Anda di halaman 1dari 38

Laporan Kasus

BENIGN PROSTATE HYPERPLASIA (BPH)

Pembimbing:
dr. Metra, Sp. B

Disusun oleh:
Anastasia Marisa Sumampouw
(11.2015.202)
Identitas
Nama : Tn. J
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 75 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Pulo Gebang RT 005/ RW 06,
Kelurahan Pulogebang, Kec. Cakung Jakarta Timur
Anamnesis
Anamnesis secara Autoanamnesis pada tanggal 10
Juli 2017 Jam 9.30 wib

Keluhan utama : Sulit BAK sejak 5 hari yang lalu

Keluhan tambahan : Nyeri sewaktu BAK


Riwayat Perjalanan Penyakit
Os mengeluh sulit BAK sejak 5 hari. Awalnya
kencing menetes, tidak lampias, pancaran lemah dan
nyeri sejak 1 bulan lalu. Tidak ada demam. Tidak
pernah kencing berdarah. Tidak pernah keluar batu atau
pasir. BAB lancar. Tidak ada penurunan berat badan.
Demam (-), riwayat trauma (-).
Riwayat Penyakit Dahulu
Riw batu (-)
Riw trauma (-)

Riwayat Penyakit Keluarga

Riw keganasan (-)


Pemeriksaan Fisik
(Saat Pemeriksaan)
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan Darah : 130/80 mmHg
Nadi : 87x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 36,6C
Status Lokalis :
Abdomen a/r suprapubic :
massa (-), NT (-)

RT : sfingter kuat, mucosa licin, ampula tidak kolaps,


massa (+) pada arah jam 12, konsistensi padat, licin,
tidak berbenjol-benjol, uk +/- 40 gram, NT (-)
Resume
seorang Laki-laki, usia 75 tahun datang ke
poli bedah RSAU Esnawan Antariksa
dengan keluhan retensio urine sejak 5 hari
yang lalu. Kencing menetes, tidak lampias,
nyeri dan pancaran lemah sejak 1 bulan lalu.
Riw hematuri (-). Riwayat Trauma (-).
RT : teraba massa pada arah jam 12,
konsistensi padat, licin, tidak berbenjol-
benjol, uk +/- 40gr, NT (-)
Diagnosis Banding
BPH
Ca Prostat
Diagnosis Klinis
Retensio Urine e.c BPH
Pemeriksaan Penunjang
Anjuran Pemeriksaan :
USG Buli, Prostat
Cek Urine Lengkap
Cek PSA
Diagnosa Kerja
Retensio Urine e.c BPH
Tatalaksana
Rencana Open Prostatektomi
IVFD RL 20 tpm
Pasang Kateter
Puasa 6 jam
Siapkan ruang ICU
Prognosis
Ad vitam : Bonam
Ad fungsionam : Malam
Ad sanationam : Bonam
Tinjauan Pustaka

Benign Prostatic
Hyperplasia (BPH)
DEFINISI
BPH

Benign Prostate
Hyperplasia atau BPH Terdapat hiperplasia sel-
adalah pembesaran sel stroma dan sel-sel
prostat jinak yang epitel kelenjar prostat
menghambat aliran yang biasanya timbul di
urin dari kandung periuretra dan zona
kemih. Pembesaran transisi dari kelenjar
ukuran prostat ini menekan kelenjar normal
akibat adanya yang tersisa
hiperplasia stroma dan
sel epitelial mulai dari
zona periuretra
ANATOMI KELENJAR PROSTAT
Organ genitalia pria yang
terletak di sebelah
inferior buli buli, di
depan rectum dan
membungkus uretra
posterior
Mengelilingi uretra pars
prostatica
Tebal: 2 cm, panjang:
3 cm, lebar: 4 cm
Berat 20 gram
Batas-batas prostat
Superior : collum vesica
urinaria
Inferior : permukaan atas
diafragma urogenitalis
Anterior : simfisis pubis
Posterior : permukaan
anterior ampula recti
Lateral : serabut anterior
m. levator ani
Kelenjar prostat terbagi atas 5
lobus :
Lobus medius
Lobus lateralis (2 lobus)
Lobus anterior
Lobus posterior
5 zona pada kelenjar prostat:
1. Zona Anterior atau Ventral
Sesuai dengan lobus anterior, tidak punya
kelenjar, terdiri atas stroma fibromuskular.
Zona ini meliputi sepertiga kelenjar prostat.

