Anda di halaman 1dari 42

PSAK 16

ASET TETAP

1
Pengertian Aset Tetap

• Definisi  Aset tetap adalah aset berwujud yang: (par 6)


1. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan
barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk
tujuan administratif; dan
2. Diharapkan digunakan selama lebih dari satu periode.

 Ciri
► “Used in operations” and not
for resale.
► Long-term in nature and
 Tidak berlaku untuk
usually depreciated.
Hak penambangan
► Possess physical substance. Reservasi tambang
Tanaman produktif (bearer plants) termasuk ruang lingkup aset tetap
2
Ruang Lingkup

Pernyataan ini tidak diterapkan untuk:


a. Aset tetap yang diklasifikasi sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan
PSAK 58: Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang
Dihentikan;.
b. Aset biologis yang terkait dengan aktivitas agrikultural selain tanaman
produktif (lihat PSAK 69: Agrikultur). Pernyataan ini diterapkan untuk
tanaman produktif namun tidak diterapkan untuk produk dari tanaman
produktif;.
c. Pengakuan dan pengukuran aset eksplorasi dan evaluasi (lihat PSAK 64:
Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya
Mineral);.
d. Hak penambangan dan cadangan mineral seperti minyak, gas alam, dan
sumber daya serupa yang tidak dapat diperbarui.
Akan tetapi, Pernyataan ini berlaku untuk aset tetap yang digunakan untuk
mengembangkan atau memelihara aset yang dideskripsikan dalam huruf (b)–
(d).

3
Pengakuan Aset Tetap

Biaya perolehan aset tetap harus diakui sebagai aset


jika dan hanya jika : (par 7)
a) Besar kemungkinan manfaat ekonomis di
masa depan berkenaan dengan aset tersebut
akan mengalir ke entitas; dan
b) Biaya perolehan aset dapat diukur secara
andal.

 Kriteria pengakuan berlaku pada saat pengakuan


awal dan untuk biaya setelah perolehan awal.

4
Pengakuan Aset Tetap

 Suku cadang utama dan peralatan siap pakai termasuk


aset tetap jika
 digunakan lebih dari satu periode
 hanya digunakan untuk aset tertentu
 komponen yang diganti tidak diakui lagi.

 Contoh: Entitas membeli suatu komponen suku cadang dari


suatu mesin. Suku cadang tersebut spesifik dan harganya
material dibandingkan dengan nilai aset tersebut. Jangka
waktu pemakaian suku cadang tersebut lebih satu tahun.
 Suku cadang dikategorikan sebagai aset pada saat pembelian,
dengan syarat komponen yang akan diganti dihapuskan dari
pembukuan.

5
Pengakuan Aset Tetap - materialitas

 Unit ukuran dalam pengakuan sesuai kondisi entitas.


Kriteria agregasi atau invidual.
 Mempengaruhi nilai aset
 Mempengaruhi biaya depresiasi atau biaya operasi  Laba
(potensi earning management)

 Materialitas digunakan sebagai tambahan kriteria untuk menentukan, apakah


pengeluaran akan dicatat sebagai aset tetap
 Pengeluaran yang memenuhi kriteria aset tetap namun tidak material dari sisi
jumlah seringkali tidak dikapitalisasi dan dicatat sebagai beban pada periode
berjalan.
 Suatu aset secara individu tidak material, namun pembelian dalam jumlah banyak
 material sehingga dikapitalisasi

6
Pertimbangan - Materialitas

Pertimbangan penentuan batas suatu pengeluaran dikapitalisasi


sebagai aset tetap:
 Ukuran entitas
 Relevansi informasi bagi pengguna
 Biaya dan manfaat, biaya untuk menyelenggarakan pencatatan
aset tetap dan manfaat dari informasi yang dihasilkan dari
pencatatan aset tetap tersebut.
 Konsekuensi ekonomis
 Semakin tinggi batas materialitas  pengeluaran akan cenderung
dicatat sebagai beban
 laba akan kecil
 administrasi pencatatan aset lebih mudah
 Entitas dapat menetapkan 1 jt, 5 jt, 10jt, 25jt, 50jt
 Jika tidak dicatat sebagai aset biasanya tidak diinventarisasi 
sehingga aset tidak dipelihara.

