dada,
abdomen sampai pergelangan kaki dan tangan. (kramer 4)
Ekstremitas : Akral hangat, tidak ada edema, perfusi perifer baik
Pemeriksaan Neurologis
Imunisasi 1 2 3 4 Booster
BCG -
HEP B - -
Polio - - - -
DPT - - -
Campak -
Pemeriksaan Laboratorium
WBC : 9.62 Normal : 4.0-10.0
RBC : 3.65 Normal : 4.10-5.50
HGB : 14.1 Normal : 12.0-14.0
HCT : 42.2 Normal : 36.0-44.0
PT : 14.6 Normal : 10-14
APTT : 41.0 Normal : 22.0-30.0
INR : 1.37 Normal : -
Ureum / kreatinin : 28 / 0.58 Normal : 10-50 / < 1.1
Bilirubin total : 18.06 Normal : < 1.1
Bilirubin direct : 1.09 Normal : < 0.30
Albumin : 3.7 Normal : 3.5 5.0
Prokalsitonin : 4.68 Normal : < 0.05
Ikterus Neonatorum
Respiratory Distress of the Newborn
Bayi Berat Lahir Sangat Rendah (BBLSR)
Bayi Kurang Bulan (BKB) / Sesuai Masa Kehamilan
(SMK)
Curiga Besar Sepsis
Penatalaksanaan
Perawatan inkubator
Penggunaan CPAP
Fototerapi
Stop intake oral
IVFD Dextrose 10% 6,4 ml/jam
Ampicillin 27,5 mg/ 12 jam / iv
Gentamycin 5 mg / 36 jam / iv
Prognosis
Ikterus Fisiologis:
Ikterus timbul pada hari ke 2 4.
Bilirubin serum meningkat dengan kecepatan
kurang dari 5 mg/dl per 24 jam.
Kadar bilirubin serum kurang dari 12 mg/dl pada
bayi aterm dan kurang dari 14 mg/dl pada bayi
preterm.
Dapat menghilang dengan sendirinya.
Tidak perlu penanganan khusus.
Ikterus Patologis:
Ikterus timbul dalam 24 jam pertama kehidupan.
Bilirubin serum meningkat dengan kecepatan
lebih besar dari 5 mg/dl per 24 jam.
Ikterus yang disertai proses hemolisis
(inkompatibilitas darah, defisiensi G6PD, atau
sepsis)
Ikterus klinis yang menetap setelah bayi berusia
>8 hari (pada NCB) atau > 14 hari (pada NKB)
Patofisiologi
Gangguan
DIAGNOSIS
ANAMNESIS
Riwayat ikterus : Onset
Gejala penyerta : Keadaan umum, aktivitas/pemberian asupan, pucat,
dsb.
Riwayat faktor predisposisi :
Penggunaan obat, infeksi maternal,
Gol.darah ayah dan ibu
Masa gestasi (Usia kehamilan)
Pemberian ASI eksklusif
DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN FISIK
Usia kehamilan (Masa gestasi)
Pemeriksaan ikterus : wajah kaudal tubuh dan ekstremitas
Anemis
Hepatosplenomegali
Pembagian ikterus menurut metode Kramer
Kern ikterus
I : letargi, hipotoni, minum , nangis melengking (hari 1-2)
II : kejang, panas, rigiditas, mata deviasi ke atas (pertengahan minggu
I)
III : spastisitas (setelah minggu I)
IV : gejala sisa keterlambatan kemampuan motorik, choreoatetosis,
ballismus, tremor, gangguan pendengaran (setelah 1 tahun)
PROGNOSIS
Prognosis ikterus yang terjadi pada neonatus
tergantung pada penyebab jenis ikterus, dan ada
tidaknya komplikasi.
Pada ikterus fisiologis biasanya dapat menghilang
dengan sendirinya tanpa perlu penanganan khusus.
Pada ikterus patologis, penanganan fototerapi sampai
saat ini menjadi modalitas utama dan cukup efektif.
Prognosis buruk bila disertai komplikasi