Anda di halaman 1dari 37

DIABETES MELITUS

PUSKESMAS CIBEUREUM
KOTA TASIKMALAYA
2016
Diabetes Melitus
Diabetes merupakan salah satu penyakit tertua pada
manusia. Nama lengkapnya adalah diabetes melitus,
berasal dari kata Yunani: diabetes yang berarti pancuran
dan melitus yang berarti madu atau gula. Jadi istilah
diabetes melitus menggambarkan gejala diabetes yang
tidak terkontrol, yakni banyak keluar air seni yang manis
karena mengandung gula. Itulah sebabnya penyakit ini
disebut KENCING MANIS
Jika Anda menderita diabetes, bukan berarti Anda menjadi
cacat. Jutaan orang di dunia menderita diabetes,
kebanyakan hidup secara normal dan aktif. Bahkan ada
yang sudah mengidapnya lebih dari 50 tahun.
Berdasarkan konsensus pengelolaan dan pencegahan
Diabetes melitus tipe 2 di indonesia tahun 2011
adalah merupakan suatu kelompok penyakit
metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang
terjadi karena kelainan insulin, kerja insulin, atau
kedua-duanya.
TIDAK
PERLU
MAKAN
ALAT SUNTIK
MANIS ?
KETURUNAN UKUR INSULIN ?
?

GDP ITU
PALING
PENTING!!!

PENYAKIT
ORANG TUA
SAJA?

BISA SEMBUH GAK


YA?
1. Diabetes Mellitus :
a. Tipe tergantung insulin(DMTI)/ IDDM
- Tipe I
b. Tipe tak tergantung insulin
(DMTTI/NIDDM)
- Tipe II
2. Tipe Lain
3. Diabetes Kehamilan (GDM)