7
Pengukuran Awal

Suatu aset tetap yang memenuhi kualifikasi diakui sebagai


aset tetap pada awalnya harus diukur sebesar biaya
perolehan. (par 15)

Biaya Perolehan

Biaya yang dapat


diatribusikan secara
langsung
Biaya pembongkaran dan
pemindahan aset tetap dan
restorasi lokasi aset

8
Biaya Perolehan awal

 Seluruh biaya terkait aset yang memiliki


manfaat di masa mendatang.
 Aset lain yang berfungsi agar suatu aset dapat
memiliki manfaat di masa mendatang.
 Alat yang dipasang agar pabrik dapat
berjalan sesuai dengan ketentuan
pengolahan limbah industri.

9
Komponen biaya Perolehan

a) Harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak
dapat dikreditkan setelah dikurangi diskon pembelian dan potongan lain;
b) Biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa
aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai
dengan keinginan dan maksud manajemen
c) Estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan
restorasi lokasi aset. Kewajiban atas biaya tersebut timbul
– ketika aset tersebut diperoleh, atau
– karena entitas menggunakan aset tersebut selama periode tertentu untuk
tujuan selain untuk menghasilkan persediaan.

10
Biaya Setelah Perolehan Awal

 Biaya pemeliharaan dan perbaikan  diakui beban di laporan


laba rugi komprehensif periode berjalan
 Perawatan
 Suku cadang kecil
 Penggantian aset akan menambah aset jika:
 Memenuhi kriteria aset (memiliki masa manfaat lebih dari satu
periode dan diukur dengan andal)
 Komponen yang diganti tidak lagi dicatat sebagai aset
 Inspeksi yang signifikan dapat diakui sebagai aset jika:
 Memenuhi kriteria aset
 Nilai inspeksi terdahulu (dibedakan dari fisik) dihentikan
pencatatanya

11
11
Biaya Diatribusikan Langsung

a) Biaya imbalan kerja yang timbul dari pembangunan atau


akuisisi aset tetap.
b) Biaya penyiapan lahan untuk pabrik;
c) Biaya handling dan penyerahan awal;
d) Biaya perakitan dan instalasi
e) Biaya pengujian aset apakah aset berfungsi dengan baik
(setelah dikurangi hasil penjualan produk tersebut)
f) Komisi profesional

12
Bukan Komponen Biaya Perolehan

a) Biaya pembukaan fasilitas baru


b) Biaya pengenalan produk baru
c) Biaya penyelenggaraan bisnis di lokasi baru termasuk
biaya pelatihan staf
d) Administrasi dan overhead umum
e) Biaya saat alat belum beroperasi penuh
f) Kerugian awal operasi
g) Biaya relokasi dan reorganisasi operasi entitas.
h) Hasil dari aset sebelum dimanfaatkan (hasil parkir dari
lahan yang belum digunakan).
i) Laba internal jika aset tersebut merupakan persediaan
perusahaan.

13
Pengukuran Awal
Example

• Biaya dari pembukaan pabrik tersebut sebesar


20.000+1.300+200+300+1.500+250+250+150 =
23.700 milyar
• Biaya yang tidak berhubungan langsung dengan
perolehan dan pemasangan mesin pabrik tersebut
tidak boleh diakui.
1. Biaya grand opening 350 juta
2. Biaya promosi produk baru 800 juta
3. Biaya administrasi yang dimasukkan dalam biaya overhead
120 juta

14
Diskusi - Pengukuran Awal
Example
• Entitas membeli peralatan dengan harga 2,4 milyar. Biaya instalasi
dan pemasangan 200 juta. Biaya komisi / perantara sebesar 600
juta, biaya pengadaan dan perjalanan dinas terkait pengadaan
peralatan tersebut 400 juta?
• Biaya lain-lain tersebut apakah dapat dikategorikan sebagai biaya
perolehan aset ?

