Anda di halaman 1dari 19

ASET TETAP (PROPERTY, PLANT and EQUIPMENT)

Yuyun Laily Sya’bana - 1811070067


Theresa Carolina – 1811070068
Pembahasan
Definisi PPE
01
Pengakuan
02
Pengukuran pada saat
03 pengakuan
Pengukuran setelah
04 pengakuan
.
IAS 16
Aset berwujud (tangible aset) yang digunakan dalam
kegiatan operasional perusahaan, yang memiliki
manfaat lebih dari satu periode akuntansi.

PSAK 16 (revisi 2007)


Aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam
produksi atau penyediaan barang dan jasa untuk
direntalkan kepada pihak lain, atau tujuan
administratif dan diharapkan untuk digunakan
selama lebih dari satu periode.
Karakter dalam definisi Aset tetap :

“used in operation” and not for sale


Long term in nature and usually depreciated
Possess physical substance

DEFINISI PPE
Karakteristik Pokok Aktiva Tetap

1. Perolehannya adalah digunakan dalam kegiatan perusahaan, dan bukan untuk


diperjualbelikan dalam kegiatan normal perusahaan. Contoh: Mobil yang digunakan oleh
perusahaan untuk antar jemput pegawai bukan untuk diperdagangkan oleh perusahaan.
2. Umur atau jangka waktu pemakaiannya yang lebih dari satu tahun. Dikenal dengan
istilah penyusutan (depreciation)
3. Bahwa pengeluaran untuk aset tersebut harus merupakan pengeluaran yang nilainya
besar atau material bagi perusahaan tersebut.
PENGAKUAN
Biaya perolehan aset tetap harus diakui sebagai aset jika dan hanya jika:

kemungkinan besar entitas akan memperoleh manfaat


1
ekonomik masa depan dari aset tersebut; dan

2 biaya perolehan aset dapat diukur secara andal


Pengukuran pada saat pengakuan
Pengukuran Pada saat pengakuan
Suatu aset
tetap yang 01 Komponen Biaya
02 Pengukuran Biaya
Perolehan. Perolehan.
memenuhi
Biaya perolehan aset tetap meliputi: Biaya perolehan aset tetap adalah setara
kualifikasi dengan nilai tunai yang diakui pada saat
a) harga perolehannya, termasuk bea impor
terjadinya.
untuk diakui dan pajak pembelian yang tidak boleh
dikreditkan setelah dikurangi diskon
sebagai aset pembelian dan potongan-potongan lain;
Biaya perolehan dari suatu aset tetap diukur pada
nilai wajar kecuali:
b) biaya-biaya yang dapat diatribusikan
pada awalnya secara langsung untuk membawa aset ke
a) transaksi pertukaran tidak memiliki substansi
komersial;atau
lokasi dan kondisi yang diinginkan agar
harus diukur aset siap digunakan sesuai dengan intensi
b) nilai wajar dari aset yang diterima dan diserahkan
tidak dapat diukur secara andal.
manajemen;
sebesar biaya c) estimasi awal biaya pembongkaran dan
Aset yang diperoleh diukur dengan cara seperti di
pemindahan aset tetap dan restorasi
perolehan. lokasi aset. Kewajiban atas biaya tersebut
atas bahkan jika entitas tidak dapat dengan segera
menghentikan pengakuan aset yang diserahkan. Jika
timbul ketika aset tersebut diperoleh atau
aset yang diperoleh tidak dapat diukur dengan nilai
karena entitas menggunakan aset
wajar, maka biaya perolehannya diukur dengan
tersebut selama periode tertentu untuk
jumlah tercatat dari aset yang diserahkan.
tujuan selain untuk menghasilkan
persediaan.
Pengukuran setelah pengakuan
Pengukuran setelah pengakuan
Entitas memilih model
biaya atau model Model Biaya (Cost
revaluasi sebagai 01 Model). 02 Model Revaluasi.

