Anda di halaman 1dari 38

ARAH KEBIJAKAN

KEWASPADAAN PANGAN
LANDASAN HUKUM

1. UU NO. 7 TAHUN 1996 TENTANG PANGAN


2. PP NO 68 TAHUN 2002 TENTANG KETAHANAN PANGAN
3. PP 28 2004 TENTANG KEAMANAN, MUTU DAN GIZI PANGAN

Pemerintahan Derah Propinsi,


PP NOMOR 3 TAHUN 2007 Kabupaten/kota wajib
Pasal 3 ayat 2 butir m mempertanggung jawabkan urusan
Ketahanan pangan

Ketahanan Pangan masuk urusan


PP NOMOR 38 TAHUN 2007
wajib pada Pemerintahan Derah
Pasal 7 ayat 2 butir m
Propinsi, Kabupaten/kota

Urusan Ketahanan Pangan masuk


PP NOMOR 41 TAHUN 2007 rumpun Badan tersendiri pada
Pasal 22 ayat 5 butir e Pemerintahan Derah Propinsi,
Kabupaten/kota
Pengertian Ketahanan Pangan
(UU No. 7/1996 tentang Pangan):

Kondisi terpenuhinya pangan bagi setiap


rumah tangga, yang tercermin dari
tersedianya pangan yang cukup baik jumlah
maupun mutunya, aman, merata, dan
terjangkau
Ketahanan Pangan
Ketersediaan pangan yang cukup,
Ketersediaan pangan (Food aman, bergizi, berasal dari pangan
Availability) lokal, impor dan stok masyarakat

Kemampuan akses fisik dan


ekonomi terhadap sumber pangan
Akses Pangan (Food secara sosial dan demografis
Access) sepanjang waktu dan di mana saja

Penyerapan pangan (Food Pemenuhan gizi dan kesehatan


Utilization)
SUBSISTEM KETAHANAN PANGAN Di INDONESIA

Mencakup kestabilan harga Mencakup kestabilan dan kesinambungan


pangan dan aksesibilitas penyediaan pangan yang berasal dari:
pangan : Produksi dalam negeri
Antar waktu Ekspor-Impor, cadangan pangan
Antar wilayah

subsistem
ketersediaan

subsistem subsistem
distribusi konsumsi

Mencakup konsumsi Rumah Tangga dalam


Jumlah, keragaman, Mutu gizi/ nutrisi, dan
keamanan yang sesuai kebutuhan hidup sehat
nuhfil hanani 5
Indikator kerawanan Pangan

Ketersediaan pangan
(Food Availability)

Akses pangan
(Food Access)

Penyerapan pangan
(Food Utilization}
Produksi

Pasokan pangan dari luar


KETERSEDIAAN PANGAN (Impor )
PER KAPITA
Cadangan pangan

Bantuan pangan
Luas panen
Produktifitas
Diversifikasi produk
Sarana dan prasarana
pemasaran

Irigasi, teknologi,
kredit, Jumlah Penduduk
Sarana produksi

Iklim, hama penyakit,


bencana,dll. Sumber : Patrick Webb and Beatrice Rogers. 2003
(dimodifikasi
Pendapatan

Akses Ekonomi
Kesempatan kerja

Harga Pangan

AKSES PANGAN

Sarana dan prasarana


perhubungan
Akses Fisik (isolasi
daerah)
Infrastruktur pedesaan

Akses sosial Preferensi thd jenis


pangan dan Pendidikan

Tidak adanya konflik.


Perang. Bencana. dll Sumber : Patrick Webb and Beatrice Rogers. 2003
(dimodifikasi)
Sumber : Patrick Webb and Beatrice Rogers. 2003
(dimodifikasi)
Konsumsi
1. Kecukupan Energi
2. Kecukupan Gizi Falilitas dan Layanan Kesehatan
3. Diversifikasi pangan 1. Fasilitas Kesehatan
4. Keamanan pangan
2. Layanan kesehatan

Sanitasi dan Ketersediaan air


1. Kecukupan air bersih
2. Sanitasi
PENYERAPAN
PANGAN Pengetahuan ibu RT
1. Pola makan
2. Pola asuh kesehatan

Outcome Nutrisi dan kesehatan


1. Harapan hidup
2. Gizi balita
3. Kematian bayi
Gangguan iklim

Hama dan
penyakit
tanaman
KERENTANAN
PANGAN
Bencana alam

Konflik, Perang. dll


Sifat Kerawanan Pangan

Sementara Sementara tidak


mampu memperoleh
pangan yang cukup

Khronis Dalam jangka waktu


lama tidak mampu
memperoleh pangan
yang cukup
MASALAH PANGAN
KELEBIHAN PANGAN TURUNNYA HARGA
KERUSAKAN
PRODUKSI