• Berdasarkan konsep perolehan semua biaya yang terkait dengan


pengadaan dapat ditambahkan dalam penilaian aset.
• Namun jika nilai biaya ini material, akan membuat nilai tercatat
aset tidak mencerminkan manfaat yang akan diperoleh di masa
mendatang.
• Aset dapat dicatat mengalami penurunan nilai pada periode
berikutnya

15
Diskusi - Pengukuran Awal
Example

• Bagaimana pencatatan nilai aset dan biaya-biaya lain terkait


dengan aset tersebut?
• Apakah perlu dipisahkan atau dicatat menjadi satu?
• Praktik yang sering dilakukan, semua biaya tersebut dicatat
menjadi satu sebagai nilai aset.
• Dokumen transaksi yang menjelaskan secara rinci komponen
biaya perolehan.
• Tanggal pengeluaran biaya seringkali berbeda-beda, dapat terjadi
sebelum atau sesudah aset utama diperoleh.
– Untuk sebelum aset utama diperoleh jika dapat diidentifikasi berhubungan
langsung dengan aset dapat diakui sebagai beban tangguhan sebelum dicatat
sebagai aset.
– Untuk beban setelah aset utama diakui sebagai penambah nilai aset tetap 
ditentukan titik pengakuan saat aset mulai digunakan.

16
Diskusi - Pengukuran Awal
Example

• Apakah pencatatan aset dilakukan secara global sebagai satu


kesatuan atau pencatatan harus dilakukan untuk masing-masing
komponen.
• Pertimbangan pencatatan sebagai aset terpisah
– Manfaat dan biaya dari pencatatan aset secara terpisah
– Aset dapat diidentifikasi secara terpisah
– Entitas dapat secara ekonomis memisahkan biaya aset per komponen.
– Masing-masing komponen aset memiliki masa manfaat yang berbeda
contoh rangka pesawat dan asesoris dalam pesawat; bangunan dan lift;
tanah dan bangunan.
– Perolehan aset dilakukan secara terpisah sehingga dapat diidentifikasi
dengan mudah.

17
Perolehan Bangunan

Semua biaya terkait dengan akuisisi atau konstruksi :

 Material, tenaga kerja, overhead selama proses


konstruksi , biaya bunga  jika membangun sendiri

 Harga beli bangunan dan pengurusan hak


perolehan bangunan.

 Fee profesional

 Ijin pendirian bangunan

18
Perolehan Tanah

Semua biaya terkait dengan akuisisi dan penyiapan


tanah sesuai dengan tujuan penggunaan :
(1) Harga Beli
(2) Biaya pengurusan hak tanah (sertifikat,
pajak/BPHTB, biaya notaris, dll.
(3) Biaya untuk perataan tanah, penghancuran
bangunan yang tidak diperlukan.

19
Perolehan Peralatan

 Peralatan dapat meliputi mesin, kendaraan, peralatan


kantor, peralatan pabrik, peralatan tambang, mesin
dan peralatan lain.
 Biaya perolehan meliputi
(1) Harga beli,
(2) Pajak atau Bea yang tidak dapat dikreditkan
(3) Biaya transportasi
(4) Biaya asuransi selama pengiriman barang
(5) Biaya instalasi dan biaya penyiapan tempat untuk
melakukan instalasi
(6) Biaya untuk pengetesan peralatan

20
Aset Dibangun Sendiri

• Biaya yang dikeluarkan sampai aset tersebut siap


digunakan:
– Material dan tenaga kerja
– Overhead  biaya variabel dan porsi dari fixed
overhead yang terkait langsung dengan pembangunan
aset.
– Biaya bunga selama proses pembangunan

21
Pertukaran Aset

Biaya perolehan aset tetap dari suatu pertukaran diukur sebesar


nilai wajar
kecuali:
– Tidak memiliki substansi komersial, atau Substansi Komersial

– Nilai wajar aset yang diterima dan


diserahkan tidak dapat diukur secara Nilai wajar
andal Aset dipertukarkan

 Biaya perolehannya diukur dengan jumlah tercatat dari


aset yang diserahkan.

22
Nilai Wajar – Ketentuan PSAK lama

Nilai wajar adalah jumlah yang dipakai untuk


mempertukarkan suatu aset antara pihak-
pihak yang berkeinginan dan memiliki
pengetahuan memadai dalam suatu
transaksi dengan wajar.

Bukan nilai yang akan diterima atau dibayarkan


entitas dalam suatu transaksi yang dipaksakan,
likuidasi yang dipaksakan, atau penjualan akibat
kesulitan keuangan.

23
Definisi Nilai Wajar – PSAK 68

• harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau


harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas
dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal
pengukuran.

