Oleh:
PERBANAS INSTITUTE
BEKASI
2020
BAB I
PENDAHULUAN
terutama kepada direksi dan eksekutif perusahaan sebagai bentuk kompensasi yang terkait
dengan kinerja di masa depan. Sebuah pembayaran berbasis saham adalah transaksi di mana
entitas menerima barang atau jasa baik sebagai pertimbangan untuk instrumen ekuitas atau
dengan menimbulkan kewajiban untuk jumlah berdasarkan harga saham entitas atau instrumen
ekuitas lainnya entitas. Persyaratan akuntansi untuk pembayaran berbasis saham tergantung pada
bagaimana transaksi akan diselesaikan, yaitu dengan dikeluarkannya (a) ekuitas, (b) uang tunai,
saham dan mengharuskan jumlah tersebut dicatat sebagai beban selama masa kerja
karyawannya. IFRS 2 mencakup isu - isu mengenai Shared Appreciation Rights (SAR), rencana
pembelian saham karyawan, rencana kepemilikan saham oleh karyawan, dan lain-lain. Namun
ruang lingkup IFRS 2 ini lebih dari sekedar saham atau opsi yang diterbitkan kepada
karyawan sebagai imbalan kerja, tetapi juga mencakup semua aktivitas tukar menukar saham
atau opsi untuk barang atau jasa yang diterima dari pihak luar / non karyawan. Barang-barang
disini termasuk persediaan, barang habis pakai, properti, pabrik, peralatan, aset tidak berwujud
dan aset non-Keuangan lainnya. Contoh dari transaksi pertukaran sebuah opsi saham dengan jasa
ini yaitu misalnya: sebuah opsi saham diterbitkan sebuah perusahaan sebagai pertukaran untuk
Konsep pembayaran berbasis saham lebih luas dari opsi saham karyawan. IFRS 2
meliputi penerbitan saham, atau hak atas saham, dengan imbalan jasa atau barang. Contoh item
yang termasuk dalam ruang lingkup IFRS 2 adalah hak pangsa penghargaan, rencana pembelian
saham karyawan, rencana kepemilikan saham oleh karyawan, rencana opsi saham dan rencana
dimana penerbitan saham (atau hak atas saham) mungkin tergantung pada kondisi terkait pasar
atau non-pasar.
IFRS 2 berlaku untuk semua entitas. Tidak ada pengecualian untuk entitas swasta atau
entitas yang lebih kecil. Selain itu, anak perusahaan menggunakan entitas induk atau sesama
anak perusahaan sebagai bahan pertimbangan untuk barang atau jasa yang berada dalam ruang
lingkup standar.
Pertama, penerbitan saham dalam kombinasi bisnis harus dicatat menggunakan IFRS 3
Kombinasi Bisnis. Namun, perlakuannya harus dibedakan antara pembayaran berbasis saham
yang terkait dengan akuisisi dari orang – orang yang sehubungan dengan kelanjutan dari jasa
yang diberikan oleh karyawan. Kedua, IFRS 2 tidak membahas pembayaran berbasis saham
dalam lingkup paragraf 8-10 dari IAS 32 tentang Instrumen Keuangan: Penyajian atau paragraph
5-7 dari IAS 39 tentang Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. Oleh karena itu, IAS
32 dan IAS 39 harus diterapkan untuk kontrak komoditas berbasis derivative yang dapat
akuisisi barang dan jasa. Oleh karena itu, dividen saham, pembelian saham treasury, dan
a. Instrumen ekuitas adalah suatu kontrak yang menunjukkan adanya hak residual atas aset
b. Instrumen ekuitas yang diberikan adalah hak (dengan persyaratan atau tanpa persyaratan)
atas instrumen ekuitas suatu entitas yang diberikan oleh entitas tersebut kepada pihak lain
c. Kondisi vesting adalah kondisi yang menentukan apakah entitas menerima jasa yang
memberikan hak kepada pihak lawan transaksi untuk menerima kas, aset lain atau instrumen
d. Kondisi vesting kinerja pasar adalah suatu kondisi yang terkait dengan harga pasar instrumen
ekuitas entitas yang menjadi persyaratan harga eksekusi, vesting, atau ketereksekusian
(exercisability) suatu instrumen ekuitas, seperti pencapaian harga tertentu dari saham atau
nilai intrinsik tertentu dari opsi saham, atau pencapaian target tertentu yang didasarkan atas
harga pasar instrumen ekuitas entitas secara relatif terhadap indeks harga pasar instrumen
e. Nilai intrinsik adalah selisih antara nilai wajar saham, dengan mana pihak lawan transaksi
memiliki hak (dengan persyaratan atau tanpa persyaratan) untuk memesan atau menerima,
dengan harga (jika ada) yang mana pihak lawan transaksi disyaratkan (atau akan disyaratkan)
dapat diselesaikan, atau instrumen ekuitas yang diberikan dapat dipertukarkan antara pihak
g. Opsi penambahan kembali adalah opsi saham baru yang diberikan apabila saham digunakan
h. Opsi saham adalah kontrak yang memberikan hak kepada pemegangnya, tetapi tidak
kewajiban (obligation), untuk membeli saham entitas pada suatu harga tertentu atau yang
i. Pengaturan pembayaran berbasis saham adalah persetujuan antara entitas (atau kelompok
entitas lain atau setiap pemegang saham tiap kelompok entitas) dan pihak lain (termasuk
karyawan) yang menyebabkan pihak lain berhak untuk menerima (a) kas atau aset lain entitas
dengan jumlah yang didasarkan atas harga (atau nilai) instrumen ekuitas (termasuk saham
atau opsi saham) entitas atau kelompok entitas lain, atau (b) instrumen ekuitas (termasuk
saham atau opsi saham) entitas atau kelompok entitas lain, apabila kondisi vesting tertentu
terpenuhi.
j. Periode vesting adalah periode dimana semua kondisi vesting yang ditentukan dalam
k. Transaksi pembayaran berbasis saham adalah transaksi yang mana entitas: (a) menerima
barang atau jasa dari pemasok barang atau jasa tersebut (termasuk karyawan) dalam
menyelesaikan transaksi dengan pemasok dalam pengaturan pembayaran berbasis saham jika
transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas: Suatu
transaksi pembayaran berbasis saham di mana entitas (a) menerima barang atau jasa sebagai
imbalan atas instrument ekuitasnya (termasuk saham dan opsi saham), atau (b) menerima
barang atau jasa tetapi tidak memiliki kewajiban untuk menyelesaikan transaksi dengan
pemasok.
m. Transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan kas adalah transaksi
pembayaran berbasis saham dimana entitas memperoleh barang atau jasa dengan
menimbulkan liabilitas untuk mentransfer kas atau aset lainnya kepada pemasok barang atau
jasa tersebut dengan jumlah yang didasarkan pada harga (atau nilai) instrumen ekuitas
(termasuk saham dan opsi saham) entitas atau instrumen ekuitas kelompok.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pendahuluan
2.1.1 Tujuan
Tujuaan IFRS 2 tentang Pembayaran Berbasis Saham adalah untuk mengatur pelaporan
keuangan entitas yang melakukan transaksi pembaaran berbasis saham. Secara khusus,
berbasis saham dalam laba rugi dan posisi keungan, termasuk beban yang berhubungan
saham, tanpa tergantung apakah entitas dapat mengidentifikasi secara khusus beberapa atau
3. Transaksi di mana entitas menerima atau memperoleh barang atau jasa dan syarat
pengaturannya memberikan pilihan kepada entitas atau pemasok barang atau jasa
mengenai penyelesaian transaksi apakah dengan kas (atau aset lain) atau dengan
penerbitan instrument ekuitas kecuali seperti yang tercantum dalam paragraf 3A-6.
2.2 Pengakuan
1. Entitas mengakui barang atau jasa yang diterima atau diperoleh dalam transaksi
pembayaran berbasis saham ketika entitas memperoleh barang atau jasa pada saat jasa
tersebut diterima.
2. Entitas mengakui suatu kenaikan terkait ekuitas jika barang atau jasa diterima dalam
transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas, atau
suatu liabilitas jika barang atau jasa yang diperoleh dalam transaksi pembayaran berbasis
3. Ketika barang atau jasa yang diterima atau diperoleh dalam transaksi pembayaran
berbasis saham tdak memenuhi kualifikasi pengakuan sebagai aset, maka barang atau jasa
2.3 Transaksi Pembayaran Berbasis Saham yang Diselesaikan dengan Instrumen Ekuitas
2.3.1 Pengakuan
Suatu entitas harus mengakui barang atau jasa yang diterima atau diperoleh dalam
transaksi pembayaran berbasis saham ketika entitas mendapatkan barang atau jasa
telah diterima. Untuk transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan
2.3.2 Pengukuran
Nilai wajar dari instrumen ekuitas diterbitkan atau tidak diterbitkan harus diukur:
Pada tanggal di mana entitas menerima barang atau pihak lain memberikan jasa di
kasus-kasus lainnya
Nilai wajar dari instrumen ekuitas diterbitkan atau tidak diterbitkan harus didasarkan
pada harga pasar. Nilai wajar pada tanggal pemberian kompensasi harus mempertimbangkan
kondisi tetap pasar (sebagai contoh harga-harga pasar atau referensi kepada indeks) tapi
bukan kondisi tetap bukan pasar (sebagai contoh periode pemberian jasa). Saham-saham
terdaftar harus diukur pada harga pasar. Opsi saham harus diukur:
Menggunakan suatu model penilaian harga opsi jika tidak ada harga pasar, atau
Pada nilai intrinsik ketika opsi saham tidak bisa diukur secara andal dengan dasar
Dalam kasus-kasus yang jarang ketika entitas diharuskan mengukur instrumen ekuitas
pada nilai intrinsiknya, entitas mengukur kembali instrumennya pada tiap tanggal pelaporan
keuangan hingga penyelesaian terakhir dan mengakui perubahan pada nilai instrinsik dalam
saat ekuitas:
Pada tanggal pemberian kompensasi jika tidak ada kondisi yang menyebabkan
Ketika jasa diberikan jika jasa non karyawan diterima lebih dari satu periode atau
Selama periode pemerolehan hak untuk karyawan dan transaksi pembayaran berbasis
Jika instrumen ekuitas yang diberikan tidak menjadi hak sampai pihak lainnya
menyelesaikan masa pemberian jasa yang ditentukan, jumlah yang diakui harus disesuaikan
sepanjang periode pemerolehan hak untuk perubahan dalam perkiraan jumlah sekuritas yang
akan diterbitkan (merujuk perhitungan yang benar), namun tidak untuk perubahan nilai
wajar sekuritas-sekuritas tersebut. Oleh karena itu, pada tanggal pemberian hak, jumlah yang
diakui adalah jumlah pasti sekuritas yang dapat diterbitkan pada tanggal tersebut, diukur
Jika entitas membatalkan atau memberikan instrumen ekuitas dalam periode pemerolehan
hak (bukan karena pemberian ini dibatalkan oleh pemberi karena kondisi pemerolehan hak
hak dengan mengakui segera jumlah yang seharusnya akan diakui pada sisa
Entitas mengakui dalam ekuitas semua kompensasi yang dibuat untuk pekerja atas
diberikan.
karyawan atas pembayaran atau penyelesaian di atas nilai wajar pada tanggal
pemberian yang asli. Perbedaan antara nilai wajar instrumen ekuitas yang
digantikan dengan nilai wajar neto dari instrumen ekuitas yang dibatalkan pada
Contoh 1
IND Inc., menghibahkan 100 opsi saham kepada masing-masing 300 orang karyawannya
dalam tahun ke-1. Karyawan harus bekerja paling tidak tiga tahun penuh untuk berhak
(vested) menerima opsi tersebut. IND Inc., menggunakan model Black Scholes untuk
menetapkan harga opsinya pada tanggal pemberian. Nilai masing-masing opsi yang
dihibahkan dengan menggunakan model penetapan harga adalah $10. Dari pengalaman
terdahulu, IND Inc., secara rata-rata menahan 75% dari jumlah karyawannya untuk tiga
tahun. Berapakan total beban kompensasi opsi untuk masing-masing tahun selama tiga
tahun?
Dengan asumsi ini, nilai wajar opsi saham yang dihibahkan dihitung sebagai berikut:
mengundurkan diri dari perusahaan selama tiga tahun berikutnya. ID Inc., mengestimasikan
bahwa 25% karyawan akan mengundurkan diri selama periode tiga tahun. Dengan demikian,
jumlah tahun jasa yang diberikan oleh karyawan yang menjadi hak (vested) hingga akhir
Total th jasa: 300 karyawan x 3 th= dikurangi: rata-rata th karyawan yang mau
Dengan demikian rata-rata estimasi nilai wajar dari masing-masing tahun jasa adalah
$225/787 = $285,90
Seandainya diasumsikan bahwa IND Inc., menerima 310 tahun jasa dalam tahun ke-1.280
dalam tahun ke-2 dan 197 dalam tahun ke-3. Maka, jumlah beban yang harus dibukukan
2.4.2 Pengakuan
Suatu entitas mengakui barang-barang atau jasa yang diterima atau diperoleh dalam
transaksi pembayaran berbasis saham ketika entitas mendapatkan barang atau ketika jasa
diterima. Untuk transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan kas, nilai
2.4.3 Pengukuran
Barang dan jasa yang diterima dan liabilitas yang terjadi harus diukur pada nilai wajar
liabilitas. Sampai liabilitas diselesaikan, entitas harus mengukur nilai wajar dari liabilitas
tersebut pada setiap tanggal laporan dan pada tanggal penyelesaian, dengan perubahan-
perubahan dalam nilai wajar diakui dalam laba rugi periode tersebut.
Jika pembayaran berbasis saham tidak dipperoleh haknya sampai pihak lain
menyelesaikan periode jasa tertentu, jumlah yang diakui harus disesuaikan selama periode
pemerolehan hak untuk perubahan- perubahan dalam perkiraan jumlah manfaat yang
diharapkan diperoleh haknya (merujuk sebagai perhitungan yang benar) dan untuk
diselesaikan dengan kas, prinsip-prinsip yang sama dalam keterangan di atas harus
diterapkan.
Contoh 2
IND Inc., pada tanggal 1 Januari 2009 menghibahkan hak apresiasi saham (SAR) bernilai
$100.000 pada tanggal yang menggunakan suatu model penetapan harga opsi. Hak apresiasi
saham (SAR) akan menjadi hak (vest) dalam tiga tahun. Hingga akhir tahun 2009, nilai hak
apresiasi saham meningkat hingga $120.000. saham tambahan, asumsikanlah bahwa nilai
wajar dari hak apresiasi saham (SAR) turun menjadi $115.000 di tahun 2010 dan menjadi
Diminta : Hitunglah beban kompensasi hak apresiasi saham (SAR) tahunan untuk setiap
liabilitas yang terkait dengan HAK Apresiasi Saha (SAR) akan seterusnya diukur ulang
setiap tahunnya hingga karyawan memilih untuk menggunakan opsinya dan liabilitas kas
dibayarkan.
2.5. Transaksi Pembayaran Berbasis Saham yang Diselesaikan melalui Kas atau
Penerbitan Saham
Untuk transaksi pembayaran berbasis saham dimana persyaratan perjanjiannya memberikan
entitas dengan pilihan apakah akan diselesaikan dengan kas atau dengan menerbitkan instrumen
ekuitas, entitas harus menentukan apakah entitas memiliki kewajiban kini untuk menyelesaikan
dengan kas dan menghitung transaksi pembayaran berbasis saham secara benar. Entitas memiliki
kewajiban kini untuk menyelesaikan dengan kas jika pilihan penyelesaian dengan instrumen
ekuitas tidak memiliki aspek komersial (misalnya karena entitas tersebut dilarang secara hukum
untuk menerbitkan saham) atau entitas memiliki praktek dimasa lalu atau kebijakan tertulis
mengenai penyelesaian dengan kas, atau secara umum menyelesaikan dengan kas jika pihak
Untuk transaksi berbasis saham di mana diselesaikan dengan ekuitas, saat pemberian yang
diberikan adalah instrument ekuitasnya sendiri (bukan instrument ekuitas induk entitas atau
entitas lain dalam satu grup) ; atau entitas tidak memiliki kewajiban untuk menyelesaikan
transaksi pembayaran berbasis saham (jika perusahaan induk atau entitas lain dalam satu grup
2.5.1 Pengungkapan
IFRS 2 mengharuskan pengungkapan secara ekstensif atas pembayaran berbasis saham. Tiga
1. Pengungkapan mengenai sifat dan sejauh mana perjanjian pembayaran berbasis saham yang
ada selama periode pelaporan. Pengungkapan ini paling tidak harus meliputi:
a. Deskripsi jenis rencana pembayaran berbasis saham termasuk syarat dan kondisi umum
dari rencana, kondisi vesting, dan metode penyelesaian (misalnya kas atau ekuitas).
b. Jumlah opsi yang beredar pada awal dan akhir tahun, dan jumlah opsi yang dihibahkan,
d. Untuk opsi saham yang beredar pada akhir periode, batasan harga yang dipergunakan
yang ditentukan. Pengungkapan semacam ini harus meliputi deskripsi model penetapan
3. Pengungkapan yang cukup mengenai dampak transaksi pembayaran berbasis saham atas
laba neto atau rugi neto entitas untuk periode yang bersangkutan.
Contoh 3
Skenario 1
Entitas memberikan 100 opsi saham kepada setiap orang dari 500 karyawan entitas tersebut.
Setiap pemberian tersebut mensyaratkan bahwa karyawan tetap bekerja pada entitas selama
tiga tahun mendatang. Entitas mengestimasi bahwa nilai wajar setiap opsi saham adalah Rp15.
Atas dasar probabilitas rata-rata tertimbang, entitas mengestimasi bahwa 20 persen karyawan
akan berhenti dalam periode tiga tahun dan oleh karena itu melepaskan hak mereka atas opsi
saham.
Skenario 1; Jika segala sesuatu berjalan seperti yang diharapkan, entitas mengakui jumlah
berikut selama periode vesting, untuk jasa yang diterima sebagai imbalan atas pemberian opsi
saham.
Thn Perhitungan Beban Beban
remunerasi remunerasi
selama periode kumulatif
Skenario 2
Selama tahun ke-1, 20 karyawan berhenti. Entitas merevisi estimasi jumlah karyawan yang
berhenti dalam periode 3 tahun dari 20 persen (100 karyawan) menjadi 15 persen (75
karyawan). Selama tahun ke-2, 22 karyawan lagi berhenti. Entitas merevisi estimasi jumlah
karyawan yang berhenti dalam periode 3 tahun dari 15 persen menjadi 12 persen (60
karyawan). Selama tahun ke-3, 15 karyawan lagi berhenti. Dengan demikian, sejumlah 57
karyawan melepaskan hak mereka atas opsi saham dalam periode tiga tahun, dan sejumlah
44.300 opsi saham (443 karyawan x 100 opsi untuk setiap karyawan) vested pada akhir tahun
ke 3.
pemberian lain selain instrumen ekuitas jika entitas telah mempublikasikan nilai wajar
2. Untuk seluruh pemberian instrumen ekuitas yang menerapkan PSAK ini, entitas
menyajikan kembali informasi komparatif dan, jika dapat diterapkan, menyesuaikan saldo
3. Untuk seluruh pemberian instrumen ekuitas yang belum menerapkan PSAK ini, maka
instrumen ekuitas yang belum menerapkan PSAK ini, maka entitas tetap menerpakan
1 Januari 2012.
2.8 Penarikan
Pernyataan ini menggantikan IFRS 2 : Akuntansi Kompensasi Berbasis Saham.
LAMPIRAN IFRS 2
Definisi Istilah
1. Fitur penambahan kembali adalah fitur yang memberikan opsi saham tambahan secara
otomatis jika pemegang opsi mengeksekusi opsi yang diterima sebelumya dengan
menggunakan saham entitas, dan bukan dengan kas untuk memnuhi harga eksekusi.
2. Instrumen ekuitas adalah suatu kontrak yang memberikan hak residual atau aset entitas
3. Instrumen ekuitas yang diberikan adalah hak atas instruemn ekuitas entitas yang diberikan
oleh entitas kepada pihak lain dalam pengaturan pembayaran berbasis saham.
4. Kondisi vesting adalah kondisi yang menentukan apakah entitas menerima jasa yang
memberikan hak kepada pihak lawan untuk menerima kas, aset lain, atau instrumen ekuitas
5. Kondisi vesting kinerja pasar adalah suatu kondisi yang terkait dengan harga pasar
instrumen ekuitas entitas yang menjadi persyaratan harga eksekusi, vesting suatu instrumen
ekuitas.
6. Periode vesting adalah periode seluruh kondisi vesting yang ditentukan dalam pengaturan
7. Vest adalah memenuhi kondisi untuk memiliki yaitu hak pihak lawan untuk menerima kas,
8. Nilai wajar adalah jumlah suatu aset dipertukarkan, liabilitas diselesaikan atau instrumen
ekuitas yang diberikan dipertukarkan antara pihak yang berkeinginan dan memiliki
9. Nilai instrinsik adalah selisih antara nilai wajar saham yang pihak lawan memilik hak untuk
memesan atau menerima, dan harga pihak lawan disyaratkan untuk membayar saham
tersebut.
10. Tanggal pemberian adalah tanggal persetujuan entitas dan pihak lain atas suatu pengaturan
pembayaran berbasis saham yaitu pada saat entitas dan pihak lawan memiliki kesepahaman
11. Opsi Saham adalah kontrak yang memberikan hak tetapi bukan kewajiban kepada
pemegangnya untyk membeli saham entitas pada suatu harga tetap atau yang dapat
12. Opsi Penambahan Kembali adalah opsi saham baru yang diberikan jika sebelumnya saham
opsi saham yang diberikan berfokus pada syarat dan ketentuan spesifik yang merupaka fitur
a. Saham
Nilai wajarnya diukur pada harga pasar saham entitas (estimasi harga pasar jika saham
b. Opsi saham
Umur opsi
2. Transaksi pembayaran berbasis saham antar kelompok entitas, Empat permasalahan yang
sering ditemui dalam transaksi pembayaran berbasis saham antara kelompok entitas yaitu :
Permasalahan ini dicatat untuk diselesaikan dengan instrumen ekuitas atau kas dengan
syarat :
Entitas memberi karyawan hak atas instrumen ekuitas entitas dan memilik membeli
instrumen ekuitas (saham treasuri) dari pihak lain untuk memenuhi kewajiban kepada
karyawan
Karyawan diberikan hak atas instrumen ekuitas entitas oleh entitas atau pemegang
b. Pengaturan pembayaran berbasis saham yang melibatkan instrumen ekuitas entitas induk.
Entitas induk memberikan hak atas instrumen ekuitasnya kepada karyawan entitas
anak.
karyawan dan imbalannya berupa kas, entitas induk mengukur kewajibannya sesuai
Karyawan dari salah satu entitas anak dapat mengalihkan pekerjaan kepada entitas anak
lain selama periode vesting tertentu tanpa mempengaruhi hak karyawan atas instrumen
3.1 Kesimpulan
Dalam pembahasan IFRS 2 - Share Based Payment, terdapat tiga pilihan pembayaran berbasis
saham yaitu pembayaran saham yang diselesaikan dengan ekuitas, pembayaran saham yang
diselesaikan dengan kas, serta pembayaran berbasis saham yang menyediakan pihak lain pilihan
penyelesaian melalui kas atau penerbitan saham. Ada berbagai jenis skema pembayaran berbasis
saham dalam operasi dan pengaplikasian IFRS 2 menampilkan berbagai tantangan dalam
Penentuan apakah suatu kondisi adalah kondisi pemerolehan hak atau tidak dan apakah
Menentukan nilai wajar dari pemberian dengan syarat-syarat dan kondisi yang kompleks.
Klasifikasi dari transaksi sebagai diselesaikan dengan kas atau ekuitas ketika ada pilihan
penyelesaian.
Akuntansi untuk perjanjian pembayaran berbasis saham dalam situasi entitas konsolidasi
(grup)