Anda di halaman 1dari 76

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 1

BAB 10
ASET TETAP

Dosen: Dra. Triani Arofah, M.Si.,Ak.,CA


Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan dapat:

Memahami pengakuan dan


1 Memahami sifat dan karakteristik
aset tetap
2 pengukuran aset tetap pada saat
perolehan

Memahami sifat dan cara


3 Memahami pengukuran aset tetap
setelah perolehan 4 perhitungan penyusutan

Mengaplikasikan model revaluasi


5 Memahami model biaya dan model
revaluasi 6 Jika terjadi kenaikan atau
penurunan nilai wajar aset tetap
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan dapat:

Menghitung penyusutan untuk aset


7 tetap yang diukur dengan 8 Memahami akuntansi untuk
penurunan nilai
menggunakan metode revaluasi;

Memahami akuntansi untuk Mengimplementasikan

9 penghentian pengakuan aset tetap;


dan
10 pengungkapan yang tepat untuk
aset tetap
PSAK 16 (2014) Aset Tetap
PSAK 13 (2014) Properti Investasi
PSAK 26 (2014) Biaya Pinjaman
PSAK 48 (2014) Penurunan Nilai Aset
PSAK 58 (2014) Aset Tidak Lancar
yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi
RUJUKAN: yang Dihentikan
PSAK 61 (2014) Akuntansi Hibah
Pemerintah dan Pengungkapan
Bantuan Pemerintah
ISAK 25 (2011) Hak Atas Tanah
ISAK 27 (2014) Pengalihan Aset dari
Pelanggan
Peraturan Bapepam dan LK No.
VIII.G.7 Penyajian dan Pengungkapan
Laporan Keuangan Emiten dan
Perusahaan Publik
Sifat dan Karakteristik Aset Tetap

Beberapa istilah • Aset tetap adalah aset berwujud


☞ aset tetap atau tanah, yang secara fisik dapat dilihat dan
disentuh.
bangunan, dan peralatan
• Dimiliki untuk digunakan dalam
(property, plant, and equipment),
produksi atau penyediaan barang
☞ aset tetap.
dan jasa dan tidak untuk dijual
Aset tetap ➠ aset berwujud yang kembali.

J
dimiliki untuk digunakan dalam •Digunakan untuk waktu yang
J
produksi atau penyediaan barang
atau jasa, untuk disewakan
panjang, lebih dari satu periode
akuntansi.
kepada pihak lain, atau untuk
tujuan administratif, dan
diharapkan untuk digunakan
selama lebih dari satu periode.
Berdasarkan sifat dan
karakteristiknya, Kelompok aset tetap:

Tanah

Tanah dan bangunan

Mesin dan peralatan pabrik

Peralatan dan perabotan


Kantor, serta kendaraan
Berdasarkan perolehannya,
Pembelian

Dibangun sendiri

Pertukaran

Kombinasi Bisnis

Sewa atau hibah pemerintah


Perolehan Aset Tetap

Pertukaran
Pembelian Dibangun sendiri dengan aset
non moneter

PSAK 16 PSAK 16 PSAK 16

Kombinasi
Sewa Hibah
Bisnis
pembiayaan Pemerintah

PSAK 22 PSAK 30 PSAK 61


1
Pengakuan dan Pengukuran Awal
Pengakuan Awal. Biaya perolehan aset tetap harus diakui sebagai aset jika dan hanya
Jika:

(a) Besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan


dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas; dan
(b) Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
Pengeluaran Modal
versus
Pengeluaran Beban
Pembelian aset berwujud yang biaya
perolehannya lebih besar dari batasan
kapitalisasi, akan dicatat sebagai aset tetap
(pengeluaran modal), sedangkan untuk
pembelian aset berwujud yang biaya
perolehannya tidak lebih besar dari batasan
kapitalisasi, langsung dicatat sebagai beban
pada periode berjalan (pengeluaran beban)
Suku Cadang dan
Peralatan Pemeliharaan
•Suku cadang utama dan peralatan
pemeliharaan. Entitas memperkirakan
akan menggunakan aset tersebut
selama lebih dari satu periode.
Biasanya suku cadang utama memiliki
nilai yang cukup material.
•Suku cadang dan peralatan
pemeliharaan yang hanya bisa
digunakan untuk suatu aset tetap
tertentu.
Aset tetap diperoleh untuk alasan
keamanan atau lingkungan

