Anda di halaman 1dari 42

SEORANG ANAK LAKI-LAKI 2BULAN DENGAN

PNEUMONIA DENGAN KEJANG DISERTAI DEMAM

Oleh:
Rizky Ahmad Nur G99141072
Samiaji Abbas Ras G99141073

Pembimbing :
Ismiranti A.,dr, SpA, M.kes
IDENTITAS PASIEN
Nama : An. B
Umur : 2 bulan

Berat Badan : 3,6kg

Panjang Badan : 52cm

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Alamat : Seminten, Pacitan

Tanggal masuk : 14 Juli 2014

Tanggal Pemeriksaan :17 Juli 2014

RM : 01-26-22-29
KELUHAN UTAMA

Kejang Disertai Demam


RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Sejak 8 hari sebelum masuk rumah sakit, pasien mulai
muncul demam tidak tinggi, tanpa disertai batuk, pilek
dan sesak

Pada 7 hari sebelum masuk rumah sakit, pagi harinafas


pasien mulai grok-grok diperiksakan ke bidan, dan diberi
obat dan vitamin puyer

Pada 4 hari sebelum masuk rumah sakit, karena pasien


demam kembali diperiksakan ke dokter sepesialis anak,
kemudian disarankan untuk rawat inap di RSUD Pacitan.

Selama pasien dirawat di RSUD Pacitan pasien masih


demam dan mendapat terapi Antibiotik Cefotaxim 250
mg/ 8 jam, Ranitidine, Nebulisasi dan aminofilin
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Hasil lab pada tanggal 10 Juli 2014 (RSUD Pacitan)
didapatkan Hb 10 g/dl, AL 10000/ul, AT 280 rb/ul
HCT 28%,

pada 3 hari sebelum masuk rumah sakit pasien


kejang dua kali, kejang berlangsung 5 menit,
seluruh tubuh, pasien tidak sadar saat kejang

pada hari berikutnya kejang berlangsung selama 7


menit, kemudian pasien dirujuk ke RSDM

Saat di IGD, pasien datang tampaksesak nafas


tanpa disertai kejang dan demam.
RPD

Riwayat kejangdemam sebelumnya : (-)


Riwayat mondok di RS : (-)
Riwayat alergi obat/makanan : (-)
Riwayat penyakit asma : (-)

RPK

Riwayat penyakit serupa : (-)


Riwayat penyakit asma : (-)
Riwayat epilepsi : (-)
Riwayat kejang demam : (-)
Riwayat alergi obat/makanan : (-)
Pasien merupakan anak pertama
dan terdapat riwayat keguguran
sebelumnya sebanyak 2 kali.
RIWAYAT Frekuensi pemeriksaan ANC di
PEMELIHARAAN bidan tidak rutin, dikarenakan
jarak yang jauh dari pelayanan
KEHAMILAN kesehatan. Riwayat sakit selama
hamil (-), riwayat minum jamu
selama hamil (-),

Pasien lahir spontan di RS Simo


pada usia kehamilan 40+4
minggu, lahir spontan di rumah
RIWAYAT sakit dengan berat lahir 2200
gram dan panjang badan lahir 49
KELAHIRAN cm
RIWAYAT POST NATAL
Pasien rutin kontrol ke posyandu

RIWAYAT IMUNISASI
0 bulan Hep B 0, BCG, Polio 1
2 bulan DPT/Hep B 1,
Polio 2
Kesan: Imunisasi lengkap sesuai jadwal
Depkes
Berat waktu lahir 2200 gram, panjang badan lahir 49
cm.
Berat badan saat ini 3,6 kg, panjang badan saat ini 56
PERKEMBANGAN
cm.
ANAK Kesan: Pertumbuhan sesuai usia

Usia 0-2 bulan : ASI tidak diberikan, hanya minum susu


formula sejak lahir.
Frekuensi minum susu tiap kali bayi menangis dan
tampak kehausan, sehari biasanya lebih dari 7 kali.
Riwayat Volumesusu formula yang diminum semakin
Nutrisi bertambah seiring bertambahnya usia..
POHON KELUARGA

II

III

Anak B, 2 bulan
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum

Keadaan Umum : Tampak sakit sedang, rewel


Derajat Kesadaran : Compos mentis, GCS: E4V5M5
Status gizi : Kesan gizi kurang

Tanda vital

Suhu : 37,6oC per aksiler


HR : 136 x/menit reguler, simetris, isi dan tegangan cukup
RR : 70 x/menit tipe abdominotorakal
SiO2 : 99%
Bentuk mesocephal, ukuran kepala normocephal
KEPALA (lingkar kepala: 37 cm,OSD <LK <+2SD Nellhause),
UUB datar, rambut hitam, tidak mudah dicabut.

Mata cekung (-/-), pupil isokor 2mm/2mm,


MATA conjungtiva anemis(-/-), sklera ikterik (-/-), air
mata (+/+)

Napas cuping hidung(+/+), sekret


HIDUNG
(+/+)mukous

TELINGA sekret (-/-)

MULUT mukosa basah (+), sianosis (-)

Tonsil T1T1, hiperemis (-) faring


TENGGOROK
hiperemis (-)

Kelenjar getah bening tidak


LEHER
membesar
THORAKS
Bentuk normthorax, retraksi dinding dada subcostal
dan subclavial (+/+)
JANTUNG :
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis tidak kuat angkat
Perkusi : Batas jantung kesan tidak membesar
Auskultasi : BJ I-II intensitas normal,reguler,bising (-)
PULMO :
Inspeksi : Pengembangan dada kanan sama dengan kiri
Palpasi : Fremitus raba dada kanan sama dengan kiri
Perkusi : Sonor / Sonor di semua lapang paru
Auskultasi :Suara dasar vesikuler melemah (+/+), suara
napas tambahan (+/+), ronki basah halus(+/+), wheezing (+)
ABDOMEN :
Inspeksi : dinding perutsejajar dinding dada
Auskultasi : bising usus (+) normal
Perkusi : tympani
Palpasi : supel, hepar dan lien tidak teraba, turgor
kulit kembali cepat
ANUS : DBN

EKSTREMITAS :
Akral Dingin (-/-/-/-)
Oedem (-/-/-/-)
Capillary refill time < 2 detik
Arteri dorsalis pedis teraba kuat
Cutis Marmorata (+)
STATUS GIZI
BB: 3,6 KG; PB:52 CM; USIA: 2 BULAN

Secara klinis Gizi kurang

Secara Antropometri
BB/U = 3,6/5,5x 100% = 65% ( Z score <-3 SD)
PB/U = 54/56 x 100 % = 93% ( Z score=-2 SD )
BB/PB = 3,6/5x 100 % = 72% (Z score = -2SD )
Kesan :Status gizi baik menurut antropometri.
PEMERIKSAAN PENUNJANG LAB. DARAH

PEMERIKSAAN HASIL SATUAN RUJUKAN


HEMATOLOGI RUTIN
Hemoglobin 8.8 g/dl 9.4-12.8
Hematokrit 25 % 28-41
Leukosit 79.4 ribu/ul 5.5-17.0
Trombosit 127 ribu/ul 150 450
Eritrosit 2.80 juta/ul 4.10 5.30
INDEX ERITROSIT
MCV 87.5 /um 80.0 96.0
MCH 31.4 Pg 28.0 33.0
MCHC 35.9 g/dl 33.0 36.0
RDW 11.7 % 11.6 14.6
MPV 8.4 Fl 7.2 11.1
PEMERIKSAAN PENUNJANG LAB. DARAH

HITUNG JENIS
Eosinofil 0.00 % 0.00 4.00
Basofil 0.30 % 0.00 1.00
Netrofil 67.00 % 29.00 72.00
Granulosit 0.00 % 28.00 50.00
Limfosit 27.00 % 60.00 66.00
Monosit 0.00 % 0.00 6.00

Kesan: terjadi penurunan Hb, Hematokrit, Trombosit, Eritrosit


dan penurunan hitung jenis Granulosit dan Limfosit
PEMERIKSAAN PENUNJANG PEMERIKSAAN URIN

PEMERIKSAAN HASIL SATUAN RUJUKAN


MAKROSKOPIS
Warna yellow
Kejernihan clear
UREMIA URIN
Berat Jenis 1.007 1.015 1.025
pH 8.0 4.5 8.0
Leukosit Negatif /ul Negatif
Nitrit Negatif Negatif
Protein Negatif mg/dl Negatif
Glukosa Negatif mg/dl Negatif
Keton Normal mg/dl Normal

