Anda di halaman 1dari 48

ASSET TETAP

PENGERTIAN ASSET TETAP

 Adalah asset yang berwujud yang sifatnya relatif


permanen yang digunakan dalam kegiatan normal
perusahaan dan umurnya lebih dari satu periode
akuntansi.
KARAKTERISTIK ASSET TETAP
BERWUJUD

1. Milik perusahaan
2. Berwujud
3. Berumur lebih dari satu tahun
4. Digunakan dalam operasi normal perusahaan
5. Tidak diperdagangkan
6. Nilainya material (besar)
Misalnya : peralatan kantor, mesin- mesin, kendaraan
dll
PENGELOMPOKKAN ASSET TETAP
BERWUJUD UNTUK TUJUAN
AKUNTANSI
1. Asset tetap yang umurnya tidak terbatas seperti
tanah untuk letak perusahaan
2. Asset tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah
habis masa manfaatnya bisa diganti dengan asset
yang sejenis, mesin, komputer, mebel, kendaraan ,
dan lain- lain
3. Asset tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah
habis masa penggunaannya tidak dapat diganti
dengan asset yang sejenis, misalnya sumber –
sumber daya alam seperti tambang.
 Asset tetap yang umurnya tidak terbatas tidak
dilakukan penyusutan terhadap harga
perolehannya.
 Asset yang terbatas umurnya dilakukan
penyusutan harga perolehannya.
 Asset tetap yang dapat diganti dengan asset yang
sejenis penyusutannya disebut depresiasi
 Penyusutan untuk sumber daya alam disebut
deplesi
PRINSIP PENILAIAN ASSET TETAP

 PSAK NO. 16 menyatakan :


 Suatu benda berwujud yang memenuhi kualifikasi
untuk diakui sebagai suatu aset dan dikelompokkan
sebagai aset tetap, pada awalnya harus diukur
berdasarkan biaya perolehan.
BIAYA PEROLEHAN ASSET TETAP

 Meliputi :
1. Harga perolehannya, termasuk bea impor dan pajak
pembelian setelah dikurangi diskon pembelian dan potongan-
potongan lainnya
2. Biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk
membawa aset ke lokasi dan kondisi yg diinginkan agar aset
siap digunakan sesuai dgn keinginan dan maksud manajemen
3. Estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset
tetap dan restorasi lokasi aset
CARA – CARA PEROLEHAN ASSET TETAP

1. Secara tunai
2. Secara angsuran / kredit
3. Membeli dua atau lebih aset tetap sekaligus
( secara lumpsum/gabungan)
4. Dengan cara ditukar dengan surat – surat berharga
( harga perolehannya adalah sebesar harga pasar
saham atau obligasi yang digunakan sebagai
penukar.
5. Tukar tambah : sejenis dan tidak sejenis
6. Diperoleh dari hadiah atau donasi
KEBIJAKAN AKUNTANSI ASET TETAP

UNTUK ASET TETAP, SETELAH


PENGAKUAN AWAL ENTITAS HARUS
MEMILIH :
MODEL BIAYA ATAU MODEL REVALUASI
SEBAGAI KEBIJAKAN AKUNTANSI
MODEL BIAYA…

 Dalam model biaya, setelah diakui sebagai aset


maka suatu aset tetap dicatat sebesar biaya
perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan
akumulasi rugi penurunan nilai aset.
MODEL REVALUASI….

 Setelah diakui sebagai aset, suatu aset tetap yang


nilai wajarnya dapat diukur secara andal harus
dicatat pada jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar
pada tanggal revaluasi dikurangi akumulasi
penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai
yang terjadi setelah tanggal revaluasi.
Nilai wajar …..

 Menurut PSAK 16, nilai wajar adalah jumlah yang


dipakai untuk mempertukarkan suatu aset antara
pihak-pihak yang berkeinginan dan memiliki
pengetahuan memadai dalam suatu transaksi
dengan wajar
PENYUSUTAN DAN
METODE PENYUSUTAN
PENGERTIAN PENYUSUTAN
 Penyusutan ( depreciation ) adalah pengakuan
adanya penurunan nilai aset tetap berwujud
 Menurut Pengertian akuntansi penyusutan
adalah alokasi harga perolehan aset tetap menjadi
biaya, yang dibebankan ke pendapatan karena
terbatasnya manfaat yang diperoleh.
 Nilai buku (book value ) adalah harga perolehan
Dikurang jumlah akumulasi penyusutan suatu
aset tetap.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
BESAR – KECILNYA PENYUSUTAN

1. Biaya perolehan
2. Umur ekonomis
3. Nilai sisa : nilai pada akhir masa manfaat
4. Metode penyusutan yang digunakan
METODE – METODE PENYUSUTAN

1. METODE GARIS LURUS (STRAIGHT LINE


METHOD)
2. METODE SALDO MENURUN (DECLINING
BALANCE METHOD)
3. METODE SALDO MENURUN GANDA
(DOUBLE DECLINING BALANCE METHOD)
4. METODE JUMLAH ANGKA TAHUN (SUM OF
THE YEAR DIGIT)
5. METODE UNIT PRODUKSI
1. METODE GARIS LURUS

PENYUSUTAN PERTAHUN = HRG PEROLEHAN


– NS
UMUR EKONOMIS

CONTOH SOAL
2. METODE SALDO MENURUN (DECLINING
BALANCE METHOD)

 Aset tetap dianggap akan memberikan kontribusi


terbesar pada periode awal masa pemakaiannya,
dan akan mengalami tingkat penurunan fungsi yang
semakin besar di periode berikutnya seiring dengan
semakin berkurangnya umur ekonomis atas aset
tersebut.
 Rumus :
Penyusutan = Tarif x Nilai Buku
Nilai Buku = Harga Perolehan – Akumulasi
Penyusutan
Tarif = 1 -

Dimana : n = umur ekonomis


3. METODE SALDO MENURUN GANDA(DOUBLE
DECLINING BALANCE METHOD)

 Biaya penyusutan makin menurun dari tahun ketahun.


 Pembebanan yang makin menurun didasarkan pada
anggapan bahwa semakin tua umur aset tetap tsb,
kapasitas nya dalam memberikan jasanya juga akan
makin menurun.
 Aset tetap yang disusutkan tidak boleh disusutkan
sampai dibawah nilai sisa.

 B. peny = tarif peny x nilai buku awal periode


 Tarif penyusutan = 2 x tarif metode garis lurus
Contoh soal :metode penyusutan saldo menurun
ganda

Tanggal 2 Januari 2014 dibeli suatu mesin dengan


biaya perolehan Rp 12.500.000. Nilai sisa mesin
tersebut Rp 1.550.000 dan umur ekonomisnya 5
tahun. Jurnal pada waktu pembelian dan Hitung
penyusutan sampai dengan tahun ke 5 dengan
menggunakan metode saldo menurun ganda
3. METODE JUMLAH ANGKA TAHUN

 B. peny = jumlah angka UE x ( hrg perolehan –


NS)

 CONTOH SOAL
Contoh soal : metode penyusutan jumlah angka
tahun dan garis lurus

Suatu kendaraan dibeli pada tanggal 2 Mei 2014


dengan biaya perolehan Rp 20 jt. Umur ekonomis
kendaraan tersebut 5 tahun dengan nilai sisa Rp 2 jt.
Hitunglah penyusutan per tahunnya jika
menggunakan metode penyusutan :
a. Metode jumlah angka tahun
b. Metode garis lurus
4. METODE UNIT PRODUKSI

 B. Peny = Produksi aktual x( harga perolehan –


NS)
Kapasitas produksi

CONTOH SOAL
DEPLESI

 Yakni berkurangnya harga perolehan atau nilai


sumber – sumber alam sepeti tambang dan hutan
kayu yang disebabkan oleh perubahan
(pengolahan) sumber-sumber alam tersebut
sehingga menjadi persediaan.
PERBEDAAN ANTARA DEPLESI DAN
DEPRESIASI

1. Deplesi merupakan pengakuan terhadap pengurangan kuantitatif


yang terjadi dalam sumber-sumber alam, sedangkan depresiasi
merupakan pengakuan terhadap pengurangan service(manfaat
ekonomi) yg terjadi dlm aset tetap.
2. Deplesi digunakan untuk aset tetap yg tidak dpt diganti langsung
dgn aset yg sama jika sdh habis, sedangkan depresiasi digunakan
untuk aset tetap yg pada umumnya dpt diganti jika sdh habis.
3. Deplesi adalah pengakuan terhadap perubahan langsung dari suatu
sumber alam menjadi barang yg dpt dijual, sedangkan depresiasi
adalah alokasi harga perolehan ke pendapatan periode yang
bersangkutan untuk suatu service yang dihasilkan .
METODE PERHITUNGAN
DEPLESI
 Untuk menghitung deplesi ada tiga hal yg harus
diperhatikan, yaitu :
1. Harga perolehan aset
 Adalah pengeluaran sejak memperoleh izin sampai
sumber alam itu dapat diambil hasilnya.
2. Taksiran nilai sisa apabila sumber alam sudah
selesai dieksploitasi.
3. Taksiran hasil yang secara ekonomis dapat
dieksploitasi.
Contoh soal :

 Tanah yang mengandung hasil tambang dibeli


dengan harga Rp 20.000.000. Taksiran isinya
sebesar 150.000 ton. Tanah tersebut sesudah
dieksploitasi ditaksir bernilai Rp 2.000.000. Jika
pada tahun pertama bisa dieksploitasi sebanyak
40.000 ton, hitung deplesi untuk tahun tersebut
berikut jurnalnya.
JAWAB:
 UNTUK DEPLESI BIASANYA METODE YANG
DIPAKAI ADALAH UNIT PRODUKSI.

 DEPLESI = PRODUKSI AKTUAL X (HP – NS )


KAPASITAS PRODUKSI

DEPLESI = 40.000 X ( 20.000.000 – 2.000.000) = Rp 4.800.000


150.000

JURNALNYA :
Deplesi Rp 4.800.000
Akumulasi deplesi Rp 4.800.000
PENILAIAN DAN
PELAPORAN
 Aset tetap dinilai sebesar Nilai bukunya , yakni
harga perolehan – akumulasi penyusutan

 Tetapi apabila manfaat ekonomi dari suatu aset tetap


tidak lagi sebesar Nilai bukunya, maka aset tersebut
harus dinyatakan sebesar jumlah yang sepadan
dengan nilai manfaat ekonomi yang tersisa.
 Penurunan nilai kegunaan aset tersebut dicatat
sebagai kerugian
BIAYA – BIAYA SELAMA
PENGGUNAAN ASSET
TETAP
Reparasi dan Pemeliharaan
 Dapat dikelompokkan atas dua macam :
1. Biaya reparasi kecil;
 Biaya yang jumlahnya tidak besar, sering terjadi dan berulang –
ulang dan manfaat biaya reparasi tersebut hanya dalam periode
terjadinya ( misal : biaya penggatian oli, pengecatan, pembersihan
dll). Ini diperlakukan sebagai biaya (pada lap L/R)

