Nilai persediaan (inventory) harus dicatat sesuai dengan harga perolehannya, yakni cost dari persediaan
itu sendiri, biaya asuransi, biaya pengangkutan, bea masuk, dan segala biaya lainnya yang diperlukan
untuk memperoleh inventory.
Berdasarkan cost (+ segala biaya asuransi, biaya antar dan biaya lainnya)
Jika berdasarkan cost, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Setiap habis pembelian barang, harga barangnya SELALU dirata-rata dengan jumlah
dan harga perolehan terbaru, sehingga diperoleh rata-ratanya.
c. FIFO
Barang yang dibeli duluan, harus digunakan duluan.
d. LIFO (sudah dilarang IFRS)
Barang yang dibeli terakhir, dipakai duluan.
4. UNTUK MENENTUKAN COGS:
Beginning inventory + purchase (net sudah dikurangi sm return and allowances) – ending
inventory.
LCNRV (Lower cost or net realizable value)
Ketika persediaan yang dibeli perusahaan nilainya berubah karena harga pasar berubah,
maka perusahaan diizinkan untuk mencatat tidak sesuai dengan costnya.
Jadi perusahaan pada awalnya menentukan net realizable value.
NRV of inventory = Sales price – (cost to sell + cost to complete)
Nilai ini adalah nilai yang perusahaan harapkan bisa dapatkan dari penjualan barang
persediaan.
Jika ternyata net realizable value ini lebih rendah dari harga beli persediaan pada
awalnya, maka jurnalnya (hanya salah satu saja, yang direkomendasikan untuk
digunakan yang c):
a. COGS xxxxxxxxx
Inventory xxxxxxxxx
b. Loss due to decline of inventory xxxxxxxxx
Inventory xxxxxxxxx
c. Loss due to decline of inventory xxxxxxxxx
Allowance to Reduce Inventory to NRV xxxxxxxxx
Jika ternyata estimasinya nrv dikemudian hari meningkat, maka jurnal
pembaliknya:
a. Allowance to reduce inventory to NRV
Recovery of inventory loss
INGAT DALAM KONSEP LCNRV MAKA PILIH YANG PALING RENDAH COSTNYA
ATAU NRVNYA.
Biological asset (asset yang digunakan untuk enghasilakn agricultural product, ex: sapi) dan
agricultural product (hasil dari biological asset, ex: susu)
Nilai dari biological asset harus ditambah karena faktor pertumbuhan dan dikurangi karena
pemanenan.
Kenaikan nilai dan mendebit inventory apabila ada agricultural product masuk, mengkredit
unrealized holding gain or loss (apabila untung).
Lump sum purchase
Cost yang dicatat untuk nilai asset PPE, harus mencakup semua biaya yang diperlukan dan
dikeluarkan agar semua asset PPE siap untuk digunakan.
Mengkapitalisasi asset PPE yang dibangun sendiri:
1. Tentukan weighted average accumulated expenditurenya.
2. Tentukan capitalization ratenya
3. Kalikan WAAE dengan construction rate, sisanya kalikan dengan capitalization rate.
Jika menggunakan long-term credit contract, maka dicatat sesuai dengan nilai present
valuenya.
o DEPRECIATION
o Activity method
o Diminishing charge
Sum of the years digit
Pada perhitungan ini, kita menjumlahkan dulu tahunnya, lalu sisa tahun dibagi
dengan total tahun dikalikan depreciation base. Rumus cepat menghitung total
tahun:
o IMPAIRMENT
o DEPLETION
Segala cost yang dikeluarkan untuk mulai dari tahap pre exploratory, exploratory and
evaluation, development costs dikapitalisasi.
o REVALUATION
Penyesuaian nilai asset dengan harga pasar
Kalo gain:
Asset
Unrealized holding gain or loss
Rugi
Depreciation expense
Accumulated depreciation – asset
1. Valuasi
a. Intangible asset yang dibeli
Dicatat harga perolehannya sesuai dengan segala biaya yang dibutuhkan sampai asset
siap pakai.
b. Intangible asset yang dibuat sendiri
Hanya dicatat saat economic viability sudah terlihat.
2. Amortisasi
Bagi asset yang punya umur terbatas, maka didepresiasi sesuai dengan berapa tahunnya. Kalua
tidak dapat ditentukan, MAKA JANGAN DIAMORTISASI.
3. Impairment
Bisa berlaku bagi asset yang memiliki umur terbatas maupun tidak terbatas.
Jika rugi maka:
Loss on impairment
Aset