Mikrobiologi Klinik
Diagnostik mikrobiologi
Pasien
Laboratorium
Mikrobiologi
Diagnosis
Diagnostik mikrobiologi
Metode Mikroskopik
Metode Kultur
Metode Serologik
Metode Molekuler
Direk mikroskopi
Mikroskopi cahaya
Preparat tidak tercat
Pewarnaan : - sederhana (Simple stains)
- Gram
- Giemsa
- Ziehl-Neelsen
- India ink ; dll.
Immunoflouresens
Elektronmikroskopi
Pewarnaan Gram
Pewarnaan mikroorganisme tergantung pada
struktur dinding sel
Sensitifitas rendah (>100,000 organisme / ml
dibutuhkan untuk deteksi bakteria)
Berguna untuk pemeriksaan spesimen yang
steril
Pewarnaan Ziehl-Neelsen
Identifikasi organisme yang tahan asam
(BTA)
Mycobacteria memiliki dinding yang kaya
lipid dan menahan zat warna merah
Jumlah organisme yang terbatas adalah BTA
Immunofluoresens
Direk
deteksi antigen dengan menggunakan
antibodi berlabel fluoresens
sensitif dan spesifik
Digunakan untuk diagnosis infeksi Virus,
Chlamydia, Legionella, Treponema
pallidum, Giardia, Pneumocystis
Indirek
deteksi antibodi
Elektron-mikroskopi
Teknik diagnostik yang penting
untuk banyak infeksi virus
Kultur
Digunakan dalam diagnosis bakterial, fungal,
viral, parasitik
Terutama untuk diagnosis bakterial
Kultur pada media cair
Kultur pada media agar padat
Tipe spesimen
Darah, cairan liquor (CSF), swabs, fluid sputum, urine
Kultur Darah
Continuous bacteraemia
Low level (1-30 bacteria/ml)
Volume is the major determinant of yield
Kontaminasi
Serologi
Tergantung yang akan dideteksi baik antibodi dan
atau antigen dalam serum pasien
Deteksi Antigen berguna dalam diagnosis infeksi
Deteksi Antibodi mungkin lebih lambat
IgM vs IgG
Presipitasi
Aglutinasi
Fiksasi komplemen (Complement fixation -CFT)
Radioimmunoassay (RIA)
Enzyme immunoassays (EIA)
Teknik Molekuler
Untuk deteksi baik RNA maupun DNA
Western blotting deteksi protein
Southern blotting deteksi DNA
Polymerase chain reaction deteksi DNA
atau RNA
Koleksi spesimen
Diagnosis Diferensial
Tempat Steril Vs non steril
Steril, misal darah, cairan liquor
Non steril, misal usap tenggorok, usap
kulit, dahak
Investigasi
urinalysis
Pemeriksaan mikroscopik
kultur
Diagnosis pneumonia
Kultur darah
Spesimen traktus respiratorius
dahak, bronchoalveolar lavage
Serologi
akut/konvalesen
Teknik molekuler
Diagnosis sepsis
kulit /jaringan lunak
Kultur darah
Usap kulit / jaringan lunak
Biopsi
Diagnosis bakteremia
Kultur darah
PENANGANAN SPESIMEN
PEMERIKSAAN
MIKROBIOLOGIS
PENANGANAN SPESIMEN
PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGIS
Meliputi Tatacara :
Pengambilan
Penampungan
Penyimpanan
Pemberian label
Pengiriman
spesimen
Tujuan :
Spesimen yang diperiksa tidak dicemari
oleh bakteri lain
Adanya bakteri di dalam spesimen tidak
mati karena kesalahan penanganan sebelum
diperiksa
TINDAKAN
SPESIMEN URIN
Urin kateter
Urin porsi tengah (Clean Catch Urine)
Urine Sitoskopi (Bilateral Urethral Catheter)
Urin Aspirasi Suprapubik
Urin Bilasan Kandung kemih (Bladder Washout)
Urin Kandung kemih ileal (Ileal Conduit Urine)
URIN KATETER
PEMILIHAN
Pemakaian kateter berisiko memasukkan
bakteri ke dalam kandung kemih
Jangan menggunakan urin dalam kantung
plastik (Bed side Catheter bag)
Sebaiknya dihindari urin dari kateter
indwelling yang telah lama dipasang
Pada kateter indwelling sebaiknya urin
diambil melalui tempat khusus pada kateter
PENGAMBILAN SPESIMEN
Bahan yang dibutuhkan :
Semprit isi 10 ml dan jarum suntik nomor