kebijakan
Setelah diakui sebagai aset, aset Setelah diakui sebagai aset, aset tetap yang
akuntansinya dan tetap dicatat sebesar biaya nilai wajarnya dapat diukur secara andal harus
menerapkan perolehan dikurangi akumulasi dicatat pada jumlah revaluasian, yaitu nilai
kebijakan tersebut penyusutan dan akumulasi rugi wajar pada tanggal revaluasi dikurangi
terhadap seluruh aset penurunan nilai aset. akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi
penurunan nilai yang terjadi setelah tanggal
tetap dalam kelompok revaluasi.
yang sama. Revaluasi harus dilakukan dengan keteraturan
yang cukup reguler untuk memastikan bahwa
jumlah tercatat tidak berbeda secara material dari
jumlah yang ditentukan dengan menggunakan
nilai wajar pada akhir periode pelaporan.
DEPRESIASI
Aset tetap perusahaan terdiri dari 2 sifat yaitu:
1. Tanah, yang mempunyai umur atau jangka waktu pemakaian
yang tidak terbatas dalam memberikan manfaat
2. Aset tetap lainnya seperti gedung, peralatan, berkurang
Harga perolehan dari aset tetap harus dialokasikan
kemampuannya untuk memberikan manfaat, bersamaan dengan atau dipindahkan menjadi beban (expense) secara
berlalunya waktu. sistematis selama jangka waktu pemakaian atau umur
manfaat yang diharapkan dari aset tetap yang
Untuk menentukan jumlah penyusutan dari suatu aset tetap ada 3 bersangkutan disebut penyusutan (depreciation).

faktor yang harus diketahui :


1. Harga perolehan (cost) Ayat jurnal untuk mencatat penyusutan:

2. Umur atau manfaat taksiran (estimated useful life) Beban Penyusutan (Depreciation Expense) XXX
Akumulasi Penyusutan (Accumulated Depreciation) XXX
Menggambarkan kapasitas atau manfaat yang diberikan oleh
aset tetap selama dapat dipakai. Dinyatakan dalam lamanya
jangka waktu penaksiran dan kapasitas produksi.
3. Nilai sisa (residual value)
Harga pasar taksiran dari aset tetap pada akhir
masa manfaatnya.
DEPRESIASI
Ada 4 metode yang utama untuk menghitung penyusutan :

You can simply impress


your audience and add a
unique zing and appeal
1. Metode garis lurus (straight line) to your Presentations. I
hope and I believe that
2. Metode jumlah unit produksi (units of production) this Template will your
Time, Money and
3. Metode saldo menurun berganda (double declining balance) Reputation. You can
simply impress your
audience and add a
4. Metode jumlah angka tahun (sum of years digits) unique zing and appeal
to your Presentations.
Easy to change colors,
photos and Text.
Metode garis lurus (straight line)
Dialokasikan berdasarkan
berlalunya waktu CONTOH 01
Jumlah beban penyusutan Tanggal 2 Januari 2011 dibeli sebuah kendaraan dengan harga
Rp 22.000.000. Nilai sisa taksiran adalah Rp 1.000.000 dan
periodik yang sama selama masa umur ekonomisnya adalah 5 tahun.
Beban Penyusutan per tahun =
manfaat dari aset tetap
Rp 22.000.000 – Rp 1.000.000
5
= Rp 4.200.000
Rumus: Tarif penyusutan = 100% = 20 %
5
Beban Penyusutan per tahun =
Harga perolehan – Nilai Sisa
Manfaat taksiran dalam Tahun
Metode jumlah unit produksi (units of production)
Dinyatakan dalam jumlah unit dari Rumus :
kapasitas produksi seperti jumlah Tarif Penyusutan = Harga Perolehan – Nilai Sisa
jam atau km. Manfaat Taksiran dalam jumlah jam
Beban penyusutan yang
Beban Penyusutan =
berfluktuasi sesuai dengan Tarif Penyusutan x jumlah unit produksi yang sesungguhnya
pemakaian aset yang 5
sesungguhnya

Penyusutan dihitung dalam 2 tahap:


1. Menentukan tarif penyusutan
untuk setiap unit produksi
2. Menentukan beban penyusutan
untuk suatu periode akuntansi
Metode jumlah unit produksi (units of production)

