Anda di halaman 1dari 17

DISTRESS

PERNAPASAN
Dr.Ari.L.Runtunuwu,Sp.A
DEFINISI
DISTRES PERNASAN adalah suatu kondisi
fisiologik yang abnormal, dapat dikenali
dengan adanya peningkatan kerja napas,
dimana penderita berupaya memperbaiki
pertukaran gas yang menurun dalam paru-
paru serta mempertahankan oksigenasi dan
ventilasi.
EPIDEMIOLOGI
Suatu masalah utama dalam kegawatan
pediatri
Angka kematian bervariasi tergantung
etiologi
Insidens anak 2 bulan-21 tahun
2/3 dari kasus terjadi pada anak >1 tahun
(neonatus)
ETIOLOGI
Defek dinding toraks : fail chest, kelemahan otot, (sindroma Gullian Barre, miastenia
gravis)
Kolaps Paru : pneumotoraks, hisrotoraks, atelektasis.
Hilangnya fx parenkim Paru : Oedem Paru, Aspirasi
Penyakit saluran Napas : obstruksi saluran napas atas (epiglotis), obstruksi saluran
napas bawah (asma, bronkiolitis)
Penyakit Pembuluh darah paru : emboli paru akut, emboli kecil berulang.
Kelainan Jantung bawaan : VSD, hipertensi Pulmonal, tetralogi Falot.
Akibat tenggelam : ggn kontrol ventilasi hipoventilasi & apneu
Akibat Keracunan : timbul depresi susunan saraf pusat, kejang dan kadang-kadang
aspirasi cairan lambung
Akibat Luka Bakar : trauma panas sendiri atau akibat tjd Pneumonia Sekunder
Infeksi oleh RSV (Respiratory synsitial virus) : menifestasi awal Bronkiolitis &
Pneumonia
Lain-lain : pleuritis, asidosis metabolik, neurogenik, psikogenik.
PATOFISIOLOGI

Mekanisme timbul ggn tgantung Keadaan & Penyakit yg menimbulkannya.

a) Penyakit Primer Paru


Tdpt 2 mekanisme dasar - Obstruksi saluran napas
- Konsolidasi / Kolaps Alveolar (oedem alveolar,
atelektasisalveoli yg bfungsi u/ ventilasi da perfusi
akan bkurang!!
b) Penyakit Primer Kardiovaskular
Mempengaruhi ptukaran udara paru tutama melalui efeknya pada aliran darah
kapiler paru (mis. Tetralogi Falot, stenosis Pulmonal, cardiac output rendah
hipoksemia & hiperkapnea.
PATOFISIOLOGI
c) Penyakit Primer Sistem Saraf
Menyababkan 3 keadaan 1. hilannya kontrol respirasi secara sentral
2. penyakit saraf perifer
3. kelainan yg menimbulkan kejang lama

d) Penyakit Primer Otot


Mistenia gravis, dermatositis muskular distrofi dapat menyebabkan pekapasitas
vital dan akhirnya terjadi Distres Pernapasan.
MANIFESTASI KLINIS
Bervariasi tergantung
1. Penyakit Primernya
2. Adanya penyakit penyerta
3. Tingkat Distres Pernapasan tersebut.
Anak dengan ancaman gagal napas akibat penyakit paru didahului oleh
distres pernapasan yg ditandai oleh napas cepat, penggunaan otot
pernapasan tambahan, reraksi dinding dada, cuping hidung
Bayi dan Anak dgn risiko henti napas biasanya dimulai dengan tanda-tanda:
1. Pe frek. napas, pe usaha napas, menya suara napas
2. Pekesadaran atau respon thdp nyeri
3. Tonus otot rangka yang lemah
4. Sianosis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Analisis gas darah mengetahui oksigenasi, ventilasi dan
keseimbangan asam basa.
Yang dinilai : PaO2, PaCO2, saturasi O2 dan pH darah.
Pencitraan menampilkan struktur rinci jaringan, namun sangat mahal.
Tes Fx Paru bermanfaat untuk mengevaluasi penderita dengan
penyakit kronik.
Pulse Oximetry mengukur presentase Hb yg tersaturasi dengan
Oksigen.
- saturasi > 94% = O2 darah Normal
- saturasi 94% = indikator pemberian O2
- saturasi < 90% dengan O2 100% = keadaan gagal napas
Pemeriksaan lain EEG, ekokardiografi,bronkoskopi, darah lengkap,
kultur darah, pemeriksaan neurologis dan sebagainya.
DIAGNOSIS
DISTRES PERNAPASAN

Singkirkan penyebab non-respiratorius

Penyakit Respiratous dengan

Stridor Mengi (wheezing) Merintih Takipneu

- Singirkan - Singkirkan benda - Pneumonia - Pneumonia


benda asing - Efusi pleura - Pneumotoraks
asing - Bronkiolitis akut - Pneumotoraks - Semua kondisi yang
- Croup - Asma akut telah disebutkan
- Epiglotitis - Aspirasi sebelumnya
- Difteri Pneumonia
- Anafilaksis
DIAGNOSIS
Distres pernapasan didahului gejala-gejala panas,
batuk dan yang kemudian disertai sesak napas
akut.
Riwayat kebakaran & riwayat kecelakaan trauma
/ keracunan CO2 distres pernapasan.
Suara napas me+ keredupan pd perkusi efusi
pleura / ada massa di rongga dada
Stridor obstr. Saluran napas bagian atas
Ekspirasi memanjang + wheezing obstr. Sal
napas bawah.
DIAGNOSIS
Tahap-tahap penilaian penderita :
Segitiga Penilaian Pediatrik (P.A.T = Pediatric Asessment Triangle)
Penilaian dilakukan dengan melihat dan mendengar saja tanpa memegang anak.

Distres pernapasan Kegagalan Pernapasan

Penampilan Kerja Napas Penampilan Kerja Napas

(sadar, (takipneu, (kesadaran me) (takipneu,


gelisah) retraksi) bradipneu, retraksi
dgn volume tidal
rendah)
Sirkulasi
Sirkulasi
(perfusi normal / buruk)
(perfusi normal)
DIAGNOSIS BANDING

Pneumonia
Asma Bronkial
Bronkiolitis
Obstruksi saluran napas atas
Efusi Pleura
Oedem Paru
Aspirasi
Pneumotoraks
Asidosis Metabolik
Kelemhan otot penapasan
Flail Chest
PENATALAKSANAAN
a. Posisi posisi nyaman
jangan ubah posisi penderita karena dapat memperburuk
keadaan.

b. Oksigen dan humidifikasi - O2 adalah keharusan!!


- O2 diberikan dalam keadaan yang
lembab dan hangat.

c. Pengisapan lendir

d. Pemberian cairan yg cukup

e. Fisioterapi dada utk membantu pengeluaran lendir dari saluran


napas dengan cara menepu-nepuk dada (chest
clapping), vibrasi, hiperventilasi dan paturan posisi
tubuh.
PENATALAKSANAAN
f. Antibiotika jika ada infeksi. Cth. Sefalosporin atau gol. Ampisilin
(dikombinasikan dgn aminoglikosida)

g. Obat-obat - Kortokosteroid
- Bronkodilator
- Simptomatik

h. ECMO (Extracorporeal membrane oxygenation) anak dengan


harapan hidup
tidak mungkin lagi
dengan terapi
konvensional.
KOMPLIKASI
Paru-paru : emboli paru, barotrauma, fibrosis paru,
komplikasi sekunder.
Sistem kardiovaskuler : hipotensi, pecurah jantung,
aritmia dan pericarditis.
Saluran pencernaan : perdarahan dan distensi
lambung, ileus, diare dan pneumoperitoneum, stres
ulcer.
Infeksi : inf.nosokomial (pneumonia, ISK, sepsis)
Ginjal : GGA, dan ggn elektrolit.
Nutrisi : distensi abdomen dan diare
PROGNOSIS
Beberapa faktor yang menentukan prognosis yaitu :

Kadar O2 dan CO2 dalam darah makin rendah kadar


O2 / makin tinggi kadar CO2 makin buruk prognosis.

Lamanya proses terjadi makin lama makin buruk

Cepat lambatnya terjadi kelainan dlm darah.

Ada tidaknya Penyakit Primer, komplikasi, fasilitas dan


kecukupan tenaga medis.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai