Anda di halaman 1dari 13

TUGAS AKUNTANSI

ASET TETAP

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
penyertaannya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang
“ASET TETAP”. Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
mendukung dan membantu proses penulisan makalah ini, dengan berkontribusi
menyumbangkan ide dan pikirannya. Semoga makalah ini dapat menambah wawasan
bagi para pembaca.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, kami mohon maaf atas


segala kekurangan yang terdapat dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Terimakasih.

Kupang, 21 November 2021

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................... i

DAFTAR ISI ...................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................... 1

1.1 Latar Belakang ...................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................2

1.3 Tujuan Penulisan ...................................... 2

1.4 Metode Penulisan ...................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ...................................... 3

2.1 Pengertian dan kriteria aset tetap ...................................... 3

2.2 Cara memperoleh aset tetap ................................... 4

2.3 Pengukuran aset tetap ...................................... 5

2.4 pengakuan aset tetap ………………………5-6

2.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi aset tetap


……………………… 7

BAB III PENUTUP ...................................... 8

3.1 Simpulan ...................................... 8

3.2 Saran ...................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ...................................... 10

ii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap entitas membutuhkan aset untuk menjalankan aktivitas usahanya dalam
menghasilkan laba. Salah satu assset yang penting untuk dimiliki adalah aset tetap.
Namun dalam pelaksanaannya entitas menghadapi beberapa masalah dalam
megelola aset tetap. Ditambah lagi dengan perkembangan metode pencatatan
akuntansi di dunia. Standar yang dulunya hanya menetapkan biaya perolehan
sebagai metode penghitungan aset tetap mengalami perkembangan guna tersajinya
laporan keuangan yang lebih andal dan relevan. Selain metode historis, sekarang ini
metode revaluasi juga digunakan sebagai metode penghitungan aset tetap. Ini
diputuskan guna tersajinya aset tetap yang sesuai dengan nilai wajar (harga pasar
yang andal). Namun metode biaya perolehan juga masih tetap digunakan dengan
mempertimbangkan nilai wajar aset tetap yang juga dinilai secara teratur. Untuk
mengkaji lebih lanjut mengenai permasalahan-permasalahan tersebut. Saya akan
mencoba membahasnya dalam makalah ini dan dikaitkan dengan PSAK 16 sebagai
standar akuntansi yang mengatur tentang pengelolaan aset tetap.

1
1.2 Rumusan Masalah
berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dari makalah ini adalah
sebagai berikut :
1. Apa pengertian dan kriteria aset tetap?
2. Bagaimana cara memperoleh aset tetap?
3. Bagaimana pengukuran aset tetap?
4. Bagaimana pengakuan aset tetap?
5. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi aset tetap?

1.3 Tujuan Penulisan


berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut :

1. Menjelaskan secara detail pengertian dan kriteria aset tetap


2. Menjelaskan apa saja cara untuk memperoleh aset tetap
3. Menjelaskan bagaimana pengukuran aset tetap
4. Menjelaskan bagaimana pengakuan aset tetap
5. Menjelaskan apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi aset tetap

1.4 Metode Penulisan


Makalah ini disusun dengan menggunakan beberapa literatur yang berasal dari
buku-buku referensi dan media elektronik.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan kriteria aset tetap


Aset tetap adalah properti atau peralatan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan.
Aset tetap memiliki sifat jangka panjang dan tidak bisa langsung menjadi uang tunai
dalam waktu satu tahun. Berbeda dari barang inventaris, dimana perusahaan barang
inventaris agar mereka bisa menjualnya kembali secara langsung atau bergabung ke
dalam produk yang akan dijual.
Ciri-ciri Aset Tetap:
Biarpun bentuknya harga, aset tetap memiliki karakteristik yang tidak menunjukkan
kekayaan. Berikut ciri-ciri aset tetap yang perlu kamu ketahui:

1. Bermanfaat lebih dari satu tahun


Aset tetap merupakan aktiva tidak lancar yang punya manfaat lebih dari satu tahun. Aset
tersebut bisa berupa peralatan, mesin, hingga alat-alat yang digunakan untuk produksi.
2. Mengalami penyusutan
Nilai dari harta ini akan berkurang atau mengalami penyusutan dari waktu ke waktu.
Sebut saja mesin yang lama kelamaan akan rusak akibat pemakaian.
3. Tidak likuid
Setelah dibeli, harta ini hanya akan berbentuk benda. Kamu tidak bisa mengonversinya
ke dalam nilai mata uang.

