Pembimbing:
dr. Metra, Sp. B
Disusun oleh:
Anastasia Marisa Sumampouw
(11.2015.202)
Identitas
Nama : Tn. J
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 75 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Pulo Gebang RT 005/ RW 06,
Kelurahan Pulogebang, Kec. Cakung Jakarta Timur
Anamnesis
Anamnesis secara Autoanamnesis pada tanggal 10
Juli 2017 Jam 9.30 wib
Benign Prostatic
Hyperplasia (BPH)
DEFINISI
BPH
Benign Prostate
Hyperplasia atau BPH Terdapat hiperplasia sel-
adalah pembesaran sel stroma dan sel-sel
prostat jinak yang epitel kelenjar prostat
menghambat aliran yang biasanya timbul di
urin dari kandung periuretra dan zona
kemih. Pembesaran transisi dari kelenjar
ukuran prostat ini menekan kelenjar normal
akibat adanya yang tersisa
hiperplasia stroma dan
sel epitelial mulai dari
zona periuretra
ANATOMI KELENJAR PROSTAT
Organ genitalia pria yang
terletak di sebelah
inferior buli buli, di
depan rectum dan
membungkus uretra
posterior
Mengelilingi uretra pars
prostatica
Tebal: 2 cm, panjang:
3 cm, lebar: 4 cm
Berat 20 gram
Batas-batas prostat
Superior : collum vesica
urinaria
Inferior : permukaan atas
diafragma urogenitalis
Anterior : simfisis pubis
Posterior : permukaan
anterior ampula recti
Lateral : serabut anterior
m. levator ani
Kelenjar prostat terbagi atas 5
lobus :
Lobus medius
Lobus lateralis (2 lobus)
Lobus anterior
Lobus posterior
5 zona pada kelenjar prostat:
1. Zona Anterior atau Ventral
Sesuai dengan lobus anterior, tidak punya
kelenjar, terdiri atas stroma fibromuskular.
Zona ini meliputi sepertiga kelenjar prostat.
2. Zona Perifer
Sesuai dengan lobus lateral dan posterior,
meliputi 70% massa kelenjar prostat. Zona
ini rentan terhadap inflamasi dan
merupakan tempat asal karsinoma
terbanyak.
3. Zona Sentralis
Lokasi terletak antara kedua duktus
ejakulatorius, sesuai dengan lobus tengah
meliputi 25% massa glandular prostat. Zona
ini resisten terhadap inflamasi.
4. Zona Transisional
Zona ini bersama-sama dengan kelenjar
periuretra disebut juga sebagai kelenjar
preprostatik. Merupakan bagian terkecil dari
prostat, yaitu kurang lebih 5% tetapi dapat
melebar bersama jaringan stroma
fibromuskular anterior menjadi benign
prostatic hyperpiasia (BPH).
5. Kelenjar-Kelenjar Periuretra
Refluks Vesiko-
uretrahidroureter hidronefrosis,
Ginjal &
pionefrosis, gagal ginjal
Uretra
Tekanan
intravesikal Gejala Iritatif : Overeaktif Detrusor,
Buli-Buli Hipertropi M.detrusor,
Trabekulasi, divertikel,
Gambaran Klinis :
Sindroma Prostatisme/ LUTS (Lower Urinary Track Symptoms)
Obstruktif > dominant
Pancaran melemah, Iritatif
akhir buang air kecil belum
terasa kosong (incomplete Sering buang air kecil
emptying),
menunggu lama pada (frequency),
permulaan buang air kecil Tergesa-gesa untuk buang
(hesitancy), air kecil (urgency),
harus mengedan saat buang air
Buang air kecil malam hari
kecil (straining),
buang air kecil terputus-putus lebih dari satu kali
(intermittency), dan (nocturia), dan
waktu buang air kecil Sulit menahan buang air
memanjang yang akhirnya
menjadi retensi urin dan terjadi
kecil (urge incontinence).
inkontinen karena overflow.
Keluhan pada bulan terakhir Tidak sama > 5 - < 15x 15x > 15x Hampir
sekali < 1 - 5x selalu
Adakah anda merasa buli buli 0
tidak kosong setelah BAK
Berapa kali anda hendak BAK lagi 0 1 2 3 4 5
dalam waktu 2 jam setelah BAK
Berapa kali terjadi air kencing 0 1 2 3 4 5
berhenti sewaktu BAK
Berapa kali anda tidak dapat 0 1 2 3 4 5
menahan keinginan BAK
Berapa kali arus air seni lemah 0 1 2 3 4 5
sekali sewaktu BAK
Berapa kali terjadi anda 0 1 2 3 4 5
mengalami kesulitan memulai
BAK (harus mengejan)
Berapa kali anda bangun untuk 0 1x 2x 3x 4x 5x
BAK diwaktu malam
Andaikata hal yang anda alami Sangat Cukup Biasa Agak tidak Tidak Sangat
sekarang akan tetap berlangsung senang senang saja senang menyenan tidak
seumur hidup, bagaimana gkan menyenan
perasaan anda gkan
Score International Prostat WHO
Ringan : 7
Sedang : 8-19
Berat : 20-35
KLASIFIKASI BPH
Derajat I
Colok dubur, penonjolan prostat, batas atas
mudah diraba dan sisa volume urin <50 ml
Derajat II
Colok dubur, penonjolan prostat jelas, batas
atas dapat dicapai, sisa volume urin 50-100 ml
III
diraba, sisa volume urin > 100 ml
Uroflometri
Pemeriksaan Penunjang
PENATALAKSANAAN
INDIKASI PEMBEDAHAN
TEKNIK PEMBEDAHAN
Kesimpulan
Pada laki-laki yang memiliki gejala LUTS baik
obstruktif maupun iritatif, harus dicari sumbernya.
Jika dari hasil PF dan Rectal Touche sumber berasal
dari perbesaran prostat, maka harus disingkirkan
kemungkinan keganasan prostat melalui screening
PSA dan penilaian skoring yang sangat membantu
dalam tatalaksana pasien selanjutnya.