• “...the price that would be received to sell an asset or transfer


a liability in an orderly transaction between market
participants at the measurement date.”
IFRS 13 par 9

24
Pengukuran setelah Pengakuan Awal

Entitas harus memilih antara:

 Sebagai kebijakan akuntansinya,


Cost Model dan
 Menerapkan kebijakan tersebut
terhadap seluruh aset tetap dalam
kelompok yang sama.
Revaluation Model  Tanah, tanah dan bangungan,
mesin, kapal, pesawat,
perabotan, peralatan kantor

25
Pengukuran setelah Pengakuan Awal

Cost Model Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat


sebesar :
 Biaya perolehan dikurangi
 Akumulasi penyusutan dan Akumulasi rugi
penurunan nilai aset

Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat


Revaluation Model
sebesar :
– Jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar pada
tanggal revaluasi, dikurangi
– Akumulasi penyusutan dan Akumulasi rugi
penurunan nilai aset
yang terjadi setelah tanggal revaluasi.

26
Revaluation Model

Revaluation Model Revaluasi harus dilakukan secara


reguler Untuk memastikan jumlah
tercatat tidak berbeda secara
material dengan nilai wajar pada
tanggal neraca.

Akumulasi penyusutan pada tanggal


revaluasi diperlakukan dengan metode:
proporsional, atau eliminasi.

27
Akumulasi Penyusutan – Revalution Model

Revaluation Model Akumulasi penyusutan pada tanggal


revaluasi diperlakukan dengan
metode:
• proporsional
Nilai akumulasi depresiasi dan harga
perolehan dinaikkan secara
proporsional sehingga nilai bersih
aset sama dengan nilai revaluasi.
• eliminasi.
Nilai akumulasi depresiai ditutup
mengurangi nilai aset. Kemudian aset
dinaikkan menjadi nilai revaluasi

28
Akumulasi Penyusutan – Revalution Model

Revaluation Model Ketika entitas menggunakan model revaluasi,


jumlah tercatat aset disajikan kembali pada
jumlah revaluasiannya, sehingga jumlah tercatat
aset bruto dan akumulasi penyusutan
diperlakukan pada salah satu cara berikut:
a. Jumlah tercatat bruto disajikan kembali secara
konsisten dengan revaluasi jumlah tercatat
tersebut dan akumulasi penyusutannya di
sesuaikan untuk menyamakan perbedaan
antara jumlah tercatat bruto dengan jumlah
tercatat setelah memperhitungkan akumulasi
rugi penurunan nilai;  Proporsional
b. Akumulasi penyusutan dieliminasi terhadap
jumlah tercatat bruto aset  Eliminasi

29
Penyusutan

Cost Model
Penyusutan
Revaluation Model

Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat


disusutkan (depreciable amount) dari suatu aset selama umur
manfaatnya (useful life).

30
Sifat Penyusutan

Depresiasi fisik terjadi dari


Semua aset tetap kecuali pengausan atau perusakan
tanah kehilangan kapasitasnya saat digunakan atau karena
saat digunakan. cuaca.
Kehilangan kapasitas produksi
ini diakui sebagai Beban
Depresiasi.
Depresiasi  alokasi biaya Depresasi fungsional terjadi
perolehan saat aset tetap tidak lagi
dapat digunakan pada tingkat
yang diharapkan.

31
Sifat Penyusutan

Faktor yang Mempengaruhi


Beban Depresiasi

Biaya Perolehan - Nilai Sisa = Biaya didepresiasi

Masa Manfaat

Beban Depresiasi
Periodik

32
Penyusutan
Penyusutan
• Setiap bagian aset tetap yang
memiliki biaya perolehan cukup
signifikan terhadap total biaya
perolehan seluruh aset harus
disusutkan secara terpisah.
– Contoh : rangka dan mesin
pesawat
• Beban penyusutan untuk setiap
periode harus diakui dalam
laporan laba rugi kecuali jika
beban tersebut dimasukkan dalam
jumlah tercatat aset lain.

33
Penyusutan
 Penyusutan aset dimulai pada saat aset Penyusutan
tersebut siap digunakan
– Pada saat aset berada di lokasi dan
kondisi yang diinginkan agar aset siap Implikasinya,
digunakan sesuai dengan keinginan dan penyusutan tidak
maksud manajemen. dihentikan sekalipun
 Penyusutan aset dihentikan lebih awal aset:
ketika: – tidak digunakan
atau
– Diklasifikasikan sebagai aset dimiliki
– dihentikan
untuk dijual; dan
penggunaannya
– Aset dihentikan pengakuannya.
 Tanah dan bangunan diperlakukan
sebagai aset terpisah walaupun
diperoleh sekaligus.
34
Penyusutan

• Nilai residu dan umur manfaat suatu aset


harus di-review minimum setiap akhir
tahun buku
– Jika hasil review berbeda dengan estimasi
sebelumnya maka perbedaan tersebut harus
diperlakukan sebagai perubahan estimasi
akuntansi.