Misalnya: entitas yang bergerak dalam


industri kimia, diharuskan untuk memiliki
peralatan pengolahan bahan-bahan kimia,
khususnya bahan kimia berbahaya
sedemikian sehingga bahan kimia tersebut
tidak merusak lingkungan.
Biaya Perolehan
1. Nilai moneter terkait dengan biaya
yang dikeluarkan untuk
mendapatkan aset tetap tersebut
pertama kali, dan
2. Biaya-biaya yang dikeluarkan
setelah perolehan aset tetap, seperti
biaya perbaikan, biaya perawatan,
biaya penggantian, dan biaya
lainnya.
Komponen biaya
perolehan
1. Harga perolehannya;
2. Biaya-biaya yang dapat diatribusikan
secara langsung untuk membawa aset
tetap ke lokasi dan kondisi yang
diinginkan agar aset tetap siap
digunakan sesuai dengan keinginan
dan maksud Manajemen; dan
3. Estimasi awal biaya pembongkaran
dan pemindahan aset tetap dan
restorasi lokasi aset.
Harga Pembelian
Harga pembelian adalah
jumlah kas atau setara kas
yang dibayarkan atau nilai
wajar dari imbalan lain
yang diserahkan untuk
memperoleh suatu aset
tetap pada saat perolehan
atau konstruksi.
Contoh: Pembelian dengan cicilan
Suatu entitas membeli mesin seharga Rp30.000.000.
Pembayaran dilakukan dengan mencicil sebanyak 3
kali dan dikenakan bunga sebesar 1% per bulan.

Diskusikan
Biaya yang Dapat Diatribusikan Secara Langsung
• Biaya imbalan kerja (seperti yang telah di definisikan dalam PSAK 24
Imbalan Kerja) yang timbul secara langsung dari pembangunan atau
akuisisi aset tetap;
• Biaya penyiapan lahan untuk pabrik;
• Biaya handling dan penyerahan awal;
• Biaya perakitan dan instalasi;
• Biaya pengujian aset apakah aset berfungsi dengan baik, setelah
dikurangi hasil bersih penjualan produk yang dihasilkan sehubungan
dengan pengujian tersebut.
• Komisi profesional
Tidak termasuk biaya perolehan aset tetap
• Biaya pembukaan fasilitas
baru;
• Biaya pengenalan produk baru
(termasuk biaya iklan dan
aktivitas promosi);
• Biaya penyelenggaraan bisnis
di lokasi baru atau kelompok
pelanggan Baru (termasuk
biaya pelatihan staf);
•Ad m i n i s t r a s i d a n b i ay a
overhead umum lainnya;
Tidak termasuk biaya perolehan aset tetap

• Biaya biaya yang terjadi ketika


suatu aset telah mampu
beroperasi sebagaimana
dimaksudkan oleh manajemen
namun belum dipakai atau masih
beroperasi di bawah kapasitas
penuhnya;
• Kerugian awal operasi, seperti
ketika permintaan terhadap
keluaran (output) masih rendah;
• Biaya relokasi atau reorganisasi
sebagian atau seluruh operasi
entitas
Contoh: Biaya yang dapat diatribusikan secara langsung
PT XYZ membeli sebuah rumah tua di kawasan pusat kota untuk dibongkar
dan dijadikan pusat perbelanjaan.
Diketahui biaya-biaya yang timbul dalam transaksi pembelian adalah sebagai
berikut:

Harga pembelian Rp 10 miliar


PPN Rp 1 Miliar
BPHTB Rp 500 juta
Biaya notaris Rp 100 juta
Biaya jamuan dan entertainment Rp 25 juta
Komisi agen properti Rp 100 juta
Sewa excavator Rp 50 juta
Upah kuli pembersih puing Rp 20 juta

Tentukan jumlah yang boleh dikapitalisasi


Biaya Pembongkaran Gedung Lama
Entitas memiliki sebuah gedung dan
menggunakan gedung tersebut sebagai
kantor pusat tempat kegiatan
operasional sehari-hari. Gedung
tersebut telah berusia 20 tahun, namun
masih memiliki sisa masa manfaat lima
tahun. Kemudian manajemen
memutuskan untuk membangun gedung
baru yang lebih modern di atas tanah
tempat gedung lama berdiri. Bagaimana
manajemen seharusnya mencatat hal
ini. Biaya untuk membongkar gedung
lama, apakah dapat ditambahkan ke
nilai gedung baru yang akan dibangun?
Beban Tangguhan

