Anda di halaman 1dari 60

The Meaning and Importance of

Auditor Independence
Asistensi Pertemuan 2

1 Prepared By Raka Fauzan Akbar


Independence and the role of audit

2 Prepared By Raka Fauzan Akbar


Karena terjadi expectation gap auditor memerlukan sikap
yang independen achieving accountability
Mackenzie (1964) tanpa adanya audit, tidak akan tercipta
akuntabilitas. Akuntabilitas hanya akan tercipta apabila pihak
yang kredibel dan bertindak independen melaksanakan audit
stakeholders

3 Prepared By Raka Fauzan Akbar


Klasifikasi akuntabilitas
Political accountability
Publik representatives (DPR) electors

Public accountability
Donor controlling resource (public org)

Managerial accountability
Hierarki --> top-down position

Profesional accountability
Members and professional group

Personnel accountability
Personal / individual accountability

4 Prepared By Raka Fauzan Akbar


DEFINITION OF INDEPENDENCE

5 Prepared By Raka Fauzan Akbar


DEFINITION OF INDEPENDENCE
Cek gambar figure 3.1
Terjadi remoteness gap users membutuhkan bantuan auditor
untuk menjustifikasi kinerja manajemen
Sehingga membutuhkan auditor yang memiliki:
Independen
Kompeten
Integrity

6 Prepared By Raka Fauzan Akbar


PRACTITIONER AND PROFESSION
INDEPENDENCE

7 Prepared By Raka Fauzan Akbar


Alasan mengapa perlu mempertanyakan
independensi auditor
Hubungan yang dekat antara KAP dengan bisnis
Masalah finansial / bisnis / uang
Adanya hubungan rahasia curhat semakin dekat
objektifitas & independensi berpotensi luntur
Adanya tekanan melayani klien

8 Prepared By Raka Fauzan Akbar


Alasan mengapa perlu mempertanyakan
independensi auditor
Organisasi profesi
Kecenderungan terbatasnya KAP besar
KAP kecil kekurangan sumber daya KAP besar punya kemampuan
besar melayani klien business/profit-oriented
Kurangnya solidaritas antar profesi / KAP
Kompetisi yang ketat antar KAP untuk mendapatkan dan mempertahakan
klien
Kecenderungan untuk memperkenalkan salesmanship
Menggunakan unprofessional staff dalam memberikan pelayanan

9 Prepared By Raka Fauzan Akbar


CONFLICT, POWER OF AUDITOR AND
CLIENT AND EFFECT ON PERCEIVED
INDEPENDENCE

10 Prepared By Raka Fauzan Akbar


CONFLICT, POWER OF AUDITOR AND CLIENT
AND EFFECT ON PERCEIVED
INDEPENDENCE
Beberapa tekanan yang berdampak pada independensi
Konflik kepentingan auditor-klien
Konflik kepentingan auditor duty-self interest
Konflik kepentingan manajer dan shreholders
Konflik kepentingan klien-pihak ketiga lain

Cek figure 3.2

11 Prepared By Raka Fauzan Akbar


1. Apakah auditor memiliki jasa
Management Advisory Service (MAS) ?
Meningkatkan nilai tambah auditor kepada klien sehingga
klien memiliki ketergantungan terhadap auditor klien sulit
menekan auditor independen auditor meningkat
Semakin besar KAP tidak memiliki ketergantungan besar
dengan klien independensi kuat
Ketika KAP memiliki MAS, maka independensi KAP lemah,
karena adanya goal financial interest yang juga diinginkan oleh KAP
tersebut
KAP kecil yang memilik independensi yang rendah karena
auditor yang melakukan jasa audit dan MAS adalah orang yang
sama
MAS increases value of auditor Long Tenure independensi
auditor melemah
12 Prepared By Raka Fauzan Akbar
2. Competition
Kompetisi dapat berdampak pada kualitas audit
dikarenakan kurangnya independensi
Kompetisi yang ada menyebabkan KAP bergantung kepada
klien