Fibrinogen Negatif mg/dl Negatif

Bilirubin Negatif mg/dl Negatif

Eritrosit Negatif /ul Negatif


PEMERIKSAAN PENUNJANG PEMERIKSAAN URIN

MIKROSKOPIS
EPITEL
Epitel Squamous 0 /LBP Negatif

Epitel Transisional - /LBP Negatif

Epitel Bulat - /LBP Negatif

SILINDER
Silinder 0.00 /uL 0.00 0.47
Hyline 0 /LPK 03
Granulated - /LPK Negatif
Leukosit - /LPK Negatif
Kristal 0.7 /uL 0.0
Yeast Like Cell 0.0 /uL
Mukus 0.00 /uL 0.00
Sperma 0.00 /uL 0.0
Kondutivitas 6.7 mS/cm 3.0 32.0
Lain-lain Eritrosit 0-3/lbp. Leukosit 0-1/lbp. Kristal amorf
Kesan : terjadi penurunan berat jenis danditemukan silinder kristal.
PEMERIKSAAN PENUNJANG PEMERIKSAAN ELEKTROLIT DAN AGD

PEMERIKSAAN HASIL SATUAN RUJUKAN


ELEKTROLIT
Kalsium darah 130 mmol/L 129 147
Kalium darah 5.2 mmol/L 3.6 6.1
Kalsium Ion 1.06 mmol/L 1.17 1.29
ANALISA GAS DARAH
pH 7.458 7.350 7.450
BE -6.3 mmol/L -2 - +3
PCO2 24.1 mmHg 27.0 41.0
PO2 165.2 mmHg 83.0 108.0
Hematokrit 23 % 37 50
HCO3 19.3 mmol/L 21.0 28.0
Total CO2 15.9 mmol/L 19.0 24.0
O2 Saturasi 99.5 % 40.0 90.0
RESUME
Sejak 8 hari sebelum masuk rumah sakit, pasien mulai
muncul demam tidak tinggi, tanpa disertai batuk, pilek
dan sesak

Pada 7 hari sebelum masuk rumah sakit, pagi harinafas


pasien mulai grok-grok diperiksakan ke bidan, dan diberi
obat dan vitamin puyer

Pada 4 hari sebelum masuk rumah sakit, karena pasien


demam kembali diperiksakan ke dokter sepesialis anak,
kemudian disarankan untuk rawat inap di RSUD Pacitan.

Selama pasien dirawat di RSUD Pacitan pasien masih


demam dan mendapat terapi Antibiotik Cefotaxim 250
mg/ 8 jam, Ranitidine, Nebulisasi dan aminofilin
RESUME
Hasil lab pada tanggal 10 Juli 2014 (RSUD Pacitan)
didapatkan Hb 10 g/dl, AL 10000/ul, AT 280 rb/ul
HCT 28%,

pada 3 hari sebelum masuk rumah sakit pasien


kejang dua kali, kejang berlangsung 5 menit,
seluruh tubuh, pasien tidak sadar saat kejang

pada hari berikutnya kejang berlangsung selama 7


menit, kemudian pasien dirujuk ke RSDM

Saat di IGD, pasien datang tampaksesak nafas


tanpa disertai kejang dan demam.
RESUME

Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum sakit sedang, rewel

tanda vital didapatkan suhu 37,6oC per aksiler, nadi 136 x/menit, reguler, simetris, isi dan tegangan
cukup, frekuensi nafas 70 x/menit,tipe abdominotorakal, SiO2 99%. ,

Ubun ubun besartegang, ubun ubun besar menonjol (-), nafas cuping hidung (+), sekret (+) mukous,
mukosa bibir dan mulut basah,tonsil T1T1hiperemis (-) faring hiperemis (-), retraksi dinding dada (+/+)
subcostal,epgasrtial, cutis marmorata, akral dingin (-), CRT < 2 detik, arteri dorsalis pedis kuat

Pada pemeriksaan darah tanggal 15 Juli 2014 didapatkan Hb: 8.8 gr/d1, Hct : 25 % AL9.4x 103/mm3
AT: 127 x 103/ L AE: 2.8 x 106/ L MCV: 87.5 /um MCH 31.4 pg MCHC: 35.9 g/dl RDW: 11.7 % Eosinofil:
0.00 % Basofil: 0.00 % Netrofil: 67.0 % Granulosit 0.00 % Limfosit:27.00 % Monosit: 6.00%.
DAFTAR MASALAH
Riwayat Kejang Demam
Batuk
Pilek
Suhu tubuh 37,6oC 8 hari
Adanya takipneu, respiration rate 70x/menit
Retraksi dinding dada (+/+) tipe subkostalis, epigastrial
Pada auskultasi di dapatkan : Suara dasar vesikular menurun
(+/+), ronkhi basah halus (+/+), dan wheezing (+/+)
Nafsu makan menurun tetapi masih mau minum
Hb, Hct, AT, AE, menurun
DIAGNOSIS BANDING

