Transmisi melalui serabut A delta dan Transduksi serabut C ke medula spinalis ke Bradikinin, Persepsi batang otak melalui jaras histamin , spinotalamikus mengenal sifat dan substansi P lokasi nyeri, disampaikan ke korteks snsori motorik Modulasi Melzack dan wall 1965 Nyeri Akut :
Akibat kerusakan jaringan, mendadak, diikuti
aktifitas saraf otonom, kurang dari 6 bulan Ciri : Cepat menghilang, tidak lebih dari 6 bulan, ditandai peningkatan tegangan otot, takikardi, hipertensi, pucat, miadriasis Penanganan : Obat analgetik, blok syaraf epidural, patient controled analgesia (PCA), kombinasi obat dan tehnik Nyeri Kronis Umumnya akibat kanker, tidak disertai aktifitassaraf otonom, disertai cemas, takut, putus asa, gangguan tidur, penurunan napsu makan libido dan berat badan Sumber nyeri : perifer, perifer dan sentral, sentral, dan psikologis Nyeri Spesifik Nyeri somatik dan viseral: kulit dan jaringan bawah kulit, otot dan tulang Nyeri menjalar Nyeri Psikogenik: tidak diketahui secara fisik Nyeri phantom: amputasi Nyeri neurologis: spasme di jalur saraf Faktor Yang Mempengaruhi Nyeri Usia dan jenis kelamin Kebudayaan Makna dan toleransi nyeri Perhatian Kecemasan Keletihan Pengalaman Gaya koping Dukungan keluarga dan sosial Penanganan : Non Farmakologis Farmakologis Mengusap kulit Opioid : sedang dan berat Stimulasi kontralateral Tens Analgesik Pijat refleksi Blokade jalur nyeri Plasebo Morphin intraspinal : berat Stimulasi elektrik Radiofrequency Ablation Akupuntur Distraksi (RFA) : nyeri metastase Komunikasi terapeutik Vertebroplasty Hipnosis Pembedahan Biofeedback Kemoterapi & radiasi Apa yang harus perawat lakukan Cari sumber penyebab nyeri dan apa yang dirasakan klien
(1) Cara mengekspresikan nyeri,
(2) karakteristik nyeri yang menyangkut: factor-faktor presipitasi, kualitas, factor-faktor yang dapat menurunkan nyeri, bagian/lokasi, kekuatan nyeri/ intensitas, waktu terjadi (onset, durasi dan pola), effek nyeri terhadap pasen, (3) gejala lainnya yang dapat meningkatkan intensitas nyeri seperti mual, sakit kepala, pusing, ingin berkemih, konstipasi, depresi dan kelelahan. (4) harapan pasen, (5) dokumentasi tentang nyeri yang diungkapkan pasen dan bagaimana effektivitas intervensi yang di berikan. Pelayanan Standar WHO (2006) 1. mengkaji nyeri : P,Q,R, S, T 2. catat seluruh data yang didapatkan 3. jika penyebab nyeri jelas, berikan terapi sesuai yang diperlukan 4. menggunakan analgesik sesuai anjuran 5. sebagai tambahan lakukan pengelolaan lainnya selain obat untuk mengatasi nyeri 6. memeriksa kebutuhan pasen akan obat penurun nyeri terutama bila nyeri dirasakan sangat berat. Sikap perawat 1. mendengarkan dengan penuh empati 2. berusaha untuk mengerti reaksi yang terjadi pada pasen (tahapan yang berbeda saat berduka) 3. merujuk ke konselor sesuai dengan harapan pasen 4. jangan memberikan tanggapan sendiri 5. memberi semangat pada keluarga agar dapat memberikan perawatan lanjutan pada pasen.