• Biaya legal audit untuk memeriksa keaslian sertifikat tanah, rancana tata kota;
• Biaya pengukuran dan pemetaan ulang;
• Biaya notaris, pembuatan akta jual beli dan pejabat pembuat akta tanah
• Pajak terkait pada jual beli tanah
• Biaya resmi pembayaran ke Kas Negara, untuk perolehan hak, perpanjangan atau
pembaharuan hak atas tanah.
Biaya Pembongkaran, Pemindahan, dan
Restorasi Aset Tetap
Kewajiban pembongkaran sudah ada pada
saat perolehan aset dan telah menjadi
kewajiban pada saat aset diperoleh. Estimasi
biaya pembongkaran dicatat sebagai provisi
dan akan disesuaikan dengan berjalannya
waktu, sehingga pada akhir masa manfaat
aset, nilai provisi sama dengan nilai yang
diharapkan akan dikeluarkan untuk
melaksanakan pembongkaran.
Contoh: Estimasi Biaya Pembongkaran
PT ABC membangun instalasi Pipa
bawah tanah untuk mengangkut
bahan bakar gas langsung ke lokasi
pabrik. Pembangunan pipa bawah
tanah tersebut melewati jalan jalan
milik negara, dan sesuai dengan
kesepakatan dengan negara, pipa
tersebut harus dibongkar dan
mengembalikan kondisi jalan seperti
sediakala pada akhir tahun ke-30.
Biaya perolehan dan instalasi Pipa gas
bawah tanah adalah Rp500.000.000.
Nilai tunai dari Estimasi biaya
pembongkaran, pengangkatan
kembali Pipa gas dan mengembalikan
kondisi jalan seperti semula adalah
sebesar Rp10.000.000
Aset Tetap yang Dibangun Sendiri
• Biaya perolehan suatu aset yang dibangun
sendiri ditentukan dengan menggunakan
prinsip yang sama sebagaimana perolehan
aset dengan pembelian atau cara lain.
• Semua biaya yang terkait langsung dengan
pembangunan aset tersebut menjadi biaya
perolehan aset, termasuk: beban material,
beban tenaga kerja dan beban overhead yang
dapat dikaitkan langsung dengan
pembangunan aset tetap.
Biaya Pinjaman
Biaya pinjaman dapat di
akui sebagai komponen
biaya perolehan aset tetap
jika memenuhi kriteria
yang diatur dalam PSAK
26 Biaya Pinjaman, yaitu
jika biaya pinjaman
secara langsung dapat
d i a t r i b u s i k a n d e n ga n
perolehan, konstr uksi
atau produksi suatu aset
tetap kualifikasian.
Contoh Kapitalisasi Biaya Bunga—Pinjaman Umum

Suatu entitas telah memiliki beberapa pinjaman dan akan


menggunakan dana dari pinjaman tersebut untuk membangun suatu
gudang. Biaya pembangunan gudang adalah sebesar Rp800.000.
Pinjaman yang ada saat ini terdiri dari:
• Pinjaman 1 sebesar Rp800.000, dengan tingkat bunga 9%;
• Pinjaman 2 sebesar Rp2.000.000, dengan tingkat bunga sebesar
8%, dan
• Pinjaman 3 sebesar Rp400.000, dengan tingkat bunga sebesar 7,5%
Pembangunan gudang dilakukan dalam waktu 8 bulan.
Lanjutan….
Biaya Bunga pinjaman yang dapat dikapitalisasi dihitung dengan
cara sebagai berikut:
1. Tentukan tingkat bunga rata-rata tertimbang dari ketiga
pinjaman tersebut.
2. Hitung biaya bunga untuk dana yang digunakan dalam
pembangunan gudang.
Laba Internal

Dalam pembangunan aset tetap Demikian pula dengan biaya-biaya

yang akan digunakan sendiri, tambahan sebagai akibat adanya


pemborosan pemakaian material, tenaga
semua laba internal yang
kerja, maupun sumber daya lainnya.
mungkin terjadi harus dieliminasi.
Contoh: Biaya Pembangunan Abnormal
Masih menggunakan contoh pembangunan gedung kantor. Pembangunan
gedung telah dilakukan sesuai dengan rancangan arsitektur yang telah
ditetapkan sejak awal. Kemudian manajemen perusahaan merasa bahwa
ruang rapat manajemen terlalu kecil, karena perusahaan berencana untuk
membuka divisi baru, sehingga diperlukan beberapa orang profesional dalam
tim manajemen. Kemudian ruang rapat dirombak dan dibuat lebih besar.

