Anda di halaman 1dari 22

PEMERIKSAAN HIDUNG

DAN
SINUS PARANASALIS
ANATOMI
1. Dorsum Nasi
Terdiri atas:
Bagian yang keras ( os.nasalis
kanan/kiri, proc.frontalis os
maxilla)
Bagian yang lunak (kartilago lateralis
& kartilago alaris)
2.Septum Nasi

Membagi kavum nasi menjadi 2, yaitu :


Bagian Posterior (lamina
perpendikularis os ethmoidalis,
vomer)
Bagian Anterior (kartilago
quadrangularis)
3.Kavum Nasi
Batas-batasnya :
Medial : septum nasi
Lateral : konka superior,medius,inferior ;
meatus superior,medius,inferior
Anterior : introitus kavum nasi
Posterior : koane
Superior : lamina kribrosa
Inferior : palatum durum
4.Sinus Paranasalis
a. Golongan Anterior
Sinus : maksilaris, frontalis,
etmoidalis anterior
Ostia dari sinus ini didapati dalam
meatus medius
Pus dalam meatus medius mengalir
ke vestibulum nasi
b.Golongan Posterior
Sinus : etmoidalis posterior &
sfenoidalis
Ostia dari sinus ini didapati dalam
meatus superior
Pus dalam meatus superior mengalir
ke dalam faring
PEMERIKSAAN HIDUNG DAN
SINUS PARANASALIS
1.Pemeriksaan dari luar
a. Inspeksi
Kerangka dorsum nasi :
Lebar (polip nasi)
Miring (fraktur)
Saddle nose pada lues
Lorgnet nose pada abses
Luka-luka, warna, udem, ulkus
nasolabial
Bibir atas :
Maserasi akibat sekresi dari sinusitis,
adenoiditis
b. Palpasi
Dorsum nasi : krepitasi,deformitas
Ala nasi : sangat sakit pada furunkel vestibulum nasi
Regio frontalis untuk sinus frontalis : tekan
menggunakan ibu jari ke arah medio-superior pada
dasar sinus dan dinding muka sinus (bermakna bila ada
perbedaan reaksi)
Fosa kanina untuk sinus maxillaris
c. Perkusi
Bila palpasi menimbulkan reaksi yang
hebat maka dapat diganti dengan
perkusi
Syarat-syarat buat palpasi juga berlaku
buat perkusi
2. Rinoskopia Anterior

a. Alat :
Spekulum hidung Hartmann
Pinset angulair bayonet
Aplikator
Pipa penghisap
Kaca rhinoskopi posterior
b. Cara Pemakaian Spekulum
Memagang spekulum dg tangan kiri,
spekulum horizontal, tangkai lateral,
mulut media
Masukkan spekulum dalam keadaan
tertutup lalu dibuka pelan-pelan
Mengeluarkan spekulum dengan
mulut spekulum ditutup 90%
c. Tahap-tahap pemeriksaan

I. Memeriksa vestibulum nasi

II. Memeriksa kavum nasi bagian bawah

III. Memeriksa fenomena palatum mole

IV. Memeriksa kavum nasi bagian atas

V. Memeriksa kavum nasi


I. Memeriksa vestibulum nasi
Perhatikan :
Bibir atas : maserasi
Pinggir-pinggir rongga hidung :
kruste, merah
Posisi septum nasi : dorong ujung
hidung ke atas dengan ibu jari
Pemeriksaan dengan spekulum
Bagian vestibulum lateral-dorong ke
lateral, medial-dorong ke medial,
superior-dorong ke atas, inferior ke
bawah.
Perhatikan : sekret,
krusta,bisul,raghaden
II. Memeriksa kavum nasi bagian bawah
* Arahkan cahaya lampu ke kavum nasi
sehingga sejajar dengan konka inferior.
Perhatikan :
Warna mukosa & konka inferior
hiperemia, anemia, biru
Besarnya lumen kavum nasi
Lantai kavum nasi
Septum deviasi bentuk krista / spina
III. Memeriksa fenomena palatum mole

* Cahaya lampu diarahkan ke dinding belakang nasofaring.


Normal nasofaring kelihatan terang, kemudian penderita
disuruh mengucapkan iiiii >>> palatum mole bergerak
sebagai benda gelap yang bergerak ke atas ( fenomena +)
Fenomena palatum mole negatif pada paralisa danspasmus
palatum mole ataupun terdapat tumor nasofaring
IV. Memeriksa kavum nasi bagian atas
*Arahkan cahaya lampu ke kavum nasi bagian atas.
Perhatikan :
Kaput dari konka media
Meatus medius : pus, polip
Septum bagian atas : mukosa dan
posisi
Fissura olfaktoria
V. Memeriksa septum nasi

Septum deviasi berbentuk spina septi, krista septi,


huruf S

Anda mungkin juga menyukai