“ASET TETAP”
Dosen Pengampu:
Suci Ramadhani
Kelompok 3:
Widya Herlina
Desy Fitri Ananda
Eko Rj
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai. Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Suci
Ramadhani selaku dosen mata kuliah Akuntansi keuangan menengah 1 yang telah memberikan
tugas makalah ini sehingga kami dapat memahami
Dan kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................16
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
1. Pengeluaran modal (Capital expenditure)
Merupakan pengeluaran-pengeluaran untuk memperoleh suatu manfaat yang akan
dirasakan lebih dari satu periode akuntansi dan akan dicatat dalam rekening aset
(dikapitalisasi).
2. Pengeluaran pendapatan (Revenue expenditure)
Merupakan pengeluaran-pengeluaran untuk memperoleh suatu manfaat yang hanya
dirasakan dalam periode akuntansi yang bersangkutan dan dicatat dalam rekening biaya.
6
4. Alat-alat Kerja
Alat kerja yang dimaksud di sini adalah alat untuk mesin atau alat tangan seperti
pukul besi/ palu, obeng, dll. Karena harga perolehannya relatif kecil, maka biasanya
alat-alat ini tidak didepresiasi tetapi diperlakukan sebagai berikut:
Saat pembelian dikapitalisasi, kemudian tiap akhir periode dihitung fisiknya,
selisihnya dicatat sebagai biaya untuk periode yang bersangkutan dan rekening alat-
alat kerja dikredit
Dikapitalisasi sebagai aset dengan jumlah tertentu dan dianggap sebagai persediaan
normal, kemudian tiap kali pembelian baru dibebankan sebagai biaya.
5. Pattern (Cetakan)
Cetakan yang dipakai dalam beberapa produksi dicatat dalam rekening aset tetap
dan didepresiasi selama umur ekonomisnya. Tetapi jika hanya untuk produksi pesanan
tertentu: harga perolehannya dibebankan sebagai biaya produksi pesanan tersebut.
6. Perabotan dan Alat-alat Kantor
Perabot (meja, kursi, almari, dll) dan alat-alat kantor (komputer, kalkulator, dll)
harus dipisahkan untuk fungsi-fungsi produksi, penjualan dan administrasi, sehingga
depresiasinya dibebankanke masing-masing fungai tersebut.
Harga perolehannya adalah harga beli, biaya angkut, dan pajak yang menjadi
tanggungan pembeli.
7. Kendaraan
Kendaraan yang dimiliki juga harus dipisahkanberdasar fungsi yang berbeda.
Harga perolehan kendaraan adalah harga faktur, bea balik nama, dan biaya angkut.
Pajak yang dibayar setiap periode seperti pajak kendaraan bermotor, jasa raharja, dll
dibebankan sebagai biaya pada periode yang bersangkutan. Harga perolehan
didepresiasi selama umur ekonomis.
7
Peralatan kantor 500.000
Kas 500.000
2. Pembelian Angsuran
Contoh: Pada tanggal 27 Oktober PT. A membeli peralatan kantor sebesar Rp 500.000,-
secara kredit. Pembayaran pertama sebesar Rp 200.000,- dan sisa pembayaran akan
diangsur selama 3 bulan pada tanggal 26 setiap bulannya.
Jurnalnya:
27/10 Peralatan kantor 500.000
Kas 200.0000
Utang 300.000
26/11 Utang 100.000
Kas 100.000
26/12 Utang 100.000
Kas 100.000
26/01 Utang 100.0000
Kas 100.000
8
4. Diperoleh dari Hadiah/Donasi
Contoh: PT A menerima hadiah berupa tanah dan gedung yang masing-masing dinilai
Rp 60.000.000,00 dan Rp 40.000.000,00.
Jurnalnya:
Tanah 60.000.000
Gedung 40.000.000
Modal-Hadiah 100.000.000
9
menambah nilai aset yang bersangkutan. Sementara untuk penyusutannya haruslah
ditetapkan.Apakah memperpanjang umur ekonomisnya atau menambah kapasitas
produksi.Jika menambah umur ekonomis, maka dalam perhitungan penyusutan umur
ekonomisnya haruslah diperhitungkan.
