DEFINISI PPE
Karakteristik Pokok Aktiva Tetap
kebijakan
Setelah diakui sebagai aset, aset Setelah diakui sebagai aset, aset tetap yang
akuntansinya dan tetap dicatat sebesar biaya nilai wajarnya dapat diukur secara andal harus
menerapkan perolehan dikurangi akumulasi dicatat pada jumlah revaluasian, yaitu nilai
kebijakan tersebut penyusutan dan akumulasi rugi wajar pada tanggal revaluasi dikurangi
terhadap seluruh aset penurunan nilai aset. akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi
penurunan nilai yang terjadi setelah tanggal
tetap dalam kelompok revaluasi.
yang sama. Revaluasi harus dilakukan dengan keteraturan
yang cukup reguler untuk memastikan bahwa
jumlah tercatat tidak berbeda secara material dari
jumlah yang ditentukan dengan menggunakan
nilai wajar pada akhir periode pelaporan.
DEPRESIASI
Aset tetap perusahaan terdiri dari 2 sifat yaitu:
1. Tanah, yang mempunyai umur atau jangka waktu pemakaian
yang tidak terbatas dalam memberikan manfaat
2. Aset tetap lainnya seperti gedung, peralatan, berkurang
Harga perolehan dari aset tetap harus dialokasikan
kemampuannya untuk memberikan manfaat, bersamaan dengan atau dipindahkan menjadi beban (expense) secara
berlalunya waktu. sistematis selama jangka waktu pemakaian atau umur
manfaat yang diharapkan dari aset tetap yang
Untuk menentukan jumlah penyusutan dari suatu aset tetap ada 3 bersangkutan disebut penyusutan (depreciation).
2. Umur atau manfaat taksiran (estimated useful life) Beban Penyusutan (Depreciation Expense) XXX
Akumulasi Penyusutan (Accumulated Depreciation) XXX
Menggambarkan kapasitas atau manfaat yang diberikan oleh
aset tetap selama dapat dipakai. Dinyatakan dalam lamanya
jangka waktu penaksiran dan kapasitas produksi.
3. Nilai sisa (residual value)
Harga pasar taksiran dari aset tetap pada akhir
masa manfaatnya.
DEPRESIASI
Ada 4 metode yang utama untuk menghitung penyusutan :
01
Tanggal 2 Januari 2011 dibeli sebuah mesin dengan harga Rp
11.000.000. Nilai sisa taksiran adalah Rp 1.000.000 dan mesin
tersebut ditaksir dapat beroperasi selama 10.000 jam. Mesin telah 02
beroperasi tahun ini sebanyak 2.200 jam
Tarif Penyusutan = Harga Perolehan – Nilai Sisa Beban Penyusutan =
Manfaat Taksiran dalam jumlah jam Tarif Penyusutan x jumlah unit produksi yang sesungguhnya
= Rp 11.000.000 – Rp 1.000.000 = Rp 1.000 x 2.200
10.000 = Rp 2.200.000
= Rp 1.000 / jam Revaluasi harus dilakukan dengan keteraturan yang cukup
reguler untuk memastikan bahwa jumlah tercatat tidak berbeda
secara material dari jumlah yang ditentukan dengan
menggunakan nilai wajar pada akhir periode pelaporan.
Metode saldo menurun berganda (double declining
balance)
CONTOH
Tarif penyusutan yang digunakan adalah
2 kali dari tarif metode garis lurus. Tanggal 2 Januari 2011 dibeli sebuah kendaraan
Penyusutan yang dibebankan pada dengan harga Rp 22.000.000. Nilai sisa taksiran
tahun pertama dan tahun-tahun adalah Rp 1.000.000 dan umur ekonomisnya adalah 5
berikutnya akan semakin menurun tahun.
Rumus: Tarif penyusutan = 100% = 20 % x 2 = 40 %
Beban Penyusutan = 5
Tahun pertama:
Tarif Penyusutan x Nilai buku awal tahun
Beban Penyusutan = Tarif Penyusutan x Nilai buku
Nilai buku tahun pertama = harga awal tahun
perolehan = 40 % x Rp 22.000.000 = Rp 8.800.000
Nilai buku tahun kedua = Tahun kedua:
Harga perolehan – Saldo akumulasi Beban Penyusutan = Tarif Penyusutan x Nilai buku
penyusutan awal tahun kedua
awal tahun
= 40 % x (Rp 22.000.000 – Rp 8.800.000) = Rp
5.280.000
Metode jumlah angka tahun (sum of years
digits)
Beban penyusutan semakin menurun setiap CONTOH
tahun selama masa pemakaiannya.
Rumus jumlah angka tahun : Tanggal 2 Januari 2011 dibeli sebuah kendaraan dengan
N ( N + 1) harga Rp 22.000.000. Nilai sisa taksiran adalah Rp 1.000.000
dan umur ekonomisnya adalah 5 tahun.
2 Rumus jumlah angka tahun :
Keterangan : N ( N + 1)
N = Masa manfaat taksiran dari aset 2
Rumus: 5 (5+1) = 15
2
Beban penyusutan = Tahun 1:
Tarif penyusutan x (Harga perolehan – nilai Beban penyusutan =
sisa) Tarif penyusutan x (Harga perolehan – nilai sisa)
5 X (Rp 22.000.000 – Rp 1.000.000) = Rp 7.000.000
15 5
Metode garis lurus (straight line)
Dialokasikan berdasarkan
berlalunya waktu CONTOH
Jumlah beban penyusutan Tanggal 2 Januari 2011 dibeli sebuah kendaraan dengan harga
Rp 22.000.000. Nilai sisa taksiran adalah Rp 1.000.000 dan
periodik yang sama selama masa umur ekonomisnya adalah 5 tahun.
Beban Penyusutan per tahun =
manfaat dari aset tetap
Rp 22.000.000 – Rp 1.000.000
5
= Rp 4.200.000
Rumus: Tarif penyusutan = 100% = 20 %
5
Beban Penyusutan per tahun =
Harga perolehan – Nilai Sisa
Manfaat taksiran dalam Tahun
Penurunan Nilai (Impairment)
Dalam menentukan apakah suatu aset tetap mengalami penurunan nilai, entitas menerapkan IAS 36
Impairment of Assets. Pernyataan tersebut menjelaskan bagaimana entitas mereview jumlah tercatat
asetnya, bagaimana menentukan jumlah terpulihkan dari aset dan kapan mengakui atau membalik rugi
penurunan nilai.