Anda di halaman 1dari 32

GAGAL JANTUNG KONGESTIF

Oleh: Rahmania Prama Oktina


Pembimbing: dr. M.Ayus Astoni, Sp.PD, K-GEH, FINASIM, MARS
DEFINISI

Suatu sindroma klinis yang kompleks yang bisa


diakibatkan oleh setiap kelainan fungsi maupun
struktur jantung yang berakibat pada gangguan
pengisian dan /atau pemompaan ventrikel.

(The current 2013 ACCF/AHA Guideline Management of Heart Failure)


EPIDEMIOLOGI

8.4 juta penduduk Amerika terkena gagal


jantung dengan 500 rb kasis baru pertahun.
RS Jantung Harapan Kita, setiap hari ada
sekitar 400-500 pasien berobat jalan dan
sekitar 65% adalah pasien gagal jantung.
angka kematian5-10 tahun, sekitar 30-40%
dari pasien penyakit gagal jantung.

(The current 2013 ACCF/AHA Guideline Management of Heart Failure)


FAKTOR RISIKO

Hipertensi,
Diabetes Mellitus,
Sindrom Metabolik
abdominal adiposity,hypertriglyceridemia, low
high-density lipoprotein, hypertension, and
fasting hyperglycemia
Atherosclerotic Disease
ETIOLOGI

Infark Miokard (40%)


Kardiomiopati : bahan kimia & obat-obatan
(20%)
Valvular (15%)
Penyakit Jantung Hipertensi (10%)
Infeksi : Myocarditis (8%)
Kongenital : ASD, VSD, PDA, Coarc-Ao (7%)
Sudden
Myocardial infarction death
Coronary thrombosis
Arrhythmia & Loss of muscle
Myocardial ischaemia

Coronary artery disease Remodelling

Atherosclerosis, Left ventricular hypertrophy


Ventricular dilatation

Risk factors
Heart failure
(Hypertension, LDL, Diabetes, etc)

Endstage
Heart Disease
Dzau & Braunwald, 1991
Klasifikasi menurut NYHA

Kelas I
Penderita dengan gagal jantung tanpa adanya
pembatasan aktivitas fisik, dimana aktivitas
biasa tidak menimbulkan rasa lelah dan sesak
napas.
Kelas II
Penderita dengan gagal jantung yang
memperlihatkan adanya pembatasan aktivitas
fisik yang ringan, merasa lega jika beristirahat.
Klasifikasi menurut NYHA

Kelas III: Penderita dengan gagal jantung yang


memperlihatkan adanya pembatasan aktivitas
fisik yang ringan, kegiatan fisik yang lebih ringan
dari kegiatan biasa sudah memberi gejala lelah,
sesak napas.
Kelas IV: Penderita dengan gagal jantung yang
tidak sanggup melakukan kegiatan apapun
tanpa keluhan, gejala sesak napas tetap ada
walaupun saat beristirahat.
Klasifikasi menurut AHA

Stage A pasien beresiko tinggi untuk gagal


jantung tetapi tidak memiliki penyakit jantung
struktural atau gejala-gejala dari gagal jantung
Stage B pasien memiliki penyakit jantung
struktural tetapi tidak memiliki gejala-gejala dari
gagal jantung
Klasifikasi menurut AHA

Stage C pasien memiliki penyakit jantung


struktural dan memiliki gejala-gejala dari gagal
jantung
Stage D pasien memiliki gagal jantung berat
yang menuntut intervensi khusus.
Diagnosa CHF

Kriteria Framingham dapat dipakai untuk


menegakkan diagnosis gagal jantung kongestif.
Kriteria mayor:
1. Paroxismal Nocturnal Dispneu
2. distensi vena leher
3. ronkhi paru
4. kardiomegali
5. edema paru akut
6. gallop S3
7. peninggian tekanan vena jugularis
8. refluks hepatojugular
Diagnosa CHF
Kriteria minor:

1. edema ekstremitas
2. batuk malam hari
3. dispneu de effort
4. hepatomegali
5. efusi pleura
6. takikardi
7. penurunan kapasitas vital sepertiga dari normal