Dr.Elia Puspita Noviyanti


faktor risiko terkena diabetes antara lain
sebagai berikut :
1. Riwayat Keluarga
2. Obesitas Atau Kegemukan
3. Usia Yang Semakit Bertambah
4. Kurangnya Aktivitas Fisik
5. Merokok
6. Suka Mengkonsumsi Makanan Berkolesterol
Tinggi
7. Penderita Hipertensi Atau Tekenan Darah Tinggi
8. Masa Kehamilan
9. Ras Tertentu
10. Stres Dalam Jangka Waktu Yang Lama
Dikatakan menderita Diabetes Mellitus apabila menderita
dua dari tiga gejala yaitu :
1. Keluhan TRIAS : Banyak makan dan minum, Banyak
kencing dan Penurunan berat badan. Ditambah dg kel
tambahan.
2. Kadar glukosa darah pada waktu puasa lebih dari 120
mg/dl
3. Kadar glukosa darah dua jam sesudah makan lebih dari
200 mg/dl
4. Tes toleransi glukosa Oral (TTGO)
Beberapa komplikasi dari Diabetes Mellitus
adalah :
1. Akut : a. Hipoglikemia
b. Hiperglikemia
2. Komplikasi menahun Diabetes Mellitus :
a. Penyakit makrovaskuler : mengenai pembuluh darah besar,
penyakit jantung koroner
b. Penyakit mikrovaskuler : mengenai pembuluh darah kecil,
retinopati, nefropati.
c. Neuropati saraf sensonik (berpengaruh pada ekstrimitas),
saraf otonom berpengaruh pada gastro intestinal,
kardiovaskuler
d. Proteinuria
e. Kelainan koroner
f. Ulkus / gangrene / borok / luka sukar sembuh
g. Hipertensi dan stroke
h. Disfungsi seks
SELALU MEMAKAI ALAS KAKI
KALAU BERJALAN
HATI HATI MEMOTONG KUKU
GULOH CISAR
1. G (Glukosa) : Batasi penggunaan gula
2. U (Uric acid) : Batasi makanan yang mengandung JASBUKET:
jeroan, alkohol, sarden, burung dara, unggas, kaldu, emping, tape
3. L (Lipid/ Lemak): Hindari makanan yang berlemak, kurangi
makanan yang mengandung TEK - KUK CS2: telur, keju,
kepiting, udang, kerang, cumi cumi, susu, santan
4. O (Obesitas): Kontrol berat badan
5. H (Hipertensi): Hindari konsumsi garam yang berlebihan
6. C (Cigarette): Stop merokok
7. I (In activity): Olah raga teratur
8. S (Stress): Hindari stress
9. A(Alcohol abuse): Stop minum minuman beralkohol
10. R(Regular check up): Check up secara teratur
Berdasarkan guidlines terbaru JNC 8 tahun
2014 Hipertensi adalah peningkatan tekanan
darah secara umum dibagi menjadi 3 golongan:
1. Pasien tua dengan golongan umur 60 tahun,
pengobatan dapat dipertimbangkan pada tekanan
darah dg diastolik 90 mmHg, atau tekanan
darah diastolik 140 mmHg dan tujuan terapi <
140/90.
2. Pasien muda dengan golongan umur <60 tahun,
pengobatan dapat dipertimbangkan pada tekanan
darah dg diastolik 90 mmHg, atau tekanan darah
diastolik 150 mmHg dan tujuan terapi < 150/90.
3. Pada pasien dengan diabetes dan pasien kronik
dengan penyakit ginjal, pengobatan tekanan darah
dimulai pada tekanan darah 140/90 mm Hg , dan
tujuan terapi dg tekanan darah <140/90 mm Hg.
1. Saya pasti mengidap hipertensi sebab orang
tua saya pengidap hipertensi
2. Hipertensi sering dikaitkan dg kadar
hemoglobin darah
3. Minum obat hipertensi menyebabkan
ketergantungan
4. Sakit kepala menyebabkan tensi naik
5. Hipertensi itu penyakit orang tua
6. Hipertensi bisa disembuhkan
stres,
usia,
merokok,
obesitas (kegemukan),
alkohol,
faktor keturunan,
faktor lingkungan (gaduh/bising)
sakit kepala,
pusing,
lemas,
kesemutan
kelelahan,
rasa berat di tengkuk, gangguan tidur.
Diagnosis pasien hipertensi hanya dapat ditentukan dg
melakukan pengukuran tekanan darah, dengan
ambang batas tekanan darah berdasarkan JNC 8
tahun 2014 :
1. Pasien tua dengan golongan umur 60 tahun,
pengobatan dapat dipertimbangkan pada tekanan darah
dg diastolik 90 mmHg, atau tekanan darah diastolik
140 mmHg dan tujuan terapi < 140/90.
2. Pasien muda dengan golongan umur <60 tahun,
pengobatan dapat dipertimbangkan pada tekanan darah
dg diastolik 90 mmHg, atau tekanan darah diastolik
150 mmHg dan tujuan terapi < 150/90.
3. Pada pasien dengan diabetes dan pasien kronik dengan
penyakit ginjal, pengobatan tekanan darah dimulai pada
tekanan darah 140/90 mm Hg , dan tujuan terapi dg
tekanan darah <140/90 mm Hg.
Komplikasi hipertensi antara lain:

a.Penyakit jantung (gagal jantung)


b.Penyakit ginjal (gagal ginjal)
c.Penyakit otak (stroke)
Pengobatan hipertensi untuk mencegah terjadinya
komplikasi lebih lanjut:
a.Pengobatan farmakologis yaitu dengan menggunakan
obat-obatan atas ijin dokter
b.Pengobatan non farmakologis yaitu dengan
o Mengurangi asupan garam dan lemak
o Mengurangi atau menghilangkan kebiasaan minum alkohol
bagi yang mengkonsumsinya
o Berhenti merokok bagi yang merokok
o Menurunkan berta badan bagi yang kegemukan
o Olah raga teratur seperti joging, jalan cepat, bersepeda,
berenang
o Menghindari ketegangan
o Istirahat cukup
o Hidup tenang
Pencegahan agar tidak terjadi komplikasi

dari hipertensi

a.Kontrol teratur

b.Minum obat teratur

c.Diit rendah garam dan lemak


Pengobatan hipertensi untuk mencegah terjadinya
komplikasi lebih lanjut:
a.Pengobatan farmakologis yaitu dengan menggunakan
obat-obatan atas ijin dokter
b.Pengobatan non farmakologis yaitu dengan
o Mengurangi asupan garam dan lemak
o Mengurangi atau menghilangkan kebiasaan minum alkohol
bagi yang mengkonsumsinya
o Berhenti merokok bagi yang merokok
o Menurunkan berta badan bagi yang kegemukan
o Olah raga teratur seperti joging, jalan cepat, bersepeda,
berenang
o Menghindari ketegangan
o Istirahat cukup
o Hidup tenang

Anda mungkin juga menyukai