PENDAHULUAN
Tujuan
Ruang Lingkup
Pernyataan ini diterapkan dalam akuntansi asset tetap, kecuali PSAK lain
mensyaratkan atau mengizinkan perlakuan akuntansi yang berbeda.
Pernyataan ini tidak diterapkan untuk :
(a) Asset yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK
58: Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang
Dihentikan;
(b) Pengakuan dan pengukuran asset eksplorasi dan evaluasi (lihat PSAK 64:
Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral)
(c) Hak penambangan dan cadangan mineral dari minyak, gas alam dan sumber
daya yang tidak dapat diperbaharui.
PSAK lain mungkin mensyaratkan pengakuan asset tetap berdasarkan
pendekatan yang berbeda dari Pernyataan ini. Misalnya PSAK 30: Sewa
mensyaratkan entitas untuk mengevaluasi pengakuan asset tetap sewaan dengan
dasar pemindahan resiko dan manfaat.
Definisi
Berikut ini adalah pengertian istilah yang digunakan dalam Pernyataan ini:
Jumlah tercatat adalah nilai aset yang diakui setelah dikurangi akumulasi
penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai.
Jumlah terpulihkan adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual dan nilai pakainya.
Jumlah tersusutkan adalah biaya perolehan aset, atau jumlah lain yang merupakan
pengganti biaya perolehan, dikurangi nilai residunya.
Nilai spesifik entitas adalah nilai kini dari arus kas yang diperkirakan entitas
timbul dari penggunaan aset secara berkelanjutan dan dari pelepasan aset tersebut
pada akhir umur manfaatnya atau yang diperkirakan terjadi saat penyelesaian
liabilitas.
Nilai residu dari asset adalah estimasi jumlah yang dapat diperoleh entitas saat ini
dari pelepasan asset, setelah dikurangi estimasi biaya pelepasan, jika aset telah
mencapai umur dan kondisi yang diharapkan pada akhir umur manfaatnya.
Nilai wajar adalah jumlah suatu asset dipertukarkan antara pihak-pihak yang
berkeinginan dan memiliki pengetahuan memadai dalam suatu transaksi dengan
wajar.
Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah tersusutkan dari aset selama umur
manfaatnya.
Rugi penurunan nilai adalah suatu jumlah yang merupakan selisih lebih jumlah
tercatat suatu aset atas jumlah terpulihkannya.
PENGAKUAN
Biaya perolehan aset tetap harus diakui sebagai aset jika dan hanya jika:
(a) kemungkinan besar entitas akan memperoleh manfaat ekonomi masa depan
dari aset tersebut; dan
(b) biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
Pernyataan ini tidak menentukan unit ukuran dalam pengakuan suatu aset
tetap. Oleh karena itu, diperlukan pertimbangan untuk menerapkan kriteria
pengakuan yang sesuai dengan keadaan spesifik entitas.
Biaya Selanjutnya
Sesuai dengan prinsip pengakuan dalam paragraf 07, entitas tidak boleh
mengakui biaya perawatan sehari-hari aset tetap sebagai bagian dari aset tersebut.
Biaya tersebut diakui dalam laba rugi saat terjadinya. Biaya perawatan sehari-hari
terutama terdiri atas biaya tenaga kerja dan bahan habis pakai termasuk di
dalamnya suku cadang kecil. Tujuan pengeluaran ini sering disebut sebagai biaya
pemeliharaan dan perbaikan aset tetap.
Bagian-bagian tertentu aset tetap mungkin perlu diganti secara periodik.
Misalnya tungku pembakaran perlu diganti lapisannya setelah digunakan sekian
jam, demikian juga interior pesawat terbang seperti tempat duduk dan dapur perlu
diperbarui beberapa kali selama umur rangka pesawat.
Supaya aset tetap dapat beroperasi secara berkelanjutan, perlu dilakukan
inspeksi teratur terlepas apakah ada komponen yang diganti. Dalam setiap
inspeksi yang diperlukan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap
sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan.
Model Biaya
Setelah pengakuan sebagai asset, asset tetap dicatat pada biaya perolehan
dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai.
Model Revaluasi
Setelah pengkuan sebagai asset, asset tetap yang nilai wajarnya dapat
diukur secara andal dicatat pada jumlah revalusian, yaitu nilai wajar pada tanggal
revalusian dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai
setelah tanggal revaluasi.
Jika tidak ada pasar yang dapat dijadiakn dasar penentuan nilai wajar
karena sifat dari asset tetap yang khusus dan jarang diperjual-belikan, kecuali
sebagai bagian dari suatu bisnis yang berkelanjuatan, maka entitas mungkin perlu
mengestimasi nilai wajar menggunakan pendekatan penghasialn atau biayaa
pengganti tersusutkan ( income or a depreciated replacement cost approach ).
Frekuensi revaluasi bergantung pada perubahan nilai wajar dari asset tetap
yang direvaluasi. Jika nilai wajar dari asset yang direvaluasi berbeda secara
material dengan jumlah tercatatnya, maka revaluasi lanjutan perlu dilakukan.
Beberapa asset tetap mengalami perubahan nilai wajar secara signifikan dan
fluktuatif sehingga perlu direvaluasi secara tahunan.
Jika asset tetap direvaluasi, maka akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi
diperlakukan dengan salah satu cara berikut ini:
Penyusutan
Setiap bagian dari asset tetap yang memiliki biaya perolehan cukup
signifikan terhadap total biaya perolehan seluruh asset tetap disusutkan secara
terpisah. Entitas mengalokasikan jumlah pengakuan awal asset tetap pada bagian
asset tetap yang signifikan dan menyusutkan secara terpisah setiap bagian
tersebut.
Bagian yang signifikan dari asset tetap mungkin memiliki umur manfaat
dan metode penyusutan yang sama dengan umur manfaat dan metode penyusutan
bagian signifikan lain dari asset tersebut. Bagian tersebut dapat dikelompokkan
dalam penentuan beban penyusutan.
Sepanjang entitas menyusutkan secara terpisah beberapa bagian dari asset
tetap maka entitas juga menyusutkan secara terpisah bagian yang tersisa. Bagia
yang tersisa terdiri atas bagian yang tidak signifikan secara individual.
Entitas dapat juga memilih untui menyusutkan secara terpisah bagian dari
asset yang biaya perolehannya tidak signifikan terhadap total biaya perolehan
asset tersebut. Beban penyusutan untuk setiap periode diakuai dalam laba rugi,
kecuali jika beban tersebut dimasukkan dalam jumlah tercatat aset lain. Beban
penyusutan untuk suatu periode biasanya diakui dalam laba rugi.
Penurunan Nilai
Dalam menentukan apakah aset tetap mengalami penurunan nilai, entitas
menerapkan PSAK 48 : Menurunkan Nilai Aset. PSAK 48 menjelaskan
bagaimana entitas mengkaji jumlah tercatat asetnya bagaimana memutuskan
jumlah terpulihkan dari aset, dan kapan mengakui atau membalik rugi penurunan
nilai.
Kompensasi untuk Penurunan Nilai
Kompensasi dari pihak ketiga untuk aset tetap yang mengalami penurunan
nilai hilang atau dihentikan dimasukkan dalam laba rugi ketika kompensasi
menjadi piutang.
Penurunan nilai atau kerugian aset tetap, klaim atas atau pembayaran
kompensasi dari pihak ketiga, dan setiap pembelian atau konstruksi selanjutnya
dari penggantian aset adalah peristiwa ekonomi terpisah dan dicatat secara
terpisah sebagai berikut :
a. Penurunan nilai aset tetap diakui sesuai dengan PSAK 48 Penurunan Nilai
Aset
b. Penghentian pengakuan aset tetap yang dihentikan atau dilepaskan
ditentukan sesuai pernyataan ini
c. Kompensasi dari pihak ketiga untuk aset tetap yang mengalami penurunan
nilai, hilang atau dihentikan dimasukkan dalam laba rugi pada saat
kompensasi menjadi piutang dan
d. Biaya perolehan aset tetap yang diperbaiki, dibeli, atau dikonstruksi
sebagai penggantian ditentukan sesuai dengan pernyataan ini
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya : pada saat pelepasan,
atau ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomi masa depan yang ekspektasikan
dari penggunaan atau pelepasannya.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan aset
tetap dimasukkan dalam laba rugi ketika aset tetap tersebut dihentikan
pengakuannya (kecuali PSAK 30 : Sewa Mengharuskan Perlakuan yang berbeda
dalam transaksi jual dan sewa balik). Keuntungan tidak boleh diklasifikasikan
sebagai pendapatan.
Namun, entitas yang kegiatan usaha sehari-hari adalah menjual aset yang
sebelumnya direntalkan kepada pihak lain, maka entitas memindahkan aset tetap
tersebut menjadi persediaan sesuai nilai tercatat ketika aset tidak lagi direntalkan
dan menjadi aset dimiliki untuk dijual. Hasil dari penjualan aset diakui untuk
dijual dan operasi yang dihentikan tidak diterapkan ketika aset dimiliki untuk
dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari dipindahkan ke persediaan.
Pelepasan aset tetap dapat dilakukan dengan berbagai cara (misalnya :
dijual, disewakan dalam sewa pembiayaan, atau disumbangkan).
Jika berdasarkan prinsip pengakuan, entitas mengakui biaya penggantian
sebagai aset tetap dalam jumlah tercatat aset tetap tersebut, maka entitas
menghentikan pengakuan jumlah tercatat dari bagian yang diganti tanpa
menghentikan apakah bagian yang diganti telah disusutkan secara terpisah
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan aset
tetap ditentukan sebagai selisih antara jumlah hasil pelepasan neto, jika ada, dan
jumlah tercatatnya.
Imbalan yang akan diterima atas pelepasan aset tetap diakui awalnya pada
nilai wajarnya. Jika pembayaran ditangguhkan, maka imbalan yang akan diterima
diakui awalnya pada nilai yang setara dengan harga jual tunai.
Pengungkapan
Laporan keuangan mengungkapkan untuk setiap kelompok aset tetap :
a. Dasar pengakuan yang digunakan dalam menentukan jumlah tercatat bruto
b. Metode penyusutan yang digunakan
c. Umur manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan
d. Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan (agregat dengan
akumulasi rugi penurunan nilai) pada awal dan akhir periode.
e. Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang
menunjukkan :
1) Penambahan
2) Aset yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual atau termasuk
dalam kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk
dijual sesuai dengan PSAK 58 : Aset Tidak Lancar yang dimiliki untuk
dijual dan operasi yang dihentikan dan pelepasan lain
3) Perolehan melalui kombinasi bisnis
4) Peningkatan atau penurunan akibat dari refaluasi dari rugi penurunan
nilai yang diakui atau dibalik dalam pendapatan komperenhensif sesuai
PSAK 48 : Penurunan Nilai Aset
5) Rugi penurunan nilai yang diakui dalam laba rugi
6) Pembalikan rugi penurunan nilai dalam laba rugi
7) Penyusutan
8) Selisih kurs neto yang timbul dalam penjabaran laporan keuangan dari
mata uang fungsional menjadi mata uang pelaporan yang berbeda,
termasuk penjabaran dari kegiatan usaha luar negeri menjadi mata
uang pelaporan dari entitas pelapor, dan
9) Perubahan lain
Laporan keuangan juga mengungkapkan :
a. Keberadaan dan jumlah pembatasan atas hak milik dan aset tetap yang
dijaminkan untuk liabilitas
b. Jumlah pengeluaran yang diakui dalam jumlah tercatat aset tetap yang
sedang dalam konstruksi
c. Jumlah komitmen kontraktual untuk memperoleh aset tetap dan
d. Jumlah kompensasi dari pihak ketiga untuk aset tetap yang mengalami
penurunan nilai, hingga, atau dihentikan yang termasuk dalam laba rugi
jika tidak diungkapkan secara terpisah dalam laporan laba rugi
komprehensif.
Pemilihan metode penyusutan dan estimasi umur manfaat aset adalah hal
yang memerlukan pertimbangan. Oleh karena itu pengungkapan metode yang
digunakan dan estimasi umur manfaat atau tarif penyusutan memberikan
informasi bagi pengguna laporan keuangan dalam mengkaji kebijakan yang
dipilih manejemen dan memungkinkan perbandingan dalam entitas lain. Untuk
alasan yang serupa juga perlu diungkapkan :
a. Penyusutan, apakah diakui dalam laba rugi atau diakui sebagai bagian dari
biaya perolehan aset lain, selama suatu periode dan
b. Akumulasi penyusutan pada akhir periode
Sesuai dengan PSAK 25 : Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi
Akuntansi, dan Kesalahan Entitas mengungkapkan sifat dan dampak perubahan
estimasi akuntansi yang berdampak material pada periode berjalan atau
diperkirakan berdampak material pada periode berikutnya. Untuk aset tetap,
pengungkapan tersebut dapat timbul dari perubahan estimasi dalam :
a. Nilai residu
b. Estimasi biaya pembongkaran, pemindahan atau restorasi aset tetap
c. Umur manfaat
d. Metode penyusutan
Jika aset tetap disajikan dalam jumlah refaluasian, hal berikut deiungkapkan
a. Tanggal efektif revaluasi
b. Apakah melibatkan penilaian independen
c. Metode dan asumsi signifikan yang digunakan dalam estimasi nilai wajar
d. Penjelasan mengenai nilai wajar aset tetap yang ditentukan secara
langsung dengan mengacu pada harga terobservasi dalam pasar aktif atau
teransaksi pasar terkini yang wajar atau diestimasi menggunakan teknik
penilaian lain.
e. Untuk setiap kelompok aset tetap, jumlah tercatat aset seandainya aset
tersebut dicatat dengan model biaya, dan
f. Surplus revaluasi, yang menunjukkan perubahan selama periode dan setiap
pembatasan distribusi kepada pemegang saham
Sesuai dengan PSAK 48 : Penurunan Nilai Aset entitas mengungkapkan
informasi penurunan nilai aset tetap sebagai tambahan informasi.Informasi berikut
mungkin relevan dengan kebutuhan pengguna laporan keuangan:
a. Jumlah tercatat aset tetap yang tidak dipakai sementara
b. Jumlah tercatat bruto dari setiap aset tetap yang telah disisihkan penuh dan
masih digunakan
c. Jumlah tercatat aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif dan tidak
diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual
d. Jika modal biaya digunakan, nilai wajar aset tetap ketika berbeda secara
material dengan jumlah tercatat.
Oleh karena itu, entitas dianjurkan mengungkapkan jumlah tersebut.
Tanggal Efektif
Pernyataan ini berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada
atau setelah tanggal 1 Januari 2012.
Penarikan
Pernyataan ini menggantikan :
PSAK 16 (2007) : Aset Tetap
PSAK 47 : Akuntansi Tanah
PSAK 16
ASET TETAP
KELOMPOK 6
ANGGOTA :
UNIVERSITAS WARMADEWA
DENPASAR
2015