10
Akun aset tetap di buku besar perlu dibuatkan rinciannya dalam buku aset tetap
(Fixed assets subsidiary ledger). Buku tambahan ini merinci aset di buku besar menurut
jenisnya. Untuk setiap aset tetap dibuatkan kartu tersendiri. Dari kartu-kartu aset tetap ini,
pada saat tertentu dapat dibuatkan dafta rincian aset tetap.
Berikut adalah metode yang lazim digunakan untuk penyusutan aset tetap.
1. Metode Garis Lurus (Straight Line Method)
Metode garis lurus menghasilkan jumlah beban penyusutan yang sama setiap
tahun sepanjang umur manfaat suatu aset tetap. Rumus yang digunakan untuk
menghitung biaya penyusutan per tahun dengan metode ini adalah:
Harga Perolehan Aset Tetap - Nilai Sisa
Biaya Penyusutan = ----------------------------------------------------------------
11
Umur Ekonomis
12
untuk setiap periode akuntansi kemudian ditentukan dengan mengalikan penyusutan per
unit dengan jumlah unit yang dihasilkan atau digunakan selama periode dimaksud.
Sebagai contoh asumsikan bahwa sebuah mesin dengan harga perolehan Rp
240.000.000,- dan prediksi nilai sia Rp 20.000.000,- diperkirakan memiliki umur
manfaat 10.000 jam operasi. Dari data tersebut maka penyusutan per jam dihitung
sebagai berikut:
Rp 240.000.000 – Rp 20.000.000
---------------------------------------- = Rp 22.000.000,- penyusutan per jam
10.000 jam
Dengan mengasumsikan bahwa mesin dioperasikan 2.100 jam selama satu tahun,
maka penyusutan tahun tersebut adalah Rp 46.200.000 ( Rp 22.000.000 x 2.100 jam).
3. Metode Saldo Menurun (Declining Balance Method)
Metode saldo menurun menghasilkan beban periodic yang terus menurun
sepanjang estimasi umur manfaat aset. Untuk menerapkan metode ini, tarif penyusutan
garis lurus tahunan terlebih dahulu harus digandakan.Sebagai contoh tarif penyusutan
saldo menurun atas suatu aset yang memiliki estimasi umur manfaat 5 tahun adalah
40% yaitu dua kali tariff garis lurus sebesar 20% (100% / 5).
Untuk tahun pertama, biaya aset dikalikan dengan tarif saldo menurun. Setelah
tahun pertama, nilai buku (book value) yang menurun (biaya dikurangi akumulasi
penyusutan) dikalikan dengan tarif yang dimaksud. Sebagai contoh, penyusutan saldo
menurun tahunan atas suatu aset yang memiliki umur manfaat 5 tahunan dan biaya
$24.000, serta astimasi nilai sisa $2.000, diperlihatkan berikut ini:
Akumulasi
Harga Nilai Buku Penyusutan Nilai Buku
Tahun Penyusutan Tarif
Perolehan Awal Tahun Tahunan Akhir Tahun
Awal Tahun
$24,000.0
1 $24,000 0 X 40% $9,600.00 $14,400.00
0
2 $24,000 $9,600.00 14,400.00 X 40% 5,760.00 $8,640.00
3 $24,000 15,360.00 8,640.00 X 40% 3,456.00 $5,184.00
4 $24,000 18,816.00 5,184.00 X 40% 2,073.60 $3,110.40
13
5 $24,000 20,889.60 3,110.40 X - 1,110.40 $2,000.00
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Aset tetap adalah aset berujud yang digunakan dalam operasi perusahaan dan tidak
dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan. Karakteristik aset
tetap sebagai berikut:
a. Dimiliki perusahaan untuk digunakan (bukan barang dagangan)
b. Dimiliki untuk digunakan dalam operasi perusahaan yang utama (bukan investasi jangka
panjang)
c. Dimiliki untuk digunakan dalam jangka waktu lebih dari satu siklus operasi perusahaan
(bukan perlengkapan)
d. Memiliki nilai yang relatif tinggi, dikarenakan memiliki nilai yang tinggi, penggunaan
yang relatif lama dan menjadi alat utama perusahaan menghasilkan revenue, maka
investasi dalam aset tetap (Capital Budgeting) harus diperhitungkan dengan matang.
15
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/19079628/ASET_TETAP
https://www.academia.edu/42257975/MAKALAH_AKUNTANSI_ASET_TETAP
https://slideplayer.info/slide/3280645/
16