OLEH:
M. Fajri
1710532034
DOSEN PENGAMPUH:
FAKUTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ANDALAS
2020
A. RINGKASAN PSAK TENTANG BIAYA
1. PSAK 16 Tentang Aset Tetap (revisi 2011)
Paragraf 05 berisikan tentang Entitas yang menggunakan model biaya untuk
properti investasi sesuai PSAK 13 (revisi 2011): Properti Investasi menggunakan model
biaya dalam Pernyataan ini. Paragraf 06 berisikan tentang biaya perolehan adalah jumlah
kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar dari imbalan lain yang diserahkan
untuk memperoleh suatu aset pada saat perolehan. Paragraf 07 berisikan Biaya perolehan
aset tetap harus diakui sebagai aset jika dan hanya jika:
a) kemungkinan besar entitas akan memperoleh manfaat ekonomik masa depan dari aset
tersebut; dan
b) biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
Aset tetap dapat diperoleh untuk alasan keamanan atau lingkungan. Perolehan aset
tetap semacam itu, walaupun tidak secara langsung meningkatkan manfaat ekonomik
masa depan dari suatu aset tetap yang ada, mungkin diperlukan bagi entitas untuk
memperoleh manfaat ekonomik masa depan dari aset lain yang terkait. Dalam keadaan
ini, perolehan aset tetap semacam itu memenuhi kualifiikasi untuk diakui sebagai aset,
karena aset tersebut memungkinkan entitas memperoleh manfaat ekonomik masa depan
yang lebih besar dari aset-aset terkait dibandingkan dengan manfaat ekonomik yang
dihasilkan seandainya aset tersebut tidak diperoleh. Sebagai contoh, pabrik kimia
mungkin menerapkan proses penanganan kimiawi yang baru dalam rangka memenuhi
ketentuan lingkungan yang berlaku untuk produksi dan penyimpanan zat kimiawi
berbahaya; perbaikan pabrik yang terkait diakui sebagai aset karena tanpa perbaikan
tersebut entitas tidak dapat memproduksi dan menjual zat-zat kimiawi. Namun demikian,
jumlah tercatat aset tersebut dan aset lain yang terkait harus di-review untuk menguji
apakah telah terjadi penurunan nilai sesuai dengan PSAK 48 (revisi 2009): Penurunan
Nilai Aset.
a) harga perolehannya, termasuk bea impor dan pajakpembelian yang tidak boleh
dikreditkan setelah dikurangi diskon pembelian dan potongan-potongan lain;
b) biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi
dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan intensi
manajemen;
c) estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi
aset. Kewajiban atas biaya tersebut timbul ketika aset tersebut diperoleh atau karena
entitas menggunakan aset tersebut selama periode tertentu untuk tujuan selain untuk
menghasilkan persediaan.
Model Biaya
Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi
akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset.
Prinsip Dasar
Ruang Lingkup
Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk akuntansi biaya pinjaman. Pernyataan ini tidak
mengatur biaya ekuitas (actual or imputed cost of equity), termasuk modal preferen yang
tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas. Entitas tidak dipersyaratkan untuk menerapkan
Pernyataan ini untuk biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langung dengan
perolehan, konstruksi, atau produksi dari:
(b) persediaan yang dipabrikasi atau diproduksi dalam jumlah besar dengan dasar
berulang.
Definisi
Aset kualifikasian adalah aset yang membutuhkan waktu yang cukup lama agar siap untuk
digunakan sesuai dengan intensinya atau dijual.
Biaya pinjaman adalah bunga dan biaya lain yang ditanggung entitas sehubungan
dengan peminjaman dana.
(a) beban bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif;
(c) selisih kurs yang berasal dari pinjaman dalam mata uang asing sepanjang selisih kurs
tersebut diperlakukan sebagai penyesuaian atas biaya bunga.
(a) persediaan;
(b) pabrik;
PENGAKUAN
Jika entitas meminjam dana secara spesifik untuk tujuan memperoleh aset
kualifikasian, maka entitas menentukan jumlah biaya pinjaman yang dapat dikapitalisasi
sebesar biaya pinjaman aktual yang terjadi selama periode dikurangi penghasilan investasi
atas investasi sementara dari pinjaman tersebut.
Jika entitas meminjam dana secara umum lalu menggunakannya untuk memperoleh
suatu aset kualifikasian, maka entitas menentukan jumlah biaya pinjaman yang dapat
dikapitalisasi dengan menerapkan suatu tarif kapitalisasi terhadap pengeluaran atas aset
tersebut. Dalam keadaan tertentu, seluruh biaya pinjaman entitas induk dan entitas
anaknya dapat dimasukkan ketika menghitung rata-rata tertimbang biaya pinjaman.
Ketika jumlah tercatat atau biaya perolehan yang diekspektasikan aset kualifikasian
melebihi jumlah yang dapat dipulihkan atau nilai realisasi netonya, maka jumlah tercatat
diturunkan nilainya atau dihapus-bukukan sesuai dengan pengaturan dalam Pernyataan
lain.
Permulaan Kapitalisasi
Entitas mulai mengkapitalisasi biaya pinjaman sebagai bagian biaya perolehan aset
kualifikasian pada tanggal awal. Tanggal awal kapitalisasi adalah tanggal ketika entitas
pertama kali memenuhi seluruh kondisi berikut:
(c) entitas telah melakukan aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset agar
dapat digunakan atau dijual sesuai dengan intensinya.
Penghentian Kapitalisasi
Secara umum suatu aset siap untuk digunakan atau dijual sesuai dengan intensinya ketika
konstruksi fisik selesai, walaupun pekerjaan rutin administratif mungkin masih berlanjut.
Jika konstruksi aset kualifikasian diselesaikan per bagian dan setiap bagian dapat
digunakan selama berlangsungnya konstruksi bagian lain, maka entitas menghentikan
kapitalisasi biaya pinjaman untuk bagian tersebut ketika aktivitas untuk menyiapkannya
agar dapat digunakan atau dijual sesuai dengan intensinya telah selesai secara substansial.
Kompleks bisnis yang terdiri dari beberapa bangunan yang setiap bangunan dapat
digunakan secara individual, merupakan contoh aset kualifikasian yang setiap bagian
digunakan selama berlangsungnya konstruksi bagian lain.
PENGUNGKAPAN
Entitas mengungkapkan:
(b) tarif kapitalisasi yang digunakan untuk menentukan jumlah biaya pinjaman yang dapat
dikapitalisasi.
TANGGAL EFEKTIF
Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau
setelah tanggal 1 Januari 2012.
PENARIKAN
Menurut PSAK 23, pendapatan adalah arus kas masuk bruto dari manfaat ekonomik
yang timbul dari aktivitas normal entitas selama suatu periode, jika arus masuk tersebut
mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal.
Secara umum, perusahaan dapat memperoleh pendapatan (arus kas masuk) melalui 3 cara,
yaitu:
2. Penjualan Barang (Termasuk barang dagangan dan aset spesifik)
3. Penjualan Jasa
4. Bunga, Royalti
Penghasilan didefinisikan dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan
keuangan sebagai peningkatan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi tertentu
dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang
mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.
Penghasilan (income) meliputi baik pendapatan (revenue) maupun keuntungan (gain).
Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan yang biasa dan dikenal
dengan sebutan yang berbeda seperti penjualan, penghasilan jasa (fees), bunga, dividen,
royalti dan sewa. Tujuan Pernyataan ini adalah untuk mengatur perlakuan akuntansi untuk
pendapatan yang timbul dari transaksi dan peristiwa ekonomi tertentu. Permasalahan utama
dalam akuntansi untuk pendapatan adalah menentukan saat pengakuan pendapatan.
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke
perusahaan dan manfaat ini dapat diukur dengan andal. Pernyataan ini mengidentifikasikan
keadaan yang memenuhi kriteria tersebut agar pendapatan dapat diakui. Pernyataan ini juga
memberikan pedoman praktis dalam penerapan kriteria tersebut.
Pengukuran Pendapatan
Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima.
Jumlah pendapatan yang timbul dari transaksi biasanya ditentukan oleh persetujuan antara
entitas dan pembeli atau pengguna aset tersebut. Jumlah tersebut diukur dengan nilai wajar
imbalan yang diterima atau dapat diterima oleh entitas dikurangi jumlah diskon dagang dan
rabat volume yang diperbolehkan oleh entitas.
Pada umumnya, imbalan tersebut berbentuk kas atau setara kas dan jumlah
pendapatan adalah jumlah kas atau setara kas yang diterima atau yang dapat diterima.
Namun, jika arus masuk dari kas atau setara kas ditangguhkan, maka nilai wajar dari imbalan
tersebut mungkin kurang dari jumlah nominal dari kas yang diterima atau dapat diterima.
Misalnya, entitas dapat memberikan kredit bebas bunga kepada pembeli atau menerima wesel
tagih dari pembeli dengan tingkat bunga dibawah pasar sebagai imbalan dari penjualan
barang. Jika perjanjian tersebut secara efektif merupakan transaksi keuangan, maka nilai
wajar imbalan ditentukan dengan pendiskontoan seluruh penerimaan di masa depan dengan
menggunakan tingkat bunga tersirat (imputed). Tingkat bunga tersirat yang digunakan adalah
yang paling mudah ditentukan antara:
a. tingkat bunga yang berlaku bagi instrumen serupa dari penerbit dengan penilaian kredit
yang sama.
b. tingkat bunga yang mendiskonto nilai nominal instrumen tersebut ke harga jual tunai saat
ini dari barang atau jasa.
Jika barang atau jasa dipertukarkan untuk barang atau jasa dengan sifat dan nilai yang
serupa, maka pertukaran tersebut tidak dianggap sebagai transaksi yang menghasilkan
pendapatan. Hal ini sering terjadi dengan komoditas seperti minyak atau susu di mana
penyalur menukarkan persediaan di beberapa lokasi untuk memenuhi permintaan dengan
dasar tepat waktu dalam suatu lokasi. Jika barang dijual dan jasa diberikan untuk
dipertukarkan dengan barang atau jasa yang tidak serupa, maka pertukaran tersebut dianggap
sebagai transaksi yang menghasilkan pendapatan. Pendapatan tersebut diukur pada nilai
wajar dari barang atau jasa yang diterima, disesuaikan dengan jumlah kas atau setara kas
yang dialihkan. Ketika nilai wajar dari barang atau jasa yang diterima tidak dapat diukur
secara andal, maka pendapatan tersebut diukur pada nilai wajar dari barang atau jasa yang
diserahkan, disesuaikan dengan jumlah kas atau setara kas yang ditransfer.
Pengidentifikasian Transaksi
Kriteria pengakuan dalam Pernyataan ini biasanya diterapkan secara terpisah pada
setiap transaksi. Namun, dalam keadaan tertentu, adalah perlu untuk menerapkan kriteria
pengakuan tersebut pada komponen-komponen yang dapat diidentifikasikan secara terpisah
dari transaksi tunggal, agar mencerminkan substansi dari transaksi tersebut. Misalnya, jika
harga penjualan dari suatu produk termasuk jumlah yang dapat diidentifikasi untuk jasa
lanjutan, maka jumlah tersebut ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan selama periode
di mana jasa tersebut ditunaikan.
Sebaliknya, kriteria pengakuan diterapkan pada dua atau lebih transaksi bersama-
sama jika transaksi tersebut terkait sedemikian rupa sehingga pengaruh komersialnya tidak
dapat dimengerti tanpa melihat pada rangkaian transaksi tersebut secara keseluruhan.
Misalnya, entitas dapat menjual barang dan pada saat yang sama, menyetujui perjanjian yang
terpisah untuk membeli kembali barang tersebut di kemudian hari, sehingga meniadakan
pengaruh yang sesungguhnya dari transaksi tersebut, maka dalam hal ini kedua transaksi
tersebut diberlakukan bersamaan.
Penjualan Barang
Pendapatan dari penjualan barang diakui jika seluruh kondisi berikut dipenuhi:
a. entitas telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan
kepada pembeli;
b. entitas tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait dengan kepemilikan atas
barang ataupun melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual;
c. jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal;
d. kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi tersebut akan
mengalir kepada entitas tersebut; dan
e. biaya yang terjadi atau akan terjadi sehubungan transaksi penjualan tersebut dapat diukur
dengan andal.
Penentuan kapan entitas telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan secara
signifikan kepada pembeli memerlukan pengujian atas keadaan transaksi tersebut. Pada
umumnya, pemindahan risiko dan manfaat kepemilikan terjadi pada saat yang bersamaan
dengan pemindahan hak milik atau penguasaan atas barang tersebut kepada pembeli. Hal ini
terjadi pada kebanyakan penjualan eceran. Dalam hal lain, pemindahan risiko dan manfaat
kepemilikan terjadi pada saat yang berbeda dengan pemindahan hak milik atau penguasaan
atas barang tersebut.
Jika entitas tersebut menahan risiko signifikan dari kepemilikan, transaksi tersebut
bukanlah penjualan dan pendapatan tidak diakui. Entitas dapat menahan risiko kepemilikan
yang signifikan dengan berbagai cara. Contoh situasi dimana entitas menahan risiko dan
manfaat kepemilikan secara signifikan adalah:
a. jika entitas menahan kewajiban untuk kinerja tidak memuaskan yang tidak dijamin oleh
ketentuan jaminan normal.
b. jika penerimaan pendapatan dari penjualan bergantung pada pendapatan pembeli dari
penjualan barang yang bersangkutan;
c. jika pengiriman barang bergantung pada instalasinya, dan instalasi tersebut merupakan
bagian signifikan dari kontrak yang belum diselesaikan oleh entitas; dan
d. jika pembeli berhak membatalkan pembelian berdasarkan alasan yang ditentukan dalam
kontrak dan entitas tidak dapat memastikan apakah akan terjadi retur.
Jika entitas hanya menahan risiko tidak signifikan atas kepemilikan, transaksi tersebut
adalah penjualan dan pendapatan yang diakui. Misalnya, penjual mungkin menahan hak milik
atas barang semata-mata untuk melindungi kolektibilitas jumlah yang jatuh tempo. Dalam hal
seperti itu, jika entitas telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan secara signifikan,
transaksi tersebut adalah penjualan dan pendapatan harus diakui. Contoh lain entitas yang
hanya menahan risiko yang tidak signifikan dari kepemilikan adalah dalam penjualan eceran
dengan syarat dapat dikembalikan jika pelanggan tidak puas. Pendapatan dalam hal ini diakui
pada waktu penjualan dilakukan jika penjual dapat mengestimasi secara andal retur yang
akan terjadi dan mengakui liabilitas untuk retur berdasarkan pengalaman sebelumnya dan
faktor-faktor lain yang relevan.
Pendapatan dan beban sehubungan dengan transaksi yang sama atau peristiwa lain
diakui secara bersamaan, proses ini biasanya mengacu pada pengaitan pendapatan dengan
beban. Beban, termasuk jaminan dan biaya lain yang terjadi setelah pengiriman barang,
biasanya dapat diukur dengan andal jika kondisi lain untuk pengakuan pendapatan yang
berkaitan telah dipenuhi. Tetapi, pendapatan tidak diakui jika beban yang berkaitan tidak
dapat diukur dengan andal. Dalam keadaan demikian, setiap imbalan yang diterima untuk
penjualan barang tersebut diakui sebagai liabilitas.
Penjualan Jasa
Jika hasil transaksi yang terkait dengan penjualan jasa dapat diestimasi dengan andal,
pendapatan sehubungan dengan transaksi tersebut harus diakui dengan acuan pada tingkat
penyelesaian dari transaksi pada tanggal neraca. Hasil transaksi dapat diestimasi dengan
andal jika seluruh kondisi berikut ini dipenuhi:
Entitas pada umumnya dapat membuat estimasi yang andal setelah entitas mencapai
persetujuan mengenai hal-hal berikut dengan pihak lain dalam transaksi:
a. hak yang dapat dipaksakan dari masing-masing pihak terkait dengan jasa yang
disediakan dan diterima para pihak.
b. imbalan yang dipertukarkan.
c. cara dan persyaratan penyelesaian.
Biasanya, entitas juga perlu mempunyai sistem anggaran dan pelaporan keuangan
internal yang efektif. Entitas tersebut menelaah dan jika perlu merevisi estimasi pendapatan
sewaktu jasa diberikan. Kebutuhan atas revisi tersebut tidak berarti mengindikasikan bahwa
hasil dari transaksi tersebut tidak dapat diestimasi dengan andal.
Entitas menggunakan metode yang dapat mengukur dengan andal jasa yang diberikan.
Bergantung pada sifat transaksi, metode tersebut dapat meliputi:
Pembayaran berkala dan uang muka yang diterima dari pelanggan sering kali tidak
mencerminkan jasa yang dilakukan. Jika jasa dilaksanakan melalui sejumlah kegiatan yang
tidak dapat ditentukan selama suatu periode, pendapatan diakui atas dasar garis lurus selama
periode tertentu, kecuali jika ada bukti bahwa terdapat metode lain yang lebih baik dapat
mencerminkan tingkat penyelesaian. Jika kegiatan tertentu jauh lebih signifikan daripada
kegiatan yang lain, pengakuan pendapatan ditunda sampai kegiatan yang signifikan tersebut
dilakukan. Jika hasil transaksi terkait dengan penjualan jasa tidak dapat diestimasi dengan
andal, maka pendapatan diakui hanya yang berkaitan dengan beban terakui yang dapat
terpulihkan.
Selama tahap awal transaksi, sering kali terjadi bahwa hasil suatu transaksi tidak
dapat diestimasi dengan andal. Namun demikian, besar kemungkinan terjadi bahwa entitas
tersebut akan memperoleh kembali biaya transaksi yang timbul. Oleh karena itu, pendapatan
diakui hanya yang berkaitan dengan biaya yang telah terjadi yang diharapkan dapat
terpulihkan. Karena hasil transaksi tersebut tidak dapat diestimasi dengan andal, tidak ada
laba yang diakui.
Pendapatan yang timbul dari penggunaan aset entitas oleh pihak lain yang
menghasilkan bunga, royalti, dan dividen diakui atas dasar yang dijelaskan dalam paragraf
30, jika:
a. kemungkinan besar manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan
diperoleh entitas.
b. jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal.
a. bunga diakui menggunakan metode suku bunga efektif seperti yang dijelaskan di PSAK
55 (revisi 2006): Instrumen keuangan: Pengakuan dan Pengukuran paragraf 8 dan PA 17-
20.
b. royalti diakui atas dasar akrual sesuai dengan substansi perjanjian yang relevan; dan
c. dividen diakui jika hak pemegang saham untuk menerima pembayaran ditetapkan.
Jika bunga yang belum dibayar telah diakui sebelum pembelian investasi yang
berbunga, maka penerimaan bunga kemudian dialokasikan antara periode sebelum pembelian
dan sesudah pembelian, hanya bagian setelah pembelian yang diakui sebagai pendapatan.
Royalti diakui sesuai dengan syarat perjanjian yang relevan dan pendapatan juga
umumnya diakui sesuai dengan dasar tersebut kecuali, dengan memperhatikan hakikat
perjanjian, akan lebih sesuai untuk mengakui pendapatan atas dasar sistematik dan rasional
yang lain.
Pengungkapan
c. jumlah pendapatan yang berasal dari pertukaran barang atau jasa yang tercakup dalam
setiap kategori signifikan dari pendapatan.
Kritikal Review
Dalam PSAK 23 mengenai Pendapatan merupakan salah satu hal yang krusial dalam
akuntansi. Pengakuan dan pengukuran diterapkan secara berbeda antara penjualan barang
ataupun jasa. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan dalam penentuan selsesai/ tidaknya
penjualan, serta manfaat yang telah diberikan entitas kepada pihak pembeli terkait penjualan
barang atau jasa tersebut. Selain itu, PSAK 23 menjabarkan juga bagaimana pengakuan
terkait 3 hal lainnya, yaitu bunga, royalty, dan dividen.
Didalam PSAK ini sudah cukup baik menjelaskan mengenai pengukuran, pengakuan
dan penyajian mengenai pendapatan dalam laporan keuangan. Adanya beberapa jenis
perusahaan yaitu perusahaan jasa, dagang dan jasa, di PSAK ini sudah dijelaskan mengenai
pengukuran dari masing – masing jenis perusahaan, karena beda jenis usaha beda jenis
pengakuan pendapatan.
Menurut IFRS (PSAK 57), Liabilitas adalah kewajiban kini dari perusahaan yang timbul
dari peristiwa masa lalu, penyelesaian yang diharapkan dapat menghasilkan arus keluar dari
sumber daya perusahaan dalam mewujudkan manfaat ekonomi.
Dengan kata lain, liabilitas merupakan suatu usaha yang harus dikeluarkan karena sebab
adanya transaksi atau peristiwa di masa lalu yang diharapkan dapat mendatangkan manfaat
ekonomi di masa mendatang.
Liabilitas terbagi menjadi tiga: liabilitas lancar, liabilitas tidak lancar, dan kontinjensi.