Ada keluarga miskin mempunyai anak kembar siam usia 8 bulan
bernama Ana dan Ani. Bayi kembar siam tsb oleh ortunya dibawa ke RS untuk diperiksa kesehatannya. Lalu dr A adalah direktur sekaligus spesialis bedah di RS tsb menawarkan untuk dilakukan operasi pemisahan bayi secara gratis karena tertarik pada kasus ini dan dianggap sbg momentum untuk membangun citra RS tersebut. Awalnya keluarga menolak, namun setelah dilakukan pendekatan oleh pihak RS akhirnya keluarga menyetujui. Pada pemeriksaan radiologi diketahui paru2 bayi cuma 1 pasang sehingga harus ada yang dikorbankan. Setelah dilakukan KIE, awalnya keluarga menolak. Lalu keluarga menyetujui. Pada hari pelaksanaan, tim dokter memutuskan akan menyelamatkan Ana dan bayi yang dikorbankan adalah Ani. PEMBAHASAN Kaidah dasar bioetik Beneficience Autonomy Non maleficience Justice Dilema etik Non maleficience Justice Prima facie Non maleficience PEMBAHASAN 4 box method : 1. Medical Indication : pasien bayi kembar siam dengan kondisi paru-paru cuma 1 pasang dan akan dilakukan operasi pemisahan bayi 2. Quality of life : pasien bayi kembar siam tersebut salah satu harus ada yang dikorbankan 3. Client Preference : pasien bayi kembar siam usia 8 bulan, sehingga informed consent ditulis oleh keluarga pasien 4. Contextual features : dokter mengusahakan tercapainya suatu tindakan medis kepada bayi kembar siam untuk memperoleh peningkatan citra RS tsb PEMBAHASAN PROFESIONALISME - Accountability (+) - Duty (+) - Humanity (+) - Respect for other (+) Prinsip totalitas dan integritas Supaya penerapan operasi pemisahan bayi kembar siam berjalan sesuai rencana, maka: 1. Mengorbankan salah satu bayi kembar siam karen paru- paru hanya berjumlah satu pasang 2. Diharapkan bayi yang diselamatkan dapat bernafas secara normal 3. Bayi yang diselamatkan dapat mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik dari sebelumnya Double effect Tindakan operasi yang dilakukan oleh tim dokter harus mengorbankan salah satu dari bayi kembar siam tersebut sehingga tim dokter memutuskan bayi Ani harus dikorbankan, sedangkan bayi Ana yang akan diselamatkan nyawanya. KASUS 2 Seorang wanita berobat ke dr A karena keluhan jerawat di wajahnya. Beberapa hari kemudian, jerawat di wajah pasien tersebut semakin banyak dan besar. Lalu pasien berobat ke dr B dengan keluhan wajahnya menjadi rusak karena berobat ke dokter umum tersebut (dr A). Mendengar keluhan pasien, dr B hanya tersenyum, memilih tidak menanggapi komentar mengenai dr A dan langsung menangani keluhan pasien. PEMBAHASAN Kaedah dasar bioetik (pasien dan dr B) - Autonomy - Beneficience Prima facie - Autonomy 4 box method : 1. Medical Indication : pasien wanita dengan keluhan jerawat yang setelah di tx oleh dokter umum menjadi bertambah banyak dan besar. 2. Quality of life : pasien menjadi tidak percaya diri dengan jerawat di wajahnya yang semakin parah 3. Client Preference : pasien wanita dewasa, kondisi keadaan umum baik dan mampu menulis informed consent 4. Contextual features : dr B hanya tersenyum, memilih tidak menanggapi komentar mengenai dr A dan langsung menangani keluhan pasien PEMBAHASAN PROFESIONALISME - Respect for other (+) - Accountability (+) - Duty (+) - Altruism (+) - Humanity (+)