Karakteristik Aset Tetap adalah Perusahaan membeli aset tetap dengan tujuan antara
lain sebagai, keperluan produksi atau pasokan barang/jasa, penyewaan untuk pihak
ketiga, atau perusahaan itu sendiri yang menggunakannya. Istilah “tetap” dalam aset
tetap menunjukkan bahwa aset-aset ini tidak akan habis dalam tahun akuntansi. Aset
tetap biasanya memiliki bentuk fisik dan tercantum di neraca sebagai properti, pabrik,
dan peralatan. Berikut ini adalah beberapa contoh aset tetap: tanah, bangunan kantor,
kendaraan, pabrik, mesin manufaktur, dan perabotan.

3
2.2 Cara memperoleh aset tetap

Terdapat 5 cara dalam memperoleh aset tetap yaitu sebagai berikut:

1.) Pembelian Tunai

Aset tetap yang diperoleh melalui pembelian tunai dicatat dalam buku dengan jumlah
sebesar uang yang dikeluarkan untuk memperoleh aset tetap tersebut, yaitu mencakup
harga faktor aset tetap , bea balik nama, beban angkut, beban pemasangan dan lain-lain.

2.) Pembelian Angsuran

Apabila aset tetap diperoleh melalui pembelian Angsuran, harga perolehan aset tetap
tersebut tidak termasuk bunga. Bunga selama masa angsuran tidak dibebankan sebagai
beban bunga periode akuntansi berjalan. Sedangkan yang dihitung sebagai harga
perolehan adalah gotal angsuran ditambah beban tambahan seperti beban pengiriman ,
bea balik nama, beban pemasangan, dan lain-lain

3.) Ditukar dengan Surat Berharga

Aset tetap ditukar dengan surat berharga, baik saham atau obligasi perusahaan
tertentuml, dicatat dalam buku sebesar harga pasar saham atau obligasi yang digunakan
sebagai penukar.

4.) Ditukar dengan Aset Yang lain

Jika aset tetap diperoleh melalui penjkaran dengan aset lain, maka prinsip harga
perolehan tetap harus tetap diperoleh tetap harus digunakan untuk memperoleh aset
yang baru tersebut, yaitu aset baru harus dikapitalisasi dengan jumlah sebesar harga
pasar aset lama ditambah uang yang dibayarkan jika ada.

5.) Diperoleh sebagai donasi

Jika aset tetap diperoleh sebagai donasi maka aset tersebut dicatat dan diakui sebesar
harga pasarnya.

4
2.3 Pengukuran aset tetap

kebijakan akuntansi untuk menerapkan metode atau model pengukuran asset


tetap. Model manapun yang diadopsi oleh suatu perusahaan, maka harus
menerapkan kebijakan tersebut bagi seluruh kelompok dari aset tetap (plant,
property, equipment). Terdapat dua macam metode atau model pengukuran yang
dapat diterapkan oleh perusahaan guna melakukan pengukuran terhadap asset
tetapnya dengan dasar model pada PSAK No.16 tahun 2007 sebagai berikut:

a. Model Biaya (cost model)


Aset tetap dapat diperoleh dari pembelian, pembangunan, hibah, dan pertukaran
dengan aset yang lainnya. IAS 16 dan PSAK 16 mengatur bahwa suatu aset tetap
yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai aset pada awalnya harus diukur
sebesar biaya perolehan. Rumus yang digunakan dalam menghitung cost model
adalah biaya perolehan (akumulasi penyusutan + akumulasi penurunan nilai).

b. Model Revaluasi (revaluation model)

Setelah pengakuan sebagai aset tetap, perusahaan harus menilai kembali asset
tetapnya secara berkala sesuai dengan nilai pasar wajar. Frekuensi revaluasi aset
tetap dilakukan tergantung pada materialitas perbedaan nilai aset tetap yang
direvaluasi.

2.4 Pengakuan aset tetap


Dalam PSAK 16 paragraf 7,biaya perolehan aset tetap harus diakui sebagai aset jika
dan hanya jika:
1) kemungkinan besar entitas akan memperoleh manfaat ekonomik masa depan dari
aset tersebut. Secara umum, biaya setelah perolehan yang menghasilkan satu atau
lebihdari hal-hal berikut dapat dikatakan memiliki „manfaat ekonomis dimasa
depan.
2) biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.Sesuai dengan prinsip pengakuan
tersebut, PSAK 16 paragraf 12 menyatakan entitastidak boleh mengakui biaya
perawatan sehari-hari aset tetap sebagai bagian dari aset bersangkutan.

5
Biaya-biaya ini diakui dalam laba rugi saat terjadinya. Biaya perawatansehari-hari
terutama terdiri atas biaya tenaga kerja dan bahan habis pakai
(consumables)mtermasuk di dalamnya suku cadang kecil. Pengeluaran-pengeluaran
untuk hal tersebut sering disebut “biaya pemeliharaan dan perbaikan” aset tetap.

Terkecuali jika pengeluarantersebut merupakan pengeluaran yang signifikan yang


mengakibatkan entitasmemperoleh manfaat ekonomik masa depan, maka
pengeluaran itu dapat diklasifikasikansebagai pengeluaran modal dan nilainya
dikapitalisasi ke dalam aset tetap.Sebagai contoh, ketika Starbucks membeli mesin
pembuat kopi untuk operasional, biaya ini dilaporkan sebagai aset tetap karena
mesin itu dapat diukur dengan andal danmemiliki manfaat ekonomik di masa
depan. Namun ketika Starbucks melakukan perbaikan biasa (rutin) pada mesin
pembuat kopi, pengeluaran ini dibebankan menjadi beban tahun berjalan pada
laporan laba rugi komprehensif dan bukan dikapitalisasi keaset tetap, karena
pengeluaran ini hanya memberikan manfaat ekonomi untuk periode
berjalan.Contoh lainnya dijelaskan dalam PSAK 16 paragraf 8 yaitu:Aset tetap
dapat diperoleh untuk alasan keamanan atau lingkungan. Perolehan asettetap
semacam itu, walaupun tidak secara langsung meningkatkan manfaat
ekonomikmasa depan dari suatu aset tetap yang ada, mungkin diperlukan bagi
entitas untukmemperoleh manfaat ekonomik masa depan dari aset lain yang terkait.
Dalam keadaanini, perolehan aset tetap semacam itu memenuhi kualifikasi untuk
diakui sebagai aset,karena aset tersebut memungkinkan entitas memperoleh
manfaat ekonomik masa depanyang lebih besar dari aset-aset terkait dibandingkan
dengan manfaat ekonomik yangdihasilkan seandainya aset tersebut tidak diperoleh.
Sebagai contoh, pabrik kimiamungkin menerapkan proses penanganan kimiawi
yang baru dalam rangka memenuhiketentuan lingkungan yang berlaku untuk
produksi dan penyimpanan zat kimiawi berbahaya; perbaikan pabrik yang terkait
diakui sebagai aset karena tanpa perbaikantersebut entitas tidak dapat memproduksi
dan menjual zat-zat kimiawi. Agar aset tetap dapat beroperasi secara berkelanjutan,
perlu dilakukan inspeksiteratur terlepas apakah ada komponen yang diganti.

6
Dalam setiap inspeksi yangsignifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat
aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Sisa
jumlah tercatat biaya inspeksiyang terdahulu, jika ada (yang dibedakan dari
komponen fisiknya), dihentikanSuku cadang dan peralatan pemeliharaan ( service
equipment ) biasanya dicatatsebagai persediaan dan diakui dalam laba rugi pada
saat dikonsumsi. Namundemikian, suku cadang utama dan peralatan siap pakai
memenuhi kriteria asettetap ketika entitas memperkirakan akan menggunakan aset
tersebut selamalebih dari satu periode. Sama halnya jika suku cadang dan peralatan
pemeliharaan yang hanya bisa digunakan untuk suatu aset tetap tertentu, hal ini juga
dicatat sebagai aset tetap.

2.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi aset tetap

ada 3 faktor yang berpengaruh dalam aset tetap yaitu sebagai berikut:

1.) Harga perolehan, yaitu keseluruhan uang yang dikeluarkan untuk memperoleh
suatu aset tetap sampai siap digunakan oleh perusahaan.

2.) Nilai Sisa (Residu), yaitu tukaran harga jual aset tetap pada akhir masa
manfaatnya. Jumlah taksiran nilai residu juga akan sangat dipengaruhi oleh umur
ekonominya, inflasi, nilai tukar mata uang, bidang usaha, dan lain sebagainya.

3.) Taksiran Umur Kegunaan, yaitu taksiran masa manfaat dari aset tetap. Masa
manfaat adalah taksiran Umur ekonomis dari aset tetap, bukan umur teknis.
Taksiran masa manfaat dapat dinyatakan dalam satuan periode waktu, satuan hasil
produksi, atau satuan jam kerja.

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan
Aset tetap adalah properti atau peralatan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan.
Aset tetap memiliki sifat jangka panjang dan tidak bisa langsung menjadi uang tunai
dalam waktu satu tahun. Berbeda dari barang inventaris, dimana perusahaan barang
inventaris agar mereka bisa menjualnya kembali secara langsung atau bergabung ke
dalam produk yang akan dijual.
Ciri-ciri Aset Tetap:
1. Bermanfaat lebih dari satu tahun
2. Mengalami penyusutan
3. Tidak likuid
Karakteristik Aset Tetap adalah Perusahaan membeli aset tetap dengan tujuan antara
lain sebagai, keperluan produksi atau pasokan barang/jasa, penyewaan untuk pihak
ketiga, atau perusahaan itu sendiri yang menggunakannya. Istilah “tetap” dalam aset
tetap menunjukkan bahwa aset-aset ini tidak akan habis dalam tahun akuntansi. Aset
tetap biasanya memiliki bentuk fisik dan tercantum di neraca sebagai properti, pabrik,
dan peralatan.
Terdapat 5 cara dalam memperoleh aset tetap yaitu sebagai berikut:
1.) Pembelian Tunai
Aset tetap yang diperoleh melalui pembelian tunai dicatat dalam buku dengan jumlah
sebesar uang yang dikeluarkan untuk memperoleh aset tetap tersebut, yaitu mencakup
harga faktor aset tetap , bea balik nama, beban angkut, beban pemasangan dan lain-lain.
2.) Pembelian Angsuran
Apabila aset tetap diperoleh melalui pembelian Angsuran, harga perolehan aset tetap
tersebut tidak termasuk bunga. Bunga selama masa angsuran tidak dibebankan sebagai
beban bunga periode akuntansi berjalan. Sedangkan yang dihitung sebagai harga
perolehan adalah gotal angsuran ditambah beban tambahan seperti beban pengiriman ,
bea balik nama, beban pemasangan, dan lain-lain.
8
3.) Ditukar dengan Surat Berharga
Aset tetap ditukar dengan surat berharga, baik saham atau obligasi perusahaan
tertentuml, dicatat dalam buku sebesar harga pasar saham atau obligasi yang digunakan
sebagai penukar.

4.) Ditukar dengan Aset Yang lain


Jika aset tetap diperoleh melalui penjkaran dengan aset lain, maka prinsip harga
perolehan tetap harus tetap diperoleh tetap harus digunakan untuk memperoleh aset
yang baru tersebut, yaitu aset baru harus dikapitalisasi dengan jumlah sebesar harga
pasar aset lama ditambah uang yang dibayarkan jika ada.

5.) Diperoleh sebagai donasi


Jika aset tetap diperoleh sebagai donasi maka aset tersebut dicatat dan diakui sebesar
harga pasarnya.

3.2 Saran.
Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis mengharapkan agar pembaca dapat
memahami lebih dalam mengenai aset tetap, mulai dari pengertian, cara
memperoleh, pengakuan, dasar perhitungan sampai pada faktor-faktor yang
mempengaruhi aset tetap.

9
DAFTAR PUSTAKA

Ikatan Akuntan Indonesia. 2012.Standar Akuntansi Keuangan.Salemba Empat: Jakarta.

Kieso, Weygrant, dan Warfield. 2008.Intermediete Accounting IFRS Edition Volume1.

Wiley.:USA
Ng Eng Juan dan Ersa Tri Wahyuni. 2012.Paduan Praktis Standar Akuntansi
Keuangan:Berbasis IFRS,Salemba Empat: Jakarta.

http://www.aaykpn.ac.id/article/read/23

10

Anda mungkin juga menyukai