(IAS 16 A)
NIM : 1511060091
I. Pendahuluan
Tujuan dari IAS 16 ini adalah untuk pengakuan dan pengukuran property,
pabrik, dan peralatan (property, plant, and equipment) dan menjelaskan ketentuan
pengakuan laporan keuangan. Hal ini membantu pengguna laporan keuangan untuk
melakukan penelian informasi mengenai suatu investasi entitas pada property, pabrik
peralatan jika tidak ada standar lain yang mensyaratkan atau mengizinkan suatu
perlakuan atas akuntansi yang berbeda. Standar ini tidak berlaku pada:
a) property, plant and equipment yang diklasifikasikan sebagai held for sale
Discontinued Operations;
b) biological assets related to agricultural activity (see IAS 41 Agriculture);
c) pengakuan dan pengukuran aset eksplorasi dan evaluasi (lihat IFRS 6
Akan tetapi, standar ini berlaku bagi property, pabrik dan peralatan yang
digunakan dalam me-maintain aset yang dijelaskan pada poin b-d di atas.
berdasarkan pada pendekatan berbeda dari yang di Standard ini . Sebagai contoh, IAS
disewakan properti , pabrik dan peralatan atas dasar transfer risiko dan manfaat .
Namun, dalam kasus seperti aspek lain dari perlakuan akuntansi untuk aset ini ,
sebagai suatu asset jika asset tersebut memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang
berkaitan dengan pos tersebut akan mengalir ke dalam entitas; dan harga perolehan
dari pos tersebut dapat diukur secara andal. IAS 16 hanya berlaku ketika dua criteria
pengakuan dasar ini untuk menentukan apakah pengeluaran memenuhi syarat sebagai
asset dan tidak mempertimbangkan kriteria peningkatan utilitas atau masa manfaat.
myang memiliki nilai yang tidak signifikasn secara individu, tetapi akan memenuhi
syarat sebagai asset berdasakan kedua criteria pengakuan dasar ini memperbolehkan
pencatatan secara agregat asalkan asset ini memiliki sifat yang sama (cetakan,
pewarna dan lain sebagainya). Akan tetapi didalam praktiknya, entitas mengadopsi
kebijakan akuntansi untuk unit pengukur dan pengakuan dari pengeluaran sebagai
peralatan servis, yang biasanya dicatat sebagai persediaan dan diakui didalam laporan
laba rugi pada saat dikonsumsi. Akan tetapi, item suku cadang yang besar dan suku
cadang dan peralatan servis yang dapat digunakan hanya berhubungan dengan pos
diakui dalam laporan laba rugi sebagaidikonsumsi . Namun, suku cadang utama dan
Demikian pula , jika suku cadang dan servisperalatan hanya dapat digunakan
sehubungan dengan suatu aset tetap , mereka dicatatuntuk sebagai properti , pabrik
dan peralatan.
Standar ini tidak menetapkan satuan ukuran untuk pengakuan , yaitu apa yang
merupakan suatu aset , pabrik dan peralatan . Dengan demikian , penilaian diperlukan
dalam menerapkan kriteria pengakuan untuk spesifik entitas keadaan. Mungkin tepat
untuk agregat item individual tidak signifikan , seperti cetakan , alat dan meninggal ,
properti , pabrik dan peralatan yang pada saat itu terjadinya. Biaya ini meliputi biaya
yang dikeluarkan awalnya untuk memperoleh atau membangun suatu aset , tetap dan
biaya yang dikeluarkan kemudian untuk menambah , mengganti bagian dari , atau
layanan itu
diukurpada biaya.
Biaya suatu aset tetap terdiri:
a) harga pembelian, termasuk bea impor dan pajak pembelian non -
dan kondisi yang diperlukan untuk itu untukmampu beroperasi dengan cara
tempat dimana aset tersebut terletak , kewajiban yang biaya tersebut timbul
ketika aset tersebut diperoleh atau sebagai konsekuensi dari penggunaan aset
Kerja ) yang timbul secara langsung dari konstruksi atau akuisisi item
dengan penerimaan bersih dari menjual item diproduksi sambil membawa aset
dan
f) honor professional Contoh biaya yang tidak termasuk dalam biaya aset tetap
adalah :
a) biaya pembukaan fasilitas baru ;
b) Biaya memperkenalkan produk baru atau jasa (termasuk biaya iklan dan
kegiatan promosi) ;
c) biaya melakukan bisnis di lokasi baru atau dengan kelas baru pelanggan
saatitem di lokasi dan kondisi yang diperlukan untuk itu untuk mampu beroperasi
dengan cara yang dimaksudkan olehpengelolaan. Oleh karena itu, biaya yang
dukungjumlah item. Sebagai contoh, biaya berikut ini tidak termasuk dalam jumlah
Biaya perolehan properti, pabrik, dan peralatan adalah setara dengan nilai tunai yang
diakui pada saat terjadinya. Jika pembayaran suatu aset ditangguhkan hingga melampaui
jangka waktu kredit normal, perbedaan antara nilai tunai dengan pembayaran total diakui
sebagai beban bunga selama periode kredit kecuali dikapitalisasi sesuai dengan IAS 23 (revisi
2008): Biaya Pinjaman. Satu atau lebih properti, pabrik, dan peralatan mungkin diperoleh
dalam pertukaran aset nonmoneter, atau kombinasi aset moneter dan nonmoneter.
Pembahasan berikut mengacu pada pertukaran satu aset nonmoneter dengan aset nonmoneter
lainnya, tetapi hal ini juga berlaku untuk semua pertukaran yang dijelaskan dalam kalimat
sebelumnya. Biaya perolehan dari suatu properti, pabrik, dan peralatan diukur pada nilai
wajar kecuali:
(b) nilai wajar dari aset yang diterima dan diserahkan tidak dapat diukur secara andal.
Aset yang diperoleh diukur dengan cara seperti di atas bahkan jika entitas tidak dapat dengan
segera menghentikan pengakuan aset yang diserahkan. Jika aset yang diperoleh tidak dapat
diukur dengan nilai wajar, maka biaya perolehannya diukur dengan jumlah tercatat dari aset
yang diserahkan.
atau tidak dengan mempertimbangkan sejauh mana arus kas masa depan diharapkan dapat
berubah sebagai akibat dari transaksi tersebut. Suatu transaksi pertukaran memiliki substansi
komersial jika:
(a) konfigurasi (contohnya risiko, waktu, dan jumlah) arus kas atas aset yang diterima
(b) nilai spesifik entitas dari bagian operasi entitas yang dipengaruhi oleh perubahan transaksi
(c) selisih di (a) atau (b) adalah relatif signifikan terhadap nilai wajar dari aset yang
dipertukarkan.
nilai spesifik entitas dari bagian operasi entitas yang dipengaruhi oleh transaksi
mencerminkan arus kas setelah pajak. Hasil analisis ini dapat menjadi jelas tanpa entitas
melakukan perhitungan lebih rinci. Nilai wajar aset dapat diukur secara andal meskipun tidak
(a) variabilitas rentang estimasi nilai wajar yang masuk akal (wajar) untuk aset tersebut tidak
signifikan; atau
(b) probabilitas dari berbagai estimasi dalam rentang tersebut dapat dinilai secara rasional dan
Jika entitas dapat menentukan nilai wajar secara andal, baik dari aset yang diterima
atau diserahkan, maka nilai wajar dari aset yang diserahkan digunakan untuk mengukur biaya
perolehan dari aset yang diterima kecuali jika nilai wajar aset yang diterima lebih jelas.
Biaya perolehan properti, pabrik, dan peralatan yang dicatat oleh lessee dalam sewa
pembiayaan ditentukan sesuai dengan IAS 17: Sewa. Nilai tercatat properti, pabrik, dan
peralatan dapat dikurangi dengan hibah pemerintah sesuai dengan IAS 20: Akuntansi Hibah
pengukuran awal.
Ilustrasi
Berikut ini biaya yang dikeluarkan PT. Kelana dalam rangka perolehan mesin baru untuk
produk barunya:
2. 50 juta biaya tenaga kerja untuk merubah interior pabrik agar sesuai dengan
penggunaan mesin.
10. Biaya tenaga enginering yang melakukan pengetesan dan instalasi 30 juta
JAWABAN
5.000+50+100+80+500+500+120+50+30=6.430 milyar
Biaya yang tidak berhubungan langsung dengan perolehan dan pemasangan mesin