2. Biaya reparasi besar


 Manfaat reparasi dirasakan dalam beberapa periode dan jumlahnya
cukup besar. Biaya reparasi besar ini harus dikapitalisasi dan
pembebanannya sebagai biaya dilakukan dalam periode-periode
yang menerima manfaat.
Ada dua cara untuk mencatat biaya reparasi
besar

a. Menambah harga perolehan aset tetap, apabila biaya ini


dikeluarkan untuk menaikkan nilai kegunaan aset dan
tidak menambah umurnya.
b. Mengurangi akumulasi depresiasi, apabila biaya ini
dikeluarkan untuk memperpanjang umur aset tetap dan
mungkin juga nilai residunya. Karena jumlah
akumulasi depresiasi berkurang berarti nilai bukunya
menjadi bertambah besar. Perhitungan depresiasi untuk
tahun – tahun berikutnya harus direvisi sesuai dgn
perubahan nilai buku aset dan umur ekonomis yg baru.
Perbaikan
 Yang dimaksud dgn perbaikan adalah penggantian
suatu aset dgn aktiva baru untuk memperoleh
kegunaan yg lebih besar.
 Perbaikan yg biayanya kecil dapat diperlakukan
seperti reparasi biasa/kecil .
 Perbaikan yg memakan biaya yg besar dicatat
sebagai reparasi besar.
CONTOH SOAL : Reparasi Besar : tidak
menambah umur aset tetap (menambah hrg
perolehan aset tetap)
 Suatu mesin yang di beli dengan harga Rp200 juta ditaksir umurnya
20 tahun. Tidak ada nilai sisa. Sesudah mesin ini digunakan selama
12 tahun, dikeluarkan biaya untuk memperbaiki keadaan mesin
tersebut sebesar Rp 40 juta. Perbaikan ini tidak menambah umur
mesin. Hitung depresiasi setelah adanya perbaikan dan jurnal untuk
mencatat biaya perbaikan. Penyusutan dgn garis lurus.
PERHITUNGAN DEPRESIASI:
a. Pada waktu perolehan = Rp 200.000.000/20 = Rp 10.000.000
b. Perbaikan = Rp 40.000.000/8 = Rp 5.000.000

Depresiasi tahunan sesudah adanya perbaikan Rp 15.000.000

Jurnal untuk mencatat biaya perbaikan diatas adalah :


Mesin Rp 40.000.000
Kas Rp 40.000.000
Apabila reparasi diatas dapat menambah umur
aset, maka biaya reparasi dicatat dgn mendebit
rekening Akum depresiasi mesin
 Misalnya, pada contoh diatas , perbaikan dengan biaya Rp 40 juta dapat
memperpanjang umur mesin dengan waktu 2 tahun. Dengan demikian sisa
umur mesin adalah = (20-12)+2 = 10 thn. Depresiasi sesudah adanya perbaikan
dihitung sebagai berikut :
 Harga perolehan mesin Rp 200.000.000
 Akum. Depr slm 12 thn (12 xRp 10jt) 120.000.000
 Perbaikan mesin ( 40.000.000) (80.000.000)
 Nilai buku (sisa umur = 10 thn) Rp 120.000.000
 Depresiasi tiap tahun menjadi :
Rp 120.000.000/10 = Rp 12.000.000

BIAYA PERBAIKAN RP 40 JT YANG DAPAT MENAMBAH UMUR 2 TAHUN


DICATAT DGN JURNAL :
Akumulasi depresiasi – Mesin Rp 40.000.000
Kas Rp 40.000.000
Penyusunan kembali aset tetap (Rearrangement)

 Biaya – biaya yg dikeluarkan dlm penyusunan kembali


atau perubahan route produksi, atau untuk mengurangi
biaya produksi, jika jumlahnya cukup berarti dan
manfaat penyusunan kembali itu akan dirasakan lebih
dari satu periode akuntasi maka harus dikapitalisasi
(dalam Laporan Posisi Keuangan)
 Biaya – biaya semacam itu dikapitalisasi sebagai biaya
dibayar dimuka atau beban yg ditangguhkan dan akan
diamortisasikan ke periode-periode yg memperoleh
manfaat dari penyusunan kembali tersebut.
 PENARIKAN
( RETIREMENT) ASSET
TETAP
 Penarikan ( retirement ) aset tetap dapat dilakukan
dengan cara :
1. Penjualan aset tetap
2. Penukaran (tukar – tambah)
3. Penghapusan
1. Penjualan Asset Tetap

 Cari nilai buku = HRG PEROLEHAN –


akumulasi penyusutan s/d tgl penjualan
 JIKA HARGA JUAL > NB → LABA
 JIKA HARGA JUAL < NB → RUGI

 CONTOH SOAL
CONTOH SOAL PENJUALAN ASET TETAP

Suatu mesin dibeli pada tanggal 2 Januari 2010, dijual


pada tanggal 1 Juli 2013 dengan harga 5 juta rupiah.
Harga perolehan mesin adalah 10 jt rupiah. Penyusutan
dengan metode garis lurus dengan masa manfaat 5
tahun. Nilai sisa dianggap nol .
Diminta : Hitung L/R dari penjualan mesin tersebut dan
jurnal yang diperlukan
Apabila mesin tersebut dijual dengan harga RP
2.500.000, hitunglah L/R penjualan mesin tersebut dan
jurnalnya
2. Penukaran (Tukar – Tambah )
 Cari dulu Nilai buku (Book Value)
 Laba : ditangguhkan
Sejenis /mengurangi hrg A.T baru
 Rugi : diakui pd thn berjalan

 TUKAR Laba : diakui pd thn berjln


TAMBAH Tidak
Sejenis Rugi : diakui pd thn berjln
 Tentukan nilai tukar tambah (trade-in allowance)
 Jika nilai tukar (NT) > NB → laba
 Jika nilai tukar (NT) < NB → Rugi
 Kas yang harus ditambah : Harga perolehan yg
baru – nilai tukar yg lama

 Contoh Soal
SOAL TUKAR-TAMBAH : tidak sejenis kondisi laba

Pada tanggal 1 Juli 2013 suatu mesin A ditukar dengan


mesin B. Mesin A dibeli pada tanggal 2 Januari 2010
dengan harga 100 juta rupiah. Harga mesin B Rp 150 jt.
Metode penyusutan yang digunakan adalah garis lurus
dengan masa manfaat 10 tahun. Untuk pertukaran ini
mesin A sepakat dinilai sebesar Rp 90 jt . Nilai sisa nol.
Diminta : Hitunglah L/R dari pertukaran tersebut dan
jurnal yang diperlukan !
SOAL TUKAR –TAMBAH : tidak sejenis kondisi
rugi

Jika mesin A dan mesin B diatas, nilai tukar mesin A


yang disepakati adalah Rp 50 jt. Hitunglah L/R atas
pertukaran ini dan jurnal yang diperlukan.
SOAL TUKAR TAMBAH : SEJENIS KONDISI
LABA

Ambil soal diatas yang nilai tukar mesin A nya adalah


Rp 90 jt, tetapi disini mesin A ditukar dengan mesin
A yang baru.

Diminta : jurnal yang diperlukan berikut perhitungan


yang mendukung
3. Penghapusan Asset Tetap
 Penghapusan ini dilakukan jik aset tetap tidak
dapat dijual atau ditukarkan.
 Apabila aset tetap belum disusutkan penuh, maka
akibat penghapusan ini adalah terjadinya kerugian
sebesar Nilai buku

 Contoh Soal
SOAL PENGHAPUSAN ASET TETAP

Pada tanggal 1 Juli 2013 mesin A dihapus karena tidak


mendatangkan manfaat lagi . Mesin A dibeli pada
tanggal 2 Januari 2010 dengan harga 100 juta rupiah.
Metode penyusutan yang digunakan adalah garis lurus
dengan masa manfaat 10 tahun. Nilai sisa nol.
Diminta : Jurnal yang diperlukan berikut perhitungan
mendukung!

Anda mungkin juga menyukai