2. Zona Perifer
Sesuai dengan lobus lateral dan posterior,
meliputi 70% massa kelenjar prostat. Zona
ini rentan terhadap inflamasi dan
merupakan tempat asal karsinoma
terbanyak.

3. Zona Sentralis
Lokasi terletak antara kedua duktus
ejakulatorius, sesuai dengan lobus tengah
meliputi 25% massa glandular prostat. Zona
ini resisten terhadap inflamasi.
4. Zona Transisional
Zona ini bersama-sama dengan kelenjar
periuretra disebut juga sebagai kelenjar
preprostatik. Merupakan bagian terkecil dari
prostat, yaitu kurang lebih 5% tetapi dapat
melebar bersama jaringan stroma
fibromuskular anterior menjadi benign
prostatic hyperpiasia (BPH).

5. Kelenjar-Kelenjar Periuretra

Bagian ini terdiri dari duktus-duktus kecil


dan susunan sel-sel asinar abortif tersebar
sepanjang segmen uretra proksimal.
ETIOLOGI
Teori Dihidrotestosteron
DHT dibentuk dari testosterone di dalam sel prostat oleh enzim 5- reduktase
dengan bantuan koenzim NADPH berikatan dengan reseptor androgen ( RA )
membentuk kompleks DHT-RA pada inti sel dan selanjutnya terjadi sintesis
protein growth factor yang menstimulasi pertumbuhan sel prostat. Aktivitas
enzim 5- reduktase dan jumlah reseptor androgen lebih banyak pada BPH.
Ketidakseimbangan Antara Estrogen testosteron
Pada usia yang semakin tua, kadar testosteron menurun, sedangkan kadar
estrogen relatif tetap perbandingan estrogen : testosteron . Estrogen di dalam
prostat meningkatkan sensitifitas sel sel prostat terhadap rangsangan
hormon androgen, meningkatkan jumlah reseptor androgen dan menurunkan
jumlah kematian sel sel prostat ( apoptosis ) proliferasi sel sel kelenjar
prostat.
Interaksi Stroma Epitel
Setelah sel sel stroma mendapatkan stimulasi dari DHT dan estradiol, sel sel
stroma mensintesis suatu growth factor yang selanjutnya mempengaruhi sel sel
epitel secara parakrin. Stimulasi itu menyebabkan terjadinya proliferasi sel sel
epitel maupun sel stroma.
Berkurangnya Kematian Sel Prostat
Pada saat terjadi pertumbuhan prostat sampai pada prostat dewasa, penambahan
jumlah sel sel prostat baru dengan yang mati dalam keadaan seimbang.
Berkurangnya jumlah sel sel prostat yang mengalami apoptosis menyebabkan
jumlah sel sel prostat secara keseluruhan menjadi meningkat sehingga
menyebabkan pertambahan massa prostat.
Teori Sel Stem
Di dalam kelenjar prostat dikenal suatu sel stem, yaitu sel yang mempunyai
kemampuan berproliferasi sangat ekstensif. terjadinya proliferasi sel sel pada
BPH dipostulasikan sebagai ketidaktepatan aktivitas sel stem sehingga terjadi
produksi yang berlebihan sel stroma atau sel epitel.
Etiologi
Teori Dihidrotestosteron Ketidakseimbangan
(DHT) antara estrogen-
testosteron
Testosteron DHT Interaksi stroma-
sintesis PGF Picu epitel Usia tua testosteron
Pertumbuhan Kelenjar estrogen (peka
Prostat Diferensiasi dan androgen)reseptor
pertumbuhan sel-sel
epitel prostat secara androgen apoptosis sel
tidak langsung prostat
dikontrol oleh sel-sel
stroma melalui suatu
mediator (growth
factor) Teori stem cell
sel yang mempunyai
Berkurangnya kematian kemampuan berproliferasi
sel prostat bergantung pada
hormon androgen
kadarnya menurun akan
menyebabkan terjadinya
apoptosis
Gejala Obstruktif
Hiperplasia - Komponen Statis
Prostat
Massa prostat langsung sumbat
uretra
- Komponen Dinamis
Lumen Uretra a. tonus otot polos
Menyempit b. Syaraf Simpatis Otot polos