01
Tanggal 2 Januari 2011 dibeli sebuah mesin dengan harga Rp
11.000.000. Nilai sisa taksiran adalah Rp 1.000.000 dan mesin
tersebut ditaksir dapat beroperasi selama 10.000 jam. Mesin telah 02
beroperasi tahun ini sebanyak 2.200 jam
Tarif Penyusutan = Harga Perolehan – Nilai Sisa Beban Penyusutan =
Manfaat Taksiran dalam jumlah jam Tarif Penyusutan x jumlah unit produksi yang sesungguhnya
= Rp 11.000.000 – Rp 1.000.000 = Rp 1.000 x 2.200
10.000 = Rp 2.200.000
= Rp 1.000 / jam Revaluasi harus dilakukan dengan keteraturan yang cukup
reguler untuk memastikan bahwa jumlah tercatat tidak berbeda
secara material dari jumlah yang ditentukan dengan
menggunakan nilai wajar pada akhir periode pelaporan.
Metode saldo menurun berganda (double declining
balance)
CONTOH
Tarif penyusutan yang digunakan adalah
2 kali dari tarif metode garis lurus. Tanggal 2 Januari 2011 dibeli sebuah kendaraan
Penyusutan yang dibebankan pada dengan harga Rp 22.000.000. Nilai sisa taksiran
tahun pertama dan tahun-tahun adalah Rp 1.000.000 dan umur ekonomisnya adalah 5
berikutnya akan semakin menurun tahun.
Rumus: Tarif penyusutan = 100% = 20 % x 2 = 40 %
Beban Penyusutan = 5
Tahun pertama:
Tarif Penyusutan x Nilai buku awal tahun
Beban Penyusutan = Tarif Penyusutan x Nilai buku
Nilai buku tahun pertama = harga awal tahun
perolehan = 40 % x Rp 22.000.000 = Rp 8.800.000
Nilai buku tahun kedua = Tahun kedua:
Harga perolehan – Saldo akumulasi Beban Penyusutan = Tarif Penyusutan x Nilai buku
penyusutan awal tahun kedua
awal tahun
= 40 % x (Rp 22.000.000 – Rp 8.800.000) = Rp
5.280.000
Metode jumlah angka tahun (sum of years
digits)
Beban penyusutan semakin menurun setiap CONTOH
tahun selama masa pemakaiannya.
Rumus jumlah angka tahun : Tanggal 2 Januari 2011 dibeli sebuah kendaraan dengan
N ( N + 1) harga Rp 22.000.000. Nilai sisa taksiran adalah Rp 1.000.000
dan umur ekonomisnya adalah 5 tahun.
2 Rumus jumlah angka tahun :
Keterangan : N ( N + 1)
N = Masa manfaat taksiran dari aset 2
Rumus: 5 (5+1) = 15
2
Beban penyusutan = Tahun 1:
Tarif penyusutan x (Harga perolehan – nilai Beban penyusutan =
sisa) Tarif penyusutan x (Harga perolehan – nilai sisa)
5 X (Rp 22.000.000 – Rp 1.000.000) = Rp 7.000.000
15 5
Metode garis lurus (straight line)
Dialokasikan berdasarkan
berlalunya waktu CONTOH
Jumlah beban penyusutan Tanggal 2 Januari 2011 dibeli sebuah kendaraan dengan harga
Rp 22.000.000. Nilai sisa taksiran adalah Rp 1.000.000 dan
periodik yang sama selama masa umur ekonomisnya adalah 5 tahun.
Beban Penyusutan per tahun =
manfaat dari aset tetap
Rp 22.000.000 – Rp 1.000.000
5
= Rp 4.200.000
Rumus: Tarif penyusutan = 100% = 20 %
5
Beban Penyusutan per tahun =
Harga perolehan – Nilai Sisa
Manfaat taksiran dalam Tahun
Penurunan Nilai (Impairment)
Dalam menentukan apakah suatu aset tetap mengalami penurunan nilai, entitas menerapkan IAS 36
Impairment of Assets. Pernyataan tersebut menjelaskan bagaimana entitas mereview jumlah tercatat
asetnya, bagaimana menentukan jumlah terpulihkan dari aset dan kapan mengakui atau membalik rugi
penurunan nilai.

Kompensasi untuk Penurunan Nilai


Kompensasi dari pihak ketiga untuk aset tetap yang mengalami penurunan nilai, hilang atau dihentikan
dimasukkan dalam laba rugi pada saat kompensasi diakui menjadi piutang.
Penurunan nilai atau kerugian aset tetap, klaim atas atau pembayaran kompensasi dari pihak ketiga dan
pembelian atau konstruksi selanjutnya atas penggantian aset adalah peristiwa ekonomi yang terpisah dan
dicatat secara terpisah dengan ketentuan sebagai berikut:
a. penurunan nilai aset tetap diakui sesuai dengan PSAK 48 (revisi 2009): Penurunan Nilai Aset;
b. penghentian pengakuan aset tetap yang usang atau dilepas ditentukan sesuai dengan Pernyataan ini;
c. kompensasi dari pihak ketiga untuk aset tetap yang mengalami penurunan nilai, hilang atau dihentikan
harus dimasukkan dalam penentuan laba rugi pada saat kompensasi diakui pada saat menjadi piutang;
dan
d. biaya perolehan aset tetap yang diperbaiki, dibeli atau dikonstruksi sebagai penggantian ditentukan
sesuai dengan Pernyataan ini.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai