Anda di halaman 1dari 57

STRUKTUR INTERIOR BUMI

STRUKTUR INTERIOR BUMI

Sumber daya alam yang dapat mensejahterakan


manusia, misalnya minyak bumi dan gas,
mineral dan hasil-hasil tambang lainnya teletak
di bawah permukaan bumi.
Demikian juga bencana alam (geologi) yang
dapat menyengsarakan manusia, misalnya
gempa dan letusan gunung api, bersumber pada
sesuatu yang terjadi/berada di bawah
permukaan bumi.
Untuk mengetahui apa-apa yang ada di bawah
permukaan bumi serta proses-proses alam yang
terjadi di dalam interior bumi, manusia sudah
sejak lama diketahui mempunyai ambisi untuk
mengeksplorasi bagian bawah permukaan bumi
(interior bumi).
Oleh karena itu studi tentang struktur interior
bumi menjadi salah satu studi yang penting dan
menarik. Pengetahuan yang memadai tentang
interior bumi akan sangat bermanfaat bagi
upaya untuk menjelaskan kandungan interior
bumi dan proses-proses alam yang terjadi di
dalam interior bumi.
Studi tentang struktur interior bumi dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu
secara langsung (misalnya dengan pemboran), dan
secara tidak langsung (misalnya dengan memanfaatkan metoda-
metoda geofisika).
Metoda geofisika yang biasa digunakan untuk studi
struktur interior bumi antara lain adalah seismik, gravity,
geoelektrik, dan geomagnet.
Salah satu cara yang paling murah adalah metoda
seismik dengan memanfaatkan data-data gempa
(gelombang gempa) yang teramati di hampir seluruh
bagian bumi.
Ambisi untuk mengeksplorasi interior bumi dengan
cara langsung melakukan pemboran.
Ambisi untuk mengeksplorasi sampai kedalaman 1800 mil
Global seismicity
Shallower than 100 kmM>5

Memanfaatkan data gempa untuk mengetahui


struktur interior bumi
Jenis-jenis Gelombang Gempa
Body waves
Seismic waves traversing in the Earth
P waves
S waves
Surface waves
Seismic waves propagating near the
Earth surface
Rayleigh waves Station
Love waves

Hypocenter
Seismometers

STS-1 and VSE-311R


in Abuyama, Osaka

Salah satu jenis seismograf yang mencatat getaran


bumi (tanah) akibat perambatan gelombang gempa.
Pensesaran dan Gelombang

Faulting

Seismic waves

Pensesaran (Faulting) di pusat gempa menghasilkan


gelombang gempa (seismic waves)
PENYEBARAN GELOMBANG GEMPA

Gempa di suatu titik di bumi menjalarkan gelombang gempa


ke segala arah yang terekam seismograf
PENJALARAN
GELOMBANG GEMPA

Source: Steven Dutch,


University of Wisconsin
Green Bay
Example of body-wave paths
propagating in the Earth

Solid lines: P waves


Wiggly lines: S waves
Shearer Introduction to Seismology 1991
Explore the Earth
using arrival times of seismic waves

0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000

Upaya untuk mengeksplorasi interior bumi dapat


dilakukan dengan menganalisis data perambatan
gelombang gempa yang terekam dalam seismogram.
Cara ini merupakan salah satu cara yang paling murah.
Ground motion from the 1995 Kobe earthquake:
East-west components recorded in Japan
Distance

Rekaman seismogram
gempa Kobe yang
direkam pada
seismograf yang
terletak pada
berbagai jarak dari
sec
pusat gempa
When velocity increases Velocity
rapidly with depth

Depth

Triplication
Travel
time prograde
retrograde

prograde

Epicentral distance
Kurva Travel Time
Kurva travel time
menunjukkan hubungan
antara jarak (x) dengan
waktu tempuh (T)
gelombang gempa.

Pada gambar terlihat


kurval travel time untuk
berbagai fasa gelombang
S (S, SS, SSS, SSSS).

Kemiringan kurva
menunjukkan 1/V,
dimana V adalah
kecepatan rambat
gelombang.
Andrija Mohorovicic (1857-1936)

Found seismic discontinuity


at 30 km depth
Kupa Valley (Croatia).

Mohorovicic discontinuity
Moho

Bidang diskontinuitas Moho


(pada kedalaman 30 km)
ditemukan dari adanya
diskontinuitas pada kurva
travel time gelombang
gempa

Kennett The Seismic Wavefield II 2002


Low velocity

Moho

High velocity
Radius
Pada awalnya 6340 ~ 6370
bola bumi km
diperkirakan
hanya terdiri dari
mantel dan kerak
bumi yang tipis.

Diameter bola
bumi diperkirakan
6340 6370 km

Thin Crust
Forward Branch

Backward Branch
Perambatan
gelombang
gempa pada bola Forward Branch
bumi dari suatu
pusat gempa.

