Anda di halaman 1dari 33

PROPERTI INVESTASI, PERSEDIAAN,

PSAK
DAN ASET TETAP
13 ,14, 16

PSAK 13 PROPERTI INVESTASI


Properti investasi adalah:
PPE untuk menghasilkan rental / untuk kenaikan nilai / keduanya, bukan untuk produksi /
dijual dlm kegiatan usaha sehari-hari.
Saham mirip sama PI tapi bukan PI, karena bukan PPE dan udah ada PSAK nya sendiri.

Kalo punya fixed asset mobil, disewain (jadi PI) tapi ada lessor yg naksir, mau beli, jadi ubah
klasifikasi jadi Persediaan.

Properti Investasi dicatat sebagai:


Sewa Operasi --> Jangka pendek, Lessor yg nyatet di LPK nya dan yg depre in. Lessee cuman
nyewa aja, contohnya kaya ke Bandung nyewa mobil terus pulang balikin lagi.
Sewa Pembiayaan --> Lessee yg nyatet di LPK nya dan yg depre in. Mirip kaya Lessee beli
nyicil sama Lessor
1. Sewa mengalihkan kepemilikan asset kepada Lessee pada akhir masa sewa
2. Lessee punya opsi untuk beli asset pada harga yg cukup rendah dibandingkan nilai
wajar
3. Masa sewa utk sebagian besar umur ekonomis asset meskipun hak milik tidak
dialihkan --> Lessee nyewa mesin fotokopi selama 7 setengah tahun, padahal umur
ekonomis 8 tahun
4. Pada awal sewa, nilai kini dari jumlah pembayaran sewa minimum secara substansial
mendekati nilai wajar sewaan
5. Asset sewaan bersifat khusus dan hanya lessee yg dapat menggunakannya tanpa
perlu modifikasi secara material --> Perusahaan bikin pipa gas, nyewain pipa ke
perusahaan produsen gas. Pipa itu cuman bisa dipake sama produsen gas. Di kota
itu, produsen gas cuman si perusahaan itu doang. Jadi si perusahaan produsen gas
itu punya kekuatan bargain power

Kalo Asset meningkat --> ROA dan ROI jadi kecil --> investor ga seneng.
ROI = Income / Asset

Jadi Lessee mau sewa terus aja tp gamau nyatet sebagai asset. Jadi sebagai sewa operasi tp
diperpanjang terus. ROI ROA besar
Pemerintah kesel, dibikin pager 5 (definisi sewa pembiayaan) kalo bisa lolos dari 5 itu, boleh
diakui sebagai sewa operasi.

Pengukuran --> mirip Fixed Assets


1. Saat pengakuan --> Cost Model --> Harga perolehan (Historical Cost)
2. Setelah Pengakuan, boleh pilih:
a. Cost Model --> selama masi diijinkan, pake ini terus aja. Memang kurang keren
kurang update. Tp kalo pake Fair Value mahal biayanya. Contoh punya Mesin harga
2M pake 20tahun, depre 100jt/th. Uda jalan 4 tahun tetep pake Cost Model berarti BV
tinggal 1,6. Bagus sekali, ga susah. Kalo fair value tiap tahun harus di cek BV nya
bener segitu atau sudah naik, panggil penilai.
b. Nilai Wajar (Fair Value) --> kalo ga bisa dinilai, harus di disclose alasannya. Mungkin
pasar property lagi lesu jd ga punya pembanding

Pengungkapan:
Sebuah asset disebut sebagai asset PI apabila asset tsb dikhususkan untuk digunakan dgn tujuan
yg tercantum dalam asset PI dengan kegiatan non PI tidak signifikan

Contoh:
1. punya Telkom punya menara, sewain space buat ooredoo, xl. Walaupun ooredoo xl ga
nyewa, ga mempengaruhi kerjaan sehari-harinya Telkom. Berarti itu Fixed Asset
2. PT Menara Bersama bikin menara buat disewa2in ke Telkom, ooredoo, xl. Berarti itu PI
3. Punya gedung 16 lantai. 12 nya dipake, 4 nya disewain. Berarti Fixed Asset

Persediaan --> harus dijual segera, short term


Fixed Asset --> dipake sendiri
Kalo ada PPE tp bukan persediaan atau Fixed Asset, berarti Properti Investasi

PSAK 14. PERSEDIAAN


Asset:
1. Tangible
a. Hardware / non kertas --> PPE --> ini yg dibahas di PSAK ini
b. Kertas --> saham, piutang, cash, contract
2. Intangible

Persediaan --> sesuatu yg bukan fixed asset, bukan property investasi.


Isinya:
1. Raw Material
2. Work In Progress
3. Finished Goods
a. Beli dijual lg (Barang dagangan / Merchandise Inventory)
b. Diproduksi (production goods)

Ada biaya:
1. Biaya pembelian --> harga beli --> kalo barangnya adalah merchandise inventory (beli
permen di pasar, jual di kampus)
2. Biaya persediaan --> harga beli barang untuk dikonversi (beli gula utk diubah jd permen)
3. Biaya konversi --> BL UL MO (biaya mengubah gula jd permen)
a. BL + UL = Prime Cost
b. UL + MO = Conversion Cost
4. Biaya lain-lain --> biaya yg harus keluar dari biaya persediaan, ga masuk ke biaya
persediaan soalnya bukan konsumen yang nanggung, masuknya ke expense di Income
Statement & OCI
a. Biaya pemborosan --> ga jago2, salah mulu, gonta ganti, keluar biaya pemborosan
b. Carrying Cost
c. General & Administration Expense
d. Biaya Penjualan
Mandor minum kopi di kantor sama minum kopi di pabrik, memberi dampak yg beda bagi
konsumen.
Kalo di kantor --> masuk ke General & Administration Expense --> perusahaan yg
nanggung
Kalo di pabrik --> Supporting produksi, masuk ke Miscellaneous MO ngebebanin produk --
> konsumen yg nanggung

Teknik Pengukuran Biaya:


1. Metode Eceran --> menentukan 1 harga untuk semua barang yg dijual
contoh: Daiso

Metode menilai sebuah persediaan:


1. Specific Identification, ciri:
a. Barang mahal
b. Ga mass production --> cape
c. Lebih ke job order / sesuai pesanan
2. Cost
a. FIFO
b. LIFO
c. Weighted Average
3. Market
a. Marked Up
b. Marked Down

LIFO liquidation --> digerus oleh pembelian yg besar, menyesatkan, karena ga matching
cost against revenue. Kalo pembelian nya dikit ga masalah.

2. Sebaiknya diukur sebesar Net Realizable Value (NRV) --> nilai yang bener2 bisa dikuasai /
dinikmati.

Book Value (nilai Depre) spoiled biaya2 (co: biaya penjualan) = NRV

Pengakuan persediaan beban, syarat:


1. Bisa dijual --> muncul Cost of Goods Sold
2. Penurunan nilai persediaan dibawah Harga Perolehan --> jadi NRV
Missal NRV 18juta, toko lain jualnya 16juta --> NRV jadi 16juta
3. Kalo ada pemulihan kembali, diakui sebagai pengurangan terhadap beban

Harga HP Samsung 10juta. Note 7 release, hp hp Samsung lain harga nya jadi turun jadi 8juta
(revaluasi 2juta). Terus Note 7 meledak2, ditarik. Hp hp Samsung lain jadi naik lagi jadi 9 juta
(jumlah terpulihkan 1juta).

Penurunan nilai --> Beban Penurunan Nilai 2juta


Pemulihan Penurunan Nilai 2juta

Pemulihan kembali --> Pemulihan Penurunan Nilai 1juta


Beban Pemulihan Nilai 1juta
PSAK 16. FIXED ASSET

Aset tetap adalah asset berwujud yang:


1. Dimiliki utk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang/jasa untuk direntalkan
kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif
2. Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari 1 periode

Biaya Perolehan fixed asset harus diakui sebagai asset jika:


1. Kemungkinan besar entitas akan dapet manfaat ekonomik masa depan
1. Langsung
2. Tidak langsung --> mengolah limbah, ga ngasi manfaat ekonomik, tp harus
2. Dapat diukur secara andal

Biaya selanjutnya:
1. Biaya perbaikan dan pemeliharaan --> co: perawatan
2. Penggantian asset
3. Inspeksi yg signifikan

Pengukuran:
1. saat pengakuan:
Cost Model --> Historical Cost
Nilai wajar diukur secara andal jika:
a. Variabilitas tidak signifikan
b. Probabilitas estimasi dapat dinilai secara rasional & digunakan utk mengestimasi nilai
wajar

2. setelah pengakuan, ada 2 metode:


Cost Model --> Historical Cost --> HC awal depre
Revaluation Model --> nilainya bisa naik bisa turun tp konotasi naik.

