Anda di halaman 1dari 6

TUGAS TEORI AKUNTANSI

“KEWAJIBAN”

OLEH:

KELOMPOK 4

Shintya Alvenia 1610533006

Fitriyani 1610531045

M. Fajri 1710532034

DOSEN PENGAMPUH:

Dr. Elvira Luthan, SE, M.Si, Ak

FAKUTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ANDALAS

2020
1. Banyak definisi kewajiban yang telah dikemukakan, salah satunya menurut Financial
Accounting Standard Board (FASB) yang lebih mencakup lengkap secara semantik. Apa
definisi kewajiban menurut FASB? Kewajiban adalah…
A. Manfaat ekonomi masa datang yang cukup pasti diperoleh atau dikuasai/dikendalikan
oleh suatu entitas sebagai transaksi atau kejadian masa lalu.

B. Pengorbanan manfaat ekonomi masa datang yang cukup pasti yang timbul dari keharusan
sekarang suatu kesatuan usaha untuk mentransfer asset, atau menyediakan/ menyerahkan
jasa kepada kesatuan lain di masa datang sebagai akibat transaksi atau kejadian masa lalu.

C. Hak residual atas asset entitas yang tersisa setelah dikurangi kewajibannya.

D. Arus keluar atau penggunaan asset lainnya atau timbulnya kewajiban (atau kombinasi
keduanya) dalam bentuk pengiriman atau produksi barang, pemberian jasa, atau
pelaksanaan aktivitas lain yang merupakan operasi utama atau pusat entitas yang sedang
berlangsung.

Jawaban: B
Alasannya: Dalam buku Suwardjono halaman 305, Definisi kewajiban menurut FASB
dalam kerangka konseptualnya (SFAC No.6, prg.35) sebagai berikut:

Kewajiban adalah pengorbanan manfaat ekonomi masa datang yang cukup pasti yang timbul
dari keharusan sekarang suatu kesatuan usaha untuk mentransfer asset, atau menyediakan/
menyerahkan jasa kepada kesatuan lain di masa datang sebagai akibat transaksi atau kejadian
masa lalu.

Opsi A adalah pengertian asset, “Aset adalah manfaat ekonomi masa datang yang cukup pasti
diperoleh atau dikuasai/dikendalikan oleh suatu entitas sebagai transaksi atau kejadian masa
lalu.”

Opsi C adalah definisi ekuitas, “Ekuitas atau asset bersih adalah hak residual atas asset
entitas yang tersisa setelah dikurangi kewajibannya.”
Opsi D adalah definisi beban, “Beban adalah arus keluar atau penggunaan asset lainnya atau
timbulnya kewajiban (atau kombinasi keduanya) dalam bentuk pengiriman atau produksi
barang, pemberian jasa, atau pelaksanaan aktivitas lain yang merupakan operasi utama atau
pusat entitas yang sedang berlangsung.”

2. Kenapa transfer manfaat ekonomik kepada pemilik (pemegang saham) tidak termasuk dalam
pengertian pengorbanan sumber ekonomik masa datang yang membentuk kewajiban?
Karena..
A. Untuk menjadi kewajiban, pengorbanan tersebut harus bersifat memaksa
(nondiscretionary) dan bukan atas dasar kebijakan manajemen untuk memutuskan
(discretionary)
B. Transfer manfaat ekonomik kepada pemilik sudah memiliki semua asset yang ada di
perusahaan
C. Pengorbanan berupa transfer manfaat ekonomik kepada pemilik harus didahulukan
dibayar daripada kewajiban (utang) pada saat terjadi likuidasi.
D. Transfer manfaat ekonomik kepada pemilik bersifat memaksa dan bukan atas dasar
kebijakan manajemen untuk memutuskan pengorbanan tersebut.

Jawaban: A
Alasannya: Dalam buku Suwardjono halaman 307-308, transfer manfaat ekonomik kepada
pemilik (pemegang saham) tidak termasuk dalam pengertian pengorbanan sumber ekonomik
masa datang yang membentuk kewajiban karena Untuk menjadi kewajiban, pengorbanan
tersebut harus bersifat memaksa (nondiscretionary) dan bukan atas dasar kebijakan
manajemen untuk memutuskan (discretionary). Sedangkan, transfer manfaat ekonomi kepada
pemilik tidak bersifat memaksa kerana tidak ada keharusan akan hal itu kecuali likuidasi
(setelah memenuhi kewajiban).
3. Mengapa keharusan mengorbankan sumber ekonomik dapat timbul? Kecuali…
A. Karena akibat adanya perjanjian (kontrak) antara dua kesatuan usaha
B. Karena akibat pengenaan/ pemaksaan (imposition) pada entitas oleh pemerintah atau
pengadilan
C. Karena adanya kondisi lingkungan bisnis (sosial, politik dan ekonomik) yang
mengakibatkan keharusan tersebut.
D. Karena adanya tindakan penyalahgunaan wewenang oleh manajemen perusahaan
sehingga melakukan transfer untuk kepentingan pribadi

Jawaban: D
Alasannya: Dalam buku Suwardjono halaman 308-309, keharusan mengorbankan sumber
ekonomik dapat timbul akibat akibat adanya perjanjian (kontrak) antara dua kesatuan usaha,
pengenaan/ pemaksaan (imposition) pada entitas oleh pemerintah atau pengadilan, atau
kondisi lingkungan bisnis (sosial, politik dan ekonomik).

