Anda di halaman 1dari 6

TUGAS TEORI AKUNTANSI

“Biaya”

OLEH:

KELOMPOK 4

Shintya Alvenia 1610533006

Fitriyani 1610531045

M. Fajri 1710532034

DOSEN PENGAMPUH:

Dr. Elvira Luthan, SE, M.Si, Ak

FAKUTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ANDALAS

2020
1. Tidak semua penurunan atau konsumsi asset membentuk biaya. Agar menjadi biaya
konsumsi tersebut harus berkaitan dengan kegiatan utama atau sentral kesatuan usaha.
Kegiatan utama adalah .....
A. Bayangan cerminan asset
B. Kegiatan penciptaan pendapatan (laba) yang di representasi dalam kegiatan
memproduksi/mengirim barang atau menyerahkan/melaksanakan jasa.
C. Upaya kesatuan usaha dalam rangka menghasilkan pendapatan.
D. Penyerapan atau pengorbanan kos tanpa suatu kompensasi atau kembalian (return)

Jawaban : B
Alasannya: Pada buku Suwardjono hal 401, dijelaskan bahwa Tidak semua penurunan
atau konsumsi asset membentuk biaya. Agar menjadi biaya konsumsi tersebut harus
berkaitan dengan kegiatan utama atau sentral kesatuan usaha. Kegiatan utama adalah
Kegiatan penciptaan pendapatan (laba) yang di representasi dalam kegiatan
memproduksi/mengirim barang atau menyerahkan/melaksanakan jasa. Karena dianggap
bahwa perusahaan ingin mendapatkan dan mengukur laba dengan tepat, harus ada kaitan
yang logis Antara biaya dan pendapatan.

2. Secara semantik, biaya di definisi sebagai...


A. Pemanfaatan barang dan jasa sebagai upaya kesatuan usaha dalam rangka
menghasilkan pendapatan.
B. Pemasukan perioda sekarang sebagai wadah atau takaran untuk menghubungkan
pendapatan dengan biaya
C. Perubahan atau penurunan nilai sehingga timbulnya biaya
D. Penyerapan atau pengorbanan kos tanpa suatu kompensasi atau kembalian ( return ).

Jawaban : C
Alasannya: Pada buku Suwardjono hal 402, Secara semantik, biaya di definisi sebagai
perubahan atau penurunan nilai sehingga timbulnya biaya harus merupakan kejadian
moneter ( monetary event ). Oleh karena itu, definisi APB, IAI, dan sumber lainnya
memasukkan pengukuran secara moneter penurunan tersebut. APB menambahkan
ungkapan “ recognized and measured in conformity with GAAP” untuk penurunan asset
atau kenaikan kewajiban. IAI menekan kan penurunan “economic benefit” daripada
penurunan asset itu sendiri.

3. Biaya selalu disebut kos karena kos melekat didalamnya. Akan tetapi kos tidak selalu
dapat disebut biaya karena ....
A. Kos juga dapat merepresentasi asset.
B. Kos adalah pengakuan dan pembebanan
C. Proses penandingan dan konsep
D. Kos melekat didalamnya
Jawaban : A
Alasannya: Pada buku Suwardjono hal 409, menjelaskan hubungan kos dengan biaya.
Biaya tidak dapat dipisahkan dengan kos. Kos adalah pengukur biaya atau biaya
direpresentasi dengan kos sehingga secara teknis dan praktis biaya. Biaya selalu
disebut kos karena kos melekat didalamnya. Akan tetapi kos tidak selalu dapat
disebut biaya karena kos juga dapat merepresentasi asset. Biaya sering disebut dengan
kos.

4. Biaya yang dianggap menyebabkan timbulnya pendapatan tetapi baru terjadi setelah
pendapatan diakui.
Perrnyataan diatas merupakan pengertian dari…
A. Identifikasi kos nonproduk
B. Biaya antisipasian
C. Alokasi sistematik dan rasional
D. Kriteria penangguhan

Jawaban: B
Alasannya: Pada buku Suwardjono hal 417 menjelaskan biaya antisipasian (anticipated
expenses) adalah biaya yang dianggap menyebabkan timbulnya pendapatan tetapi baru
terjadi setelah pendapatan diakui. Sebagai contoh adalah kos yang berkaitan dengan
kegiatan purna-jual (after-sale costs) seperti jaminan penjualan, jaminan reparasi gratis,
dan pengumpulan piutang.

5. Thomas (1987) mengemukakan tentang alokasi dalam akuntansi, yang menyatakan


bahwa alokasi hanya dapat dipertahankan bila tiga karakteristik berikut dipenuhi
kecuali…
A. Ketertambahan
B. Ketakraguan
C. Ketepertahanankanan
D. Ketersalahan

Jawaban: D
Alasannya: Pada buku Suwardjono hal 423 menjelaskan Thomas (1987) menyatakan
bahwa alokasi hanya dapat dipertahankan bila tiga karakteristik berikut dipenuhi
1) Ketertambahan (additivity). Keseluruhan harus sama dengan hasil penggunggungan
bagian-bagian.
2) Ketakraguan (unambiguity). Metoda alokasi harus unik dan jelas untuk tiap tujuan
3) Ketepertahanankanan (defensibility). Untuk metoda alokasi yan dipilih, penentu
kebijakan harus dapat mempertahankan argumen yang meyakinkan bahwa pilihannya
unik dan lebih baik dari alternative lain.

6. Untuk jenis barang mahal dan perputaran rendah identifikasi khusus ini sangat cocok
sekali untuk tujuan pengendalian di samping tujuan penandingan yang tepat. Namun,
metoda ini mengandung beberapa kelemahan yaitu…
A. Jarang sekali pendapatan khusus ditandingkan dengan kos khusus karena pendapatan
perusahaan merupakan hasil dari seluruh upaya perusahaan sebagai kesatuan
B. Untuk jenis barang yang heterogen dan harga yang relative mahal, metoda ini
menjadi terlalu murah dan tidak sepadan denggan nilai tambahan informasi yang
diperoleh.
C. Kalau fluktuasi harga sangat mencolok, metoda ini dapat digunakan sebagai alat
manipulasi biaya.
D. Bila dimungkinkan, kos harus diidentifikasi dengan unit fisis barang yang diukur.

Jawaban: A
Alasannya: Pada buku Suwardjono hal 429 menjelaskan identifikasi khusus ini
mengandung beberapa kelemahan antara lain:
1) Jarang sekali pendapatan khusus ditandingkan dengan kos khusus karena pendapatan
perusahaan merupakan hasil dari seluruh upaya perusahaan sebagai kesatuan.
2) Untuk jenis barang yang homogen dan harga yang relatif murah, metoda ini menjadi
terlalu mahal dan tidak sepadan denggan nilai tambahan informasi yang diperoleh.
3) Kalau fluktuasi harga sangat mencolok, metoda ini dapat digunakan sebagai alat
manipulasi laba atau earnings management.

7. “Investasi permanen (disebut LIFO layer) dapat dijaga dan pekerjaan administrasi
pencatatan barang dapat dikurangi.”
Pernyataan di atas merupakan keuntungan dari metoda…
A. MTKP konvensional
B. MTKP atau pasar
C. MTKP nilai rupiah
D. MTKP eceran nilai rupiah

Jawaban: C
Alasannya: Pada buku Suwardjono hal 434 menjelaskan metoda MTKP nilai rupiah
digunakan khususnya untuk sediaan yangsifatnya musiman agar manfaat MTKP tetap
dapat dinikmati. Keuntungan MTKP nilai rupiah adalah Investasi permanen (disebut
LIFO layer) dapat dijaga dan pekerjaan administrasi pencatatan barang dapat
dikurangi.walaupun cukup menawan secara teoretis, metoda ini sama sekali tidak dapat
memenuhi tujuan pelaporan keuangan umum.

8. Berikut asset yang kosnya tidak dapat didepresiasi, deplesi atapun diamortsasi adalah…
A. Paten
B. Tanah sebagai tempat usaha
C. Tambang mineral
D. Mesin
Jawaban: B
Alasannya: Berdasarkan buku Suwardjono hal. 437-447, sebagai tempat usaha, kos
tanah tidak perlu didepresiasi ataupun diamortisasi menjadi biaya operasi karena fungsi
tanah untuk menyediakan jasa ditempati tanpa batas waktu cukup menjadi kebijakan
untuk memperlakukan kos tanah sebagai investasi permanen dalam fasilitas produksi.
Sedangkan, paten merupakan asset takberwujud yang kos asetnya harus secara sistemaik
dibebankan (amortisasi) ke operasi lain dan akhirnya terhadap pendapatan selama umur
yuridisnya. Kemudian, mesin merupakan asset tetap yang mempunyai umur ekonomis
sehingga harus diperlakukan depresiasi. Terakhir, tambang mineral merupakan asset
sumber daya alam yang merupakan asset yang habis pakai karena tidak bisa diperbarui
atau diganti, makanya harus dibebankan ke produksi yang disebut dengan deplesi.

9. Mengapa koreksi terhadap kesalahan taksiran kos yang didepresi dilakukan? Kecuali…
A. Fasilitas fisis menjadi usang lebih cepat sehingga tahun-tahun yang telah berjalan
dibebani terlalu sedikit dengan depresiasi
B. Fasilitas fisis yang seharusnya sudah dihentikan dari pemakaian ternyata masih
berfungsi dengan baik sehingga depresisi telah dibebankan terlalu tinggi
C. Fasilitas fisis ketinggalan dalam hal kemajuan teknologi
D. Fasilitas fisis dikoreksi untuk memainkan tingkat laba yang dilaporkan

Jawaban: D
Alasannya: Berdasarkan buku Suwardjono hal. 445-4446, dikarenakan kesulitan dalam
hal meramalkan saat pemberhentian unit fasilitas fisis, program depresisasi tidak dapat
memberikan hasil yang sama persis dengan kenyataannya setelah berjalannya waktu.
Misalnya, fasilitas fisis menjadi usang lebih cepat sehingga tahun-tahun yang telah
berjalan dibebani terlalu sedikit dengan depresiasi, fasilitas fisis yang seharusnya sudah
dihentikan dari pemakaian ternyata masih berfungsi dengan baik sehingga depresisi telah
dibebankan terlalu tinggi, ataupun bisa juga fasilitas fisis ketinggalan dalam hal kemajuan
teknologi.
10. Apa penyebab depresiasi dipandang sebagai penurunan potensi jasa selama perioda
operasi, kecuali?
A. Biaya pemeliharaan
B. Keausan fisis
C. Konsumsi manfaat
D. Keausan teknologis

Jawaban: A
Alasannya: Berdasarkan buku Suwardjono hal. 440, menurut pendefinisian secara
semantic, depresiasi dipandang sebagai penurunan potensi jasa ( decline in service
potential) selama perioda operasi akibat keausan fisis, konsumsi manfaat, ataupun
keausan teknologis. Sedangkan, biaya pemeliharaan bukan termasuk penyebab penurunan
potensi jasa.

Anda mungkin juga menyukai