DISKUSIKAN
Pertukaran Aset Tetap

• Nilai wajar dari aset yang diterima dan diserahkan tidak dapat diukur secara
andal;
• Transaksi pertukaran tidak memiliki substansi komersial
Nilai wajar untuk pertukaran aset tetap

Nilai wajar yang dapat diandalkan


Pengukuran

Aset diserahkan Aset diterima

✓ ✓ Nilai wajar aset diserahkan

✕ ✓ Nilai wajar aset diterima

✕ ✕ Nilai wajar aset diserahkan


Contoh: Pertukaran tanah dan bangunan
Suatu perusahaan pelayaran memiliki sebidang tanah di tengah kota
dengan bangunan yang berdiri di atasnya. Nilai tercatat tanah dan
bangunan tersebut adalah Rp10.000.000 dengan biaya perolehan awal
adalah Rp12.000.000. Diketahui bahwa nilai pasar dari tanah dan
bangunan adalah sebesar Rp15.000.000. Perusahaan kemudian menukar
tanah dan bangunan tersebut dengan sebidang tanah di dekat daerah
pelabuhan yang lebih luas dari tanah yang dimiliki sebelumnya. Nilai pasar
dari sebidang tanah tersebut adalah Rp18.000.000. Untuk transaksi
pertukaran ini, perusahaan menambahkan pembayaran kas sebanyak
Rp2.000.000.

Diasumsikan bahwa pertukaran ini memiliki substansi komersial.

Diskusikan
Contoh: Pertukaran tanah dan bangunan
Laba rugi dari transaksi pertukaran ini dihitung sebagai berikut:

Nilai tercatat tanah dan bangunan Rp10.000.000 ditambah kas yang


diserahkan Rp2.000.000, dibandingkan dengan nilai wajar yang
dipertimbangkan dalam transaksi ini, yaitu nilai wajar aset yang
diserahkan, Rp15.000.000. Dengan demikian terdapat keuntungan
pertukaran aset sebesar Rp5.000.000.

Jurnal atas transaksi pertukaran adalah sebagai berikut

Tanah 17.000.000
Akumulasi tanah dan bangunan 2.000.000
Tanah dan bangunan 12.000.000
Kas 2.000.000
Keuntungan pertukaran aset 5.000.000
Hibah Pemerintah

Diatur dalam PSAK 61 Pemerintahan, Badan Pada hibah yang berkaitan (a) entitas akan memenuhi
tentang Akuntansi Hibah pemerintah, organisasi lain dengan aset tetap, maka baik kondisi atau prasyarat hibah
Pemerintah dan baik tingkat pemerintah hibah maupun aset tetap tersebut
Pengungjapan Bantuan lokal, nasional maupun yang diterima harus dicatat (b) hibah akan diperoleh.
Pemerintah internasional pada nilai wajar.
Contoh Hibah
Perusahaan akan menerima hak
pemakaian tanah dari pemerintah
daerah sebagai hibah, atas usaha
perusahaan menemukan inovasi baru
dalam meningkatkan kualitas tanaman
kelapa sawit. Tanah tersebut dapat
digunakan oleh perusahaan sebagai
lahan bagian dari lahan kebun sawit
perusahaan untuk masa 25 tahun ke
depan. Seluruh persyaratan penerimaan
hibah telah dipenuhi oleh perusahaan.
Nilai wajar dari tanah yang akan
diterima adalah Rp150.000.000

DISKUSIKAN.
Jurnal yang dibuat perusahaan pada saat menerima hibah dan Jurnal
penyesuaian pada saat penyusunan laporan keuangan akhir tahun usaha
adalah sebagai berikut:
Keterangan DK Debit (Rp) Kredit (Rp)