4. Salah satu empat kaidah pengakuan untuk menandai pengakuan kewajiban yaitu keterukuran
nilai kewajiban. Keterukuran merupakan salah satu syarat untuk .....
A. Pencatatan seluruh kewajiban
B. Mencapai kualitas keterandalan informasi
C. Kualitas keterandalan dan keberpautan informasi
D. Transaksi yang sebelumnya terjadi

Jawaban : B

Alasannya: Pada buku Suwardjono hal 318, menjelaskan bahwa keterukuran merupakan
salah satu syarat untuk mencapai kualitas keterandalan informasi. Definisi kewajiban
mengandung kata cukup pasti (probable) yang mengacu tidak hanya pada terjadinya
pengorbanan sumber ekonomik masa datang tetapi juga pada jumlah rupiahnya. Oleh karena
itu, adanya kepastian mengenai jumlah rupiah dapat memicu diakuinya suatu kewajiban.
Kalau pengukuran suatu pos kewajiban bersifat sangat subjektif dan arbitrer, pada umumnya
pos tersebut tidak diakui.
5. Dibawah ini yang bukan merupakan contoh dari FASB mengenai keadaan – keadaan
kebergantungan rugi yang berpotensi memicu pengakuan kewajiban adalah...
A. Keterterapan konsep dasar konservatisma
B. Ketertagihan piutang usaha
C. Keharusan berkaitan dengan jaminan produk dan kerusakan produk
D. Ancaman pengambilalihan aset oleh pemerintah

Jawaban : A
Alasannya: Pada buku Suwardjono hal 319, FASB memberi contoh keadaan-keadaan
kebergantungan rugi yang berpotensi memicu pengakuan kewajiban sebagai berikut :
- Ketertagihan piutang usaha
- Keharusan berkaitan dengan jaminan produk dan kerusakan produk
- Risiko rugi atau kerusakan properitas ( fasilitas ) kesatuan usaha akibat kebakaran,
ledakan, dan bahaya lainnya.
- Ancaman pengambilalihan aset oleh pemerintah
- Persengketaan yang memberatkan atau menunggu keputusan
- Klaim atau pungutan yang telah diajukan/dikenakan atau yang mungkin (possible) terjadi
- Risiko rugi akibat bencana yang ditanggung oleh perusahaan asuransi kerugian dan
kecelakaan dan perusahaan reasuransi
- Jaminan terhadap utang pihak lain
- Keharusab bank komersial dalam ikatan standby letters of credit.
- Perjanjian untuk membeli kembali piutang atau aset yang terkat yang telah dijual

Rugi potensial yang ditimbulkan oleh keadaan kebergantungan diatas dapat diakui
(dibebankan ke pendapatan) sebelum terlaksananya kejadian yang menjadi syarat terjadinya
rugi atau hanya diakui pada saat diperoleh kepastian tentang status kejadian yang menjadi
syarat.
6. Pengukur yang paling objektif untuk menentukan kos kewajiban pada saat terjadinya
adalah .....
A. Jumlah rupiah pengorbanan sumber ekonomik seandainya kewajiban dilunasi pada saat
terjadinya.
B. Bergantung diakui dengan landasan konsep dasar konservatisma
C. Penghargaan sepakatan dalam transaksi-transaksi dan bukan jumlah rupiah pengorbanan
ekonomik masa datang.
D. Jumlah rupiah rugi dapat diestimasi dengan cukup tepat.

Jawaban : C
Alasannya: Pada buku Suwardjono hal 321, penentuan kos kewajiban pada saat terjadinya
paralel dengan pengukuran aset. Terjadinya kewajiban pada umumnya disertai dengan
pemrolehan aset. Atau timbulnya biaya. Pemrolehan aset dapat berupa penguasaan barang
dagangan atau aset nonmeter lainnya yang terjadi dari transaksi pembelian. Pemrolehan aset
juga berupa kas yang terjadi dari transaksi pinjaman atau penerimaan uang muka untuk
barang atau jasa. Oleh karena itu,Pengukur yang paling objektif untuk menentukan kos
kewajiban pada saat terjadinya adalah Penghargaan sepakatan dalam transaksi-transaksi dan
bukan jumlah rupiah pengorbanan ekonomik masa datang. Jadi, konsep dasar penghargaan
berlaku baik untuk aset maupun untuk kewajiban. Hal ini berlaku khususnya untuk
kewajiban jangka panjang.

Anda mungkin juga menyukai