21
Kapas alkohol
PENGIRIMAN
Segera periksa dalam 30 menit; atau taruh
dalam almari es dan paling lama 24 jam
CATATAN
Tidak perlu melepas kateter dari Catheter bag
Penderita dengan Indwelling Catheter
biasanya terjadi kolonisasi bakteri dalam 48-72
jam
Pada anak-anak, pengambilan terbaik adalah
dengan pungsi supra pubik
Aliran pertama urin harus dibuang untuk
mengurangi bakteri pencemar
PEMILIHAN
Dianjurkan urin pagi hari; buang 1/3 aliran
urin pertama
PENGAMBILAN
Bahan yang dibutuhkan :
Botol / tabung steril bertutup ulir
Sabun medis; pemakaian antiseptik /
desinfektan bisa mengakibatkan iritasi dan
mengganggu pertumbuhan bakteri
Kasa
Akuades / air
CATATAN
Pada anak-anak bisa menggunakan
Pediatric bags, namun harus segera
diperiksa
Spesimen rutin tidak bisa untuk
pemeriksaan anaerobik
Cara ini bisa untuk anak usia di atas 3 tahun
Tidak boleh menggunakan Disposable
diapers
URIN SITOSKOPI
PEMILIHAN
Cara ini terbebas dari pencemar urethra dan
perineum
Diutamakan untuk anak; atau pemeriksaan
anaerobik
PENGAMBILAN SPESIMEN
Bahan yang dibutuhkan :
Desinfektan kulit
Anestesi lokal
Semprit isi 10 ml dan jarum nomor 22
Botol steril bertutup ulir
PENGIRIMAN
Segera periksa dalam 30 menit; atau taruh
dalam almari es dan paling lama 24 jam
CATATAN
Pemeriksaan anaerobik hanya atas
permintaan
Pada anak-anak, tempat tusukan adalah 1-2
cm di atas simpisis pubis; dan jumlah urin 5
ml sudah cukup
Pengambilan saat kandung kemih kosong,
bahaya terjadi salah arah ke rongga
peritonium
CARA PENGAMBILAN
Pasang Indwelling Catheter
Tampung urin kateter; taruh dalam almari es
Bilas kandung kemih dengan larutan neomisin 0.10.2% (beberapa praktisi menambahkan Bovine
fibrinolisin). Biarkan selama 30 menit
Bilas kandung kemih dengan 2 liter akuades steril;
dan tuntaskan isi kandung kemih
Tampung urin tiap interval 10 menit.
Beri label dengan nomor yang berurutan
SPESIMEN DARAH
SPESIMEN GENITAL
PEMILIHAN
Ambil cairan vesikel atau dasar luka
Bisa juga endoserviks atau dinding vagina
PENGAMBILAN SPESIMEN
Bahan yang dibutuhkan :
Sistem transpor virus
Swab steril; jangan menggunakan swab
ujung kalsium alginat
Semprit tuberkulin dan jarum tuberkulin
nomor 26
Pisau (Scalpel blade)
PENGIRIMAN
Masukkan almari es suhu 4-8C; jangan
suhu beku
Swab dimasukkan ke dalam sistem transpor
virus
Jangan menggunakan medias transpor
untuk bakteri
PEMILIHAN SPESIMEN
Pada laki-laki, urethra adalah tempat
tersering pengambilan spesimen untuk
biakan
Bersihkan flora di sekitar lubang urethra luar
Spesimen pilihan adalah nanah yang keluar
dari urethra; atau hapusan sampai masuk
kira-kira 2 cm ke dalam urethra
PENGAMBILAN SPESIMEN
Bahan yang dibutuhkan :
Swab urogenital (Urogenital swab)
Medium transpor
Gelas obyek untuk sediaan hapusan guna
pewarnaan bakteri
PENGIRIMAN
Segera kirim ke laboratorium
Jangan dimasukkan ke dalam almari es /
suhu dingin
CATATAN
Diagnosis Neisseria gonorrhoeae dan pengecatan
Gram pada laki bisa diambil dari urethra
Pengecatan Gram pada wanita, nilainya rendah
karena banyak flora yang bentuknya sama
Neisseria gonorrhoeae cepat mati pada suasana
nutrisi tidak kaya, lingkungan dingin dan suasana
rendah CO2
Pada uretritis, permintaan Neisseria gonorrhoeae
biasanya disertai pula permintaan Chlamydia
PEMILIHAN SPESIMEN
Swab tidak dianjurkan untuk mengumpulkan spesimen guna
diagnosa infeksi media otitis. Ketika menggunakan swab,
saluran pendengaran bagian luar mengkontaminasi spesimen
tersebut, menjadikan interpretasi klinis sulit dan menyesatkan
Spesimen sebaiknya berasal dari aspirat gendang telinga
(membrana tympani). Cairan yang berasal dari telinga bagian
dalam menunjukkan proses infeksi, bukan yang berasal dari
telinga bagian luar
Suatu swab kecil hanya bisa digunakan bila gendang telinga
telah pecah dan cairannya dapat dikumpulkan
Diagnosis biasanya dibuat secara klinis
Tindakan Tympanocentesis sangat menyakitkan dan hanya
dilakukan pada anak-anak dan pada pasien dengan otitis media
yang kronis yang tidak bereaksi terhadap pengobatan
PENGAMBILAN SPESIMEN
Bahan yang dibutuhkan :
Myringotome
Spekulum telinga
Pinset telinga
Suntikan dan jarum
Perlengkapan anestesi
Swab dan antiseptik
PENGIRIMAN
CATATAN
Ambil sampel infeksi telinga luar (otitis
eksterna) sesudah saluran telinga dicuci
dengan antiseptik dan bersihkan dengan
salin. Ambillah sampel dari saluran telinga
beberapa menit sesudah pembersihan dengan
melakukan swab di atas lesi
Tympanocentesis tidak sering dilakukan,
tetapi merupakan metode pilihan untuk
mendapatkan spesimen yang dikultur
INFORMASI UMUM
Saluran Nafas Atas :
Faringitis
Laringitis
Epiglotitis
Sinusitis
Faringitis
Kasus akut biasanya karena Streptococcus haemolyticus
Biakan Neisseria gonorrhoeae dilakukan hanya atas
permintaan khusus. Bakteri ini cepat mati pada suhu
dingin. Pengecatan Gram tidak bernilai untuk spesimen
faring
Biakan Corynebacterium diphtheriae diambil dari
rongga hidung posterior (Posterior nares) dan faring
posterior (Posterior pharynx)
Untuk diagnosis virus, dibutuhkan swab pada tenggorok
dan dimasukkan dalam media transpor khusus virus
Laringitis
Terutama disebabkan virus, seperti virus
Influenzae, Respiratory Syncytial Virus,
virus Parainfluenzae dan Adenovirus
Spesimen bisa berupa swab atau bilasan
rongga hidung (Nasal washing)
Epiglotitis
Tidak dianjurkan spesimen tenggorok,
karena saat pengambilan bisa berakibat
obstruksi total karena rangsangan epiglotis
Spesimen pilihan adalah biakan darah
Sinusitis
Jangan menggunakan swab
Spesimen pilihan adalah aspirasi sinus
melalui rongga hidung yang telah
didesinfeksi
JENIS SPESIMEN
1. Bilasan Bronkhoskopi (Bronchoscopy
Bronchial Washing)
2. Spesimen hidung (Nasal spesimen)
3. Spesimen nasofaring
4. Sputum
5. Aspirasi trakheal
6. Aspirasi transtrakheal
7. Sepsimen tenggorok
BILASAN BRONKHOSKOPI
BRONKHIAL /
BRONKHOALVEOLAR / PARU
PEMILIHAN SPESIMEN
Pengambilan spesimen melalui
bronkhoskopi
Spesimen diambil langsung dari saluran
nafas bawah
Sebelum dilakukan pengambilan spesimen
bilasan, sebaiknya dilakukan dahulu
penyikatan (Bronchial brushing)
PENGAMBILAN SPESIMEN
Bahan yang dibutuhkan :
Lidokain 2%
Larutan PZ steril atau Ringer Laktat
Bronkhoskop lubang ganda dengan dilengkapi
kateter ganda
Botol penampung spesimen; yang khusus adalah
botol Lukens (Lukens trap)
Semprit isi 20 ml
Sikat sitologis
Silokain jelly 4%
Bilasan Bronkhial
Pasang botol Lukens pada bronkhoskop
Masukkan 10 ml PZ steril
Hisap lagi PZ; maka akan ikut bahan
terlarut
Tutup botol Luken dan segera kirim ke
laboratorium
Bilasan Bronkhoalveolar
Cara ini bermaksud mendapatkan sel dan bilasan dari saluran
yang lebih sempit; yang tidak dapat dicapai dengan
bronkhoskopi
Pasang botol isi 70 ml pada bronkhoskop
Masukkan 100 ml PZ steril secara bertahap; setiap tahap 20 ml.
Pada anak-anak, adalah 1-2 ml per kilogram, maksimal 10 ml
Setelah 1/3 atau isi PZ dimasukkan, ganti botol isi 70 ml
dengan botol isi 40 ml
Beri label botol 1 (70 ml); botol 2 (40 ml) dan bawa ke
laboratorium. Atau ambil secara aseptik, setial botol 10 ml,
taruh dalam tabung dan bawa ke laboratorium
PENGIRIMAN
Jangan dimasukkan suhu dingin
Segera bawa ke laboratorium
CATATAN
Perhatian bahwa bius lokal bisa menurunkan viabilitas
bakteri
Isi spesimen pada sikat sitologi hanya 0.001 ml; jadi harus
segera dibiakkan agar bakteri tidak mati
Metode pengambilan spesimen ini perlu ketrampilan
tinggi, harus dilakukan oleh ahlinya
Kebanyak biakan bronkhoskopi tidak perlu biakan
anaerobik
Biakan bronkhoalveolar biasanya dilakukan setelah biakan
sputum sudah ada hasilnya. Untuk analisis kuantitatif,
bilasan bronkhoalveolar lebih sahih dibanding sputum
PEMILIHAN
Spesimen pilihan adalah swab yang
dimasukkan 1 cm ke dalam hidung
Jika ada lesi di hidung, perlu hapusan
sampai tepi lesi
PENGAMBILAN SPESIMEN
Bahan yang dibutuhkan :
Swab dan media transpor
Spekulum hidung (tidak selalu)
PENGIRIMAN
Segera bawa ke laboratorium
Jangan dimasukkan ke dalam almari es
CATATAN
Biakan lubang hidung anterior tanpa lesi, hanya
diperuntukkan Staphylococcus spp. Dan
Streptococcus -haemolyticus; kecuali ada
permintaan khusus, seperti difteri
Biakan hidung tidak mencerminkan infeksi di sinus,
telinga tengah dan saluran nafas bawah
Tidak diperuntukkan biakan anaerobik
Untuk deteksi pengidap (Carrier) MRSA, perlu
pengambilan spesimen 3 hari berturut-turut,
sebelum dinyatakan negatif
SPESIMEN NASOFARING
PEMILIHAN
Hindari pencemar dari hidung dan mulut
Pengambilan spesimen dengan swab, bisa
dilakukan di hidung atau tenggorok
PENGAMBILAN SPESIMEN
Bahan yang dibutuhkan :
Spekulum hidung (tidak harus)
Swab steril dan media transpor
Jika curiga batuk rejan, sediakan media
transpor Regan-Lowe
Cara pengambilan :
Bersihkan eksudat dan sekret dari lubang hidung luar
Pasang spekulum hidung
Masukkan swab ke lubang hidung atau tenggorok
(nasofaring)
Putar swab dan biarkan 10-15 detik
Keluarkan swab dan masukkan ke dalam media transpor
Jangan dimasukkan suhu dingin
Pada anak-anak, bisa dilakukan aspirasi nasofaring.