Pneumonia

Bronchiolitis
DIAGNOSIS KERJA

1. Sepsis (klinis)

2. Pneumonia

3. Kejang disertai demam e/c DDMeningitis,


Encepalitis

4. Gizi Kurang
PENATALAKSANAAN

Terapi
Mondok bangsal respirologianak
Pasang NGT
Diet ASI/ ASB 8 x 15-30 ml bertahap
Oksigen Head Box 10 lpm
Infus D S 4 tpm makro
Injeksi Ceftriaxon (50mg/kg/12 jam) 80 mg/12 jam
Injeksi Metronidazole (15mg/kg) 60 mg loading dose, lanjut
(7,5 mg/kg/8 jam) 30 mg/ 8 jam IV
Injeksi Diazepam (0,3 mg/kg) 1mg IV jika kejang bolus pelan
Paracetamol 3 x 2 cc(40 mg) PO
Nebulizer NaCl 0,9% 3 cc/ 8 jam
PENATALAKSANAAN
Monitoring
KU/VS per 2 jam
BC/D per 8 jam
Planning
Cek DC, GD, GDS, GDT, elektrolit, AGD
U/F Rutin
Ro Thorax AP/L
Konsul Neuro
Lumbal pungsi?
Edukasi
Motivasi keluarga tentang penyakit anak dan pemberian
terapinya
PROGNOSIS

Ad vitam : bonam
Ad sanam : bonam
Ad fungsionam : bonam
PROGRESS REPORT
Tanggal 15 Juli 2014 16Juli 2014 17Juli 2014 18 Juli 2014 19Juli 2014

S Sesak < Sesak (+), sesak < Sesak < Sesak (-),
demam (-), demam (-), demam (+), demam (-), demam (-),
batuk < batuk (+), batuk (+), batuk < batuk <,
pilek (+), pilek (+), pilek (-), pilek (+), pilek (+),
muntah (-), muntah (-), muntah (-), muntah (-), muntah (-),
minum (+), minum (+), minum (+), minum (+), minum (+),
makan (-) makan (-) makan (-), makan (-) makan (-)
BAK (+), BAB BAK (+), BAB (+) nyeri perut (-) BAK (+), BAB (+) BAK (+), BAB (+)
(+) BAK (+), BAB (+)

KUVS CM,sakit sedang CM, sakit sedang CM, Sakit sedang CM,sakit sedang CM,sakit sedang
T: - mmHg T: - mmHg T: - mmHg T: - mmHg T: - mmHg
HR :100x/menit HR :110x/menit HR :116x/menit HR :96x/menit HR :92x/menit
(isi cukup, kuat), (isi cukup, kuat), (isi cukup, kuat), (isi cukup, kuat), (isi cukup, kuat),
RR : 48x/menit, RR : 40x/menit, RR : 44x/menit, RR : 48x/menit, RR : 42x/menit,
t :36,40C. t :36,50C. SiO2 : 99 % SiO2 : 99 %t SiO2 : 99 %t
t :37,40C. :37,00C. :36,50C.
PROGRESS REPORT
O Thorax : retraksi Thorax : retraksi Thorax : retraksi Thorax : retraksi Thorax : retraksi
dinding dada (-) dinding dada (+) dinding dada (+) dinding dada (-) dinding dada (-)
subcostal subcostal subcostal

Pulmo: Pulmo: Pulmo: Pulmo: Pulmo:


Pengembangan Pengembangan Pengembangan Pengembangan Pengembangan
dada simetris kanan dada simetris kanan dada simetris kanan dada simetris dada simetris
kiri, perkusi sonor- kiri, perkusi sonor- kiri, perkusi sonor- kanan kiri, perkusi kanan kiri, perkusi
sonor, suara dasar sonor, suara dasar sonor, suara dasar sonor-sonor, suara sonor-sonor, suara
vesikuler melemah vesikuler melemah vesikuler melemah dasar vesikuler dasar vesikuler
(+/+), suara (+/+), suara (+/+), suara melemah (+/+), (+/+), suara
tambahan (+/+) : tambahan (+/+) : tambahan (+/+) : suara tambahan tambahan (-/-)
ronki basah halus ronki basah halus ronki basah halus (+/+) : ronki basah
(+/+), wheezing (+/+), wheezing (+/+),, wheezing halus (+/+)
(+/+) (+/+) (+/+)
PROGRESS REPORT
Status Rangsang Rangsang Rangsang Rangsang Rangsang
Neurol Meningeal : Meningeal : Meningeal : Meningeal : Meningeal :
ogis Kakukuduk (-) Kakukuduk (-) Kakukuduk (-) Kakukuduk (-) Kakukuduk (-)
Brudzinski I/II (-/- Brudzinski I/II (-/- Brudzinski I/II (-/- Brudzinski I/II (-/- Brudzinski I/II (-/-
) ) ) ) )
Kernig Sign (-) Kernig Sign (-) Kernig Sign (-) Kernig Sign (-) Kernig Sign (-)

Diagno 1. Sepsis (klinis) 1. Sepsis (klinis) 1. Sepsis (klinis) 1. Sepsis (klinis) 1. Sepsis (klinis)
sis 2. Pneumonia 2. Pneumonia 2. Pneumonia 2. Pneumonia 2. Pneumonia
3. Kejang disertai 3. Kejang disertai 3. Kejang disertai 3. Kejang disertai (perbaikan)
demam e/c demam e/c demam e/c demam e/c 3. Kejang disertai
DDMeningitis, DDMeningitis, DDMeningitis, DDMeningitis, demam e/c
Encepalitis Encepalitis Encepalitis Encepalitis DDMeningitis,
4. Gizi Kurang 4. Gizi Kurang 4. Gizi Kurang 4. Anemia Encepalitis
Normokromik 4. Anemia
5. Gizi Kurang Normokromik
5. Gizi Kurang
PROGRESS REPORT
Terapi
1. Mondok bangsal 1. Diet ASI/ ASB 8 1. Diet ASI/ ASB 8 1. Diet ASI/ ASB 8 1. Diet ASI/ ASB 8
respirologi anak x 15-30 ml x 15-30 ml x 15-30 ml x 15-30 ml
2. Diet ASI/ ASB 8 bertahap bertahap bertahap bertahap
x 15-30 ml 2. Oksigen Head 2. Oksigen Head 2. Oksigen Nasal 2 2. Infus D 16 tpm
bertahap Box 10 lpm Box 10 lpm lpm - aff makro
3. Oksigen Head 3. Infus D S 4 tpm 3. Infus D S 4 tpm 3. Infus D S 16 3. Injeksi Ceftriaxon
Box 10 lpm makro makro tpm makro (50mg/kg/12 jam)
4. Infus D S 4 tpm 4. Injeksi Ceftriaxon 4. Injeksi Ceftriaxon 4. Injeksi Ceftriaxon 80 mg/12 jam
makro (50mg/kg/12 jam) (50mg/kg/12 jam) (50mg/kg/12 jam) 4. Injeksi
5. Injeksi Ceftriaxon 80 mg/12 jam 80 mg/12 jam 80 mg/12 jam Metronidazole
(50mg/kg/12 jam) 5. Injeksi 5. Injeksi 5. Injeksi (15mg/kg) 60 mg
80 mg/12 jam Metronidazole Metronidazole Metronidazole loading dose,
6. Injeksi (15mg/kg) 60 mg (15mg/kg) 60 mg (15mg/kg) 60 mg lanjut (7,5
Metronidazole loading dose, loading dose, loading dose, mg/kg/8 jam) 30
(15mg/kg) 60 mg lanjut (7,5 lanjut (7,5 lanjut (7,5 mg/ 8 jam IV
loading dose, mg/kg/8 jam) 30 mg/kg/8 jam) 30 mg/kg/8 jam) 30 5. Injeksi Diazepam
lanjut (7,5 mg/ 8 jam IV mg/ 8 jam IV mg/ 8 jam IV (0,3 mg/kg) 1mg
mg/kg/8 jam) 30 6. Injeksi Diazepam 6. Injeksi Diazepam 6. Injeksi Diazepam IV jika kejang
mg/ 8 jam IV (0,3 mg/kg) 1mg (0,3 mg/kg) 1mg (0,3 mg/kg) 1mg bolus pelan
7. Injeksi Diazepam IV jika kejang IV jika kejang IV jika kejang 6. Mineral Mix 1 x 1
(0,3 mg/kg) 1mg bolus pelan bolus pelan bolus pelan 7. Paracetamol 3 x 2
IV jika kejang 7. Paracetamol 3 x 2 7. Paracetamol 3 x 2 7. Paracetamol 3 x 2 cc(40 mg) PO
bolus pelan cc(40 mg) PO cc(40 mg) PO cc(40 mg) PO
8. Paracetamol 3 x 2 8. Mierral Mix 1 x 1
cc(40 mg) PO 9. Nebulizer NaCl
9. Nebulizer NaCl 0,9% 3 cc/ 8 jam
0,9% 3 cc/ 8 jam
PROGRESS REPORT
Plan 1. Rontgen thorax 1. Tunggu hasil 1. Tunggu hasil 1. Tunggu hasil 1. Tunggu hasil
AP/Lat pemerik- pemerik- pemerik- pemerik-
2. U/F Rutin saan kultur saan kultur saan kultur saan kultur
3. Konsul Neuro darah darah darah darah (poli)
4. Konsul Mata. 2. LP 2. LP BLPL
Monito 1. KU/VS/4 jam 1. KU/VS/ 8 1. KU/ VS/8 1. KU/VS/4 jam 1. KU/VS/ 8
ring 2. BCD / 8jam jam jam 2. BCD / 8jam jam
2. BCD / 8jam 2. BCD / 8jam 2. BCD / 8jam
PNEUMONIA