Untuk membuat sebuah penyusutan, perlu info apa saja?


1. Umur ekonomis
2. Nilai residu
3. Harga perolehan
4. Metode yg digunakan
5. Jenis asset
6. Peluang pemulihan masa depan
7. Situasi ekonomi
8. Info barang sejenis
9. Persediaan di industry
10. Risiko pasar
11. Peluang pembatasan untung
12. Ketidaktergantian

Metode penyusutan:
1. Atribusi langsung --> membandingkan dengan periode manfaatnya. Contoh puasa, gelas
pertama sama kedua lebih nikmat yg pertama, jd cost nya harusnya lebih mahal dong
2. Alokasi
a. Pembagian proporsional
i. Straight line
ii. Penurunan dengan cepat / Diminishing Balance Method (akselerasi)
1. Double Declining Balance
2. Sum of The Year
b. Saldo dengan penurunan

Berhenti depresiasi saat:


1. Dijual
2. Tidak ada manfaat lagi
3. Kehancuran
4. Usang
5. Hilang
6. Undang-undang melarang
7. Kejadian yg membuat nilai suatu barang bukan malah makin turun tp makin naik

Contoh soal asset:

1. Entitas memerlukan mesin baru tetapi tidak ada karyawan yang dapat mengoperasikannya,
maka dilakukan pelatihan karyawan. Apakah biaya pelatihan ini menambah harga perolehan dari
aset?

- Tidak, biaya diakui sebagai expense karena harga perolehan diakui sampai aset siap digunakan.

2. Entitas memiliki sebuah gedung dan menggunakan gedung sebagai kantor pusat operasional
sehari-hari. Gedung berusia 20 tahun, sisa umur manfaat 5 tahun. Manajemen memustukan untuk
membuat gedung baru, maka yang lama akan dihancurkan. Biaya untuk bongkar gedung lama
masuk kategori apa?

- Expense, karena gedung lama masih memiliki umur ekonomis, apabila tidak ada umur ekonomis
maka masuk aset. Gedung lama nilainya menjadi 0, tidak ada kerugian karena aset serupa.

3. PT A membuat gedung bertingkat untuk dijadikan kantor utama tempat operasional


perusahaan, pembangunan gedung membutuhkan dana besar sehingga melakukan peminjaman
di bank dan ada biaya bunga sebesar 100juta/bulan, perlakuan terhadap bunga bagaimana?

Boleh, apabila pinjaman sepenuhnya untuk pembangunan aset

Gedung dalam proses xxx

Kas xxx

4. Dengan suatu alasan tertentu, perusahaan menghentikan pembangunan tapi bunga tetap
berjalan, proses pembangunan dihentikan selama 1 tahun baru dilanjutkan kembali. Apakah biaya
bunga selama 1 tahun tersebut boleh dikapitalisasi?

Tidak, karena tidak adanya pembangunan maka dimasukkan ke expense.

5. Bagaimana perlakuan terhadap bunga pinjaman bila sudah selesai pembangunan tapi tetep
harus membayar bunga?

Masuk expense, karena aset telah siap digunakan.

6. Suatu perusahaan pelayaran memiliki satu bidang tanah dan ada bangunannya, nilai tercatat
tanah dan bangunan adalah 10juta dengan biaya perolehan awal 12juta, dan diketahui nilai pasar
adalah 15juta. Tanah tersebut ditukat dengan sebidang tanah yang lebih luas dengan nilai pasar
18juta dan transaksi pembayaran kas 2juta. Pertukaran memiliki substansi komersil, apakah boleh
diakui adanya keuntungan?

Tanah 17.000.000 (15+2)

Akumulasi penyusutan 2.000.000 (12-10)

Keuntungan pertukaran aset 5.000.000

Tanah 12.000.000

Kas 2.000.000

7. Perusahaan akan menerima hak pemakaian tanah sebagai hibah atas usaha perusahaan
menemukan inovasi baru meningkatkan kualitas tanaman kelapa sawit. Tanah dapat digunakan
untuk masa 25 tahun ke depan dengan nilai wajar tanah 150juta

Hak tanah hibah


150.000.000

Pendapatan ditangguhkan hibah 150.000.000

Biaya penyusutan hak atas tanah 6.000.000

Akumulasi hak atas tanah 6.000.000

Pendapatan ditangguhkan hibah 6.000.000

Pendapatan hibah 6.000.000

8. PT ABC membangyn pengeboran lepas pantai pada Januari 2015, pengeboran telah selesai
dibangun dan siap digunakan. Entitas menggunakan unit produksi sebagai metode penyusutan,
namun pihak manajemen menunda pengeboran karena alasan tertentu. Kapan penyusutan atau
pengeboran harus dilakukan dan sebaiknya menggunakan metode apa?

Penyusutan tetap dihitung untuk menghitung keusangan teknologi dan aset, metode garis lurus
atau double declining dapat digunakan.
PSAK 26 BIAYA PINJAMAN

Biaya bisa dianggap jadi:


Beban --> income statement
Aset --> kapitalisasi --> balance sheet

Aset Kualifikasian: aset yang membutuhkan waktu yang cukup lama agar siap untuk digunakan
sesuai dengan intensinya (dijual, dipakai sendiri atau disewakan)

Biaya Pinjaman: Bunga dan biaya lain yang ditanggung entitas sehubungan dengan peminjaman
dana
1. Beban bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif
2. Beban keuangan dalam sewa pembiayaan yang diakui
3. Selisih kurs yang berasal dari pinjaman dalam mata uang asing sepanjang selisih kurs tersebut
diperlakukan sebagai penyesuaian atas biaya bunga

2 cara pengakuan biaya pinjaman:


1. Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung --> Bagian Harga Perolehan
2. Biaya pinjaman yang tidak dapat diatribusikan secara langsung --> Beban

Biaya pinjaman dapat dikapitalisasi jika dana secara spesifik untuk tujuan memperoleh aset
kualifikasian (yang boleh dikapitalisasi = biaya pinjaman aktual setiap penghasilan investasi)

Syarat kapitalisasi:
1. Tanah harus mengalami pembangunan aset (tidak boleh didiamkan saja)
2. Aset harus dibangun cukup lama (lebih dari 1 peiode)
3. Kalo pembangunan berhenti, tidak boleh dikapitalisasi lagi (menjadi expense)

Entitas mulai mengkapitaliasi biaya pinjaman sebagai bagian biaya perolehan asset kualifikasian
pada tanggal awal, yaitu pada saat terjadinya pengeluaran untuk asset, terjadinya biaya pinjaman,
dan entitas telah melakukan aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan asset agar dapat
digunakan atau dijual sesuai dengan intensinya.

Penghentian sementara kapitalisasi dilakukan saat pengembangan aktif atas aset kualifikasian
juga dihentikan,

Penghentian kapitalisasi dilakukan saat:


1. Selesainya secara substansial semua aktivitas untuk mempersiapkan aset kualifikasian dapat
digunakan atau dijual
2. Entitas menghentikan kapitalisasi biaya pinjaman saat konstruksi aset diselesaikan per bagian
dan setiap bagian dapat digunakan selama berlangsungnya konstruksi lain
PSAK 48 PENURUNAN NILAI ASET

Impairement jarang terjadi dan apabila terjadi, makan akan signifikan

Pertimbangan untuk mengindikasikan penurunan nilai:


1. Terdapat indikasi penurunan nilai yang tidak dapat diobservasi
2. Perubahan signifikan dalam teknologi, pasar, ekonomi atau lingkungan
3. Tingkat imbal hasil pasar yang mungkin mempengaruhi tingkat diskonto untuk menghitung
nilai pakai aset
4. Jumlah tercatat neto melebihi kapitalisasi pasar

Penyebab impairment:
1. Perubahan kebijakan pemerintah
2. Bencana alam
3. Rusak mendadak
4. Kinerja lebih buruk dari yang diperkirakan
5. Teknologi using
6. Perubahan suku bunga
7. Jumlah tercatat aset neto melebihi kapitalisasi pasar
8. Perubahan signifikan nilai pasar
9. Bukti keusangan

Cara mengurukur impairement


1. Cari carrying amount (book value): nilai aset accumulated depreciation + accumulated rugi
penurunan nilai
2. Cari recoverable amount: nilai wajar biaya pelepasan (recoverd through sale) / pake nilai
pakai (recovered through use) dengan melihat estimasi arus kas dan menerapkan tingkat
diskonto (PV FCF)
3. Selisih dari carrying amount dan recoverable amount adalah penurunan nilai

Rugi penurunan nilai dapat direvaluasi (OCI) atau murni kerugian (earnings)
PSAK INSTRUMEN PENYAJIAN, PENGUKURAN DAN
50, 55, 60 PENGUNGKAPAN KEUANGAN

Aset Keuangan

Diukur pada nilai Tersedia untuk Pinjaman yang Dimiliki hingga jatuh
wajar melalui dijual diberikan kepada tempo (held to
laporan laba rugi (persediaan) piutang (piutang) maturity, aset tetap)

Diperdagangkan Sejak awal ditetapkan


(trading untuk diukur dengan nilai
securities) wajar (available for sale)

Liabilitas Keuangan

Diukur pada nilai Diukur pada biaya


wajar melalui perolehan diamortisasi
laporan laba rugi (utang, obligasi)

Diperdagangkan Sejak awal ditetapkan


(income) untuk diukur dengan nilai
wajar (available for sale)

Hirarki nilai wajar


1. Pasar aktif - harga kuotasi (harga sudah ada)
2. Pasar aktif - harga transaksi terkini (harga tidak jelas)
3. Pasar aktif tidak tersedia - teknik penilaian (contoh: aset beli 10 tahun lalu tapi harga tidak jelas,
maka dapat pakai nilai terkini atau jasa appraisal untuk menilai)

Kenapa PSAK 55 & 60 itu ada?


- Untuk mengkategorikan semua transaksi dalam kategori yang sejalan
- Untuk memilih tidak semua transaksi adalah keuangan, ada yang non keuangan
Bisnis ada 2 macem:
1. Punya duit
a. Cash --> harus dikit. Kalo banyak brti nganggur brti ga pinter ngelola perusahaan
b. Sesuatu yg berwujud (tangible) --> cash dikit, sisanya di invest di tangible /
intangible
i. Kertas --> asset keuangan (saham, obligasi, vallas) + derivatives
ii. Non kertas --> inventory, PPE, emas
c. Intangible --> patent
2. Ga punya duit
a. Cari ke owner
b. Jual saham
c. Long Term Debt

Jenis instrument keuangan:


1. Asset keuangan --> sifatnya current / lancar
a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi --> short term
dibagi menjadi:
i. Diperdagangkan --> dengan tujuan trading
ii. Ditetapkan untuk dinilai pada Nilai Wajar melalui Lap Laba Rugi
Kalo ketemu transaksi, masuk ke earning atau OCI?
Earning --> kejadian yg kurang dari 1 tahun
OCI --> kejadian yg 1 tahun atau lebih

b. Investasi dimiliki hingga jatuh tempo --> Obligasi yg HTM


Klasifikasi obligasi ada 3:
Trading
AFS
HTM --> di saham ga ada. Saham cuman Trading sama AFS

Tainting --> beli saham 3 % 3% 4% 3%, perusahaannya ga curiga, tb2 suatu hari uda
dikuasai 70%. Karena kalo sekali beli more than 7%, harus disclose siapa anda,
negara mana, siapa brokernya, apa alasan beli banyak.
Tujuan tainting bukan untuk trading, bukan untuk dijual, tp untuk menguasai, jadi
jangka waktu dipegang nya bakal lama, minimal 2 tahun (klasifikasinya sebagai
Available For Sale)

Klasifikasi saham cuman ada 2:


Trading --> Kapanpun harga naik, lgsg jual, perusahaan bokek, jigobur,
naik jigo kabur, kurun waktu singkat, nyari capital gain
Available For Sale --> nyari capital gain dan dividen, berarti harus
dipegang sampe lebih dari 1 periode

Tainting:
investasi yg HTM
pegang minimal 2 tahun. Kalo sebelum itu uda di reklas / jual dlm jumlah
lebih dr jmlh yg ga signifikan, ga boleh lg digolongkan sebagai HTM

Kelonggaran:
belom 2 tahun tp nyaris, itungan hari doang
jumlah pokok nya hampir tertagih semua
kejadian di luar kendali entitas, co: perintah peradilan
c. Pinjaman diberikan dan piutang --> macam-macam piutang

d. Asset keuangan tersedia untuk dijual

2. Liabilitas Keuangan
a. Nilai wajar melalui laporan laba rugi --> short term
b. kewajiban lainnya --> nonshort term, jangan blg long term

3. Instrument ekuitas --> ga dibahas

4. Instrument Derivatif --> pesen saham duluan, bayar belakangan (mengunci harga)
a. derivatif biasa
b. derivatif melekat --> ngikutin sahamnya

Karakteristik:
1. Nilainya berubah sebagai akibat dari
a. Suku bunga
b. Harga instrument keuangan
c. Harga komoditas
d. Nilai tukar mata uang asing
e. Indeks harga / indeks suku bunga
f. Peringkat kredit / indeks kredit
g. dll
2. Tidak perlu investasi awal neto / perlu tp dlm jumlah kecil dibandingkan dengan
jumlah yg diperlukan untuk kontrak serupa lainnya
3. Diselesaikan pd tgl tertentu di masa depan

Kegunaan:
1. Manage market risk --> asuransi, mengunci harga
2. Mengurangi biaya transaksi pasar

Tipe:
1. Forward Contract --> butuh besi 2 tahun lagi. Harga skrg 1000. Tp buat apa beli
skrg, mau taro mana. Tp kl 2 taun lg takut harga naik. Jadi pake forward, beli 2
tahun lagi dgn harga 1200.
2. Opsi
a. Call Option --> hak untuk beli dengan nilai tertentu
b. Put Option --> hak untuk jual dengan nilai tertentu
Ada 2 jenis:
Pake tanggal
Pake periode
3. Swap --> saling tuker barang, tambah duit (saham / obligasi / dll)
4. Embedded Derivatives --> bercampur dengan instrument lainnya. Perusahaan
harus memisahkan derivatif nya dengan kontrak utama. Kecuali derivatif nya ga
bisa diukur.
5. Warrant --> hak untuk memesan, supaya perusahan beli lagi
a. detachable --> keluar sama saham tp ga nempel
b. non detachable --> nempel
c. naked --> warrant lekat, lepas, bebas. Terbit warrant doang ga ada
sahamnya
IPO (Initial Public Offering)
Perusahaan kecil tertutup, butuh duit, 1. Kreditur 2. Go public tp mahal bgt
Panggil underwriter / konsultan / KAP periksa smua sudah bagus, berkata kt
butuh duit 10M, kt jual 10M lembar @ rp1 atau jual 1jt lembar @ rp10rb. Yg masuk
org2 kaya, bisa caplok perusahaan anda. Kl 1 rupiah sampe pemulung jg bs beli.
Komitmen
1. full commitment --> kalo laku sebagian, sisanya dibeli sama underwriter
nya, indo biasa pake ini
2. best effort --> berusaha menjual memarketing sebisanya.

Mengeluarkan warrant. 2 tahun lg perusahaan akan mengeluarkan saham lagi.

Contoh, di Penawaran Umum Perdana (IPO) jadinya jual 1M lembar @10rupiah


dan juga mengeluarkan warrant (nanti 2 tahun lg perusahaan akan mengeluarkan
saham lagi, boleh pesen sekarang bayar 2 tahun lg dengan harga yg ditentuin
sekarang (co: @12rupiah), investor pesen dengan harapan 2 taun lagi harganya
naik diatas harga warrant (co: @ jadi 30rupiah, untung @12rupiah)
Warrant itu bisa dijual di pasaran, jd kalo ga kuat nunggu 2 tahun, bisa dijual.
1. 1 : 1 = beli 1 saham dapet 1 warrant
2. 1 : 2 = beli 1 saham dapet 2 warrant

5. Instrument lindung nilai (hedge)


a. Komitmen pasti
b. Prakiraan transaksi
Instrument:
1. Derivatif
a. Forward contract
b. Future contract --> untuk commodity
c. Opsi
i. Call
ii. Put
d. Swap
2. Non derivatif
a. Atas nilai wajar
b. Atas arus kas

contoh mau pergi ke Amrik Juni tahun depan. Kalo beli skrg masi Rp13.047. kalo mei taun
depan, bisa turun. Mending beli asuransi berbentuk lindung nilai, beli per dolar nya jadi
Rp13.200, lebih tinggi dari sekarang.

Trading dicatat dengan fair value


AFS juga fair value
HTM dicatat dengan amortized cost --> historical cost yg diamortisasi

beli saham, naik pas 31 des, nunggu kelar libur dulu baru jual. Kenaikan/penurunan harganya
namanya unrealized gain/loss,
Trading --> earning --> menurut teori, kurang dr 1 tahun. Menurut perkiraan lapangan,
kurang dari 3 bulan
AFS --> OCI, lebih dr 1 tahun
Jadi kalo disuru kasi contoh akun isi dari OCI, paling gampang adalah Unrealized Gain/Loss on AFS
ciri trading:
1. short term --> kurang dari 3 bulan
2. untuk tujuan spekulatif
3. diukur dengan nilai wajar
4. laba rugi nya masuk earning

Beli 90% kepemilikan --> 90jt lembar saham. Pake Equity Method --> ga harus equity, kalo buat
spekulasi berarti harusnya Cost Method

Pake Equity kalo: --> lebih dr 20% untuk jangka waktu yg panjang
1. kepemilikan yg majority
2. signifikan

Peristiwa apa yg membuat perusahaan punya kepemilikan >20% tp ga pake Equity Method:
1. tujuan untuk spekulatif, atau sebagian besar spekulatif --> trading / sebagian besar
trading
2. ga punya control atas perusahaan tsb

Jadi metode cuman ada 2:


1. Cost
2. Equity

Konsolidasi adalah cara menyajikan. Kalo kepemilikan 10% belum tentu ga boleh menyajikan
dengan konsolidasi, tergantung keadaannya.

Makanya kalo beli saham tanya dulu komposisi trading sama afs nya, tau dari notulen RUPS

Instrumen Keuangan:

ASET KEUANGAN LIABILITAS KEUANGAN


Kas
Kewajiban Kontraktual
Instrumen Ekuitas yg diterbitkan entitas lain
Hak Kontraktual
Kontrak yg akan diselesaikan dengan
Kontrak yg akan diselesaikan dengan
penerbitan Instrumen Ekuitas entitas (derivatif /
penerbitan Instrumen Ekuitas entitas (derivatif /
non derivatif)
non derivatif)

Pengakuan & Pengukuran:


1. Harga pasar atas asset yg sudah dimiliki / liabilitas yg akan diterbitkan --> bid price (harga
penawaran) --> kalo mau jual
Harga pasar atas asset yg akan dibeli / liabilitas yg sudah dimiliki --> asking price (harga
permintaan) --> kalo mau beli
2. Bonds Payable disajikan dengan Suku Bunga Efektif
3. Reklasifikasi menjadi/keluar dari Fair Value Profit & Loss tidak boleh didesain utk tujuan
hedging. Kalo beli saham ya beli saham, jangan dipake buat jd lindung nilai.
Beli AFS, 3 bulan ilfeel mau pindah ke Trading --> ga boleh karena ada MD & A
(management discuss and analysis), boleh kalo bikin rapat lg untuk bahas itu
4. Tainting selama 2 tahun tidak boleh transfer antar kategori investasi
Pengukuran Awal Aset dan Liabilitas Keuangan:
1. Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi --> AFS & Trading --> Nilai Wajar --> biaya
transaksi masuknya ke expense
2. Tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi --> HTM --> Nilai Wajar + biaya transaksi
(co: biaya notaris, broker) --> biaya transaksi dikapitalisasi

Pengukuran Selanjutnya: (table)

FVTPL --> Trading


By default --> sesuai kondisi

HTM nilai 1 juta, dipotong suku bunga efektif


Tp kl uda dibayar, berkurang dong, bisa turun nilainya di pasaran. Tinggal 900rb, nilai drop jd
400rb namanya impairment (penurunan nilai)

Penghentian pengakuan Aset Keuangan:


1. Hak kontraktual berakhir --> contoh wesel sudah dilunasin
2. Entitas mentransfer asset keuangan yg memenuhi kriteria penghentian pengakuan -->
contoh wesel sudah dibayar pake saham

Kapan aset keuangan yakin sudah beralih ke orang lain?


1. Risiko sudah pindah
2. Sudah tidak terima manfaat
Apabila risiko dan manfaat sudah tidak dirasakan tetapi aset masih dikita, maka nilai dari
sekarang sampai pemilik ambil harus di present value kan

Instrument keuangan:
setiap kontrak yg menambah nilai:
1. asset keuangan entitas, dan
2. kewajiban keuangan / instrument ekuiitas entitas lain

Beli besi pake nya 2 taun lagi. Kan ga boleh beli sekarang harga 10juta tp ambil barang nya 2 taun
lagi. Jadi bikin Hedge (kontrak lindung nilai), kontrak nya harga nya 1 juta, beli 2 tahun lagi harga
15juta.

Misal 2 tahun lg ternyata harga besi nya udah jadi 20juta, berarti ada gain 5juta, loss 1juta (harga
hedge)

BONDS
1. trading --> beli bonds 1 M, tenggat waktu 15 tahun, tiap tahun dapet bunga. Pas liat
bonds nya lgsg ilfeel, lgsg mau jual lg di pasar --> trading
2. available for sale --> pegang dulu baru jual
3. Held to maturity --> pegang sampe 15 tahun
CH 8 LIABILITIES AND OWNERS EQUITY

Komponen ekuitas:

1. Additional PIC
2. Setoran dari pemilik
3. Retained earnings / saldo laba
4. Kepentingan entitas non pengendali

Pengungkapan modal saham

1. Jumlah saham modal besar


2. Jumlah saham yang diterbitkan dan disetor penuh; jumlah saham yang diterbitkan dan belum
disetor penuh
3. Nilai nominal
4. Rekonsiliasi modal saham dan akhir periode
5. Hak keistimewaan dan pembatasan yang melekat pada setiap jenis saham
6. Pembatasan atas dividen dan pembayaran kembali atas modal
7. Saham entitas yang dikuasai oleh entitas itu sendiri atau entitas anak atau entitas asosiasi
8. Saham yang dicadangkan untuk penerbitan dengan hak opsi, kontrak penjualan saham
termasuk jumlah dan persyaratan

Faktor penambahan dan pengurangan ekuitas dari transaksi pemilik atau transaksi lainnya:

1. Trsansaksi sehubungan dengan kepemilikan seperti setoran modal


2. +/- laba rugi periode berjalan
3. Gain / loss --> transaksi bersifat delutif
4. Pendapatan komprehensif lainnya --> selisih kurs
5. Koreksi / penyesuaian dari saldo laba periode lalu

Objecvtive of financial report Prinsip bermuara dr 2 garis besar ini

1. Accounting Postulate --> akuntansi ga bs hidup sendiri, hidup bersama ilmu lain (pajak,
social, dll). Makanya ga bs sembarangan, harus bikin entitas, ada entity theory
2. Equity concept of accounting (cara pandang terhadap ekuitas):
a. Proptietary Theory
b. Entity Theory Tradisional
c. Entity Theory Modern
Menyatu lagi menjadi accounting principles (cost recog, concervatism, dll)

Proprietary Theory:

Proprietary theory --> kepemilikan. Center dr segala bisnis adalah owner. Focus ke kredit. LPK
adalah laporan keuangan yg plg menjadi panutan buat org2 yg punya tendensi liat modal sebagai
proprietary. Lebih suka kredit daripada debet. Kredit itu sumber dana, debet itu penggunaan
dana.

Lap Income Statement OCI jaman dulu kan pokoknya semua debet masuk sundries debits /
miscellaneous expense, kredit jd sundries credit / miscellaneous other revenue, yg penting
balance. Secara matematis bener tp secara akuntansi salah.

Yg nyuruh bikin laporan keuangan sophisticated kaya gitu tuh org Finance (Manajemen
Keuangan) --> diajar oleh Entity Theory, proprietary ga pernah ngajar begitu

Proprietorship Equity = Asset Liability --> rumus LPK

Kalo fokusnya ada di pemilik, asset punya pemilik, liabilitas adalah kewajibannya pemilik, laba
adalah punya pemilik, revenue adalah hak yang bisa dinikmati pemilik, expenses adalah beban
yang harus ditanggung pemilik.

80% tindakan akuntansi adalah proprietary (focus pada pemilik):

1. Income statement oci, paling bawah ada rasio-rasio.


1. Activity
2. Liquidity
3. Profitability
2. Ada EPS (Earning Per Share)
Itung EPS supaya pemilik tahu harga sahamnya berapa, jadi fokusnya ke pemilik

Price Earning Ratio = harga saham per lbr / earning per lbr. Kalo PER = 5, Break even 5
tahun lagi

Tapi perusahaan makin lama makin besar, keluarin saham, pemiliknya jadi banyak, ga bs control
semua, akhirnya jadi ga mungkin focus sama pemilik lagi, sebaiknya focus pada perusahaan.

Karena proprietary uda ga relevan, maka muncul Entity Theory --> William Andrew Paton

Entity Theory:

Focus dari capital ekuitas ada pada perusahaan, bukan perseorangan.

Perusahaan memiliki badan hukum sebagai sebuah entitas.

Pemilik ga berkuasa atas asset entitas sampai asset tersebut dibagi dalam bentuk dividen.

Persamaannya --> Asset = Equities / Aset = Hutang + Ekuitas Pemegang Saham

Pemilik dan manajer pisah, semua milik perusahaan. Jadi yg paling penting adalah kinerja
perusahaan (Laporan Income Statement OCI) --> Focus di debet

Kinerja bisa diliat dari period report (periode), terutama Income Statement OCI

bukan spot report (1 tanggal).


Perusahaan bikin lap keuangan (laporan pertanggungjawaban) karena perusahaan dianggap
entitas bukan perseorangan. Dapet duit dr kreditur investor dan public (mitra). Mitra dapet
laporan biar next period mau taro duit lagi --> konsep stewardship

Kalo likuidasi, dijual, ada utang, yg dapet duitnya pertama siapa?

1. Pemerintah --> pajak


2. Creditor
3. Investor
4. Public

Dalam Entity Theory, Mitra ga dibedakan, gaada urutan Creditur Investor Public

Yg bagus proprietary atau entity theory?

Yg berlaku sekarang adalah entity modern / modified

Konsep nya entity, tp accounting nya pake proprietary.

Proprietary:

Interest --> expense

Tax --> expense

Dua2nya digabung jd operating expense boleh

Entity theory:

Interest --> distribusi laba / distribution of earning, bukan expense

Tax --> distribusi pendanaan / distribution of funding

EBIT --> mengeluarkan interest dan tax, karena bukan expense

(Interest)

EBT

(tax)

EAT

Teori Entitas Modern

1. Persamaan dengan entity theory tradisional --> sama2 stewardship


2. Perbedaan --> mitra dianggap outsider, pelaporan karena pemerintah memaksa
(mandatory)
Interest --> expense tp penyajiannya distribusi laba
Tax --> distribution of funding

Paton bilang tax hrsnya expense krna itu dipaksa sama pemerintah. Bukan willingness tp
mandatory.

Harta adalah milik perusahaan, kewajiban adalah tanggungan perusahaan, revenue adalah hak
perusahaan, expense adalah beban perusahaan.
Teori lainnya:

1. COMMANDER THEORY --> Louis Goldberg


Pusatnya adalah orang (manajer) yg menjalankan perusahaan --> Ga dipake, ga ada
persamaannya

2. FUND THEORY --> William Vatter


Assets = Restriction on Assets

3. RESIDUAL INTEREST THEORY --> George J Staubus


Assets = Specific Equity + Residual Equity

4. ENTERPRISE THEORY --> Waino Soujanen


Dari theory ini, kelak muncul ilmu pembuatan laporan value added statement bergaya cashflow

Liabilitas --> kewajiban masa kini dr sebuah entitas yg muncul akibat transaksi masa lalu, dan
nanti penyelesaian itu diharapkan akan mengakibatkan arus keluar sumber daya entitas yang
mengandung manfaat ekonomi.

Kondisi Liabilitas Biasa Provisi Liabilitas Kontinjensi


Adanya kewajiban berupa kewajiban
masa kini parsial
Timbul dari peristiwa
masa lalu
Akan mengakibatkan kemungkinan besar Kemungkinan tidak
arus keluar sumber besar tapi tidak kecil
daya yang
mengandung manfaat
ekonomi
Jumlahnya diketahui X tapi dapat diukur X tidak dapat diukur
dengan pasti andal andal
Waktu pelunasan X X
diketahui
Diakui (recognized) X
dalam LPK
Diungkapkan
(disclosed) dalam
CALK
Contoh Hutang Garansi Kasus pengadilan

Ciri liabilitas:

1. Kejadian saat ini --> present obligation


a. Kewajiban nya sudah muncul (accru)
b. Sudah terencana dan sudah dicatat oleh pihak luar
c. Dapat dipaksakan dengan hukum
d. Bisa diselesaikan dengan berbagai cara
i. Tunai
ii. Dikasi asset
iii. Mengganti liabilitas dengan memunculkan kewajiban lain
iv. Ubah jadi kepemilikan --> convertible bonds
v. Dibayar dengan instrumen turunan dari ekuitas atau saham
vi. Ngepelin rumahnya / cuci piring
vii. Cari sampe 10
2. Muncul akibat transaksi masa lampau
Harus berbentuk executory contracts --> harus taken contract dul
Bagaimana mengakui liabilitas:

1. Sesuai definisi
2. Relevan
3. Andal --> kedepan diganti menjadi Representation Faithfulness
4. Dapat diukur

1. Ada buktinya --> andal


2. Kewajiban nya real --> relevan
3. Measurable
Contingent liability --> bukan liability, ga masuk LPK, cukup di disclose kalo perlu. Karena jumlah
belum andal & kemungkinan keterjadiannya belum jelas.

Dalam persidangan, keliatannya akan dituntut 20M. Tapi pengacara bilang UU nya belum ada ga
harus bayar tuntutan, tp ga sepenuhnya lepas, harus bayar 2M saja.

Provisi --> termasuk liability, karena jumlah andal & pasti keluar.

Probable --> peluang pengambilan, bukan kemungkinan pasti terjadi

Andal --> ada bukti

Untuk mengukur liabilitas menggunakan

1. Historical Cost
2. Fair Value --> term2 yg bersifat keuangan, co: leasing, instrument

Perbedaan equity dan liability:

1. Punya jangka waktu, equity ga punya


2. Liability tidak punya hak suara
3. Liability dapat dipaksakan secara hukum
4. Punya kontrak yg mengikat
5. Pengembalian liabilitas lebih pasti. Bentuknya bunga
6. Lebih sakti dalam pasar liabilitas
7. Liabilitas ada agunan
8. Di buku schroeder ada 13 lagi
Convertible bonds --> ekuitas bukan liabilitas

Penyelesaian liabilitas:

1. Serahkan aset
2. Serahkan jasa
3. Konversi ke ekuitas
4. Reklasifikasi liabilitas
Contoh soal liabilitas:

1. PT Nusajaya adalah produsen farmasi, terdapat dua divisi yaitu farmasi dan jamu. Pada tanggal
10 Desember 2015, RUPS memutuskan menutup divisi jamu karena tidak menguntungkan. Sampai
31 Desember 2015 tidak da tindak lanjut tentang penutupannya. Apakah ada provisi yang harus
diakui dan dilaporkan?

Tidak, karena belom ada tindakan tanggung jawab di mana seharusnya keputusan penutupan
diumumkan. Provisi diakui apabila hasil RUPS dikomunikasikan secara formal melalui surat atau
pengumuman pada pihak terkait seperti supplier, karyawan dan lain-lain, maka akan timbul
kewajiban

2. PT Aksi Metro akan menanggung biaya perpanjangan SIM supir taksi yang aktif bekerja,
diperkirakan tahun 2015 terdapat 50 supir yang akan memperpanjang SIM. Apakah perlu
perusahaan mengakui adanya provisi?

Tidak, apabila dilakukan perpanjangan maka dicatat sebagai beban opersional

3. PT Jaya Sentosa sedang menghadapi tuntutan hukum, penasehat hukum mempredisikan


perusahaan kalah. Apakah ini termasuk liabilitas kontinjensi atau provisi?

Masuk provisi karena sudah pasti kalah, apabila masih tidak pasti maka liabilitas kontinjensi. Jika
diestimasi perusahaan harus membayar biaya ganti rugi sebesar 1 Miliar dalam waktu 2 tahun
dengan tingkat diskonto = 5%, maka ia harus membayar PV = 1.000.000.000/(1+5%)^2 =
907.029.478

4. PT Udara Segar adalah produsen alat pengatur udara yang memberikan jaminan produk pada
pelanggan dalam jangka waktu 1 tahun sejak tanggal beli. Bila terjadi kerusakan teknis yang
cukup parah maka produk dapat ditukar dengan produk baru. Berdasarkan pengalaman terdapat
1% kerusakan dari total pelanggan. Apakah boleh diakui provisi?

Perusahaan boleh mengakui adanya provisi sebesar 1%, karena sudah ada estimasinya. Apabila
barang yang rusak tersebut diperbaiki kemudian dijual, maka keuntungan yang didapat tidak
boleh diakui sebagai pengurang provisi, karena merupakan 2 kejadiaan yang terpisah.

5. Mobil pengangkut barang milik PT Minuman Segar menabrak motor dijalan. Terkait dengan
perbaikan motor, rumah sakit, dan lain-lain diestimasi 10 juta. Perusahaan memiliki asuransi
termasuk ganti rugi pihak ketiga. Ditaksir perusahaan asuransi akan memberikan ganti rugi
sebesar 80%. Apakah ada provisi?

Ada sebesar 8 juta (80% dari 10juta)

6. PT Jaya Elektro adalah pedagang eceran perabotan listrik rumah tangga. Pada tanggal 5
Januari 2015, ia membuat perjanjian sewa untuk 5 tahun dengan per tahun sebesar 240 juta harus
dibayar lunas setiap awal tahun. Setiap pihak tidak boleh membatalkan. Karena usaha kurang
berhasil, akhir tahun 2015 PT Jaya Elektro bermaksud untuk menutup toko tersebut dan
mengalihkan hak sewa kepada pihak ketiga. Pihak pengelola menyetujui hal tersebut dengan
syarat sewat 240 juta per tahun dan ditambah denda 10% dari harga sewa. PT Jaya Elektro hanya
berhasil mendapatkan penyewa baru yang mau membayar hanya 200 juta per tahun. Apakah
perlu diakui provisi?

Ada provisi sebesar 64 juta (40 + 24) sampai 4 tahun


Pemegang common stock --> untung belakangan, rugi duluan

Tp kenapa oada masi mau common stock:

1. Saleable
2. Hak suaranya kenceng
3. High risk high return

Owners Equity:
1. Preferred Stock
2. Common Stock
3. Additional PIC
4. Treasury Stock (mengurangi)
5. Retained Earning
CH REVENUE
9
Contoh soal revenue:
1. Pada 27 Desember, terdapat jasa laundry sebesar 150.000, selesai di laundry pada 29 Desember,
tetapi baru diambil oleh pemilik pada 4 Januari, bagaimana pengakuan pendapatannya?
Secara point of sale, diakui pada 29 Desember karena jasa sudah selesai pada tanggal tersebut

2. PT A adalah perusahaan dalam bidang pendanaan, ia membebankan oekanggan 1 juta untuk


asuransi kendaraan. PT A membayarkan asuransi dari pelanggan kepada B sebesar 800ribu, sisa
200ribu dicatat sebagai discount asuransi. APakah pengaturan dan pencatatan sebagai discount
benar atau tidak? Jika tidak, harus diakui dan dicatat sebagai apa?
Tidak benar, seharusnya diakui sebagai other income 200ribu, apabila dianggap sebagai discount,
maka menyalahi definisi pengurang biaya
Other income = adanya peningkatan arus kas bersih yang masuk bukan dari kegiatan normal

Ada kesalahan termin:


Dulu Revenue = gain + income --> Revenue > Income
Menurut FASB:

Revenue / Pendapatan --> dihasilkan dari core business perusahaan. Kantor KAP boleh
menyediakan jasa accounting service, tax consultant, tp kalo misal penghasilan tax consultant
nya 70%, itu namanya bukan Kantor KAP, tapi Kantor Tax Consultant.

Revenue cost = Income --> Revenue > Income

Padahal sekarang menurut IFRS:

Income --> arus masuk yang menyebabkan peningkatan asset, penurunan liabilitas dan
menyebabkan kenaikan ekuitas yang bukan karena kontribusi setoran dari pemegang saham

Income = Revenue + Gains --> Revenue < Income


Jadi Income terdiri dari:
1. Revenue --> timbul karena core business perusahaan
Harus ada:
a. Ada barang / jasa keluar. Kalo ada revenue tp ga ada barang keluar, berarti dimas
kanjeng
b. Ada Nilai perusahaan yg bertambah. Ada barang keluar tp ga ada penambahan
nilai, berarti dicuri orang
2. Gains --> bukan dari core business

Pengakuan:
1. Proses produksi (production basis)
a. Periode penyelesaian > 1 periode
b. Tingkat penyelesaian dapat ditentukan
c. Sudah terjadi kontrak dengan pembeli
2. Produk selesai diproses
a. Sudah ada kepastian penjualan karena ada kepastian harga
b. Tidak diperlukan usaha untuk menjual
c. Nilainya tidak dipengaruhi pemecahannya
3. Pengiriman / penjualan produk (Accrual Basis)
a. Sudah ada kepastian harga dan kesepakatan dengan pembeli
4. Penerimaan Kas (Cash Basis)
a. Pada saat penjual belum memperoleh kepastian penerimaan kas

Pengukuran:
1. Kemungkinan manfaat ekonomik dimasa yang akan dating berkaitan adanya aliran masuk
dan keluar badan usaha
2. Mempunyai nilai yang dapat diukur

Earning process --> kegiatan demi kegiatan yg kelak akan menghasilkan earning
Contoh pada perusahaan manufacturing:

Laba = modal sekarang modal periode lalu --> peningkatan kekayaan dr taun lalu
Laba jenis apa yg disebut kenaikan kekayaan
Co: punya saham 100jt, skrg jd 120jt. Belom dijual, ada unrealized gain 20jt.

Dulu (abad 19) --> itu bukan laba krna belom realized

Sekarang:
Unrealized yg bisa cepet direalisasi --> Gain dalem Income Statement
Unrealized yg lama direalisasi --> Gain dalem OCI

Menurut anda apakah unrealized gain sebuah asset termasuk gains?


Jawabannya: tergantung

Siklus Pendapatan pada umumnya:


Timing of Revenue: pendapatan bisa diakui di beberapa titik tsb.

Mengakui --> menjurnal entry --> diakui setelah lewat dr titik kritis
Titik Kritis (Timing of Revenue):
Pada umumnya --> no 9 --> pisang madu bu nanik
No 8 --> Perusahaan pada normalnya --> cash & carry
No 7 --> mcdelivery 14045, dating-dateng uda bawa struk pdhal belom bayar, padahal kurir nya
bisa
dibegal di tengah jalan, blm tentu nyampe
No 6 --> barang yg punya pasar aktif, harga tersedia, biaya menjualnya tidak signifikan. Contoh:
barang tambang, hasil bumi, beras, kalo uda dikarungin pasti kejual. Kalo sampe ga kejual,
pasti dibeli sama bulog
No 5 --> perusahaan konstruksi (construction in progress)
No 1 --> mau nikah desember taun depan, beli cathering gudeg di kantin gagak. Ngasi dp, padahal
ayam nya aja belum lahir, tapi uda mengakui pendapatan. Boleh ngakuin pendapatan
sebelum produksi asal ada kontraknya (intinya pake dp)
No 4 --> job order

Pendapatan seringkali diakui premature, berdasarkan keyakinan yg belum tentu terjadi, ongkos
belum ada, tapi pendapatan udah diakui, ga match, padahal harusnya cash & carry. Artinya,
income statement yg selama ini kita buat sebenernya tidak matching, tp we have no choice.

Kriteria untuk mengakui pendapatan:


1. Pengukuran nilai asset
2. Eksistensi transaksi
3. Penyelesaian substansial dari proses pendapatan --> sudah titik kritis

Pendapatan dapat berasal dari mana aja sih?


1. Menjual produk core
2. Menjual produk core tp bentuknya service / jasa
3. Situasi akibat perusahaan mengijinkan perusahaan lain menggunakan asset perusahaan.
Bentuknya bisa:
a. Bunga
b. Dividen
c. Royalty
d. Sewa
4. Menjual sesuatu yg bukan core business. Contoh usahanya mable, tp ditengah usaha nya
dia jual motor butut, kalo FASB, itu pendapatan lain2. Tp PSAK 23 IFRS itu bukan
pendapatan, tapi Gain on sale of ... tetep masuk ke dalem income statement & OCI.

FASB --> 1 4
IASB --> 1 3
IASB menyetujui, ada 2 kriteria mengakui pendapatan:
1. Kriterium elemen --> revenue di income statement bisa di manipulasi
a. Peningkatan asset
b. Penurunan liabilitas
2. Kriterium pengukuran
a. Sesuai definisi
b. Reliable & measurable

Perusahaan punya laporan keuangan ga lengkap, untuk liat apakah gimana kondisi perusahaan,
kita perlu liat LPK minimal 3 periode, supaya bs keliatan minimal trend 2 data.
Waktu kebangkrutan bisa diprediksi dr LPK 8 periode.

Hlm 326
EXPENSES
CH 10

Beban --> penurunan economic benefits during accounting period

Pengorbanan untuk mendapatkan aktiva co inventory

Perbedaan rugi beban biaya:


Semuanya adalah cash disbursement

1. Beban --> penurunan manfaat / aktiva utk mendapatkan pendapaan / keuntungan


2. Biaya --> kenikmatannya beberapa periode
3. Rugi --> keluar duit tp ga ada pendapatannya

Expense:

Pasti lgsg dirasakan dalam periode itu


Menghasilkan pendapatan
Lgsg dapat kenikmatan

Roti pisang 2500 dimakan 2 menit abis


Co: cost of sales
Harus sesuai dengan aktivitas fisik entitas

Mobil 400jt bisa dipake 4 tahun

400jt --> asset


Setelah dipake 1 tahun, biaya expired = 100jt --> masuk ke expense --> Income Statement OCI

Kalo ga ada biaya, maka ga ada beban


Semua pengeluaran itu biaya, kl uda expired itu expense

Pengakuan:

1. Menghasilkan pendapatan (aliran masuk)


2. Sudah ada uang keluar

Pengukuran:

a. Accrual --> kejadian yg tidak mempengaruhi cashflow tp merubah angka akuntansi dalam
laporan keuangan.
b. Matching expense against revenue --> menandingkan keterjadian expense dan
keterjadian revenue --> menghasilkan Net Profit -->sering menimbulkan masalah:
a. Sangat sulit dilakukan
b. Membutuhkan a great deal of jufgement
c. Arbitrary --> Karena alokasi nya menurut yg kita pikir benar, belum tentu benar.
Pacaran minum 1 cocacola 2 sedotan, yg bayar yg cowo, ga adil, yg cowo rugi
Cara:

1. Cause and effect --> cocacola nya di takar berapa cc --> paling ideal tp sulit
2. Systematic & rational allocation --> bagi rata
3. Immediate recognition --> sudahlah, cincai gausa pake pembagian2
a. Advertising expense --> manfaat bisa beberapa tahun tp lgsg di expense kan
b. Research expenditure --> di expense kan karena belum tentu berhasil
c. Impairment expense --> di expense kan karena concervatism, sajiin yg terkecil.

Kritik alokasi:

Konsep concervatism --> expense, losses, dan liabilities harus ditampilkan secepat
mungkin, bahkan kalo bukti nya belom kuat (co: bad debt). Peluang rugi di antisipasi,
peluang untung ga boleh
Revenue dan expense tidak match
Personal incentives mempengaruhi penilaian manager dalam proses alokasi
Proses allocation (matching) sangat penting dalam accounting practice
Sehingga membuat balance sheet jadi kalah penting dibandingkan dengan Income
Statement OCI
Balance sheet menjadi tempat expired cost
Sebagian besar info dalem report adalah rubbish
1. Laporan keuangan disajikan understated
2. Mudah dimanipulasi karena historical cost
3. Banyak alokasinya (karena difficult, arbitrer)
Allocation problem menurut Thomas, alokasi tidak memenuhi kriteria:
o Additivity
o Unambiguity
o Defensibility
Akuntan mempertahankan penggunaan alokasi, karena manfaat tidak selesai hanya 1
periode
Menurut Thomas, allocation itu incorrigible (tidak dapat diperbaiki):
o Alokasi cuman ada di atas kertas, tidak ada hubungannya dengan dunia nyara
Alternative: pake exit price, ga ada allocation (dinilai berdasarkan nilai jual kembali di
pasar)

Kenapa kita masih mempertahankan alokasi:


Hlm 341 baris ke 4
Memotivasi manajer
Kalo membebankan langsung, matching juga terganggu
Konsep alokasi masi bisa diterima asal benefit > cost nya

Masalah untuk auditor dalam membedakan expense dan cost:


Big bath accounting --> kalo bottomline >1000, dapet bonus, tp diprediksi bottomline nya
nanti cuman 998, nyebur basah sekalian, expense tahun depan pindahin ke tahun
sekarang aja, bottomline sekarang jebol tp tahun depan jadi gede.
Cookie jar accounting -->
SAK STANDARD AKUNTANSI KEUANGAN untuk
ETAP ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK

Ruang lingkup: perusahaan tidak go public, tidak ada tnaggung jawab khusus terhadap
stakeholders

Perbedaan SAK ETAP dengan SAK Umum:


1. SAK Umum lebih kompleks, sedangkan ETAP lebih sederhana
2. Pengukuran dalam ETAP menggunakan nilai perolehan, sedangkan dalam SAK Umum ada
banyak cara
3. Perbedaan termin seperti dalam SAK Umum itu laporan posisi keuangan sedangkan ETAP itu
neraca
4. Tidak ada impairment atau penurunan nilai dalam ETAP
5. Dalam cashflow, ETAP harus menggunakan indirect method, sedangkan SAK Umum
mengharuskan direct method

Perbedaan deferred tax dan tax payable:


Deferred tax terjadi karena adanya perbedaan perlakuan antara akuntansi dan perpajakan dari
sudut pandang laporan laba rugi, sedangkan dalam ETAP, dianggap sama perlakuan antara
akuntansi dan perpajakan sehingga hanya tax payable yang muncul di mana tax payable berarti
ada pajak yang belom dibayarkan, sedangkan deferred tax berarti ada selisih perhitungan
akuntansi dan perpajakan

Pengguna --> perusahaan yg ngga tbk (tanpa akuntabilitas publik signifikan)

Perbedaan PSAK dan SAK ETAP:


1. Beda kata-kata
2. Beda substansi

PSAK SAK ETAP


PSAK 1
PSAK 2 (Statement of Metode: Indirect
Cashflow) Direct (harus) & Indirect
(supplement)
PSAK 13 Ada fair value sama cost model Cost model
Tidak ada impairment
PSAK 14 Ada fair value sama cost model Cost model Tidak ada
impairment
PSAK 16 Ada impairement Tidak ada impairment
PSAK 23 Tidak ada kontrak konstruksi Ada kontrak konstruksi
PSAK 26 Di expense atau dikapitalisasi Hanya boleh expense
PSAK 46 Deffered Tax Concept Tax Payable Concept
Tidak ada pengakuan dan
pengukuran pajak tangguhan
PSAK 48 Goodwill di impair Tidak mengatur penurunan
nilai goodwill
CH11 POSITIVE ACCOUNTING THEORY

Accounting Theory:
1. Normative Accounting Theory = what should be, harus sesuai undang-undang / aturan,
sehingga membuat akuntansi jadi tidak berkembang. Tidak berkembang karena dibatasi
oleh undang- undang.
Contoh : ada maling nyolong, dibuat undang undangnya setelah kejadian

2. Positive Accounting Theory = why they do, menggunakan research secara empiris dan
analitical, membuat sebuah standar sebelum terjadi hal2 yang merugikan. Asumsi dasar=
self interest.
Semua research yg pake angka kualitatif, namanya adalah teknik empiris
Contoh : membuat aturan sesuai dengan kejadian yang kemungkinan terjadi.

PAT nyari data liat dari perilaku perusahaan, di bursa efek, karena terorganisir

Keunggulan teori positif:


1. mengatasi kelemahan noema-norma atau tulisan standar yang berdasarkan asumsi
2. Normatif belum tentu sesuai dengan keadaan yang ada, karena dibangun dari keadaan ideal

Positive accounting theory: teori yang dibangun berdasarkan riset empiris


Contoh: mereka lagi ada penilaian pajak, maka mereka menerapkan average dalam laporan
keuangan biar incomenya ga terlalu besar pajaknya juga ga besar. Kalo mereka lagi mau
meningkatkan income dalam laporan keuangan, perusahaan akan menerapkan fifo

3 hipotesis:
1. Bonus hypothesis - meningkatkan income
2. Debt hypothesis - meningkatkan income
3. Political cost hypothesis - menurunkan income

Kritik terhadap PAT: belum tentu hasil penelitian sesuai dengan kondisi riil, secara metodologi
dan statistik lemah
Early Demand of Theory

1. EMH = Efficient Market Hypothesis --> ditemukan oleh Eugene Fama thn 1970

EFISIEN

t=0

t=0 saat news dikeluarkan

Efisien:
Good news
Bad news

t=0
t=0

Inefisien:
windows windows

t=0 t=0
Windows makin kecil, makin efisien

Bentuk pasar:
1. Efisien
2. Inefisien

Menurut informasi yg beredar di pasar, pasar dibagi menjadi:


1. Weak form --> historial information yg beredar --> tidak exist
2. Semi-strong form --> historical info + current info --> publicly information
3. Strong form --> publicly info + insight info(org dalem) --> dilarang, tidak exist

Yg paling banyak terjadi di dunia --> semi-strong form efficient

Jenis penelitian pasar modal:


1. Penelitian mengenai dampak informasi terhadap imbal hasil saham
2. Dampak perubahan kebijakan akuntansi terhadap harga saham

Apa itu Efficient Market Hypothesis?


Tidak ada satu pemain yang dapat keuntungan besar karna info tersedia untuk publik dan
mekanisme yang digunakan adalah mekanisme pasar (jadi tidak bisa manipulasi karna infonya
diliat publik)
Hipotesa EMH: menekankan pada pemintaan dan penawaran informasi

Asumsi EMH:
1. Tidak ada biaya transaksi
2. Informasi dapat diperoleh oleh seluruh pelaku pasar tanpa batasan
3. Terdapat kesepakatan mengenai dampak informasi saat ini pada harga dan distribusi pada
harga di masa yang akan datang

Bentuk EMH:
1. Weak ---> info dari masa lampau, yaitu laporan keuangan
2. Semi strong ---> info didapat selain dari laporan keuangan, dari info tambahan juga (seperti
analis, bursa) INDONESIA MASUK KATEGORI INI
3. Strong ---> semua pemain dapat info dari lampau, tambahan, plus internal (insider info) orang
dalam yang kasih info ke pemain di pasar

Earning respond coefficient: menggambarkan dampak informasi terhadap harga saham ataupun
return, yang mempengaruhi adalah:
1. Risiko dan ketidakpastian ---> high risk high return
2. Kualitas audit ---> siapa yg audit? Big 4 kah?
3. Industri ---> pertumbuhan ekonomi, policy, contoh batu bara (pemberlakuan undang2 baru jadi
perus batu bara collapse) apa yang terjdi di industri pasti berpengaruh terhadap nilai saham
4. Tingkat bunga ---> berbanding terbalik dengan investasi
5. Financial leverage ---> beberapa perusahaan yang leverage tinggi harga sahamnya oke
(berdasarkan teori) belum tentu berdampak terhadap nilai saham
6. Tingkat pertumbuhan perusahaan
7. Laba permanen dan temporer ---> berhubungan dengan pajak, besar pajak yang dibayar berapa
ada peningkatan ga, akhirnya berpengaruh kepada saham karna dividen yang dibagikan kena
pajak juga

Hubungan biaya modal dengan kualitas audit: berbanding terbalik, modal tinggi maka leverage
tinggi shingga pengeluaran audit minim jadi kualitas audit jelek

Apa yang menyebabkan pasar menjadi tidak efisien?


1. Adanya noise trader
2. Adanya leakage info
3. Fundamental economic setiap negara berbeda

Contracting Theory --> darimana liat punya usaha? Liat akta

The firm is a nexus of a contract --> liat kontrak2 kalo jalan semua baru bisa dibilang
perusahaan. Mengurangi biaya kontrak:
Equity (management) contracts
Debt contracts (agency contract)

Penemu : Michael C Jameson & William H Matkins

Agency Theory:
Ada pemilik dan manajemen
Pemilik ngasi ke manajemen krna terlalu kaya, ga sempet urus perusahaannya.
Owner --> principle
Manager --> Agent
Kepentingannya beda
PAT punya asumsi dasar --> self interest.
Pengen dapet keuntungan besar, jadi memaksimalkan pendapatan mereka masing2
Agent pengen dapet:
1. Gaji
2. Bonus
3. Saham
4. Fasilitas
5. Perquisite --> kenikmatan
6.
Principle ga suka.
Yg lebih well informed --> manager, jadi cheating (moral hazard) take benefits at the expense of
others

Kesalahan:
Type I Error --> menolak orang yang benar
Type II Error --> menerima orang yang salah --> lebih sering

Muncul Karen agent pengen sesuatu, principle pengen sesuatu, bentrok ditengah, muncul cost
Monitoring cost --> biaya principle memonitor agent (internal auditor. Kalo int audit ga
dipercaya, panggil external auditor. Kalo masi ga dipercaya jg, panggil comitee audit)
Bonding cost --> supaya ngiket, manajer dikasi saham, jadi ga main gila, merasa memiliki
Residual loss

Contracting Theory: hubungan kontrak antara pemasok dan konsumen faktor-faktor produksi

Agency Theory: Hubungan agensi yang terjadi ketika salah satu pihak (principal) memperkerjakan
pihak lain (agen) untuk melaksanakan suatu jasa dan dalam melakukan hal itu, mendelegasikan
wewenang untuk membuat keputusan kepada agen tersebut

Masalah agensi:
1. Perbedaan Tujuan Antara Partisipan dan Agen (conflict interest): asumsi teori agensi bahwa
semua individu bertindak dalam kepentingan diri sendiri. Sedangkan principal diasumsikan hanya
tertarik pada financial returns yang diperoleh dari investasi mereka di perusahaan tersebut
2. Tidak Dapat Diamatinya Tindakan Agen (asymmetric information): karena prinsipal tidak
memiliki informasi yang mencukupi mengenai kinerja agen, prinsipal tidak pernah dapat merasa
pasti bagaimana usaha agen memberikan kontribusi pada hasil aktual perusahaan

Biaya agensi:
1. Biaya pemantauan (Monitoring cost): biaya yang timbul dan ditanggung oleh pemilik untuk
memonitor perilaku agen, yaitu untuk mengukur, mengamati, dan mengontrol perilaku agen
(Contoh: biaya external audit)
2. Biaya pengikat (Bonding cost): biaya yang ditangung oleh agen untuk menetapkan dan
mematuhi mekanisme yang menjamin bahwa agen akan bertindak untuk kepentingan pemilik
(Contoh: biaya internal audit)
3. Kerugian sisa (Residual loss): pengorbanan yang berupa berkurangnya pendapatan pemilik
sebagai akibat dari perbedaan keputusan agen dan keputusan pemilik (Contoh: biaya audit
tambahan atau saat penarikan saham --> treasury stock)
3 cara menangani masalah agensi:
1. Kasih bonus jika mereka berhasil mencapai apa yang mau diraih
2. Kasih saham, biar merasakan punya perusahaan
3. Mengukur kinerja dengan seimbang, antara finansial dan non finansial

Signalling Theory: merupakan sinyal yang baik untuk stakeholder dalam pengambilan keputusan
dimasa yang akan datang (Contoh: tiba-tiba perusahaan tidak bagi dividen, memberi sinyal bahwa
ada sesuatu terjadi dalam perusahaan)

Anda mungkin juga menyukai