Anda di halaman 1dari 31

4 SymCARD 2014

th

Acute Coronary Syndrome


Management
Pendahuluan

Sindrom Koroner Akut (SKA) Meningkatkan angka perawatan dan


Kematian di seluruh dunia
Saat ini Penanganan SKA sudah mengalami banyak kemajuan
dibanding 2 dekade terakhir

Marso SP, et al. Comparison of Myocardial Reperfusion in Patients Undergoing Percutaneous


Coronary Intervention in ST-Segment Elevation Acute Myocardial Infarction With Versus Without
Diabetes Mellitus. Am J Cardiol 2007;100: 206-210
4 thSymCARD 2014
2
Klasifikasi SKA

ESC Guidelines for the management of Acute Coronary Syndrome in patients without
persistent ST Elevation.2011
Nyeri Dada Khas Infark
Nyeri dada Angina Saat Istirahat (>20 Menit)
Nyeri dada angina Pertama Kali (de Nuvo) dengan
tingkatan CCS III
Cresendo Angina
Angina Paska Infark

4 thSymCARD 2014
Elektrokardiografi

The most important


Serial EKG is routinely
Classify ACS
Determine severity and prognosis

4 thSymCARD 2014
Elevasi Segmen ST pada J Point pada 2 lead yg berhubungan
0.25 mV Pada laki-laki dibawah 40th
STEMI 0.2 mV pada laki-laki diatas 40th, or 0.15 mV pada wanita di
lead V2V3 dan/atau 0.1 mV pada lead lainnya

Depresi Segmen ST horizontal/downsloping baru 0.1 mV pada 2 lead


NSTEMI/UAP yg berhubungan
T Inverted 0.1 mV

ESC Guidelines for the management of acute myocardial infarction in patients presenting
with ST-segment elevation. 2011.
4 thSymCARD 2014
Marka Jantung

Pada pasien dg SKA


Peningkatan enzim Troponin
terjadi 4 jam setelah onset
gejala
Troponin dapat bertahan
selama 2 minggu di dalam
darah
Pemeriksaan serial harus
dilakukan dlm 6-12 jam jika
pemeriksaan pertama negatif.
Pemeriksaan CKMB atau
Troponin T sangat bermanfaat
utk mendiagnosis SKA
ESC Guidelines for the management of Acute Coronary Syndrome in patients without
persistent ST Elevation.2012
Bagaimana Penanganan SKA?

4 thSymCARD 2014
Tindakan Umum & Langkah Awal
Tirah Baring (Kelas 1C)

2 Oksigen utk pasien dg Saturasi<95% atau distres nafas(I-C)

Suplemen Oksigen diberikan utk semua SKA dlm 6 jam pertama tanpa mempertimbangkan Saturasi
(IIa-C)

4 Aspirin tanpa salut 160-320 mg pd semua ps yg toleran thdp Aspirin (I-C)

5 Clopidogrel dosis awal 300 mg, dilanjutkan 75 mg/hari(I-C)

5 Suplemen Oksigen diberikan utk semua SKA dlm 6 jam pertama tanpa mempertimbangkan Saturasi (IIa-C)

Anti Iskemik: NTG spray/tab (I-C), Morfin sulfat 1-5 mg IV dpt diulang setiap 10-30 menit (IIa-B)
5
4 thSymCARD 2014
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. Pedoman Tatalaksana Sindrom Koroner Akut.2014
9
Persangkaan SKA

Non Kardiak Angina Stabil (Kronik) Kemungkinan Definitif SKA


SKA

EKG: Normal atau Tanpa Elevasi segmen ST Elevasi segemen ST (STEMI)


atau LBBB Baru
nondiagnostik
Marka Jantung awal:
Normal Perubahan ST dan/atau
Gelombang T
Observasi 12 jam setelah Angina berlanjut
awitan Angina Marka Jantung Positif
Hemodinamik abnormal
Angina tdk berulang Angina berulang,atau
EKG:tdk berubah EKG: perubahan ST
Marka jantung:Normal dan/atau gelombang T Definitif SKA Evaluasi terapi reperfusi
Marka Jantung : positif

NEGATIF POSITIF
Diagnostik: Bukan SKA atau Resiko Diagnosis: Definitif atau sangat Terapi NSTEMI
rendah SKA mungkin SKA