KEKURANGAN PANGAN GIZI BURUK

RUMAH TANGGA TIDAK


BISA AKSES DALAM GIZI BURUK
PEMENUHAN PANGAN

KEAMANAN PANGAN GANGGUAN


KESEHATAN
PRINSIP PENCEGAHAN MASALAH PANGAN

Diselenggarakan untuk menghindari terjadinya masalah


pangan, dilakukan dengan:
a. memantau, menganalisis, dan mengevaluasi ketersediaan
pangan
b. memantau, menganalisis dan mengevaluasi faktor yang
mempengaruhi ketersediaan pangan
c. merencanakan dan melaksanakan program pencegahan
masalah pangan
Prinsip Penanggulangan masalah pangan

Diselenggarakan untuk menanggulangi terjadinya kelebihan


pangan, kekurangan pangan, dan/atauketidakmampuan
rumah tangga dalam memenuhi kebutuhan pangan.
Penanggulangan masalah pangan dilakukan dengan:
a. pengeluaran pangan apabila terjadi kelebihan pangan;
b. peningkatan produksi dan/atau pemasukan pangan apabila
terjadi kekurangan pangan;
c. penyaluran pangan secara khusus apabila terjadi ketidak-
mampuan rumah tangga dalam memenuhi kebutuhan
pangan;
d. melaksanakan bantuan pangan kepada penduduk miskin.
KELEBIHAN PANGAN (wilayah)
Faktor penyebab :

Tingginya produksi yang tidak disertai solusi:


Pemasaran dan transportasi
Lumbung pangan
Tunda jual
LUEP/LPG
Manajemen cadangan pangan
Agroindustri
Perencanaan areal
Kelebihan dari pasokan luar
KEKURANGAN PANGAN (wilayah)
Faktor penyebab kekurangan :

1. Kegagalan produksi pangan (iklim. Hama-


penyakit)
2. Rendahnya ketersediaan pangan dari produksi
setempat maupun pasokan dari luar
3. Gangguan distribusi karena kerusakan sarana
dan prasarana serta keamanan distribusi
4. Terjadinya bencana alam (banjir, Longsor,
Gempa, dsb)
5. Gangguan kondisi sosial
KETIDAK-MAMPUAN AKSES PANGAN
(RUMAH TANGGA)
Faktor penyebab kekurangan :
Bersifat fisik :
Kendala kurang baiknya sistem distribusi, rusaknya sarana
& prasarana transportasi, isolasi daerah, dll
Bersifat ekonomi :
Penurunan kemampuan daya beli dari masyarakat/individu
(naiknya harga, rendahnya pendapatan, kesempatan
kerja) pangan tak terjangkau

Bersifat Sosial
Adanya konflik sosial, adat/kebiasaan buruk, rendahnya
pendidikan/pengetahuan, kurangnya perhatian pemerintah
lokal, kurang aktifinya kelembagaan lokal
PENANGANAN KERAWANANAN PANGAN
TIGA (3) TAHAP:
1) ANTISIPASI : Pencegahan Sebelum/Pra
Rawan Pangan
2) TANGGAP DARURAT :Saat Terjadi Rawan
Pangan atau Bencana atau disebut
Tanggap Darurat (Emergency Relief)
3) REHABILITASI : Penanggulangan Pasca
Rawan Pangan atau Bencana
(Rehabilitation)
PENGUMPULAN DATA DAN INFORMASI
PANGAN DAN GIZI
POKJA SKPG
PERAMALAN MASALAH PANGAN DAN
GIZI

POKJA POKJA POKJA


KETERSEDIAAN DISTRIBUSI KONSUMSI

ANTISIPASI, TANGGAP DARURAT, REHABILITASI


SKPG SEBAGAI SUATU SISTEM KEWASPADAAN

Pertanian Pertanian
Kesehatan Kesehatan
BPS GUBERNUR/ BULOG
BMG BUPATI/ NAKER
Lainnya WALIKOTA Lainnya

DATA/ PENGAMBILAN TINDAKAN/


INFORMASI KEPUTUSAN INTERVENSI

UMPAN BALIK

KATA KUNCI:
Data/informasi real time dan relevan
Pengambil keputusan dan pengambilan keputusan
Tindakan relevan dan pemberdayaan
SISTEM KEWASPADAAN PANGAN DAN
GIZI (SKPG)

Suatu sistem (alat) penyedia informasi situasi


PANGAN dan GIZI secara teratur dan terus
menerus untuk perumusan kebijakan,
perencanaan, penentuan tindakan, danevaluasi
program bidang pangan dan gizi

