Anda di halaman 1dari 2

Argumen Deduktif

Argumen atau penalaran deduktif adalah proses penyimpulan yang berawal dari suatu pernyataan
umum yang disepakati (premis) ke pernyataan khusus sebagai simpulan (konklusi). Disebut juga
argumen logis, karena kalau premis-premisnya benar konklusinya harus benar (valid).

(1) penentuan pernyataan umum (premis major) yang menjadi basis penalaran, (2) penerapan konsep
umum ke dalam situasi khusus yang dihadapi (proses deduksi), (3) penarikan simpulan secara logis yang
berlaku untuk situasi khusus tersebut.

Penalaran deduktif dalam akuntansi digunakan untuk memberi keyakinan tentang simpulan-simpulan
yang diturunkan dari premis yang dianut. Dalam teori akuntansi, premis major sering disebut sebagai
postulat (postulate). Sebagai penalaran logis, argumen-argumen yang dihasilkan dengan pendekatan
deduktif dalam akuntansi akan membentuk teori akuntansi.

Argumen Induktif

Penalaran ini berawal dari suatu pernyataan atau keadaan yang khusus dan berakhir dengan pernyataan
umum yang merupakan generalisasi dari keadaan khusus tersebut. Argumen induktif lebih bersifat
sebagai argumen ada benarnya (plausible argument), konklusi merupakan generalisasi dari premis
sehingga tujuan argumen adalah untuk meyakinkan bahwa probabilitas atau kebolehjadian (likelihood)
kebenaran konklusi cukup tinggi atau sebaliknya, ketakbenaran konklusi cukup rendah kebolehjadiannya
(unlikely).

Penalaran induktif dalam akuntansi pada umumnya digunakan untuk menghasilkan pernyataan umum
yang menjadi penjelasan (teori) terhadap gejala akuntansi tertentu. Pernyataan-pernyataan umum
tersebut biasanya berasal dari hipotesis yang diajukan dan diuji dalam suatu penelitian empiris.
Hipotesis merupakan generalisasi yang dituju oleh penelitian akuntansi. Bila bukti empiris konsisten
dengan (mendukung) generalisasi tersebut maka generalisasi tersebut menjadi teori yang valid dan
mempunyai daya prediksi yang tinggi.

Argumen dengan Analogi

Penalaran dengan analogi adalah penalaran yang menurunkan konklusi atas dasar kesamaan atau
kemiripan (likeness) karakteristik, pola, fungsi, atau hubungan unsur (sistem) suatu objek yang
disebutkan dalam suatu asersi. Analogi bukan merupakan suatu bentuk pembuktian tetapi merupakan
suatu sarana untuk meyakinkan bahwa asersi konklusi mempunyai kebolehjadian untuk benar. Dengan
kata lain, bila premis benar, konklusi atas dasar analogi belum tentu benar.

Argumen Sebab-Akibat

Menyatakan konklusi sebagai akibat dari asersi tertentu merupakan salah satu bentuk argumen yang
disebut argumen dengan penyebaban (argument by causation) atau generalisasi kausal (causal
generalization).

Stratagem

Stratagem adalah pendekatan atau cara-cara untuk mempengaruhi keyakinan orang dengan cara selain
mengajukan argumen yang valid atau masuk akal (reasonable argument). Stratagem dapat mengandung
kebohongan (deceit) dan muslihat (trick). Macam-macam stratagem persuasi tak langsung, membidik
orangnya, menyampingkan masalah, misrepresentasi, imbauan cacah, imbauan autoritas, imbauan
tradisi, dilemma semu, imbauan emosi.

Anda mungkin juga menyukai