Hak Tanah—Hibah D 150.000.000

Pendapatan Ditangguhkan—Hibah K 150.000.000

Biaya Penyusutan hak atas tanah D 6.000.000

Akumulasi penyusutan hak tanah K 6.000.000

Pendapatan Ditangguhkan—Hibah D 6.000.000

Pendapatan Hibah K 6.000.000


Pendapatan yang Diperoleh
Dalam proses perolehan suatu aset
tetap, mungkin saja terdapat
kegiatan yang memberikan
penghasilan bagi entitas.
Jika penghasilan tersebut berasal
dari kegiatan yang tidak dibutuhkan
untuk penyelesaian atau perolehan Penghasilan bersih dari
aset tetap, maka penghasilan kegiatan tersebut dapat saja
tersebut harus langsung di akui ¡ mengurangi biaya perolehan
dalam laporan laba rugi periode aset tetap, jika kegiatan
berjalan.
tersebut memang dibutuhkan
untuk mendapatkan aset tetap
pada kondisi dan lokasi
sebagaimana diinginkan oleh
manajemen.
Pendapatan yang Diperoleh
1.Penghasilan yang dapat
mengurangi biaya perolehan
aset tetap.
2.Penghasilan yang tidak
dapat mengurangi biaya
perolehan aset tetap.
Biaya-biaya Setelah Perolehan Awal
Biaya perbaikan
dan
PSAK 16
pemeliharaan
Biaya
penggantian
Biaya inspeksi
teratur
Contoh: Perbaikan dengan Penggantian dari Asuransi
Suatu entitas memiliki kapal yang mengalami
kecelakaan (tabrakan). Perbaikan kapal
sebagai akibat dari kecelakaan tersebut
membutuhkan biaya yang sangat besar.
Apakah biaya perbaikannya dapat di
kapitalisasi ke nilai kapal tersebut?
Bagaimana perlakuan nya apakah terdapat
penggantian asuransi? Bagaimana jika nilai
pergantian asuransi lebih kecil?
Pengukuran Setelah
Pengakuan Awal

Pada saat perolehan aset tetap,


pengakuan awal dari aset tetap
diukur pada harga perolehan

Setelah pengakuan awal, entitas


memiliki pilihan untuk menggunakan
4 POINT WITH ICONS dasar pengukuran aset tetapnya

! MODEL BIAYA

MODEL REVALUASI
Perubahan Model Pengukuran Aset Tetap
PSAK 16 mengatur penerapan
akuntansi untuk perubahan dari
model biaya ke model revaluasi
yaitu dengan diberlakukan secara
prospektif.
PSAK 25 memperbolehkan entitas
untuk mengubah kebijakan
akuntansinya, jika:
(a) disyaratkan oleh suatu PSAK;
atau
(b) menghasilkan laporan
ke u a n ga n y a n g m e m b e r i k a n
informasi yang andal dan lebih
relevan.
Model Biaya

Setelah pengakuan awal aset tetap, aset


tetap dicatat sebesar biaya perolehan
dikurangi dengan akumulasi penyusutan
dan akumulasi rugi penurunan nilai aset

Aset Tetap
F Biaya perolehan Rp120.000.000
Akumulasi Penyusutan (70.000.000)
Akumulasi penurunan nilai aset (9.000.000)
Aset tetap, neto Rp41.000.000
Model Revaluasi

• Yaitu nilai wajar pada tanggal


revaluasi dikurangi akumulasi
penyusutan dan akumulasi rugi
penurunan nilai yang terjadi
setelah tanggal Revaluasi.
• Revaluasi harus dilakukan
F dengan keteraturan yang cukup
reguler untuk memastikan bahwa
jumlah tercatat tidak berbeda
secara material dari jumlah yang
ditentukan dengan menggunakan
nilai wajar pada tanggal neraca.
TIME FOR A

COFFEE
BREAK
15 MINUTES OF RELAX
Penentuan Nilai
Wajar

PSAK 68
Nilai wajar adalah harga yang akan
diterima untuk menjual suatu aset atau
harga yang akan dibayar untuk
mengalihkan suatu Liabilitas dalam
transaksi teratur di pasar utama.
Nilai wajar tanah dan bangunan
b i a s a ny a d i t e n t u k a n m e l a l u i
penilaian yang dilakukan oleh
penilai yang memiliki kualifikasi
profesional berdasarkan bukti
pasar.
• Tanah
• Tanah dan bangunan
• Mesin dan peralatan pabrik
• Peralatan dan perabotan Kantor
• Kendaraan bermotor
Penerapan model evaluasi:
akumulasi penyusutan
•Apabila suatu aset tetap di Revaluasi, maka akumulasi
penyusutan pada tanggal revaluasi diperlakukan dengan
salah satu cara berikut ini:
•Disajikan kembali secara proporsional dengan perubahan
dalam jumlah tercatat bruto dari aset sehingga jumlah
tercatat aset setelah Revaluasi sama dengan jumlah
Revaluasian.
•Di Eliminasi terhadap jumlah tercatat bruto dari aset dan
jumlah tercatat netto setelah Eliminasi disajikan kembali
sebesar jumlah Revaluasian dari aset tersebut
Penerapan model Revaluasi:
nilai aset meningkat