Kriteria mayor atau minor


Penurunan berat badan > 4,5 kg dalam 5 hari setelah terapi
Diagnosis ditegakkan dari 2 kriteria mayor atau 1 kriteria
mayor dan 1 kriteria minor harus ada pada saat yang
bersamaan.
Pemeriksaan penunjang
Foto rontgen dada: pembesaran jantung, distensi vena
pulmonaris danredistribusinya ke apeks paru(opasifikasi hilus
paru bisa sampai ke apeks), peningkatan tekanan vascular
pulmonary, kadang-kadang ditemukan efusi pleura.
Elektrokardiografi: membantu menunjukkan etiologi gagal
jantung (infark,iskemia, hipertrofi dll) dapat ditemukan low
voltage, T inverse, QS, depresi stdll.
Laboratorium
Kimia darah (termasuk ureum, kreatinin, glukosa, elektrolit),
hemoglobin, tesfungsi tiroid, tes fungsi hati, dan lipid darah
Urinalisa untuk mendeteksi proteinuria atau glukosuria
Ekokardiografi
Dapat menilai dengan cepat dengan informasi yang rinci tentang
funsi danstruktur jantung, katup dan perikard
Echokardiografi
Gold standard diagnosis.
Melihat besar ruang-ruang jantung,
kontraktilitas sistolik dan diastolik, serta
menilai katup dan dinding jantung dapat
dinilai.
Nilai fraksi ejeksi ventrikel kiri normal adalah
> 50%.
Echokardiografi

Dapat juga ditentukan apakah terdapat gagal


jantung diastolik dengan menilai aliran/arus
darah pada pemeriksaan Doppler pada katup
mitral dan pulmonal.
Dapat melihat fungsi ventrikel kanan
sehingga dapat ditentukan apakah ada
kemungkinan gagal jantung kanan.
Kardiomegali
Kongesti Pembuluh darah Paru
Edema Pulmonal akibat Gagal Jantung
EKG
Melihat secara spesifik etiologi:
Penyakit jantung iskemik
Dilated cardiomyopathy: first degree AV block,
LBBB, Left anterior fascicular block
Amyloidosis: pseudo-infarction pattern
Idiopathic dilated cardiomyopathy: LVH

Exercise Testing
Sebaiknya dilakukan pada awal evaluasi
PENATALAKSANAAN
Koreksi faktor sistemik
Disfungsi tiroid
Infeksi
DM tidak terkontrol
Hipertensi
Modifikasi gaya hidup
Kurangi konsumsi garam dalam makanan ( 2 g/hari)
Hentikan konsumsi alkohol dan merokok
Kepatuhan minum obat
Kurangi BB pada obesitas
Kurangi asupan cairan ( 1.5 L/day) terutama bila
hiponatremia
Maksimalkan pengobatan
Hentikan obat-obatan yang dapat memperparah gagal
jantung (NSAIDS, antiarrhythmics, calcium channel blockers)
MEDIKAMENTOSA

Jessup M and Brozena S. N Engl J Med 2003;348:2007-2018


Diuretik

Loop diuretik
Furosemide, buteminide
Untuk mengontrol cairan dan mengurangi gejala
Diuretik Hemat Kalium
Spironolactone, eplerenone
Membantu meningkatkan diuresis
Menjaga keseimbangan kalium
Meningkatkan survival rate CHF
ACE Inhibitor

Meningkatkan survival rate pada pasien


gagal jantung berat
Mulai dengan dosis kecil lalu ditingkatkan:
Enalapril 2.5 mg po BID
Captopril 6.25 mg po TID
Lisinopril 5 mg po QDaily
Bila intoleransi, beri ARB
Beta Blocker

Beta blocker (carvedilol, metoprolol, bisoprolol)


dapat meningkatkan survival rate pasien NYHA class II
to III , dan kadang pada pasien yang class IV.
Kontraindikasi:
HR <60 x/m
Ditemukan adanya hipoperfusi perifer
Asma dan PPOK
PR interval > 0,24 s, AV block Derajat 2 dan 3
Hydralazine plus Nitrates

Dosis:
Hydralazine
Mulai dari 25 mg po TID, kemudian dinaikkan perlahan
hingga 100 mg po TID
Isosorbide dinitrate
Mulai dari 40 mg po TID/QID
Menurunkan mortalitas, insidens rawat inap
dan memperbaiki kualitas hidup pasien.
Digoxin

Digoksin diberikan untuk pasien simptomatik


dengan gagal jantung disfungsi sistolik
ventrikel kiri dan terutama yang dengan
fibrilasi atrial
digunakan bersama-sama diuretik, ACE
inhibitor, beta blocker.
Angiotensin II antagonis
reseptor
Angiotensin II antagonis reseptor dapat
digunakan bila ada kontraindikasi
penggunaan ACE inhibitor dan diuretik.
Antikoagulan dan
antiplatelet
diindikasikan untuk pencegahan emboli
serebral pada penderita dengan fibrilasi atrial
dengan fungsi ventrikel yang buruk.
Prognosis

Prognosis gagal jantung tergantung dari


derajat disfungsi miokardium. Menurut New
York Heart Assosiation
Kelas NYHA I : mortalitas 5 tahun 10-20%
Kelas NYHA II : mortalitas 5 tahun 10-20%
Kelas NYHA III : mortalitas 5 tahun 50-70%
Kelas NYHA IV: mortalitas 5 tahun 70-90%

Anda mungkin juga menyukai