Oleh:
MERLYN RUMTHE
2015-84-025
Pembimbing:
Wijaya Johanes Chendra, dr, Sp.OT
Anamnesis:
Abdomen :
Inspeksi datar.
Auskultasi peristaltik (+) 10 x/menit.
Palpasi nyeri tekan (-).
Perkusi timpani.
Genitalia : Tidak dilakukan pemeriksaan.
Rectal touch : Tidak dilakukan
pemeriksaan
Ekstremitas : Fraktur terbuka 1/3 distal
OS Fibula sinistra
STATUS LOKALIS TANGAN
Look (inspeksi) : Tampak fraktur terbuka1/3
distal os fibula sinistra menonjol keluar.
Perdarahan (+) edema (+), kemerahan (+),
deformitas (+) pada tungkai kiri.
Feel (palpasi) : Hangat (+); Nyeri (+),
krepitasi (+).
Move (gerakan) : pergerakan pada tungkai kiri
pasien terbatas
Neurovaskuler : Arteri dorsalis pedis (+)
teraba lemah
Pemeriksaan Penunjang
Foto cruris AP/lateral
Foto Thorax
Darah rutin;
Kimia darah;
Diagnosis Klinis
Fraktur terbuka 1/3 distal os fibula sinistra
Vulnus laceratum regio ocipitalis sinistra
PLANNING :
IVFD RL 2 kolf 20 tpm
Ceftriaxone 1 gr/12 jam/IV (ST)
Tetagam 1 ampl
Ranitidine 25 mg/12 jam/IV
Ketorolak 30 mg/12 jam/IV
Rawat Luka
Pasang kateter; Pantau urin
Konsul dokter ahli ortopedi
HASIL PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium
Foto Cruris AP
Lateral
FOLLOW UP
DISKUSI
Pasien perempuan berinisial ET, berumur 47 tahun masuk
RS ditabrak mobil.
Patologis
Traumatik
Fraktur tertutup
Fraktur terbuka
Berdasarkan
dunia luar
Berdasarkan
fr. complate
Fr. incomplate
Fr. Comminate
bentuk patah Impacted fraktur
tulang
Green stick
Transverse
Berdasarkan garis Longitudinal
Oblique
patahannya spiral
Klasifikasi Tscherne
Derajat
0 fraktur biasa dengan sedikit atau tanpa cedera jaringan
lunak
1 fraktur dengan abrasi dangkal atau memar pada kulit
dan jaringan subkutan.
2 fraktur yang lebih berat dengan kontusio jaringan
lunka bagian dalam dan pembengkakan.
3 fraktur dengan kerusakan jaringan lunak yang nyata
dan ancaman sindrom compartement.
JENIS FRAKTUR
GAMBARAN KLINIS
Nyeri
Gangguan fungsi
Deformitas
Pemendekan
Krepitasi
Look
Bandingkan dengan bagian yang sehat
Perhatikan posisi anggota gerak secara keseluruhan
Ekspresi wajah karena nyeri
Adanya tanda-tanda anemia karena perdarahan
Perlukaan
Ekstravasasi darah subkutan dalam beberapa jam
sampai beberapa hari
Perhatikan adanya deformitas berupa angulasi,
rotasi dan kependekan
Keadaan vaskularisasi
Pemeriksaan Klinis
Feel
Temperatur setempat yang meningkat
Nyeri tekan
Pemeriksaan vaskuler pada daerah
distal trauma
Pengukuran tungkai untuk
mengetahui adanya perbedaan
panjang tungkai.
Pemeriksaan Klinis
Movement
Periksa pergerakan dengan mengajak
penderita untuk menggerakkan secara
aktif dan pasif sendi proksimal dan distal
dari daerah yang mengalami trauma.
Pada penderita dengan fraktur, setiap
gerakan akan menyebabkan nyeri hebat
sehingga uji pergerakan tidak boleh
dilakukan secara kasar, disamping itu juga
dapat menyebabkan kerusakan pada
jaringan lunak seperti pembuluh darah dan
saraf.
Pemeriksaan Radiologis
Dua sendi pada anggota gerak dan tungkai harus difoto, di atas dan di bawah
sendi yang mengalami fraktur
Dua anggota gerak. Pada anak-anak sebaiknya dilakukan foto pada ke dua
anggota gerak terutama pada fraktur epifisis
Dua trauma, pada trauma yang hebat sering menyebabkan fraktur pada dua
daerah tulang. Misalnya pada fraktur kalkaneus atau femur, maka perlu
dilakukan foto pada panggul dan tulang belakang
Dua kali dilakukan foto. Pada fraktur tertentu musalnya fraktur tulang skafoid
foto pertama biasanya tidak jelas sehingga biasanya diperlukan foto
berikutnya 10-14 hari kemudian
PENATALAKSANAAN
RECOGNITIF
REDUCTION
RETENTION
REHABILITATION
Reposisi
Mobilisasi
jalan Rehabilitasi Mobilisasi
duduk
Mobilisasi
berdiri
REHABILITASI
KOMPLIKASI
Komplikasi
Komplikasi Dini
Lanjut
Syok Delayed union
Emboli lemak.
Nonunion
Trauma Pembuluh darah.
Malunion
Trauma Saraf.
Kaku sendi lutut
Trombo-emboli.
Infeksi. Refraktur
PROSES PENYEMBUHAN
inflamasi
Fase konsolidasi
Fase remodeling
Fase pembentukan kalus
Fase
remodeling
Kategori penyembuhan
berdasarkan radiologi
TERIMA
KASIH