•Jika jumlah tercatat aset meningkat akibat revaluasi,


kenaikan tersebut diakui dalam penghasilan komprehensif
lain dan terakumulasi dalam ekuitas pada bagian surplus
revaluasi. Namun, kenaikan tersebut harus diakui dalam laba
rugi hingga sebesar jumlah penurunan nilai aset akibat
revaluasi yang pernah diakui sebelumnya dalam laba rugi.
Contoh model revaluasi
•Suatu aset dengan biaya perolehan sebesar Rp70.000.000
disusutkan menggunakan metode garis lurus selama masa
manfaatnya 5 tahun. Setelah digunakan selama dua tahun,
manajemen memutuskan untuk melakukan Revaluasi atas
aset tersebut. Berdasarkan laporan dari penilai independen,
nilai wajar dari aset tetap tersebut adalah Rp50.000.000.
Akumulasi penyusutan 28.000.000
Aset tetap 20.000.000
Surplus revaluasi 8.000.000

Aset Liabilitas dan Ekuitas


Aset tetap 50.000.000
Akumulasi penyusutan Nihil Surplus revaluasi 8.000.000
Penerapan Model Revaluasi: Nilai Aset Meningkat,
Revaluasi Sebelumnya Nilai Aset menurun
•Jika pada saat evaluasi dilakukan, entitas telah melakukan
evaluasi pada periode sebelumnya, yang pada Revaluasi
sebelumnya terjadi penurunan nilai, maka kenaikan tersebut
harus diakui dalam laba rugi hingga sebesar jumlah
penurunan nilai aset akibat Revaluasi yang pernah di akui
sebelumnya dalam laba rugi. Selisih lebih nya dicatat pada
surplus Revaluasi.
Penerapan Model Revaluasi: Nilai Aset Menurun,
Revaluasi Sebelumnya Nilai Aset menurun
•Jika pada saat evaluasi dilakukan entitas telah melakukan
evaluasi pada periode sebelumnya, yang pada evaluasi
sebelumnya terjadi peningkatan nilai, maka penurunan
tersebut harus mengurangi saldo surplus revaluasi selama
penurunan tersebut tidak melebihi saldo kredit surplus
revaluasi untuk aset tertentu.
Pemindahan Saldo Surplus Revaluasi
•Pengakuan aset tetap dihentikan atau
dihapus, seluruh surplus revaluasi terkait
dengan aset tetap yang dihentikan
pengakuannya dipindahkan ke saldo laba.
•Aset tetap masih digunakan, jumlah
surplus yang ditransfer seyogyanya adalah
sejumlah selisih antara penyusutan
berdasarkan jumlah tercatat setelah
Revaluasi dengan penyusutan yang
dihitung berdasarkan biaya perolehan.
Contoh: Pemindahan Saldo Surplus Revaluasi
Biaya perolehan aset Rp100.000.00
Aset direvaluasi menjadi Rp120.000.000
Masa manfaat yang diperkirakan Selama 10 tahun.
Jurnal untuk mencatat surplus revaluasi
Aset 20.000.000
Surplus Revaluasi 20.000.000

Jurnal untuk mencatat beban depresiasi setelah revaluasi


(Rp120.000.000 / 10 tahun)
Beban Depresiasi 12.000.000
Akumulasi depresiasi 12.000.000
Contoh: Pemindahan Saldo Surplus Revaluasi…lanj
Biaya perolehan aset Rp100.000.00
Aset direvaluasi menjadi Rp120.000.000
Masa manfaat yang diperkirakan Selama 10 tahun.
Jurnal untuk memindahkan surplus revaluasi yakni selisih beban
depresiasi setelah revaluasi dengan beban depresiasi mula-mula.
(Rp120.000.000 / 10 tahun - Rp100.000.000 / 10 tahun)

Surplus revaluasi 2.000.000


Saldo Laba 2.000.000
Penyusutan
Penyusutan adalah proses pengalokasian biaya perolehan
suatu aset tetap sedemikian sehingga jumlah yang dapat
disusutkan dari suatu aset tetap dapat dialokasikan secara
sistematis selama masa manfaatnya.
Kecuali tanah tidak disusutkan
Komponenisasi. PSAK 16: setiap bagian dari aset tetap yang
memiliki biaya perolehan cukup signifikan terhadap total
biaya perolehan seluruh aset harus disusutkan secara
terpisah.
Jumlah yang Dapat Disusutkan
•Jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset tetap adalah
jumlah tercatat nya dikurangi dengan nilai residu, baik itu pada
model biaya, maupun model Revaluasi.
•Penyusutan aset tetap harus terus dilakukan sepanjang nilai
residu aset tidak melebihi nilai tercatatnya.
•Jika nilai residu aset sama atau bahkan lebih besar dari nilai
tercatat, maka penyusutan atas aset tersebut harus dihentikan,
beban penyusutan sama dengan nol, sampai dengan saat di mana
nilai residu aset menurun hingga lebih kecil dari nilai tercatat.
Jumlah yang Dapat Disusutkan
•Contoh sebuah entitas membeli lima mesin baru untuk
digunakan dalam fasilitas produksi. Secara bersamaan, dia
membeli sebuah motor cadangan, manakala salah satu motor
pada mesin mesin tersebut diatas rusak. Motor akan digunakan
untuk proses produksi sewaktu waktu mesin diperbaiki, dia akan
dimanfaatkan dalam kegiatan operasi untuk lebih dari satu
periode. Maka motor tersebut diklasifikasikan sebagai aset tetap.

•Bagaimanakah perlakuan akuntansi terhadap motor


cadangan?
Umur Manfaat
Umur manfaat adalah suatu periode
tertentu di mana aset tetap
diharapkan dapat digunakan
sehingga manfaat ekonomis dari
aset tetap dapat diperoleh entitas.
• Prakiraan daya pakai dari aset
¡ yang bersangkutan.
• Prakiraan tingkat keausan fisik.
• Keusangan teknis dan keusangan
komersial.
• Pembatasan penggunaan aset
karena aspek hukum atau
peraturan tertentu.
Penyusutan aset tetap dimulai pada saat
aset tersebut siap untuk digunakan,
yaitu pada saat aset berada pada kondisi
dan lokasi yang diinginkan agar aset
siap digunakan sesuai dengan keinginan
dan maksud manajemen.

Penyusutan aset tetap akan berakhir


pada akhir masa manfaat atau pada saat
nilai tercatat lebih kecil dari nilai residu.

Penyusutan aset dapat dihentikan lebih


awal, jika:
• Aset tersebut diklasifikasikan sebagai
aset dimiliki untuk dijual
• Aset tersebut dihentikan
pengakuannya.
Contoh saat penyusutan dimulai
•PT ABC membangun pengeboran lepas pantai. Pada Januari 2016,
pengeboran tersebut telah selesai dibangun dan siap untuk
digunakan. Entitas menggunakan metode unit produksi sebagai
metode penyusutan. Namun pada bulan Januari 2016, manajemen
menunda untuk melakukan pengeboran karena adanya beberapa
alasan tertentu. Kapan penyusutan atas pengaturan tersebut harus
dimulai dan jika dimulai sekarang, bagaimana menghitung beban
penyusutan jika menggunakan metode unit produksi, sementara
produksi belum dilakukan.

•Diskusikan
•Metode penyusutan apa yang digunakan?
Metode Penyusutan

1.Metode garis lurus


(straight-line method)
2.Metode saldo menurun
(double-declining balance
method)
3.Metode jumlah unit
produksi (sum of the unit
method)
Metode Garis Lurus

Jumlah yang dapat disusutkan = Biaya Perolehan - nilai residu


Masa manfaat ekonomis Masa manfaat ekonomis
Saat penyusutan dimulai
•Jika suatu aset tetap dengan nilai
Rp100.000.000 dibeli pada awal tahun
2014, akan digunakan untuk masa
manfaat 5 tahun. Diestimasikan nilai
residunya adalah Rp5.000.000 pada akhir
tahun Kelima.
•Maka penyusutan per tahunnya adalah
•Beban penyusutan = 1/5 x
(Rp100.000.000 - Rp5.000.000) =
Rp19.000.000.

Beban penyusutan 19.000.000


Akumulasi penyusutan 19.000.000
Penyusutan Metode Saldo Menurun
•Jika entitas memilih menggunakan metode saldo menurun,
misalnya dengan tarif penyusutan sebesar 45,072% per tahun

•Dengan menerapkan tarif penyusutan diatas, maka beban


penyusutan setiap tahunnya sejak dari tahun pertama hingga
kelima adalah sebagai berikut: tabel
Nilai tercatat
Tarif Beban Penyusutan Akumulasi Nilai tercatat akhir
Tahun awal tahun
Penyusutan (Rp) Penyusutan (Rp) tahun (Rp)
(Rp)
100.000.000 45.072.000*
1. 45,072% 45.072.000 54.928.000
2. 54.928.000 45,072% 24.757.000 69.829.000 30.171.000
3. 30.171.000 45,072% 13.599.000 83.428.000 16.572.000
4. 16.572.000 45,072% 7.469.000 90.897.000 9.103.000
5. 9.103.000 45,072% 4.103.000** 95.000.000 5.000.000
* = 45,072% x 100.000.000 = Rp45.072.000
*) disesuaikan sehingga nilai tercatat tidak lebih kecil dari nilai resitu (Rp5.000.000)

Beban Penyusutan 45.072.000 Tahun 1


Akumulasi Penyusutan 45.072.000

Beban Penyusutan 24.757.000 Tahun 2


Akumulasi Penyusutan 24.757.000
Penyusutan Metode Jumlah Unit Produksi
Diasumsikan bahwa selama masa manfaat lima tahun, aset tetap tersebut
diharapkan dapat menghasilkan jumlah unit produksi sebagai berikut:

Tahun pertama 40.000 unit


Tahun kedua 30.000 unit
Tahun ketiga 25.000 unit
Tahun keempat 15.000 unit
Tahun kelima 10.000 unit
Jumlah produksi 120.000 unit
Beban penyusutan pertahun dihitung sebagai berikut:

Nilai
Beban Akumulasi
Tercatat
Tahun Penyusutan Penyusutan
akhir tahun
(Rp) (Rp)
(Rp)
Tahun pertama = 40/120 x 95.000.000 31.667.000 31.667.000 68.333.000
Tahun kedua = 30/120 x 95.000.000 23.750.000 55.417.000 44.583.000
Tahun ketiga.= 25/120 x 95.000.000 19.791.000 75.208.000 24.792.000
Tahun keempat = 15/120 x 95.000.000 11.875.000 87.083.000 12.917.000
Tahun Kelima = 10/120 x 95.000.000 7.917.000 95.000.000 5.000.000
95.000.000
Akuntansi Tanah
• Aset tetap
• Barang dagangan: tanah matang
perusahaan real estat
• Bahan Baku produksi: tanah
mentah dalam perusahaan real
estat. Investasi: tanah sebagai
investasi properti.
• Aset lain-lain: tanah sebagai
F
cadangan untuk ekspansi
perluasan bangunan pabrik suatu
perusahaan
• Aset tetap tanah—Hak Sewa Guna
Usaha: Hak atas tanah yang
diperoleh melalui sewa (leasing).
• Hak atas Tanah

Hak Milik
Hak Guna
Bangunan
Hak Guna
Usaha
Hak Pakai
Hak atas Tanah

Hak Milik Hak Milik Adalah


Hak Guna tingkatan hak
Bangunan atas tanah
yang paling
Hak Guna tinggi, dan
Usaha tidak mengenal
Hak Pakai batas waktu.
Hak atas Tanah
HGB, HGU, dan HP yang
digolongkan dan
dilaporkan sebagai aset
tetap adalah tanah yang
diperoleh siap pakai atau
diperoleh lalu
disempurnakan sampai
siap pakai dalam operasi
entitas dengan manfaat
ekonomis lebih dari
setahun, dan tidak
dimaksudkan untuk
diperjualbelikan dalam
kegiatan operasi normal
entitas
Biaya Perolehan • Harga transaksi pembelian
• Biaya konstruksi atau
Biaya perolehan hak atas tanah pembuatan tanah, jika lahan
dalam bentuk HGB, HGU, dan HP tanah diciptakan
di akui sebagai aset tetap. • Biaya ganti rugi penghuni,
relokasi, harga pembelian
Biaya perolehan aset tetap tanah tanah pengganti
mencakup seluruh biaya yang • Biaya komisi perantara,
dikeluarkan untuk memperoleh notaris, pajak penjualan, dan
tanah tersebut sampai dapat biaya pengurusan sertifikat

J
dipakai sesuai tujuan. tanah dan biaya administrasi
J dokumen hukum lainnya yang
perlu
• Biaya pinjaman sesuai kriteria
untuk kapitalisasi biaya
pinjaman
• Biaya pematangan tanah
Terima Kasih!

triani.arofah@unsoed.ac.id 082136048000 aniatman@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai