Anda di halaman 1dari 14

FMEA

ANTO INDRIYADI

1
Apa itu FMEA ?
Failure : ketika performan sistem atau bagian
tidak sesuai dengan tujuan
Mode : tatacara sesuatu bisa terjadi kegagalan
Effect : hasil atau konsekuensi dari kegagalan
Analysis : rincian test dari elemen-elemen atau
struktur proses

2
FMEA
Adalah metode perbaikan kinerja dengan
mengidentifikasi dan mencegah kegagalan sebelum
terjadi.
Adalah metode proaktif dimana kesalahan dapat
dicegah dan diprediksi, karena mengantisipasi
kesalahan akan meminimalkan potensi cidera

3
Tujuan Penggunaan FMEA

1. Mencegah error dan nearmiss


2. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelayanan
3. Meningkatkan pendekatan pasien asety dalam
pelayanan

4
Langkah Langkah FMEA
1. Pilih proses yang beresiko tinggi
2. Buat diagram proses
3. Brainstorming kemungkinan kegagalan dan efek-
efeknya
4. Buat Prioritas masalah
5. Identifikasi akar masalah
6. Re-Design proses
7. Analisa dan uji coba proses baru
8. Implementasi dan monitoring proses baru

5
Langkah 1 : Pilih Proses
Proses baru, misalnya : proses mengoperasikan alat
infus baru untuk pasien rawat jalan
Proses yang sedang berjalan, misalnya : proses
pengadaan dan penyimpanan gas medis di rumah sakit
Proses dalam klinis, misalnya : proses pemeriksaan
darah di laboratorium
Proses non-klinis, misalnya : proses
mengkomunikasikan hasil pemeriksaan (lab) kepada
dokter atau proses Identifikasi pasien yang berisiko
jatuh
Bila perlu dibuat komponen Subproses dan buat
masing--masing diagramnya

6
LANGKAH 2 :
BUAT DIAGRAM PROSES
Diagram / gambarkan AlurProses
Mengapa gambarkan diagram proses?
Diagram menjelaskan segala hal diantara anggota Tim
Persempit topik--daritopik yang luas modus
kegagalan

7
LANGKAH 3.
BRAINSTORMING
Pikirkan keadaan di luar kebiasaan yang biasanya
dilakukan sehari-hari
Cobalah berbuat sesuai dengan ketentuan dan bisa
diterima secara umum
Pikirkan proses sebagai suatu Sistem yang
terfokus pada hubungan tiap bagian sebagai hal
yang tak terpisahkan
Braintorming Potensial Dampak

8
LANGKAH 4 : SUSUN PRIORITAS
MODUS KEGAGALAN
Skor frekuensi modus kegagalan
Skor detektibilits kegagalan sebelum diketahuinya
dampak
Skor severity dampak dari modus kegagalan

9
LANGKAH 5 : IDENTIFIKASI ROOT
CAUSE OF FAILURE MODES
Dalam konteks FMEA maka pendekatan RCA
digunakan untuk menganalisa APA YG BISA SALAH
dalam suatu proses dan sistem. Desainnya adalah
Kegagalan dimasa datang bisa dicegah. Kalaupun
tidak dapat dicegah, pasien harus di proteksi
terhadap dampak kegagalan tsb atau Dampak di
mitigasi.

10
LANGKAH 6 : REDESAIN PROSES
Persiapan dalam melakukan redesign :
Focus: elemen re--desain yg kritis
Pelajari RS lain bagaimana cara mengatasi hal tsb.
Perhatikan ada 3 Level Re-desain
Desain atau desain ulang proses untuk eliminasi
peluang terjadinya kegagalan (mencegah terjadinya
kegagalan)
Mencegah kegagalan sampai ke pasien, dengan
meningkatkan deteksi kegagalan
Fokus pada mitigasi dampak error yang sampai pada
pasien

11
LANGKAH 7 : ANALISA & UJI COBA
PROSES BARU
Organizing for redesign implementation
Testing the New Process
Lakukan Plan--Do--Study--Act (PDSA)

12
LANGKAH 8 : IMPLEMENTASI &
MONITORING
Implementing the redesigned process is all about
introducing change into ongoing health care
process

13
Terima Kasih

14

Anda mungkin juga menyukai