Dilakukan melalui kegiatan analisis situasi


pangan dan gizi yang didasarkan pada data
laporan rutin yang tersedia, atau berdasar hasil
survei-survei khusus
SIFAT WASPADA

INFORMASI YANG DIHASILKAN DAPAT


BERSIFAT:

- SEBAGAI WARNING ATAU PERINGATAN


DINI TTG KEMUNGKINAN TERJADI SUATU
MASALAH
- SEBAGAI INFORMASI UTK MEMPERTAJAM
KEBIJAKAN, PERENCANAAN PROGRAM,
DAN EVALUASI
OBYEK KEWASPADAAN:
PANGAN DAN GIZI
SISTEM INI BEKERJA UTK MENGHASILKAN
INFORMASI YANG BERKAITAN DENGAN
SITUASI PANGAN DAN GIZI, MELIPUTI:

- KETERSEDIAAN PANGAN DI MASYARAKAT


- AKSES KELUARGA KE PANGAN
(KETERSEDIAAN PANGAN DI
KELUARGA)
- PENYERAPAN PANGAN (STATUS GIZI )
- FAKTOR FAKTOR PENYEBAB
TUJUAN SKPG

Tujuan Umum :

Menyediakan informasi secara berkesinambungan


tentang keadaan pangan dan gizi masyarakat dan
faktor-faktor yang mempengaruhinya, sebagai dasar
bagi para pengambil kebijakan dalam merencanakan
dan mengelola program yang terkait dengan upaya
meningkatkan perbaikan konsumsi makanan
dan status gizi penduduk .
Tujuan Khusus :

1. memberikan gambaran situasi pangan dan gizi.


2. menyediakan informasi faktor-faktor dan penyebab
kerawanan pangan
3. memberikan rekomendasi kebijakan bagi
pengambilan keputusan
4. meningkatkan kemampuan aparat dalam
memprediksi kecenderungan yang terjadi saat ini
dalam memperkirakan perubahan keadaan
pangan dan gizi yang akan datang.
5. memantau pelaksanaan program pangan dan gizi
serta menilai efektivitas dampak SKPG.
Kaitan antara Penyediaan Informasi SKPG dan
Pemanfaatannya untuk Tindakan

PENYEDIA INFORMASI
(SKPG)

- Penyajian informasi
- Diseminasi
- Advokasi
- Pengumpulan data
- Analisis data (pemetaan,
peramalan & pengamatan

- Pengambilan keputusan
- Perumusan kebijakan
- Perencanaan program
Tindakan intervensi:
- Darurat
- Jangka pendek
- Jangka panjang
PEMANFAATAN
INFORMASI OLEH
PELAKSANA PROGRAM
LINTAS-SEKTOR
KOMPONEN SKPG

Sistem ANALISIS Penyebaran


Informasi BERKALA informasi
Dini SIDI SITUASI PG (JIPG)

Kewaspadaan dini terhadap Perencanaan program Penyebaran informasi


perubahan situasi pangan pangan dan gizi jangka pangan dan gizi bagi
dan gizi menengah dan panjang pihak yang terkait
TUJUAN
1. Menyediakan informasi untuk PERAMALAN
tentang kemungkinan kejadian masalah
pangan dan gizi di masyarakat

2. Menyediakan informasi hasil PEMANTAUAN


tentang perubahan situasi yang berkaitan
dengan masalah pangan dan gizi
KARAKTERISTIK SISTEM ISYARAT DINI
SIDI mampu menyediakan informasi berupa peringatan
tentang akan terjadinya kondisi kerawanan pangan di
tingkat wilayah tertentu yang bukan hanya dini (early),
tetapi juga tepat waktu (timely warning).
SIDI mampu menyediakan informasi tentang alternatif
keputusan dan tindakan yang tepat sasaran dan tepat
waktu, untuk mencegah atau mengurangi akibat atau
dampak kerawanan pangan.
SIDI merupakan sistem yang lintas sektoral yang
menuntut komitmen dan konsistensi dalam proses dan
operasionalisasi sistem, baik sebagai penyedia data
maupun pengguna informasi yang dihasilkan
KEGIATAN SIDI PROSES TINDAKAN
Bila ada Indikasi)
PERAMALAN
1. Lakukan Pengamatan
(Ketersediaan
konsumsi RT
Pangan)
2. Rekomendasikan
untuk Pencegahan
PEMANTAUAN 1. Lakukan Invesitigasi
(Pertumbuhan untuk Konfirmasi
Balita) 2. Informasikan untuk
Penanggulangan
PEMANTAUAN
1. Lakukan Invesitigasi
(Indikator Sosek:
untuk Konfirmasi
dari laporan)
2. Informasikan untuk
Penanggulangan
PENGAMATAN
1. Lakukan Invesitigasi
(Indikator Lokal/
untuk Konfirmasi
Gizi Buruk/Kasus
2. Informasikan untuk
kelaparan)
Penanggulangan
6. Daya beli keluarga 2. Harga pangan 1. Ketersediaan pangan
di masyarakat