Dipergunakan kateter masuk melalui hidung sampai
nasofaring sampai ada tahanan, kemudian tarik 1-2 cm; dan
hisaplah dengan semprit
CATATAN
Biakan lubang hidung anterior tanpa lesi, hanya
diperuntukkan Staphylococcus spp. Dan
Streptococcus -haemolyticus; kecuali ada
permintaan khusus, seperti difteri
Biakan hidung tidak mencerminkan infeksi di sinus,
telinga tengah dan saluran nafas bawah
Tidak diperuntukkan biakan anaerobik
Untuk deteksi pengidap (Carrier) MRSA, perlu
pengambilan spesimen 3 hari berturut-turut,
sebelum dinyatakan negatif
SPESIMEN NASOFARING
PEMILIHAN
Hindari pencemar dari hidung dan mulut
Pengambilan spesimen dengan swab, bisa
dilakukan di hidung atau tenggorok
PENGAMBILAN SPESIMEN
Bahan yang dibutuhkan :
Spekulum hidung (tidak harus)
Swab steril dan media transpor
Jika curiga batuk rejan, sediakan media
transpor Regan-Lowe
Cara pengambilan :
Bersihkan eksudat dan sekret dari lubang hidung luar
Pasang spekulum hidung
Masukkan swab ke lubang hidung atau tenggorok
(nasofaring)
Putar swab dan biarkan 10-15 detik
Keluarkan swab dan masukkan ke dalam media transpor
Jangan dimasukkan suhu dingin
Pada anak-anak, bisa dilakukan aspirasi nasofaring.
Dipergunakan kateter masuk melalui hidung sampai
nasofaring sampai ada tahanan, kemudian tarik 1-2 cm; dan
hisaplah dengan semprit
PENGIRIMAN
Segera kirim ke laboratorium
Jangan dimasukkan ke almari es
CATATAN
Spesimen ini terutama untuk diagnosis
pengidap Meningococcus dan infeksi batuk
rejan
SPUTUM
PEMILIHAN
Sputum kurang baik untuk mencari penyebab
pneumonia. Spesimen terbaik untuk pneumonia
adalah darah, bilasan bronkhial dan aspirasi
trakheal
Sekret saluran nafas bawah harus dikonfirmasi
dengan tidak adanya lekosit jumlah besar, dan
tidak adanya epitel. Adanya epitel menunjukkan
banyak pencemar dan flora orofaring
Spesimen terbaik adalah sputum pagi hari
PENGAMBILAN SPESIMEN
Bahan yang dibutuhkan :
Botol / penampung steril bertutup ulir dan
mulut lebar
PENGIRIMAN
Segera kirim ke laboratorium
Jika pemeriksaan dilakukan lebih 2 jam,
bisa ditaruh dalam almari es.
CATATAN
Untuk diagnosis jamur atau bakteri tahan asam
(Mycobacterium spp.), lakukan pengambilan
spesimen tiap pagi, selama tiga hari berturut-turut
Tidak diperuntukkan pemeriksaan anaerobik
Bisa dilakukan pemeriksaan langsung dengan
PELACAK DNA
Untuk anak-anak, sering menggunakan spesimen
aspirasi trakhea
ASPIRASI TRAKHEA
PEMILIHAN
Kurang dianjurkan untuk diagnosis
pneumonia
Spesimen diambil dari lubang trakheostomi
atau kateter endotrakheal
PENGAMBILAN
Bahan yang dibutuhkan :
Kateter polietilen
Semprit isi 20 ml
PENGIRIMAN
Segera kirim ke laboratorium
Jangan dimasukkan suhu dingin
CATATAN
Pada trakheostomi, biasanya sudah ada
kolonisasi bakteri negatif Gram, karen aitu
harus hati-hati dalam menilai penyebab
pneumonia
Jangan terlalu banyak pengenceran dengan
PZ
ASPIRASI TRANSTRAKHEAL
PEMILIHAN
Cara ini adalah cara operatif bedah; karena itu
harus dilakukan oleh tenaga terampil
Cara ini dilakukan jika :
Sulit dengan cara non-invasif
Infeksi kronis
Kemungkinan penyebab anaerobik
Penderita tidak sadar (Commatose)
PENGAMBILAN
Bahan yang dibutuhkan :
Jarum intrakateter (nomor 14) dan kateter
polietilen (nomor 16)
Semprit 20 ml
Obat bius lokal
Alkohol 70% dan Iodium tinctur
CARA PENGAMBILAN :
Bius lokal pada kulit tempat pengambilan
Tusukkan jarum pada membrana Cricothyroid
