Anda di halaman 1dari 15

ASET TETAP

PENDAHULUAN

Tujuan

Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur perlakuan akuntansi asset tetap,


sehingga pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi mengenai
investasi entitas dalam asset tetap dan perubahan dalam investasi tersebut.
Masalah utama dalam akuntansi asset tetap adalah pengakuan asset, penentuan
jumlah terbaca, pembebanan penyusutan dan rugi penurunan nilainnya.

Ruang Lingkup

Pernyataan ini diterapkan dalam akuntansi asset tetap, kecuali PSAK lain
mensyaratkan atau mengizinkan perlakuan akuntansi yang berbeda.
Pernyataan ini tidak diterapkan untuk :

(a) Asset yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK
58: Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang
Dihentikan;
(b) Pengakuan dan pengukuran asset eksplorasi dan evaluasi (lihat PSAK 64:
Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral)
(c) Hak penambangan dan cadangan mineral dari minyak, gas alam dan sumber
daya yang tidak dapat diperbaharui.
PSAK lain mungkin mensyaratkan pengakuan asset tetap berdasarkan
pendekatan yang berbeda dari Pernyataan ini. Misalnya PSAK 30: Sewa
mensyaratkan entitas untuk mengevaluasi pengakuan asset tetap sewaan dengan
dasar pemindahan resiko dan manfaat.

Definisi

Berikut ini adalah pengertian istilah yang digunakan dalam Pernyataan ini:

Aset tetap adalah aset berwujud yang:


(a) dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa
untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan
(b) diperkirakankan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.
Biaya Perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai
wajar dari imbalan lain yang diserahkan untuk memperoleh suatu aset pada saat
perolehan atau konstruksi atau, jika dapat diterapkan, jumlah yang diatribusikan
pada aset pertama kali diakui sesuai dengan persyaratan tertentu dalam PSAK
lain, misalnya PSAK 53 (revisi 2010): Pembayaran Berbasis Saham.

Jumlah tercatat adalah nilai aset yang diakui setelah dikurangi akumulasi
penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai.

Jumlah terpulihkan adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual dan nilai pakainya.

Jumlah tersusutkan adalah biaya perolehan aset, atau jumlah lain yang merupakan
pengganti biaya perolehan, dikurangi nilai residunya.

Nilai spesifik entitas adalah nilai kini dari arus kas yang diperkirakan entitas
timbul dari penggunaan aset secara berkelanjutan dan dari pelepasan aset tersebut
pada akhir umur manfaatnya atau yang diperkirakan terjadi saat penyelesaian
liabilitas.

Nilai residu dari asset adalah estimasi jumlah yang dapat diperoleh entitas saat ini
dari pelepasan asset, setelah dikurangi estimasi biaya pelepasan, jika aset telah
mencapai umur dan kondisi yang diharapkan pada akhir umur manfaatnya.

Nilai wajar adalah jumlah suatu asset dipertukarkan antara pihak-pihak yang
berkeinginan dan memiliki pengetahuan memadai dalam suatu transaksi dengan
wajar.

Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah tersusutkan dari aset selama umur
manfaatnya.

Rugi penurunan nilai adalah suatu jumlah yang merupakan selisih lebih jumlah
tercatat suatu aset atas jumlah terpulihkannya.

Umur manfaat adalah:


(a) Periode aset yang diperkirakankan dapat digunakan oleh entitas, atau
(b) jumlah produksi atau unit serupa dari asset yang diperkirakan akan diperoleh
oleh entitas.

PENGAKUAN

Biaya perolehan aset tetap harus diakui sebagai aset jika dan hanya jika:
(a) kemungkinan besar entitas akan memperoleh manfaat ekonomi masa depan
dari aset tersebut; dan
(b) biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.

Suku cadang dan peralatan pemeliharaan biasanya dicatat sebagai


persediaan dan diakui dalam laba rugi pada saat dipakai. Namun demikian, suku
cadang utama dan peralatan siap pakai memenuhi kriteria aset tetap ketika entitas
memperkirakan akan menggunakan aset tersebut selama lebih dari satu periode.
Sama halnya jika suku cadang dan peralatan pemeliharaan yang hanya bisa
digunakan untuk suatu aset tetap tertentu, hal ini juga dicatat sebagai aset tetap.

Pernyataan ini tidak menentukan unit ukuran dalam pengakuan suatu aset
tetap. Oleh karena itu, diperlukan pertimbangan untuk menerapkan kriteria
pengakuan yang sesuai dengan keadaan spesifik entitas.

Entitas harus mengevaluasi berdasarkan prinsip pengakuan ini terhadap


semua biaya perolehan aset tetap pada saat terjadinya. Biaya-biaya tersebut
termasuk biaya awal untuk memperoleh atau mengkonstruksi aset tetap dan biaya-
biaya selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti bagian, atau
memperbaikinya.

Biaya Perolehan Awal


Aset tetap dapat diperoleh untuk alasan keamanan atau lingkungan.
Perolehan aset tetap semacam itu, walaupun tidak secara langsung meningkatkan
manfaat ekonomi masa depan dari suatu aset tetap yang ada, mungkin diperlukan
bagi entitas untuk memperoleh manfaat ekonomi masa depan dari aset lain.

Biaya Selanjutnya
Sesuai dengan prinsip pengakuan dalam paragraf 07, entitas tidak boleh
mengakui biaya perawatan sehari-hari aset tetap sebagai bagian dari aset tersebut.
Biaya tersebut diakui dalam laba rugi saat terjadinya. Biaya perawatan sehari-hari
terutama terdiri atas biaya tenaga kerja dan bahan habis pakai termasuk di
dalamnya suku cadang kecil. Tujuan pengeluaran ini sering disebut sebagai biaya
pemeliharaan dan perbaikan aset tetap.
Bagian-bagian tertentu aset tetap mungkin perlu diganti secara periodik.
Misalnya tungku pembakaran perlu diganti lapisannya setelah digunakan sekian
jam, demikian juga interior pesawat terbang seperti tempat duduk dan dapur perlu
diperbarui beberapa kali selama umur rangka pesawat.
Supaya aset tetap dapat beroperasi secara berkelanjutan, perlu dilakukan
inspeksi teratur terlepas apakah ada komponen yang diganti. Dalam setiap
inspeksi yang diperlukan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap
sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan.

PENGUKURAN SAAT PENGAKUAN


Aset tetap yang memenuhi syarat pengakuan sebagai aset diukur
pada biaya perolehan.

Komponen Biaya Perolehan


Biaya perolehan aset tetap meliputi:
(a) harga perolehannya, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak
dikreditkan setelah dikurangi diskon pembelian dan potongan lain;
(b) setiap biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke
lokasi dan kondisi yang diinginkan supaya aset tersebut siap digunakan sesuai
dengan intensi manajemen;
(c) estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi
lokasi aset. Kewajiban tersebut timbul ketika aset tetap diperoleh atau sebagai
konsekuensi penggunaan aset tetap selama periode tertentu untuk tujuan selain
untuk menghasilkan persediaan.

Contoh biaya yang dapat diatribusikan secara langsung adalah:


(a) biaya imbalan kerja (sebagaimana definisi dalam PSAK 24:Imbalan
Kerja) yang timbul secara langsung dari konstruksi atau perolehan aset
tetap.
(b) biaya penyiapan lahan untuk pabrik;
(c) baiya penanganan dan penyerahan awal;
(d) biaya perakitan dan instalasi;
(e) biaya pengujian asset apakah asset berfungsi dengan baik, setelah
dikurangi hasil neto penjualan setiap produk yang dihasilkan sehubungan
dengan pengujian tersebut (seperti contoh hasil dari peralatan yang sedang
diuji); dan
(f) komisi professional.
Entitas menerapkan PSAK 14 : Persediaan terhadap biaya yang terkait
dengan kewajiban untuk membongkar, memindahkan, dan merestorasi lokasi aset
yang terjadi dalam suatu periode tertentu sebagai akibat dari penggunaan aset
tersebut untuk menghasilkan persediaan selama periode tersebut.
Pengakuan terhadap biaya dalam jumlah tercatat suatu aset tetap
dihentikan ketika aset tersebut berada pada lokasi dan kondisi yang diinginkan
supaya aset siap digunakan sesuai dengan maksud manajemen. Oleh karena itu,
biaya pemakaian dan pengembangan aset tidak dimasukkan ke dalam jumlah
tercatat aset tersebut. Sebagai contoh, biaya berikut ini tidak termasuk di dalam
jumlah tercatat suatu aset tetap:
(a) biaya yang terjadi ketika aset telah mampu beroperasi sesuai dengan maksud
manajemen namun belum dipakai atau masih beroperasi di bawah kapasitas
penuhnya;
(b) kerugian awal operasi, seperti ketika permintaan terhadap keluaran masih
rendah; dan
(c) biaya relokasi atau reorganisasi sebagian atau seluruh operasi entitas.
Biaya perolehan suatu aset yang dikonstruksi sendiri ditentukan dengan
menggunakan prinsip yang sama sebagaimana aset yang diperoleh dengan
konstuksi. Jika entitas membuat aset serupa untuk dijual dengan kegiatan usaha
normal, biaya perolehan aset biasanya sama dengan biaya konstruksi aset untuk
dijual (lihat PSAK 14: Persediaan).
Ukuran biaya perolehan
Biaya perolehan asset tetap adalah harga tunai pada tanggal
pengakuan.jika pembayaran ditangguhkan melampai jangka waktu kredit normal,
maka perbedaan antara tunai dan total pembayaran diakui sebagai beban bunga
selama periode kredit, kecuali bunga tersebut dikapitalisasi sesuai dengan PSAK
26: Biaya pinjaman.
Entitas menentukan apakah transaksi pertukaran memiliki substansi
komersial dan mempertimbangkan sejau mana ekspektasi arus kas masa depan
dapat berubah sebagai akibat dari transaksi tersebut. Konfigurasi ( risiko, waktu,
jumlah ) arus kas asset yang diterima berbeda dengan kongfigurasi arus kas dari
asset yang diserahkan; atau nilai spesifik nilai entitas dari bagia operasi entitas
yang terpengaruh oleh transaksi berubah sebagain akibat dari pertukaran; dan
selisih di (a) atau (b) adalah relative signifikan terhadap nilai wajar dari asset yang
dipertukarkan.
Nilai wajar suatu asset, ketika transaksi pasar yang serupa tidak tersedia,
dapat diatur secara andal jika: variabilitas dalam rentang estimasi nilai wajar yang
rasional untuk asset tersebut adalah tidak signifikan; atau (b) probabilitas dari
beragam estimasi dalam rentang tersebut dapat dinilai secara rasional dan
digunakan dalam mengestimasi nilai wajar.

PENGUKURAN SETELAH PENGAKUAN


Entitas memilih model biaya di paragraph 30 atau model revaluasi
diparagraf 31 sebagai kebijakan akuntansinya dan menerapkan kebijakan tersebut
terhadap seluruh asset tetap dalam kelompoik yang sama.

Model Biaya
Setelah pengakuan sebagai asset, asset tetap dicatat pada biaya perolehan
dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai.

Model Revaluasi
Setelah pengkuan sebagai asset, asset tetap yang nilai wajarnya dapat
diukur secara andal dicatat pada jumlah revalusian, yaitu nilai wajar pada tanggal
revalusian dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai
setelah tanggal revaluasi.

Nilai wajar tanah dan bangunan biasanya ditentukan melalui penilaian


berdasarkan bukti pasar yang dilakukan oleh penilai yang memiliki kualifikasi
professional. Nilai wajar pabrik dan peralatan biasanya menggunakan nilai pasar
yang ditentukan oleh penilai.

Jika tidak ada pasar yang dapat dijadiakn dasar penentuan nilai wajar
karena sifat dari asset tetap yang khusus dan jarang diperjual-belikan, kecuali
sebagai bagian dari suatu bisnis yang berkelanjuatan, maka entitas mungkin perlu
mengestimasi nilai wajar menggunakan pendekatan penghasialn atau biayaa
pengganti tersusutkan ( income or a depreciated replacement cost approach ).

Frekuensi revaluasi bergantung pada perubahan nilai wajar dari asset tetap
yang direvaluasi. Jika nilai wajar dari asset yang direvaluasi berbeda secara
material dengan jumlah tercatatnya, maka revaluasi lanjutan perlu dilakukan.
Beberapa asset tetap mengalami perubahan nilai wajar secara signifikan dan
fluktuatif sehingga perlu direvaluasi secara tahunan.

Jika asset tetap direvaluasi, maka akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi
diperlakukan dengan salah satu cara berikut ini:

a) Disajikan kembali secara porposional dengan perubahan dalam jumlah tercatat


bruto asset sehingga jumlah tercatat asset setelah revaluasi sama dengan
jumlah revaluasinya.
b) Dieliminasi terhadap jumlah tercatat bruto asset dan jumlah tercatat netto
setelah eliminasi disajikan kembali sebesar jumlah revaluasi dari asset
tersebut. Metode ini sering digunakan untuk bangunan.
c) Dan penyesuaian yang timbuk dari penyajian kembali atau eliminasi
akumulasi penyusutan dan membentuk bagian kenaikan atau penurunan
dalam jumlah tercatat yang ditentukan dengan paragraf 39 dan 40.
Jika suatu asset tetap direvaluasi, maka seluruh asset tetap dalam
kelompok yang direvaluasi. Suatu kelompok asset tetap adalah pengelompokan
aset-aset yang memiliki sifat penggunaaan yang serupa dalam operasi entitas.
Asset-aset dalam suatu kelompok asset tetap direvaluasi secara bersamaan
untuk menghindari revaluasi asset secar selektif dan bercampurnya biaya
perolehan dan nilai lain pada tanggal berbeda. Jika jumlah tercatat asset
meningkat akibat revaluasi, maka kenaikan tersebut diakui dalam pendapatan
komprenhensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas pada bagian surplus revaluasi.
Jika jumlah tercatat asset turun akibat revaluasi, maka penurunan tersebut
diakui dalam laba rugi. Namun, penurunan nilai tersebut diakui dalam pendapatan
komprehensif dan sepanjang tidak melebihi saldo surplus revaluasi untuk asset
tersebut.

Penyusutan
Setiap bagian dari asset tetap yang memiliki biaya perolehan cukup
signifikan terhadap total biaya perolehan seluruh asset tetap disusutkan secara
terpisah. Entitas mengalokasikan jumlah pengakuan awal asset tetap pada bagian
asset tetap yang signifikan dan menyusutkan secara terpisah setiap bagian
tersebut.
Bagian yang signifikan dari asset tetap mungkin memiliki umur manfaat
dan metode penyusutan yang sama dengan umur manfaat dan metode penyusutan
bagian signifikan lain dari asset tersebut. Bagian tersebut dapat dikelompokkan
dalam penentuan beban penyusutan.
Sepanjang entitas menyusutkan secara terpisah beberapa bagian dari asset
tetap maka entitas juga menyusutkan secara terpisah bagian yang tersisa. Bagia
yang tersisa terdiri atas bagian yang tidak signifikan secara individual.

Entitas dapat juga memilih untui menyusutkan secara terpisah bagian dari
asset yang biaya perolehannya tidak signifikan terhadap total biaya perolehan
asset tersebut. Beban penyusutan untuk setiap periode diakuai dalam laba rugi,
kecuali jika beban tersebut dimasukkan dalam jumlah tercatat aset lain. Beban
penyusutan untuk suatu periode biasanya diakui dalam laba rugi.

Jumlah Tersusutkan dan Periode Penyusutan


Jumlah tersusutkan dari suatu asset dialokasikan secara sistematis
sepanjanng umur manfaatnya. Penyusutan diakuai walaupun nilai wajar aset
melebihi jumlah tercatatnya, sepanjang nilai residu asset tidak melebihi jumlah
tercatatnya perbaikan dan pemeliharaan asset tidak meniadakan keharusan untuk
menyusutkan asset.
Nilai residu suatu aset dapat meningkat menjadi suatu jumlah yang setara
atau lebih besar daripada jumlah tercatatnya. Jika hal tersebut terjadi, maka beban
penyusutan aset tersebut adalah nol, hingga nilai residu selanjutnya berkurang
menjadi lebih rendah daripada jumlah tercatatnya.
Penyusutan suatu aset dimulai ketika aset siap untuk digunakan, misalnya
pada saat aset berada pada lokasi dan kondisi yang diinginkan supaya aset siap
digunakan sesuai dengan maksud manajemen. Penyusutan aset dihentikan lebih
awal ketika aset tersebut diklasifikasikan sebagai aset dimiliki untuk dijual (atau
termasuk dalam kelompok aset lepasan diklasifikasi sebagai dimiliki untuk
dijual).
Manfaat ekonomi masa depan suatu aset dipakai oleh entitas terutama
melalui penggunaannya. Namun beberapa faktor lain seperti keusangan teknis,
keusangan komersial, dan keusangan selama aset tidak terpakai, sering
mengakibatkan menurunnya manfaat ekonomi yang dapat diperoleh dari aset
tersebut. Berkaitan dengan hal tersebut, seluruh faktor berikut ini diperhitungkan
dalam menentukan umur manfaat dari suatu aset :
a. Ekspektasi daya pakai dari aset.
b. Ekspektasi tingkat keausan fisik, yang bergantung pada faktor
pengoperasian asset.
c. Keusangan teknis dan keusangan komersial yang diakibatkan oleh
perubahan atau peningkatan produksi, atau karena perubahan permintaan
pasar atas produk atau jasa yang dihasilkan oleh aset, dan
d. Pembatasan hukum atau yang serupa atas penggunaan asset.
Umur manfaat aset ditentukan berdasarkan ekspektasi kegunaan oleh
entintas. Tanah dan bangunan merupakan aset yang dapat dipisahkan dan dicatat
terpisah meskipun keduanya diperoleh bersama. Pada umumnya tanah memiliki
umur manfaat tidak terbatas sehingga tidak disusutkan, kecuali entitas meyakini
bahwa umur manfaat tanah terbatas misalnya tanah yang ditambang dan tanah
yang digunakan untuk tempat pembangunan akhir. Bangunan memiliki umur
manfaat terbatas sehingga merupakan aset tersusutkan. Peningkatan nilai tanah
dengan bangunan diatas tidak mempengaruhi penentuan jumlah tersusutkan dari
bangunan tersebut.
Jika biaya perolehan tanah termasuk biaya pembongkaran, pemindahan
dan restorasi lokasi, serta manfaat yang diperoleh dari pembongkaran,
pemindahan dan pemugaran tersebut terbatas, maka biaya tersebut disusutkan
selama periode manfaat yang diperolehnya dalam beberapa kasus, tanah itu
sendiri memiliki umur manfaat yang terbatas, dalam hal ini disusutkan dengan
cara yang mencerminkan manfaat yang diperoleh dari tanah tersebut.
Metode Penyusutan
Metode penyusutan yang digunakan mencerminkan ekspektasi pola
pemakaian manfaat ekonomi masa depan aset oleh entitas. Metode penyusutan
yang digunakan untuk suatu aset dikaji setidak-tidaknya setiap akhir tahun buku
dan jika terjadi perubahan yang signifikan dalam ekspektasi pola pemikiran
manfaat ekonomi masa depan aset tersebut, maka metode penyusutan diubah
untuk mencerminkan perubahan pola tersebut.
Berbagai metode penyusutan dapat digunakan untuk mengalokasikan
jumlah tersusutkan dari aset secara sistematis selama umur manfaatnya. Metode
tersebut antara lain metode garis lurus, metode saldo menurun, dan metode unit
produksi.

Penurunan Nilai
Dalam menentukan apakah aset tetap mengalami penurunan nilai, entitas
menerapkan PSAK 48 : Menurunkan Nilai Aset. PSAK 48 menjelaskan
bagaimana entitas mengkaji jumlah tercatat asetnya bagaimana memutuskan
jumlah terpulihkan dari aset, dan kapan mengakui atau membalik rugi penurunan
nilai.
Kompensasi untuk Penurunan Nilai
Kompensasi dari pihak ketiga untuk aset tetap yang mengalami penurunan
nilai hilang atau dihentikan dimasukkan dalam laba rugi ketika kompensasi
menjadi piutang.
Penurunan nilai atau kerugian aset tetap, klaim atas atau pembayaran
kompensasi dari pihak ketiga, dan setiap pembelian atau konstruksi selanjutnya
dari penggantian aset adalah peristiwa ekonomi terpisah dan dicatat secara
terpisah sebagai berikut :
a. Penurunan nilai aset tetap diakui sesuai dengan PSAK 48 Penurunan Nilai
Aset
b. Penghentian pengakuan aset tetap yang dihentikan atau dilepaskan
ditentukan sesuai pernyataan ini
c. Kompensasi dari pihak ketiga untuk aset tetap yang mengalami penurunan
nilai, hilang atau dihentikan dimasukkan dalam laba rugi pada saat
kompensasi menjadi piutang dan
d. Biaya perolehan aset tetap yang diperbaiki, dibeli, atau dikonstruksi
sebagai penggantian ditentukan sesuai dengan pernyataan ini
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya : pada saat pelepasan,
atau ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomi masa depan yang ekspektasikan
dari penggunaan atau pelepasannya.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan aset
tetap dimasukkan dalam laba rugi ketika aset tetap tersebut dihentikan
pengakuannya (kecuali PSAK 30 : Sewa Mengharuskan Perlakuan yang berbeda
dalam transaksi jual dan sewa balik). Keuntungan tidak boleh diklasifikasikan
sebagai pendapatan.
Namun, entitas yang kegiatan usaha sehari-hari adalah menjual aset yang
sebelumnya direntalkan kepada pihak lain, maka entitas memindahkan aset tetap
tersebut menjadi persediaan sesuai nilai tercatat ketika aset tidak lagi direntalkan
dan menjadi aset dimiliki untuk dijual. Hasil dari penjualan aset diakui untuk
dijual dan operasi yang dihentikan tidak diterapkan ketika aset dimiliki untuk
dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari dipindahkan ke persediaan.
Pelepasan aset tetap dapat dilakukan dengan berbagai cara (misalnya :
dijual, disewakan dalam sewa pembiayaan, atau disumbangkan).
Jika berdasarkan prinsip pengakuan, entitas mengakui biaya penggantian
sebagai aset tetap dalam jumlah tercatat aset tetap tersebut, maka entitas
menghentikan pengakuan jumlah tercatat dari bagian yang diganti tanpa
menghentikan apakah bagian yang diganti telah disusutkan secara terpisah
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan aset
tetap ditentukan sebagai selisih antara jumlah hasil pelepasan neto, jika ada, dan
jumlah tercatatnya.
Imbalan yang akan diterima atas pelepasan aset tetap diakui awalnya pada
nilai wajarnya. Jika pembayaran ditangguhkan, maka imbalan yang akan diterima
diakui awalnya pada nilai yang setara dengan harga jual tunai.

Pengungkapan
Laporan keuangan mengungkapkan untuk setiap kelompok aset tetap :
a. Dasar pengakuan yang digunakan dalam menentukan jumlah tercatat bruto
b. Metode penyusutan yang digunakan
c. Umur manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan
d. Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan (agregat dengan
akumulasi rugi penurunan nilai) pada awal dan akhir periode.
e. Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang
menunjukkan :
1) Penambahan
2) Aset yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual atau termasuk
dalam kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk
dijual sesuai dengan PSAK 58 : Aset Tidak Lancar yang dimiliki untuk
dijual dan operasi yang dihentikan dan pelepasan lain
3) Perolehan melalui kombinasi bisnis
4) Peningkatan atau penurunan akibat dari refaluasi dari rugi penurunan
nilai yang diakui atau dibalik dalam pendapatan komperenhensif sesuai
PSAK 48 : Penurunan Nilai Aset
5) Rugi penurunan nilai yang diakui dalam laba rugi
6) Pembalikan rugi penurunan nilai dalam laba rugi
7) Penyusutan
8) Selisih kurs neto yang timbul dalam penjabaran laporan keuangan dari
mata uang fungsional menjadi mata uang pelaporan yang berbeda,
termasuk penjabaran dari kegiatan usaha luar negeri menjadi mata
uang pelaporan dari entitas pelapor, dan
9) Perubahan lain
Laporan keuangan juga mengungkapkan :
a. Keberadaan dan jumlah pembatasan atas hak milik dan aset tetap yang
dijaminkan untuk liabilitas
b. Jumlah pengeluaran yang diakui dalam jumlah tercatat aset tetap yang
sedang dalam konstruksi
c. Jumlah komitmen kontraktual untuk memperoleh aset tetap dan
d. Jumlah kompensasi dari pihak ketiga untuk aset tetap yang mengalami
penurunan nilai, hingga, atau dihentikan yang termasuk dalam laba rugi
jika tidak diungkapkan secara terpisah dalam laporan laba rugi
komprehensif.
Pemilihan metode penyusutan dan estimasi umur manfaat aset adalah hal
yang memerlukan pertimbangan. Oleh karena itu pengungkapan metode yang
digunakan dan estimasi umur manfaat atau tarif penyusutan memberikan
informasi bagi pengguna laporan keuangan dalam mengkaji kebijakan yang
dipilih manejemen dan memungkinkan perbandingan dalam entitas lain. Untuk
alasan yang serupa juga perlu diungkapkan :
a. Penyusutan, apakah diakui dalam laba rugi atau diakui sebagai bagian dari
biaya perolehan aset lain, selama suatu periode dan
b. Akumulasi penyusutan pada akhir periode
Sesuai dengan PSAK 25 : Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi
Akuntansi, dan Kesalahan Entitas mengungkapkan sifat dan dampak perubahan
estimasi akuntansi yang berdampak material pada periode berjalan atau
diperkirakan berdampak material pada periode berikutnya. Untuk aset tetap,
pengungkapan tersebut dapat timbul dari perubahan estimasi dalam :
a. Nilai residu
b. Estimasi biaya pembongkaran, pemindahan atau restorasi aset tetap
c. Umur manfaat
d. Metode penyusutan
Jika aset tetap disajikan dalam jumlah refaluasian, hal berikut deiungkapkan
a. Tanggal efektif revaluasi
b. Apakah melibatkan penilaian independen
c. Metode dan asumsi signifikan yang digunakan dalam estimasi nilai wajar
d. Penjelasan mengenai nilai wajar aset tetap yang ditentukan secara
langsung dengan mengacu pada harga terobservasi dalam pasar aktif atau
teransaksi pasar terkini yang wajar atau diestimasi menggunakan teknik
penilaian lain.
e. Untuk setiap kelompok aset tetap, jumlah tercatat aset seandainya aset
tersebut dicatat dengan model biaya, dan
f. Surplus revaluasi, yang menunjukkan perubahan selama periode dan setiap
pembatasan distribusi kepada pemegang saham
Sesuai dengan PSAK 48 : Penurunan Nilai Aset entitas mengungkapkan
informasi penurunan nilai aset tetap sebagai tambahan informasi.Informasi berikut
mungkin relevan dengan kebutuhan pengguna laporan keuangan:
a. Jumlah tercatat aset tetap yang tidak dipakai sementara
b. Jumlah tercatat bruto dari setiap aset tetap yang telah disisihkan penuh dan
masih digunakan
c. Jumlah tercatat aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif dan tidak
diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual
d. Jika modal biaya digunakan, nilai wajar aset tetap ketika berbeda secara
material dengan jumlah tercatat.
Oleh karena itu, entitas dianjurkan mengungkapkan jumlah tersebut.
Tanggal Efektif
Pernyataan ini berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada
atau setelah tanggal 1 Januari 2012.

Penarikan
Pernyataan ini menggantikan :
PSAK 16 (2007) : Aset Tetap
PSAK 47 : Akuntansi Tanah

PSAK 16

ASET TETAP

KELOMPOK 6

ANGGOTA :

PUTU INDAH WIDIASARI (1233121152/DU)

PUTU RANY WEDASUARI (1233121153/DU)

PUTU SEPTIA DEWI (1233121172/DU)

IGA.A PURNAMI DEWI (1233121174/DU)


FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS WARMADEWA

DENPASAR

2015

Anda mungkin juga menyukai