13 Prepared By Raka Fauzan Akbar


3. Tenure
Semakin lama klien memberikan penugasan audit kepada
KAP, maka independensi auditor semakin melemah

14 Prepared By Raka Fauzan Akbar


4. Size

15 Prepared By Raka Fauzan Akbar


5. Accounting Flexibility
Ketika adanya aturan yang fleksibel (adanya alternatif
accounting treatment, maka auditor akan bergantung kepada
klien treatment akuntansi akan diharapkan agar memenuhi
keinginan klien

16 Prepared By Raka Fauzan Akbar


6. Professional Sanctions
Adanya sanksi yang dibuat oleh organisasi profesi auditor
menjadi tegas/rigours independensi meningkat

17 Prepared By Raka Fauzan Akbar


7. Legal Liability
Adanya kewajiban kepada pihak ke-3 membuat meningkatnya
independensi auditor

18 Prepared By Raka Fauzan Akbar


8. Fear of Losing Clientele, Reputation
Karena merasa takut kehilangan klien dan reputasi, maka
auditor perlu memiliki kekuatan untuk menekan klien,
sehingga dapat tercipta dan meningkatkan independensi
Hal ini dikarenakan auditor ingin menjaga kualitas audit,
dalam jangka panjang kepada klien

19 Prepared By Raka Fauzan Akbar


DEFINITION OF INDEPENDENCE IN
THE IFAC CODE

20 Prepared By Raka Fauzan Akbar


General Principle of The IFAC Code
Integrity
Jujur dalam menjalankan profesi
Objektif
Melihat sesuatu secara menyeluruh, tidak bias
Kompetensi dan kehati-hatian profesional
Menjaga pengetahuan dan kemampuan yang berkelanjutan
Kerahasiaan
Tidak menyebarkan informasi kepada pihak lainnya tanpa permisi dan
tidak menggunakan informasi yang ada untuk kepentingannya sendiri
Perilaku yang profesional
Patuh terhadap hukum dan aturan yang berlaku dan tidak mendiskrtikan
profesi
21 Prepared By Raka Fauzan Akbar
ATURAN INTERNAL PROFESI

22 Prepared By Raka Fauzan Akbar


Aset suatu akuntan publik / KAP adalah Reputasi sudah
diatur oleh kode etik profesi untuk tetap menjaga reputasi
Ciri istimewa profesi akuntansi adalah pengakuan akan
tanggungjawab untuk bertindak atas nama kepentingan
umum. Oleh karenanya, tanggungjawab akuntan profesional
tidaklah semata-mata memuaskan kebutuhan klien /
pegawainya

23 Prepared By Raka Fauzan Akbar


International Ethics Standards Board
for Accountants (IESBA) IAPI
Prinsip-prinsip dasar akuntan profesional
Integritas
Lurus, lugas, jujur
Objektif
Tidak membiarkan bias, benturan kepentingan / tekanan pihak lain
Kompetensi dan kehati-hatian profesional
Memelihara pengetahuan dan keterampilan
Confidentiality (kerahasiaan)
Menghormati kerahaisaan informasi, tidak mengungkapkan informasi ke
pihak ketiga tanpa izin
Perilaku profesional
Memenuhi peraturan undang-undang dan menjaga martabat profesi

24 Prepared By Raka Fauzan Akbar


International Ethics Standards Board
for Accountants (IESBA) IAPI
Ancaman dari kode etik profesi
Ancaman terhadap kepentingan pribadi
Kepentingan keuangan dan lainnya
Ancaman akibat meriview pekerjaan sendiri
Ancaman karena tidak dapatnya mengevaluasi hasil pekerjaan yang
akuntan profesional lainnya kerjakan di KAP yang sama
Ancaman berkenaan dengan nasihat yang diberikan
Ancaman terhadap akuntan akibat mempromosikan klien/karyawan,
sehingga ia mengorbankan objektifitasnya
Ancaman karena kedekatan
Hubungan yang dekat dan lama dengan klien terlalu bersimpati dengan
kepentingan klien
Ancaman intimidasi
25 Prepared By Raka Fauzan Akbar
Adanya tekanan yang diberikan kepada akuntan
International Ethics Standards Board
for Accountants (IESBA) IAPI
Penangkal (safeguards) dari ancaman kode etik profesi
Persyaratan memasuki profesi
Jenjang pendidikan, pelatihan, pengalaman
PPL (Pendidikan Profesi Berkelanjutan)
Peraturan tentang tata kelola perusahaan
Dibentuknya standar profesi
Prosedur pemantauan
Review oleh pihak eksternal atas kinerja akuntan

26 Prepared By Raka Fauzan Akbar


Makna Perubahan Standar Audit
ISA dan SPAP
Penekanan pada resiko
Merupakan audit berbasis resiko, dan menekankan sangat besar
pada resiko dalam setiap tahapan audit
Standar berbasis prinsip
Adanya perubahan dari rules based audit menjadi risk based audit,
dasar pemikirannya adalah:
Ketahui tujuan yang ingin dicapai
Kenali lapangan dengan baik (kenali klien, industri, lingkungannya)
Ketahui apa yang wajib dilakukan
Senantiasa waspada, gunakan professional judgment untuk mecapai tujuan

27 Prepared By Raka Fauzan Akbar


Makna Perubahan Standar Audit
ISA dan SPAP
Pengukuran berkesan eksak
Jika rules based audit, apabila tingkat materialitas ditetapkan 5%
dari aset, maka salah saji tersebut dianggap tidak material. Jika
risk based audit, tidak menekankan pada itu, namun menilai
tingkat materialitas dengan professional judgment
Menggunakan Professional Judgement
Penekanan kuat pada hal ini, perlu dibarengi dengan keterlibatan
auditor yang berpengalaman dan mumpuni
Senantiasa menerapkan kewaspadaan profesional
Sejak awal harus waspada, bahwa calon kliennya pun bisa
membohonginya dengan melakukan manipulasi laporan
keuangan menanggapi error atau fraud

28 Prepared By Raka Fauzan Akbar


Makna Perubahan Standar Audit
ISA dan SPAP
Pengendalian internal
ISA menjadikan sistem pengendalian internal adalah suatu
kewajiban yang harus dipenuhi entitas. Jika tidak ada, maka
membuat resiko audit sangat tinggimenolak penugasan audit
ISA mewajibkan auditor menilai, menggunakan hasil
penilaianya, dan mengomunikasikan kelemahan lingkungan dan
sistem pengendalian internal management letter
Those Charged with Governance (TCWG)
Orang atau lembaga yang memiliki wewenang yang cukup dalam
mengawasi entitas (ex: Koimite audit)

29 Prepared By Raka Fauzan Akbar


BUKTI AUDIT

30 Prepared By Raka Fauzan Akbar


ISA 500 (Bukti Audit)
ISA 500
Tujuan auditor ialah merancang dan melaksanakan prosedur
audit sedemikian rupa, sehingga auditor memperoleh bukti
audit yang cukup dan tepat untuk menarik kesimpulan yang
memadai, yang akan digunakannya sebagai dasar pemberian
opini auditnya
Bukti yang tepat adalah bukti yang bermutu dan berkualitas, yang diukur
dengan relevansi dan kehandalan dilihat dari sumber informasi, apakah
bersumber dari internal (I/C ?)/ eksternal (Expertise ?)
Bukti yang cukup adalah bukti yang diukur secara kuantitas cukup, yang
disarkan pada penilian auditor terhadap RSSM dan mutu dari bukti
tersebut

31 Prepared By Raka Fauzan Akbar


Prosedur Audit untuk Memperoleh
Bukti Audit
Inspeksi
Pemeriksaan catatan atau dokumen dan pemeriksaan fisik suatu
aset
Obervasi atau pengamatan
Melihat suatu proses atau prosedur yang dilakukan orang lain
(ex: auditor mengamati karyawan yang sedang melakukan
penghitungan persediaan)
Konfirmasi eksternal
Berupa tanggapan tertulis secara langsung yang diperoleh oleh
auditor atas permintaannya dari pihak ketiga (ex: konfirmasi
saldo akun bank, piutang, hutang)