Masukkan kateter dengan menggunakan jarum
pengarah; arahkan ke trakhea bawah
Tarik jarum
Hisap sekret dengan menggunakan semprit, sampai
sebanyak mungkin bisa dihisap
Jika sekret sedikit, masukkan PZ 2 4 ml untuk
merangsang batuk
PENGIRIMAN
Segera bawa ke laboratorium
Jangan masukkan suhu dingin
Jangan ada udara masuk ke dalam botol,
karena bisa mematikan bakteri anaerobik
CATATAN
Trakhea di bawah laring, normal adalah
steril; kecuali pada penderita paru kronik
atau trakheostomi
SPESIMEN TENGGOROK
PEMILIHAN
Pilih tempat lesi atau radang di tengorok
Kolonisasi bakteri penyebab terutama di
dinding belakang tenggorok dan daerah
tonsil
PENGAMBILAN SPESIMEN
BAHAN YANG DIBUTUHKAN :
Swab / lidi kapas steril; atau yang lebih baik
adalah Swab Dacron atau Kalsium alginat
Spatula penekan lidah
CARA PENGAMBILAN :
Dengan menggunakan spatel, lidah ditekan ke
bawah; lihat daerah radang atau lesi di
dinding belakang tenggorok dan daerah tonsil
Buat hapusan pada daerah radang di dinding
belakang tenggorok dan tonsil
Tarik swab keluar; dan jangan menyentuh
pipi, gusi dan gigi
Masukkan media transpor
PENGIRIMAN
Segera bawa ke laboratorium
Jika > 1 jam, masukkan suhu dingin;
kecuali untuk diagnosis N. gonorrhoeae
CATATAN
Biakan tenggorok juga bisa untuk bakteri lain, seperti
: haemophilus spp., Pneumococcus, Pseudomonas
aeruginosa dan Staphylococcus aureus
Laporan rutin yang diharapkan adalah Streptococcus
-haemolyticus
Haemophilus spp. Terutama dilaporkan pada anakanak; namun bakteri ini bisa sebagai flora normal
anak dan dewasa
Biakan N. gonorrhoeae hanya atas permintaan
Uji kepekaan untuk spesimen tenggorok, biasanya
tidak perlu, kecuali untuk MRSA
SPESIMEN UNTUK
PEMERIKSAAN JAMUR
PEMILIHAN SPESIMEN
Abses
Darah
Cairan tubuh
bakteri
Kulit
Sputum
Jaringan (Tissue)
Urin
Genital
Rambut
Evaluasi laboratorium
Kulit
Kuku
PENGAMBILAN SPESIMEN
Bahan yang dibutuhkan :
Pinset
Skalpel
Alkohol 70%
Tabung bersih, steril atau amplop
Rambut :
Cabut sekurang-kurangnya 10 sampai 12
helai rambut dengan pinset
Simpan dalam sebuah tabung yang bersih
atau amplop kecil
Kulit :
Bersihkan permukaan kulit dengan alkohol
70%
Kerok permukaan kulit pada bagian luka
yang aktif
Kuku :
Bersihkan cat kuku dari kuku yang akan dijadikan
sampel
Bersihkan kuku dengan alkohol 70%
Kumpulkan debris di bawah kuku dan simpan dalam
amplop yang bersih atau tabung gelas
Kerok diluar permukaan kuku
Kumpulkan hasil kerokan dari bagian yang lebih
dalam, daerah di sekitar kuku yang sakit dan simpan
bersama-sama dengan kerokan-kerokan sebelumnya
PENGIRIMAN
Jangan menyimpan spesimen dalam kulkas
Simpan dalam suhu ruangan
SPESIMEN UNTUK
PEMERIKSAAN CHLAMYDIA
PEMERIKSAAN LANGSUNG :
Cara terbaik : Cytobrush
Bisa : swab biasa gosokkan pada tempat
infeksi
Organisme berada di dalam sel epitel
BIAKAN :
Serviks :
Chlamydia menginfeksi epitel Columnar dan
Squamocolumnar di saluran endoserviks
Spesimen diambil dengan swab di dalam
endoserviks, gosok agak keras untuk mendapatkan
sel epitel
Cytobrush : efektif
Masukkan swab dalam media transpor, kocok
keras untuk melepas sel, segera keluarkan swab
Segera simpan -70C
Mata :
Jangan ambil eksudat
Ambil spesimen dengan swab di
konjungtiva
Urethra :
Masukkan swab sejauh 4-6 cm dalam
urethra,
Putar untuk mendapat epitel, dan
Masukkan dalam media transpor,
Kocok keras,
Ambil swab dan
Spesimen disimpan suhu -70C
TERIMA KASIH