Pada bagian
shadow zone
gelombang Shadow Zone
gempa tidak
teramati.
Forward Branch

Backward Branch
PcP
Backward
Branch
Forward PKP
Branch
Forward
Branch

Shadow
PcP Shadow
Zone P Zone
Forward Branch

Backward Branch Forward


Branch

1912 Gutenberg observed shadow zone 105o to 143o

1939 Jeffreys fixed depth of core at 2898 km


(using PcP)
Dari hasil
pemantauan
gelombang
gempa dan
analisis berbagai
diskontinuitas
pada kurva travel
time; bola bumi
kemudian
diperkirakan
terdiri dari tiga
bagian, yaitu:
-Kerak
-Mantel
-Inti
Crust 6340 ~ 6370 km
Mantle 2998 ~ 6349 km
Core 0 ~ 2998 km
Refractions from the Inner Core

PKIKP

Shadow Zone

Pada bagian inti kemudian ditemukan adanya fasa gelombang


gempa (PKIKP) yang mengalami refraksi. Dengan kata lain pada
bagian inti terdapat bidang diskontinuitas.
Backward
Branch
PKIKP PKP

Forward
Branch

PcP Shadow
P Zone

Forward
Branch

Inner Core discovered by Lehman (1935)

Bidang diskontinuitas pada bagian inti bumi tersebut oleh Lehman


(1935) disebut sebagai inti dalam (inner core).
Dari analisis lebih
lanjut, bola bumi
kemudian
diperkirakan
terdiri dari empat
bagian, yaitu:
-Kerak
-Mantel
-Inti Luar
-Inti Dalam

Pada akhirnya di
bagian mantel
juga ditemukan
adanya bidang
diskontinuitas,
maka mantel
dibagi menjadi
Crust 6340 ~ 6370 km
dua: Mantle 2998 ~ 6340 km
-Mantel atas Outer Core 1250 ~ 2998 km
-Mantel bawah Inner Core 0 ~ 1250 km
Mantle Outer core Inner core

Speed (km/s), Density (g/cc)


Vp

Vs

Radial structure
seismic velocity and density Density

Radius (km)

PREM (Dziewonski and Anderson, 1981)


KOMPOSISI, TEKANAN, TEMPERATUR BUMI
Pengaruh Diskontinuitas Interior Bumi

Crust-Mantle
Core-Mantle

440 km
660 km

Diskontinuitas dalam interior bumi menyebabkan


munculnya berbagai fasa gelombang gempa
(200 km discontinuity)

440 km discontinuity

(550 km discontinuity)

660 km discontinuity

PKP GH branch
IASPEI 91 Model

440 km discontinuity

660 km discontinuity
Mantle
S P

Outer Core

Inner Core
IASPEI 91 Model

440 km discontinuity
660 km discontinuity
Mantle
Mantle S P
D

Outer Core
Outer Core
Inner Core
Inner Core
What controls speed of seismic wave?

P wave Bulk modulus S wave


Rigidity
speed speed
4
KS
2
3

Density
Bulk modulus Rigidity

Deformation
is more easily
for smaller

KS ,
What affects speed of seismic waves
Pressure
High speed for high pressure
Temperature
Slow speed for high temperature

Chemical composition and


phase
Existence of water and melt
S wave speed is zero in liquid
S wave speed in the mantle (Harvard S12)

Red: Low speed


Su et al. (1994) Blue: High speed
High-speed slab subducting
beneath the Northeastern Japan

West East
Surface

660km

BlueHigh Vp
YellowStandard
RedLow Vp Core-mantle boundary
Fukao et al., Rev. Geophys. 39 (3),
Small circles: earthquakes doi:10.1029/1999RG000068, 2001
Perbandingan Tomogram Gelombang P perturbasi
dengan Densitas kedalaman 135 km dan 250 km
What is the mantle made of ?

KS /

Lower
Mantle Olivine
( Mg0.89 , Fe0.11 ) 2 SiO4
Upper
Mantle About

Also
Orthopyroxene
Clinopyroxene
Garnet
Density (g/cc)

Davies, G.F., Dynamic Earth Cambridge


University Press, 1999
What is the core made of?
KS / Fe
Inner Iron-Nickel alloy
Core plus Light element
Outer
Core
About 10-15 %

Light Element
Candidates
Sulphur
Silicon
Oxygen
Potassium
Density (g/cc)
Hydrogen

Davies, G.F., Dynamic Earth Cambridge


University Press, 1999
Depresi

daratan

Palung
Pegunungan
Kerak
Kerak
Kerak
Struktur Kecepatan Gelombang Gempa

Sheild area
daratan
Daerah tek aktif
Struktur Kecepatan Gelombang Gempa
Diskontinuitas Seismik di Litosphere
Penemu, tempat Kedalaman Kecepaatan
Diskontinuitas (km/s)
seismik
Eret (1970), Teluk 57 8,77
Mexico
Zverev (1970), 20 8,5 8.8
L. Pasifik
Lukk Dan Nersesov 85 8,6
(!965)
Banyak Pengarang 100 - 150 8.5-8.8
Kedalaman dan Bentuk Mantel bawah-Inti
Kedalaman Diskontinuitas Sifat
(km) Gradien Kec (km)
Mantel 1000 - 2900 1230, 1540, 1910 Dilewati gel P dan
Bawah dan 2370 S (padat)

Mantel 2900 Tidak dilewati gel.


Bawah- Inti S (cair)

Inti dalam 5120 Padat


Kecepatan gel body dan Densitas di atas
dan di bawah Batas Mantel-Inti (Model
Bullen)

Mantel-Inti Vp (km/s) Vs (km/s) Densitas


(g/cm3)
Atas 13,6 8,1 5,66

Bawah 8,1 0,0 9,7


STRUKTUR BUMI
--------------------------------------------------------
h(km) MATERI
--------------------------------------------------------
Kerak 0-70 Si,Al,Ma solid 2,9
Mantel 2890 silikat solid 3,9-5,1
Inti luar 5150 Fe, Ni fluida 10,5
Inti dalam 6371 Fe, Ni solid 14,5
--------------------------------------------------------

Anda mungkin juga menyukai