32 Prepared By Raka Fauzan Akbar


Prosedur Audit untuk Memperoleh
Bukti Audit
Rekalkulasi
Mengecek akurasi matematik
Reperformance (melakukan kembali)
Melakukan kembali prosedur / pengendalian yang telah dikerjakan
sebagai bagian dari sistem pengendalian internal entitas
Prosedur analitis
Evaluasi atas informasi keuangan dengan menganalisis hubungan yang
nalar antara data keuangan dan non-keuangan
Bertanya
Mencari informasi dari orang yang mengetahui masalahnya dari orang
di dalam atau diluar entitas.

33 Prepared By Raka Fauzan Akbar


PENGENDALIAN INTERNAL

34 Prepared By Raka Fauzan Akbar


Pengendalian internal merupakan tanggapan manajemen
terhadap resiko yang diketahui sehingga tujuan Laporan
Keuangan yang bebas dari salah saji material tercapai
Tujuan pengendalian internal:
Tujuan strategis
Tujuan pelaporan keuangan
Tujuan operasional
Tujuan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan perundang-
undangan

35 Prepared By Raka Fauzan Akbar


Komponen pengendalian internal
Lingkungan Pengendalian
Penilaian Resiko
Sistem Informasi
Aktivitas Pengendalian
Monitoring

36 Prepared By Raka Fauzan Akbar


Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian merupakan dasar bagi pengendalian internal
yang efektif
Lingkungan pengendalian berurusan dengan fungsi pengelolaan
manajeman dan pengawasan di tingkat tertinggi entitas
Bersifat pervasif, berdampak kepada seluruh komponen pengendalian
internal yang lainnya
Komponen-komponen pengendalian internal
Komunikasi dan pelaksanaan nilai integritas dan lainnya
Komitmen terhadap komptensi
KeikutertaanTCWG
Gaya kepemimipinan
Sruktur organisasi
Pembagian tugas dan tanggungjawab
Kebijakan dan prosedur SDM

37 Prepared By Raka Fauzan Akbar


Penilaian Resiko
Bagaimana entitas menilai resiko salah saji material pada
laporan keuangan yang disajikan ? Apakah entitas selalu
melakukan prosedur penilaian resiko ?
Resiko apa yang dinilai ?
Sistem informasi yang baru atau adanya sistem yang mengalami perubahan
besar-besaran
Pertumbuhan yang cepat
Teknologi baru
Model bisnis, produk, atau kegiatan baru

38 Prepared By Raka Fauzan Akbar


Sistem Informasi
Auditor wajib memperoleh pemahaman mengenai sistem
informasi yang relevan bagi pelaporan keuangan
Mengapa ?
Input Transactions, Events, Conditions
Process Proses Bisnis (Penjualan, Pembelian, dll)
Transfer information from Transaction-
Processing System (TPS) to General Ledger (GL)
Outputs Laporan Keuangan (termasuk disclosure)

39 Prepared By Raka Fauzan Akbar


Aktivitas Pengendalian
Apakah ada pemisahan tugas ?
Menguransgi peluang untuk melakukan kesalahan atau
kecurangan dan menyembunyikan perbuatannya
Apakah ada otorisasi ?
Menegaskan siapa yang berwenang menyetujui transaksi atau
peristiwa
Apakah dilakukan rekonsiliasi ?
Penyusunan dan review atas rekonsiliasi secara tepat waktu
Apakah telah digunakan aplikasi IT ?
Pengendalian ini diprogram dalam aplikasi yang bersangkutan

40 Prepared By Raka Fauzan Akbar


Monitoring (Pemantauan)
Auditor menilai bagaimana entitas memiliki proses
pemantauan terhadap pengendalian internal yang ada
Apakah pengendalian sudah efektif ?
Bagaimana entitas memberikan feed back atas kelemahan
pengendalian internal yang diketahui ?
Bagaiamana entitas memastikan bahwa I/C sudah berjalan
sebagaimana seharusnya ?