Refluks Vesiko-
uretrahidroureter hidronefrosis,
Ginjal &
pionefrosis, gagal ginjal
Uretra
Tekanan
intravesikal Gejala Iritatif : Overeaktif Detrusor,
Buli-Buli Hipertropi M.detrusor,
Trabekulasi, divertikel,
Gambaran Klinis :
Sindroma Prostatisme/ LUTS (Lower Urinary Track Symptoms)
Obstruktif > dominant
Pancaran melemah, Iritatif
akhir buang air kecil belum
terasa kosong (incomplete Sering buang air kecil
emptying),
menunggu lama pada (frequency),
permulaan buang air kecil Tergesa-gesa untuk buang
(hesitancy), air kecil (urgency),
harus mengedan saat buang air
Buang air kecil malam hari
kecil (straining),
buang air kecil terputus-putus lebih dari satu kali
(intermittency), dan (nocturia), dan
waktu buang air kecil Sulit menahan buang air
memanjang yang akhirnya
menjadi retensi urin dan terjadi
kecil (urge incontinence).
inkontinen karena overflow.
Keluhan pada bulan terakhir Tidak sama > 5 - < 15x 15x > 15x Hampir
sekali < 1 - 5x selalu
Adakah anda merasa buli buli 0
tidak kosong setelah BAK
Berapa kali anda hendak BAK lagi 0 1 2 3 4 5
dalam waktu 2 jam setelah BAK
Berapa kali terjadi air kencing 0 1 2 3 4 5
berhenti sewaktu BAK
Berapa kali anda tidak dapat 0 1 2 3 4 5
menahan keinginan BAK
Berapa kali arus air seni lemah 0 1 2 3 4 5
sekali sewaktu BAK
Berapa kali terjadi anda 0 1 2 3 4 5
mengalami kesulitan memulai
BAK (harus mengejan)
Berapa kali anda bangun untuk 0 1x 2x 3x 4x 5x
BAK diwaktu malam

Andaikata hal yang anda alami Sangat Cukup Biasa Agak tidak Tidak Sangat
sekarang akan tetap berlangsung senang senang saja senang menyenan tidak
seumur hidup, bagaimana gkan menyenan
perasaan anda gkan
Score International Prostat WHO

Ringan : 7
Sedang : 8-19
Berat : 20-35
KLASIFIKASI BPH
Derajat I
Colok dubur, penonjolan prostat, batas atas
mudah diraba dan sisa volume urin <50 ml

Derajat II
Colok dubur, penonjolan prostat jelas, batas
atas dapat dicapai, sisa volume urin 50-100 ml

Derajat Colok dubur, batas atas prostat tidak dapat

III
diraba, sisa volume urin > 100 ml

Derajat IV Terjadi retensi urin total


Diagnosis
Keluhan yang dirasakan dan seberapa lama
keluhan itu telah mengganggu
Riwayat penyakit lain dan penyakit pada
Anamnesis saluran urogenitalia (pernah mengalami
cedera, infeksi atau pembedahan)
Riwayat kesehatan
Obat-obatan

Colok dubur atau digital rectal examination


(DRE) :
Pemeriksaan Bentuk, Ukuran, Permukaan, Sulcus

Fisik Medianus, Konsistensi,, Volume Prostat,


Nyeri Tekan/tidak, nodul
Tonus sfingter ani, mukosa rectum
Pemeriksaan Penunjang
Urinalisis

Pemeriksaan Fungsi Ginjal

Pemeriksaan PSA (Prostate Spesific


Antigen)

Catatan Harian Miksi (Voiding Diaries)

Uroflometri
Pemeriksaan Penunjang
PENATALAKSANAAN
INDIKASI PEMBEDAHAN
TEKNIK PEMBEDAHAN
Kesimpulan
Pada laki-laki yang memiliki gejala LUTS baik
obstruktif maupun iritatif, harus dicari sumbernya.
Jika dari hasil PF dan Rectal Touche sumber berasal
dari perbesaran prostat, maka harus disingkirkan
kemungkinan keganasan prostat melalui screening
PSA dan penilaian skoring yang sangat membantu
dalam tatalaksana pasien selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai

  • Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu
    Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu
    Dokumen368 halaman
    Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu
    darksuiko
    Belum ada peringkat
  • Mi
    Mi
    Dokumen36 halaman
    Mi
    Chlara Obisuru
    Belum ada peringkat
  • TB
    TB
    Dokumen19 halaman
    TB
    henrykumar91
    Belum ada peringkat
  • Makalah
    Makalah
    Dokumen4 halaman
    Makalah
    Chlara Obisuru
    Belum ada peringkat
  • Resume
    Resume
    Dokumen1 halaman
    Resume
    Chlara Obisuru
    Belum ada peringkat
  • TBC RO Preskas
    TBC RO Preskas
    Dokumen22 halaman
    TBC RO Preskas
    Chlara Obisuru
    Belum ada peringkat
  • KKKKMJ
    KKKKMJ
    Dokumen16 halaman
    KKKKMJ
    Chlara Obisuru
    Belum ada peringkat
  • Mdkddfcnkzladsfg
    Mdkddfcnkzladsfg
    Dokumen21 halaman
    Mdkddfcnkzladsfg
    Chlara Obisuru
    Belum ada peringkat
  • Print Case BPH Ka Nay
    Print Case BPH Ka Nay
    Dokumen38 halaman
    Print Case BPH Ka Nay
    Chlara Obisuru
    Belum ada peringkat
  • Eritroderma
    Eritroderma
    Dokumen14 halaman
    Eritroderma
    Chlara Obisuru
    Belum ada peringkat
  • Proposal
    Proposal
    Dokumen8 halaman
    Proposal
    Chlara Obisuru
    Belum ada peringkat
  • Mdkddfcnkzladsfg
    Mdkddfcnkzladsfg
    Dokumen21 halaman
    Mdkddfcnkzladsfg
    Chlara Obisuru
    Belum ada peringkat
  • KKKKMJ
    KKKKMJ
    Dokumen16 halaman
    KKKKMJ
    Chlara Obisuru
    Belum ada peringkat
  • Eritroderma
    Eritroderma
    Dokumen14 halaman
    Eritroderma
    Chlara Obisuru
    Belum ada peringkat
  • IKkk
    IKkk
    Dokumen1 halaman
    IKkk
    Chlara Obisuru
    Belum ada peringkat
  • Ckjnmjaqo, Q
    Ckjnmjaqo, Q
    Dokumen2 halaman
    Ckjnmjaqo, Q
    Chlara Obisuru
    Belum ada peringkat
  • Ogilvie Syndrom
    Ogilvie Syndrom
    Dokumen14 halaman
    Ogilvie Syndrom
    Chlara Obisuru
    Belum ada peringkat
  • HDHSB SDNC M
    HDHSB SDNC M
    Dokumen38 halaman
    HDHSB SDNC M
    Chlara Obisuru
    Belum ada peringkat
  • Lalan Umjklllll Kiohho
    Lalan Umjklllll Kiohho
    Dokumen52 halaman
    Lalan Umjklllll Kiohho
    Chlara Obisuru
    Belum ada peringkat
  • Hernia Inguinalis
    Hernia Inguinalis
    Dokumen38 halaman
    Hernia Inguinalis
    Chlara Obisuru
    100% (1)
  • Materi BPH Ka Nay
    Materi BPH Ka Nay
    Dokumen36 halaman
    Materi BPH Ka Nay
    Chlara Obisuru
    Belum ada peringkat
  • Print Case BPH Ka Nay
    Print Case BPH Ka Nay
    Dokumen38 halaman
    Print Case BPH Ka Nay
    Chlara Obisuru
    Belum ada peringkat
  • Kjdhfuifhdjfjcu
    Kjdhfuifhdjfjcu
    Dokumen3 halaman
    Kjdhfuifhdjfjcu
    Chlara Obisuru
    Belum ada peringkat
  • Mjiinjnm
    Mjiinjnm
    Dokumen66 halaman
    Mjiinjnm
    Chlara Obisuru
    Belum ada peringkat
  • LJR
    LJR
    Dokumen13 halaman
    LJR
    Chlara Obisuru
    Belum ada peringkat
  • Okkoklj
    Okkoklj
    Dokumen15 halaman
    Okkoklj
    Chlara Obisuru
    Belum ada peringkat
  • Mjiinjnm
    Mjiinjnm
    Dokumen66 halaman
    Mjiinjnm
    Chlara Obisuru
    Belum ada peringkat
  • JR Laamo
    JR Laamo
    Dokumen28 halaman
    JR Laamo
    Chlara Obisuru
    Belum ada peringkat
  • LJR
    LJR
    Dokumen13 halaman
    LJR
    Chlara Obisuru
    Belum ada peringkat