Pemantauan rawat Jalan


4 thSymCARD 2014
Algoritma evaluasi dan tatalaksana SKA
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. Pedoman Tatalaksana Sindrom Koroner Akut.2014
Terapi Reperfusi pada STEMI

4 thSymCARD 2014
Kontra Indikasi Fibrinolitik
Kontraindikasi Absolut Kontraindikasi Relatif
Stroke hemoragik atau stroke yg Transient Ischaemic Attact(TIA) dlm 6
penyebabnya blm diketahui dg awitan bulan terakhir
kapanpun
Stroke iskemik 6 bulan terakhir Pemakaian antikoagulan oral
Kerusakan sistem syaraf sentral dan Kehamilan atau dalam 1 minggu post-
neoplasma partum
Trauma operasi/trauma kepala yg berat Resusitasi traumatik
dalam 3 minggu terakhir
Penyakit perdarahan Hipertensi refrakter (TDS >180 mmHg)
Diseksi aorta Penyakit hati lanjut
Infeksi endokartis
Ultus peptikum yang aktif

4 thSymCARD 2014
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. Pedoman Tatalaksana Sindrom Koroner Akut.2014
Regimen Fibrinolitik untuk Infark Miokard Akut

Agen Dosis Awal Ko Terapi Antitrombotik Kontraindikasi spesifik


Streptokinase (Sk) 1,5 juta U dalam 100 ml Heparin iv selama 24-48 Sebelum SK atau
dextrose 5% atau dlm jam Anistreptase
larutan salin 0,9% dlm
30-60 menit
Alteplase (tPA) Bolus 15mg IV Heparin IV selama 24-48
0,75 mg/kg selama 30 jam
menit, kemudian 0,5
mg/kg selama 60 mrnit
Dosis total tidak lebih
dari 100 mg

4 thSymCARD 2014
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. Pedoman Tatalaksana Sindrom Koroner Akut.2014
Terapi NSTEMI

Anti Penyekat Beta (Beta Blocker) (Kelas I-B)


Iskemik
Nitrat (Kelas I-C)

Calcium Channel Blocker (CCB) (Kelas I-B)

4 thSymCARD 2014
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. Pedoman Tatalaksana Sindrom Koroner Akut.2014
Terapi NSTEMI

Anti Aspirin : dosis loading 150-300 mg, dosis pemeliharaan


75-100 mg
Platelet
Ticagrelor: dosis loading 180 mg,dosis pemeliharaan
2x90 mg
Clopidogrel: Dosis loading 300 mg, dosis pemeliharaan
75 mg/hari

4 thSymCARD 2014
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. Pedoman Tatalaksana Sindrom Koroner Akut.2014
Terapi NSTEMI

Anti Aspirin : dosis loading 150-300 mg, dosis pemeliharaan


75-100 mg
Platelet
Ticagrelor: dosis loading 180 mg,dosis pemeliharaan
2x90 mg
Clopidogrel: Dosis loading 300 mg, dosis pemeliharaan
75 mg/hari

4 thSymCARD 2014
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. Pedoman Tatalaksana Sindrom Koroner Akut.2014
Terapi NSTEMI

Ace Captopril : 2-3 x 6,25-50 mg


Inhibitor
(Mengurangi
remodelling,me
Ramipril : 2,5-10 mg/hari dalam 1 atau 2 dosis
nurunkan angka
kematian pasca-
infark) Lisinopril: 2,5-20 mg/hari dalam 1 dosis

4 thSymCARD 2014
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. Pedoman Tatalaksana Sindrom Koroner Akut.2014
Terapi NSTEMI
Harus diberikan pada setiap pasien SKA (tanpa
Statin kontraindikasi)Anti inflamasi dan stabilisasi Plak (Kelas I-A)

Terapi statin dosis tinggi hendaknya dimulai sblm pasien


keluar RS, target LDL<100 mg/dL (Kelas I-A)

4 thSymCARD 2014
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. Pedoman Tatalaksana Sindrom Koroner Akut.2014
Terapi NSTEMI

Anti Fundaparinuks : 2,5 mg subkutan (Kelas I-A)

Koagulan
(HARUS Enoksaparin : 1 mg/kg,dua kali sehari (Kelas I-B)
DITAMBAHKAN
pd terapi
Antiplatelet
Secepat UFH :Bolus i.v 60 u/g,dosis mak 4000 U, Infus i.v 12 U/kg selama 24-48 jam
Mungkin) dg dosis maksimal 1000 U/jam, Target aPTT 1,5 2x Kontrol (Kelas I-C)