TINJAUAN
PUSTAKA
DEFINISI

Pneumonia adalah inflamasi yang


mengenai parenkim paru. Walaupun
banyak pihak yang sependapat bahwa
pneumonia adalah suatu keadaan
inflamasi, namun sangat sulit untuk
merumuskan suatu definisi tunggal yang
universal. Sehingga dapat dirumuskan
bahwa pneumonia merupakan penyakit
klinis, yang berdasarkan gejala dan
tanda klinis, serta perjalanan
penyakitnya (Rahajoe dkk., 2012) .
EPIDEMIOLOGI

Infeksi pneumonia dapat dijumpai di seluruh dunia dan bersifat


endemik

Prevalensi kasus yang paling banyak dijumpai biasanya pada


musim panas sampai ke awal musim gugur yang dapat
berlangsung satu sampai dua tahun

Infeksi tersebar luas dan satu orang ke orang lain dengan


percikan air liur (droplet) sewaktu batuk, oleh sebab itu
pneumonia lebih mudah menyebar pada populasi padat

(Lubis, 2005).
PATOGENESIS

menyebabkan reaksi
kuman yang masuk radang berupa
bersama sekret bronkus sembab seluruh
ke dalam alveolus alveoli yang terkena
disusul dengan
infiltrasi sel-sel radang
MANIFESTASI KLINIS

Yaitu demam, sakit kepala, gelisah, malaise, penurunan


Gejala infeksi nafsu makan,
Dapat ditemuakn keluhan Gastro Intestinal Tarcktus (GIT)
umum seperti mual, muntah atau diare:
kadang-kadang ditemukan gejala infeksi ekstrapulmoner

Gejala batuk, sesak napas, retraksi dada, takipnea, napas cuping


hidung, air hunger, merintih, dan sianosis
gangguan Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan tanda klinis
seperti pekak perkusi, suara napas melemah, dan ronki,
respiratori akan tetapi pada neonatus dan bayi kecil, gejala dan tanda
pneumonia lebih beragam dan tidak selalu jelas terlihat.

(Said, 2010).
PEMERIKSAAN PENUNJANG
menunjukkan leukositosis dengan predomeran PMN
dapat ditemukan leukopenia yang mengarah pada
Pemeriksaan
Darah prognosis buruk dengan anemia ringan.

Bercak konsolidasi merata pada bronkopneumonia


Pemeriskaan Bercak konsolidasi satu lobus pada pneumonia loans
Radiologid

Dilakukan untuk mengidentifikasi agen penyebab infeksi.


Pemeriksaan
Mikrobilogi

(Mansjoer, dkk., 2000).


PENATALAKSANAAN
Terapi Umum Pneumonia
Pemberian Oksigen secara kanula nasal,head boxatau masker, untuk
mempertahankan saturasi O2diatas 92% (rekomendasi A)
Bila memerlukan infus, jumlah cairan yang diberikan 80% dari kebutuhan,
dan monitor elektrolit untuk SIADH (rekomendasi C)
Antibiotik : lama pemberian 10-14 hari,evaluasi pemberian antibiotika
dilakukan 48-72 jam
Anti piretik dan analgesik diberikan bila perlu

Chest physiotherapy tidak terlihat manfaatnya(rekomendasi B)

Minimal handling untuk mengurangi metabolisme dan kebutuhan oksigen

Monitor HR,Suhu RR dan saturasi oksigen paling tidak tiap 4 jam


(rekomendasi D).

(Dadiyanto, 2012).

Anda mungkin juga menyukai