BTM adalah semua yang bukan bagian dari bahan makanan yang diolah,
seperti pemanis, penyedap rasa dan aroma, penguat rasa, pewarna,
pengawet, pengental/pengemulsi, anti bakteri, pemutih, pengeras,
pengatur keasaman dan lainnya.
1. Meningkatkan nilai gizi makanan,
2. Memperbaiki nilai sensori makanan
3. Memperpanjang umur simpan (shelf life)
makanan.
4. BTM sering digunakan untuk memproduksi
makanan untuk kelompok konsumen
khusus, seperti penderita diabetes, pasien
yang baru mengalami operasi, orang-
orang yang menjalankan diet rendah kalori
atau rendah lemak, dan sebagainya.
(1) antioksidan,
(2) anti kempal,
(3) pengasam, penetral dan pendapar,
(4) enzim,
(5) pemanis buatan,
(6) pemutih dan pematang,
(7) penambah gizi,
(8) pengawet,
(9) pengemulsi, pemantap dan pengental,
(10) pengeras,
(11) pewarna alami dan sitetik,
(12) penyedap rasa dan aroma,
(13) seskuestran
(14) bahan tambahan lain.
Pemerintah melalui Departemen Kesehatan telah mengeluarkan
peraturan tentang penggunaan BTM yang dapat dijadikan acuan oleh
masyarakat, pengusaha, dan pemerintah dalam melakukan
pengawasan antara lain :
Pewarna
8 Makanan, Minuman kanker
Merah/Amaranth
BTM YANG DIIZINKAN
1. Pengikat Logam (sekuestran)
2. Zat Anti Kerak
Ditambahkan pd tepung atau butiran
yg bersifat higroskopis. Senyawa yg
biasa digunakan Ca Silikat
3. Zat Pemantap
Utk mempertahankan ketegaran
jaringan tanaman, contohnya : CaCl2,
Ca sitrat, Ca laktat, Ca monofosfat.
Kelemahan rasanya pahit dan sulit
larut
4. Zat Pemanis Sintetik
Pengganti gula ttp memiliki kalori yg
lebih rendah utk penderita diabetes.
Natrium siklamat, Ca siklamat dilarang
di AS dan Na sakarin dilarang di
Kanada (krn karsinogenik)
5. Penjernih Larutan
Anggur, dan sari buah keruh, utk itu
dipakai enzim penjernih larutan
6. Zat Pemucat
Untuk menghilangkan warna yg
terdapat pd tepung. Senyawa yg
digunakan bersifat oksidator yg kuat
7. Asidulan (Zat Pengaman)
Berguna sbg penegas rasa dan
mengurangi warna yg tdk
diinginkan. Sifat asamnya
mencegah mikroba dan sbg
pengawet Asam yg sering
digunakan, asam organik :
asam laktat, asam sitrat, asam
fumarat, asam malat, asam
suksinat, dan asam tartrat.
Sedangkan asam organik
adalah asam fosfat
BTM YG DIIZINKAN
8. Pengembang Adonan
Senyawa penghasil gas CO2,
biasanya adalah HCO3
9. Zat Pengawet
Pengawet organik : asam
benzoat, asam asetat
Pengawet an organik : sulfit,
nitrat/nitrit,
10. Surfaktan
Utk meningkatkan mutu produk yaitu
mempertahankan viskositas, tekstur,
mouthfeel dan memperpanjang masa
simpan. Contohnya pengemulsi,
penstabil, pengental dan pembasah
11. Pewarna
Tujuan pemberian warna : memperbaiki
penampakan, mendapatkan warna yg
seragam, mendapatkan warna yg lebih
tua dr aslinya, melindungi flavor dan
vitamin yg peka thd cahaya selama
penyimpanan, identifikasi produk,
indikator visual kualitas