35
Penyusutan

• Paragraf 60 PSAK 16 menyatakan bahwa metode penyusutan


harus mencerminkan pola pemakaian manfaat ekonomik masa
depan aset
• Paragraf 62 PSAK 16 menyatakan mengenai berbagai metode
penyusutan yang dapat digunakan untuk mengalokasikan jumlah
tersusutkan dari aset secara sitematis selama umur manfaatnya,
diantaranya:
– Garis lurus;
– Metode saldo menurun; dan
– Metode unit produksi.
• Metode penyusutan yang didasarkan pada pendapatan yang
dihasilkan oleh aktivitas yang meliputi penggunaan suatu aset
adalah tidak tepat

36
Penyusutan

Umur Manfaat

Seluruh faktor berikut diperhitungkan dalam menentukan umur


manfaat suatu asset:
a) Perkiraan daya pakai;
b) Perkiraan tingkat keausan fisik;
c) Keusangan teknis atau keusangan komersial.
Dimana pengurangan yang diperkirakan terjadi di masa yang akan datang
atas harga jual suatu produk yang diproduksi menggunakan suatu aset
merupakan suatu indikasinya. (2015)
d) Pembatasan hukum atau yang serupa.

37
Penyusutan

• Metode penyusutan yang Metode Penyusutan


digunakan:
– Harus mencerminkan ekspektasi pola
konsumsi manfaat ekonomis masa
depan atas aset oleh entitas.
– Harus di-review minimum setiap
akhir tahun buku, dan
– Perubahan metode diperlakukan
sebagai perubahan estimasi.

38
Penyusutan

Metode Penyusutan

Menghasilkan pembebanan yang tetap sepanjang


Garis Lurus
umur manfaat selagi nilai residu tidak berubah

Menghasilkan pembebanan yang menurun


Saldo Menurun
sepanjang umur manfaat

Menghasilkan pembebanan berdasarkan


Jumlah Unit
penggunaan

39
Penghentian Pengakuan

• Penghentin pengakuan pada saat penggantian sebagian aset tetap


– Entitas mengakui biaya perolehan dari penggantian dalam jumlah tercatat
aset,
– Kemudian menghentikan pengakuan jumlah tercatat bagian yang
digantikan tanpa memperhatikan bagian yang digantikan telah disusutkan
secara terpisah. Jika tidak praktis, biaya perolehan penggantian = biaya
perolehan yang digantikan .
• Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan suatu aset
tetap harus ditentukan sebesar perbedaan antara :
– Jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dan
– Jumlah tercatat dari aset.

40
Penghentian Pengakuan

Penghentian pengakuan aset dapat dilakukan dengan beberapa


cara :
1. dibuang,
2. dijual, atau
3. ditukar tambah dengan aset serupa.
Jurnal yang diperlukan tergantung pelepasan dan kondisi,
namun secara umum terdiri dari:
• Akun aset dikredit untuk mengeluarkan aset dari pembukuan
• Akun Akumulasi Penyusutan terkait harus didebit untuk mengeluarkan
saldonya dari buku besar.
• Tambahkan aset yang diterima dari proses penghentian jika ada
• Selisih akan diperhitungkan dalam keuntungan atau kerugian

41
PSAK 58 - Aset tidak lancar dimiliki untuk dijual dan operasi
dihentikan

• Aset tidak lancar dimiliki untuk dijual dan operasi dihentikan


• Kriteria :
• aset (atau kelompok lepasan) harus berada dalam keadaan yang dapat
dijual dengan segera
• penjualan tersebut dapat dikatakan sangat mungkin terjadi, manajemen
pada hirarki yang memadai harus mempunyai komitmen terhadap
rencana penjualan aset.
– Diukur pada nilai yang lebih rendah antara jumlah
tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk
menjual, dan penyusutan atas aset tersebut dihentikan
– Aset Yang Dimiliki Untuk Dijual disajikan sebagai aset lancar
dan terpisah dari pos lainnya.

42

Anda mungkin juga menyukai