41 Prepared By Raka Fauzan Akbar


ASERSI DALAM LAPORAN KEUANGAN

42 Prepared By Raka Fauzan Akbar


ISA 315 alinea 4 (a) mendefinisikan asersi sbb
Asersi adalah representasi oleh manajemen, baik secara eksplisit
(dalam bentuk pernyataan) maupun implisit (tersirat), yang
terkandung dalam laporan keuangan. Representasi ini digunakan oleh
auditor untuk memperhatikan berbagai salah saji dalam laporan
keuangan, yang mungkin terjadi

Laporan keuangan mengandung berbagai asersi. Auditor wajib


mengidentifikasi dan menilai resiko salah saji pada:
- Tingkat laporan keuangan pervasif thd LK, sehingga
mencakup semua asersi
- Tingkat asersi untuk jenis transaksi, saldo akun, dan
pengungkapan untuk merancang dan melaksanakan prosedur audit
selanjutnya

43 Prepared By Raka Fauzan Akbar


Asersi untuk Jenis Transaksi
ASERSI PENJELASAN

OCCURANCE Apakah yang sudah dicatat, memang terjadi ?

COMPLETENESS Apakah Memang sudah dicatat ?

ACCURACY Angka, jumlah, data lain sudah dicatat dengan akurat ?

CUT-OFF Telah dicatat dalam periode akuntansi yang benar ?

CLASSIFICATION Dicatat dalam akun yang benar ?

44 Prepared By Raka Fauzan Akbar


Asersi untuk Saldo Akun
ASERSI PENJELASAN

EXISTENCE Aset, liabilitas, dan ekuitas benar ada ?

RIGHTS AND OBLIGATIONS Entitas memiliki dan menguasai aset ? Hutang entitas
merupakan kewajiban entitas ?

COMPLETENESS Semua aset, liabilitas, dan ekuitas yang seharusnya dicatat


sudah dicatat ?

VALUATION AND ALLOCATION Apaka nilai yang dicantumkan merupakan jumlah yang
benar ? Apakah suatu aset/liabilitas/ekuitas yang
disajikan dengan penilaian dan alokasi telah dicatat
dengan benar ?

45 Prepared By Raka Fauzan Akbar


Asersi tentang Penyajian dan
Pengungkapan
ASERSI PENJELASAN

OCCURRENCE, RIGHTS, AND OBLIGATUONS Apakah yang sudah diungkapkan dalam LK,
memang terjadi ?

COMPLETENESS Apakah semua pengungkapan yang


seharusnya dicantumkan, memang sudah
dicantumkan dalam LK ?

CLASSIFICATION AND UNDERSTANDABILITY Informasi keuangan disajikan dan dijelaskan


dengan tepat, dan pengungkapan dinyatakan
dengan jelas

ACCURACY ANDVALUATION Informasi keuangan dan informasi lainnya


diungkapkan dengan wajar dan dalam jumlah
yang benar
46 Prepared By Raka Fauzan Akbar
MATERIALITAS

47 Prepared By Raka Fauzan Akbar


Proses Penentuan Materialitas
Penjelasan gambar

48 Prepared By Raka Fauzan Akbar


Materialitas dalam Proses Audit
Materialitas dua tingkat
Tingkat laporan keuangan secara menyeluruh
Overall Materiality
Overall Performance Materiality
Tingkat saldo akun, jenis transaksi, dan pengungkapan
Specific Materiality
Specific Performance Materiality

49 Prepared By Raka Fauzan Akbar


Overall Materiality
Angka materialitas ini ditetapkan sebesar angka salah saji
tertinggi yang tidak akan berdampak pada keputusan
ekonomis yang dibuat pemakai laporn keuangan.