4 thSymCARD 2014
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. Pedoman Tatalaksana Sindrom Koroner Akut.2014
Terapi Reperfusi pada NSTEMI
Rekomendasi Kelas rekomendasi Level
Urgent PCI (<2 jam) Angiography segera I C
dilakukan (<2 jam) pd
pasien dengan:
Angina refrakter
Gagal Jantung
Aritmia ventrikel yg
mengancam
Hemodinamik tdk stabil
Pada pasien dengan Skor I A
Early Invasive GRACE > 140 atau dengan
(<24 jam) paling tidak 1 kriteria
resiko tinggi
Invasive Strategy 1 kriteria resiko tinggi I A
Gejala rekuren
(72 jam setelah
presentasi)
4 thSymCARD 2014
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. Pedoman Tatalaksana Sindrom Koroner Akut.2014
Grace Score

4 thSymCARD 2014
SKA
Anti Platelet Anti Koagulan

Mencegah Trombosis Resiko


Lebih Lanjut Perdarahan

Prognosis Baik Prognosis Buruk


4 thSymCARD 2014
Hubungan Perdarahan dengan Angka Kematian

4 thSymCARD 2014
Terimakasih

4 thSymCARD 2014
20,078 Patients

12,092 Patients

4 thSymCARD 2014
Fondaparinux Significantly Reduced Mortality vs. Enoxaparin
up to Day 30
0.04

Enoxaparin
0.03
Cumulative Hazard

Fondaparinux
0.02

0.01
HR: 0.83
95% CI: 0.71-0.97
p=0.02
0.0

0 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30
Days
4 thSymCARD 2014
1. ArixtraTM PI BPOM GDS04/IPI04 (23 January 2007).
1. Salim Yusuf, et al. Comparison of Fondaparinux and Enoxaprine in Acute Coronary Syndrome.
The fifth organization to assess strategies in Acute Ischemic Syndrome investigator. N Egl J Med 2006:354:1446-76.
Fondaparinux Reduced the Rate of the Composite of Death, MI or
Stroke up to 6 Months

0.14

0.12 Enoxaparin

Cumulative Hazard 0.10 Fondaparinux


0.08

0.06

0.04
HR: 0.89
0.02 95% CI: 0.82-0.97
p=0.007
0.0
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180
Days
1. ArixtraTM PI BPOM GDS04/IPI04 (23 January 2007).
1. Salim Yusuf, et al. Comparison of Fondaparinux and Enoxaprine in Acute Coronary Syndrome.
The fifth organization to assess strategies in Acute Ischemic Syndrome investigator. N Egl J Med 2006:354:1446-76.
Fondaparinux Patients Experienced Half the Rate of Major Bleeding Than
Enoxaparin Patients at Day 9 (Primary Safety)

0.04 Enoxaparin
HR: 0.52
95% CI: 0.44-0.61 p<0.001
0.03
Cumulative Hazard

0.02

Fondaparinux
0.01

0.0

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Days
4 thSymCARD 2014
1. ArixtraTM PI BPOM GDS04/IPI04 (23 January 2007).
1. Salim Yusuf, et al. Comparison of Fondaparinux and Enoxaprine in Acute Coronary Syndrome.
The fifth organization to assess strategies in Acute Ischemic Syndrome investigator. N Egl J Med 2006:354:1446-76.
Kesimpulan

SKA merupakan merupakan penyebab utama kematian mendadak


di dunia
Diagnosis dan tatalaksana meliputi, Pemberian antiplatelet, anti
iskemik, antikoagulan, statin dan Ace inhibitor, Terapi
Revaskularisasi (PCI atau Fibrinolitik) untuk STEMI
Perdarahan Merupakan resiko yg mungkin tjd selama terapi SKA
Fundaparinuk Secara keseluruhan memiliki profil keamanan
berbanding risiko yg paling baik (Kelas I-A)

4 thSymCARD 2014
Jika Waktu yang dibutuhkan untuk
mecapai RS dg Fasilitas PCI > 2jam
Lakukan Fibrinolitik Di RS anda !

4 thSymCARD 2014
Angiography Coroner

4 thSymCARD 2014

Anda mungkin juga menyukai