Distribusi
5. Pendapatan 7. Ketersediaan pangan keluarga
keluarga
3. Tingkat pendidikan

11. Jumlah ART


4. Kesempatan

Produksi/impor bahan pangan


STATUS
kerja

GIZI

9. Kebersihan lingkungan, 10. Akses ke pelayanan


higiene perorangan kesehatan

8. Pola Asuh/Perawatan Ketersediaan Pelayanan


anggota keluarga kesehatan
JENIS DATA DAN SUMBERNYA
INFORMASI JENIS DATA SUMBER DATA

1. Status Gizi Jumlah balita gizi kurang PSG/Bulan penim-bangan -


Dinkes

2. Status pertum- SKDN dan BGM - Posyandu Laporan SKDN


Buhan balita Dinkes

3. Bayi BBLR Jml. bayi lahir dgn berat < 2500 Kohor bayi Dinkes/Puskesmas
gram
4. Ketersediaan Konsumsi energi & Protein PKG Dinkes
Pangan keluarga keluarga
5. Penyakit infeksi Jumlah kejadian diare, campak, Laporan penyakit
ispa Dinkes/Puskesmas
6. Keadaan Sosek Jumlah KK miskin Daftar KK miskin BKKBN/BPS
INFORMASI JENIS DATA SUMBER DATA

7. Daya beli Sebaran penduduk menurut BPS


jns pekerj.

8. Pendidikan Sebaran penduduk BPS dan Diknas/BKKBN


menurut pendid.

9. Produksi a. Perkiraan Dinas pertanian tanaman


tanaman pangan produksi pangan
pokok b. Luas lahan
produktif
c. Luas tanam
d. Luas kerusakan
e. Luas panen

10. Ketersediaan Jumlah berbagai Dinas peternakan/


Protein hewani jenis ternak perikanan
INFORMASI JENIS DATA SUMBER DATA

11. Sarana pelaya- a. Jml. Puskesmas Statistik Kesehatan Dinkes


nan kesehatan b. Jumlah BP
c. Jumlah Polindes
d. Jml. Tenaga
medis/paramedia
e. dll.

12. Kesling Jml. Keluarga dgn Dinkes


sarana JAGA yang
memadai

13. Sarana air Jml. Keluarga yang Dinkes - PU


Bersih (SAB) menggunakan sarana air
bersih
INFORMASI JENIS DATA SUMBER DATA

14. Demografi Jml. Penduduk menurut BPS


umur dan jenis kelamin

15. Impor bahan Jumlah bahan mkn Dolog


makanan pokok pokok yang masuk

16. Tingkat keter- Neraca Bahan Makanan Diperta TP dan BPS


sediaan bahan (NBM)
makanan kabupaten

17. Kondisi Rumah Status rumah sehat PKK

18. InsMas Jumlah dan jenis lembaga KPM


kemasy.
Pemantauan/Peramalan situasi pangan dan gizi dan
faktor-faktor yang berkaitan (SIDI)
90

T-1 T-2
Kewaspadaan untuk Tindakan segera
pencegahan memburuknya keadaan

Analisis Analisis
situasi pangan situasi pangan
dan Gizi dan Gizi
Implementasi Program
Pangan dan Gizi

Dan Dan
Faktor penyebab Kebijakan dan Perencanaan Faktor penyebab
Program
Pangan dan Gizi,
dan Evaluasi
Bagan Organisasi Pelaksanaan SKPG

SISTEM RUTIN/ PIMPINAN DAERAH TINGKAT


BADAN KOORDINASI
INSTITUSI TERKAIT ADMINISTRASI

GUBERNUR PROVINSI

DKP
SKPG/
UNIT ANALISIS

BUPATI/
KABUPATEN
WALIKOTA
DKP

SKPG/
UNIT ANALISIS

CAMAT KECAMATAN

DKP

SKPG/ DESA
UNIT ANALISIS KEPALA DESA/
KELURAHAN
Pelaporan/Rekomendasi
Umpan Balik
Kalender SKPG

Kegiatan dalam SKPG dilakukan sepanjang


tahun.
Kegiatan pemetaan dilakukan setiap tahun untuk
perencanaan.
Kegiatan peramalan dan pengamatan dilakukan
sepanjang tahun untuk tindakan segera dan
jangka pendek jika hasil analisis mengisyaratkan
akan terjadi gangguan ketersediaan pangan dan
masalah gizi.

Anda mungkin juga menyukai