50 Prepared By Raka Fauzan Akbar


Overall Performance Materiality
Performance materiality ditetapkan lebih rendah dari overall
materiality
Performance materiality memungkinkan auditor untuk
menurunkan probabilitas salah saji yang tidak dikoreksi dan
salah saji yang tidak terdeteksi secara agregat yang melampaui
overall materiality
Angka yang lebih rendah ini berfungsi sebagai penyangga
(buffer)

51 Prepared By Raka Fauzan Akbar


Specific Materiality
Specific materiality untuk jenis transaksi, saldo akun atau
diclosures tertentu dimana jumlah salah sajinya akan lebih
rendah dari overall materiality

52 Prepared By Raka Fauzan Akbar


Sprecific Performance Materiality
Specific performance materiality ditetapkan lebih rendah dari
specific materiality. Hal ini memungkinkan auditor
menanggapi penilaian resiko tertentu dan meperhitungkan
kemungkinan adanya salah saji yang tida terdeteksi dan salah
saji yang tidak material, yang secara agregat dapat berjumlah
materiality

53 Prepared By Raka Fauzan Akbar


KESINAMBUNGAN USAHA
(GOING CONCERN )

54 Prepared By Raka Fauzan Akbar


ESTIMASI AKUNTANSI

55 Prepared By Raka Fauzan Akbar


Istilah dalam ISA 540.7
Accounting esimate
Nilai yang mendekati suatu nilai uang dalam ketiadaan pengukuran yang tepat
Auditors point estimate atau auditors range
Jumlah atau rentang jumlah yang diambil dari bukti audit untuk
digunakan dalam mengevaluasi management point estimate
Estimation uncertainty
Kerentanan estimasi akuntansi dan pengungkapan karena ketiadaan presisi
yang melekat dalam pengukuran
Management bias
Tidak netralnya manajemen dalam membuat atau menyiapkan informasi
Management point estimate
Jumlah yang dipilih manajemen untuk pengakuan terhadap
pengungkapan mengenai estimasi
Outcome of an accounting estimate
Jumlah.nilai uang sebenarnya dari penyelesaian transaksi, peristiwa, atau
kondisi yang mendasari estimasi akuntansi
56 Prepared By Raka Fauzan Akbar
Ketika bukti audit sudah diperoleh, kewajaran estimasi
dievaluasi dan luasnya salah saji diidentifikasi:
Dalam hal bukti mendukung suatu point estimate, perbedaan
antara auditors point estimate dan management point estimates
merupakan suatu salah saji
Dalam hal auditor menyimpulkan bahwa dengan menggunakan
kisaran yang menurut auditor adalah wajar memberikan bukti
audit yang cukup dan tepat, maka management point estimate di
luar kisaran tersebut tidaklah didukung oleh bukti audit

57 Prepared By Raka Fauzan Akbar


KESINAMBUNGAN USAHA

58 Prepared By Raka Fauzan Akbar


RANGKUMAN ISA 570.10 DAN 570.11

Identifikasi
Sudahkah
Apakah peristiwa yang
TANYA manajemen
persitiwa/kondisi
melakukan
YA menimbulkan
yang menimbukan keraguan dan
penilaian atas
keraguan tentang dapatkan rencana
kemampuan going
kesinambungan tanggapan
concern entitas ?
manajemen

TIDAK

Bahas dengan
manajemen
adanya Evaluasi rencana
peristiwa/kondisi tanggapan
, dan dapatkan manajemen
tanggapan
manajemen

59 Prepared By Raka Fauzan Akbar


RANGKUMAN ISA 570.17 SAMPAI DENGAN 570.24

Apakah laporan
Menggunakan
keuangan
asumsi usaha YA PendapatWTP
mengungkapkan
berkesinambunga dengan
secara penuh
n,namun ada alieaPenekanan
peristiwa/kondisi
ketidakpastian Hal Tertentu
ketidakpastian
material
material ?
TIDAK

Berikan pendapat
WDP atauTW
dan nyatakan
adanya
ketidakpastian
Keliru material
menggunakan Berikan pendapat
asumsi usaha TW
berkesinambungan

60 Prepared By Raka Fauzan Akbar

Anda mungkin juga menyukai